bab iv pilihan kata ( diksi )

advertisement
PILIHAN KATA
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat untuk menyatakan ide atau gagasan. Pilihan kata
merupakan unsur yang sangat penting, karena bahasa terjadi dari
kata-kata. Kata-kata ini membentuk kelompok kata, kalimat,atau
pun wacana berdasarkan kaidah bahasa yang bersangkutan.
Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna.
Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau
didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan
reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk.
PENGGUNAAN KATA
Kita harus memperhatikan pemakaian kata dan kaidah
bahasa yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan untuk
dapat menghasilkan penggunaan berbahasa yang baik, benar,
dan cermat. Dalam penggunaan kata, yang terdiri atas bentuk
dan makna, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor di
luar kebahasaan.
Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan
kata karena kata merupakan tempat menampung ide atau
gagasan. Berdasarkan hal tersebut, untuk menyatakan gagasan
atau ide, kita memerlukan ketepatan kata yang mengandung
gagasan atau ide yang kita sampaikan; kesesuaian kata dengan
situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
KETEPATAN PILIHAN
KATA
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan
/penggunaan kata, yaitu :








Kata yang bermakna denotatif dan konotatif
Kata yang bermakna sama dan hampir sama
Kata yang umum dan kata khusus
Kata yang mengalami perubahan makna
Kata dengan ejaan yang mirip
Kata ciptaan sendiri
Kata ungkapan atau idiom
Kata yang singkat dan tak singkat
 Kata Yang Bermakna Denotatif dan
Bermakna Konotatif

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar.
Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa
adanya.
Contohnya : Kata makan, dalam makna denotatif berarti
memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan
ditelan.

Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang
timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan
kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna
konseptual.
Contohnya : Kata makan, dalam makna konotatif
berarti untung atau pukul.
 Makna Konotatif
Harus kita ketahui bahwa makna konotatif
selalu berbeda dari zaman ke zaman,
disesuaikan dengan kondisi dan situasi
tertentu.
Contohnya :
rumah
gedung, wisma, graha
penonton
pemirsa, pemerhati
dibuat
dirakit, disulap
sesuai
harmonis
tukang
ahli, juru
pembantu
asisten
bunting
hamil, mengandung
mati
meninggal, wafat
 Kata Bersinonim
Sinonim adalah dua kata lebih yang pada
asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi
bentuknya berlainan. Sinonim ini dipergunakan
untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada
tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak
membosankan. Kita ambil contoh kata cerdas
dan cerdik. Kedua kata ini bersinonim, tetapi
kedua kata tersebut tidak persis sama benar.
Kata-kata lain yang bersinonim ialah :
agung, besar, raya
mati, mangkat, wafat, meninggal
cahaya, sinyal
penelitian, penyelidikan.
 Kata Bermakna Umum dan
Khusus
Kata bermakna umum mencakup kata bermakna
khusus.
 Kata bermakna umum
Contohnya : Ikan memiliki acuan yang lebih luas
daripada kata mujair atau tawes
 Kata bermakna khusus
Contohnya : gurame, lele, tawes, dan mas
KATA UMUM DAN KATA KHUSUS
 Superordinat
(Hipernim)
Warna
Biru
Hijau
Pink
 Subordinat
(Hiponim)
Kata yang Mengalami Perubahan Makna
Generalisasi
Bapak
Saudara
Spesialisasi
Pendeta
Sarjana
Ameloratif
Tunakarya
Peyoratif
Pengangguran
Sinestesia : Wajah Sofi tampak asam karena cintanya
ditolak Willy
Asosiasi : Rijal menyikat habis makanan di kantin fikom
Kata Yang Berejaan Mirip
Demi ketepatan kata, kita pun harus
berhati-hati dalam menggunakan kata-kata
yang berejaan mirip seperti :
- bahwa,
bawa, bawah
- gaji, gajih
- sangsi, sanksi
Kata dengan Ejaan yang Mirip
١ Homonim
contoh : buku, bisa, tanggal
٢ Homofon
contoh : bang dengan bank
masa dengan massa
sangsi dengan sanksi
٣ Homograf
contoh : teras, sedan, tahu
Kata Ciptaan Sendiri
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bahasa
indonesia pada saat ini tidak lagi digunakan dengan
baik dalam bahasa sehari-hari. Sehingga disaat ini
sering sekali tercipta kosakata-kosakata yang kurang
baik, hal ini dilakukan dengan alasan tuntutan zaman.
Ungkapan Atau Idiom
Kata-kata yang dipakai secara kiasan yang
disampaikan pada suatu kesempatan disebut idiom atau
ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan
tergolong dalam kata yang bermakna konotatif. Contoh :
keras kepala
 panjang tangan
 sakit hati
 banting tulang

Kata Yang Singkat Atau Kata ‘Tak
singkat
Demi ketepatan pilihan kata, sebaiknya
kita memilih kata atau ungkapan yang lebih
singkat. Misalnya :
• Membuat betul menjadi membetulkan.
• Memberikan informasi menjadi
menginformasikan.
KESESUAIAN PILIHAN
KATA
Ada hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
kesesuaian pilihan kata :
 Dalam situasi resmi, kita gunakan kata-kata baku
 Dalam situasi umum, kita gunakan kata-kata umum
 Dalam situasi khusus, kita gunakan kata-kata khusus
 Kata-kata yang bersifat ilmiah tidak harus berbahasa
asing
 Bahasa lisan berbeda dengan bahan tulisan
 Hindari pemakaian kata-kata yang kurang efektif
Kata Baku dan Takbaku
 Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan
sebagai kerangka rujukan norma bahasa indonesia
dalam penggunaannya.
 Kata takbaku adalah kata yang tidak sesuai
dengan kaidah mengenai kata dalam bahasa
indonesia. Dalam artikata kata takbaku adalah
kata tidak resmi.
Bahasa Baku
Definisi
:
Suatu ragam penggunaan
bahasa yang dilembagakan
dan diakui oleh sebagian
besar warga masyarakat
pemakainya sebagai bahasa
resmi.
Ciri Bahasa Baku
Menurut Anton M. Moeliono ada dua ciri bahasa baku:
1.
Mantap
*Untuk mencapai kemantapan perlu diusahakan
penyusunan aturan bahasa yang menyangkut dua aspek :
a. Bahasa menurut situasi pemakai dan pemakaiannya.
b. Bahasa menurut strukturnya sebagai sistem komunikasi.
2.
Cendikia
*Bahasa Indonesia harus mampu mengungkapkan proses
pemikiran yang rumit dalam berbagai bidang ilmu.
Fungsi Bahasa
Baku
1. Fungsi pemersatu, karena bahasa merupakan
wahana dan pengungkap kebudayaan nasional.
2. Fungsi Penanda kepribadian, indonesia
membedakan dirinya dengan menggunakan bahasa
indonesia sebagai identitas bangsa.
3. Fungsi Penambah wibawa, gengsi yang lekat pada
bahasa Indonesia baku menambahkan wibawa
pada setiap orang yang dapat menguasai bahasa
dengan mahir.
4. Fungsi Kerangka acuan, merupakan ukuran
tentang tepat atau tak tepat pemakaian bahasa
dalam situasi tertentu.
Bahasa Tidak Baku
Definisi
:
Suatu ragam penggunaan bahasa yang tidak
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri
yang menyimpang dari aturan bahasa baku.
Dipakai dalam situasi tidak resmi.
Contoh-contoh
Baku
Tidak Baku
Baku
Tidak Baku
kemarin
kemaren
aksesori
aksesoris
mengubah
merubah
aktivitas
aktifitas
di samping
disamping
akuarium
aquarium
pertanggungjawab pertanggungan
an
jawab
azan
adzan
belum mengenal
belum kenal
azas
asas
mengonsumsi
mengkonsumsi
Cina
China
mengoordinasi
mengkoordinasi
Februari
Pebruari
menyukseskan
mensukseskan
ijazah
ijasah
kait-mengait
kait-mengkait
izin
ijin
hakikat
hakekat
memercayai
mempercayai
hipotesis
hipotesa
memengaru
hi
mempengaru
hi
komersial
komersil
memerkosa
memperkosa
melegalkan
melegalisasi
zaman
jaman
Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah adalah kata-kata yang biasa
digunakan dilingkungan ilmiah dan dunia
pendidikan pada umumnya. Kata populer adalah
kata yang biasa digunakan dikalangan masyarakat
pada umumnya. Contohnya sebagai berikut :
Kata ilmiah :
Kata populer :
- dampak
- akibat, kendala, hambatan
- formasi
- susunan
- frustasi
- kecewa
- pasien
- orang sakit
- volume
- isi
- koma
- sekarat
Download