Wacana Didaktika p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura [email protected] ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran fisika sub pokok bahasan tekanan hidrostatis kelas XI IPA SMA Miftahul Ulum Al-Baidowi Pamolaan Camplong Sampang. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional yaitu 76,2 dan 51,6. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai perhitungan thitung sebesar 10,25 sedangkan nilai ttabel dengan taraf signifikansi 0,01 adalah 2,660, karena nilai thitung > ttabel maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional sebagai pembanding. Persentase hasil analisis pengamatan ranah afektif dan psikomotorik belajar siswa menyatakan bahwa rata-rata persentase afektif dan psikomotorik belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu 77,3% dan 81,1%, lebih baik dibandingkan dengan afektif dan psikomotorik belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional yaitu 51,5% dan 49,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA di SMA Miftahul Ulum Al-Baidowi Pamolaan Camplong Sampang pada sub pokok bahasan tekanan hidrostatis. Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Model Pembelajaran Konvensional, Hasil Belajar Siswa yang PENDAHULUAN Kurikulum Tingkat Satuan banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia Pendidikan (KTSP) ini berorientasi kerja pada yang dengan pengaruh konsep, kaidah, dan diharapkan muncul pada diri peserta prinsip disiplin ilmu yang dipelajari didik melalui serangkaian pengalaman (Mulyasa, 2007). yang hasil dan bermakna. pengalaman nyata dampak Siswa dalam diberikan kegiatan belajar mengajar. Pengalaman nyata ini 78 Vol. 4, No. 1, Juni 2016 yang sangat Pembelajaran salah satu erat aktif kaitannya merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman bermakna di Wacana Didaktika p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains mana proses interaksi antara guru dan TGT. Model pembelajaran TGT yang siswa yang mengalami pembaruan dari dikembangkan proses interaksi yang sudah ada dengan dalam pembelajaran ini, siswa dibagi tujuan untuk meningkatkaan kualitas dalam kelompok kecil, teknik belajar pembelajaran berlangsunng. ini menggabungkan kelompok belajar Menurut permendiknas tahun 2007 dengan kompetensi tim dan dapat yaitu digunakan yang kegiatan pembelajaran yang oleh Robert untuk Slavin meningkatkan aktif siswa lebih banyak diajak untuk pembelajaran beragam fakta, konsep berdiskusi, berinteraksi dan berdialog dan sehingga mampu dengan model ini akan merangsang mengkonstruksi konsep dan kaidah- keaktifan siswa, sebab siswa dituntut kaidah keilmuan sendiri dan siswa berpartisipasi dalam suatu kelompok akan lebih tertarik serta termotivasi untuk untuk mengikuti pelajaran sehingga tugas-tugas dapat meningkatkan ketuntasan belajar dkk,2013) mereka siswa. Pembelajaran berkompetisi menyelesaikan akademik (Purwati, Berdasarkan uraian di atas, maka Salah satu model pembelajaran aktif keterampilan. yang dapat pembelajaran berpusat menjadikan penelitian dengan judul“Pengaruh siswa Penerapan Model adalah model pembelajaran kooperatif. Kooperatif Tipe Pembelajaran kooperatif mengacu pada Tournament (TGT) terhadap metode pengajaran di mana siswa Belajar Siswa Pada Pelajaran Fisika bekerja Sub sama pada peneliti tertarik untuk mengadakan dalam kelompok- Pokok Pembelajaran Teams Bahasan Kelas XI Games Hasil Tekanan kelompok kecil dan saling membantu Hidrostatis IPA SMA satu sama lain dalam belajar. Ada Miftahul Ulum Al-Baidowi Pamolaan berbagai macam tipe dari pembelajaran Camplong Sampang”. kooperatif diantaranya STAD (Student Teams Achievement Division), TGT (Teams Games Jigsaw. model dapat Tournament) pembelajaran mengaktifkan siswa model pembelajaran kooperatif 79 Vol. 4, No. 1, Juni 2016 dan yang adalah tipe METODOLOGI PENELITIAN Penelitian penelitian ini menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen. Bentuk desain eksperimen yang digunakan adalah true Wacana Didaktika p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains eksperimental design dengan pretest- TGT. Dari hasil pretes dan postes posttest dilakukan control group design. uji prasyarat untuk Penelitian ini dilaksanakan di SMA menentukan teknik statistik yang harus Miftahul Ulum Al-Baidowi Pamolaan digunakan. Dilakukan uji homogenitas Camplong Sampang pada pengajaran dan uji normalitas data pretes dan semester genap tahun 2015/2016 yaitu postes pada tanggal 21 Maret 2016 sampai 30 berdistribusi Maret 2016. Populasi dari penelitian ini varians yang homogen dapat dilihat adalah kelas XI IPA SMA Miftahul pada tabel berikut: yang menunjukkan normal dan bahwa memiliki Ulum Al-Baidowi Pamolaan Camplong Sampang. Sedangkan sampel dalam α=0,01 χ²hitung χ²tabel Fhitung Ftabel penelitian ini adalah XI IPAA sebagai Pretes 7,308 18,475 1,16 2,66 kelas eksperimen dan XI IPAB sebagai Postes 11,41 20,09 1,46 2,66 kelas kontrol dengan menggunakan teknik purposive simple random sampling. (Sugiyono, 2013). dianalisis normalitas Chi t diperoleh bahwa thitung > ttabel yang menunjukkan bahwa Ha diterima dan Hasil pretes dan postes dari kedua kelas Uji hipotesis dengan menggunakan uji- menggunakan uji Kuadrat Uji dan Homogenitas FVarians untuk menentukan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan t-test polled varian. Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan kooperatif model tipe TGT pembelajaran lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang tidak diajarkan menggunakan model kooperatif tipe TGT pada taraf HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali signifikansi 1%. dengan pemberian pretes pada kedua kelompok sampel untuk mengetahui kemampuan awal siswa. perlakuan mengetahui Kemudian diberikan postes pengaruh setelah untuk penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe 80 Vol. 4, No. 1, Juni 2016 Data yang diperoleh dari hasil penelitian didapat juga bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki rata-rata sebesar 76,2 serta Wacana Didaktika p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains memiliki ketuntasan sebesar 88 % juga lebih bersemangat, ini disebabkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal pembagian kelompok yang merata (KKM) mata pelajaran fisika di SMA yang dalam satu kelompok terdapat Miftahul Ulum Al-Baidowi Pamolaan siswa Camplong sedang dan rendah sehingga dapat Sampang yaitu 70. yang berkemampuan Sedangkan kelas kontrol yang diberi saling perlakuan dengan model pembelajaran memahami materi dan berkompetisi konvensional memiliki rata-rata 51,6 dalam kelas. serta memiliki ketuntasakan sebesar 4 membantu tinggi, Sedangkan untuk pada lebih proses % dengan KKM yang sama dengan pembelajaran di kelas kontrol yang kelas eksperimen. Dari rata-rata dan menggunakan ketuntasan siswa kedua kelas tersebut konvensional, siswa terlihat pasif dan terdapat perbedaan yang signifikan hanya mendengarkan penjelasan dari antara kelas eksperimen dengan kelas guru sehingga siswa lebih lambat untuk kontrol yang artinya ada perbedaan memahami hasil belajar siswa antara kedua kelas. didominasi oleh siswa yang pintar. Adanya kelas materi. pembelajaran Kelas hanya sebagai Pada aspek kemampuan afektif bahwa terdapat lima aspek yang meliputi pembelajaran karakter siswa. Dari hasil pengamatan kooperatif tipe TGT lebih efektif pada kelas eksperimen dan kelas terhadap hasil belajar siswa. kontrol menunjukkan bahwa terdapat pembanding penerapan kontrol model memperkuat model Beberapa faktor pendukung perbedaan perbedaan rata-rata hasil belajar siswa penilaian pada kelas eksperimen dan kelas eksperimen kontrol, rata-rata diantaranya ketika proses persentase afektif siswa. mempunyai yang rata-rata Kelas persentase lebih tinggi pembelajaran di kelas eksperimen yang dibandingkan dengan kelas kontrol. menggunakan Persentase model pembelajaran ranah afektif kooperatif tipe TGT terdapat permainan menunjukkan dan turnamen yang memberikan efek signifikan pada kegiatan kerjasama dan menyenangkan siswa tanggung jawab siswa. Pada model termotivasi untuk belajar. Sebagian pembelajaran TGT siswa dilatih untuk besar siswa dalam kelas eksperimen bersikap jujur ketika menjawab soal- sehingga 81 Vol. 4, No. 1, Juni 2016 perbedaan siswa yang Wacana Didaktika soal yang ada pada kartu bernomor dan berani p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Analisis keterlaksanaan mempertanggung-jawabkan pembelajaran yang dilakukan oleh dua hasil yang mereka sampaikan. Pada orang observer yang mengamati 13 saat berdiskusi siswa terlihat saling aspek pada kelas eksperimen dengan bekerja sama satu sama lain sesama menggunakan anggota kelompok karena pada model kooperatif tipe TGT, menunjukkan pembelajaran kooperatif siswa sengaja rata-rata total 3,6 dan pada model dilatih untuk melakukan kerjasama. pembelajaran Kemudian ketika melakukan presentasi menunjukkan hasil tergolong diskusi LKS siswa mampu model pembelajaran konvensional rata-rata baik dari 3,5 rentang yang nilai menyampaikan pendapatnya dan berani maksimal empat. Setiap aspek yang memberi tanggapan terhadap pendapat diamati secara umum mendapatkan lain. kategori baik, namun pada aspek Sehingga sangat terlihat terdapat pengelolaan waktu guru mendapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kriteria “cukup baik”. Dalam hal ini kelas kontrol. guru Pada kemampuan psikomotor, terdapat tiga aspek yang dinilai selama pembelajaran. Adapun psikomotorik yang kemampuan dinilai mengalami kesulitan dalam mengelola waktu sehingga melebihi batas yang telah direncanakan. Dari uraian di atas, menunjukkan adalah bahwa hasil belajar siswa khususnya kemampuan mengajukan pendapat dan pada materi sub pokok bahasan tekanan pertanyaan, hidrostatis dengan menggunakan model kemampuan menjawab pertanyaan dan kemampuan mengikuti pembelajaran jalannya hasil mempunyai ketuntasan kelas yang analisis pada kelas eksperimen dan lebih tinggi. Sedangkan dari analisis kelas kontrol menunjukkan bahwa hasil belajar siswa, pengamatan afektif persentase dan psikomotorik siswa menunjukkan pembelajaran. kemampuan Dari psikomotor kooperatif tipe siswa dengan menggunakan model bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih pembelajaran tinggi mempunyai rata-rata dan persentase dibandingkan menggunakan model konvensional. 82 Vol. 4, No. 1, Juni 2016 dengan pembelajaran lebih model penggunaan TGT tinggi kooperatif daripada pembelajaran model tipe TGT penggunaan konvensional. Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820 Sehingga dapat diambil kesimpulan psikomotorik belajar siswa dengan bahwa model model pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih TGT lebih baik dibandingkan dengan berpengaruh secara signifikan terhadap afektif dan psikomotorik belajar siswa hasil dengan penggunaan belajar dengan siswa dibandingkan penggunaan model model pembelajaran konvensional. pembelajaran konvensional. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian disimpulkan dan pembahasan bahwa dapat model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih berpengaruh signifikan daripada model pembelajaran konvensional utamanya terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA di SMAN 4 Pamekasan pada sub pokok bahasan tekanan hidrostatis. Hal ini didukung pula dari hasil analisis pengamatan ranah afektif dan psikomotorik belajar siswa yang dapat disimpulkan bahwa 83 Vol. 4, No. 1, Juni 2016 afektif dan DAFTAR PUSTAKA Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Purwati, dkk. 2013. Implementasi Teams Games Tournament Berbasis Percobaan Fisika Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif dan Hasil Belajar Peserta Didik. Universitas Negeri Semarang. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Paktik. Bandung: Nusa Media. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.