40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajiannya, serta bagaiman peneliti
memahami dan menafsirkan kode di balik tanda dan teks tersebut. Dari bentuknya
yang interpretatif, peneliti berlaku sebagai pengamat yang memiliki kualifikasi
tertentu dan kompeten akan bisa melaporkan hasil temuannya secara objektif,
jelas, dan akurat mengenai pengamatan mereka sendiri, dan berdasarkan
pengalaman orang lain mengenai dunia sosial. 37
Dalam pendekatan kualitatif ini, mendekati makna, dan ketajaman analisis
logis dan juga dengan cara menjauhi statistik. Pendekatan kualitatif merupakan
cara handal dan relevan untuk bisa memahami fenomena sosial. Dengan ini
penelitian kualitatif dapat terfokus menemukan tema atau nilai budaya semacam
apa yang terpendam dibalik suatu fenomena sosial, serta menemukan risionalitas
seperti apa yang bersemayam dibalik suatu fenomena sosial.38
37
Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta, Tiara Wacana, 2001, Hal 25
38
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Warisan
Kontemporer), Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2008, Hal 45
40
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan semiotika. Semiotik
adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang
berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda
lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya.
Menurut Preminger (2001), ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau
masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari
sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda
tersebut mempunyai arti. Tokoh-tokoh penting dalam bintang semiotik adalah
Ferdinand de Saussure, seorang ahli filsafat dan logika Amerika. Kajian semiotik
menurut Saussure lebih mengarah pada penguraian sistem tanda yang berkaitan
dengan lingusitik, sedangkan Peirce lebih menekankan pada logika dan filosofi
dari tanda-tanda yang ada di masyarakat.
Disini saya menggunakan Model Semiotik Roland Barthes.39
Metode analisis model semiotika Roland Barthes ini digunakan karena
yang ditekankan dan merupakan bagian yang paling penting dalam teori ini adalah
hal sugestif yang mendasari seseorang dalam memaknai sebuah tanda, interaksi
antara tanda dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya. Interaksi
antara konvensi dalam tanda dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh
penggunanya. Hal itu dapat berupa perasaan, emosi, nilai kebudayaan serta
ideologi yang diyakini serta berbagai unsur lain yang menjadi latar belakang
orang tersebut.
39
Racmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi Kencana Media Group Hal. 263-264.
41
Barthes adalah kritikus budaya dan salah satu orang pertama yang
menerapkan teori semiotika di pelbagai objek dan aktivitas sehari-hari. Dia
mempublikasikan pelbagai artikel jurnalistis yang didalamnya dia mengambil
pelbagai objek sehari-hari dan memberikan analisis semiologis terhadap objekobjek tersebut.
Barthes telah menyadari bahwa nyatanya ada dua level atau tatanan
signifikasi. Tatanan pertama dijelaskan oleh de Saussure dan tatanan kedua bukan
menyangkut kata-kata itu sendiri, tetapi tentang pelbagai asosiasi tertentu yang
dimiliki oleh kata-kata tersebut bagi irang yang membaca, menulis, mendengar,
atau mengucapkan kata-kata tersebut. Hal yang mulai dilakukan oleh Barthes
adalah memperlihatkan bagaimana pelbagai tanda yang dimiliki tanda-tanda
berbeda bagi orang-orang yang berbeda.40
Salah satu cara yang digunakan para pakar untuk membahas lingkup
makna yang lebih besar adalah dengan membedakan makna denotatif dengan
makna konotatif.
Makna Denotatif adalah hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi
atau realitas dalam pertandaan tahap denotatif. Misalnya ada gambar manusia,
binatang, pohon, rumah. Warnanya juga dicatat seperti merah, kuning, biru, putih,
dan sebagainya. Pada tahapan ini hanya informasi data yang disampaikan.
Sedangkan makna Konotatif menurut Piliang (1998: 17), makna konotatif
meliputi aspek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai
kebudayaan dan ideologi. Contohnya gambar wajah orang tersenyum dapat
40
Will Barton dan Andrew Beck, Bersiap mempelajari Kajian Komunikasi, Jalasutra, Yogyakarta,
2010, Hal 107-108
42
diartikan sebagai suatu keramahan dan kebahagiaan. Tetapi sebaliknya, bisa saja
tersenyum diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap seseorang. Untuk
memahami makna konotatif, maka unsur-unsur yang lain harus dipahami pula.41
3.3
Unit Analisis
Unit analisis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu, audio visual
(video) program sinetron Biang Kerok di SCTV, episode 148 yang tayang pada
pukul 21.30.
Alasan memilih episode ini adalah karena episode ini menayangkan
adegan kekerasan verbal dan non verbal.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu proses pengumpulan data penelitian yang
diperoleh dengan menganalisis video sinetron yang akan penulis teliti.
3.4.1 Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber utama, yaitu dari
menganalisis video tersebut.
3.4.2 Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari hasil mempelajari
buku, website, dokumentasi dan artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini.
41
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, Jalasutra, Yogyakarta, 2008, Hal 20
43
3.5 Definisi Konsep
Pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama.
Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan
yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai
dengan maksud kita memakainya.42
Tabel 3.1
Definisi Konsep
No
1.
Konsep
Definisi
Representasi
Representasi
adalah
gambaran
atau
sebuah makna di mana memaknai apa yang
digambarkan pada benda tersebut secara akurat
atau
realita.
Jadi,
dalam
pengertian
ini,
representasi menyangkut pembuatan makna.
Apa yang di represntasikan kepada kita melalui
media adalah makna-makna atau gambaran yang
ditampilkan di dalam media tersebut.
2.
Kekerasan
Adalah serangan fisik atau penganiayaan,
biasanya interpersonal, tapi juga bisa antara
orang ke benda tertentu (dan di skenario
42
Singarimbun dan Effendi (2009)
44
tertentu, sebaliknya). Kekerasan domestik dan
kekerasan interpersonal juga termasuk dalam
istilah kekerasan pada umumnya, sebagaimana
halnya juga aksi peperangan. Apa yang dihitung
sebagai kekerasan membutuhkan persetujuan
konteks dan kultural. Olahraga mengandung
bentuk perilaku kasar yang tidak begitu ditandai,
sebagai contoh tinju, gulat, hoki es, dan
lapangan sepakbola Amerika.43
3.
Sinetron
Sinetron
sebuah
sinema
elektronik tentang sebuah cerita
yang di
dalamnya
adalah
membawa misi tertentu
kepada
pemirsa. Misi ini dapat berbentuk moral untuk
pemirsa atau realitas moral yang ada di
kehidupan masyarakat sehari-hari. Sinetronsinetron yang membawa pesan moral pada
umumnya mengangkat setting cerita lewat
karakter tokoh berwatak bijaksana dan ideal
perilakunya. Diharapkan dari tokoh ini, pemirsa
dapat mengambil manfaat dan menirunya.
Kelemahan dari sinetron yang berisi pesan
43
John Hartley, Comunication, Cultural, & Media Studies, Jalasutra, Yogyakarta, 2010, Hal 140
45
moral, yaitu seringkali terjebak pola menggurui
serta keluar dari realitas dan objektivitas
empiris. Sinetron ini menarik pemirsa namun,
hanya
sebatas
hiburan
dan
gagal
untuk
mengubah perilaku masyarakat seperti yang
diharapkan.
4.
Analisis Semiotika
Berupaya menemukan makna tanda termasuk
hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah tanda
(teks, iklan, berita). Karena sistem tanda sifatnya
amat kontekstual dan bergantung pada pengguna
tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan
hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial di
mana pengguna tanda tersebut berada.
3.6
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan
memahami suatu situasi sosial, peristiwa, peran, interaksi, dan kelompok. Metode
penelitian kualitatif merupakan sebuah proses investigasi. Penelitian kualitatif
melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris, seperti studi
kasus, pengalaman pribadi, introspeksi riwayat hidup, wawancara, pengamatan
46
teks sejarah, interaksional dan visual yang menggambarkan momen rutin dan
problematic, serta maknanya dalam kehidupan, individual dan kolektif.44
Pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha memahami subyek dari
kerangka berpikirnya sendiri. Yang terpenting adalah pengalaman, pendapat,
peasaan, dan pengetahuan partisipan. Oleh karena itu, semua perspektif menjadi
bernilai bagi peneliti. Peneliti tidak melihat benar atau salah, namun semua data
itu penting. Peneliti tidak dibatasi oleh angka-angka, perhitungan statistik,
variable-variable yang mngurangi nilai keunikan individual.45
Metode kualitatif ini sendiri mempunyai pengertian yaitu suatu proses
yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai
kompleksitas. Definisi diatas menunjukan beberapa kata kunci dalam riset
kualitatif, yaitu : proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia.
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan bahwa, metode penelitian kualitatif
itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi di lapangan, mencatat
secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai
dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara
mendetail.46
44
Agus Salim, 2001, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (dari Denzin Guba dan
Penerapannya). Yogyakarta: Tiara Wacana, hal 5.
45
Taylor & Bogdan. Creswell 1994.
46
Sugiono. 2009, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
47
Prosedur analisis data adalah sebagai berikut
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu proses pengumpulan data penelitian yang diperoleh
dengan menganalisis salah satu episode yang penulis ingin teliti..
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti selama analisis
data dilakukan dan merupakan langkah yang tak terpisahkan dari analisis data.
Langkahnya melibatkan beberapa tahap, yaitu pertama, editing pengelompokan,
dan meringkas data. Kedua, menyusun catatan-catatan yang berupa gagasan atau
ungkapan yang mengarah pada teorisasi berkenaan dengan data yang ditemui. Dan
tahap yang terakhir adalah menyusun rancangan konsep-konsep serta penjelasanpenjelasan
berkenaan dnegan tema, pola, atau kelompok-kelompok data
bersangkutan.
3. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan tahap terakhir, di mana peneliti telah mendapatkan
kesimpulan pada pola-pola data yang ada dan yang telah dibuat, kemudian pada
akhirnya dibentuk berupa laporan ilmiah mengenai gejala atau realitas yang
diteliti.
48
Download