MODUL PERKULIAHAN Integrated Marketing Communication II Hard Sell Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 12 Kode MK Disusun Oleh MK43009 Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Abstract Kompetensi Aktivitas promosi jangka pendek atau yang dikenal dengan nama hard sell merupakan bagian dari aktivitas promosi periklanan yang dilakukan dengan penyampaian secara langsung kepada target audiens. Hard sell menjadi salah satu aktivitas promosi kunci untuk meningkatkan penjualan dan promosi suatu produk di masyarakat. Mahasiswa mampu memahami aktivitas promosi jangka pendek (hard sell) serta penerapannya dalam periklanan. Aktivitas Promosi dalam Periklanan Advertising merupakan bentuk promosi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk serta mengingatkan. Product advertising merupakan promosi yang mengiklankan produk atau jasa. Institutional advertising merupakan promosi yang mengiklankan konsep, ide, atau falsafah dari suatu institusi. Primary demand advertising Periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk jenis produk tertentu tanpa menyebutkan merk atau nama produsennya. Selective demand advertising yaitu iklan dengan menyebutkan merk atau nama produsennya. Ada beberapa pertimbangan jika kita ingin melakukan iklan, antara lain : penentuan tujuan iklan, anggaran, strategi pesan, strategi pemilihan media. Penentuan tujuan melakukan iklan tergantung kepada pola perilaku konsumen serta informasi yang ada terhadap katagori produk bersangkutan. Iklan digunakan untuk menjangkau konsumen dalam daerah yang cukup luas sering kali terpisah secara geografis. Produk yang di iklankan bisa lebih didramatisir melalui effek visual ataupun audio, seperti pemilihan warna, cahaya, suara dll. Iklan cukup effektif digunakan sebagai cara untuk menciptakan awareness , knowledge serta image terhadap produk. Tetapi disisi lain iklan membutuhkan biaya besar, serta tidak bisa diadaptasikan untuk individu tertentu, serta sangat sulit untuk mengukur efektivitas iklan. Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Kiat promosi penjualan digunakan oleh sebagian besar organisasi, termasuk perusahaan manufaktur, distributor, pengecer, asosiasi perdagangan, dan organisasi nirlaba. Promosi digunakan untuk mendukung berbagai strategi pemasaran lainnya (strategi produk, strategi penentuan harga, dan strategi distribusi). Promosi akan mempercepat penyampaian strategi pemasaran kepada konsumen. Tanpa promosi maka strategi ini akan sulit untuk sampai kepada konsumen. Di dalam periklanan dikenal dua aktivitas promosi, yaitu hard sell dan soft sell. Kedua aktivitas promosi ini akan memberikan hasil yang berbeda-beda bergantung pada tujuan dan segementasi dari promosi yang dilakukan. Hard sell merujuk pada cara berpromosi yang menyampaikan pesan marketing secara langsung. Misalnya iklan (baik elektronik maupun cetak), personal selling, direct selling, dan sales promotion. ‘13 2 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hard Sell Penjualan langsung atau hard sell merupakan sebuah strategi untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditujukan untuk memengaruhi tindakan konsumen. Penjualan langsung (hardsell) lebih menekankan pengambilan keputusan yang didasarkan atas rasional atau karena adanya keuntungan tambahan yang diberikan suatu produk. Wujud dari penjualan langsung (hard sell) dapat ditemui dalam bentuk promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), penjualan langsung (direct response marketing), serta merchandising dan point of purchas. Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan merupakan fungsi dari marketing komunikasi yang memperbesar aksi dengan menambahkan insentif dalam menawarkan merek. Promosi penjualan didesain untuk jangka pendek dan dikatakan berhasil apabila dalam waktu singkat berhasil untuk meningkatkan dan mempercepat jumlah penjualan produk. Promosi penjualan terbagi menjadi berorientasi pada konsumen dan berorientasi pada penjualan. Berorientasi pada konsumen adalah bentuk promosi penjualan yang didesain untuk memengaruhi [pembeli]] atau pengguna. Berorientasi pada penjualan adalah bentuk promosi penjualan yang didesain untuk memengaruhi konsumen melalui pedagang besar (wholesaler), distributor, dan pedagang kecil (retailer). Penjualan pribadi (personal selling) Merupakan bentuk penjualan langsung yang dilakukan dengan cara tatap muka. Seorang pemasar akan menawarkan produknya sebagai solusi atas permasalahan yang sering dialami konsumen. Di dalam penjualan pribadi, terdapat jalinan komunikasi interpersonal (dua arah) antara pembeli dengan penjual. Penjualan langsung (direct response marketing) Menggunakan sistem loop tertutup, ineraktif, dan pengiriman pesan yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku konsumen. Sistem penjualan langsung tersebut digunakan untuk menciptakan respon konsumen secara langsung. Penjualan partaian (merchandising) dan titik pembelian (point of purchase) Penjualan partaian merupakan kegiatan untuk menciptakan gambaran merek (brand image) sampai ke tingkat pengecer. Titik pembelian (Point-of-Purchase (P-O-P)) adalah kegiatan ‘13 3 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id untuk menampilkan produk di tempat-tempat strategis di sebuah toko dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen terhadap merek tersebut. Kegunaan Hard Sell Penjualan langsung ini digunakan untuk memengaruhi tingkah laku khalayak untuk dengan segera membeli produk tersebut karena adanya tambahan insentif yang diberikan. Biasa digunakan untuk produk-produk dengan harga jual rendah (low involvement) seperti produk kebutuhan hidup sehari-hari. Kelebihan dan kelemahan Kelebihan dari penjualan langsung ini adalah mampu meningkatkan jumlah penjualan dengan segera. Sedangkan, kelemahannya adalah hanya dapat dilakukan pada konsumen yang sudah menggunakan produk tersebut dan bukan untuk menarik pengguna baru. Sistem penjualan langsung seperti ini tidak dapat mewujudkan kesetiaan (loyalitas) konsumen terhadap suatu merek produk. Perkembangan dunia komunikasi, media dan merketing berubah sangat radikal dalam jangka 7 tahun belakangan ini. Peranan strategi marketing communication menjadi lebih meluas dan model strategi pemasaran berevolusi dengan sangat cepat sehingga mampu meninggalkan kaidah-kaidah hukum pemasaran tradisional. Hard sell ditemukan oleh John E. Kennedy dan Albert Lasker yang bekerja sebagai copywriter pada agensi advertising Lord & Thomas di New York. Hard sell merujuk pada cara berpromosi yang menyampaikan pesan marketing secara langsung. Contohnya adalah iklan, baik di koran, majalah, televisi, internet, atau papan reklame yang ada di pinggir-pinggir jalan. Hard Sell dipengaruhi 3 unsur: Berubahnya lansekap dunia marketing 1. dunia tanpa batas karena globalisasi 2. perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi semakin dinamis 3. titik dimana orang tidak dapat hidup tanpa brand 4. Branding yang awalnya hanya atribut identitas berevolusi menjadi inspirasi dan aspirasi kehidupan masyarakat Berubahnya lansekap dunia komunikasi 1. dunia makin tanpa batas dengan bantuan internet (www) 2. informasi dan media menjadi sarana prioritas dalam bentuk karakter ‘13 4 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. direct switching promotion = target pasar dirangsang untuk secepatnya membeli produk terbaru yang dikomunikasikan lebih ekonomis atau lebih bernilai Berubahnya lansekap masyarakat 1. kota besar “The City Never Sleep” 2. pola pedagang Sumatera yg belanja di Jakarta dgn pesawat 3. makanan cepat saji 24 jam pengganti makan malam 4. timbulnya marketing 24/7 karena pertumbuhan penduduk yang menciptakan permintaan Kapankah saat terbaik melakukan hard selling? Terlebih dahulu kita harus memahami pola belanja dan kebiasaan target market dalam melakukan pembelian. Apakah isi pesan komunikasi dan media penyampai pesan yang digunakan sudah tepat? Selain itu juga terdapat beberapa faktor dalam menentukan waktu promosi hard selling, diantaranya adalah faktor demografi dan faktor psikografi. Faktor demografi Pengetahuan tentang usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan target market akan sangat mempengaruhi perencanaan waktu kegiatan, karena peran decision maker dalam menentukan pola pembelanjaan akan sangat dipengaruhi oleh faktor demografi, misalnya jenis kelamin. Ada banyak sekali riset dan studi yang menyimpulkan bahwa jenis kelamin wanitalah sebenarnya target market yang paling empuk untuk disasar, terlebih untuk pembelian yang sifatnya emosional seperti halnya diskon di supermarket atau pembelian produk, dan tentu tingkat pendidikan mempengaruhi pembelian produk. Seorang sarjana biasanya punya preferensi produk dan brand yang lebih luas dibandingkan mereka yang lulusan SMA. Faktor psikografi Faktor psikografis bersifat subyektif, karena faktor psikografis lebih ditentukan pada aspek psikologis dari target market. Contoh faktor psikografis yang terliat jelas di Indonesia adalah minat belanja yang sangat besar ketika hari raya Idul Fitri. Bahkan kecenderungan belanja lebih besar dibandingkan pendapatan yang didapatkan. Hal ini bukan hanya karena gairah menyambut tahun baru Islam semata, melainkan juga karena didorong oleh kondisi pasar yang membanjiri konsumen dengan harga spesial dan diskon. ‘13 5 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mengatasi Krisis dengan Hard Sell Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tidak hanya berdampak pada naiknya harga barang kebutuhan pokok semata, tapi juga performance penjualan. Akibat kenaikkan harga semua kelas sosial konsumen saat ini sedang melakukan penyesuaian terhadap kirisis. Namun banyak pula masyarakat, pelaku ekonomi dan pengamat yang tidak setuju bila saat ini dunia marketing, termasuk konsumen dan industry sedang mengalami krisis. Realitas menunjukkan bahwa happiness index masyarakat Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat dinegara lain. Produk-produk yang sebenarnya memberikan keuntungan di masa krisis ini harus ditonjolkan kepada konsumen. Produk berlabel toko (store brand/private label) yang praktis lebih murah akan mendapat perhatian ekstra dari konsumen yang ingin berhemat. Para marketer terpaksa harus melakukan kegiatan promosi langsung door to door atau lebih dikenal dengan kegiatan canvassing menghampiri para konsumennya secara langsung (contoh : Yakult lady). Konsumen juga akan mengurangi kegiatan belanja dan makan diluar rumah, dan ini bisa menjadi kesempatan besar untuk para marketer ritel menjual bahan makanan untuk dimasak dirumah. Menyiasati perilaku konsumen dengan mengkomunikasikan pesan yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa krisis, adalah hal yang harus dilakukan. Kita masih dapat memanfaatkan celah yang ada untuk mengkonversi prospek menjadi konsumen. Menyiasatinya dengan beberapa langkah berikut: 1. Memberikan kemudahan metode pembayaran - bila sebelumnya konsumen membayar tunai tidak mendapat reward apapun, maka kali ini kita bisa tambahkan reward diskon sekian persen tertentu, bila konsumen membayar secara tunai. Di samping itu, kita juga bisa tawarkan alternatif pembayaran cicilan bila konsumen membayar tunai 2. Menawarkan alternatif paket produk/jasa dengan kemasan lebih ekonomis (kemasan ukuran lebih kecil), dengan tanpa mengurangi nilai manfaat, maupun image produk di mata konsumen 3. Bundling atau inovasi produk - menawarkan varian produk / jasa baru melalui kerjasama atau sinergi dengan mitra maupun pesaing. ‘13 6 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh kasus: Yamaha dan Strategi keluar dari Krisis Kalau kita bertanya pada masyarakat tentang motor (kendaraan bermotor roda dua), bisa dipastikan mereka akan menjawab Honda. Begitu melekatnya merek ini di benak khalayak, hingga motor apapun selalu disebut dengan ‘Honda’. Dalam faktanya, Honda di Indonesia memang memiliki market share yang paling besar diantara merek-merek lainnya. Bahkan disaat krisis pada tahun 1998, penjualan motor bermerek Suzuki, Yamaha mengalami penurunan yang begitu drastis, Honda justru dapat tumbuh dari 50 persen menjadi 58 persen. Tetapi itu dulu. Kini tidak lagi, karena kini Yamaha secara fantastis mampu merebut market share dan menjadi top of mind baru menggeser Honda. Saat krisis moneter menerpa Indonesia, tahun 1997-1998. Hampir semua industri mengalami shock akut, tidak terkecuali Yahama. Pangsa pasar Yamaha kala itu turun hingga 84 persen! Setiap satu unit sepeda motor diproduksi, Yamaha selalu rugi sebesar 2 juta rupiah, akibat rendahnya harga jual (efek kenaikan drastis nilai tukar dolar). Dan total kerugian per bulannya mencapai 50 miliar rupiah. Menurut Dyonisius Beti,Vice President Yamaha Motor Kencana Indonesia, saat itu, hampir saja Yamaha mengambil keputusan “no action strategy”, yang artinya menghentikan produksi dan meninggalkan pelanggan yang sudah susah payah dibangun puluhan tahun sebelumnya. Menerapkan strategi cash flow management. Yaitu dengan cara menggenjot ekspor Yamaha ke luar negeri untuk mengimbangi program efisiensi di internal. Dan cara ini ternyata cukup ampuh. Hingga mampu menyelamatkan Yamaha dari keterpurukan. Strategi lainnya adalah dengan tetap menjaga eksistensi Yamaha melalui cara selective strategy dalam marketing campaign yang dilakukannya, dan menjaga kehidupan para dealer Yamaha dengan cara menaikkan keuntungan dua kali lipat untuk tiap unit produk Yamaha yang terjual oleh dealer. Dengan dua strategi ini, Yamaha terbebas dari krisis dan menjadi pijakan bagi proses pengembangan berikutnya. Begitu krisis sudah bisa dilewati oleh Yamaha, maka pada tahun 2002, Yamaha melakukan reformasi. Dari posisi no action, mulai melakukan action kembali. Didukung oleh Jepang yang siap memberikan komitmennya kembali, maka Yamaha Indonesia melakukan pengembangan dengan menjalankan 4 langkah strateginya: 1. Pengembangan Produk • Mengeluarkan dua produk barunya. Yaitu produk sepeda motor 4 tak menggantikan motor 2 tak (market-based product development). • Yamaha Jupiter untuk produk sepeda motor 4 tak, yang dibuat dengan menonjolkan kesan hi-tech, sporty-keren, mesin yang bagus, bentuk yang dinamis, lampu kristal dengan warnanya yang bergaya daytone racing. ‘13 7 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • Dan produk sepeda motor otomatis (market-driving product development, Yamaha mengeluarkan Yamaha Mio yang akhirnya kini menjadi trend setter (market driven) bagi merek lainnya). 2. Komunikasi • Yamaha Jupiter. Di awal kemunculannya Jupiter masih dipersepsi motor 2 tak, lampunya meniru motor Cina, dan warna orange khas daytone racing-nya dipersepsi seperti warnanya “tukang pos”. • Yamaha mengubah image melalui aktivitas komunikasi. Mereka tidak lagi menggunakan pendekatan hi-tech, tapi menggunakan pendekatan humor. • Untuk menjelaskan bahwa “Yamaha 4 tak”, digunakan ungkapan “Yamaha tidak menggunakan oli samping”. Untuk mengubah persepsi warna “Tukang pos”, digunakan ungkapan “Yamaha warnanya indah”. Sedang persepsi “body gemuk” dipakai ungkapan “sexy”. • Sedang Yamaha Mio setelah berhasil di pasar wanita, mereka mencoba mengembangkan ke segmen laki-laki, termasuk juga orang tua. • Maka Yamaha Mio melakukan komunikasi dengan Iklan TVC yang memperlihatkan seorang ibu naik motor dengan gaya stand up, kemudian iklan dengan lakon banci, sehingga tercipta persepsi kalau Yamaha Mio bisa digunakan oleh siapa saja. 3. Customer Management • Aktivitas pengelolaan pelanggan dibangun oleh Yamaha dengan tiga pilar, yaitu customer satisfaction avtivities, customer delighted activities, dan customer fanatic activities • Kepuasan pelanggan dilakukan Yamaha melalui para dealernya dengan menyempurnakan after sales service. Secara terus menerus Yamaha melakukan pelatihan bagi staf dealer maupun bengkel, hingga mereka dapat memberikan layanan sempurna pada para pelanggan • Customer delighted activities diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti : memberikan servis gratis, pelatihan safety riding, menguruskan SIM secara koletif bagi pembeli motor Yamaha, games, dan entertainment berupa nonton bareng MotoGP • Adapun untuk membentuk fanatisme para bikers dilakukan oleh Yamaha dengan membangun klub pemilik Yamaha, turing bersama, gathering pelanggan di dealerdealer Yamaha, hingga lomba masak ‘13 8 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Brand Management • Yamaha mengusung “Selalu Terdepan” sebagai brand statement-nya • Citra ini diperkuat dengan aktivitas ATL melalui iklan TVC bertema “Yamaha Selalu Terdepan”. Di aktivitas ATL-nya, Yamaha menggelar konser Dewa, gratis bagi pemilik STNK Yamaha • Melakukan turing keliling ASEAN Yamaha Jupiter MX dan jumpa Miss Universe dan Miss Indonesia di Bali Daftar Pustaka Dunca, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC. Second Edition. NY: Mc Graw Hill Inc Grant, Robert. M. 1999. Analisis Strategi Kontemporer: Konsep, Teknik, Analisis. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi 1. Jakarta: Gramedia. ‘13 9 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id