CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN OLAY TOTAL WHITE CREAM Analisis semiotik pada iklan televisi Olay Total White Cream versi Audi Oleh: Agung Eko Pramudito ( 01220198 ) communication science Dibuat: 2007­04­03 , dengan 2 file(s). Keywords: Citra Perempuan, Iklan televisi, Semiotik Aplikasi iklan melalui media massa dianggap sebagai suatu cara pemasaran produk yang paling efektif dalam menyampaikan pesan­pesan tentang kegunaan dan keistimewaan dari produk tersebut yang akan dipasarkan. Penyampaian pesan melalui media komunikasi juga lebih menarik karena pesan bisa direkayasa sedimikian rupa dengan dibubuhi illustrasi warna, suara, dan gambar. Penggunaan sosok perempuan sebagai model atau bintang iklan merupakan suatu fenomena yang sudah menjadi rahasia umum untuk dapat merebut hati konsumen. Walaupun konsumen yang dituju bukan merupakan lawan jenis dari kaum perempuan (kaum Pria) melainkan perempuan itu sendiri. Penggunaan Sosok perempuan disini terlepas dari bagaimana perempuan sebagai sosok penarik hati laki­laki tetapi sebagai realitas perempuan ideal dimuka publik. Iklan ini pilih menjadi objek penelitian karena memeiliki beberapa signifikansi terhadap beberapa iklan produk serupa di media televisi. Dalam beberapa iklan banyak menampilkan sosok perempuan sesuai dengan mitos kecantikan dimana permpuan cantik adalah perempuan yang putih, berkulit sehat, cantik berambut lurus berpustur tubuh proporsional. Sedangkan dalam iklan Olay Total white Cream ini penggunaan Audi sebagai talent adalah menjadi sebuah hal yang aneh oleh penulis. Audi memang cantik tetapi jauh dari stereotype yang bisa dibentuk oleh masyarakat, selain itu penggunaan beberapa teknik pengambilan gambar dinilai penulis monoton tidak variatif. Sedangkan banyak iklan dibuat secara variatif dari segi warna dan teknis pengambilan gambar serta setting ruang yang lebih banyak. Citra perempuan seperti yang disebutkan dalam iklan­iklan melekat dalam masyarakat, maka tidak mengherankan kalau biro iklan selalu mengikuti citra masyarakat dan menggantungkan dirinya pada komodifikasi tubuh perempuan. Karena dalam iklan, segi komersial menjadi pertimbangan utama. Dalam melakukan interpretasi terhadap fenomena permasalahan diatas teori yang digunakan anatara lain: Iklan dalam pandangan Cultural Studies (Barker, 2005;259) dan (Strinati,2003;269). Iklan sebagai bagian dari pemasaran (Kasali,1994;10). Mitos kecantikan perempuan (Wolf: 2004:23) dimana perempuan sebagai pemuja kecantikan, Citra Perempuan (Bungin,2003:103) merupakan konsep pencitraan perempuan dalam media massa cetak. Sedang konsep semiotik yang digunakan adalah konsep semiotik Charles Sanders Peirce, dengan menggunakan metode dari pierce peneliti dapat lebih menspesifikasikan tanda kedalam tiga tanda menurut sifat dasarnya, yaitu Ikon, Indek, dan Simbol. Pemaknaan iklan televisi harus dilakukan dengan metode khusus yang cermat agar dapat menemukan makna dan memaknainya dengan tepat. Penelitian ini metode yang dipilih adalah metodologi kualitatif dengan metode semiotik dengan analisis interpretatif terhadapa data­data yang diperoleh dalam iklan Olay Total White Cream versi Audi, dengan memfokuskan pada pengambilan gambar Angle, warna, gesture, musik, teks dan voice over dan keseluruhab makna tanda yang terdapat pada iklan tersebut. Setelah dilakukan interpretasi terhadapa iklan, diperoleh pemaknaan mengenai citra perempuan atau representasi perempuan Secara keseluruhan representasi perempuan dalam iklan ini tidak jauh dari realitas, Audi pada dasarnya (realitasnya) merupakan sosok perempuan yang energik, ramah dan ceria. Selain itu representasi perempuan dalam iklan Olay Total White Cream ini merujuk pada pencitraan perempuan sebagai seorang subjek, sebagai seorang yang Ordinan, dimana mereka tidak lagi digambarkan sebagai objek dari kaum laki­laki. Perempuan yang terampil juga ikut digambarkan dalam iklan ini. Dan juga stereotipe perempuan cantik versi langsing jelas­jelas ditepis dalam iklan ini. Paling tidak dalam memenuhi kebutuhan perekonomian sehari­hari mereka sudah mampu mandiri. Pencitraan perempuan dalam iklan disalah satu sisi membuka gambaran lebih luas dimana perempuan layak diberikan kebebasan dalam melakukan eksplorasi untuk lebih menggali potensi mereka.