Sumber Daya Organisasi

advertisement
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN BISNIS
TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar manajemen dan mengapa manajemen diperlukan
dalam sebuah organisasi bisnis.
2. Mengetahui konsep manajemen secara fungsional yang mencakup kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, serta pengendalian dan
pengawasan.
3. Mengetahui konsep manajemen secara operasional dalam organisasi bisnis
yang mencakup manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi atau
operasi,manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
1
Pengertian Organisasi
• Organisasi adalah sekelompok orang yang
bekerjasama dalam struktur dan kordinasi
tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan
tertentu.(Griffin,2002)
• Sekumpulan orang atau kelompok yang
memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk
mewujudkan tujuannya tersebut melalui
kerjasama. (Ernie&Kurniawan,2005)
Jenis-jenis Organisasi
• Organisasi Profit
– Perusahaan Besar
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Ritel, dll
– Perusahaan Kecil
– Koperasi
– Perusahaan Multinasional
– dll
• Organisasi Non Profit/Nirlaba
–
–
–
–
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota
Lembaga Pendidikan Negeri
Yayasan Sosial,
dll
Pengertian Manajemen
• Seni dalam menyelesaikan sesuatu
melalui orang lain (Follet,1997)
• Sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber
daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh
and McHugh ,1997)
• Seni atau proses dalam menyelesaikan
sesuatu yang terkait dengan pencapaian
tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005)
Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan
•
•
•
Adanya penggunaan sumber daya
organisasi, baik sumber daya manusia,
maupun faktor-faktor produksi lainnya.
Sumber daya tersebut meliputi sumber
daya manusia, sumber daya alam, sumber
daya keuangan, serta informasi
(Griffin,2002)
Adanya proses yang bertahap dari mulai
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian,
hingga pengendalian dan pengawasan.
Adanya seni dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Sumber Daya Organisasi
•
•
•
•
•
•
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Informasi
Sumber Daya Fisik
Sumber Daya Keuangan
Sumber Daya Alam
dll
Pengertian Efektif dan Efisien
(Drucker)
Efektif :
• mengerjakan pekerjaan yang benar
atau tepat
Efisien :
• mengerjakan pekerjaan dengan benar
atau tepat
Fungsi-fungsi Manajemen
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pengarahan dan pengimplementasian
(Directing/Leading)
• Pengawasan dan Pengendalian
(Controlling)
Fungsi Perencanaan
• proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang
dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi
Perencanaan
• Menetapkan tujuan dan target bisnis
• Merumuskan strategi untuk mencapai
tujuan dan target bisnis tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang
diperlukan
• Menetapkan standar/indikator
keberhasilan dalam pencapaian tujuan
dan target bisnis
Fungsi Pengorganisasian
• proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh,
sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat
bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi
Pengorganisasian
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan
dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan
dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia
pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan
Implementasi
• proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam
Fungsi Pengarahan dan
Implementasi
• Mengimplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga
kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin
mengenai pekerjaan
• Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian
• proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan
dapat berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam
Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian
• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
penyimpangan yang mungkin ditemukan
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas
berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
Kegiatan dalam Fungsi-fungsi
Manajemen
Planning
Penentuan Tujuan dan
Bagaimana Cara
Pencapaian yang terbaik
Organizing
Penentuan Bagaimana
Penyusunan Organisasi dan
Aktifitas dapat dilakukan
Controlling
Monitoring dan Perbaikan
Aktifitas yang sedang
berjalan agar Tujuan dapat
tercapai
Leading
Proses Memotivasi Anggota
Organisasi agar Planning
dapat dijalankan
Keterangan:
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Sumber Daya Organisasi, Tujuan,
dan Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi Manajemen
Organizing
Tujuan Organisasi
Efektif
Controlling
Sumber Daya Organisasi
 Sumber Daya Fisik/Alam
 Informasi
 Sumber Daya Manusia
 Modal
Planning &
decision
making
Efisien
Leading
Perbedaan pandangan dalam
Fungsi-fungsi Manajemen
Luther
Gullick
George
Terry
James AF
Stoner
Koontz
&O
’Donnelly
Nickels,
McHugh &
Mc Hugh
Richard
W Griffin
Ernest
Dale
PLANNING
ORGANIZING
STAFFING
REPORTING
Leading
DIRECTING
STAFFING
Directing
Leading
COORDINATING
Actuat ing
DIRECTING
STAFFING
DIRECTING
INNOVATING
REPRESENTING
CONTROLLING
Fungsi Operasional dalam
Manajemen
•
•
•
•
•
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Pemasaran
Manajemen Operasi/Produksi
Manajemen Keuangan
Manajemen Informasi
Manajemen Sumber Daya
Manusia
• Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia
yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagaimana sumber daya
manusia yang terbaik tersebut dapat
dipelihara dan tetap bekerja bersama
kita dengan kualitas pekerjaan yang
senantiasa konstan ataupun bertambah
Manajemen Pemasaran
• Manajemen Pemasaran adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa sesungguhnya
yang dibutuhkan oleh konsumen, dana
bagaimana cara pemenuhannya dapat
diwujudkan
Manajemen Produksi
• Manajemen Produksi adalah penerapan
manajemen berdasarkan fungsinya
untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan
berdasarkan keinginan konsumen,
dengan teknik produksi yang seefisien
mungkin, dari mulai pilihan lokasi
produksi hingga produk akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi
Manajemen Keuangan
• Manajemen Keuangan adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara
ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis
diperoleh, dan dengan cara bagaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan
secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan
Manajemen Informasi
• Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha
memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap
mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
Untuk memastikan itu manajemen informasi
bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang
terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi
internal maupun eksternal, yang dapat mendorong
kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat
BAB II
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN
TUJUAN
1. Mengetahui fungsi manajer sebagai orang yang menjalankan kegiatan
manajemen.
2. Mengetahui bahwa untuk dapat menjadi manajer yang baik, diperlukan keahliankeahlian manajemen.
3. Mengetahui tingkatan-tingkatan manajemen secara hirarkis beserta keahlian
manajerial yang diperlukan untuk setiap hirarkis tersebut
4. Mengetahui bahwa manajemen berdasarkan teori dan pengalaman dapat
7/18/2017
dipandang sebagai
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawansains
sebuah seni sekaligus
26
Pengertian Manajer
• Manajer adalah orang yang melakukan
kegiatan manajemen. Lebih lengkap
lagi manajer adalah individu yang
bertanggung jawab secara langsung
untuk memastikan kegiatan dalam
sebuah organisasi dijalankan bersama
para anggota dari organisasi
(Ernie&Kurniawan,2005)
Keahlian-keahlian Manajemen
(Managerial Skills)
• Keahlian teknis (Technical skills)
• Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi
dengan masyarkat (Human Relation skills)
• Keahlian Konseptual (Conceptual skills)
• Keahlian dalam Pengambilan Keputusan
(Decision Making-Skills)
• Keahlian dalam Mengelola Waktu (Time
Management Skills)
Keahlian tambahan bagi
Manajer
• Keahlian dalam Manajemen Global
(Global Management Skills)
• Keahlian dalam hal teknologi
(Technological Skills)
Tingkatan-tingkatan Manajemen
Manajemen Tingkat Puncak
Manajemen Tingkat Menengah
Manajemen Tingkat Pertama
atau Supervisi
Manajemen Non-Supervisi
Tingkatan Manajemen dalam
Bagan Organisasi
Direktur
Manajemen Tingkat Puncak
Wakil
Direktur
Manajer
Personalia
Manajer
Produksi
Supervisi
Kelompok B
Pegawai
Teknis/Buruh
Manajer
Keuangan
Supervisi
Kelompok A
Pegawai
Teknis/Buruh
Manajemen Tingkat Menengah
Manajer
Pemasaran
Manajemen Tingkat
Pertama/ Supervisi
Manajemen Non- Supervisi /
Pelaksana Teknis
Manajemen: Sains atau Seni ?
Manajemen sebagai Sains
• Pendekatan melalui tahapan sistematis
berdasarkan keilmuan
• Umumnya memerlukan keahlian teknis,
diagnostik dan pengambilan keputusan
Manajemen sebagai Seni
• Pendekatan melalui intuisi dan perasaan
berdasarkan pengalaman
• Umumnya memerlukan keahlian konseptual,
kreatifitas dan komunikasi interpersonal
Menjadi Manajer:
Pendidikan dan Pengalaman
Melalui
Pendekatan
pendidikan dan
pelatihan
Pengalaman dalam
berbagai jenis
bagian, organisasi
dan perusahaan
Keberhasilan dalam mempelajari dan
menggunakan keahlian-keahlian manajemen
BAB III
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
TUJUAN
1.
Mengetahui secara umum perkembangan dalam ilmu manajemen.
2. Mengetahui kelompok besar pemikiran yang terdapat dalam ilmu manajemen
beserta karakteristiknya.
3. Mengetahui berbagai kontributor manajemen kontemporer (management guru).
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
34
Sejarah Ilmu Manajemen
• Peninggalan fisik sebagai ciri adanya
implementasi ilmu manajemen; seperti
Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di
Makkah, Tembok Cina, dan lain
sebagainya
• Peninggalan fisik tersebut
menggambarkan adanya aktifitas yang
teratur dan bertahap di masa lalu yang
saat ini dinamakan manajemen
Owen dan Babbage :
Pionir Ilmu Manajemen Modern
Robert Owen (1771-1858)
• Perlunya SDM dan Kesejahteraan
Pekerja dalam sebuah organisasi
Charles Babbage (1792-1871)
• Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan
Produksi, khususnya dalam
penggunaan fasilitas dan material
produksi
•
Tiga Kelompok Pemikiran
Terdahulu
dalam
Ilmu
Manajemen
Perspektif Manajemen Klasik
– Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Ritel, dll
– Kelompok Manajemen Administrasi
• Perspektif Manajemen Perilaku
– Studi Howthorne
– Teori Relasi Manusia
– Teori Perilaku Kontemporer
• Perspektif Manajemen Kuantitatif
– Kelompok Manajemen Sains
– Kelompok Manajemen Operasi
Perspektif Manajemen Klasik
•
Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
– Frederich W Taylor (1856-1915)
• Time and Motion Studies, Piecework pay system, Empat Prinsip dasar
Manajemen Ilmiah
– Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
• Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
– Henry L Gant (1861-1919)
• Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
– Harrington Emerson (1853-1931)
• 14 Prinsip Efisiensi
•
Perspektif Manajemen Administrasi
– Henry Fayol (1841-1925)
• 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
– Lyndall Urwick (1891-1983)
• Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
– Max Weber (1864-1920)
• Birokrasi dalam Organisasi
Ilustrasi
Time Motion Studies dan Piecework Pay System
dari Taylor
Pekerja
Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A
Karena mampu mengerjakan 25 Unit atau diatas
standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
B
Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah
standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
C
Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x
Rp. 2.000 = Rp. 48.000
4 Prinsip Taylor dalam Tahapan
Merumuskan
Pendekatan dalam
setiap Jenis
Pekerjaan untuk
menggantikan
pendekatan yang
lama yang sudah
dianggap baku
Secara ilmiah
dilakukan seleksi
atas tenaga kerja
dan pemberian
pelatihan bagi
tenaga kerja agar
dapat menjalankan
tugas
sebagaimana
dijelaskan dalam
langkah pertama
Memberikan
pengarahan dan
pemantauan atas
pekerja untuk
memastikan
bahwa mereka
melakukan
pekerjaan yang
telah ditugaskan
sesuai dengan
standar
Melanjutkan langkahlangkah pengerjaan
sebagaimana yang
telah dicapai pada
langkah-langkah
sebelumnya dengan
menggunakan tenaga
kerja yang mampu
menyelesaikan
pekerjaan
sebagaimana mestinya
Empat Gagasan Gantt dalam
Manajemen
•
•
•
•
Kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja dan pimpinan
Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
Sistem insentif untuk merangsang
produktifitas karyawan dan organisasi
Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
12 Prinsip Efisiensi Emerson
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
Adanya kedisiplinan
Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi.
Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja.
Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
14 Prinsip Fayol dalam
Manajemen
Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada perananperanan dan tujuan organisasi.
Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi
yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang
manajer dengan penggunaan satu rencana.
Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar
senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas
harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.
14 Prinsip Fayol (lanjutan)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi
dengan desentralisasi
Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan
perintah yang jelas.
Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya,
harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orangorang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan
dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan
terjadi kesalahan.
Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa
pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan
operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan
rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat
korps/kebersamaan.
Kesimpulan mengenai Perspektif
Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
•
•
•
•
•
spesialisasi pekerjaan
studi mengenai masa dan beban kerja
metode ilmiah dalam manajemen
Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik
• Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti
motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
Perspektif Manajemen Perilaku
•
Hugo Munstberg (1863-1916)
Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja
•
Studi Howthorne (Elton Mayo)
– Teori Perhatian (Attention Theory)
• Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
– Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
• Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan
sosial
•
Teori Relasi Manusia
– Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
– Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
•
Teori Perilaku Kontemporer
– Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis,
sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya
– Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
Perspektif Manajemen
Kuantitatif
• Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan
bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam
sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume
penjualan, dan lain sebagainya
• Kelompok Manajemen Operasi
–
Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
–
Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk
peningkatan efisiensi
– Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing
Theory, dll
Teori Manajemen Kontemporer
• Perspektif Sistem dalam Manajemen
Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi
• Perspektif Kontingensi dalam Manajemen
There is no such things as one best and general way on
management
Perspektif Sistem dalam
Manajemen
Input dari Lingkungan:
Proses Transformasi:
Output bagi Lingkungan:
Bahan baku, SDM,
informasi, uang
Sistem operasi, sistem
administrasi, teknologi,
sistem kontrol
Barang/Jasa, Untung/Rugi,
perilaku pekerja, output
informasi
Umpan Balik
Perspektif Sistem dalam
Manajemen
•
Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan
lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan
interaksi dengan lingkungan.
•
Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau
manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan
•
Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih
baik daripada jika hanya dikerjakan oleh seorang saja.
•
Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan
produktifitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam
membaca dan beradaptasi dengan lingkungan.
Berbagai Isu kontemporer dalam
Perkembangan Ilmu Manajemen
•
•
•
•
•
•
•
Downsizing
Diversity management
Information Technology
Globalization
Ethics and Social Responsibility
Managing for Quality
Service Economy
Modern Management Guru
• John Aldair
efektif leadership dan centered leadership
• Igor Ansoff
strategic management, Ansoff Matrix
• Chris Argyris
learning organization, single loop & double loop
learning
• Chester Barnard
organizational behavior and executive behavior
• Percy Barnevik
Multinational corporate management system
Modern Management Guru
(lanjutan)
• Christopher Bartlett
Entrepreneurial organization
• Warren Bennis
Adhocracy on Leadership and management
• Robert Blake
Managerial grid
• Edward de Bono
lateral thinking, valued monopolies
dan lain sebagainya
BAB III
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
TUJUAN
1.
Mengetahui secara umum perkembangan dalam ilmu manajemen.
2. Mengetahui kelompok besar pemikiran yang terdapat dalam ilmu manajemen
beserta karakteristiknya.
3. Mengetahui berbagai kontributor manajemen kontemporer (management guru).
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
54
Sejarah Ilmu Manajemen
• Peninggalan fisik sebagai ciri adanya
implementasi ilmu manajemen; seperti
Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di
Makkah, Tembok Cina, dan lain
sebagainya
• Peninggalan fisik tersebut
menggambarkan adanya aktifitas yang
teratur dan bertahap di masa lalu yang
saat ini dinamakan manajemen
Owen dan Babbage :
Pionir Ilmu Manajemen Modern
Robert Owen (1771-1858)
• Perlunya SDM dan Kesejahteraan
Pekerja dalam sebuah organisasi
Charles Babbage (1792-1871)
• Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan
Produksi, khususnya dalam
penggunaan fasilitas dan material
produksi
•
Tiga Kelompok Pemikiran
Terdahulu
dalam
Ilmu
Manajemen
Perspektif Manajemen Klasik
– Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Ritel, dll
– Kelompok Manajemen Administrasi
• Perspektif Manajemen Perilaku
– Studi Howthorne
– Teori Relasi Manusia
– Teori Perilaku Kontemporer
• Perspektif Manajemen Kuantitatif
– Kelompok Manajemen Sains
– Kelompok Manajemen Operasi
Perspektif Manajemen Klasik
•
Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
– Frederich W Taylor (1856-1915)
• Time and Motion Studies, Piecework pay system, Empat Prinsip dasar
Manajemen Ilmiah
– Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
• Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
– Henry L Gant (1861-1919)
• Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
– Harrington Emerson (1853-1931)
• 14 Prinsip Efisiensi
•
Perspektif Manajemen Administrasi
– Henry Fayol (1841-1925)
• 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
– Lyndall Urwick (1891-1983)
• Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
– Max Weber (1864-1920)
• Birokrasi dalam Organisasi
Ilustrasi
Time Motion Studies dan Piecework Pay System
dari Taylor
Pekerja
Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A
Karena mampu mengerjakan 25 Unit atau diatas
standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
B
Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah
standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
C
Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x
Rp. 2.000 = Rp. 48.000
4 Prinsip Taylor dalam Tahapan
Merumuskan
Pendekatan dalam
setiap Jenis
Pekerjaan untuk
menggantikan
pendekatan yang
lama yang sudah
dianggap baku
Secara ilmiah
dilakukan seleksi
atas tenaga kerja
dan pemberian
pelatihan bagi
tenaga kerja agar
dapat menjalankan
tugas
sebagaimana
dijelaskan dalam
langkah pertama
Memberikan
pengarahan dan
pemantauan atas
pekerja untuk
memastikan
bahwa mereka
melakukan
pekerjaan yang
telah ditugaskan
sesuai dengan
standar
Melanjutkan langkahlangkah pengerjaan
sebagaimana yang
telah dicapai pada
langkah-langkah
sebelumnya dengan
menggunakan tenaga
kerja yang mampu
menyelesaikan
pekerjaan
sebagaimana mestinya
Empat Gagasan Gantt dalam
Manajemen
•
•
•
•
Kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja dan pimpinan
Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
Sistem insentif untuk merangsang
produktifitas karyawan dan organisasi
Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
12 Prinsip Efisiensi Emerson
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
Adanya kedisiplinan
Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi.
Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja.
Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
14 Prinsip Fayol dalam
Manajemen
Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada perananperanan dan tujuan organisasi.
Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi
yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang
manajer dengan penggunaan satu rencana.
Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar
senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas
harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.
14 Prinsip Fayol (lanjutan)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi
dengan desentralisasi
Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan
perintah yang jelas.
Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya,
harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orangorang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan
dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan
terjadi kesalahan.
Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa
pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan
operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan
rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat
korps/kebersamaan.
Kesimpulan mengenai Perspektif
Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
•
•
•
•
•
spesialisasi pekerjaan
studi mengenai masa dan beban kerja
metode ilmiah dalam manajemen
Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik
• Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti
motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
Perspektif Manajemen Perilaku
•
Hugo Munstberg (1863-1916)
Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja
•
Studi Howthorne (Elton Mayo)
– Teori Perhatian (Attention Theory)
• Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
– Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
• Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan
sosial
•
Teori Relasi Manusia
– Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
– Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
•
Teori Perilaku Kontemporer
– Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis,
sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya
– Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
Perspektif Manajemen
Kuantitatif
• Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan
bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam
sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume
penjualan, dan lain sebagainya
• Kelompok Manajemen Operasi
–
Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
–
Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk
peningkatan efisiensi
– Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing
Theory, dll
Teori Manajemen Kontemporer
• Perspektif Sistem dalam Manajemen
Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi
• Perspektif Kontingensi dalam Manajemen
There is no such things as one best and general way on
management
Perspektif Sistem dalam
Manajemen
Input dari Lingkungan:
Proses Transformasi:
Output bagi Lingkungan:
Bahan baku, SDM,
informasi, uang
Sistem operasi, sistem
administrasi, teknologi,
sistem kontrol
Barang/Jasa, Untung/Rugi,
perilaku pekerja, output
informasi
Umpan Balik
Perspektif Sistem dalam
Manajemen
•
Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan
lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan
interaksi dengan lingkungan.
•
Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau
manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan
•
Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih
baik daripada jika hanya dikerjakan oleh seorang saja.
•
Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan
produktifitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam
membaca dan beradaptasi dengan lingkungan.
Berbagai Isu kontemporer dalam
Perkembangan Ilmu Manajemen
•
•
•
•
•
•
•
Downsizing
Diversity management
Information Technology
Globalization
Ethics and Social Responsibility
Managing for Quality
Service Economy
Modern Management Guru
• John Aldair
efektif leadership dan centered leadership
• Igor Ansoff
strategic management, Ansoff Matrix
• Chris Argyris
learning organization, single loop & double loop
learning
• Chester Barnard
organizational behavior and executive behavior
• Percy Barnevik
Multinational corporate management system
Modern Management Guru
(lanjutan)
• Christopher Bartlett
Entrepreneurial organization
• Warren Bennis
Adhocracy on Leadership and management
• Robert Blake
Managerial grid
• Edward de Bono
lateral thinking, valued monopolies
dan lain sebagainya
BAB V
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
TUJUAN
1.
Mengetahui tanggung jawab sosial yang dihadapi oleh organisasi bisnis
2. Mengetahui konsep dasar etika manajemen dan kaitannya dengan tanggung
jawab sosial dari perusahaan.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
74
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility adalah bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal
perusahaan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Pro Kontra mengenai
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
No
Pandangan Kelompok yang Pro
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
No
Pandangan Kelompok yang Kontra
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
1
Kegiatan bisnis seringkali
menimbulkan masalah, oleh karena itu
sudah semestinyalah perusahaan
bertanggung jawab atas apa yang telah
dilakukannya
1
Perusahaan tidak memiliki ahli yang
mengkhususkan dalam bidang sosial
dan kemasyarakatan, oleh karena itu
sulit bagi perusahaan untuk ikut
bertanggung jawab
2
Perusahaan adalah bagian dari
lingkungan sosial masyarakat,
oleh karena itu sudah semestinya ikut
berpartisipasi dan bertanggung jawab
atas apa yang terjadi di masyarakat
2
Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam lingkungan
sosial masyarakat justru akan memiliki
kekuatan untuk mengontrol masyarakat,
dan itu indikasi yang kurang baik secara
Sosial
3
Perusahaan biasanya memiliki sumber
daya untuk menyelesaikan masalah di
lingkungan sosial masyarakat
3
Akan
banyak
terdapat
konflik
kepentingan
di masyarakat jika perusahaan terlibat
dalam
aktifitas sosial
4
Perusahaan adalah partner dari 4
Tujuan perusahaan bukan untuk motif
lingkungan
sosial,
sosial kemasyarakatan, sebagaimana
akan tetapi untuk memperoleh profit dan
Sumber:halnya
Fundamentals of juga
Managemenet,
Ricky W Griffin, Houghton
Mifflin Company,
2000, p.41 tujuan yang diharapkan oleh
pemerintah
dan
mencapai
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Reaktif
Cenderung Menolak
tanggung Jawab Sosial
Akomodatif
Melakukan tanggung
jawab sosial untuk
menghindari tekanan dari
masyarakat
Rendah ----------------Tingkat Tanggung Jawab Sosial-------------- Tinggi
Defensif
Cenderung membela diri
dalam menghindari
tanggung jawab sosial
Proaktif
Mengambil inisiatif dalam
tanggung jawab sosial;
Membentuk model industri
yang bertanggung jawab
sosial
Sumber: Management, Robert Kreitner, 5th edition, Houghton Mifflin Company, 1992
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab
sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab
sosial
• Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum
untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .
• Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut
• Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders
terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.
Manfaat
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah
• Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan
masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi
win-win solution.
• Manfaat bagi Pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah
dalam hal tanggung jawab sosial.
Dimensi Etika dalam
Manajemen
• Etika adakah pandangan , keyakinan dan
nilai akan sesuatu yang baik dan buruk,
benar dan salah (Griffin)
• Etika Manajemen adalah standar kelayakan
pengelolaan organisasi yang memenuhi
kriteria etika.
Nilai Personal sebagai standar
Etika
• Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan
ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan
perilaku dari seseorang.
• Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan
cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang
dilakukannya
• Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai
terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong
oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental
adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku
untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai
sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan.
Penelitian Empiris mengenai
Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
(Kreitner,1992)
• Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilainilai terminal yang perlu untuk dimiliki adalah (1)
kejujuran (2) tanggung jawab (3) kapabilitas (4) ambisi
dan (5) independensi
• Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilainilai instrumental yang perlu dimiliki adalah (1)
penghargaan terhadap pribadi (2) keamanan dan
kesejahteraan keluarga pekerja (3) kebebasan dan
kemerdekaan (4) dorongan untuk meraih sesuatu dan
(5) kebahagiaan
Konflik Nilai
• Konflik intrapersonal pada dasarnya terjadi umumnya
di dalam individu dan antar individu.
• Konflik individu-organisasi pada dasarnya merupakan
konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh
individu berbenturan dengan nilai yang harus
ditanamkan oleh perusahaan
• Konflik antar Budaya pada dasarnya merupakan
konflik antar individu maupun antara individu
dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya
perbedaan budaya diantara individu yang
bersangkutan atau juga organisasi yang
bersangkutan
Berbagai isu seputar etika
manajemen
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Penggunaan obat-obatan terlarang
Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
Konflik Kepentingan
Pengawasan Kualitas atau Quality Control
Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
Pemecatan tenaga kerja
Polusi Lingkungan
Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait
dengan pemegang kebijakan.
dan lain sebagainya
Data
Gathering
Analysis
Model Penilaian Etika
(Griffin,2002)
Pengumpulan Data mengenai tindakan atau kegiatan yang dilakukan
Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4 kriteria dalam etika :
Manfaat : Apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua
pihak ?
Pemenuhan Hak : Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya dan
terpeliharanya hak-hak dari semua pihak ?
Keadilan : Apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak ?
Pemeliharaan : Apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan tanggung jawab
pemeliharaan dalam berbagai hal ?
Tidak dalam
seluruh kriteria
Tidak dalam satu atau
beberapa kriteria
Ya, dalam seluruh
kriteria
-Apakah ada faktor yang menyebabkan kriteria tidak terpenuhi
sehingga dapat dimaklumi ?
-Apakah kriteria yang terpenuhi lebih penting dibandingkan kriteria lain?
-Apakah ada faktor diluar kemampuan organisasi yang menyebabkan
sebagian kriteria tidak terpenuhi ?
Penilaian
Tidak
Ya
Tidak Etis
Etis
Upaya perwujudan
dan peningkatan etika manajemen
•
•
•
•
Pelatihan etika
Advokasi etika
Kode Etik
Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen
Perusahaan
BAB VI
FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan dalam manajemen
organisasi.
2. Mengetahui jenis-jenis perencanaan dan bagaimana perencanaan dilaksanakan
3. Mengetahui alat-alat bantu manajemen dalam kegiatan perencanaan
4. Mengetahui cara-cara penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
87
Pengertian Perencanaan
•
Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan
sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya
tujuan organisasi (Robbins dan Coulter ,2002)
•
Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu proses, fungsi manajemen,
dan pengambilan keputusan. (Ernie&Kurniawan,2005)
Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau merubah tujuan dan kegiatan
organisasi.
Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk
jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana
keputusan yang diambil belum tentu sesuai hingga implementasi perencaan tersebut
dibuktikan di kemudian hari.
Fungsi atau Manfaat dari
Perencanaan
•
•
•
•
Pengarah Organisasi
Minimalisasi Ketidakpastian
Minimalisasi inefisiensi sumber daya
Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Persyaratan Perencanaan
(Planning Requirements)
•
•
•
•
•
Faktual dan Realistis
Logis dan Rasional
Fleksibel
Komitmen
Komprehensif atau menyeluruh
Peran Tujuan dan Rencana
dalam Proses Perencanaan
• Tujuan (Goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang
diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu,
kelompok atau seluruh organisasi.
• Rencana (Plans) adalah segala bentuk konsep dan
dokumentasi yang menggambarkan bagaimana
tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan dialokasikan, penjadualan dari
proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang
terkait dengan pencapaian tujuan
Jenis-jenis Tujuan
• Berdasarkan jumlah
Tujuan tunggal (single goals) dan Tujuan yang banyak (multiple
goals)
• Berdasarkan Kejelasan
Tujuan yang dinyatakan (stated goals) dan rujuan yang aktual
atau nyata (real goals)
• Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian
Tujuan Strategis (strategic goals), Tujuan Taktis (tactical
goals), dan Tujuan Operasional (operational goals)
Jenis-jenis Rencana
• Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian
Rencana Strategis (Jangka Panjang), Rencana Taktis (jangka
Menengah) dan Rencana Operasional (Jangka Pendek)
• Berdasarkan Kejelasan
Rencana Spesifik (Specific Plans) Rencana Direktif (Directive
Plans)
• Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
Rencana Sekali Pakai (single-use plans), dan Rencana yang
dipergunakan secara terus-menerus (standing plans)
Hubungan antara Rencana dan
Tujuan
Tujuan
Organisasi
Tujuan Strategis (Jangka Panjang)
Tujuan Taktis (Jangka Menengah)
Tujuan Operasional (Jangka Pendek)
Rencana Strategis
Rencana Taktis
Rencana Operasional
Pendekatan dalam Penetapan
Tujuan
• Pendekatan Tradisional (Traditional Goal
Setting)
• Pendekatan Manajemen Berdasarkan
Sasaran/Tujuan (Management by Objectives)
Pendekatan Tradisional
dalam Penetapan Tujuan
Tujuan Manajemen Puncak
Tujuan Manajemen Divisi
Tujuan Manajemen Departemen
Tujuan Pekerja secara Individual
Kita memerlukan peningkatan kinerja
perusahaan
Kami ingin melihat peningkatan
signifikan pada keuntungan dalam
divisi kami
Tingkatkan Keuntungan
bagaimanapun caranya
Jangan khawatirkan kualitas,
bekerjalah dengan cepat
Pendekatan MBO
Pimpinan
dan
Bawahan
Perencanaan
Bersama
Penentu
an Tujuan
Penentuan
Standar
Pemilihan
Kegiatan
Pelaksanaan pada
setiap Pihak
Bawahan
Menunjukkan
kinerja terbaik
Pimpinan
memberikan
pengarahan
Evaluasi Bersama
Analisa Hasil
yang dicapai
Mendiskusikan akibat
dari hasil yang dicapai
Memperbaharui siklus
MBO
Kekuatan dan Kelemahan MBO
Kekuatan




MBO melakukan integrasi fungsi
perencanaan dan pengawasan ke dalam
suatu sistem yang rasional dalam
manajemen
MBO mendorong organisasi untuk
menentukan tujuan dari tingkatan atas
hingga tingkatan bawah dari
manajemen
MBO memfokuskan pada hasil akhir
daripada niat yang baik maupun faktor
personal.
MBO mendorong adanya manajemen
diri dan komitmen dari setiap orang
melalui partisipasi pada setiap tingkatan
manajemen dalam penentuan tujuan
Kelemahan




MBO dianggap terlalu
menyederhanakan kegiatan dengan
berusaha untuk menyelesaikan
segala sesuatu.
MBO secara cepat akan ditolak oleh
manajer yang memiliki gaya
otoriter (yang bisa saja disebabkan
karena orang-orang yang bertipe X
dari McGregor) dan oleh mereka
yang menerapkan birokrasi yang
tidak fleksibel dan ketat.
MBO memerlukan banyak waktu
dan usaha dalam implementasinya
MBO dapat menjadi tantangan bagi
manajer yang kurang memiliki
kualifikasi yang baik.
Beberapa Alat Bantu perencanaan
•
•
•
•
Bagan Arus (Flow Chart)
Bagan Gantt (Gantt Chart)
Jaringan PERT (PERT Network)
dll
Contoh Bagan Arus (Flow Chart)
Mulai
Perlu
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
Berhenti
Y
a
Beli
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
Pinjam
Y
a
Membeli Buku Bacaan
yang diinginkan
Membaca Buku Yang
diinginkan
Selesai
Contoh Bagan Gantt
Pekerjaan
Bulan 1
I
II
III
Bulan 2
IV
I
II
III
Bulan 3
IV
I
II
III
Bulan 4
IV
I
II
1. Pembelian Bahan
Baku
2. Proses Produksi
3. Pergudangan
4. Pengiriman
Keterangan : Bagian yang diarsir
menunjukkan waktu pengerjaan
III
IV
Contoh Jaringan PERT
2
C
Te=6
1
A
Te=4 ¼
B
5
F
Te=2
3
D
Te=7 ¼
4
Te=3
Te=2
6
Te=1
E
8
G
9
Te=5 ¼
H
10
Te=2¼
7
Te=1
= Kegiatan-kegiatan(Activites) dalam kerangka PERT, dimana pada contoh
diatas dapat memerlukan waktu pengerjaan antara 1 hari hingga 7 ¼ hari.
= Kejadian-kegiatan (Events) yang menjadi indikator sebelum kegiatan
dilaksanakan. Misalnya, setelah kejadian A terjadi, maka pengerjaan kegiatan
1 dapat dilaksanakan, dan seterusnya.
Te
= Waktu Pengerjaan Kegiatan berdasarkan Te. Dari contoh diatas terdapat
waktu pengerjaan berdasarkan Te yang berbeda-beda, dari mulai 1 hari
hingga paling lama 7 ¼ hari. Secara keseluruhan contoh pengerjaan
berdasarkan Jaringan PERT diatas akan membutuhkan waktu selama 21 ¾
hari yaitu dengan menjumlahkan salah satu jalur jaringan untuk waktu yang
terpanjang, yaitu Te1=4 ¼ + Te2=6 + Te5=2 + Te8=2 + Te9=5 ¼ + Te10=2 ¼
sehingga total keseluruhannya adalah 21 ¾ hari.
I
Penyelesaian Masalah
dan Pengambilan Keputusan
Masalah vs Gejala
“ if we fail to identify the problem, we will fail to solve the
problem “
• Penentuan faktor Penyebab
• Pendekatan dalam Penyelesaian Masalah
• Pengambilan Keputusan atas alternatif
penyelesaian Masalah
Lingkungan dan Pengambilan
Keputusan
• Keputusan pada saat Keadaan yang pasti
(certainty)
• Keputusan pada saat Keadaan yang tidak
pasti (uncertainty)
• Keputusan pada saat Keadaan mengandung
resiko (risky condition)
Proses Pengambilan Keputusan
INVESTIGASI
SITUASI
1
Identifikasi
Masalah
Diagnosa Penyebab
Identifikasi
Tujuan dari
Keputusan yang
akan diambil
IMPLEMENTASI DAN
PENGAWASAN
4
Rencana
Implementasi
Impelementasi dari
Rencana yang telah dibuat
Pengawasan terhadap
langkah implementasi
PENENTUAN
ALTERNATIF
Identifikasi
berbagai altenatif
keputusan
Evaluasi belum dilakukan
pada tahap ini
2
PENILAIAN
ALTERNATIF DAN
PENENTUAN
KEPUTUSAN
Evaluasi dan
Penilaian
alternatif yang
ada
Penentuan Alternatif
yang terbaik
3
Tahapan Evaluasi Alternatif
Batalkan alternatif
TIDAK
TIDAK
Apakah
alternatif yang
ada
memungkinkan
?
Batalkan alternatif
YA
TIDAK
Batalkan alternatif
YA
Apakah
alternatif
yang ada
memuaskan ?
Apakah
alternatif
yang ada
memberikan
kemungkinan
hasil yang
positif atau
netral ?
YA
Lakukan Evaluasi
Lanjutan
Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan
Keterbatsan Dalam Pengambilan
Keputusan yang rasional
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatasan
Sumber Daya
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Kelebihan
Informasi
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatasan
Ingatan
Masalah Keahlian
Memperbaiki Keputusan
• Penggunaan Aturan terhadap Alternatif
Keputusan
Kriteria Prioritas, Kriteria Minimum
• Pengujian Terhadap Berbagai Alternatif
Keputusan
• Pengambilan Keputusan secara berkelompok
Teknik Curah Ide, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Delphi,dll
BAB VII
MANAJEMEN STRATEGIS PERUSAHAAN
TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar strategi, komponen-komponen strategi, dan
bagaimana strategi disusun.
2.Mengetahui bagaimana manajemen stategis dijalankan.
3.Mengetahui berbagai jenis strategi berdasarkan tingkat perusahaan atau
korporat, pada tingkat bisnis, dan tingkat fungsional.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
109
Pengertian Strategi
• Strategi adalah rencana komprehensif
untuk mencapai tujuan organisasi. Strategy
is a Comprehensive Plan for accomplishing
an organization’s goals (Griffin)
Komponen Strategi
• kompetensi yang berbeda (distinctive
competence)
• ruang lingkup (scope)
• ditribusi sumber daya (resource
deployment).
Jenis-jenis Strategi
• strategi pada tingkat perusahaan
(corporate-level strategy)
• kedua strategi pada tingkat bisnis
(bisnis-level strategy)
• strategi pada tingkat fungsional
(functional level strategy)
Griffin
(2000)
Stoner,
Freeman, &
Gilbert
(1995)
Tiga Tingkatan Strategi
Strategi di Tingkat
Perusahaan
Strategic Business Unit
Research and
Development
Multibusiness Corporation
Strategic Business Unit
Production /
Operation
Strategi di Tingkat
Bisnis
Strategi di Tingkat
Fungsional
Stoner, Freeman,& Gilbert (1995)
Strategic Business Unit
Marketing
Finance
Proses Penyusunan Strategi
Penilaian
Keperlua
n
Penyusun
an
Strategi
Analisis
Situasi
Internal
dan
Eksternal
Pemilihan
Strategi
Implementasi
Pilihan Strategi
berdasarkan analisa SWOT
Kekuatan
Turn-Around
Strategy
Aggresive
Strategy
Tantangan
Peluang
Defensive
Strategy
Kelemahan
Turn-Around
Strategy
Proses Manajemen Strategis
Penentuan Tujuan
Perencanaan
Strategi
Penyusunan
Strategi
Administrasi
Implementasi
Strategi
Pengendalian
Strategi
Strategi di tingkat Korporat
• Strategi Portfolio (Portfolio Strategy)
– Acquisition
– Unrelated diversification
– Matrix BCG based Strategy
• Strategi Utama (Main Strategy)
– Growth Strategy
– Stability Strategy
– Retrenchment Strategy
BCG Matrix
Pangsa Pasar Relatif
Tinggi
Tingkat
Pertumbuhan
Pasar
Rendah
Rendah
?
BCG Matrix (lanjutan)
•
Question Mark. Pada saat perusahaan mendapatkan penilaian question mark
atau tanda tanya, ini berarti bahwa dapat tidaknya perusahaan melanjutkan
bisnis yang sedang dijalankan sangat bergantung misalnya pada kondisi
keuangan yang ada. Hal tersebut dikarenakan bahwa perusahaan
memerlukan tambahan dana untuk meningkatkan pangsa pasar disaat
pertumbuhan pasar dari bisnis yang dijalankannya tinggi.
•
Star. Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator star atau
bintang, ini berarti bahwa perusahaan tengah meraih kesuksesan dalam
bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar dalam bisnis yang
dijalankan mampu diimbangi dengan kemampuan perusahaan untuk meraih
pangsa pasar yang tinggi pula.
•
Cash Cow. Pada saat perusahaan mengalami dengan indikator cash cow ,
perusahaan mengalami kesukesan yang tinggi dengan memperoleh
pendapatan yang berlebih dari pangsa pasar yang tinggi sekalipun
pertumbuhan pasar relatif rendah. Dalam keadaan seperti ini, perusahaan
tidak memerlukan investasi yang berlebih dalam bisnis ini. Sebaliknya,
ketersediaan dana yang dimiliki oleh perusahaan dapat dialokasikan untuk
kegiatan bisnis yang lain.
•
Dogs. Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator dogs atau
anjing, perusahaan mengalami kondisi yang buruk dalam sektor bisnis
yang dijalankannya. Selain pangsa pasar yang rendah, pertumbuhan
pasarnya juga rendah. Bisnis pada sektor ini seringkali disubsidi dari bisnis
pada sektor lain yang mungkin dijalankan oleh perusahaan. Pada kondisi
seperti ini, perusahaan sebaiknya menutup bisnis yang dijalankan.
Strategi di tingkat Bisnis
• Framework of Five Forces Factors Model by Porter
• Alternative Strategy:
– Positioning Strategy
• Cost Leadership Strategy
• Differentiation Strategy
• Business Focus Strategy
– Adaptive Strategy
•
•
•
•
Defenders Strategy
Prospectors Strategy
Analyzers Strategy
Reactors Strategy
Strategi di tingkat Bisnis
Perusahaan untuk
Produk
Substituti
Pemasok
untuk faktor
input
Persaingan
dalam
Bisnis
yang sama
Pelanggan
Potensi
Pendatang
Baru
Five Forces Factor’s model of Porter
Strategi di tingkat Fungsional
(Direct Strategy)
• Kesamaan Pasar
• Kesamaan Sumber
BAB VIII
DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
TUJUAN
1.
Mengetahui tujuan dari pengambilan keputusan yang terkait dengan desain
organisasi
2. Mengetahui keterkaitan antara pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan
kordinasi.
3. Mengetahui faktor utama dalam desain organisasi
4. Mengetahui konsep dasar dari sebuah struktur organisasi dan beberapa
pendekatan dalam mendesain organisasi
5. Mengetahui keberadaan organisasi informal dalam sebuah organisasi.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
123
Konsep Dasar Pengorganisasian
• Dalam fungsi pengorganisasian, manajer
mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi
sesuai dengan rencana yang telah dibuat
berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.
• Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain
Organisasi.
• Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi
dinamakan dengan Struktur Organisasi.
• Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain
organisasi dimana manajer melakukan alokasi
sumber daya organisasi, terutama yang terkait
dengan pembagian kerja dan sumber daya yang
dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan
kerja tersebut dapat dikordinasikan dan
dikomunikasikan
Contoh dari Bagan Organisasi
Direktur
Manajer
Keuangan
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Manajer SDM
Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of
Organizing)
• Pilar Pertama : pembagian kerja (division of
work)
• Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
• Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi (hierarchy)
• Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas antar bagian
dalam organisasi atau koordinasi
(coordination)
Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
• Pembagian Kerja adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan
kegiatan dan pekerjaan (yang telah
disusun dalam proses perencanaan) -yang mungkin saja bersifat kompleks—
menjadi lebih sederhana dan spesifik
dimana setiap orang akan ditempatkan
dan ditugaskan untuk setiap kegiatan
yang sederhana dan spesifik tersebut
• Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan
dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun
lebih sering digunakan Pembagian Kerja
karena yang dibagi-bagi adalah
pekerjaannya, bukan orangnya.
• Contoh dari Pembagian Kerja misalnya
Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran,
pembagian kerja dapat berupa pembagian
kerja untuk bagian dapur, pelayanan
pelanggan di meja makan, kasir, dan lain
sebagainya
Pilar Kedua: Pengelompokan
Pekerjaan
( Departmentalization)
• Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka
kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
dikelompokkan berdasarkan kriteria
tertentu yang sejenis
• Pengelompokan Pekerjaan atau
Departementalisasi pada dasarnya
adalah Proses pengelompokkan dan
penamaan bagian atau kelompok
pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
• Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :
pencatatan menu, pemberitahuan menu
kepada bagian dapur, hingga
pengiriman makanan dari bagian dapur
kepada pelanggan di meja makan dapat
dikelompokkan menjadi satu
departemen tertentu, katakanlah bagian
Pelayan
-Memasak makanan berdasarkan berbagai menu
-Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran,
lauk-pauk, buah-buahan, minyak goring, es batu,
dan lain sebagainya
-Menuliskan menu yang dipesan pelanggan
-Mengantarkan makanan pesanan kepada meja
pelanggan
-Menerima pembayaran dari pelanggan
-Membuat laporan keuangan harian
-Membuat laporan keuangan bulanan
Contoh Pekerjaan-pekerjaan
yang akan dilakukan dalam
Bisnis Restoran
-Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran,
lauk-pauk, buah-buahan, minyak goreng, es batu,
dan lain sebagainya.
-Memasak makanan berdasarkan berbagai menu
Proses
Job Specialization
/Division of Work
-Menuliskan menu yang dipesan pelanggan
-Mengantarkan makanan pesanan kepada meja
pelanggan
-Menerima pembayaran dari pelanggan
-Membuat laporan keuangan harian
-Membuat laporan keuangan bulanan
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Proses
Job
Departmentalization
Bagian Dapur
•
Pilar Ketiga :
Penentuan Relasi antar bagian
dalam
Hierarcy Organisasi
adalah Proses(Hierarchy)
penentuan relasi
antar bagian dalam organisasi, baik secara
vertikal maupun secara horisontal.
• Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy,
yaitu :
– Span of management control atau span of control
– Chain of Command
Penentuan Hirarki dalam Bisnis
Restoran
Kepala
Restoran
Atasan yang
mengkordinasikan
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Bagian Dapur
1 orang
3 orang
2 orang
Memerlukan
Bawahan yang
membantu
• Span of management control terkait dengan jumlah
orang atau bagian di bawah suatu departemen yang
akan bertanggung jawab kepada departemen atau
bagian tertentu
• Chain of command juga menunjukkan garis perintah
dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling
tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah.
chain of command juga menjelaskan bagaimana
batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian
mana akan melapor ke bagian mana.
Contoh : Chain of Command dari Bisnis
Restoran
Kepala
Restoran
Bagian Keuangan
1 orang
Bagian
Pelayanan
3 orang
Pelayan 1
Chain of
Command
Bagian Dapur
2 orang
Pelayan 2
Pelayan 3
Belanja
Memasak
Jenis-jenis Hirarki
• Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)
• Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)
A
B
C
D
E
Hirarki
Vertikal
F
G
H
I
J
K
L
Hirarki Horisontal
Hirarki Vertikal dan Horisontal
Pilar Keempat : Koordinasi
(Coordination)
• Koordinasi adalah proses dalam
mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai
departemen atau bagian dalam organisasi agar
tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
• the process of integrating the activities of
separate departments in order to pursue
organizational goals effectively
• (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur
Organisasi
•
•
•
•
Strategi Organisasi
Skala Organisasi
Teknologi
Lingkungan
Beberapa pendekatan dalam
Departementalisasi
•
•
•
•
•
Berdasarkan Fungsional
Berdasarkan Produk
Berdasarkan Pelanggan
Berdasarkan Geografis
Berdasarkan Matriks
Departementalisasi berdasarkan Fungsi
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Keuangan
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Bagian
Penjualan
Functional
Departmentalization
Bagian
Produksi
Bagian
Pergudangan
Manajer
SDM
Bagian
Promosi
Rekrutmen
dan Seleksi
Pelatihan dan
Pengembangan
Departementalisasi berdasarkan
Produk
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Keuangan
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Bagian
Penjualan
Bagian
Produksi
Susu
Sabun
Mandi
Bagian
Pergudangan
Pasta Gigi
Product
Departmentalization
Manajer
SDM
Bagian
Promosi
Rekrutmen dan
Seleksi
Mi Instan
Pelatihan dan
Pengembangan
Departementalisasi berdasarkan
Pelanggan
Bagian Produksi PT
ABC
Susu
Sabun
Mandi
Pasta Gigi
Bayi
Anak-anak
Remaja
Customer
Departmentalization
Mi Instan
Dewasa
Departementalisasi berdasarkan
Geografis
Manajer
Pemasaran
PT ABC
Jakarta
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Bandung
Makassar
Geographic
Departmentalization
Medan
Departementalisasi berdasarkan
Matriks
Direktur Utama
PT ABC
Profit
Project
Susu
Sabun
Mandi
Pasta Gigi
Mi Instan
Manajer
Keuangan
Manajer
Pemasaran
Manajer
SDM
Manajer Riset dan
Pengembangan
BAB IX
KEKUASAAN, KEWENANGAN,
TANGGUNG JAWAB, DAN DELEGASI
TUJUAN
1.
Mengetahui bahwa struktur organisasi yang dibentuk memiliki konsekuensikonsekuensi dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
2.Mengetahui empat konsekuensi utama dari sebuah struktur organisasi yaitu
adanya kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, dan pendelegasian.
3.Mengetahui hal-hal yang terkait dengan kekuasaan dan kewenangan.
4.Mengetahui manfaat dan kendala dalam pendelegasian wewenang.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
146
Pengertian Kekuasaan (Power)
• Kekuasaan atau power berarti suatu
kemampuan untuk mempengaruhi orang
atau merubah orang atau situasi
• Kekuasaan dapat berkonotasi positif
maupun negatif
Faktor yang mendasari
adanya Kekuasaan
•
Reward Power
– kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya
memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orangorang yang berada di bawahnya
•
Coercive Power
– Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif
dari reward power
•
Legitimate Power
– Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang
muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu
•
Expert Power
– Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan
yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki
oleh seseorang
•
Referent Power
– kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh
seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki
pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut
Kewenangan (Authority)
• 2 Pandangan mengenai Kewenangan
– Pandangan Klasik (Hierarchical View)
– Pandangan berdasarkan Penerimaan (Acceptance
View)
Persyaratan agar Kewenangan Efektif
(Chester Barnard)
• bawahan dapat memahami apa yang diinginkan atau
dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan
• pada saat sang bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya,
dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten
atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian
tujuan organisasi
• pada saat sang bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya,
dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten
mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau
kelompoknya
• sang bawahan mampu secara mental maupun fisik
menjalankan apa yang diperintahkannya
Jenis Kewenangan
• Kewenangan Lini
• Kewenangan Staf
• Kewenangan Fungsional
Kewenangan Lini
Kepala Restoran
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Pelayan
1
Pelayan
2
Pelayan
3
Line Authority
Bagian Dapur
Belanja
Memasa
k
Kewenangan Staff dan Fungsional
Kepala Restoran
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Pelayan 1
Functional
Authority
Konsultan Manajemen,
Pajak, dll
Bagian Dapur
Pelayan 2
Pelayan 3
Belanja
Staff Authority
Memasak
Tanggung Jawab (Responsibility)
• Kewenangan dan Tanggung Jawab
Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab
dalam setiap kewenangan, dan menjalankan tanggung jawab tersebut
• Kewenangan vs Tanggung Jawab
Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab
dalam setiap kewenangan, dan cenderung menghindar dari tanggung
jawab tersebut
Pelimpahan Wewenang
• Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada
orang lain yang sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme
tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktifitas
yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika
tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan
tersebut
• Manfaat Pelimpahan Wewenang
– pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan
mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang baru tersebut
– bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang
lebih baik dalam berbagai hal
– penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya
pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan
diberikan kepada orang yang bertanggung jawab
• Kendala dalam Pelimpahan Wewenang
– Kapasitas Staf yang terbatas
– Kurang bertanggung jawabnya atasan akibat pelimpahan
wewenang
• Kunci Pelimpahan Wewenang agar Efektif
– Kepercayaan atasan pada bawahan
– Komunikasi terbuka antara atasan dengan bawahan
– Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan
pekerjaan, dan kemampuan bawahan
• Tindakan agar Wewenang agar Efektif
–
–
–
–
–
Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan
Penentuan orang yang layak untuk menerima delegasi
Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
Pelimpahan tugas yang akan diberikan
Intervensi pada saat yang diperlukan
Sentralisasi vs Desentralisasi
• Sentralisasi merujuk kepada cara pengorganisasian
dimana keseluruhan tugas, tanggung jawab, dan
perintah dipusatkan dari hirarki yang paling tinggi
untuk kemudian hirarki yang dibawahnya
menerjemahkan dalam bentuk tindak lanjut dari apa
yang telah diputuskan dari hirarki yang tertinggi
• Desentralisasi merupakan pelimpahan kewenangan
dari hirarki yang lebih tinggi kepada hirarki yang
lebih rendah dalam hal pengambilan keputusan dan
penentuan dengan cara bagaimana kegiatan akan
dijalankan
Desain Pekerjaan
• Pendekatan Mekanis
• Pendekatan Motivasi
• Pendekatan Biologis
BAB X
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
TUJUAN
1. Mengetahui peran dan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam
organisasi perusahaan sebagai salah satu langkah pengorganisasian.
2. Mengetahui proses manajemen sumber daya manusia sebagai upaya untuk
mendapatkan orang-orang dalam organisasi yang memiliki kompetensi dan
kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan perubahan
yang dihadapi oleh organisasi.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
160
Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia
• Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi serta
mengevaluasi keseluruhan sumber daya
manusia yang diperlukan perusahaan dalam
pencapaian tujuannya
Contoh Departemen SDM dalam struktur
Organisasi
Direktur Utama
Manajer Bagian
Produksi
Divisi Perekrutan
dan Perencanaan
Manajer Bagian
Pemasaran
Divisi Kompensasi
dan Kesejahteraan
Tenaga Kerja
Manajer Bagian
Personalia
Manajer Bagian Administrasi
dan Keuangan
Divisi Hukum dan
Serikat Tenaga Kerja
Divisi Pendidikan
dan Pelatihan
Proses Manajemen SDM
•
Human Resource Planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan SDM
bagi perusahaan.
•
Personnel Procurement: Mencari dan Mendapatkan Sumber Daya Manusia,
termasuk didalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak
tenaga kerja.
•
Personnel Development: Mengembangkan Sumber Daya Manusia, termasuk
didalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan.
•
Personnel Maintenance: Memelihara Sumber Daya Manusia, termasuk di
dalamnya pemberian insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja, pemberian penghargaan dan lain sebagainya.
•
Personnel Utilization: Memanfaatkan dan mengoptimalkan Sumber Daya
Manusia, termasuk didalamnya promosi, demosi, transfer dan juga separasi.
Human
Resource
Planning
Personnel
Procurement
Rekrutmen, Seleksi,
Penempatan,dll
Personnel
Development
Pelaksanaan
dan Evaluasi
Orientasi, Pendidikan,
Pelatihan,dll
Manajer
Personalia
Personnel
Maintenance
Insentif, Jamsostek,
Penghargaan,dll
Personnel
Utilization
Promosi, demosi,
Transfer,dll
Perencanaan SDM
• Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah
perencanaan strategis untuk mendapatkan
dan memelihara kualifikasi sumber daya
manusia yang diperlukan bagi organisasi
perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Langkah-langkah Perencanaan SDM
(Cesto, Husted & Douglas)
• Langkah pertama: Representasi dan Refleksi dari
Rencana Strategis Perusahaan
• Langkah Kedua: Analisa dari Kualifikasi Tugas yang
akan diemban oleh Tenaga Kerja.
• Langkah Ketiga: Analisa Ketersediaan Tenaga Kerja
• Langkah Keempat: Melakukan Tindakan Inisiatif
• Langkah Kelima: Evaluasi dan Modifikasi Tindakan
Penyediaan Tenaga Kerja
• Rekrutmen
– upaya perusahaan untuk mendapatkan
tenaga kerja yang diperlukan sesuai
dengan kualifikasi yang telah ditetapkan
dalam perencanaan tenaga kerja
• Seleksi
– Penentuan tenaga kerja dari jumlah calon
tenaga kerja yang akan digunakan
perusahaan dalam proses rekrutmen
Jenis Rekrutmen
• Rekrutmen Internal
– proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang
dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang
sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan
• Rekrutmen Eksternal
– perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan
ditempatkan pada suatu jabatan tertentu dengan
memperolehnya dari luar perusahaan, atau seringkali
dinamakan sebagai outsourcing
Tahapan Seleksi Tenaga Kerja
• Seleksi Administrasi
• Seleksi Kualifikasi
• Seleksi Sikap dan Perilaku
Pengembangan SDM
• On the job Training
–
–
–
–
–
Coaching
Planned Progression
Job Rotation
Temporary Task
Performance Appraisal Programs
• Off the job Training
– Executive Development Programs
– Laboratory Training
– Organizational Development
Pemeliharaan Tenaga Kerja
• Kompensasi
– penghargaan yang diberikan perusahaan sebagai
balasan atas prestasi kerja yang diberikan oleh
tenaga kerja
• Benefit
– penghargaan selain kompensasi yang
diprogramkan bagi tenaga kerja dengan tujuan
agar kebutuhan tenaga kerja tetap dapat
terpelihara sehingga tenaga kerja dapat tetap
memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan
Pemanfaatan Tenaga Kerja
• Promosi
– proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi secara
struktural dalam organisasi perusahaan
• Demosi
– penurunan tenaga kerja kepada bagian kerja yang lebih rendah
yang biasanya disebabkan karena adanya penurunan kualitas
tenaga kerja dalam pekerjaannya
• Transfer
– memindahkan tenaga kerja ke bagian yang lain, yang diharapkan
tenaga kerja tersebut dapat lebih produkti setelah mengalami
proses transfer
• Separasi
– melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga kerja
ke lingkungan yang lain
Pandangan atas Keragaman dalam
Organisasi
• Keragaman sebagai keunggulan kompetitif
• Keragaman sebagai sumber konflik
Mengelola Keragaman dalam
Organisasi
• Faktor Individu
• Peran Organisasi
BAB XI
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
TUJUAN
1.
Mengetahui pentingnya mengenali karakteristik individu sebagai esensi dari
faktor sumber daya manusia dalam organisasi
2. Mengetahui bahwa karakteristik individu sangat beragam dan dapat berdampak
pada perilaku, kepribadian, sikap individu dalam organisasi
3. Mengetahui berbagai isu seputar karakteristik individu dalam organisasi,
terutama mengenai stres dan kreatifitas.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
175
Kontribusi dan Kompensasi
• Kontribusi
– apa yang dapat diberikan oleh individu bagi
organisasi atau perusahaan
• Kompensasi
– apa yang dapat diberikan oleh organisasi
atau perusahaan bagi individu
Kontribusi dari
Individu bagi
organisasi :
Kompensasi dari
Organisasi bagi
individu:
Usaha
Kemampuan
Keahlian
Loyalitas
Waktu
Kompetensi
Upah
Kepastian dan
Keamanan Kerja
Benefit
Peluang Karir
Status
Peluang Promosi
3 Faktor yang terkait dengan Individu
dalam Organisasi
• Kontrak Psikologis (Psychological Contract)
– suatu kesepakatan tidak tertulis yang muncul ketika
seseorang bergabung dengan sebuah organisasi atau
ketika tenaga kerja bergabung dalam sebuah perusahaan
• Kesesuaian Tenaga Kerja yang dibutuhkan
Perusahaan (Personal Job Fit)
• Keragaman Individu dalam Organisasi
(Individual Differences in Organization)
Faktor Individu dan Kepribadian
(Big Five Model of Personality)
Tinggi
Agreeableness
Tinggi
Conscientiousness
Rendah
Tinggi
Tinggi
Negative Emotion
Extraversion
Openness
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Beberapa Perilaku lain dari Individu
•
•
•
•
•
•
locus of control
self-eficacy
authoritarianism
Machiavellianism
self-esteem
risk propensity.
Perilaku Individu
dan Sikap Berorganisasi
• 3 Komponen dari Sikap (Griffin)
– Komponen Afektif
– Komponen kognitif
– Komponen intensi
Perilaku Individu
dan Sikap Berorganisasi
• Persepsi Selektif
– proses penyeleksian informasi mengenai sesuatu
dimana sesuatu tersebut mengalami berbagai
kontradiksi dan ketidaksesuaian dari persepsi awal
yang kita yakini
• Stereotip
– proses pelabelan terhadap seseorang berdasarkan
suatu kejadian tertentu yang dialami atau dilakukan
oleh seseorang tersebut
Beberapa Isu seputar Perilaku
Individu
• Perilaku Individu dan Stres
Tahap 2 : Resistance
Tahap 1: Alarm
Tahap 3 : Exhaustion
Respon terhadap Stress
Level Normal dari
Resistance
General Adaptive Syndrome (GAS) Model
Faktor-faktor Penyebab Stres
•
•
•
•
tuntutan pekerjaan (task demands)
tuntutan fisik (physical demands)
tuntutan peran atau fungsi (role demands)
tuntutan interpersonal
(interpersonal demands)
Pengendalian Stres
•
•
•
•
olahraga yang teratur
relaksasi
manajemen waktu
merubah suasana atau lingkungan
pekerjaan
• support group
Kreativitas Individu dalam
Organisasi
• Faktor Pendorong Kreativitas Individu
– pengalaman individu dengan kreatifitas
– perlakuan terhadap individu
– kemampuan kognitif dari individu
• Tahapan Membangun Kreativitas
–
–
–
–
tahap persiapan (preparation)
tahap inkubasi (incubation)
tahap penemuan ide atau gagasan (insight)
tahap pengujian (verification).
BAB XII
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
TUJUAN
1. Mengetahui peran motivasi dan kepemimpinan dalam organisasi, khususnya
dalam fungsi pengarahan.
2.Mengetahui konsep-konsep yang terkait dengan teori motivasi dan kaitannya
dengan perilaku tenaga kerja dalam organisasi.
3.Mengetahui konsep-konsep mengenai kepemimpinan dan kaitannya dengan
perilaku manajer dan bawhan dalam organisasi.
4.Mengetahui isu-isu kontemporer seputar motivasi dan kepemimpinan dalam
7/18/2017
organisasi dan
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
perusahaan
187
2 Konsep Penting
Fungsi Pengarahan pada Individu
• Motivasi
• Kepemimpinan
Pengertian Motivasi
• French and Raven :
– Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang
untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the
set of forces that cause people to behave in certain
ways.
Faktor Penentu Kinerja (Griffin)
• Motivasi (Motivation)
• Kemampuan (Ability)
• Lingkungan Pekerjaan (Work
Environment)
Motivasi sebagai Pendorong Individu
Kebutuhan atau
Kesenjangan
Kebutuhan
Pencarian Jalan Keluar bagi
memenuhi dan memuaskan
kebutuhan
Penentuan kebutuhan di masa
yang akan datang dan
pencarian bagi cara
pemenuhannya
Pilihan Perilaku untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan
Evaluasi atas
Pemuasan Kebutuhan
Beberapa Pendekatan Mengenai
Motivasi
• pendekatan tradisional atau dikenal
sebagai traditional model of motivation
theory,
• pendekatan relasi manusia atau human
relation model
• pendekatan sumber daya manusia atau
human resources model.
Pendekatan Tradisional
Pendekatan Relasi Manusia
Pendekatan SDM
ASUMSI
1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu
yang tidak disukai oleh setiap orang
karena merupakan sebuah beban.
2. Apa yang seseorang lakukan tidak lebih
penting dari apa yang dapat diperoleh
oleh seseorang karena melakukan hal
tersebut
3. Hanya sedikit orang yang mau dan mampu
mengerjakan pekerjaan yang kreatif,
inovatif, dan penuh tantangan
1. Pada dasarnya manusia ingin dianggap
penting dan berguna
2. Manusia ingin merasa dimiliki dan diakui
eksistensinya secara individual dalam
lingkungan sosial
3. Perasaan sebagaimana yang disebutkan dalam
asumsi 1 dan 2 adalah lebih penting
daripada kompensasi berupa uang.
1. Pekerjaan pada dasarnya bukan merupakan
sesuatu yang tidak disukai. Para pekerja
ingin memberikan kontribusi terhadap
suatu tujuan yang memberikan manfaat.
2. Hampir semua orang pada dasarnya dapat
melakukan sesuatu yang kreatif, inovatif,
dan penuh tantangan daripada sekedar
menjalankan tugas yang diperintahkan
pada mereka.
KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN
1. Manajer harus memberi perintah dan
mengawasi
bawahan
dalam setiap
pekerjaan
2. Manajer harus menerjemahkan pekerjaan
kedalam bentuk perintah yang sederhana,
spesifik, dan jelas agar mudah untuk
dikerjakan oleh bawahan
3. Manajer harus membuat jadual pekerjaan
secara
rutin
dan
rinci
dan
mengkordinasikannya setiap saat.
1. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana
dimana para pekerja menganggap dirinya
penting dan bermanfaat bagi perusahaan.
2. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi
usulan dari bawahan dan memastikan
bahwa para pekerja selalu mendapatkan
informasi terkini mengenai pekerjaan
3. Manajer perlu memberikan kesempatan
kepada para pekerja untuk melakukan
inisiatif dan kemandirian dalam setiap
pekerjaan
1. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh
sumber daya manusia didayagunakan dan
dimanfaatkan secara optimal.
2. Manajer perlu mewujudkan suasana
pekerjaan yang dapat mendorong seluruh
sumber daya manusia bekerja
berdasarkan kemampuannya masingmasing.
3. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi
dari para pekerja dalam hal bekerja,
berinisiatif, dan melakukan pekerjaan
secara mandiri.
HARAPAN
1. Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika
upahnya memadai dan manajer bertindak
adil
2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas
dan para pekerja diawasi secara ketat,
maka para pekerja akan mampu bekerja
sesuai dengan standar
1. Adanya transparansi informasi yang memadai
antara atasan dan bawahan serta
keterlibatan para pekerja dalam berbagai
keputusan akan memuaskan kebutuhan
para pekerja untuk diperhatikan dan
dianggap penting serta berguna.
2. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja
untuk dianggap penting dan berguna akan
meningkatkan moral dan semangat para
pekerja dan pada akhirnya para pekerja
akan bersedia untuk bekerja sama
1. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam
berbagai hal yang terkait dengan
pekerjaan akan menyebabkan terjadinya
peningkatan kinerja dan efisiensi.
2. Kepuasan kerja akan terwujud melalui
berbagai hasil positif yang dapat
ditunjukkan oleh para pekerja dalam
setiap kesempatan.
5 Perspektif Kontemporer mengenai
Motivasi
• perspektif kebutuhan (Need perspectives)
• perspektif keseimbangan dan keadilan (equity
perspectives)
• perspektif pengharapan (expectancy
perspectives)
• perspektif penguatan (reinforcement
perspectives)
• perspektif penyusunan tujuan (Goal Setting
Theory)
Perspektif kebutuhan (Need
perspectives) mengenai Motivasi
• teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) dari
Abraham Maslow
• teori ERG dari Clayton Alderfer
• teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan
McClelland
• teori dua faktor (Two-Factor Theory) dari
Frederich Herzberg
Hirarki Kebutuhan (Maslow)
Kebutuhan
Pekerjaan yang
Menantang
Aktualisasi Diri
Contoh secara
Umum
Prestasi
Status
Persahabatan
Kestabilan
Makanan
Contoh dalam
Organisasi
Penghargaan Jabatan tertentu
Sosial
Keamanan
Fisik
Teman Sekerja
Rencana pasca Pensiun
Upah Minimum
Teori ERG dari Alderfer
Aktualisasi Diri
GROWTH
Needs
Penghargaan
Sosial
Keamanan
Fisik
Tingkatan Kebutuhan dari
Maslow
RELATEDNESS
Needs
EXISTENCE
Needs
Teori ERG dari Alderfer
Teori 3 kebutuhan Atkinson dan
McClelland
Kebutuhan Manusia
Kebutuhan untuk
Berprestasi
(N-Ach)
Kebutuhan untuk
Berafiliasi
(N-Aff)
Kebutuhan akan
Kekuasaan
(N-Pow)
Teori Dua Faktor dari Herzberg
•
Motivating Factors
–
–
–
–
•
kesempatan untuk berprestasi(achievement)
pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement
and growth)
Hygiene Factors
– kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil
(company policy and administration)
– supervisi yang memadai (supervision)
– keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
– kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
– gaji atau upah yang layak(salary)
– hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
– adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
– hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
– kejelasan status pekerjaan (job status)
– masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
Perspektif Keseimbangan dan Keadilan
mengenai Motivasi (Equity Theory)
• Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job
Input dan Job Rewards
Job Inputs :
Job Rewards:
Usaha
Kemampuan
Keahlian
Loyalitas
Waktu
Kompetensi
Upah
Kepastian dan
Keamanan Kerja
Benefit
Peluang Karir
Status
Peluang Promosi
Perspektif Pengharapan
mengenai Motivasi
• 4 asumsi dasar (Nadler & Lawler)
– Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari
berbagai faktor individu dan berbagai faktor
lingkungan
– Perilaku individu dalam organisasi senantiasa
ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap
individu.
– Individu memiliki keragaman kebutuhan,
pengharapan dan tujuan.
– Masing-masing individu cenderung akan berperilaku
berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait
dengan harapan mereka
3 komponen utama
dalam Perspektif Pengharapan
• pengharapan terhadap hasil yang akan
diperoleh (outcome-performance expectancy)
• dorongan terhadap motivasi (valence)
• pengharapan akan usaha yang perlu dilakukan
(effort-performance expectancy)
Penghargaan Intrinsik dan
Ekstrinsik
Harapan Atas
Penghargaan
Intrinsik
Contoh : Puas atas
pekerjaan, kepercayaan
diri, dll
Ekstrinsik
Contoh: Bonus,
Promosi, Pujian, dll
Perspektif Penguatan mengenai
Motivasi
• Kerangka Pikir BF Skinner
Stimulan
Respon
Perlakuan
yang
diterima
Respon
Selanjutnya
Modifikasi Perilaku
• penguatan positif (positive reinforcement)
• pembelajaran melalui penghindaran
terhadap sesuatu (avoidance learning)
• pengecualian atau peniadaan (extinction)
• hukuman (punishment)
Perspektif Penyusunan Tujuan
mengenai Motivasi
• Menyangkut tingkat keterlibatan anggota
dalam penyusunan dan penentuan tujuan
organisasi
• Anggota yang bertipe-X cenderung kurang
dilibatkan dalam penyusunan tujuan,
sedangkan yang bertipe-Y cenderung untuk
lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan.
(Kerangka McGregor)
Konsep Dasar Kepemimpinan
• Pengertian Kepemimpinan
– proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal
berbagai aktifitas yang harus dilakukan
• Konsep mengenai Kepemimpinan (Griffin)
– Kepemimpinan sebagai proses
– Kepemimpinan sebagai atribut
Perbedaan Manajemen dan
Kepemimpinan
KEGIATAN
MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
Penyusunan rencana
Perencanaan dan Penganggaran.
Penentuan rencana spesifik dari
kegiatan untuk pencapaian tujuan serta
mengalokasikan segala sumber daya
yang dibutuhkan.
Penentuan Arah Kegiatan.
Menyusun visi atau tujuan jangka
panjang yang akan diraih oleh
organisasi serta strategi perubahan
yang harus dilakukan.
Membangun relasi antar
manusia atau kelompok kerja
untuk merealisasikan rencana
Pengorganisasian dan Penempatan
SDM. Menyusun struktur organisasi,
prosedur kerja, tanggung jawab dari
setiap bagian organisasi serta metode
implementasi
Mengkomunikasikan visi kepada
orang-orang serta membangun
kerjasama dengan orang-orang yang
siap untuk mewujudkan visi secara
bersama-sama
Implementasi Rencana
Pengawasan dan Pemecahan Masalah.
Pada tahap implementasi tugas
manajemen adalah melakukan
pengawasan dan pengendalian atas
berbagai kendala yang mungkin
ditemui.
Memotivasi dan Memberikan
inspirasi. Peran yang dilakukan
pada saat implementasi adalah
memotivasi orang-orang yang telah
sepakat bekerjasama untuk
melakukan implementasi dari apa
yang telah dibangun sebagai upaya
pencapaian visi.
Hasil yang diperoleh
Sesuatu yang telah diperkirakan atau telah
ditargetkan sebelumnya.
Suatu
perubahan
yang
akan
mendukung pencapaian visi.
Keterlibatan 4 aspek dalam
Kepemimpinan
• pengikut (followers)
• perbedaan kekuasaan (distribution of
powers) antara pemimpin dan pengikut
• penggunaan kekuasaan untuk
mempengaruhi (power to influence),
• nilai yang dibangun(leadership value)
Pendekatan mengenai
Kepemimpinan
• Pendekatan Personal (Personal Traits of
Leadership Approach)
• Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)
• Pendekatan Kontingensi (Contingency
Approach)
Pendekatan Personal
mengenai Kepemimpinan
• Pemimpin dan Bukan Pemimpin
• Pemimpin Efektif dan Pemimpin Tidak
Efektif
Pendekatan Perilaku
mengenai Kepemimpinan
Fokus dari Pendekatan Perilaku :
– Fungsi-fungsi Kepemimpinan (leadership
functions)
– Gaya Kepemimpinan (leadership styles)
2 Fungsi Kepemimpinan
• fungsi yang terkait dengan tugas atau
pekerjaan (task-related functions)
• fungsi yang terkait dengan hubungan sosial
atau pemeliharaan kelompok(groupmaintanance functions)
Gaya Kepemimpinan
• Kepemimpinan yang berorientasi pada
pekerjaan (task-oriented or job-style)
• Kepemimpinan yang berorientasi pada
pegawai atau orang-orang (employeeoriented style)
Studi Ohio mengenai Gaya
Kepemimpinan
Tinggi
Orientasi Pekerja
(Consideration)
Orientasi
Pekerjaan
Rendah dan
Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi
Pekerjaan dan
Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi
Pekerjaan dan
Orientasi
Pekerja Rendah
Orientasi
Pekerjaan Tinggi
dan Orientasi
Pekerja Rendah
Rendah
Tinggi
Orientasi Pekerjaan
(Initiating Structure)
Managerial Grid
• Improvished Management atau gaya manajemen
1.1
• Country Club Management atau gaya manajemen
1.9
• Middle of the Road Management atau gaya
manajemen 5.5
• Authority Compliance atau gaya manajemen 9.1
• Team Management atau gaya manajemen 9.9
Pendekatan Kontingensi
mengenai Kepemimpinan
• model kepemimpinan situasional dari HerseyBlanchard
• model LPC dari Fiedler
• model jalan tujuan dari Evans-House
Model Kepempinan Situasional
High
Relationship
Behavior
(Memberikan
Dukungan)
Low
Low
High
Relatioh
ship and
High
Low
Task
3
High Task
and High
Relation
ship
2
Low
Relation
ship and
Low
Task
4
Low
Relation
ship and
High
Task
1
High
Task Behavior
(Memberikan Panduan)
Model LPC
Faktor Kontingensi
Situasi yang dihadapi
Relasi Pimpinan-Bawahan
Stuktur Pekerjaan/Tugas
Peran/Posisi Kekuasaan
Baik
Tinggi
Kuat
Lemah
Buruk
Rendah
Kuat
Tinggi
Lemah
Kuat
Lemah
Rendah
Kuat
Lemah
Kecenderungan Situasi
Kondusif
Cukup Kondusif
Tidak Kondusif
Perilaku Pemimpin yang Ideal
Orientasi
Pekerjaan
Orientasi pada relasi
sosial/orang-orang
Orientasi
Pekerjaan
• 3 faktor kontingensi yang perlu
dipertimbangkan dalam model LPC :
– relasi pemimpin-bawahan (leader-member
relation)
– struktur pekerjaan(task-structure),
– peran kekuasaan (power position)
Model Jalan Tujuan (Path-Goal
Theory)
• 2 hal yang perlu diperhatikan
– Perilaku Pemimpin
– Faktor Situasi
• 4 Tipe Kepemimpinan
– Pemimpin Direktif
– Pemimpin Suportif
– Pemimpin Partisipatif
– Pemimpin Prestatif
Model Vroom-Yetton-Jago
• Authocratic Style ( AI & AII)
• Consultative Style (CI & CII)
• One-Group Style (GII)
Model Vroom-Yetton-Jago
Tipe Keputusan
Pengertian
AI
Manajer membuat keputusan sendiri
AII
Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil
sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi
mengenai situasi yang dihadapi.
CI
Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya
mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan tetapi anajer
mengambil keputusan sendiri.
CII
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil
keputusan.
GII
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim.
Pendekatan Lain mengenai
Kepemimpinan
• Pendekatan Substitusi
• Kepemimpinan Karismatik
• Kepemimpinan Transformatif
Perilaku Politis dalam Organisasi
Perilaku Politis yang Umum
• Inducement
• Persuasion
• Creation of an obligation
• Coercion
BAB XIII
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
TUJUAN
1. Mengetahui bahwa kelompok kerja dan komunikasi merupakan bagian penting
dari fungsi pengarahan dan implementasi.
2.Mengetahui bagaimana kelompok kerja efektif dapat terbentuk dan terhidar dari
konflik dalam organisasi.
3.Mengetahui bagaimana mengelola konflik dalam organisasi
4.Mengetahui peran komunikasi dalam kelompok kerja dan organisasi
5.Mengetahui proses dan pola komunikasi dalam organisasi.
6.Mengetahui manfaat teknologi informasi dalam mendukung komunikasi dalam
organisasi
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
226
Pengertian Kelompok dan Kelompok
Kerja
• Kelompok
– kumpulan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk
suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama. “
two or more people who interact and influence
each other toward a common purpose “
• Kelompok Kerja
– kelompok yang disusun oleh organisasi dengan
tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan
yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi
Karakteristik Kelompok
• Merupakan kumpulan yang beranggotakan
lebih dari satu orang, yang berarti adanya
karakteristik yang berbeda dari setiap orang
• Adanya interaksi diantara kumpulan orang
tersebut
• Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai
Kelompok Kerja Formal dan
Informal
• Kelompok Kerja Formal
– adalah kelompok kerja yang dibentuk atau disusun secara
resmi oleh manajer dimana kelompok kerja tersebut
diberikan tugas dan pekerjaan yang terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi
• Kelompok Kerja Informal
– kelompok kerja disusun atau tersusun dengan sendirinya
ketika beberapa anggota dari organisasi yang kegiatannya
biasanya tidak terkait langsung dengan rencana-rencana
rutin dari organisasi, namun secara tidak langsung akan
mempengaruhi kinerja dari orang-orang dalam organisasi
Bentuk Kelompok Kerja Formal
• kelompok kerja langsung (command
team)
• kepanitiaan (committee)
• kelompok kerja temporal atau khusus
(task force team/specific team)
Tahapan dalam Pembentukan
dan Interaksi Tim Kerja
•
•
•
•
•
Pembentukan (Forming)
Penguatan (Storming)
Penyesuaian (Norming)
Perwujudan (Performing)
Pencarian (Adjourning)
Peran Kepemimpinan
dalam Kelompok Kerja
• Pemimpin Formal
– seseorang yang ditunjuk atau ditugaskan
secara formal oleh organisasi untuk
memimpin orang-orang dalam melakukan
suatu pekerjaan
• Pemimpin Informal
– seseorang yang secara alamiah dianggap
mampu memainkan perannya sebagai
pemimpin ketika kelompok kerja telah
bekerja dan saling berinteraksi
Norma dalam Kelompok Kerja
• Norma
– sesuatu yang diterima dan disepakati oleh
kelompok sebagai aturan yang mengontrol
perilaku dan tindakan mereka
Solidaritas dan Integritas
dalam Kelompok Kerja
• Pengertian Solidaritas dan Integritas
– tingkat kekompakan dan rasa memiliki, serta
pandangan positif para anggota kelompok
terhadap kelompok mereka sendiri
• Cara Membentuk Solidaritas dan Integritas
– Memperkenalkan kompetisi atau persaingan antar
kelompok kerja dalam pengertian positif
– Meningkatkan tingkat interaksi antar anggota
dalam kelompok kerja
– Mengangkat isu bersama berupa tujuan atau
target-target yang harus dicapai bersama
Model Kelompok Kerja yang
Efektif
Kinerja
PERTANGGUNGJAWABAN
KEAHLIAN
Pekerjaan Kelompok
KOMITMEN
Pertumbuhan Individu
Konflik dalam Kelompok Kerja
• Konflik antar bawahan di bagian yang sama dalam
sebuah organisasi
• Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian yang
sama dalam sebuah organisasi
• Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda dalam
sebuah organisasi
• Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian yang
berbeda dalam sebuah organisasi
• Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda dalam
sebuah organisasi.
• Dan lain sebagainya
Sumber Konflik
• faktor komunikasi (communication factors)
• faktor struktur tugas maupun struktur
organisasi (job structure or organization
structure)
• faktor yang bersifat personal. (personal
factors)
• faktor lingkungan (environmental factors)
Pendekatan dalam Manajemen
Konflik
Pendekatan dalam
Manajemen Konflik
Program Yang dijalankan
Stimulasi Konflik
•


Pengendalian Konflik
•



Penyelesaian
Dan
Penghilangan Konflik
•


Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok
Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik
terjadi
Perubahan aturan main atau prosedur yang ada
Perluasan penggunaan sumber daya organisasi
Peningkatan Kordinasi dalam organisasi
Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan
berbagai pihak yang terlibat dalam konflik
Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para
pegawai
Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumbersumber konflik
Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk
melakukan kompromi
Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat
konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik.
Komunikasi dalam Organisasi
• Pengertian Komunikasi
– proses dimana seseorang berusaha untuk
memberikan pengertian atau pesan
kepada orang lain melalui pesan simbolis.
the process by which people attempt to
share meaning via the transmission of
symbolic messages
(Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
Proses Komunikasi
Pengiriman
Pengirim
Pesan/Informasi
Enkoding
Gangguan
Penerimaan
Mediator
Gangguan
Pesan/Informasi
Dekodin
g
Penerimaan
Penerima
Gangguan
Pengiriman
Kaitan antara Jarak Fisik
dengan Frekuensi Komunikasi
35%
30%
25%
Frekuensi
Komunikasi
dalam satu minggu 20%
15%
10 %
5%
0%
0m
10m
20m
30m
40m
50m
60m
Jarak antara pihak-pihak yang berkomunikasi
Sumber: diadaptasi dari Heller and Hindle (1998)
Bentuk-bentuk Komunikasi
• Komunikasi Interpersonal
– Komunikasi Lisan
– Komunikasi Tertulis
• Komunikasi dalam Bentuk Jejaring Komunikasi
–
–
–
–
–
Pola Roda
Pola huruf Y
Pola komunikasi bersambung
Pola komunikasi melingkar
Pola komunikasi menyeluruh
2
2
3
4
1
4
5
1
3
1
2
5
5
melingkar
3
Roda
2
Y
1
1
2
2
3
Bersambung
4
2
4
3
5
5
4
Menyeluruh
Pola Komunikasi
dalam Stuktur Organisasi
Komunikasi Vertiksal
Komunikasi Horisontal
Komunikasi Informal
Komunikasi Formal
Bentuk Komunikasi Grapevine
CLUSTER
Banyak orang berkomunikasi
secara terbatas
GOSIP
Satu orang berkomunikasi
kepada banyak orang
Hambatan dalam Berkomunikasi
HAMBATAN INDIVIDUAL
HAMBATAN ORGANISASIONAL
Kesalahpahaman dalam memahami pesan
Semantik
Kredibilitas Individu
Perbedaan Tingkatan Manajemen
Keterbatasan dalam berkomunikasi
Persepsi yang berbeda antar bagian
Kemampuan Mendengarkan yang rendah
Kelebihan Beban Kerja
Penilaian awal terhadap subjek tertentu
Hambatan-hambatan lain
Upaya dalam mengatasi hambatan
dalam Berkomunikasi
UPAYA YANG BERSIFAT INDIVIDUAL
UPAYA YANG BERSIFAT ORGANISASIONAL
Peningkatan kemampuan mendengarkan
Tindak lanjut dari setiap komunikasi
yang dilakukan
Dorongan untuk berkomunikasi dua arah
Peningkatan kesadaran dan kemampuan dalam
memahami pesan dan informasi
Pengaturan pola komunikasi yang semestinya
dilakukan dalam organisasi
Pemeliharaan Kredibilitas Individu
Peningkatan kesadaran dan penggunaan
berbagai media dalam berkomunikasi
Peningkatan pemahaman terhadap orang lain
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
• Sistem Informasi Formal
– sistem pemroses transaksi (transaction-processing system)
– sistem informasi manajemen (management information system)
– sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support
system)
– sistem informasi eksekutif (executive information system)
– sistem jaringan internal(intranet)
– sistem pintar (expert system)
• Teknologi Informasi yang Personal
–
–
–
–
–
Komputer
Mesin Fotocopy
Telepon Selular
WebCam
dll
BAB XIV
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar fungsi pengawasan dan pengendalian.
2. Mengetahui langkah-langkah dalam fungsi pengawasan dan pengendalian.
3. Mengetahui fungsi pengawasan dan pengendalian dalam praktek
4. Mengetahui beberapa pendekatan untuk mempertahankan konsistensi dalam
menjalankan fungsi pengawasan
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
250
Pengertian Pengawasan
• Pengawasan adalah proses dalam menetapkan
ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan
tersebut.Controlling is the process of measuring
performance and taking action to ensure desired
results. (Schermerhorn,2002)
• Pengawasan adalah proses untuk memastikan
bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai
dengan apa yang telah direncanakan . the process of
ensuring that actual activities conform the planned
activities. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
Beberapa Istilah Asing
mengenai Pengawasan
• Controlling
• Evaluating
• Appraising
• Correcting
Tujuan dari Fungsi Pengawasan
•
•
•
•
adaptasi lingkungan
meminimalkan kegagalan
meminimumkan biaya
mengantisipasi kompleksitas dari organisasi
Proses Pengawasan
Umpan Balik
Penentuan
Standard dan
Metode Penilaian
Kinerja
Penilaian
Kinerja
Apakah Kinerja
yang dicapai
sesuai dengan
Standar ?
Ya
Tujuan
Tercapai
Pengambilan Tindakan
Koreksi dan Melakukan
evaluasi ulang atas
Standar yang telah
Tidak
ditetapkan
Beberapa Gejala
yang memerlukan Pengawasan
• Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun
tidak begitu jelas faktor penyebabnya
• Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari
adanya keluhan pelanggan)
• Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya
keluhan pegawai, produktifitas kerja yang menurun,
dan lain sebagainya)
• Berkurangnya kas perusahaan
• Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
• Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
• Biaya yang melebihi anggaran
• Adanya penghamburan dan inefisiensi
Pengawasan berdasarkan Proses
Kegiatan
Awal
Feedforward Controls
Memastikan bahwa petunjuk
yang jelas dan faktor input
yang ditetapkan telah tersedia
Proses
Concurrent Controls
Memastikan bahwa segala
proses dan perangkat
penunjang berjalan
sebagaimana mestinya
Akhir
Postaction Controls
Memastikan bahwa output
yang dihasilkan sesuai
dengan standar yang telah
ditetapkan
Beberapa faktor yang terkait dengan
Pengawasan dalam Bidang SDM
• Penerapan Employee Discipline System
• Adanya Career Path
• Pemahaman Manajer atas Motivasi,
Kepuasan, serta Gaya Kepemimpinan
yang diterapkan
Pengawasan di Bagian
Informasi
• Penggunaan Teknologi Komputer dan
Teknologi Informasi
• Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Pengawasan di Bagian
Keuangan
• Analisis Laporan Keuangan (Financial
Statement Analysis)
• Manajemen Kas (Cash Management)
• Pengelolaan Biaya (Cost Control)
Pengawasan di Bagian
Pemasaran
• Evaluasi atas Pasar Sasaran dan Pasar
Potensial
• Survey atas Perilaku Konsumen dan
berbagai Faktor yang terkait dengan
Konsumen
• Evaluasi atas Strategi Pemasaran dan
Bauran Pemasaran yang dilakukan
Pengawasan di Bagian
Produksi/Operasi
• Evaluasi atas Plant Location
• Evaluasi atas Plant Lay-out
• Evaluasi atas Production Process and
Schedule
• Evaluasi atas Product Distribution
Mempertahankan (Memelihara)
Fungsi Pengawasan
• Sistem pengawasan tradisional
(traditional control system)
• sistem pengawasan yang berdasarkan
komitmen (commitment-based control
system).
BAB XV
MANAJEMEN OPERASI
DAN PRODUKTIFITAS DALAM ORGANISASI
TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar mengenai manajemen operasi
2. Mengetahui konsep dasar mengenai sistem produksi dan elemen dasar dalam
desain sistem produksi
3. Mengetahui berbagai topik mengenai manajemen operasi, terutama yang terkait
dengan perencanaan dan pengawasan proses produksi.
4. Mengetahui beberapa teknik dan metode dalam manajemen operasi, terutama
untuk peningkatan produktifitas perusahaan
5. Mengetahui konsep dasar mengenai manajemen jasa dan manajemen
perubahan.
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
263
Pengertian Manajemen Operasi
• rangkaian proses pengelolaan keseluruhan
sumber daya perusahaan yang dibutuhkan
dalam menghasilkan barang atau jasa yang
akan ditawarkan kepada konsumen.
Operations Management is the process of
managing the resources that are needed to
produce organization’s goods and services
• (Dessler,2004)
Fokus Manajemen Operasi
•
•
•
•
•
People
Plants
Parts
Processes
Planning and Control System
Sistem Produksi
MASUKAN
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Informasi Pasar
Kebutuhan
Konsumen
Kebutuhan Pemilik
Perusahaan
Modal
Mesin
KONVERS
I
Transport
asi
Prosedur
Teknologi
Sistem
Produksi
Proses
Produksi
Pengelolaan
Mesin
Monitoring
Pegawai
KELUARAN
Keluaran Langsung
Barang
Jasa
Keluaran Tidak Langsung
Upah atau Gaji
Dampak Lingkungan
Dampak Sosial
Empat Elemen dalam
Desain Sistem Produksi
• lokasi kegiatan produksi,
• tipe proses produksi yang akan
dijalankan ?
• rancangan rumah produksi
• rancangan sistem produksi yang akan
dijalankan.
Kriteria Lokasi Produksi
• Kriteria Objektif
• Kriteria Subjektif
Tipe Proses Produksi
• sistem produksi intermiten (intermittent
production system)
• sistem produksi yang berkelanjutan
(continuous production system)
Rancangan Sistem Produksi
•
•
•
•
rancangan produk (product layout)
rancangan proses(process layout)
rancangan posisi tetap (fixed-position layout)
rancangan model selular (cellular
manufacturing layout)
Rancangan Produk
Mulai
Bahan Baku
berupa kapas
disiapkan
Kapas dipintal
menjadi Kain
dalam Mesin
Pintal
Kain yang telah
dibersihkan
kemudian
mengalami
pewarnaan
Kain yang telah
diwarnai kemudian
dibersihkan dan
dikeringkan
Kain yang telah
jadi melalui
pembersihan
Kain melalui
proses
penggulungan
Selesai
Kain yang
telah digulung
digudangkan
Rancangan Proses
Toilet
Pemeriksaan
Anak
Pasien Datang
Pemeriksaan
Penyakit Dalam
Pemeriksaan
Gigi
Test
Laboratorium
Ruang Tunggu
Pemeriksaan
Umum
Apotik
Resepsionis
dan Kasir
Rancangan Sistem Modular
Bahan
Baku
Bahan
Jadi
Pola Awal
Bahan
Baku
Bahan
Jadi
Pola yang
Dirubah
Teknik Perencanaan
dan Pengawasan Produksi
• Penjadualan dan Bagan Gantt
• Perencanaan Jaringan dengan
menggunakan PERT
• berbagai teknik lainnnya
Manajemen Persediaan
• Pengertian Persediaan
– Persediaan adalah berbagai produk yang
diperlukan perusahaan untuk melakukan proses
produksi.
• Terdapat 5 jenis konsep persediaan :
– bahan baku (raw-materials)
– komponen (components)
– produk dalam proses pengerjaan (work in
process)
– barang jadi (final goods)
– barang pasokan (supplies).
Beberapa Teknik Manajemen
Persediaan
• Manajemen Persediaan ABC
• Manajemen Persediaan EOQ
• Berbagai teknik lainnya
Manajemen Persediaan berdasarkan
EOQ
Jumlah Biaya
Biaya
Biaya Pemeliharaan
Jumlah Biaya yang
paling minimum
Biaya Pemesanan
0
Jumlah Pesanan
yang paling
ekonomis
Jumlah Pesanan
Persediaan
Pendekatan dalam
Pengawasan dan Pengendalian
Produksi
• Pendekatan Total Quality Management
(TQM)
• Pendekatan Malcolm Balridge Award
(MBA)
• Pendekatan lainnya
Metode Pengawasan
dan Pengendalian Kualitas
• bagan pengendalian kualitas (quality
control chart)
• analisis pareto (pareto analysis)
• diagram sebab-akibat (lebih dikenal
dengan diagram fish-bone)
Bagan Pengendalian Kualitas
Berat Susu
Bubuk
C
Batas atas
205 gr
A
F
G
B
D
195 gr
E
Batas bawah
Proses Pengerjaan
berdasarkan waktu
Standar
kualitas
yang
diterima
100
70
60
93
83
54
72
50
Jumlah
Kerusakan
% Kumulatif
dari kerusakan
40
30
20
12
4
10
0
3
Tergores
72 %
Salah
Ukur
Salah
Warna
16 %
5%
Salah
Bentuk
4%
2
Lain
lain
2%
Jenis Kerusakan dan persentase dari setiap jenis
kerusakan
Bagan Sebab Akibat (Fishbone)
Manpower
Kemungkinan
Penyebab : Pelayan
kurang ahli, Pelayan
tidak puas atas gaji,
motivasi pegawai
rendah
Material
Kemungkinan
Penyebab : menu
yang kurang variatif,
makanan yang tidak
enak,
ketidaksesuaian
menu
Kemungkinan
Penyebab :
pelayanan kurang
sigap, lambat, tidak
ramah, dll
Metode/Pelayanan
Kemungkinan
Penyebab : kursi
tidak nyaman, tidak
ada toilet, tidak ada
tempat bermain bagi
anak-anak
Fasilitas
Pelanggan
yang datang
menurun
Produktifitas
• Pengertian
– ukuran sampai sejauh mana sebuah
kegiatan mampu mencapai target
kuantitas dan kualitas yang telah
ditetapkan
Beberapa metode
bagi Peningkatan Produktifitas
• Metode Just in Time (JIT)
• Metode Desain dan Pengerjaan dengan
Bantuan Komputer (CAD & CAM)
• Manajemen berbasis Supply Chain
7 Faktor Penyebab Inefisiensi
menurut metode JIT
•
•
•
•
•
•
•
Overproduction
Waiting
Transportation
Processing
Motion
Stock
Defective Products
Alur Supply Chain
Data riset pemasaran
Informasi Penjadualan
Data desain dan proses produksi
Alur pemesanan dan arus kas
Pemasok
Konsumen
Pemasok
Persediaan
Konsumen
Persediaan
Perusahaa
n/ Pabrik
Persediaa
n
Distributor
Pemasok
Persediaan
Konsumen
Ide dan desain untuk
kepuasan
konsumen
Arus barang
Arus kredit
Manajemen Jasa
• Manajemen Jasa adalah pendekatan
keseluruhan dari perusahaan dalam
mewujudkan tercapainya kualitas
pelayanan atau jasa sebagaimana yang
diinginkan oleh konsumen, dan
merupakan faktor pendorong utama dalam
operasi bisnis
• Karl Albrecht dalam Dessler(2004)
2 konsep dalam memahami jasa
• kejujuran dari konsumen (moment of
truth)
• siklus jasa (the cycle of service)
Segitiga Jasa menurut Albrecht
• strategi pelayanan yang baik (wellconceived service strategy)
• penempatan orang-orang yang
berorientasi pelanggan untuk
berhadapan dengan pelanggan
(customer-oriented front-line people)
• penerapan sistem pelayanan yang
bersahabat (customer-friendly
systems).
6 Langkah dalam Manajemen
Perubahan
•
•
•
•
•
•
Envisioning
Activating
Supporting
Installing
Ensuring
Recognizing
Envisioning
Activating
Recognizing
Supporting
Ensuring
Installing
Kendala dalam Melakukan
Perubahan
• Kendala dari Faktor Manusia
• Kendala dari Faktor Organisasi
BAB XVI
MANAJEMEN INFORMASI
DAN MANAJEMEN INTERNASIONAL
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar Manajemen Informasi dan kaitannya dengan
kegiatan perusahaan.
2. Mengetahui konsep dasar Manajemen Internasional serta ruang lingkup
pembahasan dari manajemen Internasional
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
293
Data dan Informasi
• Data
– fakta-fakta atau gambaran mentah/kasar
yang memiliki kaitan atau relasi terhadap
sebuah organisasi
• Informasi
– data yang telah diproses untuk kegunaan
perencanaan dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi
Syarat-syarat Informasi
•
•
•
•
Relevan
Akurat
Lengkap
Cepat secara periodik
Pengertian Manajemen
Informasi
• manajemen informasi adalah pengelolaan data
dimana didalamnya mencakup proses
mencari, menyusun, mengklasifikasikan,
serta menyajikan berbagai data yang terkait
dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan
sehingga dapat dijadikan landasan dalam
pengambilan keputusan oleh manajemen.
Sistem Informasi Manajemen
(SIM)
• Pengertian SIM
– sebuah sistem yang menyangkut metoda
dan upaya terorganisasi dalam melakukan
fungsi pengumpulan data (baik data-dataa
dari dalam dan luar perusahaan) serta
dengan menggunakan komputer data-data
yang telah dikumpulkan tadi diproses
untuk menghasilkan dan menyajikan
informasi yang terkini, akurat dan cepat
bagi para pengambil keputusan
manajemen.
Fungsi SIM
• Fungsi Pengumpulan Data
• Fungsi Pemrosesan Data
Komponen dalam SIM
• sistem pemrosesan data (data
processing system)
• sistem pelaporan manajemen
(management reporting system)
• sistem pendukung keputusan (decision
support system)
• sistem otomatisasi kantor (office
automation system)
• sistem pintar (expert system)
Perbedaan Perusahaan
Lokal dan Multinasional
•
•
•
•
Ruang lingkup kegiatan bisnis
Penggunaan mata uang yang berbeda
Penggunaan sumber daya perusahaan
Regulasi bisnis
Bentuk Kegiatan Bisnis
dari Perusahaan Multinasional
•
•
•
•
•
•
•
Licencing
exporting-importing
local warehousing and selling
local assembly and packaging
joint ventures
Acquisition
direct foreign investments.
Motif Perusahaan Multinasional
• Market Seeker
• Raw-Material (Resources) Seeker
• Cost Minimizer
Persepsi dalam
Manajemen Lintas Budaya
• Persepsi Etnosentris
• Persepsi Polisentris
• Persepsi Geosentris
BAB XVII
MANAJEMEN USAHA KECIL DAN
MANAJEMEN ORGANISASI NIRLABA
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar mengenai Usaha Kecil dan Manajemen bagi Usaha
Kecil.
2.Mengetahui berbagai faktor yang perlu dimiliki dalam manajemen usaha kecil
3.Mengetahui konsep dasar manajemen organisasi nirlaba
4.Mengetahui berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam manajemen
organisasi nirlaba
7/18/2017
Pengantar Manajemen - Ernie &
Kurniawan
304
Pengertian Usaha Kecil di
Indonesia
• usaha yang dijalankan oleh sejumlah
orang (dibawah 20 orang) dimana
usaha tersebut memiliki kekayaan
bersih maksimal sebesar 200 juta
rupiah dan penghasilan tahunan
maksimal sebesar 1 milyar rupiah
Beberapa Mitos seputar Usaha
Kecil
• Usaha Kecil tidak bertahan lama
• Usaha Kecil adalah Usaha yang
berpenghasilan kecil
Beberapa Faktor Pertimbangan
dalam Manajemen Usaha Kecil
•
•
•
•
•
Entrepreneurship
Profesionalisme
Inovatif
Keluasan jaringan usaha
Kemampuan adaptif
Manajemen Organisasi Nirlaba
• Pengertian Organisasi Nirlaba
– organisasi yang tujuannya lebih
menekankan kepada pencapaian manfaat
bagi para anggota dan masyarakat
daripada aspek keuangan dari organisasi.
Manfaat tersebut dapat berupa manfaat
sosial, keagamaan, kesehatan, maupun
pendidikan
Beberapa Kekeliruan Pandangan
mengenai Organisasi Nirlaba
• manajemen nirlaba tidak sama dengan
manajemen perusahaan
• organisasi nirlaba memberikan penghargaan
yang rendah bagi para pelaksananya
• orang aktif dalam organisasi nirlaba di waktu
senggangnya
Faktor Pertimbangan dalam
Manajemen Organisasi Nirlaba
• karakteristik produk atau keluaran dari
organisasi nirlaba
• sasaran dari kegiatan organisasi nirlaba
• sikap professional dari pengelola organisasi
nirlaba
• kemampuan adaptif dari organisasi nirlaba
Download