BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perkembangan perekonomian telah mengakibatkan terjadinya inovasi produk investasi jasa keuangan. Jasa keuangan merupakan kegiatan penghimpunan dan pengelolaan dana, strukturisasi neraca dan pengelolaan keuangan telah memberikan kontribusi sangat besar pada era pasca industri1. Salah satu produk inovatif keuangan adalah apa yang dinamakan dengan Derivatif. Derivatif adalah suatu kontrak pemindahan resiko antara pihak yang menanggung resiko dengan yang mengalihkan resiko. Pihak yang mendapatkan menanggung uang jasa resiko (fee) dari (risk pihak taker) yang mengalihkan resiko (tertanggung) sebagai kompensasi dari penanggungan tersebut2. Prinsip dari derivatif adanya kebutuhan dalam transaksi, dimana adanya pihak – pihak yang lemah menanggung resiko disatu sisi, sedangkan disisi lain ada pihak yang kuat. Derivatif sebagai sarana lindung nilai (hedging) portofolio keuangan dari pihak yang lemah. Misalnya, perusahaan – perusahaan kecil yang bergerak di bidang komoditi akan terkena resiko Rae, Dian Ediana, Trasaksi Derivatif dan Masalah Regulasi Ekonomi di Indonesia, 2008, Jakarta: Elex Media Komputindo, hal. 97 2 Sutandijo, Sosialisasi Ekonomi, 2009, Jakarta: Yaresh Publishing, hal. 54 1 1 ketidakpastian harga jual. Jika harga turun drastis akan menderita kerugian. Dan ini akan berpengaruh pada portofolio keuangan perusahaan. Berbeda halnya, dengan perusahaan dengan modal besar tidak terlalu berisiko jika terjadi goncangan harga. Karena itulah terbuka peluang kerjasama yang menguntungkan, dimana yang lemah mengalihkan resikonya kepada yang kuat. Pengalihan resiko itu berupa suatu kontrak perjanjian, dimana pihak yang kuat akan membeli komoditi dari pihak yang lemah dengan harga tertentu pada rentang waktu tertentu di masa datang. Dengan demikian akan menetralisir penurunan harga yang bisa membuat pihak yang lemah akan kolaps. Instrumen derivatif mempunyai kaitan dengan kontrak berjangka (future contract). Menurut Frank J. Pabozzi dan Franco Mogdigliani3, kontrak berjangka adalah suatu perjanjian untuk menjual atau membeli sesuatu pada waktu mendatang yang ditentukan pada harga tertentu. Objek pertanggungan atau instrumen yang mendasari (underlying instrument) ada bermacam – macam, seperti harga komoditi, tingkat suku bunga, valuta asing atau saham yang dalam kondisi tertentu menimbulkan suatu resiko bagi pihak tertentu. Saat ini banyak jenis instrumen derivatif sudah dibakukan atau disekuritisasi, sehingga ia dapat diperjualbelikan. Pada pasar modal dikenal beberapa Ridwan Khairandy, Hukum Pasar Modal I, 2010, Yogyakarta: FHUII Press, hal.69 3 2 produk derivatif, seperti: right, waran, option dan index. Sedangkan dalam pasar uang atau perbankan dikenal dengan transaksi derivatif (structured product). Structured Product adalah transaksi derivatif perbankan yang diberi opsi tergantung dari nilai tukar yang disepakati atau menggunakan kombinasi suku bunga dan valuta asing. Transaksi ini merupakan kesepakatan antara nasabah dan pihak perbankan4. Terdapat dua jenis kontrak derivatif yang dikenali dari cara perdagangannya di pasar yaitu: 1. derivatif yang ditransaksikan diluar bursa atau dikenal juga dengan istilah "Over-the-counter (OTC) derivatives adalah merupakan suatu kontrak bilateral ( melibatkan dua pihak) yang dilakukan diluar bursa ataupun tanpa menggunakan pialang (transaksi langsung antara para pihak). Beberapa produk seperti swap, kontrak serah nilai tukar, dan opsi eksotik (exotic option) yaitu suatu derivatif yang menggunakan fitur sehingga menjadi lebih rumit daripada derivatif yang umum diperdagangkan, misalnya opsi vanili seringkali diperdagangkan tanpa melalui bursa (OTC). Pasar transaksi derivatif tanpa melalui bursa (OTC) ini sangat besar sekali. 2. derivatif yang diperdagangkan di bursa atau disebut juga Exchange-traded derivatives adalah Apa Itu Transaksi Derivatif Perbankan ?, Vivanews, 26 Januari 2009 4 3 merupakan instrumen derivatif yang diperdagangkan pada bursa perdagangan khusus derivatif (bursa berjangka) ataupun bursa lainnya. Bursa derivatif menjalankan perannya sebagai perantara atas transaksi terkait dan memungut marjin awal (initial margin) dari kedua belah pihak yang melakukan transaksi sebagai jaminan. Orang-orang yang melindungi dirinya dari risiko kerugian karena perubahan harga aktiva induk disebut hedgers. Hedgers pada perdagangan kontrak berjangka keuangan, adalah pihak-pihak atau para para manajer investasi atau konsultan keuangan, bank, perusahaan asuransi, dana pensiun, dan manajer reksadana5. Perkembangan yang cepat dari sektor keuangan telah mengakibatkan sulitnya pemahaman terhadap sistem keuangan dan beroperasinya sistem keuangan, sehingga kesulitan dalam menetapkan pola pengaturan yang tepat. Pemahaman akan perkembangan sektor keuangan di pasar global sangat diperlukan untuk memperjelas pola pengaturan yang diterapkan oleh suatu negara. Negara mempunyai peranan penting dalam pengaturan jasa keuangan mengingat keterkaitan yang erat antara subsektor keuangan, yaitu Hinsa Siahaan, Jurnal Keuangan dan Moneter Vol 9/No.3, 2006, hal. 78 5 4 bank, asuransi, dana pensiun dan lembaga keuangan lainnya6. Jasa keuangan dijalankan oleh lembaga – lembaga keuangan. Lembaga keuangan terdiri dari dari Bank dan Bukan Bank. Adapun jenis – jenis lembaga keuangan bukan bank yang ada di Indonesia saat ini adalah7: 1. Pasar Modal 2. Pasar Uang dan Valas 3. Koperasi Simpan Pinjam 4. Pegadaian 5. Sewa Guna Usaha 6. Asuransi 7. Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10. Kartu Plastik. Dari jenis – jenis lembaga keuangan bukan bank tersebut yang menjadi fokus pada penulisan ini adalah Dana Pensiun. Dana Pensiun merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiun suatu perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri. Penghimpunan dana pensiun melalui iuran yang dipotong dari gaji karyawan. Kemudian dana yang terkumpul oleh dana pensiun diusahakan lagi dengan Rae, Dian Ediana, op.cit, hal. 113 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2008, Jakarta: Rajawali Pers, hal.5 6 7 5 menginvestasikan ke berbagai sektor yang menguntungkan. Perusahaan yang mengelola dana pensiun dapat dilakukan oleh bank atau perusahaan lainnya8. Menurut UU No. 11 tahun 1992, Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun9. Dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan yang kemudian dibayarkan kembali dana tersebut dalam bentuk pensiun setelah karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab - sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun. Sejak berlakunya Undang Undang Dana Pensiun, maka dana pensiun menyelenggarakan hanya program diperkenankan pensiun. Hal ini ditegaskan, karena sebelum UU Dana Pensiun berlaku, dana pensiun tunjangan hari boleh tua. menyelenggarakan Dengan berlakunya program UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun mulai tanggal 20 April 1992, maka setelah 20 April 1992, dana pensiun yang telah menyelenggarakan tunjangan hari tua tidak diperkenankan menerima peserta baru dalam program tunjangan hari tua. Maksud undang – undang membatasi kegiatan dana pensiun adalah agar kekayaan dana pensiun terlindungi dari pembayaran – pembayaran diluar 8 9 Ibid, hal.8 UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun, pasal 1 ayat 1 6 tujuan utamanya yang dapat menganggu kecukupan dana dalam jangka panjang untuk pembayaran manfaat pensiun peserta10. Berkaitan dengan investasi kekayaan dana pensiun harus sesuai dengan dengan karakteristik kewajiban dana pensiun, yaitu pensiun yang jatuh Pengaturan ditetapkan untuk investasi UU pembayaran manfaat tempo11. Dana dana Pensiun pensiun adalah setelah Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 296/KMK.017/2000, No. 45/KMK.017/2001 dan No. 511/KMK.06/2002 sebagai berikut12: a. Deposito berjangka pada bank, b. Deposito on call pada bank, c. Sertifikat deposito pada bank, d. Saham yang tercatat pada bursa efek, e. Obligasi yang tercatat pada bursa efek, f. penempatan langsung pada saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia g. Surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia h. Tanah di Indonesia i. Bangunan di Indonesia j. Tanah dan bangunan di Indonesia Zulaini Wahab,Segi Hukum Dana Pensiun, Tahun, Jakarta: RajaGrafindo Persada, hal. 23 – 24. 11 Ibid, hal. 29 12 KMK No. 511/KMK.06/2002, pasal 6 ayat 1 10 7 k. Unit penyertaan reksa dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Pasar Modal l. Sertifikat Bank Indonesia m. Surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan KMK No. 511/KMK.06/2002 Dana Pensiun dilarang melakukan transaksi derivatif atau memiliki instrumen derivatif, kecuali bila instrumen derivatif tersebut diperoleh Dana Pensiun sebagai instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf d dan huruf e13. Hal ini menunjukkan pengaturan investasi adanya Dana kesenjangan Pensiun dengan perkembangan instrumen investasi, terutama yang berkembang dalam perbankan. Produk investasi perbankan telah terjadi diversifikasi produk, sementara portofolio investasi Dana Pensiun belum mengikuti perkembangan dalam perbankan. KMK No. 511/KMK 06/2002 hanya merumuskan instrumen – instrumen investasi dalam struktur portofolio investasi. Sementara instrumen investasi pada deposito sudah terjadi diversifikasi produk. Apalagi, suku bunga bank yang cenderung turun, membuat deposito berjangka bukan lagi pilihan menghadirkan 13 utama. Salah deposito satu plus caranya investasi. dengan Beberapa Ibid, Pasal 13 8 produk deposito plus investasi dari perbankan, antara lain14: Citibank dengan produk Sweet Bundle, Standard Chartered Bank dengan produk TwinInvest, Bank Mega dengan produk Mega Depo Equity dan Bank CIMB Niaga dengan produk Star Choice Best of Market Linked Deposit dan Dynamic Duo Star Market Linked Deposit. Dana Pensiun Satya Wacana pada bulan Februari 2008 melakukan investasi pada produk Dynamic Duo Star salah satu produk Market Linked Deposit dari Bank CIMB. Dana yang ditempatkan sebesar Rp. 500.000.00015. Dynamic Duo Star Market Linked Deposito memberikan potensi pengembalian tahunan tak terbatas dengan jaminan 100% terhadap nilai pokok pada saat jatuh tempo. Untuk mengelola tingkat pengembalian menggunakan strategi „pengelolaan yang dinamik‟, dengan perhitungan 2 (dua) buah indeks yang stabil. Kedua indeks itu adalah indeks CIMB Asian FX Income dan indeks CIMB Transatlantic IR momentum16. Indeks CIMB Asian FX Income menggunakan strategi currency carry trades . Suatu strategi investasi yang dinamik berdasarkan universe 8 (delapan) mata uang Emerging Market Asia. Strategi ini bertujuan untuk mendepositokan uang dengan bunga tinggi dan mendapatkan dana dari mata uang dengan bunga rendah (strategi carry). Artinya memaksimalkan http://dedesuryadi.blogspot.com/2009/02/membiakkan-fuluslewat-deposito-plus.html 15 Bukti Kepesertaan Market Linked Deposit Bank CIMB Niaga, No. Sertifikat 560118766207 tanggal 26 Februari 2008. 16 http:// www.cimbniaga.com/docup/dds2.pdf 14 9 pengembalian (pengembalian carry) serta mengurangi resiko (volatility). Secara skematis dapat digambarkan, sbb: Tabel 1: Indeks CIMB Asian FX Income Indeks CIMB Transatlantic IR Momentum adalah indeks strategi momentum yang dikelola secara dinamik yang memungkinkan pengambilan posisi Long dan Short pada 4 (empat) jenis pasar futures tingkat bunga yang likuid. Indeks ini menghitung trading signal harian untuk setiap kontrak futures berdasarkan 10 pengembalian historis relatif` terhadap volatility historis untuk setiap kontrak futures. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2: Indeks CIMB Transatlantic IR momentum 11 Dua indeks ini merupakan strategi dinamik dalam pengelolaan investasi produk dynamic duo star dengan jaminan pengembalian 100% nilai pokok pada saat jatuh tempo deposito. Indeks CIMB Asian FX Income adalah strategi yang dinamik berdasarkan emerging 8 (delapan ) mata uang Asia. Sedangkan, Indeks CIMB Transatlantic IR Momentum adalah strategi momentum yang dinamik pada pasar futures berdasarkan mata uang Euro dan US Dollar. Oleh karena itu, oleh Bank CIMB Niaga dinamakan produk Dynamic Duo Star Market Linked Deposit. Portofolio investasi Dana Pensiun Satya Wacana menempatkan investasi ini pada deposito berjangka. Hal ini sesuai dengan bilyet yang dikeluarkan oleh bank dengan nama Bukti Kepesertaan Market Linked Deposit produk Dynamic Duo Star tanggal penerbitan 26 Februari 2008 dengan nilai pokok transaksi sebesar Rp. 500.000.000. Departemen Keuangan c/q Badan Pengawas Pasar Modal c/q Biro Dana Pensiun mengkatagorikan sebagai produk derivatif yang merupakan produk kontrak opsi valuta asing. Dengan demikian, penempatan investasi Dana Pensiun Satya Wacana tersebut melanggar pasal 13 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 511/2002 dan pasal 30 ayat 1 UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun17. Departemen Keuangan RI, Badan Pengawas Pasar Modal, Biro Dana Pensiun, Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung No. 1117/BL. 1232/2008 Dana Pensiun Satya Wacana, 23 Desember 2008, hal. 24. 17 12 Pasal 13 ayat 1 KMK 511/2002 dikatakan Dana Pensiun dilarang melakukan transaksi derivatif atau memiliki instrumen derivatif, kecuali bila instrumen derivatif tersebut diperoleh Dana Pensiun sebagai instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf d dan huruf e. Sedangkan yang dimaksud, pasal 6 ayat 1 huruf d dan e adalah saham dan obligasi yang tercatat di Bursa Efek. Pasal 30 ayat 1 UU No. 11/1992 Pengelolaan kekayaan Dana Pensiun harus dilakukan pengurus sesuai dengan : a. arahan investasi yang digariskan oleh pendiri; dan b. ketentuan tentang investasi yang ditetapkan oleh menteri. Penulis mencermati masalah ini, karena dalam tahun yang sama (2008) portofolio investasi dana pensiun dilakukan pengaturan kembali berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 199/PMK.010/2008. Dalam aturan yang diterbitkan 5 Desember 2008, ditetapkan sejumlah instrumen investasi yang diperbolehkan untuk Dana Pensiun, termasuk secara eksplisit transaksi derivatif18: 18 1. Surat berharga negara; 2. Tabungan pada Bank; PMK No. 199/PMK.010/2008, pasal 6 13 3. Deposito berjangka pada Bank; 4. Deposito on call pada Bank; 5. Sertifikat deposito pada Bank; 6. Sertifikat Bank Indonesia; 7. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; 8. Obligasi yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; 9. Sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; 10. Unit penyertaan reksa dana dari: - reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham; - reksa dana terproteksi, reksa dana dengan penjaminan dan reksa dana indeks; - reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas; - reksa dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek; 11. Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset; 12. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif; 13. Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; 14. Penempatan langsung pada saham; 15. Tanah di Indonesia; dan/atau 16. Bangunan di Indonesia. Perubahan Ketentuan investasi dana pensiun tahun 2008, dana pensiun boleh melakukan transaksi 14 derivatif. Persetujuan ini berlaku pada Desember 2008 dengan disahkannya PMK No. 199/PMK.010/2008. Ketentuan ini jelas menyatakan bahwa bahwa transaksi derivatif yang diperbolehkan adalah kontrak opsi saham. Investasi pada Kontrak Opsi Saham yang merupakan produk derivatif diperbolehkan, namun tidak dilakukan untuk tujuan spekulasi dan hanya dapat ditempatkan pada opsi jual (put option) dalam rangka lindung nilai atas investasi yang telah dimiliki Dana Pensiun, yang dibuktikan dengan dokumen strategi lindung nilai. Selain itu, investasi pada Kontrak Opsi Saham itu hanya dapat dilakukan oleh Dana Pensiun yang telah memiliki investasi pada saham paling rendah 10% dari total investasi investasi Dana derivatif Pensiun. pada dana Dengan demikian pensiun hanya diperbolehkan pada kontrak opsi saham sebagai sarana lindung nilai (hedging). Dalam ketentuan ini, Dana Pensiun hanya dapat melakukan hedging (lindung nilai) saham atau obligasi. Artinya, ketika dana pensiun melakukan investasi saham, maka pada saat yang sama dana pensiun boleh melakukan investasi derivatif pada saham terpisah dengan investasi saham. Lindung nilai (hedging), untuk mengantisipasi atau mengamankan portofolio investasi ketika harga saham jatuh, maka dana pensiun tidak terlalu rugi. Karena investasi derivatif pada saham merupakan transaksi nilai masa ke depan yang sudah disepakati pada awal kontrak. Karena itu, dana 15 pensiun dapat melekat pada menjual saham instrumen atau obligasi derivatif yang terpisah dari investasi saham dan obligasi. Melihat investasi dana pensiun seperti tersebut diatas nampaknya kebijaksanaan investasi derivatif lebih menitikberatkan pada pasar modal. Sebagai lembaga keuangan, Dana Pensiun seharusnya dapat melakukan investasi, baik melalui pasar modal maupun pasar uang. 2. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah produk Dynamic Duo Star merupakan termasuk produk derivatif beresiko ? 2. Mengapa transaksi derivatif pada investasi Dana Pensiun hanya terbatas pada Kontrak Opsi Saham ? 3. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menganalisa produk Dynamic Duo Star pada investasi Dana Pensiun Satya Wacana sebagai produk investasi beresiko. 2. Untuk menganalisa latar belakang Kontrak Opsi Saham sebagai investasi derivatif yang boleh dilakukan oleh Dana Pensiun. 16 4. METODE PENELITIAN A. Metode Pendekatan Metode pendekatan adalah yuridis sosiologis. Pendekatan ini bertujuan untuk mengkaji apa yang seharusnya yang diatur dalam peraturan perundang – undangan, dengan apa yang senyatanya dalam kehidupan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto19 penelitian hukum sosiologis atau empiris adalah suatu penelitian yang awalnya adalah data sekunder yang kemudian dilakukan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau masyarakat. Dengan penelitian hukum sosiologis atau empiris untuk melakukan pengukuran atau verifikasi terhadap peraturan perundang – undangan tertentu mengenai efektivitasnya. Dalam kaitan itu, definisi operasional diambil dari peraturan perundang – undangan tersebut20. B. Sumber Data a. Data primer adalah Bendahara Pengurus Dana Pensiun Satya Wacana Periode 2005 – 2008 dan Direktur Utama Pengurus Dana Pensiun Satya Wacana Tahun 2011, dimana Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum,1986, Jakarta: UI-Press, hal. 52 20 Ibid, hal. 53 19 17 pada periode terjadi investasi Dynamic Duo Star. b. Data sekunder yakni bahan hukum yang terdiri atas peraturan perundang – undangan dan dokumen yang berkaitan transaksi derivatif: i. Undang – Undang No. 11/1992 tentang Dana Pensiun ii. Ketentuan Menteri Keuangan No. 511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun iii. Peraturan Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana Pensiun. iv. Peraturan Bank 7/31/PBI/2005 Indonesia tentang No. Transaksi Derivatif v. Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/45/DPD tentang Transaksi Derivatif. vi. Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung Kementerian Keuangan – Badan Pengawas Pasar Modal – Biro Dana Pensiun dan Laporan Investasi Dana Pensiun Satya Wacana. vii. Annual Report CIMBNIAGA Tahun 2008. 18 5. KERANGKA TEORI Pembahasan teori dalam penulisan ini berkaitan dengan investasi. Investasi pada hakekatnya menempatkan sebagian uang, agar bisa memperoleh penghasilan lebih. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi 21. Lebih lanjut ditegaskan bahwa ada hubungan positif antara return dan resiko, semakin besar resiko maka semakin besar pula return yang diperoleh (high risk bring about high return). Return ini terdiri dari return realisasi (realized return) dan return ekspetasi (expected return). Return realisasi merupakan ekspetasi return adalah yang return telah yang terjadi. Return diharapkan oleh investor di masa datang. Hubungan positif ini hanya berlaku pada return ekspetasi (expected return). Untuk iklim investasi yang tidak rasional, return realisasi yang tinggi tidak mesti mempunyai sebaliknya return resiko realisasi yang yang tinggi, tinggi bahkan hanya mempunyai resiko yang kecil22. Dalam industri keuangan, semakin besar resiko suatu sekuritas , semakin besar return yang diperoleh. Untuk meminimalkan resiko, pada tahun 1952 diperkenalkan resiko portofolio yang diperkenalkan oleh Harry M. Markowitz yang dikenal dengan teori Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, 1998, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, hal. 85 22 Ibid, hal. 111 21 19 portofolio. Pada intinya, secara umum resiko dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio. Hal ini kemudian memunculkan jargon “do not put your eggs at one basket”23. Dalam berbagai literatur ada istilah penanaman modal dan investasi. Sentosa Sembiring24 menguraikan makna kedua istilah tersebut : a. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi digunakan istilah investment (investasi) yang mempunyai arti “penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke resiko yang dirancang untuk mendapatkan modal. Investasi dapat pula berarti menunjuk ke suatu investasi keuangan (dimana investor menempatkan uang ke dalam suatu sarana) atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau waktu seseorang yang ingin memetik keuangan dan keberhasilan pekerjaannya. b. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan dijelaskan istilah investment atau penanaman modal digunakan untuk: penggunaan atau pemakaian sumber – sumber ekonomi untuk produksi barang – barang produsen atau barang – barang konsumen. Dalam arti yang Ibid, hal. 115 Sembiring Sentosa, Hukum Investasi, 2007, Bandung: Nuansa Mulia, hal.55 - 58 23 24 20 semata – mata bercorak keuangan, investment mungkin berarti penempatan dana – dana kapital dalam suatu perusahaan selama jangka waktu yang relatif panjang, supaya memperoleh suatu hasil yang teratur dengan maksimum keamanan. c. Kamus Ekonomi dikemukakan Investment (investasi) mempunyai 2 (dua) makna, yaitu: Pertama, investasi berarti pembelian saham, obligasi dan benda – benda tidak bergerak, setelah dilakukan analisa akan menjamin modal yang dilekatkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor – faktor tersebut yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua, dalam teori ekonomi investasi berarti pembelian alat produksi (termasuk didalamnya benda – benda untuk dijual) dengan modal berupa uang. d. Kamus Hukum Ekonomi digunakan terminologi investment, penanaman modal, investasi yang berarti penanaman modal yang biasanya dilakukan untuk jangka panjang misalnya berupa pengadaan aktiva tetap perusahaan atau membeli sekuritas dengan maksud untuk memperoleh keuntungan. e. Kamus Besar disebutkan Bahasa investasi Indonesia berarti: penanaman uang atau modal perusahaan atau proyek (KBBI) Pertama, di untuk suatu tujuan 21 memperoleh keuntungan. Kedua, jumlah uang atau modal yang ditanam. f. UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dikemukakan, penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. Selanjutnya, dari pengertian – pengertian tersebut, maka tidak ada perbedaan yang prinsipil antara investasi dan penanaman modal. Dengan demikian, investasi atau penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan untuk melakukan suatu usaha dengan harapan pada suatu waktu tertentu akan mendapatkan hasil (keuntungan). Investasi atau penanaman modal terdiri dari penanaman modal langsung dan tidak langsung. Penanaman modal secara langsung artinya investor atau penanam modal hadir secara fisik dalam menjalankan usahanya. Investasi secara tidak langsung, investor tidak hadir secara fisik melainkan hanya membeli saham. Tujuannya untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama atau capital gain25. 25 Ibid, hal. 70 - 71 22 Makna investasi atau penanaman modal bagi negara adalah untuk membiayai pelaksanaan pembangunan sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945 , yaitu kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumber modal yang dapat dimanfaat kan adalah melalui pranata hukum penanaman modal26. Secara umum perbedaan investasi atau penanaman modal langsung dan tidak langsung dapat digambarkan, sbb27: Tabel 3: Investasi Langsung dan Tidak Langsung Makna investasi atau penanaman modal ini adalah makna kehadiran investasi asing dalam negara. Lebih lanjut, investasi yang melibatkan orang 26 27 banyak adalah dengan adanya pasar Ibid, hal. 58- 59 Ibid, hal. 83 23 keuangan. Investasi berkaitan dengan sekuritas dalam pasar keuangan. Sekuritas merupakan aset bagi individu atau badan pemberi dana dan merupakan kewajiban bagi individu atau badan penerima dana. Fungsi dari mendapatkan pasar dana keuangan dari adalah untuk atau badan individu penabung dan menggerakkan dana tersebut kepada individu atau badan peminjam. Pergerakan dana dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pendanaan langsung adalah individu atau badan pemberi dana langsung dari individu atau badan pemberi dana melalui pasar keuangan dengan cara menjual sekuritas. Pendanaan tidak langsung adalah individu atau badan penerima dana memperoleh dana melalui lembaga perantara keuangan. Tanpa lembaga perantara keuangan, individu atau badan pemberi dana dan penerima dana tidak akan memperoleh peluang keuntungan28. Ada tiga katagori perantara keuangan utama, yaitu: lembaga penyimpanan atau bank, lembaga tabungan berdasarkan perjanjian dan perantara investasi29. Pasar keuangan dari segi waktu jatuh tempo sekuritas, terdiri dari: pasar uang dan pasar modal. Pasar uang adalah perdagangan sekuritas jangka Manurung, Jonni dan Adler Haydemans Manurung, Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter, 2009, Jakarta: Salemba Empat, hal. 9. 29 Ibid, hal. 13 28 24 pendek, sedangkan pasar modal adalah perdagangan sekuritas jangka panjang30. Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada aset – aset finansial (financial asset) dan investasi pada aset – aset riil (real assets). Investasi pada aset – aset finansial dilakukan di pasar uang dan pasar modal. Pasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga, dan lainnya. Investasi di pasar modal berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lainnya. Sedangkan investasi pada aset – aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pertambangan, perkebunan dan lainnya31. Investasi pada aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak langsung32. Investasi langsung adalah membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan, baik melalui perantara atau dengan cara lain. Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva – aktiva keuangan dari perusahaan – perusahaan lain. Ibid, hal. 11 Halim, Abdul, Analisis Investasi, 2005, Jakarta: Salemba Empat, hal. 4 32 Jogiyanto, op.cit, hal. 6 - 10 30 31 25 Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market) atau di pasar turunan (derivative market). Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market) adalah aktiva yang mempunyai resiko kegagalan kecil, jatuh tempo pendek dan tingkat cair yang tinggi. Aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar modal (capital market) bersifat jangka panjang, berupa: surat – surat berharga dan saham. Sedangkan, aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar turunan (derivative market), seperti option dan futures contract. Option dan futures contract adalah surat – surat berharga yang diperdagangkan di pasar turunan (derivative market). Surat – surat berharga turunan (derivative) adalah surat – surat berharga yang nilainya terkait merupakan jabaran dari surat berharga lain yang terkait. Misalnya, contoh dari opsi adalah waran. Waran merupakan suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan yang bersangkutan dengan harga tertentu dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Futures contract (kontrak berjangka) merupakan persetujuan untuk menyediakan aktiva di masa datang dengan harga yang sudah ditentukan yang sudah ditentukan dimuka. Aktiva yang diperdagangkan pada umumnya adalah komoditi hasil bumi. 26 Investasi tidak langsung adalah pembelian surat – surat berharga Sedangkan dari perusahaan perusahaan investasi investasi. merupakan perusahaan penyedian jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Ada tiga instrumen yang penting dalam derivatif keuangan, yaitu: Futures/forward, Options dan Swaps33. Transaksi Forward adalah kontrak antara dua pihak yang memberikan hak dan kewajiban kepada masing – masing pihak untuk membeli dan menjual suatu underlying assets pada harga, jumlah dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Dalam transaksi forward aliran dana terjadi pada saat tanggal penyerahan (delivery date). Sedangkan transaksi Future, prinsipnya sama dengan forward adalah kontrak di masa yang akan datang berdasarkan asset tertentu (underlying assets). Perbedaannya, forward terjadi kontrak dua pihak tanpa ada pihak lain, sehingga resiko ditanggung oleh kedua belah pihak. Pada future, ada keterlibatan pihak ketiga atau yang disebut pihak lawan (counterparty). Dalam kontrak, counterparty ini adalah divisi clearing dari bursa atau clearinghouse independen. Clearinghouse ini yang memotong resiko kredit dua pihak terhadap satu 33 Ibid, hal. 55 - 65. 27 dan lainnya. Karena itu, clearinghouse mewajibkan setiap pihak dalam kontrak menyerahkan margin deposit. Transaksi Swap adalah suatu kontrak untuk mempertukarkan serangkaian aliran kas (cash flow) yang dihitung berdasarkan referensi terhadap tingkat harga atau indeks yang telah ditetapkan di muka (fixed in advance) atau referensi terhadap harga atau indeks tertentu yang telah diketahui (known price or index)34. Option adalah suatu kontrak yang memberikan hak (rights) dan bukan kewajiban kepada pemiliknya untuk membeli atau menjual suatu instrumen (underlying assets) pada tingkat harga tertentu yang ditetapkan sekarang (strike/exercise price) untuk penyerahan pada waktu tertentu di masa yang akan datang (expiration date). Secara sederhana, opsi memberikan hak kepada investor tapi tak wajib melakukan sesuatu. Investor juga bisa mengabaikan haknya sampai batas waktu yang diperjanjikan agar opsi itu tidak berlaku lagi. Untuk memperjelas, bandingkan dengan transaksi akuisisi saham dalam Hukum Perusahaan, ada yang namanya transaksi Debt to Equity Swap, yaitu: transaksi pengeluaran saham-saham baru dimana pembayaran atas saham tersebut dilakukan dengan dikonversikannya piutang kreditur atau pemegang saham perseroan terbatas menjadi saham-saham baru. Pasal 35 ayat UU PT, Pemegang saham atau kreditor yang mempunyai tagihan terhadap perseroan dapat mengkompensasikan hak tagihnya menjadi penyetoran atas harga saham, sepanjang hal tersebut disetujui oleh RUPS (Pheo Marojahan Hutabarat, Beberapa Ketentuan Undang – Undang Perseroan terbatas Terkait Dengan Organisasi Perusahaan: Suatu Tinjauan Praktek. Pelatihan Calon Advokat – 2008 Kerjasama PBHI Dengan PERADI, Jakarta. 34 28 Konsekwensinya, investor akan rugi sebesar harga opsi. Contoh sederhana, seorang kolektor ingin membeli sebuah lukisan yang dipajang pada sebuah galeri seharga Rp. 100 Juta. Namun, kolektor tersebut belum memiliki dana yang cukup untuk membelinya. Sang kolektor bernegosiasi dengan pemilik galeri bahwa lukisan tersebut akan dibeli 6 (enam) bulan lagi. Untuk waktu tersebut sang Kolektor memberi harga opsi atas waktu tersebut sebesar Rp. 5 Juta. Pemilik galeri setuju dengan opsi itu. Dalam perjalanan waktu, lukisan tersebut ternyata termasuk lukisan langka, karena di lukis oleh Leonardo Da Vinci; sehingga harga lukisan tersebut minimal Rp. 1 Milyard. Karena sang Kolektor sudah membayar opsi, maka berapapun harga yang akan dibeli orang terhadap lukisan tersebut, pemilik galeri harus menjual kepada sang Kolektor. Sebaliknya, ternyata lukisan tersebut hanyalah lukisan biasa namun sangat natural. Harga dipasaran berkisar Rp. 20 Juta. Sang kolektor bisa mempertimbangkan melanjutkan transaksi atau tidak. Jika tidak, sang Kolektor tidak wajib melanjutkan transaksi sampai 6 (enam) bulan, karena sang Kolektor sudah membeli opsi. Konsekwensinya, sang Kolektor kehilangan uang Rp. 5 Juta. Option yang memberikan investor untuk membeli instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan “call option”. Call option memberikan hak kepada investor untuk membeli suatu aset pada harga 29 tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan. Investor call option pada umumnya mempunyai harapan agar harga aset tersebut meningkat sebelum batas waktu. Option yang memberikan hak untuk menjual instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan “put option‟. Put option memberikan hak kepada investor untuk menjual suatu aset pada harga tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan. Investor put option mempunyai harapan harga aset akan turun sebelum batas waktu. Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi opsi, terdiri dari: Pembeli Call, Penjual Call, Pembeli Put dan Penjual Put35. Pembeli opsi disebut holder, sedangkan Penjual Opsi disebut writer. Pembeli opsi sering disebut memiliki “posisi long”, sedangkan penjual opsi disebut memiliki “posisi short”. Istilah lain dalam opsi adalah strike price atau harga pelaksanaan36. Harga pelaksanaan ini merupakan harga pembelian atau penjualan aset dasar (underlying asset) opsi yang telah disepakati antara pembeli dan penjual opsi. Pada umumnya, aset dasar opsi adalah saham atau indeks. Call option (opsi beli), jika telah melampaui strike price disebut in the money (laba). Pada put option (opsi jual) disebut in the money kalau berada dibawah strike price. 35 36 Arief, Sofyan, Investasi Untuk Pemula, hal. 31 Ibid, hal. 32 30 Pemilik opsi dapat memilih untuk menggunakan hak (strike/exercise) atau tidak menggunakan hak tersebut dan membiarkannya jatuh tempo. Option diperdagangkan, baik di bursa maupun di pasar over the counter (OTC). Pemiliki opsi yang dimaksud adalah Pembeli opsi call dan put tidak memiliki kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset. Sedangkan, penjual opsi call dan put wajib membeli menjual atau membeli suatu aset, jika pemilik opsi itu mengambil haknya. Dari segi penggunaan hak, opsi terdiri dari dua: opsi Amerika dan opsi Eropa. Opsi Amerika, opsi yang dapat dieksekusi setiap waktu sampai dengan berakhirnya tanggal kontrak. Sedangkan opsi Eropa, opsi yang hanya dapat dieksekusi pada tanggal berakhirnya kontrak. Dalam kaitan dikatagorikan dengan sebagai investasi, produk opsi derivatif. Opsi merupakan sebuah kontrak yang berisi perjanjian transaksi sebuah aset. Kontrak opsi dapat memberikan keuntungan pada investor. digunakan Dengan untuk transaksi spekulasi, opsi terutama dapat estimasi terhadap aset dasar dari kontrak opsi. Opsi juga dapat digunakan (hedging) terhadap sebagai sarana portofolio lindung investasi. nilai Ketika, investasi pada saham harga anjlok, maka investor yang memiliki put option dapat melepas kontrak opsinya yang underlying saham. Derivatif berbasis opsi terdiri dari; 31 - option: currency option, stock index options - swap options - option on futures “Currency options” memberikan hak, bukan kewajiban kepada pembeli, untuk mempertukarkan sejumlah mata uang tertentu dengan mata uang lainnya pada atau sebelum hari tertentu dan pada nilai tukar tertentu. “Swap options” memberikan salah satu pihak hak (right), bukan kewajiban (obligations) untuk menutup swap pada tanggal kemudian. Swap option berguna bila suatu pihak memperkirakan akan membutuhkan swap di waktu yang akan datang (jika terjadi perkembangan usaha tertentu) dan menganggap bahwa harga swap pada saat sekarang menarik, tapi tidak menghendaki untuk menutup swap sampai benar – benar diperlukan. Secara hukum perbedaan mendasar dengan transaksi derivatif lainnya, forward, futures dan swaps dengan opsi adalah pada hak dan kewajiban. Pembeli opsi memiliki hak hukum (legal right) dan tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan opsi sesuai persyaratan. Sedangkan, forward, future dan swap adalah suatu kewajiban yang mengikat secara hukum (binding legal obligations) untuk kedua belah pihak. Option merupakan satu – satunya instrumen derivatif yang memungkinkan investor menghindari kewajibannya. 32 Perkembangan perdagangan option dimulai pada awal abad ke-18 di Eropa dan Amerika37. Perdagangan pertamanya berupa Call Option dan Put Option. Kemudian, pada tahun 1900 sebuah grup perusahaan besar membuat asosiasi broker dan dealer Call dan Put Option mendirikan perusahaan. Maksud dari pendirian adalah untuk menyediakan sarana mekanisme perdagangan call dan put option. Investor yang ingin membeli option dapat menghubungi salah satu anggota asosiasi tersebut. Pasar yang dibuat melalui cara ini dikenal dengan nama Over The Counter Market. Disebut Over The Counter Market, karena pembeli dan penjual tidak bertemu dalam suatu lantai perdagangan. Mekanisme ini ada kelemahannya, antara lain: Pertama, tidak ada secondary market, dimana pembeli option tidak mempunyai hak jual sebelum jatuh tempo. Kedua, tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa penjual option yang akan memenuhi kontrak. Pada bulan April 1973, Dewan Perdagangan Chicago membuat bursa baru dengan nama The Chicago Board Option Exchange, tujuannya khusus perdagangan stock option. Suatu perdagangan option yang underlyingnya saham. Adanya bursa ini, maka perdagangan option menjadi populer dan makin marak. Kemudian, tahun 1975 perdagangan option Bapepapam-LK, Studi Tentang Perdagangan Option di Pasar Modal Indonesia, 2003, Jakarta, hal. 6 – 7. 37 33 diikuti pula bursa The American Stock Exchange dan (AMEX) The Philadelphia Stock Exchamhe (PHLX). Tahun 1976, The Pacific Stock Excgange (PSE) ikut melakukan perdagangan option. Pada tahun 1980 pasar yang dikembangkan di Amerika Serikat yaitu antara lain option atas indeks saham dan option atas futures kontrak. Pada periode 1980 – 1990 mulai nampak perkembangan pasar Over The Counter (OTC) untuk perdagangan option. Perdagangan OTC, persetujuan antara pembeli dan penjual dilakukan melalui telepon dari lantai bursa. Kontrak Opsi Saham dapat dikatakan produk investasi relatif baru dalam Bursa Efek Indonesia. Pasar derivatif di Indonesia baru mulai tumbuh sekitar tahun 2000 – 200438. Tahun 2004, muncul Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham dan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 311/BEJ/092004 tentang Peraturan Nomor III-D tentang Keanggotaan Opsi Saham. Peraturan ini muncul dalam rangka memenuhi kebutuhan atas tersedianya instrumen baru untuk perdagangan di Bursa Efek, sehingga ada landasan hukum bagi pelaku pasar dalam melaksanakan 38 Ibid, Bagian Pengantar 34 aktivitas perdagangan opsi39. Pola perdagangan Kontrak Opsi Saham memiliki karakteristik berbeda dengan efek lainnya. Karena itu perlu persyaratan khusus bagi anggota Bursa Efek untuk memperdagangkan opsi saham, yaitu: Perusahaan Efek yang telah memiliki ijin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai Perantara Pedagang Efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan telah memperoleh Persetujuan Keanggotaan Bursa untuk melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa40. Kontrak Opsi Saham adalah satuan perdagangan Opsi Saham yang ditetapkan dalam satu satuan kontrak41. Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham (Underlying Stock) pada harga (Strike Price) dan dalam waktu tertentu42. Bentuk order dalam perdagangan Opsi Saham di Bursa terdiri dari: 1. open short. 2. open long. 3. close short. Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 310/BEJ/092004 tentang Peraturan Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham, bagian menimbang. 40 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep311/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor III-D Tentang Keanggotaan Opsi Saham, angka I.1. 41 Ibid, angka I. 6 42 Ibid, angka I.7. 39 35 4. close long. Order open short dan close short dalam Perdagangan Opsi Saham ditetapkan sebagai order Short, sedangkan order open long dan close long ditetapkan sebagai order long43. Sedangkan, Untuk dapat melakukan perdagangan Opsi Saham Anggota Bursa Efek harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. memiliki sekurang-kurangnya fungsi pemasaran, dan dealing (fungsi pesanan dan perdagangan) Opsi Saham dalam struktur organisasi. 2. memiliki front end system dengan fungsi order manajemen dan monitoring serta back end system yang mendukung pelaksanaan perdagangan Opsi Saham. 3. memiliki JOTS Trader. 4. wajib membuka rekening Efek untuk setiap nasabahnya sebelum melakukan perdagangan Opsi Saham untuk kepentingan nasabah tersebut. 5. dokumen kontrak pembukaan rekening antara Anggota Bursa Efek dengan nasabah Opsi Saham harus sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor V.D.3. tentang Pengendalian Interen dan Penyelenggaraan Pembukuan oleh Perusahaan Efek dan sekurang-kurangnya memuat 43 klausula mengenai hak dan op.cit., angka III.4.4 dan III.4.5. 36 kewajiban nasabah dan Anggota Bursa Efek termasuk risiko perdagangan Opsi Saham. 6. membayar uang keikutsertaan perdagangan Opsi Saham (Joining Fee) kepada Bursa, yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Anggota Bursa Efek dan Bursa yang selanjutnya akan dituangkan dalam perjanjian. Instrumen derivatif ini yang digunakan untuk mengkonstruksi transaksi Pensiun, yang baik derivatif diatur pada dalam Dana peraturan perundangan maupun kenyataan yang terjadi dalam pelaksanaan investasi. 6. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN. Pada bagian dijelaskan uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, bahan penelitian, kerangka teori dan sistematika penulisan. BAB II : FUNGSI HUKUM DALAM KEGIATAN EKONOMI. Pada bagian ini dijelaskan tentang kaedah hukum, konsep – konsep ekonomi, hubungan hukum dan ekonomi, pasar bebas dan fungsi transaksi hukum, derivatif tujuan serta dan obyek macam transaksi derivatif pada pasar modal dan pasar uang. 37 BAB III :INVESTASI TRANSAKSI DANA PENSIUN DERIVATIF. MELALUI Pada bagian memberikan gambaran umum tentang Dana Pensiun, sejarah perkembangannya, badan hukum dan portofolio investasi. Selanjutnya, analisa transaksi derivatif yang dilakukan oleh Dana Pensiun, pengaturan portofolio investasi dan Kontrak Opsi Saham dalam rangka hedging investasi portofolio. BAB IV :PENUTUP. Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran. 38