FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN POKOK BAHASAN : BENCHMARKING Drs. HASYIM, MM. BENCHMARKING 1. Pengertian dan Tujuan Benchmarking Dalam bagian terdahulu sudah disebutkan beberapa kali tentang ”pasaran” atau ”harga pasar” sebagai salah satu acuan bagi perusahaan untuk menetukan tingkat Gaji/Upah Patokan yang akan dijadikan sebagai pedoman (guidelines) untuk membayar karyawan. Dengan kata lain, manajemen atau pimpinan perusahaan harus memiliki informasi tentang harga pasar tersebut. Persoalannya darimana dan bagaimana informasi /data dapat diperoleh, serta informasi seperti apa yang harus diperoleh? Secara sederhana sebenarnya setiap orang atau keluarga sewaktuwaktu juga melakukan benchmarking. Misalnya pada waktu sebuah keluarga pindah dari satu kota ke kota lain dan mereka harus mencari pembantu rumah tangga yang baru, bisanya mereka akan bertanya ke tetangga atau teman sekerja berapa pasaran upah pembantu rumah tangga di daerah baru itu. Demikian pula bila sebuah perusahaan membuka usaha di daerah baru, mereka akan memerlukan informasi, bukan hanya tentang pasaran upah dan gaji, tetapi juga tentang aturan, kebiasaan, dan praktik-praktik yang berlaku di daerah tersebut dalam imbalan karyawan. Jadi benchmarking adalah melakukan survei. ‘12 1 Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan Drs. Hasyim, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 7 Siapa Saja yang Disurvei Setelah tujuan dan apa yang akan dicakup ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan siapa saja yang akan dijadikan objek perbandingan (bencbmarking)? Dalam hal ini perusahaan biasanya akan memilih berdasarkan segmentasi seperti berikut. Perusahaan yang Sejenis Perusahaan-perusahaan ini adalah para saingan langsung, baik dalam pemasaran maupun dalam merekrut sumber daya manusia. Misalnya perusahaan otomotof akan melakukan perbandingan dengan perusahaan otomotof lain, bank dan bank sebagainya. Perusahaan yang Bergerak di Sektor Industri yang Sama Dalam hal ini sebuah bank mungkin juga akan mengikutkan lembaga keuangan; perusahaan makanan minuman juga akan melibatkan industri rokok. Alasan utama untuk memperluas liputan ini, pertama mungkin karena jumlah perusahaan yang sejenis agak terbatas, dan yang kedua adalah karena orang yang berkerja pada sebuah bank bisa juga bekerja pada perusahaan lembaga keuangan yang bukan bank. Perusahaan yang Beroperasi di Lokasi yang Sama Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang berada pada kawasan industri seperti Cilegon/Anyer, Jababeka, dan yang sekarang banyak tumbuh di sekitar kotakota besar. Dalam survei yang lebih spesifik ini yang menjadi focus perhatian biasanya adalah upah dan komponen imbalan karyawan tingkat pelaksana yang bergabung dalam organisasi pekerja atau kebijakan dan aturan yang pokok dan umum saja, seperti masalah makan siang/malam,transportasi, dll. Jabatan atau Pekerjaan yang Sama Pada suatu saat perusahaan mungkin mengalami turn-over yang tinggi untuk kelompok karyawan professional misalnya Manajer Seumber Daya Manusaia atau Manajer Sistem Informasi. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan memutuskan untuk secara khusus melakukan survei tentang tingkat dfan komponen imbalan bagijabatan-jabatan tersebut., tanpa mempedulikan jenis usaha dansektor industri ‘12 3 Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan Drs. Hasyim, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id terjadi dalam lingkukgan industri yang pimpinan perusahaannya dan/atau Direktur/Manajer SDm-nya sudah kenal satu sama lain. Walaupun demikian cara ini juga mempunyai beberapa kekurangan. Pertama, informasi yang diterima belum tentu yang kita butuhkan pada saat itu. Kedua, penyajian informasi mungkin harus ditafsirkan atau proses ulang datanya agar sesuai dengan yang kita butuhkan. Ketiga, kualitas dan akurasi informasinya kadang-kadang diragukan. 2.4. Berpartisipasi dalam survei yang dilakukan oleh biro Konsultan Dalam pilihan ini perusahaan bergabung dengan sejumlah besar perusahaan lain yang mungkin tidak dikenal dan mensuplai data serta informasi kepada sebuah biro konsultan yang akan mengolah data tersebut dengan teknik mereka sendiri, secar lebih profesional. Hasilnya dengan penafsiran kemudian dibagikan kepada semua peserta atau kadang-kadang dibarengi dengan sebuah presentasi lisan untuk memberi penjelasan langsung. Biro konsultan yang masih aktif secara rutin melakukan survei tersebut adalah Hay Associates yang berkedudukan di Jakarta dan Corporate Resource Group (CRG) yang berbasis di Singapura. Biaya untuk turut sebagai peserta memang tidak besar, tetapi karena ditetapkan dalam US$ untuk banyak perusahaan kelas menengah dan kecil akan cukup terasa berat dan kekurangan lainnya sama dengan nomor 2.3 yaitu informasi yang kita peroleh mungkin bukan yang kita butuhkan. ‘12 5 Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan Drs. Hasyim, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buanahttp://www.mercubuana.ac.id