Modul Kapita Selekta Ilmu Sosial [TM3]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Kapita Selekta
Ilmu Sosial
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
(Masalah-Masalah Sosial)
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Public Relations
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
MK10230
Drs. E. Mochamad Chamdan
Abstract
Kompetensi
Komunikasi, dalam sekian
banyak bentuknya, memiliki peran
dan fungsi yang cukup besar dalam
kehidupan manusia. Watzalawick
dalam Bradac and Bowers (1980)
bahkan mengungkapkan
bahwahuman being cannot not
communicate..
Mahasiswa dapat mengetahui dan
.
memahami
Sosial
Masalah-Masalah
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
E. Mochamad Chamdan
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan social dalamn masyarakat adalah sebuah gejala berubahnya
struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial
budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya
komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti
perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi;
dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan,
dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Lebih terinci, faktor penyebabnya
adalah:
1. Adanya perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti:
a. Perubahan penduduk
b. Perana nilai yang diubah
c. Faktor adanya penemuan-penemuan baru
2. Adanya perubahan luar masyarakat, seperti:
a. Pengaruh lingkungan alam
b. Kebudayaan masyarakat lain
c. Adanya gaya hidup barat yang masuk
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan,
misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain;
perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional
ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat;
prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan
pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis dan pengaruh adat
atau kebiasaan.
‘13
2
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan.
Perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang
menelaahnya , dapat berupa perubahan- perubahan yang tidak menarik dalam
arti kurang mencolok. Adapula perubahan- perubahan yang pengaruhnya
terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan- perubahan yang lambat
sekali,
tetapi
ada
juga
yang
berjalan
cepat.Maasyarakat
yang
statis
dimaksudkan masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan
lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat- masyarakat yang
mengalami berbagai perubahan yang cepat.
Perubahan bisa berkaitan dengan:
 Nilai- nilai social
 Pola-pola perilaku
 Organisasi
 Lembaga kemasyarakatan
 Lapisan dalam masyarakat
 Kekuasaan dan wewenang dll
Perubahan sosial pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat , yang memengaruhi system sosialnya,termasuk di dalam nilai- nilai,
sikap- sikap dan pola- pola perilaku di antara kelompok- kelompok masyarakat.
PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN BUDAYA
Sebenarnya di dalam kehidupan sehari- hari , acap kali tidak mudah
untuk menentukan letak garis pemisah antara perubahan sosial dan
kebudayaan. Hal ini disebabkan tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai
kebudayaan, sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma
dalam suatu masyarakat. Hal ini mengakibatkan bahwa garis pemisah didalam
kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk
di tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat di temukan hubungan
timbale balik sebagai sebab dan akibat.
Perubahan sosial terjadi dalam masyarakat memiliki beberapa ciri,
antara lain sebagai berikut:
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun
cepat sehingga tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya.
2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan
diikuti oleh perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
‘13
3
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal ini disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen
akan saling memengaruhi sehingga sulit sekali untuk mengisolir
perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang dimulai
dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.
3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang
bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup
pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baru
4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena
keduanya memiliki hubungan timbal balik.
5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa
bentuk, yaitu sebagai berikut:

Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas,
dan anggota dari suatu struktur.

Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural
yang tidak terlalu berbeda dengan unit-unit yang telah ada.

Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang
baru.

Perubahan
struktur
kelompok,
yaitu
pergantian
kelompok,
tingkat
kesadaran
kelompok,
dan
komposisi
hubungan
antarkelompok dalam masyarakat.
BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan Sosial dan kebudayaan dapat dibedakan dapat dibedakan
dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
o
Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi)
o
Perubahan kecil dan perubahan besar
o
Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan
yang direncanakan(planned change) dan perubahan yang tidak
dikehendaki (unintended change) atau perubahan yang tidak
direncanakan (unplanned change) (Soerjono Soekanto,2006:
274).
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dijelaaskan
bentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
‘13
4
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berdasarkan
Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama.
Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling
mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan
sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya
berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru
yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi.
Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih
dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa
kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu
perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu
lama. Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan
dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung
dengan didahului suatu pemberontakan.
Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar
suatu revolusi dapat tercapai.
a) Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan
perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas
terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik.
b) Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu
memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c) Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari
rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu
program kerja.
d) Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat
dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
e) Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu
saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan
suatu gerakan.
3. Perubahan Kecil
Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya
mengenakan baju kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan
perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun mengalami
‘13
5
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang,
kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan
kecil.Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan
kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur
struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi
masyarakat.
4. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap
masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja,
sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi
masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah
melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan,
terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.
5. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan dalam masyarakat. Pihakpihak ini dinamakan
agent of
change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa
sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan
direncanakan
terlebih
dahulu.
Cara
ini
sering
pula
dinamakan
perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undangundang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil
presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara langsung.
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang
tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan
jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang
memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.Oleh
karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan
akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat.
Timbulnya
banjir
dikarenakan
pembukaan
lahan
yang
kurang
memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak
‘13
6
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perkampungan dan permukiman masyarakat terendam
air
yang
mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.
FAKTOR
YANG
MENYEBABKAN
PERUBAHAN
SOSIAL
DAN
KEBUDAYAAN
1) Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Pertambahan
penduduk
yang
terjadi
sangat
cepatmenyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama pada
lembaga kemasyarakatnya. Misal, orang lantas mengenal hak milik
individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain sebagainya yang
sebelumnya
belum
dikenal.
Berkurangnya
penduduk
mungkin
disebabkan karena perpindahan penduduk dari kota ke desa atau
transmigrasi.
Perpindahan
penduduk
mengakibatkan
kekosongan,
misalnya dalam bidang pembagian kerja yang mempengaruhi lembagalembaga kemasyarakatan. perpindahan penduduk telah berlangsung
selama ratusan ribu lamanya didunia ini.
2) Penemuan-penemuan Baru.
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam
waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi
suat penemuan baru, jalannya unsur-unsur kebudayaan baru yang
tersebar
ke
lain-lain
bagian
masyarakat,
dan
cara-cara
unsur
kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan. Penenemuan baru sebagai akibat
terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pngertian dari
discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa
alasan atau gagasan yang diciptakan oleh seorang individu. Discovery
baru berubah menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui,
menerima dan menerapkan penemuan baru itu.
Apabila ditelaah lebih lanjut lagi tentang penemuan baru, terlihat ada
beberapa faktor pendorong yang dipunyai masyarakat, antara lain
adalah:

Kesadaran
individu-individu
akan
kekurangan
dalam
kebudayaannya.
‘13
7

Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.

Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Didalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan
adanya kekeurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Sebagian
orang menerima kekurangan-kekurangan tersebut sebagai hal yang
diterima begitu saja. Sebagian orang yang tidak puas dengan
keadaan akan tetapi tidak mampu memperbaiki keadaan tersebut.
Mereka inilah yang kemudian menjaci pencipta-pencipta baru
tersebut.
3) Pertentangan Masyarakat
Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-kelompok,
kelompok-kelompok. Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia
bersifat
kolektif.
Segala
kegiatan
didasarkan
pada
kepentingan
masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui tapi mempunyai
fnganungsi sosial. Banyak timbul pertentangan antara kepentinga
individu denga kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat
menimbulkan perubahan-perubahan.
Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda
dengan generasi tua. Pertentangan-pertentangan demekian itu kerap
terjadi, apalagi pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap
tradisional menuju ketahap modern. Generasi muda yang belum
terbentuk
kepribadiaannya
lebih
mudah
menerima
unsur-unsur
kebudayan asing atau barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf
yang lebih tinggi. Keadaan demikian dapat menimbulkan perubahanperubahan dalam masyarakat. Misalnya, pergaulan bebas antara wanita
dengan laki-laki, cara berpakaian, atau derajat wanita yang kian sama di
dalam masyarakat dan lain-lain.
4) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi.
Revolusi yang terjadi di Rusia pada 1917 telah menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar bagi negra rusia yang dulu adalah kerajaan
berubah menjadi dictator proletariat yang dilandaskan pada doktrin
marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan , mulai dari bentuk egara
sampai keulrga mengalami perubahan yang mendasar.
Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada
sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri (factor ekstern) antara
lain:
 Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar
manusia
‘13
8
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Terjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-lain mungkin
menyebabkan masyarakamasyarakat terpaksa harus meninggalkan
tempat tinggalnya. Misal, pada waktu dulu masyarakat dulu berburu kini
berpindah ke pertanian.
Sebab
yang
bersumber
pada
lingkungan
alam,
kadang-kadang
disebabkan oleh tindakan manusia itu sendiri. Misalnya penggunaan
tanah yang sembrono tanpa memperhitungkan kelestarian humus tanah,
penebanagan hutan yang liar dapat menyebabkan banjir.

Peperangan.
Perang dengan negara lain dapat menimbulkan perubahan, karena
negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara
yang kalah.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain.
Apabila sebab-sebab bersumber pada masyarakat lain, maka mungkin
kebudayaan lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan secara fisik
antara dua masyarakat mempunyai kecerendungan untuk menimbulkan
hubungan
timbal-balik,
artinya
masing-masing
masyarakat
mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari
masyarakat yang lain itu. Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu
mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah
proses imitasi yaitu peniruan terhadap budaya lain. Mula-mula unsurunsur
tersebut
ditambahkan
kebudaya
asli
namun
lanbat
laun
kebudayaan asli diubah dengan kebudayaan asing tersebut.
Dampak langsung dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah
perubahan
sosial
budaya didalam
kehidupan
masyarakat.
Sayangnya
perubahan ini tidak selalu baik, ada juga yang tidak baik dan tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perubahan ini bisa dilakukan siapa saja,
baik secara individu, sekelompok orang, maupun mayoritas masyarakat. Dan
inilah contoh-contoh perubahan sosial budaya yang terjadi dididalam
kehidupan bermasyarakat dinegeri ini:
1. Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita
dalam berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan suratmenyurat, tetapi saat ini dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada
yang namanya telegram dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya
digantikan dengan telepon,
‘13
9
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
handphone, dan jejaring
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sosial. Ini
membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan
perubahan budaya dimasyarakat.
2. Cara Berpakaian
Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan
modernisasi di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan
pakaian adat dari daerah masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu
sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada acara-acara adat. Cara
berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari
berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian
sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.
3. Gaya Hidup
Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat
Indonesia adalah gaya hidup a.k.a lifestyle. Sebagian masyarakat
menerapkan gaya hidup yang baik didalam kehidupannya seperti
menjadi vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada juga sebagian masyarakat
yang terjerumus kedalam lifestyle yang tidak baik yang tentu tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan
bebas.
4. Westernisasi (Kebarat-baratan)
Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya adalah
perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut
bukan budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat
Indonesia yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat
Indonesia yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik
ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang menyebabkan interest kepada
budaya lokal semakin menurun.
5. Emansipasi Wanita
Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat
Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang
sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi
pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa
kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini
tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri ini
seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll.
6. Masyarakat Semakin Kritis
Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap
informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari
‘13
10
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal
tersebut membuat masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya
adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang
dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut
tidak populis dimata rakyat.
7. Hilangnya Permainan Tradisional
Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti
gasing atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerahdaerah terpencil seperti pedesaan. Padahal permainan itu sangat
populer pada masanya, dan merupakan permainan asli Indonesia.
Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti
Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh
lebih menarik ketimbang permainan tradisional.
8. Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung,
gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya
sebagian kecil masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk
melestarikan alat-alat musik tradisional. Sekarang banyak masyarakat
yang cenderung menyukai alat-alat. musik modern seperti gitar, piano,
drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, bukan tidak
mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang.
9. Tergerusnya Kebudayaan Indonesia
Bentuk lain perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya
budaya asli Indonesia. Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari
kebudayaan kita yang sudah mulai punah. Meskipun demikian, banyak
masyarakat Indonesia yang lebih berminat dengan budaya asing yang
masuk ke Indonesia seperti break dance, beat box, dan lainnya. Ini
sangat mengkhawatirkan dan perlu segera perlu segera ditindaklanjuti
bersama.
10. Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang
Contoh perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa
daerah yang sudah semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak
bahasa daerah di Indonesia ini (lebih dari 100 bahasa daerah). Akan
tetapi saat ini banyak masyarakat yang cenderung menggunakan bahasa
Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena bahasa Indonesia
dimengerti oleh semua sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti oleh
masyarakat daerah tertentu saja.
‘13
11
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Itulah kesepuluh perubahan sosial budaya yang bisa kita jumpai
didalam masyarakat Indonesia. Perlu dicatat bahwa perubahan itu tidak
selamanya berdampak baik bagi kita, ada juga yang dapat merugikan kita. Jika
itu baik bagi kita maka manfaatkan secara optimal, jika tidak maka minimalisir
dampaknya atau lebih baik buang jauh-jauh. Kita semua berharap perubahanperubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat akan membuat Indonesia
semakin baik lagi.
HUBUNGAN
ANTARA
PERUBAHAN
SOSIAL
DAN
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Teori-teori
mempersoalkan
mengenai
perbedaan
perubahan-perubahan
antara
masyarakat
perubahan-perubahan
sering
kebudayaan.
Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang
masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan perbedaan pengertian tersebut
dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara
perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat di
jelaskan.
Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan
bagian dari perubahan kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup
semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan
sebagainya. Bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan dalam
organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakan perubahan pada logat bahasa
Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi, perubahan sosial tersebut tidak
mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih
merupakan perubahan kebudayaan ketimbang kebudayaan sosial(Soerjono
Soekanto,2006: 266).
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk
letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di
sebabkan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya
tidak ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam suatu masyarakat. Hal itu
mengakibatkan garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan sosial
dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua
gejala itu dapat ditemukan hubungan timbal balik sabagai sebab dan
akibat(Soerjono Soekanto,2006: 268).
‘13
12
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANNYA PERUBAHAN SOSIAL DAN
KEBUDAYAAN
Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi
menjadi 2 yaitu faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat
terjadinya sebuah perubahan. Dan semua akan diterangkad dalam bentuk
poin-poin sebagai berikut:
1. Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan
a. Kontak dengan kebudayaan lain
b. Sistem pendidikan yang maju
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan
untuk maju
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
e. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
f.
Penduduk yang heterogen
g. Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
h. Orientasi kemuka
i.
Nilai meningkatkan taraf hidup
2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b. Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c. Sikap masyarakat yang tradisionalistis
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat
atau vested interest
e. Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi
kebudayaan
f.
Prasangka terhadap hal-hal baru
g. Hambatan ideoligis
h. Kebiasaan
i.
Nilai pasrah(Soerjono Soekanto,2006: 287)
PROSES-PROSES PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa
tahap tahap yang harus dilalui seperti berikut:
1. Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam
merupakan
keadaan
yang
masyarakat
diidam-idamkan
(sosial equilibrium)
setiap
masyarakat.
Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan suatu
‘13
13
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi
dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis
merasakan akan adanya ketentraman karena tidak adanya pertentangan
dalam norma-norma dan nilai-nilai(Soerjono Soekanto,2006: 289).
2. Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of
change)merupakan saluran-saluran yang dilaluioleh suatu proses
perubahan. Umumnya saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan,
agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan tersebut
menjadi titik tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada suatu
masa tertentu.
3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)
Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah
itu organisasi? Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang
merupakan satu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masingmasing. Kemudian pengertian dari disorganisasi dan reorganisasi yaitu:
o Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam
masyarakat dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi
dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.
o Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai
yang baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila normanorma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga(institusionalized)
dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut
dalam masyarakat.
ARAH PERUBAHAN (DIRECTORY OF CHANGE)
Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula
diketahui kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang
jelas adalah perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi,
setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak pada suatu
bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke arah suatu bentuk
yang sudah ada didalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat
Indonesia yang bergerak ke arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan
bersenjata,
pendidikan,
dan
industrialisasi
yang
disertai
usaha
untuk
menemukan kembali kepribadian Indonesia merupakan contoh kedua arah yang
‘13
14
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berlangsung
pada
waktu
yang
sama
dalam
masyarakat kita(Soerjono
Soekanto,2006: 300). Contohnya
Dulu sebelum orang belanda datang ke Indonesia masyarakat
indonesia sudah mengenal pendidikan agama melaui padepokanpadepokan atau pondok untuk belajar agama. Namun setelah
Belanda datang sistem pendidikan sekuler pun mulai ada di
Indonesia yaitu memisahkan antara agama dan ilmu. Namun seiring
perkembangan zaman kini banyak perubahan yang terjadi yaitu
banyak berdirinya sekolah-sekolah madrasah yang menyatukan
kembali antara ilmu dan agama.
MODERNISASI
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang
batas-batasnya tak dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi
mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau
pramodern dalam artian teknoplogis serta organisasi sosial ke arah pola-pola
ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil.
Syarat-syarat modernisasi yaitu:

Cara berfikir ilmiah

Sistem administrasi negara yang baik

Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur

Penciptaan
iklim
favorable
(menyenangkan,
menguntungkan)
dari
masyarakat

Tingkat organisasi yang tinggi

Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social (social
planing)
Kesimpulan :

Perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial didalam
masyarakat sehingga muncul tata kehidupan yang baru.

Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaankarena
perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukungkebudayaan.

Perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi di dalammasyarakat
secara bertahap akibat adanya ketidaksesuaianunsur-unsur sosial
maupun budaya sehingga muncul tatakehidupan yang baru.

Perubahan sosial dan budaya memberikan dampak positif dannegatif
terhadap kehidupan.
‘13
15
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Kembangkan dan lestarikanlah perubahan yang mengarah kehal yang
positif dan waspada juga berantaslah perubahanyang mengarah ke hal
yang negatif.
‘13
16
Kapita Selekta Ilmu Sosial
E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download