Percobaan 2 Penguat Diferensial Tujuan Memahami penguatan sinyal di tengah sinyal interferensi dengan penguat diferensial. Mengevaluasi peran bagian-bagian rangkaian penguat diferensial. Mengamati sifat penguat diferensial transistor bipolar pada berbagai konfigurasi. Mengamati, mengukur, dan menganalisa penguatan differential-mode dan commonmode berbagai konfigurasi penguat diferensial Konsep Penguatan Diferensial 15 vI vd vCM 10 5 0 0 5 10 15 20 2515 30 35 -5 10 -10 Sinyal Input 5 -15 0 Contoh aplikasi: mengukur sinyal EKG (sekitar 1-10 mV) dengan induksi jala-jala listrik (hingga beberapa volt) 0 5 10 15 20 25 30 -5 -10 Sinyal Output -15 vO Ad vd 35 Konsep Penguatan Diferensial Ideal vO Ad vd Realita vO Ad vd ACM vCM Metrik kualitas penguat diferensial Ad CMRR 20 log ACM Isu Tegangan Input dan Output Sinyal input pada penguat diferensial terdiri dari: ◦ Sinyal input differential mode ◦ Sinyal input common mode Sinyal output dari penguat diferensial dapat berupa ◦ Single ended – tegangan pada satu terminal dengan rujukan ground (grounded port) ◦ Differnetial ended – selisih tegangan pada dua terminal (floating port) Pemberian Input Diferensial Diinginkan Perlu 2 buah generator sinyal Untuk di lab Untuk di lab Opamp harus low offset agar sinyal seimbang Ada vCM sebesar ½ vd Pemberian Input Common Mode Sinyal common mode diberikan langsung dari satu pembangkit sinyal ke kedua terminal input penguat diferensial yang diukur Port Output Penguat Diferensial ◦ Single ended – tegangan pada satu terminal dengan rujukan ground (grounded port) Differnetial ended – selisih tegangan pada dua terminal (floating port) Pengamatan Output vo diukur langsung ke Ch1 atau Ch2 probe osiloskop Ch1 dan C2 probe osiloskop mengukur masing-masing terminal. Nilai vo diamati dengan fungsi selisih pada osioloskop (MATH ch1-ch2) Komponen pada Rangkaian Percobaan Transistor yang digunakan ◦ Pasangan diferensial NPN 2N3904, ◦ Cermin arus (bias) NPN 2N3904, ◦ Cermin arus (beban) PNP 2N3906 Upayakan setiap pasangan ransistor matched – mempunyai penguatan sama atau sedekat mungkin – ukur di lab Resistor yang digunakan 5, 10, dan 8k6W. Gunakan nilai seri 4k7W dan 3k9W dan untuk 8k6W. Percobaan akan menggunakan breadboard Rangkaian dan Pengamatan 1 Pengamatan rangkaian dasar - penguatan Amati ◦ Arus bias ◦ Penguatan Differential Mode – untuk output satu terminal dan diferensial ◦ Penguatan Common Mode – untuk output satu terminal dan diferensial ◦ VTC penguatan diferensial – amplituda agak besar Rangkaian dan Pengamatan 2 Pengaruh resistansi bias (arus tetap) pada penguatan common mode Amati ◦ Arus bias ◦ Penguatan Differential Mode – untuk output satu terminal dan diferensial ◦ Penguatan Common Mode – untuk output satu terminal dan diferensial Rangkaian dan Pengamatan 3 Pengaruh resistansi emitor pada jangkauan input linier Amati ◦ Arus bias ◦ Penguatan Differential Mode – untuk output satu terminal dan diferensial ◦ Penguatan Common Mode – untuk output satu terminal dan diferensial ◦ VTC penguatan diferensial – amplituda agak besar Rangkaian dan Pengamatan 4 Pengaruh penggunaan cermin arus pada bias Amati ◦ Arus bias ◦ Penguatan Differential Mode – untuk output satu terminal dan diferensial ◦ Penguatan Common Mode – untuk output satu terminal dan diferensial Rangkaian dan Pengamatan 5 Pengaruh penggunaan beban aktif Amati ◦ Arus bias ◦ Penguatan Differential Mode – untuk output satu terminal dan diferensial ◦ Penguatan Common Mode – untuk output satu terminal dan diferensial Rangkaian dan Pengamatan 6 Pengaruh penggunaan beban aktif dengan dan beban luar Amati ◦ Penguatan Differential Mode – untuk output satu terminal ◦ Penguatan Common Mode – untuk output satu terminal Analisis Hasil Pengukuran Pengaruh resistansi bias (arus) pada penguatan mode diferensial dan common Pengaruh penggunaan resistansi degenerasi emitor pada jangkauan tegangan input untuk penguatan linier dan penguatannya Keuntungan penggunaan cermin arus SELAMAT BEKERJA