BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian yang bersifat deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya melukiskan variabel dan variable. Penelitian deskriptif lahir karena suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya36. Berdasarkan dari pengertian penelitian secara deskriptif tersebut, maka akan diadakan penelitian nilai-nilai persahabatan dalam film 5 cm dengan meneliti film tersebut dan menemukan unsur persahabatan dibalik tanda-tanda yang terdapat dalam film 5 cm kemudian setelah menemukan makna dari tanda-tanda dalam film tersebut maka diteliti bentuk-bentuk persahabatan yang coba dipaparkan dalam film 5 cm tersebut. Pengkategorian pertama dilakukan dengan memilih judul film, kedua memahami isi dan audio serta visualisasi pesan yang lebih berfokus pada kandungan unsur-unsur negativitas sosial dengan focus sikap setiap karakter yang ditampilkan dalam film. Melalui hasil pengkategorian di atas, akan diperoleh unsur-unsur yang berhubungan dengan nilai-nilai persahabatan yang dimunculkan dalam film 5 cm tersebut, dan unsur-unsur tersebut yang akan menjadi objek penelitian, dan untuk 36 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif), Yogyakarta : UII Press. 2007 Hal 35 48 49 selanjutnya menemukan bentuk nilai-nilai persahabatan apa yang terdapat didalamnya serta menggambarkan pemaknaan bentuk-bentuk persahabatan didalamnya. 3.2. Metodologi Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian secara kualitatif, dengan fokus penelitian pada bidang studi semiotika menggunakan teori Roland Barthes. Penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif, kegiatan penelitian kualitatif banyak mendeskripsikan bagaimana objek dalam interaksi dengan sekelilingnya terkait dengan tema penelitian. Dengan begitu, segala aktivitas gerak, perilaku, sikap, ungkapan verbal dan non verbal menjadi fokus sendiri. Pada sisi ini pendekatan kesejarahan tidak dapat dipisahkan dari penelitian kualitatif37. Dan penelitian kualitatif diperoleh dari apa yang diamati, didengar, dirasa, dan dipikirkan oleh peneliti. Informasi-informasi itu yang terkait dengan fokus penelitiannya38. 3.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Moh Nasir : “Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara teknik pengumpulan data dengan perumusan masalah penelitian, dan teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data dengan satuan-satuan pengamatan tertentu. Penentuan metode 37 38 Ibid. 36 Ibid. 84 50 pengumpulan data ini tergantung pada permasalahan penelitian yang diangkat sehingga peneliti dapat menentukan teknik pengumpulan data sesuai untuk digunakan dalam penelitian. 3.3.1. Data Primer Data primer diperoleh dari proses pengambilan data berupa film 5 cm, karya Soraya Intercine Films produksi 12 Desember 2012. Data primer berupa film dengan format DVD. Pengambilan data film (baik audio maupun visual) menggunakan media computer. Kemudian data yang diolah, dijadikan lampiran penelitian ini dalam bentuk cetak (foto/print) dan elektronik (VCD). 3.3.2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data untuk mendukung data primer sebagai tambahan, berupa data mengenai studi kepustakaan, membaca literatur berupa buku-buku, jurnal, artikel, website atau sumber lainnya yang berhubungan dan dibutuhkan untuk melengkapi data dalam proses penelitian ini39. 3.4. Definisi Konsep A. Representasi Penggambaran model yang merujuk pada wujud nyatanya dalam realitas. Representasi adalah gambaran atau wujud contoh dari keadaan yang sebenarnya di dunia nyata. 39 Pawoto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKIS. 2007. Hal 70 51 B. Film Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana film mengirimkan pesan atau isyarat yang disebut symbol, komunikasi symbol dapat berupa gambar yang ada di film. Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial, lantas membuat para ahli menyatakan bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayak. C. Persahabatan Persahabatan adalah hubungan antar pribadi antara dua orang yang produktif dan dicirikan dengan hal-hal yang positif.Persahabatan adalah hubungan antar pribadi, interaksi komunikasi harus terjadi diantara pelaku. D. Semiotika Roland Barthes Roland Barthes adalah tokoh strukturalis terkemuka dan juga termasuk ke dalam salah satu tokoh pengembang konsep semiologi dari Saussure. Bertolak dari prinsip-prinsip Saussure, Barthes menggunakan konsep sintagmatik dan paradigmatik untuk menjelaskan gejala budaya, seperti sistem busana, menu makan, arsitektur, lukisan, film, iklan, dan karya sastra. Ia memandang semua itu sebagai suatu bahasa yang memiliki sistem relasi dan oposisi. Beberapa kreasi Barthes yang merupakan warisannya untuk dunia intelektual adalah (1) konsep konotasi yang merupakan kunci semiotik dalam menganalisis budaya dan (2) konsep mitos yang merupakan hasil penerapan konotasi dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari. 52 3.5. Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah scene. Setiap scene yang akan dianalisa dalam film 5 cm, dideskripsikan atau dijelaskan dengan penyataanpernyataan deskriptif, dan unit analisis merupakan sumber yang berkompeten untuk dapat diteliti dengan tujuan memperoleh informasi sehubungan dengan penelitian. Yang meliputi unit analisis dalam penelitian ini adalah meneliti pada bentuk-bentuk nilai-nilai persahabatan yang terdapat dalam cetak layar pada scene tertentu film 5 cm dengan melihat pada unsur-unsur verbal dan non verbal. Unsur verbal yang terdapat pada film tersebut seperti percakapan dalam film, unsur non verbal dalam film tersebut seperti gambar, gerakan tubuh, latar tempat, ekspresi, serta unsur-unsur pendukung lainnya. 3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis semiotika Roland Barthes yang difokuskan pada film 5 cm. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan tahap pertama yaitu menguraikan makna denotasi identifikasi dan klasifikasi terhadap tanda-tanda yang terdapat pada objek audio (verbal) dan visual (non verbal). Selanjutnya peneliti melakukan pemaknaan pada tingkat konotasi merupakan nilai yang bermain dibalik sistem tanda tingkat pertama atau denotasi yang oleh Barthes dikatakan sebagai mitos. Dengan demikian peneliti ini tidak hanya mendeskripsikan nilai persahabatan, namun juga melihat simbol yang ada pada tayangan. 53 Semua data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif melalui analisis semiotika Roland Barthes. Berikut ini adalah peta tanda Roland Barthes40. (1) (2) Signifier (penanda) Signified (petanda) (3) Denotative Sign (tanda denotative) (4) (5) Connotative Signifier Connotative Signified (penanda konotatif) (petanda konotatif) (6) Connotative Sign (tanda konotatif) Tabel 2 : Peta Tanda RollandBarthes Sumber: Alex Sobur. (2004). Semiotika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal 69. Melalui peta tanda tersebut, dapat dilihat bahwa “tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga petanda konotatif (4)41. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material hanya jika anda mengenal tanda “sign”, barulah konotasi seperti harga diri, keterangan dan keberanian menjadi mungkin. 40 41 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2004, Hal: 69 Ibid. 69 54 Makna denotatif adalah makna yang tampak secara langsung (makna asli dari tanda), sementara makna konotatif adalah makna yang merupakan turunan dari makna denotatif dan lebih mengarah pada interpretasi yang dibangun pergaulan sosial dan lain sebagainya42. Sesuai dengan semiotika Barthes, bila hendak menemukan maknanya, maka yang dilakukan pertama-tama adalah dimaknakan secara denotatif yang kemudian dimaknakan secara konotatif, untuk langkah terakhir adalah memaparkan penggambaran yang tersirat dalam pembungkus tanda. Visual Gambar yang mewakili makna Penanda Petanda Jenis shot Penjelasan gambar Tanda verbal dan non verbal Denotasi Konotasi Makna realitas Makna Perumpamaan Tabel 3 : Tabel Kerja Analisis Sumber : Alex Sobur. (2004). Semiotika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal 65. 42 Ibid.69 55 Setelah semua itu dilakukan maka dapat diketahui penggambaran nilainilai persahabatan yang sesuai dengan perumusan masalah yang ada untuk mencapai tujuan penelitian yaitu menyampaikan gambaran menyeluruh mengenai makna-makna dari data yang selanjutnya akan disajikan dan dideskripsikan secara kualitatif.