BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini disajikan :a. Latar Belakang Masalah. b. Fokus Penelitian. c. Tujuan Penelitian. d. Manfaat Penelitian. e. Penegasan Istilah f. Sistematika Pembahasan. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.1 Pendidikan dapat berlangsung secara formal dan nonformal, bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction). Tujuan utama pendidikan ialah menciptakan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam proses pembelajaran terdapat sistem pelaksanaan program bahan kajian pembelajaran yang merupakan ketentuan pokok dari kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan 1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) hal.11 1 2 bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.2 Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berperan penting dalam usaha menciptakan (SDM) yang berkualitas. Banyak . Dibawah ini disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika; a. b. c. d. e. f. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. Matematika adalah pengetahuan tentang sruktur-stuktur yang logik Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.3 James dan James dalam strategi pembelajaran matematika kontemporer mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.4 Sementara itu dalam buku yang sama pula Johnson dan Rising mengatakan bahwa matematika adalah pola berfikir, pola 2 Masnur Muslich, KTSP Dasar Pemecahan dan Pengembangan, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008) hal.96 3 Soedjadi,Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia,(Departemen Pendidikan Nasional,2000)hal.11 4 Erman Suherman,Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2003) hal.16 3 mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.5 Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat diantara para matematikawan, apa yang disebut matematika itu. sasaran penelaahan matematika tidaklah konkrit, tetapi abstrak. Dengan mengetahui sasaran penelaahan matematika, kita dapat mengetahui hakikat matematika yang sekaligus dapat kita ketahui juga cara berfikir matematika itu. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang masuk dalam UAS. Ketidak sukaan siswa pada matematika, membuat pelajaran ini nilainya selalu lebih rendah dibandingkan dengan pelajaran UAS yang lainnya.Bahkan matematika jugalah yang sering membuat anak-anak tidak lulus UAS. Ini dikarenakan nilai matematika yang di peroleh dibawah standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Padahal pada semua jenjang pendidikan, matematika memiliki porsi waktu yang lebih banyak dibanding pelajaran yang lain. Tetapi dalam 5 Ibid, hal 17 4 kenyataannya, matematika dianggap sebagai monster yang menakutkan. Hal seperti ini akan memicu siswa untuk malas belajar matematika. Selain itu pembelajaran matematika di sekolah biasanya hanya berorientasi pada proses transfer dari guru ke siswa. Matematika dipandang sebagai barang jadi yang dapat dipindahkan dari seseorang ke orang lain. Dalamm kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kegiatan belajar mengajar (KBM) dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip khas yang edukatif yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman.6 Dengan demikian, dalam KBM, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar tetap berada pada diri siswa, dan guru hanya bertanggung jawab untuk menetapkan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar secara berkelanjutan. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal.7 Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan dengan 6 Masnur Muslich, KTSP ……………, hal.48 7 Marno,M.Idris,Strategi dan Metode Pengajaran ,(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2008)hal.170 5 kreatifitasnya sendiri. Jangan dibatasi selama kreatifitas siswa masih dalam kerangka menunjang pencapaia kompetensinya Cara lain mengaktifkan belajar siswa adalah dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan rangsangan tugas, tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perliu diklakukan sepanjanghayat.8 Alasan lain mengaktifkan belajar siswa adalah setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Karena itu, setiap siswa perlu memperoleh layanan bimbingan belajar yang berbeda pula sehingga seluruh siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuanya. Begitu pula tidak semua siswa berasal dari latar belakang sosial yang memiliki kesadaran dan budaya belajar sehingga tugas guru adalah menumbuhkan kesadaran dan mengembangkan pembiasaan agar setiap siswa merasa butuh, mau, dan senang belajar. Dengan beberapa alasan di atas, dalam penelitian ini penulis ingin meningkatkan prestasi belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif di dalam kegiatan belajar mengajar matematika. Pembelajaran kooperatif merupakan salah 8 Ibid 6 satu model pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, dimana kelompokkelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan–tujuan bersama.9 Dalam metode pembelajaran kooperatif ini penulis ingin meningkatkan prestasi belajar siswa model TGT (Teams – Games – Tournaments) pada pembelajaran matematika. Model TGT adalah suatu model pembelajaran yang didahului dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru dan diakhiri dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Dalam pembelajaran TGT terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajar kelompok, presentasi dikelas dan Turnamen.10 a. Persiapan pembelajaran a) Materi Materi pembelajaran dalam belajar kooperatif dengan menggunakan model TGT dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara kelompok. b) Menempatkan siswa kedalam kelompok Menempatkan siswa dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari empat orang dengan cara mengurutkan siswa dari atas kebawah berdasarkan kemampuan akademiknya. 9 Nur Asma,Metode Pembelajaran Kooperatif, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006) hal.11 10 Ibid,hal.51 7 c) Penyajian materi Penyajian materi ini dilakukan oleh guru. d) Belajar kelompok Dalam belajar kelompok guru menyiapkan lembar kegiatan, lembar tugas, dan kunci jawaban.Untuk kunci jwaban, ini diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai. e) Presentasi kelompok didepan kelas. Presentasi kelompok di depan kelas diwakili oleh salah satu perwakilan kelompok. f) Turnamen Dalam pembelajaran TGT tidak terdapat tes individu, sebagai gantinya setiap akhir pecan diadakan turnamen. Turnamem adalah sebuah sruktur dimana game berlangsung.11 Keunggulan pembelajaran ini dibandingkan dengan pembelajaran lain adalah adanya turnamen, sehingga pembelajaran akan berlangsung secara menyenangkan. Sesuai uraian di atas maka peneliti ingin menulis tentang “Upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan Tulungagung tahun pelajaran 2009/2010. 11 Robert E.Slavin,Cooperative Learnig,(Bandunga:Nusa Media,2008),hal.166 8 B.Fokus Penelitian 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan Tulungagung? 2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pebelajaran dengan menggunakan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan Tulungagung? 3. Bagaimana meningkatkan hasil evaluasi belaja siswa dengan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan Tulungagung? C.Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan Tulungagung. 2. Untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan Tulungagung. 3. Untuk meningkatkan hasil evaluasi belajar siswa dengan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan Tulumgagung. 9 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Penulis Untuk menambah wawasan dan pemahaman dari obyek yang diteliti guna menyempurnakan dan bekal di masa berikutnya. 2. Guru Sebagai alternatif pendekatan pembelajaran matematika guna meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Siswa Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dan pengembangan keterampilan social siswa. 4. Sekolah Sebagai masukan untuk menentukan haluan kebijakan dalam membantu meningkatkan kreatfitias siswa. E. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan pembatasan istilah sebagai berikut: A. Penegasan Konseptual 10 1) Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.12 2) Hasil belajar adalah prestasi yang telah dicapai siswa melalui suatu kegiatan belajar.13 3) TGT (team geam tournament) adalah suatu model pembelajaran yang didahului dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru dan diakhiri dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. 14 2. Penegasan Secara Operasional Penelitian dengan judu“Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan model TGT pada materi operasi hitung bilangan bulat di kelas IV MI Darussalam Blimbing Rejotangan” ini diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas siswa dan sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan sosial. Keterampilan sosial siswa di sini dapat terciptakan karena siswa belajar dengan bekerja sama dengan kolaborasi. 12 Isjoni, Cooperative Learning Evektivitas Pembelajaan Kelompok,(Bandung:Alfabeta,2010) hal. 12 13 Salim P dan Salim Y,Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press, 2003), 1190 14 Nur Asma,Metode,Pembelajaran Kooperatif…….hal.54 11 F Sistematika Pembahasan Dalam sebuah karya ilmiah adanya sistematika merupakan bantuan yang dapat digunakan untuk mempermudah mengetahui urutan sistematis dari isi karya ilmiah tersebut. Adapun dalam penelitian ini adalah berisi Bab I sampai dengan Bab V. Bab I Pendahuluan: membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika. Bab II Kajian Pustaka: operasi hitung bilangan bulat, pembelajaran kooperatif tipe TGT, dan proses pembelajaran opeasi hitung bilangan bulat dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT Bab III Metode Penelitian: membahas jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian membahas tentang paparan data, temuan penelitian dan pembahasan. Bab V adalah Penutup yang membahas tentang kesimpulan dan saransaran.