Kajian Hukum Investasi Dana Pensiun pada Transaksi Derivatif

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan perekonomian telah mengakibatkan
terjadinya inovasi produk investasi jasa keuangan. Jasa
keuangan merupakan kegiatan penghimpunan dan
pengelolaan dana, strukturisasi neraca dan pengelolaan
keuangan telah memberikan kontribusi sangat besar
pada era pasca industri1.
Salah satu produk inovatif keuangan adalah apa
yang dinamakan dengan Derivatif. Derivatif adalah
suatu kontrak pemindahan resiko antara pihak yang
menanggung resiko dengan yang mengalihkan resiko.
Pihak
yang
mendapatkan
menanggung
uang
jasa
resiko
(fee)
dari
(risk
pihak
taker)
yang
mengalihkan resiko (tertanggung) sebagai kompensasi
dari penanggungan tersebut2.
Prinsip dari derivatif adanya kebutuhan dalam
transaksi, dimana adanya pihak – pihak yang lemah
menanggung resiko disatu sisi, sedangkan disisi lain
ada pihak yang kuat. Derivatif sebagai sarana lindung
nilai (hedging) portofolio keuangan dari pihak yang
lemah. Misalnya, perusahaan – perusahaan kecil yang
bergerak di bidang komoditi akan terkena resiko
Rae, Dian Ediana, Trasaksi Derivatif dan Masalah Regulasi
Ekonomi di Indonesia, 2008, Jakarta: Elex Media Komputindo, hal.
97
2 Sutandijo, Sosialisasi Ekonomi, 2009, Jakarta: Yaresh Publishing,
hal. 54
1
1
ketidakpastian harga jual. Jika harga turun drastis
akan menderita kerugian. Dan ini akan berpengaruh
pada portofolio keuangan perusahaan. Berbeda halnya,
dengan perusahaan dengan modal besar tidak terlalu
berisiko jika terjadi goncangan harga. Karena itulah
terbuka
peluang
kerjasama
yang
menguntungkan,
dimana yang lemah mengalihkan resikonya kepada
yang kuat.
Pengalihan
resiko
itu
berupa
suatu
kontrak
perjanjian, dimana pihak yang kuat akan membeli
komoditi dari pihak yang lemah dengan harga tertentu
pada rentang waktu tertentu di masa datang. Dengan
demikian akan menetralisir penurunan harga yang bisa
membuat pihak yang lemah akan kolaps.
Instrumen
derivatif
mempunyai
kaitan
dengan
kontrak berjangka (future contract). Menurut Frank J.
Pabozzi dan Franco Mogdigliani3,
kontrak berjangka
adalah suatu perjanjian untuk menjual atau membeli
sesuatu pada waktu mendatang yang ditentukan pada
harga tertentu. Objek pertanggungan atau instrumen
yang mendasari (underlying instrument) ada bermacam
– macam, seperti harga komoditi, tingkat suku bunga,
valuta asing atau saham yang dalam kondisi tertentu
menimbulkan suatu resiko bagi pihak tertentu.
Saat ini banyak jenis instrumen derivatif sudah
dibakukan
atau
disekuritisasi,
sehingga
ia
dapat
diperjualbelikan. Pada pasar modal dikenal beberapa
Ridwan Khairandy, Hukum Pasar Modal I, 2010, Yogyakarta: FHUII Press, hal.69
3
2
produk derivatif, seperti: right, waran, option dan index.
Sedangkan dalam pasar uang atau perbankan dikenal
dengan
transaksi
derivatif
(structured
product).
Structured Product adalah transaksi derivatif perbankan
yang diberi opsi tergantung dari nilai tukar yang
disepakati atau menggunakan kombinasi suku bunga
dan
valuta
asing.
Transaksi
ini
merupakan
kesepakatan antara nasabah dan pihak perbankan4.
Terdapat dua jenis kontrak derivatif yang dikenali
dari cara perdagangannya di pasar yaitu:
1. derivatif yang ditransaksikan diluar bursa atau
dikenal juga dengan istilah "Over-the-counter
(OTC)
derivatives
adalah
merupakan
suatu
kontrak bilateral ( melibatkan dua pihak) yang
dilakukan
diluar
bursa
ataupun
tanpa
menggunakan pialang (transaksi langsung antara
para pihak). Beberapa produk seperti swap,
kontrak serah nilai tukar, dan opsi eksotik (exotic
option) yaitu suatu derivatif yang menggunakan
fitur sehingga menjadi lebih rumit daripada
derivatif yang umum diperdagangkan, misalnya
opsi
vanili
seringkali
diperdagangkan
tanpa
melalui bursa (OTC).
Pasar transaksi derivatif tanpa melalui bursa
(OTC) ini sangat besar sekali.
2. derivatif yang diperdagangkan di bursa atau
disebut juga Exchange-traded derivatives adalah
Apa Itu Transaksi Derivatif Perbankan ?, Vivanews, 26 Januari
2009
4
3
merupakan
instrumen
derivatif
yang
diperdagangkan pada bursa perdagangan khusus
derivatif
(bursa
berjangka)
ataupun
bursa
lainnya. Bursa derivatif menjalankan perannya
sebagai perantara atas transaksi terkait dan
memungut marjin awal (initial margin) dari kedua
belah pihak yang melakukan transaksi sebagai
jaminan.
Orang-orang yang melindungi dirinya dari risiko
kerugian karena perubahan harga aktiva induk disebut
hedgers. Hedgers pada perdagangan kontrak berjangka
keuangan, adalah pihak-pihak atau para para manajer
investasi atau konsultan keuangan, bank, perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan manajer reksadana5.
Perkembangan yang cepat dari sektor keuangan
telah mengakibatkan sulitnya pemahaman terhadap
sistem keuangan dan beroperasinya sistem keuangan,
sehingga kesulitan dalam menetapkan pola pengaturan
yang tepat. Pemahaman akan perkembangan sektor
keuangan di pasar global sangat diperlukan untuk
memperjelas pola pengaturan yang diterapkan oleh
suatu negara. Negara mempunyai peranan penting
dalam
pengaturan
jasa
keuangan
mengingat
keterkaitan yang erat antara subsektor keuangan, yaitu
Hinsa Siahaan, Jurnal Keuangan dan Moneter Vol 9/No.3, 2006,
hal. 78
5
4
bank, asuransi, dana pensiun dan lembaga keuangan
lainnya6.
Jasa keuangan dijalankan oleh lembaga – lembaga
keuangan. Lembaga keuangan terdiri dari dari Bank
dan Bukan Bank.
Adapun jenis – jenis lembaga
keuangan bukan bank yang ada di Indonesia saat ini
adalah7:
1. Pasar Modal
2. Pasar Uang dan Valas
3. Koperasi Simpan Pinjam
4. Pegadaian
5. Sewa Guna Usaha
6. Asuransi
7. Anjak Piutang
8. Modal Ventura
9. Dana Pensiun
10. Kartu Plastik.
Dari jenis – jenis lembaga keuangan bukan bank
tersebut yang menjadi fokus pada penulisan ini adalah
Dana Pensiun. Dana Pensiun merupakan perusahaan
yang
kegiatannya
mengelola
dana
pensiun
suatu
perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri.
Penghimpunan
dana
pensiun
melalui
iuran
yang
dipotong dari gaji karyawan. Kemudian dana yang
terkumpul oleh dana pensiun diusahakan lagi dengan
Rae, Dian Ediana, op.cit, hal. 113
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2008, Jakarta:
Rajawali Pers, hal.5
6
7
5
menginvestasikan
ke
berbagai
sektor
yang
menguntungkan. Perusahaan yang mengelola dana
pensiun dapat dilakukan oleh bank atau perusahaan
lainnya8.
Menurut UU No. 11 tahun 1992, Dana Pensiun
adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun9. Dana
pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut
dana
dari
pendapatan
para
karyawan
suatu
perusahaan yang kemudian dibayarkan kembali dana
tersebut dalam bentuk pensiun setelah karyawan
tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab
-
sebab
lain
sehingga
memperoleh
hak
untuk
mendapatkan dana pensiun.
Sejak berlakunya Undang Undang Dana Pensiun,
maka
dana
pensiun
menyelenggarakan
hanya
program
diperkenankan
pensiun.
Hal
ini
ditegaskan, karena sebelum UU Dana Pensiun berlaku,
dana
pensiun
tunjangan
hari
boleh
tua.
menyelenggarakan
Dengan
berlakunya
program
UU
No.
11/1992 tentang Dana Pensiun mulai tanggal 20 April
1992, maka setelah 20 April 1992, dana pensiun yang
telah menyelenggarakan tunjangan hari tua tidak
diperkenankan menerima peserta baru dalam program
tunjangan hari tua.
Maksud undang – undang membatasi kegiatan dana
pensiun
adalah
agar
kekayaan
dana
pensiun
terlindungi dari pembayaran – pembayaran diluar
8
9
Ibid, hal.8
UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun, pasal 1 ayat 1
6
tujuan utamanya yang dapat menganggu kecukupan
dana
dalam
jangka
panjang
untuk
pembayaran
manfaat pensiun peserta10.
Berkaitan dengan investasi kekayaan dana pensiun
harus sesuai dengan dengan karakteristik kewajiban
dana
pensiun,
yaitu
pensiun yang jatuh
Pengaturan
ditetapkan
untuk
investasi
UU
pembayaran
manfaat
tempo11.
Dana
dana
Pensiun
pensiun
adalah
setelah
Keputusan
Menteri Keuangan (KMK) No. 296/KMK.017/2000, No.
45/KMK.017/2001 dan No. 511/KMK.06/2002 sebagai
berikut12:
a. Deposito berjangka pada bank,
b. Deposito on call pada bank,
c. Sertifikat deposito pada bank,
d. Saham yang tercatat pada bursa efek,
e. Obligasi yang tercatat pada bursa efek,
f. penempatan
langsung
pada
saham
yang
diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia
g. Surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh
badan
hukum
yang
didirikan
berdasarkan
hukum Indonesia
h. Tanah di Indonesia
i. Bangunan di Indonesia
j. Tanah dan bangunan di Indonesia
Zulaini Wahab,Segi Hukum Dana Pensiun, Tahun, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, hal. 23 – 24.
11 Ibid, hal. 29
12 KMK No. 511/KMK.06/2002, pasal 6 ayat 1
10
7
k. Unit
penyertaan
reksa
dana
sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang tentang Pasar
Modal
l. Sertifikat Bank Indonesia
m. Surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
Berdasarkan KMK No. 511/KMK.06/2002 Dana
Pensiun dilarang melakukan transaksi derivatif atau
memiliki instrumen derivatif, kecuali bila instrumen
derivatif tersebut diperoleh Dana Pensiun sebagai
instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek sebagaimana dimaksud
Pasal 6 ayat (1) huruf d dan huruf e13.
Hal
ini
menunjukkan
pengaturan
investasi
adanya
Dana
kesenjangan
Pensiun
dengan
perkembangan instrumen investasi, terutama yang
berkembang
dalam
perbankan.
Produk
investasi
perbankan telah terjadi diversifikasi produk, sementara
portofolio investasi Dana Pensiun belum mengikuti
perkembangan dalam perbankan. KMK No. 511/KMK
06/2002 hanya merumuskan instrumen – instrumen
investasi dalam struktur portofolio investasi. Sementara
instrumen
investasi
pada
deposito
sudah
terjadi
diversifikasi produk. Apalagi, suku bunga bank yang
cenderung turun, membuat deposito berjangka bukan
lagi
pilihan
menghadirkan
13
utama.
Salah
deposito
satu
plus
caranya
investasi.
dengan
Beberapa
Ibid, Pasal 13
8
produk deposito plus investasi dari perbankan, antara
lain14: Citibank dengan produk Sweet Bundle, Standard
Chartered Bank dengan produk TwinInvest, Bank Mega
dengan produk Mega Depo Equity dan Bank CIMB
Niaga dengan produk Star Choice Best of Market Linked
Deposit dan Dynamic Duo Star Market Linked Deposit.
Dana Pensiun Satya Wacana pada bulan Februari
2008 melakukan investasi pada produk Dynamic Duo
Star salah satu produk Market Linked Deposit
dari
Bank CIMB. Dana yang ditempatkan sebesar Rp.
500.000.00015.
Dynamic
Duo
Star
Market
Linked
Deposito memberikan potensi pengembalian tahunan
tak terbatas dengan jaminan 100% terhadap nilai
pokok pada saat jatuh tempo. Untuk mengelola tingkat
pengembalian menggunakan strategi „pengelolaan yang
dinamik‟, dengan perhitungan 2 (dua) buah indeks yang
stabil. Kedua indeks itu adalah indeks CIMB Asian FX
Income dan indeks CIMB Transatlantic IR momentum16.
Indeks CIMB Asian FX Income menggunakan strategi
currency carry trades . Suatu strategi investasi yang
dinamik berdasarkan universe 8 (delapan) mata uang
Emerging Market Asia. Strategi ini bertujuan untuk
mendepositokan
uang
dengan
bunga
tinggi
dan
mendapatkan dana dari mata uang dengan bunga
rendah
(strategi
carry).
Artinya
memaksimalkan
http://dedesuryadi.blogspot.com/2009/02/membiakkan-fuluslewat-deposito-plus.html
15 Bukti Kepesertaan Market Linked Deposit Bank CIMB Niaga, No.
Sertifikat 560118766207 tanggal 26 Februari 2008.
16 http:// www.cimbniaga.com/docup/dds2.pdf
14
9
pengembalian (pengembalian carry)
serta mengurangi
resiko (volatility).
Secara skematis dapat digambarkan, sbb:
Tabel 1: Indeks CIMB Asian FX Income
Indeks CIMB Transatlantic IR Momentum adalah
indeks
strategi
momentum
yang
dikelola
secara
dinamik yang memungkinkan pengambilan posisi Long
dan Short pada 4 (empat) jenis pasar futures tingkat
bunga yang likuid. Indeks ini menghitung trading signal
harian
untuk
setiap
kontrak
futures
berdasarkan
10
pengembalian historis relatif` terhadap volatility historis
untuk setiap kontrak futures.
Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2: Indeks CIMB Transatlantic IR momentum
11
Dua indeks ini merupakan strategi dinamik dalam
pengelolaan investasi produk dynamic duo star dengan
jaminan pengembalian 100% nilai pokok pada saat
jatuh tempo deposito.
Indeks CIMB Asian FX Income
adalah strategi yang dinamik berdasarkan emerging 8
(delapan ) mata uang Asia. Sedangkan,
Indeks CIMB
Transatlantic IR Momentum adalah strategi momentum
yang dinamik pada pasar futures berdasarkan mata
uang Euro dan US Dollar. Oleh karena itu, oleh Bank
CIMB Niaga dinamakan produk
Dynamic Duo Star
Market Linked Deposit.
Portofolio investasi Dana Pensiun Satya Wacana
menempatkan investasi ini pada deposito berjangka.
Hal ini sesuai dengan bilyet yang dikeluarkan oleh bank
dengan nama Bukti Kepesertaan Market Linked Deposit
produk Dynamic Duo Star tanggal penerbitan 26
Februari 2008 dengan nilai pokok transaksi sebesar Rp.
500.000.000.
Departemen Keuangan c/q Badan Pengawas Pasar
Modal c/q Biro Dana Pensiun mengkatagorikan sebagai
produk derivatif yang merupakan produk kontrak opsi
valuta asing. Dengan demikian, penempatan investasi
Dana Pensiun Satya Wacana tersebut melanggar pasal
13 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.
511/2002 dan pasal 30 ayat 1 UU No. 11/1992 tentang
Dana Pensiun17.
Departemen Keuangan RI, Badan Pengawas Pasar Modal, Biro
Dana Pensiun, Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung No. 1117/BL.
1232/2008 Dana Pensiun Satya Wacana, 23 Desember 2008, hal.
24.
17
12
Pasal 13 ayat 1 KMK 511/2002 dikatakan Dana
Pensiun dilarang melakukan transaksi derivatif atau
memiliki instrumen derivatif, kecuali bila instrumen
derivatif tersebut diperoleh Dana Pensiun sebagai
instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek sebagaimana dimaksud
Pasal 6 ayat (1) huruf d dan huruf e. Sedangkan yang
dimaksud, pasal 6 ayat 1 huruf d dan e adalah saham
dan obligasi yang tercatat di Bursa Efek.
Pasal 30 ayat 1 UU No. 11/1992 Pengelolaan
kekayaan Dana Pensiun harus dilakukan pengurus
sesuai dengan :
a. arahan investasi yang digariskan oleh pendiri;
dan
b. ketentuan tentang investasi yang ditetapkan oleh
menteri.
Penulis mencermati masalah ini, karena dalam
tahun yang sama (2008) portofolio investasi dana
pensiun dilakukan pengaturan kembali berdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
(PMK)
No.
199/PMK.010/2008.
Dalam aturan yang diterbitkan 5 Desember 2008,
ditetapkan
sejumlah
instrumen
investasi
yang
diperbolehkan untuk Dana Pensiun, termasuk secara
eksplisit transaksi derivatif18:
18
1.
Surat berharga negara;
2.
Tabungan pada Bank;
PMK No. 199/PMK.010/2008, pasal 6
13
3.
Deposito berjangka pada Bank;
4.
Deposito on call pada Bank;
5.
Sertifikat deposito pada Bank;
6.
Sertifikat Bank Indonesia;
7.
Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
8.
Obligasi
yang
tercatat
di
Bursa
Efek
di
Indonesia;
9.
Sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
10. Unit penyertaan reksa dana dari:
- reksa
dana
pasar
uang,
reksa
dana
pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan
reksa dana saham;
- reksa dana terproteksi, reksa dana dengan
penjaminan dan reksa dana indeks;
- reksa
dana
berbentuk
kontrak
investasi
kolektif penyertaan terbatas;
- reksa
dana
yang
Unit
Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek;
11. Efek
Beragun
Aset
dari
Kontrak
Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset;
12. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;
13. Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa
Efek di Indonesia;
14. Penempatan langsung pada saham;
15. Tanah di Indonesia; dan/atau
16. Bangunan di Indonesia.
Perubahan Ketentuan investasi dana pensiun tahun
2008,
dana
pensiun
boleh
melakukan
transaksi
14
derivatif. Persetujuan ini berlaku pada Desember 2008
dengan disahkannya PMK No. 199/PMK.010/2008.
Ketentuan ini jelas menyatakan bahwa bahwa transaksi
derivatif
yang
diperbolehkan
adalah
kontrak
opsi
saham.
Investasi
pada
Kontrak
Opsi
Saham
yang
merupakan produk derivatif diperbolehkan, namun
tidak dilakukan untuk tujuan spekulasi dan hanya
dapat ditempatkan pada
opsi jual (put option) dalam
rangka lindung nilai atas investasi yang telah dimiliki
Dana Pensiun, yang dibuktikan dengan dokumen
strategi lindung nilai.
Selain itu, investasi pada Kontrak Opsi Saham itu
hanya dapat dilakukan oleh Dana Pensiun yang telah
memiliki investasi pada saham paling rendah 10% dari
total
investasi
investasi
Dana
derivatif
Pensiun.
pada
dana
Dengan
demikian
pensiun
hanya
diperbolehkan pada kontrak opsi saham sebagai sarana
lindung nilai (hedging).
Dalam ketentuan ini, Dana Pensiun hanya dapat
melakukan hedging (lindung nilai) saham atau obligasi.
Artinya, ketika dana pensiun melakukan investasi
saham, maka pada saat yang sama dana pensiun boleh
melakukan investasi derivatif pada saham terpisah
dengan investasi saham. Lindung nilai (hedging), untuk
mengantisipasi atau mengamankan portofolio investasi
ketika harga saham jatuh, maka dana pensiun tidak
terlalu rugi. Karena investasi derivatif pada saham
merupakan transaksi nilai masa ke depan yang sudah
disepakati
pada
awal
kontrak.
Karena
itu,
dana
15
pensiun
dapat
melekat
pada
menjual
saham
instrumen
atau
obligasi
derivatif
yang
terpisah
dari
investasi saham dan obligasi.
Melihat investasi dana pensiun seperti tersebut
diatas nampaknya kebijaksanaan investasi derivatif
lebih menitikberatkan pada pasar modal. Sebagai
lembaga keuangan, Dana Pensiun seharusnya dapat
melakukan
investasi,
baik
melalui
pasar
modal
maupun pasar uang.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah produk
Dynamic Duo Star merupakan
termasuk produk derivatif beresiko ?
2. Mengapa transaksi derivatif pada investasi Dana
Pensiun
hanya
terbatas
pada
Kontrak
Opsi
Saham ?
3. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisa produk Dynamic Duo Star
pada investasi Dana Pensiun Satya Wacana
sebagai produk investasi beresiko.
2. Untuk menganalisa latar belakang Kontrak Opsi
Saham sebagai investasi derivatif yang boleh
dilakukan oleh Dana Pensiun.
16
4. METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan
Metode pendekatan adalah yuridis sosiologis.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengkaji apa
yang seharusnya yang diatur dalam peraturan
perundang
–
undangan,
dengan
apa
yang
senyatanya dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto19 penelitian hukum
sosiologis atau empiris adalah suatu penelitian
yang
awalnya
adalah
data
sekunder
yang
kemudian dilakukan dengan penelitian terhadap
data primer di lapangan atau masyarakat.
Dengan penelitian hukum sosiologis atau empiris
untuk melakukan pengukuran atau verifikasi
terhadap
peraturan
perundang
–
undangan
tertentu mengenai efektivitasnya. Dalam kaitan
itu, definisi operasional diambil dari peraturan
perundang – undangan tersebut20.
B. Sumber Data
a.
Data primer adalah Bendahara Pengurus
Dana Pensiun Satya Wacana Periode 2005 –
2008 dan Direktur Utama Pengurus Dana
Pensiun Satya Wacana Tahun 2011, dimana
Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum,1986, Jakarta:
UI-Press, hal. 52
20 Ibid, hal. 53
19
17
pada periode terjadi investasi Dynamic Duo
Star.
b.
Data sekunder yakni bahan hukum yang
terdiri atas peraturan perundang – undangan
dan
dokumen
yang
berkaitan
transaksi
derivatif:
i. Undang
–
Undang
No.
11/1992
tentang Dana Pensiun
ii. Ketentuan
Menteri
Keuangan
No.
511/KMK.06/2002 tentang Investasi
Dana Pensiun
iii. Peraturan
Menteri
Keuangan
No.
199/PMK.010/2008 tentang Investasi
Dana Pensiun.
iv. Peraturan
Bank
7/31/PBI/2005
Indonesia
tentang
No.
Transaksi
Derivatif
v. Surat
Edaran
Bank
Indonesia
No.
7/45/DPD tentang Transaksi Derivatif.
vi. Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung
Kementerian
Keuangan
–
Badan
Pengawas Pasar Modal – Biro Dana
Pensiun dan Laporan Investasi Dana
Pensiun Satya Wacana.
vii. Annual
Report
CIMBNIAGA
Tahun
2008.
18
5. KERANGKA TEORI
Pembahasan teori dalam penulisan ini berkaitan
dengan
investasi.
Investasi
pada
hakekatnya
menempatkan sebagian uang, agar bisa memperoleh
penghasilan lebih. Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi 21.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa ada hubungan
positif antara return dan resiko, semakin besar
resiko
maka
semakin
besar
pula
return
yang
diperoleh (high risk bring about high return). Return
ini terdiri dari return realisasi (realized return) dan
return ekspetasi (expected return). Return realisasi
merupakan
ekspetasi
return
adalah
yang
return
telah
yang
terjadi.
Return
diharapkan
oleh
investor di masa datang.
Hubungan positif ini hanya berlaku pada return
ekspetasi (expected return). Untuk iklim investasi
yang tidak rasional, return realisasi yang tinggi tidak
mesti
mempunyai
sebaliknya
return
resiko
realisasi
yang
yang
tinggi,
tinggi
bahkan
hanya
mempunyai resiko yang kecil22. Dalam industri
keuangan, semakin besar resiko suatu sekuritas ,
semakin besar return yang diperoleh.
Untuk meminimalkan resiko, pada tahun 1952
diperkenalkan resiko portofolio yang diperkenalkan
oleh Harry M. Markowitz yang dikenal dengan teori
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, 1998,
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, hal. 85
22 Ibid, hal. 111
21
19
portofolio. Pada intinya, secara umum resiko dapat
dikurangi
dengan
menggabungkan
beberapa
sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio. Hal ini
kemudian memunculkan jargon “do not put your
eggs at one basket”23.
Dalam berbagai literatur ada istilah penanaman
modal
dan
investasi.
Sentosa
Sembiring24
menguraikan makna kedua istilah tersebut :
a. Kamus
Istilah
Keuangan
dan
Investasi
digunakan istilah investment (investasi) yang
mempunyai arti “penggunaan modal untuk
menciptakan uang, baik melalui sarana yang
menghasilkan pendapatan maupun melalui
ventura yang lebih berorientasi ke resiko yang
dirancang
untuk
mendapatkan
modal.
Investasi dapat pula berarti menunjuk ke
suatu investasi keuangan
(dimana investor
menempatkan uang ke dalam suatu sarana)
atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau
waktu
seseorang
yang
ingin
memetik
keuangan dan keberhasilan pekerjaannya.
b. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan
dijelaskan istilah investment atau penanaman
modal digunakan untuk: penggunaan atau
pemakaian sumber – sumber ekonomi untuk
produksi barang – barang produsen atau
barang – barang konsumen. Dalam arti yang
Ibid, hal. 115
Sembiring Sentosa, Hukum Investasi, 2007, Bandung: Nuansa
Mulia, hal.55 - 58
23
24
20
semata – mata bercorak keuangan, investment
mungkin berarti penempatan dana – dana
kapital
dalam
suatu
perusahaan
selama
jangka waktu yang relatif panjang, supaya
memperoleh suatu hasil yang teratur dengan
maksimum keamanan.
c. Kamus
Ekonomi
dikemukakan
Investment
(investasi) mempunyai 2 (dua) makna, yaitu:
Pertama, investasi berarti pembelian saham,
obligasi dan benda – benda tidak bergerak,
setelah dilakukan analisa akan menjamin
modal yang dilekatkan dan memberikan hasil
yang memuaskan. Faktor – faktor tersebut
yang membedakan investasi dengan spekulasi.
Kedua, dalam teori ekonomi investasi berarti
pembelian
alat
produksi
(termasuk
didalamnya benda – benda untuk dijual)
dengan modal berupa uang.
d. Kamus Hukum Ekonomi digunakan terminologi
investment, penanaman modal, investasi yang
berarti
penanaman
modal
yang
biasanya
dilakukan untuk jangka panjang misalnya
berupa pengadaan aktiva tetap perusahaan
atau membeli sekuritas dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan.
e. Kamus
Besar
disebutkan
Bahasa
investasi
Indonesia
berarti:
penanaman
uang
atau
modal
perusahaan
atau
proyek
(KBBI)
Pertama,
di
untuk
suatu
tujuan
21
memperoleh keuntungan. Kedua, jumlah uang
atau modal yang ditanam.
f. UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal
dikemukakan,
penanaman
modal
adalah segala bentuk kegiatan penanaman
modal, baik penanaman modal dalam negeri
maupun
penanaman
modal
asing
untuk
melakukan usaha di wilayah Negara Republik
Indonesia.
Selanjutnya,
dari
pengertian
–
pengertian
tersebut, maka tidak ada perbedaan yang prinsipil
antara investasi dan penanaman modal. Dengan
demikian, investasi atau penanaman modal adalah
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan
hukum menyisihkan sebagian pendapatannya agar
dapat digunakan untuk melakukan suatu usaha
dengan harapan pada suatu waktu tertentu akan
mendapatkan hasil (keuntungan).
Investasi atau penanaman modal terdiri dari
penanaman modal langsung dan tidak langsung.
Penanaman modal secara langsung artinya investor
atau penanam modal hadir secara fisik dalam
menjalankan
usahanya.
Investasi
secara
tidak
langsung, investor tidak hadir secara fisik melainkan
hanya
membeli
saham.
Tujuannya
untuk
memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang
tidak terlalu lama atau capital gain25.
25
Ibid, hal. 70 - 71
22
Makna investasi atau penanaman modal bagi
negara
adalah
untuk
membiayai
pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan amanat Pembukaan
UUD 1945 , yaitu kesejahteraan masyarakat. Salah
satu sumber modal yang dapat dimanfaat kan
adalah melalui pranata hukum penanaman modal26.
Secara
umum
perbedaan
investasi
atau
penanaman modal langsung dan tidak langsung
dapat digambarkan, sbb27:
Tabel 3: Investasi Langsung dan Tidak Langsung
Makna investasi atau penanaman modal ini
adalah makna kehadiran investasi asing dalam
negara. Lebih lanjut, investasi yang melibatkan
orang
26
27
banyak
adalah
dengan
adanya
pasar
Ibid, hal. 58- 59
Ibid, hal. 83
23
keuangan. Investasi berkaitan dengan sekuritas
dalam pasar keuangan. Sekuritas merupakan aset
bagi
individu
atau
badan
pemberi
dana
dan
merupakan kewajiban bagi individu atau badan
penerima dana.
Fungsi
dari
mendapatkan
pasar
dana
keuangan
dari
adalah
untuk
atau
badan
individu
penabung dan menggerakkan dana tersebut kepada
individu atau badan peminjam. Pergerakan dana
dapat
dilakukan
secara
langsung
dan
tidak
langsung. Pendanaan langsung adalah individu atau
badan pemberi dana langsung dari individu atau
badan
pemberi
dana
melalui
pasar
keuangan
dengan cara menjual sekuritas. Pendanaan tidak
langsung adalah individu atau badan penerima dana
memperoleh
dana
melalui
lembaga
perantara
keuangan. Tanpa lembaga perantara keuangan,
individu atau badan pemberi dana dan penerima
dana tidak akan memperoleh peluang keuntungan28.
Ada tiga katagori perantara keuangan utama, yaitu:
lembaga
penyimpanan
atau
bank,
lembaga
tabungan berdasarkan perjanjian dan perantara
investasi29.
Pasar keuangan dari segi waktu jatuh tempo
sekuritas, terdiri dari: pasar uang dan pasar modal.
Pasar uang adalah perdagangan sekuritas jangka
Manurung, Jonni dan Adler Haydemans Manurung, Ekonomi
Keuangan dan Kebijakan Moneter, 2009, Jakarta: Salemba Empat,
hal. 9.
29 Ibid, hal. 13
28
24
pendek,
sedangkan
pasar
modal
adalah
perdagangan sekuritas jangka panjang30.
Investasi
pada
hakekatnya
merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi
dua, yaitu: investasi pada aset – aset finansial
(financial asset) dan investasi pada aset – aset riil
(real assets).
Investasi pada aset – aset finansial
dilakukan di pasar uang dan pasar modal. Pasar
uang misalnya berupa sertifikat deposito, commercial
paper, surat berharga, dan lainnya. Investasi di
pasar modal berupa saham, obligasi, waran, opsi
dan lainnya. Sedangkan investasi pada aset – aset
riil
dapat
berbentuk
pembelian
aset
produktif,
pendirian pabrik, pertambangan, perkebunan dan
lainnya31.
Investasi pada aktiva keuangan dapat berupa
investasi langsung dan tidak langsung32. Investasi
langsung adalah membeli langsung aktiva keuangan
dari suatu perusahaan, baik melalui perantara atau
dengan cara lain. Investasi tidak langsung dilakukan
dengan membeli saham dari perusahaan investasi
yang mempunyai portofolio aktiva – aktiva keuangan
dari perusahaan – perusahaan lain.
Ibid, hal. 11
Halim, Abdul, Analisis Investasi, 2005, Jakarta: Salemba Empat,
hal. 4
32 Jogiyanto, op.cit, hal. 6 - 10
30
31
25
Investasi
langsung
dapat
dilakukan
dengan
membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal
(capital market) atau di pasar turunan (derivative
market). Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar
uang
(money
market)
adalah
aktiva
yang
mempunyai resiko kegagalan kecil, jatuh tempo
pendek
dan
tingkat
cair
yang
tinggi.
Aktiva
keuangan yang diperjual-belikan di pasar modal
(capital market) bersifat jangka panjang, berupa:
surat – surat berharga dan saham. Sedangkan,
aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar
turunan (derivative market), seperti
option
dan
futures contract. Option dan futures contract adalah
surat – surat berharga yang diperdagangkan di
pasar turunan (derivative market). Surat – surat
berharga turunan (derivative) adalah surat – surat
berharga yang nilainya terkait merupakan jabaran
dari surat berharga lain yang terkait.
Misalnya,
contoh dari opsi adalah waran. Waran merupakan
suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya
untuk
membeli
saham
dari
perusahaan
yang
bersangkutan dengan harga tertentu dalam kurun
waktu yang sudah ditentukan. Futures contract
(kontrak berjangka) merupakan persetujuan untuk
menyediakan aktiva di masa datang dengan harga
yang sudah ditentukan yang sudah ditentukan
dimuka.
Aktiva
yang
diperdagangkan
pada
umumnya adalah komoditi hasil bumi.
26
Investasi tidak langsung adalah pembelian surat
–
surat
berharga
Sedangkan
dari
perusahaan
perusahaan
investasi
investasi.
merupakan
perusahaan penyedian jasa keuangan dengan cara
menjual sahamnya ke publik dan menggunakan
dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam
portofolionya.
Ada tiga instrumen yang penting dalam derivatif
keuangan,
yaitu:
Futures/forward,
Options
dan
Swaps33.
Transaksi Forward adalah kontrak antara dua
pihak yang memberikan hak dan kewajiban kepada
masing – masing pihak untuk membeli dan menjual
suatu underlying assets pada harga, jumlah dan
tanggal tertentu di masa yang akan datang. Dalam
transaksi forward aliran dana terjadi pada saat
tanggal penyerahan (delivery date).
Sedangkan transaksi Future, prinsipnya sama
dengan forward adalah kontrak di masa yang akan
datang
berdasarkan
asset
tertentu
(underlying
assets). Perbedaannya, forward terjadi kontrak dua
pihak
tanpa
ada
pihak
lain,
sehingga
resiko
ditanggung oleh kedua belah pihak. Pada future, ada
keterlibatan pihak ketiga atau yang disebut pihak
lawan (counterparty). Dalam kontrak, counterparty
ini
adalah
divisi
clearing
dari
bursa
atau
clearinghouse independen. Clearinghouse ini yang
memotong resiko kredit dua pihak terhadap satu
33
Ibid, hal. 55 - 65.
27
dan lainnya. Karena itu, clearinghouse mewajibkan
setiap pihak dalam kontrak menyerahkan margin
deposit.
Transaksi Swap adalah suatu kontrak untuk
mempertukarkan serangkaian aliran kas (cash flow)
yang
dihitung
berdasarkan
referensi
terhadap
tingkat harga atau indeks yang telah ditetapkan di
muka (fixed in advance) atau referensi terhadap
harga atau indeks tertentu yang telah diketahui
(known price or index)34.
Option adalah suatu kontrak yang memberikan
hak (rights) dan bukan kewajiban kepada pemiliknya
untuk membeli atau menjual suatu instrumen
(underlying assets) pada tingkat harga tertentu yang
ditetapkan sekarang (strike/exercise price) untuk
penyerahan pada waktu tertentu di masa yang akan
datang (expiration date).
Secara sederhana, opsi memberikan hak kepada
investor tapi tak wajib melakukan sesuatu. Investor
juga bisa mengabaikan haknya sampai batas waktu
yang diperjanjikan agar opsi itu tidak berlaku lagi.
Untuk memperjelas, bandingkan dengan transaksi akuisisi
saham dalam Hukum Perusahaan, ada yang namanya transaksi
Debt to Equity Swap, yaitu: transaksi pengeluaran saham-saham
baru dimana pembayaran atas saham tersebut dilakukan dengan
dikonversikannya piutang kreditur atau pemegang saham
perseroan terbatas menjadi saham-saham baru. Pasal 35 ayat UU
PT, Pemegang saham atau kreditor yang mempunyai tagihan
terhadap perseroan dapat mengkompensasikan hak tagihnya
menjadi penyetoran atas harga saham, sepanjang hal tersebut
disetujui oleh RUPS (Pheo Marojahan Hutabarat, Beberapa
Ketentuan Undang – Undang Perseroan terbatas Terkait Dengan
Organisasi Perusahaan: Suatu Tinjauan Praktek. Pelatihan Calon
Advokat – 2008 Kerjasama PBHI Dengan PERADI, Jakarta.
34
28
Konsekwensinya, investor akan rugi sebesar harga
opsi. Contoh sederhana, seorang kolektor ingin
membeli sebuah lukisan yang dipajang pada sebuah
galeri seharga Rp. 100 Juta. Namun, kolektor
tersebut belum memiliki dana yang cukup untuk
membelinya. Sang kolektor bernegosiasi dengan
pemilik galeri bahwa lukisan tersebut akan dibeli 6
(enam) bulan lagi. Untuk waktu tersebut sang
Kolektor memberi harga opsi atas waktu tersebut
sebesar Rp. 5 Juta. Pemilik galeri setuju dengan opsi
itu. Dalam perjalanan waktu, lukisan tersebut
ternyata termasuk lukisan langka, karena di lukis
oleh Leonardo Da Vinci; sehingga harga lukisan
tersebut minimal Rp. 1 Milyard. Karena sang
Kolektor sudah membayar opsi, maka berapapun
harga yang akan dibeli orang terhadap lukisan
tersebut, pemilik galeri harus menjual kepada sang
Kolektor.
Sebaliknya,
ternyata
lukisan
tersebut
hanyalah lukisan biasa namun sangat natural.
Harga dipasaran berkisar Rp. 20 Juta. Sang kolektor
bisa
mempertimbangkan
melanjutkan
transaksi
atau tidak. Jika tidak, sang Kolektor tidak wajib
melanjutkan transaksi sampai 6 (enam) bulan,
karena
sang
Kolektor
sudah
membeli
opsi.
Konsekwensinya, sang Kolektor kehilangan uang Rp.
5 Juta.
Option yang memberikan investor untuk membeli
instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan
“call option”. Call option memberikan hak kepada
investor untuk membeli suatu aset pada harga
29
tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan.
Investor call option pada umumnya mempunyai
harapan
agar
harga
aset
tersebut
meningkat
sebelum batas waktu.
Option yang memberikan hak untuk menjual
instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan
“put option‟. Put option memberikan hak kepada
investor untuk menjual suatu aset pada harga
tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan.
Investor put option mempunyai harapan harga aset
akan turun sebelum batas waktu.
Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi opsi,
terdiri dari: Pembeli Call, Penjual Call, Pembeli Put
dan Penjual Put35. Pembeli opsi disebut holder,
sedangkan Penjual Opsi disebut writer. Pembeli opsi
sering disebut memiliki “posisi long”, sedangkan
penjual opsi disebut memiliki “posisi short”. Istilah
lain dalam opsi adalah strike price atau harga
pelaksanaan36. Harga pelaksanaan ini merupakan
harga
pembelian
atau
penjualan
aset
dasar
(underlying asset) opsi yang telah disepakati antara
pembeli dan penjual opsi. Pada umumnya, aset
dasar opsi adalah saham atau indeks.
Call option (opsi beli), jika telah melampaui strike
price disebut in the money (laba). Pada put option
(opsi jual) disebut in the money kalau berada
dibawah strike price.
35
36
Arief, Sofyan, Investasi Untuk Pemula, hal. 31
Ibid, hal. 32
30
Pemilik opsi dapat memilih untuk menggunakan
hak (strike/exercise) atau tidak menggunakan hak
tersebut dan membiarkannya jatuh tempo. Option
diperdagangkan, baik di bursa maupun di pasar
over the counter (OTC). Pemiliki opsi yang dimaksud
adalah Pembeli opsi call dan put tidak memiliki
kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset.
Sedangkan, penjual opsi call dan put wajib membeli
menjual atau membeli suatu aset, jika pemilik opsi
itu mengambil haknya.
Dari segi penggunaan hak, opsi terdiri dari dua:
opsi Amerika dan opsi Eropa. Opsi Amerika, opsi
yang dapat dieksekusi setiap waktu sampai dengan
berakhirnya tanggal kontrak. Sedangkan opsi Eropa,
opsi yang hanya dapat dieksekusi pada tanggal
berakhirnya kontrak.
Dalam
kaitan
dikatagorikan
dengan
sebagai
investasi,
produk
opsi
derivatif.
Opsi
merupakan sebuah kontrak yang berisi perjanjian
transaksi sebuah aset.
Kontrak opsi dapat memberikan keuntungan
pada
investor.
digunakan
Dengan
untuk
transaksi
spekulasi,
opsi
terutama
dapat
estimasi
terhadap aset dasar dari kontrak opsi. Opsi juga
dapat
digunakan
(hedging)
terhadap
sebagai
sarana
portofolio
lindung
investasi.
nilai
Ketika,
investasi pada saham harga anjlok, maka investor
yang memiliki put option dapat melepas kontrak
opsinya yang underlying saham.
Derivatif berbasis opsi terdiri dari;
31
- option: currency option, stock index options
- swap options
- option on futures
“Currency
options”
memberikan
hak,
bukan
kewajiban kepada pembeli, untuk mempertukarkan
sejumlah mata uang tertentu dengan mata uang
lainnya pada atau sebelum hari tertentu dan pada
nilai tukar tertentu.
“Swap options” memberikan salah satu pihak hak
(right),
bukan
kewajiban
(obligations)
untuk
menutup swap pada tanggal kemudian.
Swap
option
berguna
bila
suatu
pihak
memperkirakan akan membutuhkan swap di waktu
yang akan datang (jika terjadi perkembangan usaha
tertentu) dan menganggap bahwa harga swap pada
saat sekarang menarik, tapi tidak menghendaki
untuk
menutup
swap
sampai
benar
–
benar
diperlukan.
Secara
hukum
perbedaan
mendasar
dengan
transaksi derivatif lainnya, forward, futures dan
swaps dengan opsi adalah pada hak dan kewajiban.
Pembeli opsi memiliki hak hukum (legal right) dan
tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan opsi
sesuai persyaratan. Sedangkan, forward, future dan
swap adalah suatu kewajiban yang mengikat secara
hukum (binding legal obligations) untuk kedua belah
pihak.
Option merupakan satu – satunya instrumen
derivatif yang memungkinkan investor menghindari
kewajibannya.
32
Perkembangan perdagangan option dimulai pada
awal
abad
ke-18
di
Eropa
dan
Amerika37.
Perdagangan pertamanya berupa Call Option dan Put
Option. Kemudian, pada tahun 1900 sebuah grup
perusahaan besar membuat asosiasi broker dan
dealer Call dan Put Option mendirikan perusahaan.
Maksud dari pendirian adalah untuk menyediakan
sarana mekanisme perdagangan call dan put option.
Investor
yang
ingin
membeli
option
dapat
menghubungi salah satu anggota asosiasi tersebut.
Pasar yang dibuat melalui cara ini dikenal dengan
nama Over The Counter Market. Disebut Over The
Counter Market, karena pembeli dan penjual tidak
bertemu
dalam
suatu
lantai
perdagangan.
Mekanisme ini ada kelemahannya, antara lain:
Pertama,
tidak
ada
secondary
market,
dimana
pembeli option tidak mempunyai hak jual sebelum
jatuh tempo. Kedua, tidak ada mekanisme untuk
menjamin
bahwa
penjual
option
yang
akan
memenuhi kontrak.
Pada bulan April 1973, Dewan Perdagangan
Chicago membuat bursa baru dengan nama The
Chicago Board Option Exchange, tujuannya khusus
perdagangan stock option. Suatu perdagangan option
yang underlyingnya saham. Adanya bursa ini, maka
perdagangan option menjadi populer dan makin
marak. Kemudian, tahun 1975 perdagangan option
Bapepapam-LK, Studi Tentang Perdagangan Option di Pasar
Modal Indonesia, 2003, Jakarta, hal. 6 – 7.
37
33
diikuti pula bursa The American Stock Exchange
dan
(AMEX)
The
Philadelphia
Stock
Exchamhe
(PHLX). Tahun 1976, The Pacific Stock Excgange
(PSE) ikut melakukan perdagangan option. Pada
tahun 1980 pasar yang dikembangkan di Amerika
Serikat yaitu antara lain option atas indeks saham
dan option atas futures kontrak.
Pada
periode
1980
–
1990
mulai
nampak
perkembangan pasar Over The Counter (OTC) untuk
perdagangan option. Perdagangan OTC, persetujuan
antara pembeli dan penjual dilakukan melalui
telepon dari lantai bursa.
Kontrak Opsi Saham dapat dikatakan produk
investasi relatif baru dalam Bursa Efek Indonesia.
Pasar derivatif di Indonesia baru mulai tumbuh
sekitar tahun 2000 – 200438. Tahun 2004, muncul
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No.
310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D
tentang Perdagangan Opsi Saham dan Keputusan
Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 311/BEJ/092004
tentang
Peraturan
Nomor
III-D
tentang
Keanggotaan Opsi Saham.
Peraturan ini muncul dalam rangka memenuhi
kebutuhan atas tersedianya instrumen baru untuk
perdagangan di Bursa Efek, sehingga ada landasan
hukum bagi pelaku pasar dalam melaksanakan
38
Ibid, Bagian Pengantar
34
aktivitas
perdagangan
opsi39.
Pola
perdagangan
Kontrak Opsi Saham memiliki karakteristik berbeda
dengan efek lainnya. Karena itu perlu persyaratan
khusus
bagi
anggota
Bursa
Efek
untuk
memperdagangkan opsi saham, yaitu: Perusahaan
Efek yang telah memiliki ijin usaha dari Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai Perantara
Pedagang Efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 angka 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang
Pasar
Modal
dan
telah
memperoleh
Persetujuan Keanggotaan Bursa untuk melakukan
kegiatan perdagangan Efek di Bursa40.
Kontrak Opsi Saham adalah satuan perdagangan
Opsi Saham yang ditetapkan dalam satu satuan
kontrak41. Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh
pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual
(put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham
(Underlying Stock) pada harga (Strike Price) dan
dalam waktu tertentu42.
Bentuk order dalam perdagangan Opsi Saham di
Bursa terdiri dari:
1. open short.
2. open long.
3. close short.
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 310/BEJ/092004 tentang Peraturan Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi
Saham, bagian menimbang.
40 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep311/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor III-D Tentang
Keanggotaan Opsi Saham, angka I.1.
41 Ibid, angka I. 6
42 Ibid, angka I.7.
39
35
4. close long.
Order
open
short
dan
close
short
dalam
Perdagangan Opsi Saham ditetapkan sebagai order
Short, sedangkan order open long dan close long
ditetapkan sebagai order long43.
Sedangkan,
Untuk
dapat
melakukan
perdagangan Opsi Saham Anggota Bursa Efek harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. memiliki
sekurang-kurangnya
fungsi
pemasaran, dan dealing (fungsi pesanan dan
perdagangan) Opsi Saham dalam struktur
organisasi.
2. memiliki front end system dengan fungsi order
manajemen dan monitoring serta back end
system
yang
mendukung
pelaksanaan
perdagangan Opsi Saham.
3. memiliki JOTS Trader.
4. wajib membuka rekening Efek untuk setiap
nasabahnya sebelum melakukan perdagangan
Opsi
Saham
untuk
kepentingan
nasabah
tersebut.
5. dokumen kontrak pembukaan rekening antara
Anggota Bursa Efek dengan nasabah Opsi
Saham
harus
sesuai
dengan
Peraturan
Bapepam Nomor V.D.3. tentang Pengendalian
Interen dan Penyelenggaraan Pembukuan oleh
Perusahaan Efek dan sekurang-kurangnya
memuat
43
klausula
mengenai
hak
dan
op.cit., angka III.4.4 dan III.4.5.
36
kewajiban nasabah dan Anggota Bursa Efek
termasuk risiko perdagangan Opsi Saham.
6. membayar uang keikutsertaan perdagangan
Opsi Saham (Joining Fee) kepada Bursa, yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara Anggota Bursa Efek dan Bursa yang
selanjutnya
akan
dituangkan
dalam
perjanjian.
Instrumen derivatif ini yang digunakan untuk
mengkonstruksi
transaksi
Pensiun,
yang
baik
derivatif
diatur
pada
dalam
Dana
peraturan
perundangan maupun kenyataan yang terjadi dalam
pelaksanaan investasi.
6. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN. Pada bagian dijelaskan uraian
tentang
latar
belakang
masalah,
rumusan
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian,
bahan
penelitian,
kerangka
teori
dan
sistematika penulisan.
BAB II : FUNGSI
HUKUM
DALAM
KEGIATAN
EKONOMI. Pada bagian ini dijelaskan tentang
kaedah hukum, konsep – konsep ekonomi,
hubungan hukum dan ekonomi, pasar bebas
dan
fungsi
transaksi
hukum,
derivatif
tujuan
serta
dan
obyek
macam
transaksi
derivatif pada pasar modal dan pasar uang.
37
BAB III :INVESTASI
TRANSAKSI
DANA
PENSIUN
DERIVATIF.
MELALUI
Pada
bagian
memberikan gambaran umum tentang Dana
Pensiun,
sejarah
perkembangannya,
badan
hukum dan portofolio investasi. Selanjutnya,
analisa transaksi derivatif yang dilakukan oleh
Dana Pensiun, pengaturan portofolio investasi
dan
Kontrak
Opsi
Saham
dalam
rangka
hedging investasi portofolio.
BAB IV :PENUTUP. Pada bagian ini berisi kesimpulan
dan saran.
38
Download