PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DALAM HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN ( Survey pada dealer motor di wilayah Surakarta ) Skripsi Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana S1 Bidang Akuntansi dan Fakulatas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta DIAN MARTIA YULIYANTI B 200 050 011 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian tentang perilaku manusia dan organisasi dengan obyek dealer motor di negeri ini ternyata menarik untuk dilakukan. Fenomena yang terjadi saat ini terlihat bahwa semakin banyak dealer yang terbentuk untuk menjual produk motor dan keberhasilan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan akan terlihat dengan banyaknya jumlah barang yang terjual. Apalagi zaman sekarang ini motor bukanlah sebuah barang mewah tetapi sudah merupakan barang biasa karena manfaatnya yang dirasakan penting bagi manusia untuk mempermudah manusia melakukan perpindahan atau sebagai alat transportasi dari satu tempat ke tempat lain yang tidak terlalu dekat. Motor kini tidak hanya dipakai oleh orang dewasa tetapi melainkan anak usia belasan tahun. Hal ini terjadi karena motor bagi remaja sebagai kendaraan mereka untuk menuju sekolah, bermain, serta sebagai image mereka bahwa motor yang mereka miliki merupakan motor yang istimewa bagi mereka. Ditambah dengan adanya pembentukan geng motor yang marak akhir-akhir ini karena perilaku buruk yang terbentuk setelah mengikuti geng motor tersebut, walaupun tidak semua geng motor memiliki citra buruk namun geng motor lebih terkenal membawa dampak negatif. 1 2 Selain pembentukan geng motor, remaja maupun orang dewasa yang menyukai dunia otomotif mereka lebih sering memodifikasi badan motor agar lebih terlihat menarik. Hal ini mereka lakukan demi mendapatkan kesenangan dan menyalurkan bakat mereka tentang dunia otomotif. Modifikasi motor yang mereka lakukan biasanya merubah warna motor, stiker motor, memberi sentuhan air brush, merubah ukuran ban motor, serta memodifikasi apapun yang menurut mereka kurang menarik bagi mereka dan yang bisa mereka modifikasi. Disamping itu, motor juga memiliki kelebihan yang dapat memberi tantangan bagi pengendaranya dengan beratraksi yang menantang atau lebih dikenal dengan sebutan free style. Dari gambaran kegunaan, kelebihan dan pengguna motor di atas maka pada era ini persaingan motor untuk mendapatkan pangsa pasar sangat ketat. Karena setiap perusahaan motor harus membuat produk unggulan motor yang lebih baik dibanding dengan produk perusahaan yang lain. Disamping itu, cara penyajian iklan di media-media juga mempengaruhi minat konsumen. Sehingga, setiap karyawan yang bekerja pada bagian penjualan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya terhadap pencapaian jumlah barang yang terjual karena karyawan bagian penjualan adalah bagian yang penting dalam perusahaan dagang seperti dealer motor yang bekerja dengan cara pentargetan jumlah penjualan yang harus dicapai setiap karyawan. Sebuah organisasi pasti akan dipengaruhi berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Adapun faktor-faktor internal tersebut seperti komitmen organisasi, tingkat absensi, gaji, gaya kepemimpinan, kenaikan jabatan, 3 peraturan yang ada di organisasi tersebut, sedangkan eksternal seperti keadaan ekonomi, persaingan bisnis, peraturan pemerintah yang mengharuskan perusahaan dapat memadupadankan faktor-faktor tersebut yang akan membawa ke berbagai perubahan untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan yang terjadi. Dalam sebuah organisasi seperti dealer motor, komitmen organisasi menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan organisasi karena komitmen organisasi merupakan kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu organisasi atau perusahaan dengan karyawan. Organisasi yang baik mampu memberikan semua hak karyawan dengan baik. Sedangkan komitmen pada karyawan, menunjukan keinginan karyawan perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan dengan memberikan kemampuan terbaik yang dimiliki oleh setiap karyawan. Banyak hal yang mendorong terciptanya komitmen organisasi, diantaranya kepuasan-kepuasan yang diperoleh di dalam organisasi atau selama mereka bekerja. Kepuasan akan pembayaran yang diberikan perusahaan, kepuasan kondisi kerja baik secara mental pekerjaan yang dihadapi menantang atau tidak, sikap atasan dan pengawasan yang ada, hubungan dengan sesama rekan kerja, merupakan faktor-faktor penentu komitmen organisasi. Dari beberapa hal tersebut maka sebuah organisasi dapat menilai komitmen karyawan karena mengasumsikan dapat mengurangi perilaku negatif seperti penurunan prestasi kerja, tingkat absensi, turnover intention (Allen dan Meyer, 1993) dalam Siswanti (2005). 4 Keberhasilan penjualan yang diraih oleh karyawan bagian penjualan dengan angka tertinggi dalam penjualan merupakan harapan setiap manajer. Untuk mencapai target penjualan, perusahaan juga harus memberikan strategistrategi penjualan yang tidak dapat ditiru. Menurut Fisher dkk. (2006) dalam Margaretha dan Susanti (2008), dasar pengelolaan manusia sebenarnya juga dapat ditiru, namun strategi yang paling efektif bagi organisasi dalam menemukan cara-cara yang unik untuk menarik, mempertahankan, serta memotivasi karyawan mereka lebih sulit untuk ditiru oleh yang lainnya. Tetapi di sisi lain, tuntutan manajemen perusahaan dan kondisi lingkungan kerja sering kali menimbulkan beragam masalah dalam diri karyawan. Bukti-bukti ketidakpuasan karyawan diantaranya yaitu meningkatnya stress kerja, apabila hal ini tidak segera diatasi maka berdampak pada perilaku karyawan yang tidak diinginkan pihak perusahaan, seperti kepuasan kerja yang rendah berdampak pada komitmen organisasional turun, bahkan dapat berdampak adanya rasa ingin meninggalkan organisasi. Sehingga, harus dilakukan turnover karyawan untuk mendapatkan kondisi lingkungan yang baru. Selain itu, masalah yang selalu timbul sebagai masalah klasik adalah ketidakmampuan perusahaan dalam memberikan kompensasi dalam jumlah cukup sehingga memicu keinginan atau niat karyawan untuk keluar (turnover intention). Tingginya keinginan untuk keluar ini dapat merugikan perusahaan karena memerlukan biaya besar dalam merekrut karyawan-karyawan baru untuk menggantikan posisi mereka yang keluar, disamping kerugian-kerugian lain. 5 Permasalahan berikutnya adalah bahwa penelitian-penelitian tentang keinginan berpindah cenderung memfokuskan pada sektor tertentu, seperti pada tenaga penjualan (Brown dan Paterson, 1993), tenaga medis (Hackett et al., 1994) dan kelompok manajemen (Good et al., 1996). Kesimpulankesimpulan dan temuan-temuan yang dihasilkan tersebut, tidak bisa digeneralisasikan secara langsung pada kelompok lainnya. Karenanya, pengembangan pokok-pokok pengetahuan memerlukan replikasi-replikasi pada sektor yang berbeda-beda (Becker dan Gerhart, 1996) dalam Pareke (2008). Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DALAM HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN ( Survey pada dealer motor di wilayah Surakarta )”. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dibuat perumusan masalah yaitu : 1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover karyawan bagian penjualan ? 2. Apakah komitmen organisasional dapat menjadi moderator hubungan antara kepuasan kerja dan turnover karyawan bagian penjualan ? 6 C. Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya mengenai kepuasan kerja, komitmen organisasional dan turnover karyawan bagian penjualan. D. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja tehadap turnover karyawan bagian penjualan. 2. Untuk mengetahui komitmen organisasional dapat menjadi moderator hubungan antara kepuasan kerja dan turnover karyawan bagian penjualan. E. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, memperkuat teori-teori tentang telaah komitmen organisasi, kepuasan kerja karyawan, dan maupun untuk merespon penelitian terdahulu, serta dapat menganalisa peneraparan teori yang di dapat selama menempuh kuliah dengan masalah yang nyata. 7 2. Bagi Perusahaan yang diteliti Penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi atau masukan untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang dilihat dari aspek komitmen organisasi, kepuasan kerja dan turnover karyawan bagian penjualan. 3. Peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi peneliti berikutnya dengan mengambil objek penelitian yang sama tentang kemungkinan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja karyawan dan turnover karyawan. F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Di dalam Bab II dibahas kerangka teoritis dan Pembahasan Hipotesis, yang berisikan landasan teori dan bukti-bukti empiris dari penelitian terdahulu yang dijadikan kerangka konseptual untuk perumusan hipotesis. Bagian pertama membahas komitmen organisasional, bagian kedua membahas kepuasan kerja, bagian ketiga mengenai turnover karyawan. 8 BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode penelitian, menguraikan pemilihan sampel dan metode pengumpulan data, definisi variabel, pengukuran variabel-variabel, uji validitas dan uji reliabilitas, dan teknik pengujian hipotesis. BAB IV : PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang analisa data diskriptif, analisa data terhadap pengujian hipotesis maupun pengujian asumsi klasik, dan pembahasan secara teoritik baik secara kuantitatif dan statistik. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini difokuskan pada kesimpulan hasil penelitian serta mencoba untuk menarik beberapa implikasi hasil penelitian. Mengungkapkan keterbatasan dari penelitian yang mungkin dapat diantisipasi oleh peneliti selanjutnya dan rekomendasi untuk penelitian lanjutan.