Turnover Aparatur (Pegawai) Negara

advertisement
Pertemuan ke 11
Pengertian Turnover
Pengertian turnover dari berbagai pakar: (dalam Novliadi)
1. Turnover sebagai perpindahan karyawan dari pekerjaannya yang sekarang;
2. Turnover sebagai berhentinya hubungan kerja secara
permanen antara perusahaan dengan karyawannya;
3. Turnover sebagai perpisahan antara perusahaan dan
pekerja;
4. Turnover sebagai perpindahan dari dan ke sebuah
perusahaan;
5. Turnover/termination sebagai berpisah atau berhentinya
karyawan dari perusahaan yang mengupahnya dengan
berbagai alasan;
lanjutan
6. Turnover sebagai berhentinya individu dari anggota
suatu organsasi dengan disertai pemberian imbalan
keuangan oleh organisasi ybs;
7. Turnover dibagi menjadi 2 tipe, yaitu turnover yang
sukarela atau yang diprakarsai karyawan dan tipe
turnover yang diprakarsai oleh organisasi, ditambah
kematian dan pengunduran diri atas desakan.
Kategori Turnover
Beberapa kategori karyawan/pegawai meninggalkan
pekerjaannya:
1. inisiatif dari pemberi kerja (employer-initiated cases),
misalnya transfer, pemberhentian, atau pemindahan;
2. inisiatif dari karyawan (employee-initiated cases),
misal pengunduran diri secara sukarela, atau pensiun
dini;
3. adanya peristiwa yang tidak dapat dikendalikan,
misalnya kematian karyawan, pensiun.
lanjutan
Arti luas dari turnover
sebagai aliran para karyawan yang masuk dan keluar
perusahaan
Indikasi Turnover
Indikasi adanya keinginan turnover (Harnoto)
1. Absensi yang meningkat
2. Mulai malas bekerja
3. Peningkatan terhadap pelanggaran tatatertib kerja
4. Peningkatan protes terhadap atasan
5. Perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya
Akibat Turnover
Dampak turnover bagi organisasi:
1. Biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi untuk
penarikan/rekrutmen karyawan baru
2. Biaya untuk pelatihan,
3. Tingkat kecelakaan para karyawan baru, biasanya cenderung
tinggi,
4. Adanya produksi yang hilang selama masa pergantian
karyawan,
5. Peralatan produksi yang tidak dapat digunakan sepenuhnya,
6. Banyak pemborosan karena adanya karyawan baru,
7. Perlu melakukan kerja lembur, kalau tidak akan mengalami
penundaan pekerjaan.
Pemberhentian/Pemutusan Hubungan Kerja
 Pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan berarti
lepasnya hubungan kerja secara resmi dari kesatuan atau
organisasi tempat karyawan ybs bekerja.
 PHK dapat mengandung pengertian positif, namun dapat
pula bersifat negatif.
 Bersifat positif – apabila pemberhentian karyawan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara
wajar.
 Bersifat negatif – apabila proses dan pelaksanaan pemberhentian tersebut menyimpang dari ketentuan yang
berlaku atau secara tidak wajar, seperti pemecatan atau
diberhentikan secara tidak hormat.
Alasan Pemberhentian
Ada 3 penyebab yang mengakibatkan timbulnya pemberhentian personel dari hubungan kerja:
1. Keinginan Perusahaan
a.Tidak cakap dalam masa percobaan
b. Alasan mendesak
- Pada permulaan karyawan diterima sebagai
karyawan, setelah diteliti surat-suratnya palsu
atau dipalsukan.
lanjutan
- Peminum, pemabok ataupun pembuat onar dalam
pekerjaan meskipun telah berkali-kali diperingatkan.
- Karyawan ybs telah terbukti melakukan pencurian, penggelapan, penipuan atau kejahatan lain yang membahayakan organisasi.
- Karyawan ybs melakukan penganiayaan, penghinaan
secara kasar atau ancaman serius kepada pimpinan
organisasi.
- Apabila karyawan ybs membujuk pimpinan organisasi perusahaan untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan kesusilaan.
- Dengan sengaja sering melalaikan tugas kewajiban
yang menjadi tanggung jawabnya dsb.
lanjutan
c. Kemangkiran dan Ketidakcakapan.
d. Penahanan karyawan oleh alat Negara.
e. Sakit yang berkepanjangan.
f. Usia lanjut.
g. Penutupan badan usaha atau pengurangan tenaga
kerja.
lanjutan
2. Keinginan Karyawan
a. Ketidaktepatan pemberian tugas
b. Alasan mendesak:
- upah atau gaji tidak pernah diberikan pada waktunya
meski pun karyawan ybs telah bekerja dengan baik.
- Pimpinan perusahaan/organisasi melalaikan
kewajibannya yang sudah disetujui bersama
karyawan.
- Bila pekerjaan yang ditugaskan pada karyawan
ternyata dapat membahayakan keselamatan dirinya
maupun moralnya.
- Karyawan memperoleh perlaku an dari pimpinannya
secara tidak manusiawi atau bersifat sadis, dsb.
lanjutan
 c. Menolak pimpinan baru.
 d. Sebab-sebab lainnya, dalam hal ini sebab-sebabnya
bukan karena kesalahan pihak perusahaan sehingga
perusahaan berhak untuk tidak memberi pesangon,
balas jasa atau lainnya.
lanjutan
3. Penyebab lainnya
Antara lain karena karyawan ybs meninggal dunia,
atau habis masa hubungan kerjanya. Pemutusan
hubungan kerja seperti ini disebut ”hubungan kerja
putus demi hukum” karena sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku (sesuai ketentuan pasal 1603 j
dan e KUHP).
Jenis PHK
1.
Termination
PHK yang disebabkan karena masa kontrak kerja
pegawai/karyawan telah selesai sesuai dengan perjanjian
(untuk waktu dan pekerjaan tertentu).
2.
Dismissal
PHK atau diberhentikan karena terjadinya pelanggaran
disiplin oleh pegawai.
Pelanggaran disiplin termasuk menjelek-jelekkan perusahaan/
organisasi kerja.
lanjutan
3.
Retrenchment
PHK disebabkan karena keadaan ekonomi nasional/perusahaan mengalami krisis.
Redundancy
PHK karena adanya penggunaan alat/teknologi
canggih/modern dalam melakukan pekerjaan, sehingga
terjadi pengurangan tenaga manusia (tenaga manusia
diganti dengan mesin-mesin).
Tidak semua penggunaan teknologi menyebabkan terjadinya
pengurangan tenaga kerja (keahlian yang tidak dapat diganti
dengan teknologi).
4.
lanjutan
5. Lay-off
PHK yang disebabkan karena perusahaan atau
organisasi ingin meningkatkan efisiensi untuk
mencapai laba yang lebih tinggi lagi.
Pemberhentian PNS
Seorang PNS dapat diberhentikan sebagai pegawai negeri karena
sebab-sebab sbb:
1. Atas permintaan sendiri
2. Meninggal dunia
3. Hukuman disiplin
4. Perampingan organisasi pemerintah
5. Menjadi anggota parpol
6. Dipidana penjara
7. Dinyatakan hilang
8. Keuzuran jasmani
9. Cacat karena dinas
10. Tewas dan
11. Mencapai batas usia pensiun
Terima Kasih
Download