10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Komunikasi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Komunikasi
Komunikasi mengandung makna bersama – sama (common). Istilah komunikasi
atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau
bersama – sama.
Para ahli mendefinisikan komunikasi tersebut menurut sudut pandang mereka
masing – masing. Beberapanya mengatakan :
1. komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran. Ini menurut Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen.
2. Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya
terjadi saling pengertian yang mendalam. Ini menurut Everret M. Rogers dan
Lawrence Kincaid.
3. Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.
(Wiryanto : 2004 : 5)
10
11
2.1.1 Proses Komunikasi
proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan
informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses,
sebuah kegiatan yang berlangsung berkelanjutan.
Joseph De Vito mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut
dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, di mana komponen –
komponen saling terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi
sebagai satu kesatuan dan keseluruhan.
Dalam aplikasinya, langkah – langkah dalam proses komunikasi adalah
sebagai berikut :
IDE
ENCODIN
G
PENGIRIMA
N
DECODING
BALIKAN
Gambar 2.1 Proses Komunikasi
12
1. langkah pertama, ide / gagasan diciptakan oleh sumber / komunikator.
2. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan
menjadi lambang – lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat
dikirmkan.
3. Langkah ketiga, pesan yang telah di – encoding
tersebut selanjutnya
dikirimkan melalui saluran / media yang sesuai dengan karakteristik lambang
– lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan.
4. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya
untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
5. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di – decoding,
khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator. (Tommy
Suprapto : 2009 : 7)
Wilbur Schramm mengatakan bahwa terjadinya proses komunikasi paling
sedikit harus memiliki 3 unsur komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan
komunikan.
Sedangkan Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula komunikasi untuk
terjadi suatu proses komunikasi, yaitu :
1. Who, yakni berkenan dengan siapa yang mengatakan.
2. Says What, yakni berkenan dengan mengatakan apa.
3. In which Channel, yakni berkenaan melalui saluran apa.
4. To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukkan kepada siapa.
5. With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa.
Berdasarkan formula Laswell tersebut, maka terdapat 5 komponen
komunikasi agar dapat terjadi proses komunikasi, yaitu :
13
1. Komunikator
2. Pesan
3. Media
4. Komunikan
5. Pengaruh
Willian G. Scott yang mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1997)
mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu :
1. The Act (perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang – lambang
yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan – hubungan yang dilakukan
oleh manusia. Pada umumnya lambang – lambang tersebut dinyatakan dalam
bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda – tanda lain dapat dipergunakan.
2. The Scene (adegan)
Adegan
sebagai
salah
satu
factor
dalam
komunikasi
ini
menekankanhubungan dengan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang
dilakukan, symbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan.
Dengan kata lain adegan adalah sesuatu yang akan dikomunikasikan dengan
simbol.
3. The Agent (pelaku)
Individu – individu yang mengambil bagian dalam hubungan
komunikasi yang dinamakan pelaku – pelaku komunikasi. Pengirim dan
penerima yang terlibat dalam hubungan dalam komunikasi ini, adalah contoh
dari pelaku – pelaku tersebut.Dan perannya sering kali saling menggantikan
dalam situasi komunikasi yang berkembang.
14
4. The Agency (perantara)
Alat – alat yang digunakan dalam komunikasi dapa membangun
terwujudnya perantara. Alat – alat itu selain dapat berwujud komunikasi
lisan, tatap muka, juga alat komunikasi tertulis, seperti perintah, memo,
bulletin, nota, surat tugas, dan sejenisnya.
5. The Purpose (Tujuan)
Menurut Grace, ada empat macam tujuan, yaitu :
1. Tujuan fungsional adalah tujuan secara pokok bermanfaat untuk
mencapai tujuan – tujuan lembaga.
2. Tujuan
manipulasi
adalah
tujuan
yang
dimaksudkan
untuk
menggerakkan orang – orang yang mau menerima ide – ide yang
disampaikan, yang sesuai.
3. Tujuan keindahan adalah tujuan untuk menciptakan tujuan – tujuan
yang
bersifat
kreatif.
Komunikasi
ini
dipergunakan
untuk
memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi
dalam kenyataan.
4. Tujuan keyakinan adalah tujuan yang bermaksud untuk meyakinkan
atau mengembangkan keyakinan orang – orang pada lingkungan.
(Tommy Suprapto : 2009 : 10)
2.1.2 Dampak komunikasi
Setiap aktivitas komunikasi pastii memiliki efek.Dalam konsep
komunikasi paradigmatic disebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah pola
15
yang meliput sebuah komponen (unsur) serta memiliki dampak – dampak
tertentu.
Pada dasarnya komunikasi memiliki tiga dampak, yaitu :
1. Memberikan
informasi,
meningkatkan
pengetahuan,
menambah
wawasan. Tujuan ini sering disebut yang kognitif.
2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau
pendapat. Tujuan inisering disebut tujuan afektif.
3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan
konatif atau psikomotorik. (Tommy Suprapto : 2009 : 12)
2.1.3 Gangguan Komunikasi
Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut
sebagai gangguan. Pencetakan huruf yang saling bertindihan dalam suatu
surat kabar atau majalah akan menjadi gangguan bagi pembacanya. Kata
– kata yang diucapkan secara tidak tepat oleh seorang penyiar akan
mengganggu komunikasi dengan pendengar.
Namun pada hakikatnya gangguan yang timbul, bukan berasal
dari sumber atau salurannya, tetapi dari audience (penerima)nya. Setidak
– tidaknya ada tiga factor psikologis yang mendasaro hal itu, yaitu :
1. Selective attention. Orsng biasanya cenderung untuk mengekspos
dirinya
hanya
kepada
hal
–
hal
(komunikasi)
yang
dikehendakinya. Misalnya, seseorang tidak berminat membeli
mobil, jelas dia tidak akan berminat membaca iklan jual beli
mobil.
16
2. Selective perception. Suatu kali, seseorang berhadapan dengan
suatu peristiwa komunikasi, maka ia cenderung menafsirkan isi
komunikasi sesuai dengan prakonsepsi yang sudah dimiliki
sebelumnya. Hal ini erat kaitannya denga kecenderungan berfikir
secara streotip.
3. Selective retention. Meskipun seseorang memahami suatu
komunikasi, tetapi orang berkecenderungan hanya mengingat apa
yang mereka ingin untuk diingat. Misalnya, setelah membaca
suatu
artikel
berimbang
mengenai
komunisme,
seorang
mahasiswa yang antikomunis hanya akan mengingat hal – hal
jelek
mengenai
komunisme.
Sebaliknya
mahasiswa
yang
prokomunis cenderung untuk mengingat kelebihan – kelebihan
system komunisme yang diungkapkan oleh artikel tersebut.
(Tommy Suprapto : 2009 : 15)
2.1.4 Tiga Kategori Definisi Komunikasi
Tahun 1976, Dance dan Larson mengumpulkan 126 definisi
komunikasi yang berlainan. Saat ini, jumlah itu telah meningkat lebih
banyak lagi. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasikan tiga demensi
konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke – 126 definisi
temuannya itu :
a) Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya, yang bersifat
umum, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi
adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
17
lainnya
dalam kehidupan. Dalam hal ini yang lebih khusus,
definisi komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer,
perintah, dan sebagainya melalui telepon, telegraf, tadio, kurir,
dan sebagainya.
b) Tingkat kesengajaan, yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya
definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi –
situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransimikan suatu
pesan kepada seseorang penerima dengan disadari memengaruhi
perilaku penerima. Akan tetapi, definisi yang mengabaikan
kesengajaan, misalnya dari Code yang menyatakn komunikasi
sebagai proses membuat sesuatu yang semula dimiliki oleh
seseorang atau monopoli seorang menjadi di miliki dua orang atau
lebih.
c) Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan, yang menekankan
keberhasilan dan diterimanya pesan. Misalnya, definisi yang
menyatakan
bahwa
komunikasi
adalah
proses
pertukaran
informasi untuk mendapatkan saling pengertian. Sementara itu,
yang tidak menekankan keberhasilan, misalnya definisi yang
menyatakan bahwa komunikasi adalah proses transmisi informasi.
(Daryanto : 2010 : 10)
18
2.1.5 Hakikat Komunikasi
Dari definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah usaha
penyampaian pesan antar manusia, terdapat tiga unsur utama yang dapat
dibahas guna mengindentifikasikan, apakah suatu peristiwa merupakan
bagian dari komunikasi yang dikaji atau bukan. Ketiga unsur itu adalah :
1. Usaha
Kata “usaha” di difinisikan adalah menggambarkan unsur
kesengajaan, yaitu adanya motif komunikasi yang menyebabkan
seorang dengan sengaja menyampaikan pesannya kepada manusia
lain.
2. Debat Para Pakar Komunikasi
Tahun 1990-an, para ahli komunikasi bedebat dan
mempertanyakan hal – hal berikut.Apakah komunikasi harus
disengaja?Apakah komunikasi harus diterima?Setelah beradu
argumentasi, para ahli sepakat untuk tidak sepakat dan
menyatakan bahwa sekurang – kurangnya terdapat tiga pendapat
yang telah diakomodir.
a) Para ahli yang berpendapat bahwa komunikasi harus
terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang
dan diterima oleh orang lainnya.
b) Kelompok ahli berpendapat bahwa komunikasi harus
mencakup semua perilaku bermakna bagi penerima,
apakah sengaja ataupun tidak.
19
c) Para ahli yang berpendapat bahwa komunikasi itu
harus mencakup pesan – pesan yang disampaikan
dengan sengaja, namun derajat kesengajaan itu sulit
ditentukan.
3. Penyampaian Pesan
Meskipun komunikasi menyangkut perilaku manusia,
manum tidak semua perilaku manusia adalah komunikasi, dalam
arti komunikasi.Komunikasi adalah perilaku manusia dalam hal
penyampaian pesa. Dengan kata lain ilmu komunikasi hanya
mempelajari tentang penyampaian pesan, bukan perilaku lainnya
selain penyampaian pesan. (Daryanto : 2010 : 11)
2.1.6 Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi
Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan komunikator untuk
sampai ke komunikanny.Terdapat dua jalan agar pesan komunikator sampai ke
komunikanny, yaitu tanpa media yang berlangsung tatap muka atau dengan
media.
Media yang dimaksud di sini adalah media komunikasi.Media
komunikasi diartikan sebagai alat perantara yang sengaja dipilih komunikator
untuk menghantarkan agar sampai ke komunikasn.Jadi unsur utama dari media
komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang dilakukan
komunikator dengan sengaja.Artinya, hal ini mengacu kepada pemilihan dan
penggunaan teknologi media komunikasi.
20
Media komunikasi dilihat dari jumlah target komunikannya dapat
dibedakan atas media massa dan nonmedia mass. Media massa dilihat dari waktu
terbitnya dapat dibedakan atas media massa periodik dan media massa
nonperiodik. Periodic berarti terbit teratur pada waktu – waktu yang telah
ditetapkan sebelumnya. Media massa periodik dapat dibedakan atas elektronik
(radio, tv) dan nonelektronik atau cetak (surat kabar, majalah).
Kembali pada nonmedia massa. Dilihat dari sifatnya, dapat dibedakan
atas nonmedia massa manusia (kurir pembawa pesan) dan nonmedia massa
benda. Nonmedia massa benda dapat dibedakan atas yang elektronik (telepon,
facsimile) dan yang nonelektronik (surat). Perkembangan teknologi komunikasi
terkini, yakni teknologi komputer dengan internetnya, melahirkan yang bersifat
multimedia.Dikatakan multimedia karena hamper seluruh bentuk media
komunikasi yang telah dikenal manusia menyatu dalam elektronik digitalnya. Di
internet, kita dapat menemukan surat elektronik (email),
i-phone (telepon,
internet), surat kabar atau majalah eletronik, radio, internet, televisi internet,
bahkan kegiatan tatap muka melalui internet (video conference). (Daryanto :
2010 : 25)
2.2 Definisi Komunikasi Massa
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi media massa (media cetak
dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari
pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media
massa adalah media yang dihasilkan oleh teknologi modern.
21
Dalam hal ini kita juga perlu membedakan massa dalam arti “umum” dengan
massa dalam arti komunikasi massa misalnya, kita pernah mendengar seorang penyiar
televisi mengatakan, “pemirsa, massa yang jumlahnya ratusan itu bergerak menuju
gedung DPR – RI untuk memprotes kebijakan pemerintah.” Kata massa dalam hal ini
lebih mendekati arti secara sosiologis. Dengan kata lain, massa yang dimaksud dalam
hal itu adalah kumpulan individu yang berada di suatu lokasi tertentu.
Agar tidak kerancuan dan perbedaan persepsi tentang massa. Massa dalam arti
komunikasi massa lebih terarah kepada penerima pesan yang berkaitan dengan media
massa. Massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau
pembaca.
Lalu apa itu media massa dalam komunikasi massa? Ada banyak versi juga
tentang bentuk ini. Namun, dari sekian banyak definisi bisa dikatakan media massa
bentuknya antara lain media elektonik (televisi, radio), media cetak (surat kabar,
majalah, tabloid), buku dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah
sangat modern sekarang, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni
ditemukannya internet. Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada, bentuk media dari
definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa.
Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan pleh Michael W. Gamble
dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa.
Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal
- hal sebagai berikut :
1. komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan
22
itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah,
televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan – pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orangyang tidak saling
kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi
massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan
pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima
oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.
4. Sebagai sumber komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan,
ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari
seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada
keuntungan, bukan organisasi suka rela.
5. Komunikasi massa dikontrok oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya,
pesan – pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikrontrol oleh sejumlah
individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini
berbeda dengan komunikasi antarprobadi, kelompok atau publik di mana yang
mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi
massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan.
Contohnya adalah seorang reporter, editor, film, dan lembaga sensor lain dalam
media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis
komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam
komunikasi antarpersona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung
23
dilakukan. Tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak langsung
dilakukan alias tertunda.
Dengan demikian, media massa adalah alat – alat dalam komunikasi yang
bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lainnya
adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa
mampu menyebarkan pesan hamper seketika pada waktu yang tak terbatas.
Berikut ini akan disajikan beberapa contoh media massa dari paradigma
lama dengan paradigm baru :
Paradigma Lama
Film
Surat
Kaset/CD
Kabar
Alat
Komunikasi
Televisi
Majalah
massa
Tabloid
Radio
Buku
Gambar 2.2 Media Massa dari Paradigma Lama
24
Paradigma Baru
Surat
kabar
Majalah
Televisi
Alat
Komunikasi
Tabloid
Radio
Internet
Gambar 2.3 Media Massa dari Paradigma Lama
2.2.1 Ciri – Ciri Komunikasi Massa
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi
kumpulan orang. Artinya, gabungan antara berbagi macam unsur dan
25
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud
di sini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem itu
adalah “sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu
kegiatan, mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol,
lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu
kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan
itu menjadi sumber informasi.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen /
beragam. Artinya. Penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis
kelamin, status social ekonomi, memilki jabatan yang beragam, memiliki
agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Namun, mereka adalah
komunikan televisi. Tidak perlu jauh – jauh, misalnya Anda menonton
acara tersebut di tengah keluarga anda ; misalnya anda sendiri dengan
bapak dan kakak. Dari jenis kelamin bisa jadi sama, tetapi dari jenjang
pendidikan, umur, status social berbeda dengan satu sama lain. Jadi,
heterogenitas ini banyak macamny, meskipun tidak semua heterogenitas
itu harus melekat pada diri komunikan. Herbert Blumer pernah
26
memberikan ciri tentang karakterristik audience/komunikan sebagai
berikut :
a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen.
Artinya, ia mempunyaiheterogenitas komposisi atau susunan.
Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai
kelompok dalam masyarakat.
b. Berisi individu – individu yang tidak tahu atau mengenal satu
sama lain. Di samping itu, antar individu itu tidak berinteraksi
satu sama lain secara langsung.
c. Mereka tidak mempunya kepemimipinan atau organisasi
formal.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan – pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukkan kepada
satu orang atau sekelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan
- pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan –
pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus.Khusus di
sini, artinya pesan memang tidak boleh disengaja untuk golongan
tertentu.
27
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu
arah.Kita
tidak
bisa
langsung
memeberikan
respons
kepada
komunikatornya (media massa yang bersangkutan).Kalaupun bisa,
sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada
berita itu melalui rubrik surat pembaca. Dengan perkembangan teknologi
komunikasi yang kia pesat dan semakin beragamnya sajian mata acara di
televisi, bukanlah komunikasi bisa dilakukan dengan dua arah? Misalnya,
anda melihat acara talkshow di salah satu program TV. Ketika acara nya
berakhir biasanya ada kuis interaktif seputar bintang tamu yang hadir saat
itu.Anda kebetulan berpartisipasi untuk menjawab persoalan itu lewat
telepon.Contoh tersebut memang komunikasi dua arah tetapi antara
penelpon dengan presenter acara tersebut dan tidak terjadi pada semua
penonton yang heterogen dan banyak itu.
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya. Bahwa dalam
komunikasi massa ada keserempakan
dalam proses penyebaran
pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa
tersebut hamper bersamaan. Bersamaan juga bersifat relative.Majalah
atau media sebagai contohnya. Surat kabar bisa dibaaca di tempat terbit
pukul 5 pagi, tetapi di luar kota baru pukul 6 pagi. Ini masalah teknis
semata. Namun, harapan komunikator dalam komunikasi massa, pesan
tetap ingin dinikmati secara bersamaan oleh para pembacanya.
28
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan
kepada khalayaknya sangat membutuhkan bentuan peralatan teknis.
Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media
elektronik (mekanik atau elektronik. Televisi disebut media massa yang
kita bayangkan saat initidak akan lepas dari pemancar. Apalagi sudah
terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Pesan yang
dilakukan media elektronik seperti televisi.Bahkan , saat ini sudah sering
televisi melakukan siaran langsung (live).
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper.
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi adalah
orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media
massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau
mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang
disebarkan lebih mudah dipahami.Gatekeeper yang dimaksud antara lain
reporter, editor film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga
rubrik, kemeramen, sutradara, dan lembaga sensor film yang semuanya
memengaruhi bahan – bahan yang akan dikemas dalam pesan dan media
massa masing – masing. (Nurudin : 2007 : 19)
2.2.2 Fungsi – Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Alexis S. Tan fungsi komunikasi bisa beroperasi dalam empat
hal. Meskipun secara eksplisit ia tidak mengatakan fungsi komunikasi massa,
tetapi ketika ia menyebut bahwa penerima pesan dalam komunikasi bisa
29
kumpulan orang, sedangkan pengirim pesan atau komunikatornya termaksuk
kelompok orang atau media massa, itu sudah dapat dijadikan bukti bahwa fungsi
yang dimaksud adalah fungsi komunikasi massa. Paling tidak itu bisa dilihat dari
ciri komunikator dan audience-nya.
Untuk memperjelas fungsi – fungsi yang disodorkannya, Alexis S.Tan
menyederhanakan dalam tabel sebagai berikut : (Nurudin : 2007 : 64)
No
1.
Tujuan Komunikator
Tujuan Komunikan
(penjaga Sistem)
(menyesuaikan diri pada sistem : pemuasan kebutuhan)
Memberi Informasi
Mempelajari
ancaman
dan
peluang,
memahami
lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan.
2.
Mendidik
Memperoleh
pengetahuan
dan
ketermpilan
yang
berguna memfungsikan dirinya secara efektif dalam
masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah laku yang
cocok agar diterima dalam masyarakatnya.
3.
Mempersuasi
Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku,
dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakat.
4.
Menyenangkan,
Menggembirakan,
mengendorkan
urat
saraf,
memuaskan
menghibur, dan mengalihkan perhatian dari masalah
kebutuhankomunikan yang dihadapi.
2.2.3 Unsur – Unsur Komunikasi Massa
Komunikasi massa terdiri dari unsur – unsur sumber (source), pesan
(message), saluran (channel), penerima (receive), serta efek (effect). Menurut
30
Harold D. Laswell, unsur – unsur tersebut untuk memahami komunikasi
massa. Untuk ini, kita harus mengerti unsur – unsur yang diformulasikan
dalam bentuk pertanyaan berikut ini :
•
Who
•
Says What
•
In Which Channel
•
To Whom
•
With What Effect?
1. Unsur Who (sumber atau Komunikator)
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau
organisasi atau orang yang bekerja dalam fasilitas lembaga atau
organisasi. Yang dimaksud dengan lembaga aau organisasi perusahaan,
surat kabar, stasiun radio, televise, studio film, penerbit buku atau
majalah. Adapun yang dimaksud dengan person adalah redaktur surat
kabar. Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas
lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa
dibandingkan berbicara tanpa fasilitas organisasi.
Prinsip kerja organisasi tidak berbeda dengan komunikator
individual.Organisasi juga bertindak selaku decoder, interpreter, dan
encoder.Dalam organisasi surat kabar, misalnya, memasukkan di-decode
dilakukan oleh para wartawan atau suatu tim redaksi. Merekalah yang
menilai, memeriksa, memperluas, menyusun menjadi berita, menentukan
judul, posisi halaman, mencetak, serta menyebarluaskan. Dengan
31
demikian, organisasi mempunyai ratio out put yang dapat dilakukan oleh
komunikator perorangan, meski esensinya sama.
Dengan demikian yang menarik dari unsur who adalah
menyangkut ownership dari organisasi komunikasi. Dari sisi lain, yang
penting bukan wartawan yang menerima gaju setiap bulannya. Bukan
pula sutradara atau pemain film. Bukan juga penyiar yang meneruskan
pesan – pesan komunikasi lewat pemancar radio atau televisi. Bukan juga
jurnalis. Melainkan pemilik yang membayar mereka dalam melaksanakan
kemauannya, berupa tulisan atau keragaman dlam surat kabar, film, acara
– acara radio, program – program televisi atau updating berita di media.
Dengan kata lain, pemilik organisasi menjadi orang yang amat berkuasa
2. Unsur Says What (pesan)
Organisasi memiliki rasio keluaran tinggi yang didasarkan pada
masukannya. Oleh sebab itu, organisasi sanggup melakukan encode
ribuan atau jutaan pesan yang sama pada saat yang bersamaan. Charles
Wright (1977) memberikan karakteristik pesan – pesan komunikasi
massa sebagai berikut :
a) Publicity
Pesan – pesan komunikasi massa pada umumnya tidak
ditujukan kepada orang per orang secara eksklusif, melainkan
bersifat terbuka, untuk umum atau publik.
b) Rapid
Pesan – pesan komunikasi massa dirancang untuk
mencapai audience yang luas dalam waktu singkat serta
32
simultan. Pesan – pesan tersebut dibuat secara massal yang
dapat dinikmati berabad – abad.
c) Transient
Pesan – pesan pada umumnya dibuat untuk memenuhi
kebutuhan segera, dikonsumsi “sekali pakai” dan bukan untuk
tujuan yang bersifat permanen. Namun untuk buku – buku
perpustakaan, film, transkripsi – transkripsi radio, dan
rekaman audio visual merupakan kekecualian. Hal itu
merupakan kebutuhan dokumentasi.
3. Unsur In Which Channel (Saluran atau Media)
Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan
untuk menyebarluaskan pesan – pesan komunikasi massa. Tanpa saluran
tersebutpesan yang dikomunikasikan tidak dapat menyebar secara cepat,
dan luas. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat
kabar, majalah, radio, film, televisi. Saluran yang dimaksudkan di sini
bukanlah aspek – aspek teknis media, melainkan aspek psikologi
sosialnya.Sebagai contoh adalah kapasitas.
4. Unsur To Whom (Penerima atau Mass Audience)
Unsur To Whom adalah yang menyangkut sasaran – sasaran
komunikasi massa. Ia adalah orang – orang yang membaca surat kabar,
yang membuka halaman – halaman majalah, yang sedang mendengar
berita radio, yang sedang menikmati film di bioskop atau film televisi,
dan orang – orang yang sedang browsing internet.
5. Unsur With What Effect (Unsur Efek atau Akibat)
33
Efek adalah perubahan – perubahan yang terjadi di dalam diri
audience sebagai akibat dari keterpaan pesan – pesan media. David Berlo
mengklasifikasikan efek atau perubahan ini ke dalam 3 kategori, yaitu :
Perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan perilaku nyata. Ketiga
jenis
perubahan
ini
biasanya
tidak
selalu
berlangsung
secara
berurutan.Perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap,
dan perubahan sikap diawali dengan perubahan pengetahuan. (Wiryanto :
2004 : 70)
2.2.4 Efek Komunikasi Massa
Menurut Schramm menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam
efek yang bersifat khusus dan efek – efek yang bersifat umum.
1. Efek Umum
Efek umum menyangkut efek “dasar” yang diramalkan dapat
menjadi akibat pesan – pesan yang disiarkan melalui media massa.
Schramm
mengemukakan
bahwa
komunikasi
massa
mempunyai efek ‘mengembang’. Sebab, dalam banyak hal,
komunikasi massa telah mengambil alih fungsi komunikasi social.
Efek seperti itu merupaka efek dasar dari hari ke hari secara terus
menerus. Ia tidak dapat dilihat, didengar atau diraba, tetapi ia benar –
benar terjadi.
2. Efek Khusus
Efek khusus terutama menyangkut ramalan – ramalan tentang
efek yang diperkirakan akan timbul pada individu – individu dala
34
suatu mass audience pada perilaku mereka dalam menerima pesan –
pesan media massa. Schramm menyatakan “kita tidak dapat
meramalkan efek pada mass audience. Kita hanya dapat meramalkan
efek
pada
perorangan.”
mengembangkan
encoding
Lembaga
secara
komunikasi
kelompok,
tetapi
memang
setelah
dikomunikasikan, yang terjadi adala decoding secara perorangan.
Pengetahuan tentang efek komunikasi massa massa menurut
Schramm berkisar pada interaksi antara pesan, situasi, kepribadian
dan kelompok. (Wiryanto : 2004 : 89)
2.3 Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar,
radio siaran, televisi, majalah, komputer, dan internet.
2.3.1 Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara.Baik itu yang monokrom
(hitam – putih) maupun berwarna. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata
tele “jauh” dari bahasa Yunani dan kata visio “penglihatan” dari bahasa Latin,
sehingga televise dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang
menggunakan media visual atau penglihatan.
Televisi
mengalami
perkembangan
dramatis,
terutama
melalui
pertumbuhan televisi kabel. Transmisi televise kabel menjangkau seluruh
35
pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi
di rumah dengan menggunakan wire.
Secara bertahap layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci, kemudian
12, 17, 21, 24, sampai 39 inci.Penonton televisi kini lebih selektif. Jam tayang
televise bertambah. Penerimaan programnya mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu. (Elvinaro : 2004 : 134)
2.3.2 Fungsi Televisi
fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan
radio), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi
fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil
penelitian – penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNPAD, yang
menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi
adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
(Elvinaro : 2004 : 137)
2.3.3 Karakteristik Televisi
Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio, surat kabar dan majalah
hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Radio dengan indra pendengaran,
surat kabar dan majalah dengan indra penglihatan.
a) Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat.
Jadi, apabila khalayak radio hanya mendengar kata – kata, musik, dan efek suara,
maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Namun demikian,
36
tidak berarti gambar lebih penting daripada kata – kata.Keduanya harus ada
kesesuaian secara harmonis.
b) Berpikir dalam Gambar
Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran televisi adalah pengarah
acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus
berpikir dalam gambar. Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan
menyampaikan informasi, pendidikan, atau persuasi, sebaiknya ia dapat
melakukan berpikir dalam gambar. Sekalipun ia tidak membuat naskah. Ia
dapat
menyampaikan
keinginannya
kepada
pengarah
acara
tentang
penggambaran dari acara tersebut.
c) Pengoperasian Lebih Kompleks
Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi lebih kompleks, dan
lebih banyak melibatkan orang.Untuk menayangkan acara berita yang
dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan 10 orang. Bila
menyangkut acara drama musik yang lokasinya di luar studio, akan lebih
banyak lagi melibatkan crew. (Elvinaro : 2004 : 137)
2.4 Jenis Program Televisi
Televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat
banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja dapat dijadikan program
untuk ditayangkan di televisi selam program itu menarik dan disukai oleh audience, dan
selam tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan berlaku.
Dari berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis program
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
37
Program
informasi,
adalah
segala
jenis
siaran
yang
bertujuan
untuk
memberitahuakan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience.
a. Hard news, adalah adalah segala bentuk informasi yang penting dan menarik
yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus
segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak audience secepatnya.
1. Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan
informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.
2. Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.
3. Infotaiment, adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai kehidupan
orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity).
b. Soft News, adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara
mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.
1. Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait
dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam.
2. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan dan
mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi
ketimbang aspek pentingnya.
3. Dokumenter,
adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan
namun disajikan dengan menarik.
4. Talk Show, adalah yang menampilkan satu beberapa orang untuk membahas
suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara.
c. Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur
38
audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk
dalam ketegori hiburan adalah drama, reality show, musik, dan permainan (game).
1.
Drama , adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang
diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.
2. Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari berbagai tokoh secara
bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri
tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan.
3. Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat manayangkan film
sebagai salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film
untuk layar lebar.Kemudian film itu sendiri didistribusikan menjadi VCD atau
DVD setelah itu film baru dapat ditayangkan di televisi.
4. Permainan atau game show, adalah suatu bentuk program yang melibatkan
sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing
untuk mendapatkan sesuatu.
5. Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan
seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar
studio. Program musik di televisi sangat ditentukan artis menarik audience.
Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas
penampilannya agar menjadi lebih menarik.
6. Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang
atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio.
Dan untuk program Ala Chef masuk kedalam jenis program hiburan, karena
presenternya Farah Quinn banyak memberitahu lokasi – lokasi untuk berlibur yang
39
nyaman diakhir pecan bersama keluarga, dan memasakan hidangan – hidangan yang
simple tetapi tetap menarik.
2.5 Pengaruh
pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh adalah salah
satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil tidaknya
komunikasi yang kita inginkan.
Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku.Pada
tingkat pengetahuan pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan
perubahan pendapat.Adapun perubahan sikap yang dimaksud adalah adanya perubahan
internal pada diri seseorang yang diorganisir dalam bentuk prinsip, sebagai hasil
evaluasi yang dilakukannya terhadap suatu objek baik yang terdapat di dalam maupun di
luar dirinya.Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan perilaku ialah perubahan yang
terjadi dalam bentuk tindakan. (Cangara : 2006 : 147)
2.6 Presenter
Presenter adalah komunikator yang bertugas menyampaikan informasi kepada
audience didalam suatu program televisi.Maka keberhasilan suatu program acara peran
presenter sangat berpengaruh untuk menarik minat penonton, membuat suasana nyaman
di tengah – tengah audience sangatlah penting.
Menurut presenter terkenal Sonny Tulung dalam bukunya yang berjudul Anda Juga
Bisa Menjadi Presenter TV Sukses mengatakan presenter adalah orang yang
40
membawakan narasi atau informasi dalam suatu kegiatan ataupun dalam acara televisi,
atau radio. Pembawa acara atau presenter biasanya membaca naskah yang sudah
disiapkan sebelumnya, tapi sering juga presenter memberikan komentar atau informasi
diluar naskah yang sudah disiapkan.
2.7 Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat terbitan PT Gramedia
Pustaka Utama “pembelajaran” adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang
atau makhluk hidup untuk belajar.
2.8 Calon koki
Calon koki adalah orang yang minat dibidang masak memasak, dan mempunyai
mimpi untuk menjadi koki professional.Untuk menunjang minatnya, mereka masuk
sekolah yang memang khusus dibangun untuk mempelajari dari mulai dasar – dasar
awal untuk pandai memasak. Pada dasarnya yang mereka pelajari di sekolah khusus ini
juga memiliki beberapa bidang ahli, contohnya belajar untuk menjadi chef di bidang
pastry atau kue dan cake, ada juga chef yang mahir di bidang Asian food, western food,
fusion food, Indonesian food, dan biasanya calon koki baru akan mempelajari teknik –
teknik dasar untuk memasak pada awalnya, lalu mereka sendiri akan memilih dibidang
apa minat mereka.
Untuk zaman sekarang juga sudah ada tempat – tempat kursus memasak yang hanya
memakan waktu 6 sampai 1 tahun untuk menjadi seorang koki professional, mereka
sudah dibekali ilmu – ilmu memasak, alat – alat untuk memasak, sertifikat, bahkan
41
sampai mendaptkan surat izin untuk membuka restaurant sendiri setelah kurus selesai.
2.9 Teori Uses and Gratifications
teori uses and gratification (kegunaan dan kepuasan) ini diperkenalkan oleh
Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974. Teori ini mengatakan bahwa pengguna
media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan
kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna
media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baikdi dalam usaha memenuhi
kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratification mengasumsikan bahwa pengguna
mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Teori uses and gratifications lebih menekankan pada dekatan manusiawi dalam
melihat media massa. Artinya, manuasia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk
memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi
khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak
alas an khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat terori ini. Konsumen
media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana)
mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya.
(Nurudin : 2011 : 191)
Karena dalam penelitian ini yang menjadi obek penelitian adalah orang – orang
yang sudah dewasa dan dapat mengambil sikap mana media atau program yang memang
menurut objek penelitian yang sebagai audience dapat memilih program yang baik untuk
kebutuhan mereka masing- masing, karena hal tersebut audience memiliki peran yan
aktif.
42
2.10 Teori Social Learning
Latar belakang Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social
(social learning teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan
pada komponen kognitif sosial.
Teori pembelajaran sosial yang diusulkan oleh Albert Bandura telah menjadi
mungkin teori yang paling berpengaruh pembelajaran dan pengembangan.Teorinya
menambahkan elemen sosial, dengan alasan bahwa orang dapat mempelajari informasi
baru dan perilaku dengan melihat orang lain. Dikenal sebagai belajar observasional (atau
model), jenis pembelajaran ini dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai prilaku
konsep dasar belajar sosial.
Karena dalam penelitian ini adalah meneliti bagaimana proses pembelajaran
calon koki baru terhadap contoh yang diberikan oleh presenter Farah Quinn dalam
program Ala Chef di TRANS TV. Dengan cara memperhatikan sikap maka akan
terbentuk proses belajar.
Download