KARAKTER PENOKOHAN DALAM FILM(Studi Analisis Semiotik pada Film King Kong) Oleh: Nanda Ispratama (00220013) Communication Science Dibuat: 2006-05-22 , dengan 2 file(s). Keywords: Karakter Penokohan, Film Film pada umumnya mempunyai pijakan kuat pada budaya, dan menjadi cerminan sisi kehidupan keseharian manusia. Dalam penelitian ini peneliti tertarik dengan film King Kong karya Peter Jackson, yang mengisahkan tentang seekor gorila raksasa yang telah jatuh cinta pada seorang wanita.Yang kemudian keberadaannya tersebut diketahui oleh sekelompok manusia tak bertanggung jawab, dan dipisahkan dari habitatnya. Dari cerita narasi tersebut, film ini memiliki banyak pesan sosial yang akan disampaikan, yang dapat dilihat pada unsur-unsur visualisasinya, termasuk karakter penokohan yang diciptakan. Dan juga pada film ini terdapat banyak sekali unsur-unsur budaya yang merupakan representasi akan realitas sosial kontemporer. Film adalah sebuah bahasa kompleks yang mematuhi aturan-aturan tertentu, yang ditentukan oleh sebuah keragaman tanda-tanda yang bermacam-macam (montage, posisi, musik, suara, karakter tokoh, danlain-lain). Film dibentuk oleh teknik narasinya, yang juga dikelompokkan oleh kemungkinan-kemungkinan teknik yang dapat mempertinggi nilai kenyataan pada film. Makna laten diartikan sebagai makna yang tidak terlihat. Dalam sebuah film banyak ditampilkan makna-makna yang tidak terlihat yang dikemas dalam keragaman tanda-tanda. Karakter penokohan bisa disebut tanda. Karena karakter adalah interpretasi suatu latar belakang perilaku yang ada pada diri seseorang individu maupun individu sebagi yang mewakili sebuah kelompok. Dalam teks film, karakter merupakan bentuk ideologi penulis ataupun realitas, yang bekerja bukan hanya pada aspek isi tetapi juga pada aspek bentuk. Karena ideologi beroperasi tidak melalui ekspresi-ekspresi langsung, maka ia tidak pernah tampak seperti sebuah pernyataan langsung. Dengan kata lain, ideologi bersembunyi di dalam struktur naratif, kode-kode, konvensi, serta citra-citra (images) yang dibangun melalui bahasa filmis. Semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek-obyek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Semiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotik Pierce dan Barthes. Metodologi penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotik Charles Sanders Pierce yang memperhatikan elemen tanda yaitu, indeks, ikon, simbol, yang kemudian dimaknakan secara Denotatif dan Konotatif tanpa mengesampingkan Mitos yang ada (Roland Barthes) untuk memperoleh gambaran atau pengertian yang umum dan relatif menyeluruh mencakup permasalahan yang diteliti. Fokus penelitiannya antara lain, karakter tokoh yang dianggap representatif akan makna laten dan juga elemen visual lain seperti, angle, setting, lighting dan audio seperti dialog, sound effect. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam analisis semiotik makna laten film King Kong melalui representasi karakter penokohan, adalah sebagai berikut : konstruksi makna laten yang direpresentasikan melalui karakter tokoh lebih banyak memberikan pemaknaan dalam bentuk ikon dan indeks, yang mewakili karakter masyarakat dan gaya hidup dalam realitas sosial kota New York tahun 30an. Sementara itu bentuk tanda yang memiliki hubungan sintagmatik dan paradigmatik pada karakter tokoh merupakan bagian dari latar peristiwa yang berlangsung dalam film : masyarakat New York tahun 30an adalah masyarakat yang ambisius dalam mencapai kehidupan yang lebih baik. Hal ini merupakan mitos akan peristiwa masa lalu. Film ini juga merupakan bentuk kritik akan ideologi, yang didalamnya ditampilkan beberapa kelompok kelas sosial, seolah-olah ingin menunjukkan kelompok yang kuat akan semakin kuat.