RINGKASAN EKSEKUTIF Sumber daya manusia adalah salah satu aset terpenting karena memiliki peran sebagai subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan, oleh karena itu sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus memadai, terutama dari segi kualitasnya. PT. AXA Mandiri Financial Service (AXA MANDIRI) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa asuransi jiwa dan melakukan kegiatan pemasaran produk asuransinya melalui kerjasama dengan Bank Mandiri (bancassurance) saat ini menghadapi masalah yang berkaitan dengan sumber daya manusia, yaitu tingginya tingkat pertukaran karyawan (turnover). Turnover cukup merugikan perusahaan karena banyak biaya yang telah dikeluarkan seperti uang pisah, ketidak manfaatan fasilitas sampai mendapatkan karyawan yang keluar, biaya kepegawaian (seperti rekruitmen, interview, test, pencatatan komputer, kepindahan, administrasi pencatatan, dan perubahan payroll). Kerugian nyata adalah kehilangan produktifitas sampai karyawan baru mencapai tingkat produktifitas sama dengan karyawan lama yang berhenti tersebut. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dari tingginya turnover karyawan tersebut diantaranya gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap perputaran (turnover) karyawan PT. AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) dan, untuk menentukan alternatif kebijakan yang dapat diambil untuk meminimalisir persentase turn over (perputaran karyawan) di dalam perusahaan. Data kuesioner yang telah dikumpulkan berasal dari karyawan perusahaan. Data tersebut diolah dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi. Hasil analisis menunjukkan gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja berhubungan negatif dengan turnover karyawan di PT. AXA Mandiri Financial Service Regional 1 kota Medan. Sub-variabel gaya kepemimpinan yaitu pendekatan sifat dan pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional masingmasing berhubungan negatif dengan turnover karyawan. Sub-variabel budaya organisasi yaitu inisiatif individu dan pola komunikasi berhubungan negatif dengan turnover karyawan sedangkan toleransi resiko tidak berhubungan dengan turnover karyawan. Sub-variabel kepuasan kerja yaitu balas jasa, penempatan yang sesuai dengan keahlian, beratnya pekerjaan, dan peralatan penunjang berhubungan negatif dengan turnover karyawan sedangkan lingkungan pekerjaaan tidak berhubungan dengan turnover karyawan. Berdasarkan tabulasi persentase jawaban responden terhadap kuesioner dapat diidentifikasikan bahwa permasalahan yang terjadi pada perusahaan ada pada variabel pendekatan perilaku yaitu pendekatan perilaku pemimpin yang kurang baik dengan karyawan dan beratnya pekerjaan yang dipersepsikan paling rendah. Kebijakan yang dapat menjadi alternatif dan mungkin diterapkan di AXA Mandiri Regional 1 kota Medan dalam menurunkan persentase turnover karyawan adalah: pemimpin mengubah gaya kepemimpinannya menjadi gaya kepemimpinan Consideration dan perusahaan mempertimbangkan kesesuaian beban kerja bagi karyawan dengan analisis beban kerja. Kata Kunci : Turnover, AXA Mandiri, Kepemimpinan iv Universitas Sumatera Utara