Term of Reference Open House Paramadina Graduate School Mempersiapkan Karir di Abad Asia 4 Juni 2014 25 Juni 2014 Paramadina Graduate School Campus The Energy building, 22nd floor SCBD Lot 11 A, Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 I. Latar Belakang Pertumbuhan peran negara-negara Asia di bidang ekonomi, demografi, politik, kebudayaan hingga keamanan pada abad ke-21 tidaklah terbantahkan. Tema “Abad Asia” sesungguhnya telah muncul sejak dekade 1980-an karena pertumbuhan ekonomi India dan China. Benua Asia yang dihuni sekitar 4 miliar penduduk atau 60 persen dari total populasi dunia memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 50 persen lebih besar dibanding Amerika Serikat. Artinya Asia memiliki daya tarik bagi berbagai negara untuk menjalin kerja sama. Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang juga mendapat keuntungan dari “Abad Asia”. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini mengumumkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-10 ekonomi dunia berdasarkan hasil riset International Comparison Program (ICP). Bank Dunia mengacu pada mekanisme ICP menghitung kekuatan ekonomi berdasarkan kekuatan daya beli di setiap negara (purchasing power parity/PPP). Saat ini Indonesia berada dalam 10 besar dengah share (persentase) 2,3 persen, di bawah 9 negara, yakni Amerika Serikat, China, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis, dan Inggris. Peringkat tersebut naik dibandingkan 2013, saat Indonesia masih berada di posisi 16 besar. Keunggulan ekonomi Indonesia tersebut harus dimanfaatkan dengan maksimal, apalagi sebagai anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN), Indonesia akan memasuki Komunitas ASEAN pada 2015. Komunitas ASEAN di bidang politik, ekonomi dan sosialbudaya akan menyatukan lebih dari 600 juta penduduk di kawasan seluas 4,46 juta kilometer persegi. Indonesia berkontribusi terhadap 41 persen terhadap pertumbuhan ekonomi ASEAN dan merupakan negara ekonomi terbesar keenam di Asia. Pasar Indonesia adalah yang terbesar dengan penduduk sebanyak 250 juta orang dan kelas menengah sebesar 150 juta orang. Angka tersebut juga menunjukkan usia produktif penduduk Inodnesia yang mencapai 70 persen. Skema Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tentang ketenagakerjaan memberlakukan liberalisasi tenaga kerja profesional papan atas, seperti dokter, insinyur, akuntan, tapi tenaga kerja kasar yang merupakan “kekuatan” Indonesia tidak masuk ke dalamnya. Artinya Indonesia harus siap menghadapi serbuan produk maupun tenaga kerja dari negara lain Padahal peringkat daya saing Indonesia masih berada di peringkat tengah, di antara Filipina dan Thailand, sedangkan posisi teratas dikuasai Singapura. Artinya Indonesia harus melakukan perubahan menjelang MEA 2015. Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia juga masih rendah dibanding negara-negara ASEAN lainnya karena tingkat pengangguran Indonesia mulai jenjang SD–SMP, dibanding negara-negara ASEAN lainnya, tingkat pengangguran berada pada level SMU–perguruan tinggi. SDM Indonesia pun masih terhambat penguasaan bahasa asing sehingga tertinggal dengan tenaga kerja asing di negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura dan Filipina. Artinya, untuk memaksimalkan keuntungan, maka Indonesia harus mampu mengolah sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan tepat. Salah satu cara meningkatkan potensi sumber daya manusia adalah ketersediaan sarana pendidikan yang kompetitif. Keberadaan SDM yang berkualitas dan kompeten termasuk menguasai bahasa asing, mutlak diperlukan untuk meningkatkan daya saing dunia usaha dan perekonomian nasional di sektor formal maupun pengembangan usaha mandiri. Pemahaman untuk menggunakan media tradisional seperti media cetak maupun televisi dan radio ditambah kehadiran media baru yaitu interne menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan keunggulan Indonesia melalui masyarakatnya. Kehadiran “Abad Asia” dan keunggulan Sekolah Pascasarjana Paramadina tersebut perlu disampaikan secara luas kepada masyarakat dalam Open House Sekolah Pascasarjana Paramadina dengan tema "Mempersiapkan Karir di Abad Asia". II. Tujuan dan Output Kegiatan Maksud dan tujuan pelaksanaan Open House Paramadina Graduate Center adalah: 1. Memperkenalkan kampus Paramadina kepada para peserta 2. Memberikan pemahaman tentang persaian SDM dalam “Abad Asia” 3. Memberikan gambaran lengkap mengenai peran lembaga pendidikan dalam hal ini pasca sarjana dalam melahirkan SDM yang unggul III. Peserta Open House Peserta yang diharapkan mengikuti Open House ini antara lain 1. Mahasiswa S1 tingkat akhir 2. Praktisi 3. Akademisi 4. Regulator 5. Wartawan 6. Aktivis masyarakat sipil IV. Nara Sumber dan Moderator Nama dan Lembaga Putut Widjanarko (4 Juni 2014) Silih Agung Wasesa (4 Juni 2014) Makarim Wibisono (25 Juni 2014) Faisal Basri (25 Juni 2014) Maria Rosari Yulianti Muthmainah Latar Belakang Vice President Operation Mizan Publika, dosen Universitas Paramadina Technical Advisor and Founder AsiaPR Consultant Firm, dosen Universitas Paramadina Former Indonesian Ambassador and Permanent Representative to the United Nations, dosen Universitas Paramadina Senior lecturer at the Faculty of Economics University of Indonesia, dosen Universitas Paramadina Moderator Moderator V. Jadwal Acara Waktu Acara Keterangan 13.00 – 14.00 Registrasi peserta Panitia 14.05 – 14.10 Pemutaran Video Profil Paramadina dan Panitia Sponsor 14.10 – 14.30 Sambutan tuan rumah dan keynote speech Rektor/direktur PGS Paramadina 14.30 – 15.15 SEMINAR Moderator Pembicara I: Pembicara II: 15.50 – 16.50 Tanya jawab Moderator 16.50 – 17.00 Penutup MC VI. Pelaksana Kegiatan ini dilaksanakan oleh Mahasiswa Pascasarjana Universitas Paramadina. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Aam Muharam (0812 88998880), Desca Lidya Natalia (0856 91004510) dan Rudianto (0813 15761984).