PILIHAN KATA Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan ide atau gagasan. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, karena bahasa terjadi dari kata-kata. Kata-kata ini membentuk kelompok kata, kalimat,atau pun wacana berdasarkan kaidah bahasa yang bersangkutan. Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna. Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk. PENGGUNAAN KATA Kita harus memperhatikan pemakaian kata dan kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan untuk dapat menghasilkan penggunaan berbahasa yang baik, benar, dan cermat. Dalam penggunaan kata, yang terdiri atas bentuk dan makna, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide atau gagasan. Berdasarkan hal tersebut, untuk menyatakan gagasan atau ide, kita memerlukan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan; kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca. KETEPATAN PILIHAN KATA Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan /penggunaan kata, yaitu : Kata yang bermakna denotatif dan konotatif Kata yang bermakna sama dan hampir sama Kata yang umum dan kata khusus Kata yang mengalami perubahan makna Kata dengan ejaan yang mirip Kata ciptaan sendiri Kata ungkapan atau idiom Kata yang singkat dan tak singkat Kata Yang Bermakna Denotatif dan Bermakna Konotatif Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Contohnya : Kata makan, dalam makna denotatif berarti memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Contohnya : Kata makan, dalam makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna Konotatif Harus kita ketahui bahwa makna konotatif selalu berbeda dari zaman ke zaman, disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu. Contohnya : rumah gedung, wisma, graha penonton pemirsa, pemerhati dibuat dirakit, disulap sesuai harmonis tukang ahli, juru pembantu asisten bunting hamil, mengandung mati meninggal, wafat Kata Bersinonim Sinonim adalah dua kata lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Sinonim ini dipergunakan untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Kita ambil contoh kata cerdas dan cerdik. Kedua kata ini bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar. Kata-kata lain yang bersinonim ialah : agung, besar, raya mati, mangkat, wafat, meninggal cahaya, sinyal penelitian, penyelidikan. Kata Bermakna Umum dan Khusus Kata bermakna umum mencakup kata bermakna khusus. Kata bermakna umum Contohnya : Ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair atau tawes Kata bermakna khusus Contohnya : gurame, lele, tawes, dan mas KATA UMUM DAN KATA KHUSUS Superordinat (Hipernim) Warna Biru Hijau Pink Subordinat (Hiponim) Kata yang Mengalami Perubahan Makna Generalisasi Bapak Saudara Spesialisasi Pendeta Sarjana Ameloratif Tunakarya Peyoratif Pengangguran Sinestesia : Wajah Sofi tampak asam karena cintanya ditolak Willy Asosiasi : Rijal menyikat habis makanan di kantin fikom Kata Yang Berejaan Mirip Demi ketepatan kata, kita pun harus berhati-hati dalam menggunakan kata-kata yang berejaan mirip seperti : - bahwa, bawa, bawah - gaji, gajih - sangsi, sanksi Kata dengan Ejaan yang Mirip ١ Homonim contoh : buku, bisa, tanggal ٢ Homofon contoh : bang dengan bank masa dengan massa sangsi dengan sanksi ٣ Homograf contoh : teras, sedan, tahu Kata Ciptaan Sendiri Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bahasa indonesia pada saat ini tidak lagi digunakan dengan baik dalam bahasa sehari-hari. Sehingga disaat ini sering sekali tercipta kosakata-kosakata yang kurang baik, hal ini dilakukan dengan alasan tuntutan zaman. Ungkapan Atau Idiom Kata-kata yang dipakai secara kiasan yang disampaikan pada suatu kesempatan disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif. Contoh : keras kepala panjang tangan sakit hati banting tulang Kata Yang Singkat Atau Kata ‘Tak singkat Demi ketepatan pilihan kata, sebaiknya kita memilih kata atau ungkapan yang lebih singkat. Misalnya : Membuat betul menjadi membetulkan. Memberikan informasi menjadi menginformasikan. KESESUAIAN PILIHAN KATA Ada hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kesesuaian pilihan kata : Dalam situasi resmi, kita gunakan kata-kata baku Dalam situasi umum, kita gunakan kata-kata umum Dalam situasi khusus, kita gunakan kata-kata khusus Kata-kata yang bersifat ilmiah tidak harus berbahasa asing Bahasa lisan berbeda dengan bahan tulisan Hindari pemakaian kata-kata yang kurang efektif Kata Baku dan Takbaku Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa indonesia dalam penggunaannya. Kata takbaku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah mengenai kata dalam bahasa indonesia. Dalam artikata kata takbaku adalah kata tidak resmi. Bahasa Baku Definisi : Suatu ragam penggunaan bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi. Ciri Bahasa Baku Menurut Anton M. Moeliono ada dua ciri bahasa baku: 1. Mantap *Untuk mencapai kemantapan perlu diusahakan penyusunan aturan bahasa yang menyangkut dua aspek : a. Bahasa menurut situasi pemakai dan pemakaiannya. b. Bahasa menurut strukturnya sebagai sistem komunikasi. 2. Cendikia *Bahasa Indonesia harus mampu mengungkapkan proses pemikiran yang rumit dalam berbagai bidang ilmu. Fungsi Bahasa Baku 1. Fungsi pemersatu, karena bahasa merupakan wahana dan pengungkap kebudayaan nasional. 2. Fungsi Penanda kepribadian, indonesia membedakan dirinya dengan menggunakan bahasa indonesia sebagai identitas bangsa. 3. Fungsi Penambah wibawa, gengsi yang lekat pada bahasa Indonesia baku menambahkan wibawa pada setiap orang yang dapat menguasai bahasa dengan mahir. 4. Fungsi Kerangka acuan, merupakan ukuran tentang tepat atau tak tepat pemakaian bahasa dalam situasi tertentu. Bahasa Tidak Baku Definisi : Suatu ragam penggunaan bahasa yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari aturan bahasa baku. Dipakai dalam situasi tidak resmi. Contoh-contoh Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku kemarin kemaren aksesori aksesoris mengubah merubah aktivitas aktifitas di samping disamping akuarium aquarium pertanggungjawab pertanggungan an jawab azan adzan belum mengenal belum kenal azas asas mengonsumsi mengkonsumsi Cina China mengoordinasi mengkoordinasi Februari Pebruari menyukseskan mensukseskan ijazah ijasah kait-mengait kait-mengkait izin ijin hakikat hakekat memercayai mempercayai hipotesis hipotesa memengaru hi mempengaru hi komersial komersil memerkosa memperkosa melegalkan melegalisasi zaman jaman Kata Ilmiah dan Kata Populer Kata ilmiah adalah kata-kata yang biasa digunakan dilingkungan ilmiah dan dunia pendidikan pada umumnya. Kata populer adalah kata yang biasa digunakan dikalangan masyarakat pada umumnya. Contohnya sebagai berikut : Kata ilmiah : Kata populer : - dampak - akibat, kendala, hambatan - formasi - susunan - frustasi - kecewa - pasien - orang sakit - volume - isi - koma - sekarat