MODUL PERKULIAHAN SEMINAR MEDIA PRESENTASI KELOMPOK ‘14 Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting 1 Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh A91417BB Christina Arsi Lestari, M.Ikom Abstract Kompetensi Seminar Media adalah sarana bagi para mahasiswa/i untuk tampil di depan kelas menunjukan talentanya sebagai pembicara. Sehingga dari pertemuan sebelum UTS mahasiswa/i menjadi penyaji dalam seminar secara berkelompok, baik itu dalam bentuk talkshow maupun kuliah umum. Melalui Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom modul berbagai mahasiswa/i eksistensi ini, dijabarkan bentuk kreatifitas dalam menunjukan dirinya melalui seminar secara berkelompok. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bentuk Pengertian, Penyebab dan dampak Abortus/aborsi Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan, dimana beratnya masih di bawah 500 gram atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu: 1. Aborsi Spontan / Alamiah 2. Aborsi Buatan / Sengaja 3. Aborsi Terapeutik / Medis Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, sedangkan Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa. Lalu Penyebabnya apa? 1. Faktor janin: dimana terjadi gangguan pertumbuhan pada zigot, embrio atau plasenta. 2. Faktor maternal (Faktor Ibu): terjadi infeksi (virus, bakteri) pada awal trimester 1 dan 2. ‘14 2 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Faktor eksternal: dapat disebabkan oleh radiasi obat – obatan dan bahan kimia. Dan Apa dampaknya? Abortus sangat berbahaya jika dilakukan oleh tenaga yang belum terlatih. Karena dapat mengakibatkan kematian akibat pendarahan yang terus menerus dan infeksi pada saat melakukan abortus. Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi. Bagaimana Tingkat Aborsi di Indonesia World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 20 juta kejadian aborsi tidak aman (unsafe abortion) di dunia, 9,5 % (19 dari 20 juta tindakan aborsi tidak aman) diantaranya terjadi di negara berkembang. Sekitar 13 % dari total perempuan yang melakukan aborsi tidak aman berakhir dengan kematian. Resiko kematian akibat aborsi yang tidak aman di wilayah Asia diperkirakan 1 berbanding 3700 dibanding dengan aborsi. Diwilayah Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahun, dan sekitar 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia, dimana 2.500 di antaranya berakhir dengan kematian. Angka aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta pertahun. Sekitar 750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja. (Medical-Journal, Soetjiningsih, 2004) Menurut Parawansa (2000), menyatakan bahwa jumlah aborsi di Indonesia dilakukan oleh 2 juta orang tiap tahun, dari jumlah itu, 70.000 dilakukan oleh remaja putri yang belum menikah. Menurut Azwar, A (2000) menyatakan bahwajumlah aborsi pertahun di Indonesia sekitar 2,3 juta. Setahun kemudian terjadi kenaikan terjadi kenaikan cukup besar. Menurut Nugraha,B,D, bahwa tiap tahun jumlah wanita yang melakukan aborsi sebanyak 2,5 juta. Menurut seminar yang diadakan tanggal 6 Agustus 2001 di Jakarta Utomo,B, melaporkan hasil penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia tahun 2000, menyimpulkan bahwa di Indonesia terjadi 43 aborsi per 100 kelahiran hidup. Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar aborsi adalah aborsi yang disengaja, ada 78 ‘14 3 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id % wanita diperkotaan dan 40 % di pedesaan yang melakukan aborsi dengan sengaja. (Kusmaryanto, 2002). Laporan yang disinyalir melaui Kapanlagi (25/08/2005) Tingkat aborsi (pengguguran kandungan) di kalangan remaja di tanah air hingga tidak berbeda dengan angkaangka yang disebutkan diatas, dimana diperkirakan dari hasil suvey dan penelitian pada tahun 2005 masih cukup tinggi hingga mencapai 30%. Atau mencapai dua juta orang/tahun, dan 30% diantaranya atau 600 ribu orang dari kalangan remaja. Tingginya tingkat aborsi yang dilakukan kalangan remaja terjadi akibat perilaku hubungan seksual sebelum menikah, bahkan banyak juga remaja yang terjangkit berbagai jenis penyakit menular seksual (PSM). Bahkan menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dr Titik Kuntari MPH. Sekitar 30% di antara kasus aborsi itu dilakukan oleh penduduk usia 15-24 Perkiraan yang sama ternyata tidak berbeda dengan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) 2004 tentang aborsi atau pengguguran kandungan, tingkat aborsi di Indonesia sekitar 2 sampai 2,6 juta kasus pertahun, 30% dari aborsi tersebut dilakukan oleh mereka di usia 15-24 tahun. (Yulia,Majalah KARTINI,edisi April 2006) Apabila disimpulkan dengan kenaikan 100,000 kasus aborsi pertahun saja, maka denga menggunakan data WHO ada tahun 2004 dimana kasus aborsi telah mencapai 2,5 juta kasus. Maka di tahun 2010 kasus aborsi dapat diperkirakan telah mencapai 3,1 Juta kasus. Ini angka fantastis. Dan apabila 30% dari pelaku aborsi adalah terjadi dikalangan remaja maka kasusnya dapat mencapai 930.000 kasus pertahun. Dan mungkin saja akan berkembang terus apabila tidak segera dicegah. Apalagi dampak kematian dari aborsi tidak aman) tersebut akan turut meningkat. Apabila berbicara angka-angka kasus aborsi di atas, tidak salah apabila persoalan pergaulan bebas dikalangan remaja saat ini sangat memperhatinkan. ‘14 4 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dampak pada kesehatan wanita: 1. Kerusakan leher rahim: Hal ini terjadi karena leher rahim robek akibat penggunaan alat aborsi. 2. Infeksi: Penggunaan peralatan medis yang tidak steril kemudian dimasukkan dalam rahim bisa menyebabkan infeksi. Selain itu infeksi juga disebabkan jika masih ada bagian janin yang tersisa dalam rahim. 3. Pendarahan hebat: Ini adalah risiko yang sering dialami wanita yang aborsi. Pendarahan terjadi karena leher rahim robek dan terbuka lebar. Tentunya hal ini sangat membahayakan jika tidak ditangani dengan cepat. 4. Kematian: Kehabisan banyak darah akibat pendarahan dan infeksi bisa membuat sang ibu meninggal. 5. Risiko kanker: Karena leher rahim yang robek dan rusak bisa meningkatkan risiko kanker serviks. Ada pula risiko kanker lainnya seperti kanker payudara, indung telur dan hati. Dampak pada kehamilan selanjutnya: Tak bisa dipungkiri, tindakan aborsi akan mempengaruhi kehamilan Anda selanjutnya. Risiko yang paling sering terjadi adalah kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya. Dampak psikologis: 1. Perasaan bersalah dan berdosa 2. Depresi 3. Trauma 4. Ingin bunuh diri 5. Rasa menyesal mendalam dan tak punya harga diri ‘14 5 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Di seluruh dunia, ada 5 tipe negara tentang hukum aborsi, yaitu: Negara yang sama sekali tidak melegalkan aborsi untuk alasan apapun Negara yang tidak melegalkan aborsi atau hanya legal untuk alasan medis tertentu yang membahayakan ibu, contohnya adalah Indonesia. Negara yang melegalkan aborsi untuk kasus tertentu, seperti perkosaan, inses (hubungan seks dengan saudara sendiri) atau janin yang cacat. Negara yang melegalkan aborsi untuk alasan sosial, seperti ibu tidak sanggup membiayai anaknya atau melindungi ibu dari gangguan kesehatan mental Negara yang melegalkan semua aborsi pada usia kandungan berapa pun dan dengan alasan apapun. Berikut negara-negara yang sangat melegalkan aborsi dengan alasan apapun dan usia kandungan berapa pun, seperti Albania Macedonia Australia Belanda Bahrain Norwegia Belarus Slovenia Belgia Swedia Bosnia Amerika Kamboja Vietnam Kanada Yugoslavia Serikat China Kroasia Kuba Denmark Estonia Jerman Yunani Hungaria Korea Utara Latvia Lithuania ‘14 6 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dikutip pregnantpause.org: Sedangkan negara yang sama sekali tidak melegalkan aborsi untuk alasan apapun adalah: Chili El Salvador Malta Vatican TANYA-JAWAB Tanya: Saya hamil tapi belum menikah. Apa yang harus saya lakukan? Jawab: Jangan Anda panik. Setiap masalah pasti ada solusinya. Tuhan tidak pernah memberikan masalah / cobaan lebih besar dari kemampuan kita untuk mengatasinya. Ingat: aborsi bukanlah jalan keluar. Aborsi hanya akan membuat masalahnya semakin besar. Jika anda sempat berpikir untuk melakukan aborsi, berhati-hatilah. Karena, jika anda sampai melakukannya, anda bukan saja akan menjadi pembunuh, tetapi anda juga akan mengalami berbagai masalah kesehatan kandungan anda – seperti infeksi, kanker rahim dan kemandulan permanen. Efek samping lain bagi para pelaku aborsi adalah stress dan mimpi buruk bertahun-tahun selama hidupnya. Segera hubungi keluarga, saudara dekat atau teman dekat anda untuk mencari jalan keluarnya yang terbaik. Tanya: Saya tidak punya uang, bagaimana saya bisa merawat anak ? Jawab: Kelahiran seorang bayi adalah pemberian yang luar biasa dari Tuhan. Tuhan tidak pernah memberikan seorang anak kepada anda jika anak itu akan mengalami kekurangan dalam hidupnya atau menyusahkan anda atau ibunya. Banyak sekali kasus dimana ketika seorang anak lahir, perekonomian keluarga malah membaik secara dramatis. Setiap anak yang lahir selalu membawa suka cita bagi orang tuanya dan orang-orang disekitarnya. Jika anda membutuhkan uang, cobalah hubungi saudara atau teman-teman anda. Jangan putus asa. Tuhan akan membukakan pintu bagi anda. Jika anda ingin konseling masalah keuangan ini, hubungi kami melalui Tanya: Saya takut orang tua saya marah ! Jawab: Setiap orang tua yang tahu anak gadisnya hamil diluar nikah tentunya sangat kecewa. Ini adalah suatu hal yang lumrah. Jangan sampai anda menjadi pembunuh hanya karena kemarahan orang tua! Kemarahan orang tua bisa reda dalam hitungan beberapa bulan saja apalagi saat menimang cucunya. Dosa membunuh tidak akan reda sampai akhir hayat Anda. Bagaimanapun karakter orang tua anda, hadapi dengan tenang. Tidak ada orang tua yang mau anaknya menjadi pembunuh. Jika anda membutuhkan bantuan kami, hubungi kami melalui Tanya: Janin masih kecil toh belum ada nyawanya, kenapa tidak boleh aborsi ? Jawab: Setiap orang yang ingin melakukan aborsi selalu mencari alasan yang tepat. Tetapi sesungguhnya, tidak ada alasan apapun yang “tepat” untuk melakukan aborsi. Janin yang paling kecil sekalipun adalah ciptaan Tuhan. Manusia manakah yang memiliki hak atas segala ciptaan Tuhan? Pada usia 1 bulan janin sudah memiliki jaringan syaraf, dan pada hari ke 24 jantungnya sudah mulai berdetak. Jangan membunuh dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal. Tanya: Kata orang aborsi tidak sakit dan cepat selesai, apa benar? Jawab: Banyak proses pembunuhan yang bisa dilakukan dengan cepat, tanpa rasa sakit bagi si pembunuhnya. Jika anda memukul kepada seseorang dengan palu hingga kepalanya pecah, ia akan mati. Bagi anda, prosesnya tidak sakit dan cepat. Begitu juga dengan aborsi. Dengan anda merasa “tidak sakit” dan “cepat selesai” bukan berarti itu boleh dilakukan! Ingat bahwa masalah aborsi bukan saja mengenai saat melakukan aborsi, tetapi setelah aborsi itu dilakukan. Anda akan menghadapi masalah yang jauh lebih besar dari masalah sebelum aborsi. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami melalui Tanya: Saya masih bingung, kemana saya harus bertanya? Jawab: Aborsi biasanya dilakukan oleh para wanita yang sedang mengalami depresi atau kebingungan. Jika seorang wanita, dalam keadaan tenang, sehat dan dapat berpikir jernih, tentunya tidak akan memutuskan untuk melakukan aborsi. Jangan mengambil keputusan saat anda sedang depresi, putus asa atau kecewa. Mintalah bantuan dan nasehat orang lain yang mengerti masalah aborsi ini. Jangan bertanya kepada orang-orang yang memiliki informasi salah mengenai aborsi. 2014 8 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mereka bisa saja memberikan anda nasehat yang menyesatkan, tapi akhirnya – yang menderita, yang mengalami trauma, dan yang berdosa – adalah anda sendiri, bukan mereka. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut melalui Alasan medis untuk melakukan aborsi Banyak orang menentang tindakan aborsi yang dilakukan wanita. Namun dalam kasus tertentu, aborsi atau menggugurkan kandungan secara sengaja ternyata dibolehkan, asalkan ada alasan medis di baliknya. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Live Strong berikut ini. Pasti akan keguguran Kebanyakan kasus keguguran lebih berisiko bagi kesehatan wanita daripada aborsi. Misalnya saja pendarahan, ketidaksuburan, dan rasa sakit yang berlebihan. Jadi ketika dokter mengetahui bahwa janin pasti akan gugur (dengan ciri-ciri detak jantung janin sudah tidak ada atau kadar darah menurun drastis), metode aborsi justru lebih dianjurkan untuk dilakukan. Bayi cacat Teknologi membantu ahli medis untuk mendeteksi apakah ada yang tidak beres dengan kehamilan wanita. Melalui pemeriksaan ultrasonik, tes darah, dan metode lainnya, wanita bisa tahu apakah anaknya berisiko lahir cacat atau tidak. Jika risiko cacat cukup tinggi, biasanya dokter menyarankan untuk melakukan aborsi. Sebab jika dipaksakan untuk melahirkan, anak juga akan menderita atau bahkan langsung meninggal dan tidak punya kesempatan hidup dalam waktu lama. Kondisi kesehatan ibu Kondisi medis tertentu yang muncul selama hamil kemungkinan bisa membahayakan nyawa ibu. Penyebabnya bisa jadi adalah karena kehamilan itu sendiri atau penyakit lain (seperti kanker yang baru terdeteksi). Dalam kasus seperti ini, wanita pun diberi pilihan apakah harus tetap menjaga janin dalam kandungannya tetapi nyawanya sendiri yang terancam atau aborsi demi menyelamatkan ibu. 2014 9 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Itulah beberapa alasan medis untuk melakukan aborsi. Meskipun dokter memberi saran untuk melakukan prosedur tersebut, biasanya keputusan tetap berada di tangan ibu hamil. Alasan perempuan melakukan aborsi Sebuah kehamilan yang terjadi akibat perkosaan dapat digugurkan karena si perempuan ingin menghilangkan trauma. Anak yang dikandungnya dapat menjadi pengingat pengalaman mengerikan di masa lalu. Kadang seorang perempuan merasa tidak yakin secara finansial untuk merawat dirinya dan bayi yang dikandungnya. Belum lagi si suami tidak mau bertanggung jawab dengan meninggalkan si istri atau mengganggur. Karena alasan ekonomi sangat mungkin si perempuan melakukan aborsi. Banyak perempuan menikah memilih aborsi karena si suami tidak mau membesarkan anak bersama sebagai orangtua. Si perempuan kemudian tidak merasa aman secara finansial dan takut si suami akan meninggalkannya. Adanya desakan dari orangtua dan kecaman sosial terhadap perempuan yang hamil di luar nikah adalah alasan lain mengapa banyak perempuan memilih aborsi. Banyak sekali orangtua yang memaksa anak perempuan yang belum menikah untuk melakukan aborsi hanya untuk menyelamatkan muka di depan masyarakat dan kerabat lainnya. Banyak juga kasus perempuan yang melakukan aborsi akibat kontrasepsi yang gagal 2014 10 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Undang – undang yang mengatur tentang aborsi Di Indonesia adapun ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan soal aborsi & penyebabnya dapat dilihat pada: KUHP Bab XIX Pasal 229,346 s/d 349: Pasal 229: Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang perempuan atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah. Pasal 346: Seorang perempuan yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Pasal 347: (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang perempuan tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama duabelas tahun. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama limabelas tahun. Pasal 348: (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang perempuan dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut, diancam dengan pidana penjara tujuh tahun. Pasal 349: Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 & 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga & dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan. 2014 11 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari rumusan pasal-pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Seorang perempuan hamil yang dengan sengaja melakukan aborsi atau ia menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun penjara. 2. Seseorang yang dengan sengaja melakukan aborsi terhadap ibu hamil dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut, diancam hukuman penjara 12 tahun, & jika ibu hamil tersebut mati, diancam penjara 15 tahun penjara. 3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun penjara & bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun penjara. 4. Jika yang melakukan & atau membantu melakukan aborsi tersebut seorang dokter, bidan atau juru obat ancaman hukumannya ditambah sepertiganya & hak untuk berpraktik dapat dicabut. 5. Setiap janin yang dikandung sampai akhirnya nanti dilahirkan berhak untuk hidup serta mempertahankan hidupnya. UU HAM, pasal 53 ayat 1(1): Setiap anak sejak dalam kandungan berhak untuk hidup, mempertahankan hidup & meningkatkan taraf kehidupannya. 2014 12 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Azwar, S. (2000). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju. Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Rajawali Pers Raja Grafindo Persada. http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/17/aborsi-dan-pergaulan-bebas-remaja-yangmengkwatirkan-355587.html 2014 13 Seminar Media Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id