ABORSI DAN KESEHATAN REPRODUKSI

advertisement
Pengaturan Kehamilan
DAN
KESEHATAN
REPRODUKSI
Hak Kesehatan Reproduksi Sebagai
Bagian dari Hak Individual
Perempuan
1
Aspek global Kehamilan tidak
diinginkan (KTD) dan Aborsi



Di abad ke-21 ini, dimana peradaban dunia sudah
menjunjung tinggi harkat dan hak hidup perempuan,
serta kemajuan teknologi kesehatan reproduksi sudah
dapat meminimalkan tindakan kekerasan pada Aborsi;
Maka seharusnya:
Dunia Kedokteran menyediakan akses pelayanan
aborsi yang aman, yang memberikan pilihan pada
laki-laki dan perempuan dalam merencanakan
kehamilan dan jarak antara persalinan satu dengan
lainnya.
2
3
Sebab Langsung Kematian Ibu
Lain-lain, 12%
Kompl
masapuepureu
m, 8%
Perdarahan,
30%
Emboli Obst,
3%
P. Lama/Macet,
5%
Abortus, 5%
Eklamsia, 25%
Infeksi, 12%
4
Sebab Tidak Langsung Kematian Ibu
* Tingkat pendidikan kaum ibu rendah
* Tingkat sosial ekonomi (sosek) kaum ibu
rendah
* Keadaan sosial budaya tidak mendukung
* Status gizi ibu hamil rendah (anemia 40%)
* Kedudukan dan peranan kaum ibu tidak
menguntungkan
* Transportasi tidak mendukung
5
Sebab Tidak Langsung Kematian
Ibu
Sisi Suplay
* Jumlah dan penyebaran sarana
pelayanan maternal tidak
menguntungkan
* Kualitas dan efektifitas pelayanan
maternal belum memadai
* Sistem rujukan maternal belum
mantap
6
Kehamilan Tidak Diinginkan
• Pada saat ini, karena pegaruh
pelbagai faktor, jumlah anggota
masyarakat dengan Kehamilan Tidak
Diinginkan (KTD) tampak semakin
meningkat
• Untuk mengatasinya, tersedia
beberapa solusi. Salah satu
diantaranya pengguguran kandungan
(aborsi)
7
ABORSI


Aborsi adalah keluarnya hasil konsepsi
sebelum usia kehamilan berumur 20
minggu
Jika ditinjau dari peristiwa terjadinya,
dapat dibedakan atas dua macam :


Aborsi Spontan
Aborsi buatan
8
Aborsi Buatan




Alasan Medis:
Dilakukan untuk keselamatan jiwa ibu: hamil di luar
kandungan, kelaianan jantung berat, kelaianan jiwa berat,
komplikasi kehamilan(gestosis), infeksi, perdarahan.
Dilakukan atas indikasi janin/mudigah dengan kelainan
kromosom, genetika
Alasan non Medis:
Dilakukan bukan untuk keselamatan jiwa ibu: kegagalan
kontrasepsi, korban perkosaan, riwayat kehamilan berisiko,
dan psikososial termasuk alasan sosio-ekonomi.
9
Aspek Hukum

Nasional

KUHP Pidana: Aborsi ilegal, baik untuk alasan
medis maupun alasan non medis:pasal 347 ayat 1&2,
pasal 348 ayat 1&2, pasal 349

UU No 23/1992: Aborsi legal, hanya untuk alasan
medis (pasal 15). Tetapi masih ditemukan kerancuan
pada pengertian tindakan medis tertentu untuk
menyelamatkan jiwa janin (penjelasan pasal 15)
10
Aborsi di Indonesia
Masalah serius: 2, 3 juta/tahun
 Alasan utama

Kehamilan tidak diinginkan, karena alasan
kesehatan
 gagal kontrasepsi
 Hamil diluar rencana
 Korban perkosaan
 Psikososial

11
Aborsi di Indonesia

Status perkawinan
Menikah (91%)
 Belum menikah (9%)


Umur
< 20 th (15%)
 20-29 th (51%)
 30 th (34%)

12
Aborsi di Indonesia

Pelaksanaan

Kota: dokter (24-57%), bidan/perawat (1628%), dukun (19-25%), sendiri (18-24%)

Desa: dokter (13-26%), bidan/perawat (1826%), dukun (31-47%), sendiri (17-22%)
13
DAMPAK ABORSI
 Dampak aborsi yang bersifat ilegal
 Pengawasan dan pemantauan sulit mempengaruhi
standardisasi dan mutu
 Objek pemerasan mempengaruhi biaya
 Biaya tinggi memberatkan pasien mempengaruhi
waktu memperoleh pertolongan
 Mendorong penggunaan tenaga tradisional/non
profesional
 Dampak aborsi yang dilakukan oleh tenaga non
profesional
 Pengawasan dan pemantauan sulit
 Tidak sesuai dengan kaedah kedokteran komplikasi dan
14
kematian tinggi
Kontribusi Aborsi

Keduanya berpengaruh pada tingginya AKI

Kontribusi aborsi terhadap AKI
 Data resmi (SKRT 2001): 5%
 Tetapi jika diketahui:



Angka aborsi cukup tinggi (2,3 juta/th)
Banyak kasus aborsi yang tidak dilaporkan (terkait dengan status
yang ilegal)
Banyak dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun atau diri
sendiri): sekitar 20% atau 460.000/th

Jika kematian karena aborsi oleh tenaga tidak profesional
diperkirakan hanya 2% maka jumlah ibu meninggal setahun
sebanyak 9.200 orang

Jika diketahui jumlah ibu meninggal karena peristiwa maternal
setahun sebanyak 18.300 orang, maka berarti kontribusi aborsi
terhadap AKI Indonesia adalah tinggi yakni sekitar 50%
15
• Alur Pelayanan Pemulihan Haid (PH)
Alasan
Upaya klien
sebelum ke
Klinik
Aman
Tidak
Aman
Konseling
Pra dan
Skrining
Medis
Pelayanan IH diterima/ditunda/
ditolak
Diterima
Ditunda
Konseling pasca IH
Kontrasepsi
Pelayanan Tindak Lanjut
Ditolak
Dirujuk
Pelayanan Pasca Tindakan
16
Penutup
• Sekitar 90% dari negara-negara di dunia sudah mempunyai
kebijakan untuk membolehkan tindakan ABORSI dengan tujuan
menyelamatkan nyawa perempuan (FCI, 1999:18)
• Namun, kerancuan antara pemahaman awam tentang
“ABORSI” dan definisi kedokteran ABORSI menyebabkan
terjadinya stigmatisasi di masyarakat.
• Akibatnya, masih sangat tinggi presentase perempuan yang
melakukan ABORSI TIDAK AMAN (mulai dari jamu peluntur,
ramuan ragi-nanas, sampai dipijat atau dimasukkan benda
asing ke mulut rahim untuk merangsang kontraksi, infeksi dan
perdarahan).
• Diperlukan adanya perundang-undangan yang memberikan opsi
untuk pertolongan aborsi atas indikasi kesehatan perempuan
sebagai hak reproduksi, hak individual dan hak untuk hidup.
17
METODA ABORSI
Obat-obatan
Antiprogestin (pil RU 486)
Prostaglandin
Oksitosin
Larutan garam hipertonik
Tindakan medik
Kuret tajam
Kuret isap
Laminaria
Operasi laparotomi/laparoskopi
18
Download