BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian, analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan penerimaan pajak hotel dan hiburan terhadap pendapatan asli daerah di Pemerintah Kota Surabaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui tingkat efektifitas dari pungutan pajak daerah dari pajak hotel dan pajak hiburan di kota Surabaya, Serta untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak hotel dan pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Surabaya. 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara, sedangkan teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dengan mencari, mengumpulkan, kemudian mengelola data yang ada hubunganya dengan penerimaan pajak hotel dan hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah. 3. Berdasarkan hasil analisis target dan realisasi penerimaan pajak hotel dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu empat tahun yaitu selama tahun 2010-2013 prosentase yang dihasilkan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012-2013 prosentase yang dihasilkan bahkan melebihi 100%. Sedangkan hasil analisis target dan realisasi penerimaan pajak hiburan prosentase yang dihasilkan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011-2013 prosentase yang dihasilkan bahkan melebihi 100%. 4. Berdasarkan hasil analisis kontribusi penerimaan perjenis objek pajak hotel terhadap realisasi pendapatan pajak hotel dapat diketahui bahwa kontribusi penerimaan pajak hotel terbesar diperoleh dari objek pajak hotel jenis hotel bintang lima yaitu sebesar 45,63%. Sedangkan kontribusi penerimaan pajak hotel terkecil diperoleh dari objek pajak hotel jenis rumah kos, prosentase yang diberikan dari jenis objek pajak ini hanya sebesar 0,24%. 5. Berdasarkan hasil analisis kontribusi penerimaan perjenis objek pajak hiburan terhadap realisasi pendapatan pajak hiburan dapat diketahui bahwa kontribusi penerimaan pajak hiburan terbesar diperoleh dari objek pajak hiburan jenis bioskop yaitu sebesar 41,30%. Sedangkan kontribusi penerimaan pajak hiburan terkecil diperoleh dari objek pajak hiburan jenis insidentil, prosentase yang diberikan dari jenis objek pajak ini hanya sebesar 6,7%. 6. Berdasarkan hasil analisis kontribusi penerimaan pajak hotel terhadap penerimaan pajak daerah dan PAD kota Surabaya dapat diketahui bahwa kontribusi penerimaan pajak hotel terhadap pajak daerah terbesar diperoleh pada tahun 2010 yaitu sebesar 19,13%. Sedangkan kontribusi penerimaan pajak hotel terhadap PAD terbesar diperoleh pada tahun 2010 yaitu sebesar 9,34%. 7. Berdasarkan hasil analisis kontribusi penerimaan pajak hiburan terhadap penerimaan pajak daerah dan PAD kota Surabaya dapat diketahui bahwa kontribusi penerimaan pajak hiburan terhadap pajak daerah terbesar diperoleh pada tahun 2011 yaitu sebesar 5,21%. Sedangkan kontribusi penerimaan pajak hiburan terhadap PAD terbesar diperoleh pada tahun 2010 yaitu sebesar 2,47%. 8. Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan pajak hotel dan hiburan Kota Surabaya dapat diketahui bahwa pertumbuhan pajak hotel dan pajak hiburan di kota Surabaya selama tahun anggaran 2010-2013 mengalami peningkatan dan penurunan, penurunan hanya terjadi pada tahun 2011 dan pada tahun selanjutnya mengalami peningkatan. 9. Berdasarkan hasil analisis efektivitas pajak hotel dan hiburan Kota Surabaya dapat diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat efektivitas pajak hotel dan hiburan pada tahun 2010-2013 sudah sangat efektif. pada tahun 2010-2011 pajak hotel dikategorikan tidak efektif, sedangkan pada tahun 2012-2013 dikategorikan sangat efektif, hal ini disebabkan prosentase yang diberikan melebihi 100%. Berbeda dengan pajak hiburan, pada tahun 2010 pajak hiburan dikategorikan tidak efektif, sedangkan pada tahun 2011-2013 dikategorikan sangat efektif, hal ini disebabkan prosentase yang diberikan melebihi 100%. 10. Realisasi pendapatan pajak hotel selama tahun 2012-2013 dan pajak hiburan selama tahun 2011-2013 dapat terpenuhi bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena tidak terlepas dari kepemimpinan Wali Kota Suabaya Ibu Tri Risma Hariri yang telah membangun dan memenuhi infrastruktur di Kota Surabaya, seperti : Perbaikan taman-taman kota, memperbanyak tempat hiburan serta mengadakan event-event, pameran, konser, pagelaran kesenian tradisional/busana yang dapat mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung, sehingga dapat mempengaruhi tingkat hunian hotel yang ada di Kota Surabaya dan berdampak pada realisasi pajak hotel dan pajak hiburan di Kota Surabaya. 11. Penerimaan pajak hotel dan pajak hiburan memberikan kontribusi yang tidak terlalu besar terhadap PAD, hal ini dikarenakan tingkat kepatuhan dan tingkat kesadaran pengusaha hotel dan hiburan dalam membayar pajaknya belum efektif, kurang terbukanya pembukuan, ada data yang disembunyikan, sedangkan sangsi yang diberikan oleh wajib pajak yang melakukan pelanggaran hanya berupa surat peringatan saja. Ini menunjukkan bahwa dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak hotel dan pajak hiburan melalui membangun dan memenuhi infrastruktur dalam mendukung pajak tersebut yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya kurang efektif hal tersebut terbukti dengan menurunnya kontribusi pendapatan asli daerah dari sektor pajak hotel dan pajak hiburan, bahwa penerimaan asli daerah dari sektor pajak hotel dan pajak belum memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). 5.2 Saran Dalam penelitian ini peneliti telah berusaha menyajikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan peneliti. Akan tetapi mungkin masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu peneliti menyarankan beberapa hal demi kesempurnaan penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1. Pemerintah kota harus tetap berusaha untuk menekankan peningkatan komponen untuk mendorong pendapatan asli daerah, sehingga diharapkan dapat memperkuat kemandirian pemerintah kota tersebut dalam memacu pertumbuhan pendapatan daerah dan pertumbuhan ekonomi daerah. 2. Pemerintah Kota Surabaya perlu melakukan perhitungan secara cermat dalam melakukan kegiatan pemungutan pajak hotel dan hiburan tersebut secara efisien sebab keberhasilan itu kurang berarti apabila ternyata biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan target penerimaan pendapatan lebih besar dari pendapatan yang diterima. 3. Pajak hotel dan hiburan yang merupakan komponen dari pendapatan asli daerah harus terus ditingkatkan lagi karena memiliki potensi yang baik dimasa mendatang. Oleh karena itu penerimaan pajak hotel dan hiburan nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan yang besar dalam pembangunan daerah. 5.3 Keterbatasan Penelitian 1. Penulis melakukan penelitian dengan jangka waktu 4 (empat) tahun dengan menggunakan data laporan harian target dan realisasi penerimaan pajak daerah bidang pendapatan tahun anggaran 2010-2013, dan laporan target dan realisasi tahun anggaran 2009-2013 bidang pendapatan. 2. Penulis hanya menggunakan 2 (dua) jenis pajak daerah yaitu pajak hotel dan pajak hiburan dan meneliti pengaruhnya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya, dan peneliti tidak meneliti 4 (empat) jenis pajak daerah Kota Surabaya lainnya.