• • • • Pengertian Makna Macam-Macam Makna Gejala Pergeseran Makna Hubungan Makna Makna adalah bentuk-bentuk kebahasaan yang memiliki konsep yang bersifat mental dalam pikiran pembaca. (Bahasa Tulis) Maksud adalah makna asli dari penutur, hanya diketahui oleh pembicara. (Bahasa Lisan) Makna secara garis besar dibedakan menjadi dua” Makna linguistik yaitu makna secara bahasa dan menjadi bahan kajian semantik Makna penutur/maksud yang menjadi bahan kajian pragmatik. Secara umum, makna dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu: Makna leksikal adalah makna yang dapat diidentifikasikan tanpa menghubungkan dengan unsur yang lain. Makna gramatikal adalah makna satuan kebahasaan yangb baru dapat diidentifikasi setelah satuan itu bergabung dengan satuan kebahasaan yang lain. Makna denotatif, adalah makna keseluruhan komponen luar bahasa yang diacu oleh sebuah kata. Contoh: Panjang tangan Nani 20 cm. Makna konotatif, adalah makna yang berdasar dari nilai emotif yang terdapat pada suatu bentuk kebahasaan. Contoh: Hati-hati berteman dengan Brandon karena ia panjang tangan. Meluas/ generalisasi, yaitu makna kata sekarang yang lebih luas daripada makna asalnya, contoh: petani, peternak, berlayar, ibu, dll. Menyempit/ spesialisasi, yaitu makna sekarang yang lebih sempit daripada makna kata asalnya. Contoh: pendeta, sarjana, dll. Membaik/amelioratif, yaitu makna yang sekarang lebih baik daripada makna kata asalnya. Contoh: wanita, pramusaji, dll. Memburuk/ peyoratif, yaitu makna sekarang yang lebih buruk daripada makna kata asalnya. Contoh: bini, gerombolan, oknum, dll. Sinestesia, yaitu makna yang timbul karena tanggapan indera yang berbeda. Contoh: namanya harum. Asosiasi, yaitu makna kata yang timbul karena persamaan sifat. Contoh: Hatihati menghadapi tukang catut di bioskop itu. Antonim: hubungan makna yang berlawanan. Contoh: Hari ini ayah mengalami rugi besar. Hari ini ayah mengalami untung besar. Sinonim: hubungan makna yang dekat atau sama. Contoh: Mansur menatap orang itu. Ani melihat kejadian itu. Polisemi: hubungan makna yang satu makna denotatif dan yang lain makna konotatif. Contoh: Kemarin sore ia jatuh dari pohon mangga. Usahanya jatuh bangkrut karena ulah sahabatnya sendiri. Hiponim: hubungan kata yang lebih sempit (kata khusus). Contoh: mawar, melati, anggrek adalah hiponim dari bunga Hipernim: hubungan kata yang lebih luas (kata umum). Contoh: melihat adalah kata umum dari melirik, menatap, mengintip, memandang Homonim: kata yang memiliki kesamaan tulisan dan bunyi. Contoh: bisa: dapat bisa: racun Homofon: kata yang memiliki kesamaan bunyi. Contoh: massa: orang banyak masa: waktu Homograf: kata yang memiliki kesamaan tulisan. Contoh: apel: jenis buah apel: wajib lapor