Upaya Mencegah Korupsi Pajak Chandra Budi, Kepala Seksi Hubungan Eksternal Ditjen Pajak Kementerian Keuangan P Ketika dokumentasi laporan keuangan ini lengkap dan valid, potensi perbedaan (dispute) yang akan muncul sangatlah kecil. Kalaupun ada, dispute lebih banyak pada ketidaksamaan interpretasi pos dalam laporan keuangan yang dikategorikan sebagai objek atau bukan objek pajak, dapat sebagai pengurang penghasilan bruto atau tidak, serta perbedaan metode penyusutan. Perbedaan tersebut dapat diatasi dengan mematuhi peraturan perpajakan. Kemungkinan besar, terjadinya dua kasus perpajakan terakhir, tidak bersumber dari masalah ini. Namun, seringkali ditemukan, saat proses pemeriksaan, pajak yang dilaporkan tidak dilengkapi dengan dokumen yang valid dan sah. Akibatnya, pemeriksa pajak tidak dapat meyakini kebenaran laporan pajak wajib pajak. Sebaliknya, wat (peer rieveiv). Maksudnya, pemeriksa pajak yang tidak memeriksa wajib pajak, diminta melakukan re\iew terhadap hasil pemeriksaan pajak yang dilakukan sejawat mereka. Cara ini meminimalisir proses pemeriksaan pajak yang tidak se- ublik kembali dikejutkan oleh disuai standard operating prosedure tangkapnya oknum pejabat pajak (SOP). berinisial AS oleh Komisi PembeNamun, sebagusnya apapun sistem rantasan Korupsi (KPK), ketika diduga untuk meminimalisir peluang terjadinya sc riang menerima suap dari wajib pajak, korupsi, tanpa didukung oleh sumber fi EA. Sebelumnya, masih segar dalam daya manusia (SDM) berintegritas tinggi, ingatan, juga terjadi penangkapan oknum setiap usaha ke arah perbaikan akan pegawai pajak Tommy Hendratmo oleh menjadi sia-sia. Oleh karena itu, Ditjen KPK kotika diduga sedang menerima Pajak juga fokus pada perbaikan kualitas suap dari wajib pajak. dan pengawasan SDM mereka Dua kasus beruntun ini dalam waktu Untuk meningkatan kualitas SDM dilarelatif berdekatan, menuai beragam penkukan dengan penerapan pengelolaan dapat dan komentar masyarakat. Ada kinerja berbasis kinerja (balanced score yang memanfaatkan kejadian ini untuk card). Penilaian kinerja setiap pegawai mengajak para pembayar pajak melakuberdasarkan pencapaian target Indikator kan aksi boikot membayar pajak. SebaKinerja Utama Q.KU). Selain itu, penyemliknya, ada juga kalangan yang mengapurnaan sistem mutasi dan promosi, preasi kerja KPK dan Ditjen Pajak yang akan menghasilkan objektifitas kamembongkar kasus ini. rir pegawai, akan mendorong pelaksaBerkaca dua kasus pajak terakhir, naan budaya transparansi di lingdiduga suap terkait penggelapan kungan Ditjen Pajak. dengan mengurangi pajak yang seharusnya terutang atau meTidak kalah penting adalah penambah nilai restitusi yang melaksanaan internalisasi nilai-nilai lebihi dari kondisi sebenarnya. Kementerian Keuangan (coorpoSangat wajar bila proses peixtle values) secara berkesinammeriksaan pajak dianggap sebungan. Nilai integritas, profebagai salah satu titik rawan sionalisme, sinergi, pelayanan korupsi pajak. Lantas, apa dan kesempurnaan merupakan upaya Ditjen Pajak untuk cerminan sikap perilaku pegamengatasinya? wai Ditjen Pajak sehari-hari. Sistem perpajakan di IndoSehingga pendefinisian, internalinesia menganut self assessasi dan kristalisasi nilai-nilai sment, berarti semua aktifitas mutlak dilakukan. menyangkut pemenuhan kewaUntuk peningkatan pengawasan jiban penjajakan dilakukan seninternal, Ditjen Pajak telah menjadiri oleh wajib pajak. Dimulai dari lankan tiga program penting. Pertamenghitung, memperhitungkan, ma, pemberlakuan kode etik pegawai membayar dan melapor pajak terutang. yang memuat delapan larangan dan sem< M oritas pajak, Ditjen Pajak, diberi hak bilan kewajiban). Pelaksanaan kode etik nu-lakukan pengujian kepatuhan wajib ini dikelola untuk unit khusus bidang pajak dengan melakukan penelitian, verikepatuhan internal sehingga jaminan fikasi atau pemeriksaan terhadap nilai wajib pajak tidak dapat membuktikan kualitasnya terjamin. pajak yang dilaporkan wajib pajak. bahwa laporan yang mereka buat sesuai Kedua, pelaksanaan sistem peniup peArtinya, ada ruang yang memang dise- kondisi sebenarnya. Sehingga, timbul luit (whistle blowing) dan budaya korekdiakan undang-undang yang mengharus- koreksi pajak yang berakibat adanya pa- tif. Sistem ini membuka selebar-lebarnya kan petugas pajak bertemu langsung de- jak yang kurang bayar dengan nilai yang pengaduan dari internal dan masyarakat ngan wajib pajak. Dalam pemeriksaan signifikan. Besar kemungkinan, goodaan luas apabila mengetahui terjadinya indilapangan, pemeriksa pajak memerlukan atau ajakan negosiasi pajak muncul disi- kasi pelanggaran kode etik, disiplin pegadokumen fisik berupa catatan, pembuku- ni. Kolusi jahat keduabelah pihak ini wai atau penyalahgunaan wewenang an dan dokumen lainnya yang berhu- berbuah pada pengurangan pajak yang yang dilakukan pegawai Ditjen Pajak. bungan dengan aktifitas ekonomi wajib harus dibayar dengan imbalan tertentu. Budaya korektif membuat setiap pegapajak untuk memverifikasi dan meyakini wai, baik antara sesama pegawai maupun kebenaran laporan pajak wajib pajak se- Meminimalisir penyalahgunaan antara atasan dan bawah, saling mengcara self assessment. Pun, pemeriksa awasi untuk tujuan positif. Sehingga, pajak harus memverifikasi secara langDitjen Pajak telah mengeluarkan kebi- pendeteksian pelanggaran dilakukan sesung di lapangan untuk melihat secara jakan untuk meminimalisir peluang terja- jak dini. langsung kegiatan usaha wajib pajak be- dinya penyalahgunaan wewenang oleh Ketiga, kerjasama dengan penegak rupa produk yang dihasilkan, persediaan petugas pajak dan wajib pajak. Dari seki- hukum. Saat ini, Ditjen Pajak gencar yang ada atau tempat kegiatan usaha tar 12 proses bisnis utama di Ditjen Pa- menggandeng KPK membongkar kasus wajib pajak. jak, proses bisnis pemeriksaan, keberat- penyalahgunaan wewenang oleh oknum Awalnya, kondisi ini tidak menjadi an dan banding menjadi fokus utama pegawai pajak dan oknum wajib pajak. masalah, karena kedua belah pihak sebe- perbaikan. Selain lebih efektif, kerjasama ini akan narnya merujuk pada sumber yang sama, Pada proses bisnis pemeriksaan, saat memberikan efek jera kepada pegawai yaitu dokumentasi laporan keuangan. ini dikenal dengan metode penilaian seja- dan wajib pajak yang nakal. •