MODUL PERKULIAHAN Pelatihan dan Pengembangan HAKIKAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Fakultas MATA KULIAH Tatap Muka Psikologi Pelatihan dan Pengembangan 01 Kode MK Disusun Oleh 61051 Dr. Antonius D.R.Manurung, MSi Abstract Kompetensi Materi tentang pemahaman dasar pengembangan diri, pelatihan, pengembangan, tujuan pelatihan, tujuan pengembangan, benefit pelatihan dan pengembangan Mahasiswa mampu memahami konsep dan praktik pengembangan diri, definisi pelatihan dan pengembangan, perbedaaan pelatihan dan pengembangan, tujuan dan benefit pelatihan dan pengembangan A. Pelatihan dan Pengembangan sebagai Fungsi Manajemen SDM Peningkatan mutu (kualitas) dan produktivitas tenaga kerja (individu) merupakan bagian integral dari pengembangan manajemen sumber daya manusia (SDM). sebuah organisasi. Penerapan manajemen SDM dalam industri – organisasi diharapkan dapat mencapai keunggulan bersaing dalam pasar global. Daya saing (competitiveness) dimaksudkan sebagai kemampuan organisasi untuk mempertahankan dan memperoleh pangsa pasar di dalam industrinya (Noe, Hollenbeck, Gerhart, dan Wright, 2010). Salah satu upaya strategis dalam manajemen SDM adalah mengembangkan konsep pelatihan dan pengembangan secara aplikatif dengan menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan strategis untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi. Perlu semakin dipahami oleh pihak-pihak terkait baik stakeholder maupun shareholder bahwa ada hubungan langsung dan tidak langsung antara pelatihan dan pengembangan dengan strategi dan sasaran bisnis. Pelatihan dan pengembangan dapat membantu individu pekerja dalam mengembangkan berbagai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sikap-sikap positif yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaannya yang secara langsung akan memengaruhi bisnis. Upaya proaktif memberikan berbagai kesempatan dan tantangan kepada para individu pekerja untuk belajar dan berkembang dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kondusif yang mendukung strategi bisnis dengan menarik tenaga kerja berbakat serta memotivasi dan mempertahankan tenaga kerja potensial yang ada pada saat ini. Mengapa para pelaku bisnis kerap meyebutkan dan meyakini bahwa investasi pada pelatihan dan pengembangan dapat membantu individu dan organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing. Berbagai literasi mengenai manajemen SDM mengungkapkan bahwa pelatihan dan pengembangan dapat: (1) meningkatkan pengetahuan para tenaga kerja tentang para pesaing dan budaya asing yang sangat penting untuk keberhasilan di pasarpasar luar negeri, (2) membantu memastikan bahwa para tenaga kerja memiliki keterampilan-keterampilan dasar dan lanjut untuk bekerja dengan teknologi yang baru, seperti robot dan proses-proses manufaktur berbantuan komputer, (3) membantu para tenaga kerja dalam memahami cara bekerja secara efektif dan efisien di dalam tim agar dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas produk dan pelayanan (service execelent), (4) memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas, dan pembelajaran (‘strategi samudera biru’), (5) menjamin keamanan pekerjaan dengan menyediakan cara-cara yang baru bagi para tenaga kerja untuk memberikan kontribusi pada organisasi ketika pekerjaan dan kepentingannya berubah menjadi using, (6) mempersiapkan para tenaga kerja untuk menerima dan bekerja lebih efektif dan efisien satu 2014 2 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sama lain, dan (7) mengembangkan sikap dan perilaku positif dan meradiasi ke seluruh unit kerja dan organisasi. B. Pelatihan Strategis dan Proses Pengembangan Konsep mengenai pelatihan strategis dan proses pengembangan dapat membantu industri – organisasi mencapai keunggulan bersaing dan cara manajemen memberikan kontrinusi terhadap upaya peningkatan hasil yang tinggi pada ‘human capital’ dan organisasi pembelajar. Secara umum, pelatihan (training) mengacu pada upaya yang direncanakan oleh suatu organisasi untuk mempermudah proses pembelajaran para tenaga kerja tentang kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan. Kompetensi-kompetensi tersebut meliputi: pengetahiuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Pelatihan strategis dan proses pengembangan dalam upaya mencapai keunggulan bersaing harus melibatkan lebih dari sekedar pengembangan keterampilan dasar, melainkan bergerak dari fokus utama pada pengajaran berbagai keterampilan tertentu pada fokus yang lebih luas, yaitu menciptakan dan berbagi pengetahuan. Pergeseran fokus ini mendorong para pemimpin dan manajer organisasi menggunakan pelatihan dan pengembangan secara luas sebagai cara keatif dan intuitif menciptakan modal intelektual. Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart, dan Wright (2010), modal intelektual dalam hal ini mencakup: berbagai keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan seseorang, keterampilan – keterampilan yang canggih, seperti cara menggunakan teknologi untuk berbagai informasi dengan para tenaga kerja yang lain, pemahaman tentang pelanggan, sistem manufaktur, dan kreativitas untuk memotivasi diri dan orang lain. Konsekuensinya para tenaga kerja yang dilatih harus berbagi pengetahuan dan keterampilan serta menggunakannya secara kreatif untuk mengubah produk/jasa, melayani pelanggan, dan memahami sistem pengembangan produk atau jasa. Pelatihan strategis dapat disebut sebagai pelatihan peningkatan hasil yang tingg (high leverage training), dihubungkan dengan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan bisnis strategis dengan menggunakan proses perancangan pembelajaran agar dapat memastikan bahwa pelatihan yang sedang berlangsung efektif dan berdampak efektif pula, serta melakukan upaya benchmarking untuk membandingkan atau alih daya program-program pelatihan organisasi terhadap program-program pelatihan di organisasi – organisasi lain. Aplikasi high leverage training membantu terciptanya kondisi pekerjaan yang mendorong pembelajaran secara terus-menerus. Pembelajaran secara terus-menerus (continuous learning) mensyaratkan para tenaga kerja untuk memahami seluruh proses 2014 3 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pekerjan/sistem pekerjaan, dan mengharapkannya untuk memperoleh keterampilanketerampilan yang baru, menerapkannya ke dalam pekerjaan serta berbagi hal-hal yang telah mereka pelajari dengan individu-individu tenaga kerja lainnya. Pendekatan high leverage training senantiasa menghubungkan pelatihan dengan peningkatan kinerja dan strategi bisnis. Pelatihan digunakan untuk meningkatkan kinerja individu tenaga kerja yang mengarah pada peningkatan hasil-hasil bisnis. Ini berarti bahwa pelatihan yang diselenggarakan merupakan investasi yang sangat berharga bagi organisasi. Demikain halnya dengan para peserta yang dilatih (mendapatkan pembelajaran) menjadi asset yang sangat berharga bagi organisasi. Pendekatan high leverage training dalam implementasinya lebih menekankan pada hal-hal berikut: (1) menyediakan berbagai peluang pendidikan bagi seluruh tenaga kerja, mencakup program-program pelatihan di dalam dan di luar organisasi, self-learning, dan pembelajaran melalui rotasi pekerjaan (2) proses peningkatan kinerja berkelanjutan, (3) kebutuhan untuk memvisualisasikan berbagai manfaat pelatihan, (4) pembelajaran merupakan peristiwa yang berlangsung seumur hidup, dan (5) pelatihan digunakan untuk tujuan-tujuan bisnis strategis yang membantu organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing. Gambar berikut ini menunjukkan secara ringkas mengenai pelatihan strategis dan proses pengembangan. Strategi Bisnis Organisasi aada o MIsi o Nilai-nilai o Sasaran Pelatihan Strategis dan Pengembangan Insiatif Pelatihan dan aktivitas – akitvitas Pengembangan o Membuat Portopolio o Menggunakan Pelatihan Pembelajaran yang Berbasis Situs Berbeda-beda o Membuat Perencanaan o Meningkatkan Pelayanan Pengembangan yang Pelanggan Diwajibkan o Mempercepat Kemajuan o Mengembangkan Situs Pembelajaran Individu untuk Berbagi o Berbagi Pengetahuan Pengetahuan o Meningkatkan Jumlah Keterlibatan Pelanggan Ukuran– ukuran yang menunjukkan Nilai Pelatihan o Pembelajaran o Peningkatan Kinerja o Mengurangii Keluhan Pelanggan o Mengurangi Tingkat Rotasi o Kepuasan Pekerja Gambar 1. Pelatihan Strategis dan Proses Pengembangan (Noe, Hollenbeck, Gerhart, dan Wright, 2010). Penerapan pelatihan strategis dan proses pengembangan dapat dilihat di IBM. IBM merupakan perusahaan yang didirikan kembali tahun 2002. Strategi perusahaan yang baru adalah membentuk kembali tenaga kerja yang lebih baik sehingga mampu memenuhi berbagai kebutuhan dan harapan para pelanggan. Kesetiaan kepada para pelanggan 2014 4 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id merupakan dasar inti dari strategi bisnisnya. “Pembelajaran berdasarkan kebutuhan “ seperti yang disebutkan IBM menuntut agar tim-tim pembelajaran bertanggungjawab merancang program agar dapat memahami pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh para karyawan pada peran-peran yang berbeda. IBM telah mendefinisikan lebih dari 500 peran tertentu di dalam perusahaan dan keahlian yang dibutuhkan pada setia peran. Tim pembelajaran merancang peluang-peluang pembelajaran ke dalam pekerjaan itu sendiri, yaitu konsep yang dikenal sebagai “pembelajaran disesuaikan dengan pekerjaan”. Para manajer pelatihan dan pengembangan menjelaskan peran manajer dalam mengidentifikasi berbagai kebutuhan pelatihan dan mendukung pelatihan di tempat kerja. Manajer pelatihan dalam pendekatan ini tidak lagi fokus hanya pada aspek keterampilan kerja, melainkan fokus pada pembelajaran serta menciptakan, mengembangkan, dan berbagi pengetahuan. A. Definisi Pelatihan , Pengembangan, Pembelajaran, dan Pendidikan Pelatihan dan pengembangan dapat dianggap sebagai fungsi dari batas system dan subsistem. Para tenaga kerja dilatih dan dikembangkan agar memperlihatkan perilaku sesuai dengan yang dituntut oleh organisasi. 1. Pelatihan a. Sikula (dalam Munandar, 2005) : Pelatihan merupakan proses pendidikan dan pembelajaran jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.. b. Mondy (2008) : Pelatihan sebagai aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk memberi para pembelajar pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan. c. Noe (2010) : Pelatihan adalah upaya yang direncanakan untuk mempermudah pembelajaran para karyawan tentang pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan. d. Islahulben (2013) : Pelatihan merupakan sebuah proses yang direncanakan untuk mengubah sikap, pengetahuan, keterampilan, perilaku melalui pengalaman belajar untuk mencapai kinerja yang efektif dalam berbagaikegiatan atau kegiatan tertentu. 2014 5 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id e. Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003) “Training is a planned effort to facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee”. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai. f. Gomes (2003). Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya g. Robbins (2001) “Training meant formal training that’s planned in advanced and has a structured format”. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur. h. Bernardin dan Russell (1998:172) “Training is defined as any attempt to improve employee performance on a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in response to identified needs”. Pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi. i. Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy (2001) “Training is usually conducted when employees have a skill deficit or when an organization changes a system and employees need to learn new skill”. Ini berarti bahwa pelatihan biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi mengubah suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru. j. DeCenzo dan Robin (1999:227) “Training is a learning experience in that it seeks a relatively permanent change in an individual that will improve the ability to perform on the job”. Ini berarti bahwa pelatihan adalah suatu pengalaman pembelajaran didalam mencari perubahan 2014 6 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id permanen secara relatif pada suatu individu yang akan memperbaiki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya itu k. Never Ending Transfusing - Application Training (NET-at) Pelatihan adalah kegiatan belajar dan praktek untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never end) manusia, dan fitrahnya. Pengertian pelatihan yang dikemukakan oleh para ahli di atas sering dijadikan acuan dalam riset-riset administrasi. manajemen sumberdaya Definisi-definisi para ahli manusia, tersebut psikologi dapat industri, dengan dan lengkap mendeskripsikan mengenai arti dan tujuan pelatihan. Secara umum pelatihan sering digunakan untuk merujuk pada satu atau lebih kegiatan pemberian materi, diskusi, praktik, monitoring, dan evaluasi tentang aktivitas spesifik dan partisipan tertentu untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku peserta. 2. Pengembangan a. Sikula (dalam Munandar, 2005) : Pengembangan merupakan proses pendidikan dan pembelajaran jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. b. Mondy (2008) : Pengembangan sebagai pembelajaran yang melampaui pekerjaan saat ini dan memiliki focus lebih jangka panjang. c. Noe (2010) : Pengembangan adalah perolehan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang meningkatkan kemampuan para karyawan untuk memenuhi perubahan persyaratan pekerjaan serta tuntutan klien dan pelanggan. d. Islahulben (2013) : Pengembangan merupakan peningkatan dan pertumbuhan secara umum akan keterampilan dan kemampuan individu melalui pembelajaran sadar dan bawah sadar. e. Secara umum pengembangan sering digunakan untuk merujuk pada satu atau lebih kegiatan memperkuat dan memperkaya sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Dalamkaitannya dengan pelatihan, pengembangan merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan sebelumnya dan dapat dilaksanakan dengan baik dengan evaluasi dan tindak lanjut. 2014 7 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Pendidikan Proses dan kegiatan yang bertujuan untuk memungkinkan seseorang untuk mengasimilasi dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan pemahaman yang tidak hanya terkait dengan bidang atau aktivitas yang sempit tetapi memungkinkan berbagai hal yang harus didefinisikan, dianalisis, dan dipecahkan (Islahulben,2013). Proses dan metode pendidikan lebih bersifat terstruktur, sistematis, memiliki pola tertentu, dilakukannya analisis, dan mengarah pada hasil yang terukur (dapat diukur). Pendidikan lebih kepada penanaman konsep, penambahan pengetahuan secara keseluruhan, mempunyai kurikulum terstandarisasi, jelas, dan lebih bersifat fomal, dibandingkan dengan pelatihan. 4. Pembelajaran Proses perubahan yang relatif permanen dan berlangsung seumur hidup dimana perubahan dalam sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan terjadi sebagai akibat dari pengalaman sebelumnya. Atau sebuah proses yang memungkinkan individu memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang baru. Pada dasarnya semua bentuk pelatihan, pengembangan, dan pendidikan merupakan proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dilakukan tanpa mengenal tempat, waktu, guru, insstruktur, atau mentor bahkan kurikulum sekalipun. Obyek apapun yang ada di sekitar kita dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran, dan subyek dan pengalaman apapun dapat dijadikan sebagai guru. Dalam praktiknya, sering kita menggunakan istilah “learning by doing” (belajar sambil melakukan. Itulah proses pembelajaran yang sesungguhnya. Sebenarnya batas antara pelatihan dan pengembangan kadang-kadang menjadi ‘kurang jelas’. Ada yang menggunakan istilah pelatihan khusus untuk tenaga kerja nonmanajerial, sedangkan istilah pengembangan hanya untuk tenaga manajerial. Ada yang menggunakan istilah pelatihan untuk proses pembelajaran-pengajaran (teaching-learning process) jika yang harus diajarkan suatu keterampilan khusus, sebaliknya jika yang diajarkan suatu pengetahuan konseptual suatu keahlian, proses pembelajaran-pengajaran ini dinamakan pengembangan. Dalam praktiknya, baik dalam pelatihan maupun pengembangan ada kecenderungan tidak seperti penjelasan di atas. Pelatihan sering juga diberikan kepada tenaga manajerial, sebaliknya dalam pengembangan diberikan bahan-bahan terkait dengan keterampilan dan pemahaman praktis. Untuk mengatasi pengertian yang kurang tegas dalam memahami 2014 8 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, sebaiknya digunakan sebuah kecenderungan dari masing-masing konsep dimaksud. B. Dasar, Tujuan, dan Benefit Pelatihan dan Pengembangan, 1. Dasar Pelatihan Sebelum melaksanakan pelatihan dan pengembangan, penting artinya dilakukan penilaian sebagai dasar apakah pelatihan dan pengembangan memang diperlukan sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Pertanyaan pokok yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berikut: a. Apakah pelatihan dan atau pengembangan akan membantu peningkatan kinerja individu dan organisasi pada saat ini ke level yang diinginkan ? (menanggulangi masalah kinerja) b. Apakah pelatihan dan atau pengembangan akan memungkinkan para individu melaksanakan pekerjaannya dengan baik dalam pekerjaan atau jabatan tertentu? (terkait dengan orientasi, rotasi, atau promosi) c. Apakah pelatihan dn atau pengembangan akan membantu individu terlibat aktif dalam organisasi yang belajar (learning organization) ? d. Apakah pelatihan dan atau pengembangan akan membantu peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of work life) ? Jawaban atas keempat pertanyaan tersebut akan berpengaruh pada desain, pelaksanaan, pengembangan, monitoring, dan evaluasi program pelatihan dan pengembangan. 2. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan (Sikula, dalam Munandar, 2001) a. Meningkatkan Produktivitas Pelatihan dan pengembangan diberikan kepada tenaga kerja baru dan lama untuk meningkatkan prestasi kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas. b. Meningkatkan Mutu Pelatihan dan pengembangan diharapkan dapat meningkatkan mutu dari keluaran. c. Meningkatkan Ketepatan dalam Perencanaan SDM Pelatihan dan pengembangan yang tepat dapat membantu perusahaan untuk memenuhi keperluannya akan tenaga kerja keterampilan tertentu di masa yang akan datang. d. Meningkatkan Semangat Kerja 2014 9 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan pengetahuan dan Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik jika perusahaan mempunyai program pelatihan yang tepat. Suatu rangkaian reaksi positi dapat dihasilkan dari program pelatihan perusahaan yang direncanakan dengan baik. e. Menarik dan Menahan Tenaga Kerja yang Baik Program pelatihan dan pengembangan membantu perusahaan dapat menarik tenaga kerja yang baik, dan juga dapat mempertahankan tenaga kerja yang baik. f. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan di perusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan kerja yang lebih aman dan sikap mental yang lebih stabil. g. Menghindari Keusangan Pelatihan dan pengembangan diperlukan secara terus-menerus supaya para tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan dan perubahan organisasi. h. Menunjang Pertumbuhan Pribadi Pelatihan dan pengembangan tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga menguntungkan tenaga kerja sendiri. 3. Benefit Pelatihan dan Pengembangan a. Untuk Organisasi : 1) Strategi Organisasi 2) Efektivitas Organisasi 3) Retensi dan Rekrutmen Karyawan b. Untuk Individu (Karyawan) : 1) Benefit Intrinsik 2) Benefit Ekstrinsik c. Untuk Masyarakat (Sosial) 1) Masyarakat yang Terdidik 2) Standar Hidup 4. Manfaaat Pelatihan “The goal of training is for employees to master knowledge, skills, and behaviors emphasized in training programs and to apply them to their day-to-day activities”. Hal ini berarti bahwa tujuan pelatihan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan, keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan. 2014 10 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu: a. Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar b. Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru c. Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas d. Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran e. Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut, f. Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita Pertanyaan Pokok dalam Pelatihan : 1. Apakah pelatihan akan membantu peningkatan kinerja individu dan organisasi pada saat ini ke level yang diinginkan ? (menanggulangi masalah kinerja) 2. Apakah pelatihan akan memungkinkan para individu melaksanakan pekerjaannya dengan baik dalam pekerjaan atau jabatan tertentu ? (terkait dengan orientasi, rotasi, atau promosi) 3. Apakah pelatihan akan membantu individu terlibat aktif dalam organisasi pembelajaran ? Tujuan pengembangan adalah : Menganalisis posisi individu dalam organisasi untuk mendapatkan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan yang dijadikan dasar menyusun rencana pengembangan ke depan. Pengembangan menyangkut hal-hal berikut : 1. Pengembangan kehidupan pribadi Bidang layanan yang membantu peserta didik (pembelajar) dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. 2014 11 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Pengembangan kehidupan sosial Bidang layanan yang membantu peserta didik (pembelajar) dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. 3. Pengembangan kemampuan belajar Bidang layanan yang membantu peserta didik (pembelajar) mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan formal dan belajar secara mandiri. 4. Pengembangan karir Bidang layanan yang membantu peserta didik (pembelajar) dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. 2014 12 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Davis, E. (2008). Ensiklopedi ‘The Art of Training and Development’ (9 Buku) (2008), Jakarta: Gramedia Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi, Depok: UI Press Saks,M.A. & Haccoun, R.R. (2008), Managing performance through training and development, Fourth Edition, USA: Nelson Education Ltd. 2014 13 Pelatihan dan Pegembangan Dr. Antonius D.R. Manurung, M.si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id