Bentuk dan Makna - Blog IAIN Tulungagung

advertisement
•
•
•
•
Pengertian Makna
Macam-Macam Makna
Gejala Pergeseran Makna
Hubungan Makna
Makna
adalah bentuk-bentuk
kebahasaan yang memiliki konsep
yang bersifat mental dalam pikiran
pembaca. (Bahasa Tulis)
Maksud
adalah makna asli dari
penutur, hanya diketahui oleh
pembicara. (Bahasa Lisan)
Makna
secara garis besar
dibedakan menjadi dua”
 Makna linguistik yaitu makna
secara bahasa dan menjadi
bahan kajian semantik
 Makna penutur/maksud yang
menjadi bahan kajian
pragmatik.
Secara umum, makna dibedakan menjadi 4 jenis,
yaitu:



Makna leksikal adalah makna yang dapat
diidentifikasikan tanpa menghubungkan dengan
unsur yang lain.
Makna gramatikal adalah makna satuan kebahasaan
yangb baru dapat diidentifikasi setelah satuan itu
bergabung dengan satuan kebahasaan yang lain.


Makna denotatif, adalah makna
keseluruhan komponen luar bahasa yang
diacu oleh sebuah kata.
Contoh: Panjang tangan Nani 20 cm.
Makna konotatif, adalah makna yang
berdasar dari nilai emotif yang terdapat
pada suatu bentuk kebahasaan.
Contoh: Hati-hati berteman dengan
Brandon karena ia panjang tangan.
 Meluas/
generalisasi, yaitu makna kata
sekarang yang lebih luas daripada makna
asalnya, contoh: petani, peternak,
berlayar, ibu, dll.
 Menyempit/ spesialisasi, yaitu makna
sekarang yang lebih sempit daripada
makna kata asalnya. Contoh: pendeta,
sarjana, dll.
 Membaik/amelioratif,
yaitu makna yang
sekarang lebih baik daripada makna kata
asalnya. Contoh: wanita, pramusaji, dll.
 Memburuk/ peyoratif, yaitu makna
sekarang yang lebih buruk daripada
makna kata asalnya. Contoh: bini,
gerombolan, oknum, dll.
 Sinestesia,
yaitu makna yang timbul
karena tanggapan indera yang berbeda.
Contoh: namanya harum.
 Asosiasi, yaitu makna kata yang timbul
karena persamaan sifat. Contoh: Hatihati menghadapi tukang catut di bioskop
itu.
 Antonim:
hubungan makna yang
berlawanan.
Contoh:
 Hari ini ayah mengalami rugi besar.
 Hari ini ayah mengalami untung besar.
 Sinonim: hubungan makna yang dekat
atau sama.
Contoh:
 Mansur menatap orang itu.
 Ani melihat kejadian itu.
 Polisemi:
hubungan makna yang satu
makna denotatif dan yang lain makna
konotatif.
Contoh:


Kemarin sore ia jatuh dari pohon mangga.
Usahanya jatuh bangkrut karena ulah
sahabatnya sendiri.
 Hiponim:
hubungan kata yang lebih
sempit (kata khusus).
Contoh:

mawar, melati, anggrek adalah hiponim dari
bunga
 Hipernim:
hubungan kata yang lebih luas
(kata umum).
Contoh:
 melihat adalah kata umum dari melirik,
menatap, mengintip, memandang
 Homonim: kata yang memiliki kesamaan
tulisan dan bunyi.
Contoh:
 bisa: dapat
 bisa: racun
 Homofon:
kata yang memiliki kesamaan
bunyi.
Contoh:
 massa: orang banyak
 masa: waktu
 Homograf: kata yang memiliki kesamaan
tulisan.
Contoh:
 apel: jenis buah
 apel: wajib lapor
Download