BERITA TERKINI Methylprednisolone Sebanding dengan Dexamethasone untuk Pengobatan Eksaserbasi PPOK P mengancam nyawa. Pada saat eksaserbasi, ada 3 prinsip pengobatan utama, yaitu: support oksigen dan ventilasi, obat-obatan bronkodilator (melebarkan saluran napas) dan meredakan inflamasi menggunakan glucocorticoid.1 POK (penyakit paru obstruktif kronik) adalah penyakit peradangan kronik pada saluran napas bawah, yang berakibat pada gangguan aliran udara yang bersifat irreversibel, disertai episode eksaserbasi (perburukan gejala). Pada PPOK, inflamasi kronik biasanya akibat pajanan asap rokok yang bertahun-tahun. Akibatnya, terjadi hambatan terutama saat ekspirasi napas (udara keluar). Oleh karena itu, tanda utama TERKINI PPOK adalahBERITA adanya penurunan FEV1 (forced expiratory volume 1 detik pertama). Hambatan aliran udara ekspirasi ini bersifat permanen dan irreversibel. Saat ini ada 2 obat glucocorticoid yang banyak digunakan untuk mengobati PPOK, yaitu methylprednisolone dan dexamethasone. Masih belum ada kesepakatan mengenai mana yang lebih baik di antara kedua glucocorticoid tersebut. Oleh karena itu, dr. Emami dan tim dari Iran melakukan sebuah uji klinik untuk mengevaluasi efektivitas methylprednisolone intravena dibandingkan dengan dexamethasone intravena untuk pasien PPOK yang mengalami eksaserbasi.2 dexemethasone IV, kemudian dievaluasi efektivitasnya dengan mengevaluasi gejala pasien, pada hari ke-7. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 1:2 Tidak ditemukan perbedaan gejala antara kelompok methylprednisolone dengan kelompok dexamethasone. Selain itu, juga tidak ditemukan perbedaan kejadian efek samping antara kedua kelompok (Tabel 2).2 Methylprednisolone BERITA TERKINI Uji klinik ini menyimpulkan tidak ada perbedaan Sebanding dengan hasil dan Dexamethasone efek samping yang bermakna antara Pengobatan dapat meringankan hambatan penggunaan metyhlprednisolone IV dengan untuk Pengobatan Eksaserbasi PPOK udara, tetapi tidak sepenuhnya memperbaiki dexamethasone IV untuk memperbaiki gejala hambatan aliran udara. Selain itu, apabila pasien eksaserbasi PPOK. (NNO) kondisi tubuh menurun akibat infeksi Methylprednisolone Sebanding dengan Dexamethasone saluran napas atau kelelahan, pasien dapat Sebanyak 68 pasien eksaserbasi PPOK diacak mengalami eksaserbasi,untuk yaitu perburukan 1:1 untuk mendapat Eksaserbasi pengobatan standar Pengobatan PPOK 1 Tabel1. Gejala pada kedua kelompok Tabel2. Efek samping pada kedua kelompok Number (%) Variables Complications/side effects P gejala hambatan aliran udaranya yang dapatDexamethasone menggunakanMethylprednisolone methylprednisolone IV atau 7 Mood change Gastrintestinal 7 Bleeding 7 14 14 Heart burn Mood change 7 7 14 14 Blood sugar disturbance 3 (9.1) 14 14 P 2 (5.9) 3Number (9.1) (%) Dexamethasone 5 (14.7) Methylprednisolone 0 (0) 3 (9.1) 0 (0) 3 (9.1) 2 (5.9) 0 (0) 9 (27.3) 0.49 0.67 6 (17.6) 0.49 6 (17.6) 0.24 6 (17.6) 0.51 0.39 Tabel1. Gejala pada kedua kelompok8.64 ± 4.61 Years 8.02 ± 5.25 Shortness of breath DexameMethylVariables prednisolone0(0) None thasone 4 (11.8) Mild Duration of disease Years P 3 (8.8) ShortnessSevere of breath Cough 4 (11.8) 6(17.6) 0.51 Mild None 0.39 ModerateMild 20 (58.8) 0.608 P Moderate 8.02 ± 5.257 (20.6)8.64 ± 4.618 (23.5)0.608 None 0.24 4 (11.8) 4 (11.8) 0.71 0.71 3 (8.8) 9 (27.3) P 4 (11.8) 2 (5.9) 6 (18.2) 6 (18.2) 3 (8.8) 5 (14.7) 9 (27.3) 0.67 2 (5.9) 6 (18.2) 0 (0) Heart burn 7 7 Methylprednisolone Duration of disease Gastrintestinal Bleeding Tabel2. Efek samping pada kedua kelompok 14 Complications/side effects Dexamethasone 0.792 20 (58.8) 0(0) 3 (8.8) 4 (11.8) 6(17.6) 0(0) 7 (20.6) 2 (5.9) 8 (23.5) 3 (8.8) 0.792 Severe Moderate 20 (58.8) 9 (26.5) 20 (58.8) 11 (32.4) 0.51 Cough Severe 0.39 None Sputum volume 4 (11.8) Mild None 19 (55.9) 0.556 20 (58.8) 0(0) 2 (5.9) 8 (23.5) 3 (8.8) 0(0) 0.556 support oksigen dan ventilasi, obat-obatan POK (penyakit paru obstruktif kronik) ModerateMild 9 (26.5) 5 (14.7) 11 (32.4) 8 (23.5) Blood sugar disturbance 0.081 bronkodilator (melebarkan saluran napas) adalah penyakit peradangan kronik pada Severe Moderate 19 (55.9) 5(14.7) 20 (58.8) 5(14.7) 7 6 (18.2) 4 (11.8) 0.51 dan meredakan inflamasi menggunakan saluran napas bawah, yang berakibat Severe 16(47.1) 21 (61.8) Sputum volume 14 9 (27.3) 6 (17.6) 0.39 glucocorticoid.1 pada gangguan aliran udara yang bersifat None 8 (23.5) 0(0) High sputum viscosity disertai episodekronik) eksaserbasi support oksigen dan ventilasi, obat-obatan POKirreversibel, (penyakit paru obstruktif Yes Mild 5 (14.7) 18(52.9) 8 (23.5) 21 (61.8) 0.081 0.624 (perburukan gejala). Pada PPOK, Saat ini ada 2 obat glucocorticoid yang banyak bronkodilator (melebarkan saluran napas) adalah penyakit peradangan kronik padainflamasi ModerateNo 5(14.7) 16(47.1) 5(14.7) 13 (38.2) kronik biasanya akibat pajanan asap rokok digunakan untuk mengobati PPOK, yaitu dan meredakan inflamasi menggunakan saluran napas bawah, yang berakibat Severe 16(47.1) 21 (61.8) Referensi: yang bertahun-tahun. Akibatnya, methylprednisolone dan dexamethasone. 1 glucocorticoid. pada gangguan aliran udara yang bersifat terjadi High sputum viscosity 1. Mosenifar Z.disertai Chronic obstructive pulmonary disease (COPD): Practice background, pathophysiology [Internet]. 2017 Mar 2 [cited 2017 Mar 28]. Available hambatan terutama ekspirasi napas Masih essentials, belum ada kesepakatan mengenai irreversibel, episodesaat eksaserbasi Yes 18(52.9) 21 (61.8) Tidak ditemukan perbedaan gejala antara from:(udara http://emedicine.medscape.com/article/297664-overview keluar). Oleh karena itu, tanda utama mana yang lebih baik di antara kedua 0.624 (perburukan gejala). Pada PPOK, inflamasi Saat ini ada 2 obat glucocorticoid yang banyak No 16(47.1) methylprednisolone 13 (38.2) clinical trial. kelompok dengan 2. Emami Ardestani M, Kalantary E, Samaiy V, Taherian K. Methyl prednisolone vs dexamethasone in management of COPD exacerbation; A randomized PPOK adalah adanya penurunan FEV1 (forced glucocorticoid tersebut. Oleh karena itu, dr. kronik biasanya akibat pajanan asap rokok digunakan untuk mengobati PPOK, yaitu Emerg Tehran Iran. 2017;5(1):35. kelompok dexamethasone. expiratory volume 1Akibatnya, detik pertama). Hambatan Emami dan timdan dari Iran melakukan sebuah yang bertahun-tahun. terjadi methylprednisolone dexamethasone. aliran udara ekspirasi ini bersifat permanen uji klinik untuk mengevaluasi efektivitas hambatan terutama saat ekspirasi napas Masih belum ada kesepakatan mengenai Selain itu, juga tidak ditemukan perbedaan Tidak ditemukan perbedaan gejala antara dan irreversibel. methylprednisolone intravena dibandingkan (udara keluar). Oleh karena itu, tanda utama mana yang lebih baik di antara kedua kejadian efek samping antara kedua kelompok kelompok methylprednisolone dengan dengantersebut. dexamethasone intravena PPOK adalah adanya penurunan FEV1 (forced glucocorticoid Oleh karena itu, dr. untuk 2 (Tabel2). 2 kelompok dexamethasone. dapat meringankan hambatan PPOK expiratoryPengobatan volume 1 detik pertama). Hambatan Emami pasien dan tim dariyang Iran mengalami melakukan eksaserbasi. sebuah udara, tetapi tidak sepenuhnya memperbaiki CDK-255/ vol. 44 no. 8 th. 2017 556 aliran udara ekspirasi ini bersifat permanen uji klinik untuk mengevaluasi efektivitas Uji klinik initidak menyimpulkan ada perbedaan 1 Selain itu, juga ditemukantidak perbedaan hambatan aliran udara. Selain itu, apabila Sebanyak 68 pasien eksaserbasi PPOK diacak dan irreversibel. methylprednisolone intravena dibandingkan hasil dan efek samping yang bermakna kejadian efek samping antara kedua kelompok antara kondisi tubuh menurun akibat infeksi untuk mendapat pengobatan dengan 1:1dexamethasone intravena untukstandar penggunaan metyhlprednisolone IV dengan 2 (Tabel2). saluran napas atau kelelahan, pasien dapat menggunakan methylprednisolone2 IV atau P