MODUL PERKULIAHAN KAPITA SELEKTA ILMU SOSIAL PSIKOLOGI SOSIAL (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations 07 Abstract Kode MK Disusun Oleh Drs. E.Muhamad Chamdan Kompetensi Media massa adalah suatu alat yang digunakan seseorang untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas atau banyak. Media massa merupakan media yang selalu mendapat perhatian dari masyarakat luas. Kehidupan manusia pada masa sekarang ini hampir tidak pernah lepas dari media massa baik itu televisi, koran, radio, ataupun internet. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep masyarakat dan budaya. Pengaruh Media Terhadap Perilaku Sosial Dalam suatu penelitian diketahui bahwa orang yang sering melihat film kekerasan beranggapan bahwa kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap seseorang dijalan sebanyak dua puluh berbanding satu. Padahal pada kenyataannya kemungkinannya sebesar lima puluh berbanding satu. Dari sini dapat kita lihat bahwa dengan sebuah film yang sering dilihat dapat membentuk penilaian seseorang tentang suatu hal, dan penilaian tersebut sangat jauh berbeda dari kenyataan. Dengan demikian intansitas melihat film dapat membentuk perspektif seseorang. Adanya kenyataan demikian sering pula dimanfaatkan oleh para elit politik untuk memperoleh jumlah suara saat menjelang pemilu. Sering elit politik tertentu membuat tayangan-tayangan tentang kegiatan sosialnya pada suatu stasiun televisi dalam intensitas yang besar. Elit politik ini berusaha membentuk pandangan masyarakat luas tentang dirinya. Hampir sama dengan hal diatas, terdapat seorang aktor film yang dinilai memanfaatkan ketenarannya guna mendukungnya untuk suatu pencalonan pemilihan gubernur. Dari seringnya ia tampil di film ia telah memiliki citra sendiri yang diberikan oleh masyarakat. Dan citra yang dibuat oleh masyarakat inilah yang dimanfaatkan untuk menarik dukungan atau simpati dari masyarakat. Spiral of silence, suatu teori tentang pengaruh khalayak luas terhadap pendapat individu. Teori itu menjelaskan bahwa pada suatu ketika pendapat dari masyarakat tentang hal tertentu akan terbagi atas dua kelompok. Kelompok ini terdiri dari kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok mayoritas (kelompok besar) akan selalu mendominasi pendapat dari masyarakat. Pendapat dari kelompok kecil (kelompok minoritas) suaranya akan hilang atau tidak terdengar. Lama kelamaan kelompok minoritas tidak memiliki nilai tawar sehingga kelompok minoritas akan mengikuti kelompok mayoritas. Pada jaman mendatang penguasaan terhadap komunikasi akan menjadi senjata ampuh untuk menguasai dunia. Amerika sebagai contoh, dengan penguasaannnya 2012 2 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning terhadap segala bentuk informasi maka ia dapat selalu mengklaim dirinya memenangkan suatu peperangan. Atau ia dapat mengklaim negara lain sebagai sarang teroris hanya dengan pemberitaaan yang ia lancarkan secara gencar. Amerika selalu membuat kebohongan-kebohongan terhadap publik atau masyarakat untuk membuat citra dirinya sebagai pahlawan. Penayangan suatu hal di suatu media massa yang sering diperhatikan oleh masyarakat luas akan dapat membentuk pandangan masyarakat terhadap hal tersebut. Dengan demikian peran media massa akan berpengaruh besar dalam membentuk persepsi masyarakat. Adanya anggapan siapa yang mampu menguasai media massa maka kemungkinan besar ia yang akan mampu menguasai dunia. Hal ini dapat dipahami karena dengan dikuasainya media massa maka ia akan mampu membentuk pandangan masyarakat. Persepsi dari masyarakat akan berpengaruh pada perilakunya dalam menanggapi setiap kejadian. Dengan mampunya membentuk pandangan masyarakat, maka akan dapat menguasai seluruh masyarakat karena kelompok mayoritas akan mampu mengalahkan kelompok minoritas. Dalam konteks luas pembentukan persepsi masyarakat luas akan dapat mengubah adat budaya dari masyarakat tersebut, misal adanya perubahan dari cara menanggapi suatu kejadian. Dengan demikian nyatalah pengaruh media terhadap perilaku sosial manusia. Pentingnya media massa, membuat peranannya begitu kuat dan hebatdalam mempengaruhi manusia. Manusia begitu tergantung pada media,hingga sampai ke urusan hidup sehari-hari. Media massa, seakan telahmenjadi faktor penentu kehidupan manusia. Efek yang ditimbulkan olehmedia itu sangat nyata dan jelas. Besarnya pengaruh media massa,menimbulkan efek pada kehidupan manusia. Media massa seperti surat kabar, majalah, televisi dan radio, sering dijadikan objek studi, karena memang dipandang sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat. Asumsi itu ditopang oleh beberapa alasan, bahwa: Media merupakan yangmenciptakan industri lapangan yang berubah kerja, barang dan dan berkembang, jasa, serta menghidupkanindustri lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiriyang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkaninstitusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya 2012 3 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen,dan inovasi dalam masyarakat, yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnyac. Media adalah wadah yang menampilkan peristiwa-peristiwakehidupan masyarakat, baik yang bersifat nasional maupuninternasionald. Media seringkali berperan dalam mengembangkan kebudayaan, jugatata cara, mode, gaya hidup dan norma-normae. Media telah menjadi untukmemperoleh bagimasyarakat sumber gambaran dan dominan, dan kelompok citra bukan realitas secara saja bagi sosial, kolektif. individu tetapi Media juga juga turutmenyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkandengan berita dan hiburan.Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderungmemicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan polahidup dan perilaku masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dapatmemberi pengaruh yang berwujud positif dan negatif.Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandanganmasyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa jadi endukungmasyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa senang akan dirimereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan kepercayaan dirinyaatau merasa rendah dari yang lain.Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapatterjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat.Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorangfirgur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh darimedia. Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungandengan idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan rambutnya ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya. 2012 4 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Hal tersebut di atas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasimuda.Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupankita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa,khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demisedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melencengdari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal inidapat terjadi bila tayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi olehorang dewasa sempat ditonton oleh anakanak.Dampak yang ditimbulkan diantaranyaterjadinya perilaku media massa bisa yang menyimpang dari beraneka ragam norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat menganggap haltersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian daritrend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakatcenderung berpikir praktis. Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya polahidup konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi denganmunculnya media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyakmembuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergayahidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuhkreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari.Rubrik dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur hingga larut malam membuat menurunnya minat kenikmatan dari p agi belajar di kalangan generasi muda. Dari hal tersebut terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan informasi-informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya kita sebagai bangsa timur. Orientasi dari media massa Perubahan sosial merupakan gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat dan merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan sosial di masyarakat meliputi beberapa orientasi, antara lain: perubahan dengan orientasi pada upaya meninggalkan faktor-faktor atau unsur-unsur kehidupan sosial yang mesti ditinggalkan atau diubah, 2012 5 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning perubahan dengan orientasi pada suatu bentuk atau unsur yang memang bentuk atau unsur baru, suatu perubahan yang berorientasi pada bentuk, unsur, atau nilai yang telah eksis atau ada pada masa lampau. Dalam memantapkan orientasi suatu proses perubahan, ada beberapa faktor yang memberikan kekuatan pada orientasi perubahan tersebut, antara lain adalah sebagai berikut: sikap, dalam hal ini baik skala individu maupun skala kelompok yang mampu menghargai karya pihak lain, tanpa dilihat dari skala besar atau kecilnya produktivitas kerja itu sendiri, adanya kemampuan untuk mentolerir sejumlah penyimpangan dari bentuk-bentuk atau unsur-unsur rutinitas, sebab pada hakekatnya salah satu pendorong perubahan adanya individu-individu yang menyimpang dari hal-hal yang rutin, makhluk yang suka menyimpang dari unsur-unsur rutinitas, mengokohkan suatu kebiasaan atau sikap mental yang mampu memberikan penghargaan (reward) kepada pihak lain (individual, kelompok) yang berprestasi dalam berinovasi, baik dalam bidang sosial, ekonomi, dan iptek, tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang memiliki spesifikasi dan kualifikasi progresif, demokratis, dan terbuka bagi semua fihak yang membutuhkannya. Suatu proses perubahan sosial tidak selalu berorientasi pada kemajuan semata. Tidak menutup kemungkinan bahwa proses perubahan sosial juga mengarah pada kemunduran atau mungkin mengarah pada suatu degradasi pada sejumlah aspek atau nilai kehidupan dalam masyarakat yang bersangkutan. Suatu kemunduran dan degradasi (luntur atau berkurangnya suatu derajat atau kualifikasi bentuk-bentuk atau nial-nilai dalam masyarakat), tidak hanya satu arah atau orientasi perubahan secara linier, tetapi juga memiliki dampak sampingan dari keberhasilan suatu proses perubahan. Contohnya perubahan iptek, dari iptek yang bersahaja ke iptek yang modern (maju), mungkin menimbulkan kegoncangan-kegoncangan pada unsur-unsur atau nilai-nilai yang tengah berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan, yang sering disebut sebagai culture-shock. 2012 6 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Peran dan Fungsi Media Massa sebagai penunjang perubahan Sadar atau tidak sadar media massa telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Melalui media massa kita dapat belajar banyak hal yang bisa di jadikan pelajaran. Berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar negeri maupun dalam negeri dapat diketahui dengan cepat dan mudah melalui media massa. Hal ini karena media massa memiliki kemampuan untuk memberikan informasiinformasi secara efektif. Adapun peran media massa ialah: pertama, media dapat memperluas cakrawala pemikiran. Kebanyakan orang yang hidup dalam masyarakat tradisional menganggap media memiliki kekuatan gaib sewaktu pertama kali mengenalnya sebab media massa dapat membuat seseorang melihat dan mengetahui tempattempat yang belum pernah dikunjunginya serta mengenal orang-orang yang belum pernah ditemuinya. Media telah membantu masyarakat Negara sedang berkembang mengenal kehidupan masyarakat lain sehingga mereka memperoleh pandangan baru dalam hidupnya. Media massa dapat menjadi jembatan peralihan antara masyarakat tradisional kearah masyarakat modern. Kedua, media massa dapat memusatkan perhatian. Masyarakat tradisional yang bergerak ke arah modern sedikit demi sedikit mulai menggantungkan pengetahuannya pada media massa sehingga hal-hal mengenai apa yang penting, yang berbahaya, apa yang menarik dan sebagainya berasal dari media. Akibatnya lama kelamaan masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan atau budayanya dan menganggap budaya tersebut sebagai sesuatu yang kuno dan tidak modern. Oleh karena itu, media massa harus bisa memutuskan dengan tepat informasi atau rubric apa yang akan disampaikannya sebab media dapat mempenggaruhi pola pikir masyarakat dan membangkitkan aspirasi masyarakat. Ketiga, media massa mampu menumbuhkan aspirasi. Secara tidak langsung aspirasi masyarakat tumbuh melalui siaran-siaran atau informasi yang disampaikan media massa. Banyak hal-hal baru yang disampaikan oleh media, misalnya dari gaya berpakaian atau potongan rambut yang membuat masyarakat terdorong untuk melakukan atau menggunakan hal yang sama seperti yang dilihat mereka melalui media. Hal penting yang perlu disadari dan diperhatikan bahwa terkadang aspirasi yang berlebihan akan membawa resiko dan buruknya hal tersebut tidak dianggap sebagai suatu kesalahan. 2012 7 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Fungsi media massa sebagai penunjang perubahan social yaitu: pertama, sebagai pemberi informasi. Dalam hal ini fungsi penyampaian informasi dapat dilakukan sendiri oleh media. Tanpa media, sangat mustahil informasi dapat disampaikan secara tepat dan cepat. Kedua, sebagai pengambilan keputusan. Dalam hal ini media massa berperan sebagai penunjang yang mana menuntut adanya kelompokkelompok diskusi yang akan mengambil keputusan, di samping itu diharapkan adanya perubahan sikap, kepercayaan, dan norma-norma sosial. Hal ini berarti media massa berperan dalam menghantarkan informasi sebagai bahan diskusi, menyampaikan pesan para pemuka masyarakat serta memperjelas masalahmasalah yang disampaikannya. Ketiga, media berfungsi sebagai pendidik. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat Pengaruh media massa terhadap perubahan sosial masyarakat Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-mana. Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Tanpa disadari media massa telah ikut mengatur jadwal hidup kita serta menciptakan sejumlah kebutuhan. Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderung memicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh yang berwujud positif dan negatif. Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat, didengar dan dibaca dari media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa 2012 8 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang lain. Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorang firgur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari media. Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungan dengan idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan rambutnya ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya (Trimarsanto, 1993:8). Hal tersebut di atas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi muda. Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupan kita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi bila taayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh anak-anak (Amini, 1993). Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis. Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari. Rubrik dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat belajar 2012 9 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning dikalangan generasi muda. Dari hal tersebut terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan informasi-informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya kita sebagai bangsa timur. Media massa pada umunya merupakan sektor pranata modern, yang sampai batas tertentu adalah asing untuk negara dan kebudayaan negara ketiga. Untuk memasukkannya diperlukan baik oleh alih teknologi maupun kemampuan adaptasinya terhadap kebutuhan dunia ketiga (Tharpe, 1992). Secara umum media massa merupakan sarana penyampaian informasi dari sumber informasi (komunikator) kepada penerima informasi (komunikan). Masuknya informasi oleh media massa membawa dampak perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian Informasi memiliki kekuatan baik yang membangun dan merusak ( Wahyudi, 1992). Artinya media massa dalam hal ini berwajah ganda. Informasi yang sampai kemasyarakat dapat ditanggapi berbedabeda oleh setiap individu tergantung pada kepentingannya masing-masing serta tergatung dari kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan informasi yang datang secara proporsional. Dampak yang paling kontras dirasakan dikalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instant sehingga menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. Media massa mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk menjadi serupa dengan apa yang disajikan oleh media. Sadar atau tidak masyarakat pun masuk kedalamnya bahkan menuntut lebih dari itu. Kehadiran media massa dirasakan lebih berpengaruh terhadap generasi muda yang sedang berada dalam tahap pencarian jati diri. Informasi-informasi yang diterima dari media tersebut mempengaruhi kehidupan sosial budaya suatu masyarakat baik dalam persepsi sikap serta perilaku hidupnya. Dari pejelasan-penjelasan di atas, secara tersirat kehadiran media massa telah memunculkan suatu budaya baru yang menginginkan masyarakat dapat menyesuaikan diri terhadap budaya tersebut. Budaya ini dikenal dengan sebagai budaya populer atau budaya pop (Sugihin, 1991). 2012 10 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Teori Dampak Media Sembilan Teori Dampak Media adalah kumpulan teori yang menjelaskanmengenai efek teknologi komunikasi yang berbentuk media memberikan pengaruhnya terhadap perilaku dan cara berpikir manusia di kehidupa nsosialnya dari berbagai perspektif.Berikut teori-teori yang menjelaskan bagaimana media massa bekerja dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi masyarakat: Teori Jarum Suntik Teori ini mencoba menjelaskan bagaimana persuasi yang datang darimedia memegang peran penting dalam, mengubah cara manusia berpikir, bertindak, maupun berperilaku. Contoh yang jelas ialah pidato yangdi lakukan oleh pemimpin Nazi, Adolf Hitler, melalui radio publik, yangakhirnya menjadi faktor vital memulai holocaust di Perang Dunia Ke II Teori Arus Bertahap Teori ini beranggapan bahwa efek media terjadi secara tidak langsung dantermediasi melalui opinion leaders. Opinion Leaders adalah individu yang gagasan dan perilakunya menjadi model bagi orang lain yang kemudian mengomunikasikan pesan dan mempengaruhi sikap dan perubahan perilaku para pengikut. Contoh Opinion Leaders yang datang dari dunia politik, akan menggunakan cara kampanye yang berbeda ketika inginm elakukan komunikasi tentang dirinya dengan penyimak yang memilikitingkat pengetahuan yang bahasa yang lebih berkomunikasi tinggi dengan menggunakan penggunaan Sebaliknya, ketika ingin kompleks dan rumit. dengan masyarakat secara umum dengan tingkat pengetahuan yang sedang bahkan rendah, politikus tersebut akan menjadi lebih rendah hati, dengan menggunakan bahasa yang lebih merakyat dan media yang bisa dijangkau oleh masyarakat secara luas. Teori Proses Selektif Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat melakukan suatu proses seleksisehingga masyarakatlah yang secara selektif menentukan, efek apa yangmereka ingin dapatkan dari informasi yang diberikan oleh media. Contoh, kelompok masyarakat yang mendukung invasi Amerika Serikat ke Irak, tidak akan membaca artikel mengenai pembentukan kedamaian di Irak, dan penghapusan perang. 2012 11 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Teori Pembelajaran Sosial Teori pembelajaran sosial adalah teori yang memprediksi perilaku denganmelihat cara lain yang dilakukan individu dalam memproses informasi.Teori ini menjelaskan bahwa contoh dari personal tertentu atau mediamassa dapat menjadi penting dalam usaha memperoleh perilakuyang baru. Individu melakukan proses imitasi atas apa yang mereka lihat dari media. Contoh, ketika suatu acara di televisi menampilkan seorang preman yang akhirnya ditangkap polisi, karena melakukan tindakan kriminal, masyarakat yang menontonnya akan berusaha untuk tidakmeniru apa yang telah dilakukan oleh preman tersebut Teori Kultivasi Teori ini mendeksripsikan bahwa media menghasilkan sebuah dampak dimana ada sebagian masyarakat yang menganggap dunia nyata (kehidupannya sehari-hari) berjalan sesuai dengan dunia yangdigambarkan oleh media. Ataupun sebaliknya, menganggap bahwa dunia dalam media itu adalah "realita". Contoh, anak-anak yang secara konsisten menyaksikan liputan mengenai penculikan anak, akanmenganggap bahwa dimana pun Ia berada penculikan tersebut bisaterjadi, sehingga memiliki rasa ketakutan yang berlebihan, dibandingkananak-anak yang tidak menonton liputan tersebut Teori P r i m i n g Priming adalah proses di mana media massa berfokus pada sebagian isudan tidak pada isu lainnya dan dengan demikian mengubah juga standarevaluasi yang digunakan khalayak untuk menilai realitas sosial yangdihadapinya. Selain itu teori ini juga menjelaskan bahwa mediamendorong terbentuknya pikiran yang terhubung dengan apa yang ditampilkan dimedia itu sendiri. Contoh, adanya kecenderungan untukmeniru adengan-adegan kekerasan yang ditampilkan di media pada oranglain di dunia nyata Teori Penetapan Agenda Teori penetapan agenda adalah sebuah proses dimana figur publik dan peristiwa penting apa yang membantu menentukan konten yang akan disampaikan oleh media. Teori ini juga menjelaskan efek proses tersebut 2012 12 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning bagi masyarakat penyimak media, di mana dijelaskan bahwa semakin besar ketertarikan masyarakat akan suatu isu, maka semakin besar pula Coverage yang dilakukan oleh media atas isu tersebut Teori C a t h a r s i s Konsep teori ini berdiri diatas psikoanalisa Sigmund Freud, yaitu emosiyang tertahan bisa itudiperlukan menyebabkan sebuah ledakan penyaluran emosi atas berlebihan, emosi maka yang dari tertahan tersebut.Penyaluran emosi yang konstruktif ini disebut dengan Catharsis. Contohnya, Musik, film, gambar, peristiwa merupakan contoh dari efek Catharsis tersebut. Teori ini menjelaskan juga bahwa konten dewasa dan juga kekerasan yang ditampilkan oleh media memberikan efek positifkare na memberikan kesempatan bagi individu untuk meninggalkan sifatanti sosial mereka didalam sebuah dunia fantasi. Teori Kritis Teori ini sendiri memfokuskan pembahasannya bukan pada efek perilakuyang diterima Individu dari media, namun melihat perubahan budayadalam ruang lingkup yang luas yang disebabkan oleh media. Teori Kritis ini juga memiliki kemampuan dalam mendeksripsikan secara lanjuthubungan antara budaya dengan media itu sendiri. Teori ini percaya,dampak yang dihasilkan oleh media, bukanlah efek yang terjadi secaramonoton, namun sebagai sebuah proses timbal balik Teori Dampak Media dan Interaksi Manusia dengan Komputer Konsep ini menjelaskan mengenai proses, dialog, dan kegiatan dimana melaluinya pengguna memanfaatkan dan berinteraksi dengan komputer.Interaksi manusia dengan media dapat dikategorikan dalam konsep ini.Manusia yang tidak bisa lepas dari informasi selalu memanfaatkan teknologi komunikasi yang berbasis teknologi komputer dalamkehidupannya. Ketika interaksi tersebut terjadi, maka terjadi puladampak-dampak yang dihasilkan oleh media dari berbagai perspektifyang ada. Pengaruh yang ditimbulkan media massa berdasarkan teori kontemporer Pengaruh media terhadap masyarakat telah menumbuhkan pembaharuanpembaharuan yang cepat dalam masyarakat. Pembaharuan yang berwujud 2012 13 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning perubahan ada yang ke arah negatif dan ada yang ke arah positif. Pengaruh media tersebut berkaitan dengan aspek-aspek lain seperti sifat komunikator, isi/informasi dari media itu sendiri, serta tanggapan dari masyarakat. Sadar atau tidak sadar masyarakat sering dipengaruhi oleh media massa, misalnya media membujuk untuk menggunakan suatu produk tertentu ataupun secara tidak langsung membujuk untuk mendukung ideologi politik tertentu maupun partai tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa teori kontemporer yang berkaitan dengan pengaruh komunikasi massa yang digolongkan dalam empat bagian, yaitu: Teori perbedaan Individu Menurut teori ini terdapat kecendrungan baru dalam pembentukan watak sesorang melalui proses belajar. Adanya perbedaan pola pikir dan motivasi didasarkan pada pengalaman belajar. Perbedaan individu disebabkan karena perbedaan lingkungan yang menghasilakan perbedaan pandangan dalam menghadapi sesuatu. Lingkungan akan mempengaruhi sikap, nilainilai serta kepercayaan yang mendasari kepribadian mereka dalam menaggapi informasi yang datang. Dengan demikian pengaruh media terhadap individu akan berbeda-beda satu sama lain. Teori Penggolongan Sosial Penggolongan sosial lebih didasarkan pada tingkat penghasilan, seks, pendidikan, tempat tinggal maupun agama. Dalam teori ini dikatakan bahwa masyarakat yang memiliki sifat-sifat tertentu yang cenderung sama akan membentuk sikap-sikap yang sama dalam menghadapi stimuli tertentu. Persamaan ini berpengaruh terhadap tanggapan mereka dalam menerima pesan yang disampaikan media massa. Teori Hubungan Sosial Menurut teori ini kebanyakan masyarakat menerima pesan yang disampaikan media banyak di peroleh melalui hubungan atau kontak dengan orang lain dari pada menerima langsung dari media massa. Dalam hal ini hubungan antar pribadi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penyampaian informasi oleh media. 2012 14 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Teori Norma-Norma Budaya Teori ini menganggap bahwa pesan/informasi yang disampaikan oleh media massa dengan cara-cara tertentu dapat menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda oleh masyarakat sesuai dengan budayanya. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa media mempengaruhi sikap individu tersebut. Ada beberapa cara yang ditempuh oleh media massa dalam mempengaruhi norma-norma budaya. Pertama, informasi yang disampaikan dapat memperkuat pola-pola budaya yang berlaku serta meyakinkan masyarakat bahwa budaya tersebut masih berlaku dan harus di patuhi. Kedua, media massa dapat menciptakan budaya-budaya baru yang dapat melengkapi atau menyempurnakan budaya lama yang tidak bertentangan. Ketiga, media massa dapat merubah norma-norma budaya yang telah ada dan berlaku sejak lama serta mengubah perilaku masyarakat itu sendiri. BAHAN BACAAN Agustriono, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Di Daerah Sumatera Utara. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Mappiare, Syahrir, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Di Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Murniatmo, gatut, et.al. 1997. Dampak Globalisasi Informasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan: Yogyakarta Pratikto, Riyono. 1997. Komunikasi Pembangunan Edisi I. Bandung. Purwasito, Andrik. 1993. Pengaruh TV dan Cara Menyikapinya. Kedaulatan Rakyat: Sabtu, 6 november Subrata. 1992. Media Massa Dalam Era Globalisasi. Kompas, 27 Oktober. T. Sugihen, Bahrein. 1991. Budaya Populer dan Perilaku Sosial: Suatu Obyek Kajian dan Penelitian Sosiologi. ( Makalah yang disampaikan dalam rangka peringatan Ulang Tahun FSIP-USU Medan, 11 Oktober 1991). Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Metodologi Kasus Indonesia. PT. Tiara Wacana: Yogyakarta Sukanto, Surjono. 1981. Sosiologi: Suatu pengantar. UI Press: Jakarta. Susanto Sunario, Astrid. S. 1993. Globalisasi dan Komunikasi. Cetakan Pertama. Sinar Harapan: Jakarta. Thorpe, Gold J. E. 1992. Sosiologi Dunia Ketiga: Kesenjangan dan Pembangunan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 2012 15 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Trimarsanto, Tonny. 1993. Instant Mania Manusia Modern. Kedaulatan Rakyat: 12 September. Wahyudi, J. B. 1992. Prospek Iklan Media Massa Setelah Dikepung TV Swasta. Kedaulatan Rakyat: 24 Agustus Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi . Jakarta: Grasindo. Devito, Joseph A. (2011). Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima .Jakarta: Kharisma Publishing Group (Bahasa Indonesia) Sumber Lain: Wikipedia. (2013). Media Massa http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa(diakses 4 November 2013) Wikipedia. (2013). 9 Teori Dampak Media. http://id.wikipedia.org/wiki/9_Teori_Dampak_Media (diakses 25 Oktober2013) Wikipedia. (2013). Efek Media http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_media(diakses 4 November 2013 2012 16 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning