JUDUL BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu tujuan perusahaan dalam berinvestasi adalah untuk mendapatkan
nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Saat ini PT Infinite Global Capital,
sebagai private equity fund mencoba membandingkan beberapa instrumen investasi
yang akan memberikan nilai tambah. PT Infinite Global Capital membandingkan
produk investasi derivatif khususnya call option dengan SBI, IHSG dan pembelian
saham secara langsung.
PT Infinite Global Capital ingin membuktikan apakah call option tersebut
akan dapat memberikan sarana lindung nilai bagi pemegangnya.
Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung
kepada nilai suatu asset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460).
Ada berbagai macam bentuk dari instrumen derivatif, yaitu forward, future,
option dan swap. Pada tahun 2004 yang lalu BEJ mengeluarkan produk baru, yaitu
Kontrak Opsi Saham (KOS) yang memperjualbelikan opsi saham-saham pilihan di
bursa.
Opsi saham atau lebih dikenal dengan stock option adalah sebuah sekuritas
yang memberi pemegangnya hak bukan kewajiban, untuk membeli (jika call option)
atau menjual (jika put option) suatu aset dasar (disini adalah saham) pada harga
tertentu dan pada atau sebelum berakhirnya tanggal jatuh tempo kontrak. Dengan
1
2
hadirnya KOS ini diharapkan akan menambah pilihan sarana investasi di Indonesia,
terutama di sektor keuangan pasar derivatif.
1.2
Rumusan Masalah
PT Infinite Global Capital, akan secara khusus membahas stock option gaya
Eropa, yaitu kontrak opsi dengan saham sebagai aset dasarnya, khususnya pada posisi
call dimana kontrak opsi hanya dapat di-exercise pada hari terakhir atau saat tanggal
berakhirnya (expiration date) kontrak opsi tersebut.. Studi kasus pada karya akhir ini
dilakukan untuk menghitung nilai dari opsi saham berbeda. Permasalahan yang akan
dibahas adalah :
1. Berapa premi yang harus dibayarkan perusahaan jika ia berinvestasi pada
portofolio call option 3-bulan terhadap empat saham berbeda yaitu ASII,
BBCA, GGRM dan TLKM dari periode Desember 2004 – Maret 2008 yang
divaluasi menggunakan Black-Scholes Option Pricing Model.
2. Apakah kelemahan Black-Scholes Option Pricing Model tersebut dalam
aplikasinya?
3. Apakah investasi pada call option akan memberikan keuntungan bila
dibandingkan dengan investasi pada instrumen SBI, IHSG atau investasi pada
saham itu sendiri ?
3
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum dari penulisan karya akhir ini, diharapkan PT Infinite Global
Capital dapat memperoleh suatu masukan apakah jenis investasi derivatif ini
merupakan suatu pilihan investasi yang lebih baik dibandingkan dengan return SBI,
IHSG ataupun investasi pada saham itu sendiri dan juga dapat mencari kisaran price
yang dapat memberikan hasil optimal. Sedangkan tujuan khusus dari penulisan karya
akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Setelah melakukan valuasi harga call option Astra International, Tbk (ASII)
3
bulan, apakah call option tersebut akan memberikan keuntungan bila
dibandingkan dengan instrumen SBI, IHSG ataupun investasi pada saham itu
sendiri?
2. Setelah melakukan valuasi harga call option Bank Central Asia, Tbk (BBCA) 3
bulan, apakah call option tersebut akan memberikan keuntungan bila
dibandingkan dengan instrumen SBI, IHSG ataupun investasi pada saham itu
sendiri?
3. Setelah melakukan valuasi harga call option Gudang Garam, Tbk (GGRM) 3
bulan, apakah call option tersebut akan memberikan keuntungan bila
dibandingkan dengan instrumen SBI, IHSG ataupun investasi pada saham itu
sendiri?
4. Setelah melakukan valuasi harga call option Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(TLKM) 3 bulan, apakah call option tersebut akan memberikan keuntungan bila
4
dibandingkan dengan instrumen SBI, IHSG ataupun investasi pada saham itu
sendiri?
1.4
Ruang Lingkup
Dalam karya akhir ini, studi kasus akan dilakukan terhadap 4 (empat) saham
yang berbeda yang termasuk dalam KOS Bursa Efek Indonesia. Studi kasus
dilakukan terbatas pada perhitungan nilai call option dari saham-saham tersebut
dengan menggunakan metode Black Scholes.
Adapun saham-saham perusahaan yang dipilih adalah :
1. Astra International, Tbk (ASII)
2. Bank Central Asia, Tbk (BBCA)
3. Gudang Garam, Tbk (GGRM)
4. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TLKM)
Download