penghematan biaya listrik melalui metode audit energi di spbu coco

advertisement
PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK MELALUI METODE
AUDIT ENERGI DI SPBU COCO 11.201.101
MEDAN
1
Roid Al Saleh Siregar, 2Rahmawaty
Jurusan Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
[email protected]
ABSTRAK
Audit energi adalah proses identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada
pengguna sumber energi dan pengguna energi dalam rangka konservasi energi.Tujuan audit energi adalah mewujudkan
efisiensi energi dan menentukan perbaikan yang dilakukan. Dalam penelitian di SPBU 101.201.101 Medan salah satu
cara perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengganti lampu – lampu konvensional dengan lampu- lampu ramah
lingkungan contohnya lampu LED. Adapun potensi penghematan yang dihasilkan adalah sebesar 23 % dari total
pengeluaran setiap bulannya. Dengan potensi penghematan tersebut dibutuhkan 52 Bulan untuk mengembalikan nilai
investasi yang telah dikeluarkan.
Kata Kunci: Audit Energi, SumberEnergi, Efisiensi, Lampu LED
ABSTRACT
Energy audit is the process of identifying energy saving opportunities as well as recommendations on the
improvement of the efficiency of energy sources and energy users in order to conserve energy. The goal is to realize the
energy audit and determine the energy efficiency improvements made. In the field of research at SPBU 101 201 101
Medan one way repairs done is to replace the lamp conventional lights with lights for example environmentally friendly
LED lamp. The potential savings are generated by 23% of the total spending each month. With the savings potential
takes 52 months to restore the value of the investments made.
Keywords: Energy Audit, Energy Sources,Efficiency, LED Lamp
1. Pendahuluan
Kebutuhan akan energi listrik bagi keperluan rumah
tangga dan industri berkembang semakin pesat.
Perusahaan dalam menjalankan aktivitas memerlukan
energi listrik. Energi listrik merupakan salah satu
penggerak utama untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Sampai saat ini, sektor industri merupakan
konsumen terbesar, sehingga perkembangan dan
pertumbuhannya secara langsung akan membawa
tantangan besar bagi penyediaan energi (Odinanto,
2013).
Di sisi lain, persediaan energi semakin lama
semakin menipis. Dengan banyaknya penggunaan
energi listrik ini tentunya perlu dilakukan efisiensi
terhadap penggunaannya (Odinanto, 2013). Semakin
meningkatnya penggunaan terhadap energi maka
diperlukan kesadaran dari pemakai untuk melakukan
penghematan energi. Pertamina sebagai BUMN
sekaligus Perusahaan Energi Nasional selain dituntut
melakukan efisiensi energi juga diharapkan dapat
memberikan solusi tentang penghematan energi. SPBU
COCO adalah sarana penyaluran BBM kepada
masyarakat yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh
Pertaminasalahsatunya SPBU COCO 11.201.101
Medan. Tingkat konsumsi listrik yang dibutuhkan
SPBU COCO 11.201.101 Medan terbilang cukup
tinggi. Tarif dasar listrik saat ini rata-rata USD
0,065/kWhSPBU COCO 11.201.101 Medan dengan
daya listrik terpasang 66 kVA dibebankan golongan
non subsidi pelanggan 6.600 VA ke atas sekitar Rp.
1.380,-per kilowatt-hour (kWh). Setidaknya biaya
sebesar 24-30 juta rupiah harus dikeluarkan untuk
membayar tagihan listrik PLN per bulannya. Jumlah
yang cukup besar untuk penggunaan energi. Efisiensi
dibutuhkan untuk menekan jumlah biaya dikeluarkan
maupun energi yang digunakan.
Penghematan penggunaan energi listrik dapat
dilakukan dengan mematikan lampu atau alat-alat
listrik lainnya apabila tidak digunakan, memilih alatalat listrik yang hemat energi (seperti lampu hemat
energi), dan memanfaatkan sumber energi alternatif
lainnya. Salah satu cara melakukan efisiensi adalah
dengan mengaplikasikan lampu hemat energi (LED)
pada penerangan SPBU. Lampu LED (Light Emitting
Diode) merupakan lampu teknologi terbaru
pengganti lampu fluorescent (neon), halogen,
incandescent (pijar). Lampu LED menghasilkan panas
lebih rendah dibanding lampu pijar, tidak mengandung
merkuri yang dapat merusak kesehatan seperti lampu
fluorescent, dan lebih tahan lama. Lampu LED saat ini
dikenal sebagai lampu dengan tingkat efisiensi listrik
paling tinggi, dikarenakan mampu menghasilkan
efikasi sebesar 100 lumen (satuan tingkat penerangan)
dengan daya listrik sebesar 1 Watt dibandingkan
dengan lampu fluorescent (60 lumen/Watt), merkuri
(33 lumen/Watt) dan halogen (22 lumen/Watt).
Diharapkan penerapan lampu LED pada penerangan
SPBU COCO 101.201.101 Medan dapat menghasilkan
efisiensi penggunaan energi maupun penghematan
biaya tagihan listrik. Untuk meningkatkan efisiensi
pemakaian energi listrik tersebut maka diperlukan
suatu audit, dimana dengan audit ini kebocoran atau
pemborosan energi sistem yang ada dapat diketahui
(Odinanto, 2007). Sehingga perusahaan dapat
melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan
untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi listrik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Penghematan Biaya Listrik Melalui Metode Audit
Energi di SPBU COCO 11.201.101 Medan”.
Permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa biaya listrik di SPBU COCO 11.201.101
Medan khususnya untuk fasilitas penerangan
melalui metode audit energi?
2. Bagaimana hasil penghematan dengan cara
mengganti lampu konvensional dengan lampu
hemat energi Light Emitting Diode (LED) untuk
penerangan SPBU COCO 11.201.101 Medan?
3. Berapa total penghematan yang diperolehSPBU
COCO 11.201.101 Medan dengan cara mengganti
lampu konvensional dengan lampu hemat energi
Light Emitting Diode (LED) untuk penerangan
SPBU COCO 11.201.101?
4. Berapa jumlah anggaran dan investasi yang
dibutuhkan untuk melakukan penggantian lampu
pada penerangan SPBU COCO 11.201.101
Medan?
2. Metode Penelitian
2.1 Audit Energi
Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaat
energi dan identifikasi peluang penghematan energi
serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna
sumber energi dan pengguna energi dalam rangka
konservasi energi (Kusumawardhani, 2014). Audit
energi dilaksanakan sekurang-kurangnya pada proses
dan pengguna energi utama secara berkala paling
sedikit satu kali dalam tiga tahun. Proses audit dapat
dilakukan oleh auditor internal maupun eksternal,
namun auditor-auditor tersebut wajib memiliki
sertifikat kompetensi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Jangkauan audit energi dimulai dari survei
data sederhana hingga pengujian data yang sudah
ada secara rinci. Survei awal atau Audit Energi Awal
(AEA) dapat dilaksanakan dalam waktu satu atau dua
hari untuk instalasi perusahaan yang sederhana, namun
untuk instalasi perusahaan yang lebih komplek
diperlukan waktu yang lebih lama. Audit Energi
Terinci (AET) biasanya dilakukan sesudah audit energi
awal (AEA), dan akan membutuhkan beberapa minggu
bergantung pada sifat dan kompleksitas perusahaan.
Selain mengumpulan data perusahaan dari catatan yang
ada, instrumentasi portable digunakan untuk mengukur
parameter operasi yang penting yang dapat membantu
tim mengaudit energi.
Audit energi merupakan salah satu tools dalam
Demand Side Management
(DSM)
yang
penting untuk mewujudkan efisiensi energi. DSM
memberikan beberapa
informasi tentang Present
Energy Consumption dan kemungkinan Energy
Management Opportunities (EMO) yang bisa
dilakukan . Audit energi adalah menguji cara
penggunaan energi yang sedang berlangsung pada
suatu fasilitas dan mencari alternatif lain untuk
mengurangi biaya penggunaan energi. Tujuan audit
energi adalah mengetahui penggunaan energi aktual
gedung serta mengetahui pilihan EMO yang paling
tepat.
Adapun bentuk audit energi terdiri dari (1) Sistem
manajemen, terdiri dari monitoring penggunaan energi,
manajemen energi dan manajemen lingkungan. (2)
Implementasi penghematan energi, dengan tanpa biaya,
biaya rendahdanbiaya tinggi. (3) Pelatihan, untuk
Manajemen dan staf pemeliharaan. (4) Evaluasi
kondisi, aktivitas lingkungan dan isu kualitas dan
keamanan.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari
audit energi adalah
meningkatkan pengetahuan
tentang efisiensi energi, mengidentifikasi biaya energi
yang
digunakan,
mengidentifikasikan
dan
meminimumkan hal yang terbuang, membuat
perubahan prosedur, peralatan, dan sistem untuk
menyimpan energi, menghematkan sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui, menjaga lingkungan
dengan mengurangi pembangkitan tenaga, mengurangi
running cost.
Pelaksaan audit energi dapat dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut: Pre-audit stage, Energy audit
stage, Post-audit stage.
2.2 Pemanfaatan Lampu Light Emitting Diode
(LED)
Light Emitting Diodeatau dikenal sebagai LED
adalah salah satu komponen elektronik yang berbasis
paduan (junction) dua semikonduktor tipe P dan tipe N
dalam bentuk penyearah yang apabila diberikan
tegangan pada paduan tersebut sehingga arus listrik
mengalir dari sisi-p atau anoda ke sisi n atau katoda,
akan terpendar cahaya.
Mekanisme terjadinya aliran listrik karena
berpindahnya elektron dari sisi n dan bertemu dengan
hole pada sisi p. LED dioperasikan dengan arus searah
(Direct Current) 12 Volt. Lampu LED juga dapat
dioperasikan
menggunakan
arus
bolak-balik
(Alternating Current) 100-240 Volt. Untuk itu lampu
LED memiliki sirkuit internal (konverter) untuk
mengubah arus AC menjadi DC.
2.3 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SPBU COCO
11.201.101. Jl. KL Yos Sudarso No. 6 Medan.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yaitu dimulai dari bulan Juli 2015
sampai Oktober 2015.
2.4 Data Penelitian
2.4.1 Kebutuhan Daya Listrik SPBU COCO
11.201.101 Medan
Untuk
pengoperasiannya
SPBU
COCO
11.201.101 Medan membutuhkan daya listrik
terpasang sebesar 66 kVA. Daya sebesar itu digunakan
untuk memenuhi kebutuhan listrik pompa minyak,
pompa air, AC, peralatan kantor (Komputer & TV),
mesin ATM, Toko Bright, penerangan dan lain – lain.
2.4.2 Tagihan Listrik SPBU COCO 11.201.101
Medan
Selama periode bulan Januari - September 2012
rata-rata biaya pemakaian listrik di SPBU COCO
11.201.101 Medan adalah sebesar Rp. 25.508.488,-.
Berikut adalah grafik pembayaran tagihan listrik SPBU
dalam kurun waktu bulan Januari – September 2013.
2.4.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut Studi Pustaka
Studi Pustaka, Survey Lapangan, dan Diskusi.
2.5 Teknik Analisis Data
Dilakukan audit teknis dan audit energi. Pada
tahapan ini akan dipelajari konsumsi energi, jaringan
lampu eksisting, dan wiring diagram. Audit ini
menghasilkan laporan pokok berupa apakah kondisi
eksisting dapat dilakukan penggantian lampu atau
tidak.
Dilakukan uji petik untuk pembuktian. Dalam uji
petik ini dilakukan penggantian sejumlah lampu
eksisting dengan lampu LED. Dilakukan pengukuran
kuantitas dan kualitas pencahayaan serta pengukuran
konsumsi energi. Dilanjutkan dengan pembuatan
laporan hasil uji petik.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Penggantian Lampu Existing dengan Lampu
LED
Konsumsi listrik untuk penerangan mencapai
25,85% dari seluruh konsumsi listrik yang dibutuhkan
SPBU. Dengan menerapkan penggantian lampu
existing di SPBU menggunakan Lampu LED
diharapkan akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap menurunnya biaya tagihan listrik SPBU.
3.2
Penghematan Mengganti Lampu CFL
dengan Lampu LED
Total penghematan energi : 160,2 + 42,12 = 202,32
kWh/bulan. Total penghematan biaya : Rp. 221.076,- +
Rp. 58.125,- = Rp. 279.201. Dengan demikian
penghematan energi penggantian lampu CFL dengan
lampu LED adalah sebesar 202,32 kWh atau 33,9% per
bulan dan bila dihitung dalam bentuk biaya adalah
sebesar Rp. 279.201,- per bulan.
3.3 Penggantian Lampu TL dengan LED tubular
Dapat memberikan penghematan energi sebesar
2.597,26 kWh atau 63,5% per bulan, bila dihitung
dalam bentuk biaya adalah sebesar Rp 3.584.213,- per
bulan.
3.4 Penghematan Mengganti Lampu Halogen
dengan Lampu LED
Penghematan energi Penggantian lampu sorot
Halogen 500 Watt dengan lampu LED 100 Watt adalah
sebesar 288 kWh atau 80% per bulan dan bila dihitung
dalam bentuk biaya adalah sebesar Rp. 397.440,- per
bulan.
3.5 Penghematan dengan Mengganti Lempu
Merkuri dengan Lampu LED
Dengan demikian dapat ditunjukkan penggantian
lampu merkuri dengan lampu LED dapat memberikan
penghematan energi sebesar 1.174,32 kWh atau 75%
per bulan dan bila dihitung dalam bentuk biaya adalah
Rp. 1.620.561,- per bulan.
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Penggunaan listrik di SPBU COCO
11.201.101 Medan saat ini cukup besar, yakni
mencapai 13612 kWh/bulan dengan beban
biaya rata-rata per bulan Rp. 25.508.488,-.
2. Hasil analisa asumsi penggantian lampu
eksisting dengan lampu jenis LED pada sistem
penerangan di SPBU COCO 11.201.101
Medan memberikan informasi bahwa dapat
diperoleh penghematan dari pemakaian energi
sebesar ±23%. Apabila dinyatakan dalam
bentuk finansial penghematan tersebut setara
Rp. 5.881.415,- per bulan.
3. Penggunaan lampu LED sangat ramah
lingkungan sehingga mendukung SPBU
Pertamina menjadi green SPBU.
4. Biaya Investasi Penggantian Lampu SPBU
COCO 11.201.101 Medan adalah sebesar Rp.
303.000.000,- dengan Pay Back Period
selama 52 bulan.
4.2 Saran
1. Penggantian lampu disarankan melalui
metodologi efisiensi energi (lighting system).
2. Berdasarkan analisa asumsi penggantian
lampu eksisting dengan lampu LED di SPBU
COCO 11.201.101 di Jl. KL. Yos Sudarso
Medan maka penerapan Lampu LED sebagai
penerangan sangat direkomendasikan untuk
pembangunan SPBU-SPBU baru Pertamina.
3. Upaya efisiensi energi dalam hal energi listrik
sebaiknya segera diimplementasikan secara
nyata mengingat Pemerintah telah berencana
menyesuaikan harga tarif dasar listrik sesuai
harga keekonomian.
Pola Baru: Diagram Satu Garis System Distribusi
Dan Wiring Diagram Panel Bbm, Jakarta.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Kusumawadhani,
2014.
Audit
Http://www.evelyta-appe.blogspot.com
September 2015).
Energi.
(01
[6]
Sugiyono, 2005. Statistika untuk Penelitian,
Alfabeta, Bandung.
[2] Kesdm, 2010. Peraturan Menteri Esdm Nomor:
07 Tahun 2010. Http://www.kesdm.go.id (01
Agustus 2010)
[7]
http://www.Fokuslighting.Com/
[8]
http://www.Pln.Co.Id/Sumut/
[3] Odinanto, 2013. Peningkatan Efisiensi Listrik
melalui Audit dan Konservas ienergi di PG
Watoetoelis. Http://www.jurnal.itasts.ac.id (05
Juli 2015)
[9]
[4]
[5]
Pertamina, 2007. Pedoman Standar Desain
Modular SPBU Pertamina, Gas Station
Construction, Jakarta.
Pertamina, 2010. Proyek Penyusunan Detail
Engineering Design Modular SPBU Pertamina
http://www.Scribd.Com/Doc/75190586/LedIndonesia-Power
[10]
http://www.Scribd.Com/Doc/30406266/57/Tabe
l-2-9-Daftar-Efikasi-Lampu
[11] www.wikipedia.com
Download