EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK / MENAHUN (PPOK / PPOM) = CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 2014/2015 SIGNIFIKANSI • Di dunia: tahun 1990 PPOK menjadi penyebab ke6 penyebab kematian di dunia, tahun 2002 menjadi urutan ke-3 (WHO) • Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) kesehatan utama di Amerika Serikat dan Eropa Barat Amerika Serikat 16 juta orang menderita PPOK dan 100rb meninggal Penyebab kematian ke 4 1,5 juta kasus baru pertahun SIGNIFIKANSI Indonesia (SKRT 2005) Asma, bronkitis kronik dan emfisema menduduki peringkat ke-5 dari 10 penyebab kematian Jumlah kasus PPOK meningkat ~ Peningkatan usia harapan hidup ~ Prevalens merokok yang tinggi ~ Tingkat polusi udara yang tinggi Susenas 2001 jumlah perokok yang terkena PPOK 20-25% Polusi udara akibat kendaraan bermotor 70-80% , akibat industri 20-30% Angka Prevalensi Merokok di Asia Country Population % Men % Men Smoker (Source: WHO) (Source: WHO) (Source: WHO) China 958,295,000 51.1% 53.4% India 671,017,000 51.6% 29.4% Indonesia 146,860,000 49.9% 69.0% Thailand 46,063,000 48.5% 39.3% WHO report on the global epidemic of tobacco, 2003 DEFINISI PPOK GOLD, 2009 Penyakit kronik saluran napas yang dapat dicegah dan diobati Hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel Bersifat progresif secara perlahan Ada manifestasi sistemk Respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya PPOK diproyeksikan menjadi penyebab kematian ketiga pada tahun 2020 2020 1990 Ischaemic heart disease 1st Ischaemic heart disease Cardiovascular disease 2nd Cardiovascular disease Lower respiratory infection 3rd COPD Diarrhoeal disease 4th Lower respiratory infection Perinatal disorders 5th Lung cancer COPD 6th Road traffic accident Tuberculosis 7th Tuberculosis Measles 8th Stomach cancer 9th 10th HIV Road traffic accident Lung cancer Suicide Murray CJ & Lopez AD. Lancet 1997;349:1498–1504 Kematian yang dihubungkan dengan PPOK menurut jenis kelamin Male Female 70 Number of deaths x1000 60 50 40 30 20 10 0 1980 1985 1990 1995 2000 US Centers for Disease Control and Prevention. MMWR Surveill Summ 2002;51:1– 16. FAKTOR RISIKO PPOK • • • • • Merokok Polusi udara di rumah Polusi udara di lingkungan Polusi udara di tempat kerja Asap pembakaran ~ Hutan ~ Sampah EFEK ADIKTIF NIKOTIN KOMODITAS PERDAGANGAN INDUSTRI ROKOK KETIDAK TAHUAN & KETIDAK BERDAYAAN KONSUMEN Jaminan kelangsungan bisnis industri rokok Sumber polusi udara FAKTOR RISIKO Faktor risiko bersama PTM: merokok, Diet tidaksehat Kurang aktivitas fisik Host Perilaku Lingkungan FAKTOR RISIKO PPOK Faktor host Genetik Hiperesponsif jalan nafas/ bronkus Pertumbuhan paru: kehamilan, BBLR, pajanan masa anak FAKTOR RISIKO Perilaku Kebiasaan merokok Polusi udara Debu & bahan kimia dari lingkungan kerja, kendaraan bermotor DIAGNOSIS PPOK 1. Anamnesis • Gejala batuk-batuk, berdahak dan sesak napas • Gejala berlangsung lama, makin memberat • Sesak napas bertambah saat beraktivitas • Ada riwayat merokok atau pajanan polusi DIAGNOSIS PPOK 2. Pemeriksaan fisik • barrel chest (dada seperti tong) • Bernafas seperti orang meniup • Pembesaran otot bantu nafas • Pelebaran sela iga • Ekspirasi memanjang • Mengi • ronki DIAGNOSIS PPOK 2. Pemeriksaan penunjang • Rontgen • Spirometri • Lab • Analisa gas darah Normal Hiperinflasi Air trapping BARREL CHEST Spirometry: Normal and Patients with COPD MEROKOK DAN PENURUNAN FAAL PARU Umur 40-50 50-55 55-60 60-70 100 Merokok dan sakit 80 Merokok tidak sakit 60 Gejala Stop merokok pd 45 (PPOK ringan) Stop merokok pd umur 65 (PPOK berat) 40 Cacat 20 Meninggal 0 20 30 40 50 60 70 Umur (tahun) 80 90 Courtesy of D. O’Donnell. Adapted from Fletcher CM, Peto R. BMJ 1977 KLASIFIKASI PPOK Derajat Spirometri Ringan VEP1 > 80% Sedang 80% > VEP1 > 50% Berat 50% > VEP1 > 30% Sangat Berat VEP1 < 30% VEP1 = Volume Ekspirasi Paksa detik pertama PENATALAKSANAAN PPOK Menilai dan memonitor penyakit Mengurangi faktor risiko Penanganan PPOK stabil Penanganan eksaserbasi MENGURANGI FAKTOR RISIKO Mengurangi pajanan ~ asap rokok ~ debu ~ zat tempat kerja ~ polusi udara Berhenti merokok (evidence A) Berhenti merokok dengan cepat adalah efektif (evidence A) PENGOBATAN Bronkodilator obat utama dalam penatalaksanaan (evidence A) Bronkodilator diberikan untuk mencegah atau mengurangi gejala Bronkodilator utama agonis beta-2, antikolinergik, teofilin atau kombinasi obat tersebut (evidence A) Program pengendalian PPOK 1. KIE (komunikasi, informasi, edukasi) 2. Kemitraan 3. Perlindungan khusus: Kawasan tanpa Rokok (KTR), program udara bersih, APD, ventilasi industri 4. Penemuan dini dan tatalaksana: spirometri pada masyarakat berisiko (perokok usia 35 tahuun, pekerja, IRT menggunakan kayu bakar) 5. Surveilans 6. Peningkatan peran serta masyarakat 7. Pemantauan dan penilaian INTERVENSI KESMAS • Kurangi faktor risiko: merokok, asap • Skrining untuk populasi beresiko AREA LITBANG MASA DEPAN • Merokok dan PPOK • Asap kendaraan, kebakaran hutan, gunung meletus dengan PPOK Thank You