Pertemuan Ke 06-Manajemen Syariah

advertisement
MODUL
MANAJEMEN SYARIAH
DOSEN
Drs. HASYIM, MM
‘12
1
Manajemen Syariah
Drs. Hasyim, MM
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Perencanaan merupakan aktivitas manjemen yang paling krusial, bahkan ia
adalah langkah awal untuk menjalankan manajemen sebuah pekerjaan. Ia sangat
berpengaruh terhadap unsur-unsur manajemen lainnya, seperti merealisasikan
perencanaan dan pengawasan agar bisa mewujudkan tujuan yang direncanakan.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai dimasa depan sedangkan rencana
adalah langkah yang diambil untuk mencapai tujuan. dalam manajemen modern
tujuan itu lengkapnya disebut tujuan strategis dan rencana disebut rencana strategis.
Yang dimaksud tujuan strategis adalah pernyataan umum yang menjelaskan arah
organisasi kemasa depan.
Kriteria tujuan yang efektif
Tujuan yang efektif mempunyai criteria sebagai berikut :
a. spesifik dan teratur,
b. menyentuh area penting,
c. menantang namun realistis,
d. jangka waktu yang jelas,
e. dikaitkan dengan kompensasi.
Tujuan didefinisikan sebagai kondisi dimasa depan yang diinginkan dan coba
diwujudkan oleh perusahaan. Tujuan sangat penting karena perusahaan didirikan
untuk memenuhi suatu maksud, dan tujuanlah yang menetapkan dan menentukan
maksud tersebut. Rencana adalah cetak biru yang digunakan untuk mencapai
tujuan, dan menentukan alokasi sumber daya, waktu, tugas serta tindakan lain yang
diperlukan.
Perencanaan biasanya mencakup sasaran dimasa depan serta menentukan
sarana yang digunakan dimasa sekarang. Proses perencanaan dimulai dengan misi
formal yang menentukan maksud dasar perusahaan yang ditujukan terutama untuk
kalangan luar. Para manajer puncak umumnya bertanggung jawab untuk
menentukan tujuan dan rencana strategis yang mencerminkan komitmen terhadap
efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Tujuan dan rencana taktis merupakan
tanggung jawab manajer menengah.. Manajer divisi harus menyusun rencana taktis
yang berfokus kepada langkah-langkah utama yang harus dikerjakan oleh divisinya
sebagai bagian dari rencana strategis yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
‘12
3
Manajemen Syariah
Drs. Hasyim, MM
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Misi Muslim di dunia ini adalah untuk menyembah Allah. Dan khalifah-Nya di bumi ini
dengan mengirimkan ke kehendak-Nya, seperti yang terlihat dalam ayat-ayat berikut
(QS6:162-153) “ Katakanlah : sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidupku dan
matiku hanya bagi Allah,Tuhan semesta Alam”
“Tiada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang
yang menyerahkan diri kepadaNya”
Di ayat lain (QS. 51:56) Allah mengatakan : “ Tidak Kuciptakan Jin dan manusia
kecuali untuk menyembahKu”
QS. 6:165 “Dialah yang telah menempatkanmu sebagai khalifah dibumi….”
Al Buraey mengutip pada bukunya : “Management dan Administrative Development
in Islam” hal: 112 :
Ahmad Saqr (1979:29) Menyatakan bahwa ibadah berarti tidak hanya menjalankan
rukun Islam, tetapi juga mencakup antara lain aspek-aspek lain dari kehidupan,
seperti makan, tidur, belajar, mencari ke alam semesta, penyelidikan ilmiah,
melakukan bisnis, memperoleh pengetahuan dan berpartisipasi dalam kegiatan
olahraga. Ini juga termasuk kegiatan mendapatkan uang, selama niatnya adalah
pencapaian keridhaan Allah, semua hal tersebut adalah bagian dari ibadah.
Sedangkan yang dimaksud khalifah bukan hanya Nabi dan Rasul, sekelompok orang
yang menjadi pemimpin, raja, pemerintah dan sebagainya. Tugas tersebut berlaku
untuk semua orang. Jadi setiap individu bertanggung jawab terhadap orang-orang
dan hal-hal dalam lingkupnya sendiri.
Secara historis, organisasi muslim yang berbeda punya misi mereka sendiri. Misi ini
pada dasarnya berurusan dengan beribadah kepada Allah. Ibadah ini haruslah
dikejar Namun lain halnya kerja sebagai ibadah. Kerja dapat dilakukan melalui
berbagai bentuk. Organisasi Muslim setidaknya memastikan bahwa misi mereka
konsisten dengan misi Allah, organisasi Muslim harus bertanya pada diri sendiri
apakah rencana mereka dianggap sebagai tindakan ibadah atau tidak. Dengan
demikian, mereka harus memastikan untuk tidak bertentangan dengan hukumhukum Allah dengan melakukan hal-hal yang diharamkan.
Tujuan strategic yang disebut juga dengan tujuan resmi, adalah pernyataan
umum mengenai masa depan yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan ini berkaitan
‘12
5
Manajemen Syariah
Drs. Hasyim, MM
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download