MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN (Masalah-Masalah Sosial) Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh MK10230 Drs. E. Mochamad Chamdan Abstract Kompetensi Komunikasi, dalam sekian banyak bentuknya, memiliki peran dan fungsi yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Watzalawick dalam Bradac and Bowers (1980) bahkan mengungkapkan bahwahuman being cannot not communicate.. Mahasiswa dapat mengetahui dan . memahami Sosial Masalah-Masalah PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN E. Mochamad Chamdan PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Perubahan social dalamn masyarakat adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Lebih terinci, faktor penyebabnya adalah: 1. Adanya perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti: a. Perubahan penduduk b. Perana nilai yang diubah c. Faktor adanya penemuan-penemuan baru 2. Adanya perubahan luar masyarakat, seperti: a. Pengaruh lingkungan alam b. Kebudayaan masyarakat lain c. Adanya gaya hidup barat yang masuk Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan. ‘13 2 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya , dapat berupa perubahan- perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapula perubahan- perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan- perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat.Maasyarakat yang statis dimaksudkan masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat- masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Perubahan bisa berkaitan dengan: Nilai- nilai social Pola-pola perilaku Organisasi Lembaga kemasyarakatan Lapisan dalam masyarakat Kekuasaan dan wewenang dll Perubahan sosial pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat , yang memengaruhi system sosialnya,termasuk di dalam nilai- nilai, sikap- sikap dan pola- pola perilaku di antara kelompok- kelompok masyarakat. PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN BUDAYA Sebenarnya di dalam kehidupan sehari- hari , acap kali tidak mudah untuk menentukan letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal ini disebabkan tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Hal ini mengakibatkan bahwa garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat di temukan hubungan timbale balik sebagai sebab dan akibat. Perubahan sosial terjadi dalam masyarakat memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut: 1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat sehingga tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya. 2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. ‘13 3 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hal ini disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi sehingga sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang dimulai dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai. 3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baru 4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya memiliki hubungan timbal balik. 5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut: Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota dari suatu struktur. Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak terlalu berbeda dengan unit-unit yang telah ada. Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru. Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian kelompok, tingkat kesadaran kelompok, dan komposisi hubungan antarkelompok dalam masyarakat. BENTUK PERUBAHAN SOSIAL Perubahan Sosial dan kebudayaan dapat dibedakan dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut : o Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi) o Perubahan kecil dan perubahan besar o Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan yang direncanakan(planned change) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) (Soerjono Soekanto,2006: 274). Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dijelaaskan bentuk, yaitu sebagai berikut: 1. Perubahan Lambat (Evolusi) ‘13 4 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berdasarkan Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. 2. Perubahan Cepat (Revolusi) Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan. Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai. a) Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. b) Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan. c) Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja. d) Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu. e) Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan. 3. Perubahan Kecil Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun mengalami ‘13 5 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. 4. Perubahan Besar Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya. 5. Perubahan yang Dikehendaki Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undangundang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara langsung. 6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak ‘13 6 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru. FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN 1) Bertambah atau berkurangnya penduduk. Pertambahan penduduk yang terjadi sangat cepatmenyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama pada lembaga kemasyarakatnya. Misal, orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain sebagainya yang sebelumnya belum dikenal. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena perpindahan penduduk dari kota ke desa atau transmigrasi. Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja yang mempengaruhi lembagalembaga kemasyarakatan. perpindahan penduduk telah berlangsung selama ratusan ribu lamanya didunia ini. 2) Penemuan-penemuan Baru. Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suat penemuan baru, jalannya unsur-unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penenemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pngertian dari discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alasan atau gagasan yang diciptakan oleh seorang individu. Discovery baru berubah menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima dan menerapkan penemuan baru itu. Apabila ditelaah lebih lanjut lagi tentang penemuan baru, terlihat ada beberapa faktor pendorong yang dipunyai masyarakat, antara lain adalah: Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaannya. ‘13 7 Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat. Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Didalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya kekeurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Sebagian orang menerima kekurangan-kekurangan tersebut sebagai hal yang diterima begitu saja. Sebagian orang yang tidak puas dengan keadaan akan tetapi tidak mampu memperbaiki keadaan tersebut. Mereka inilah yang kemudian menjaci pencipta-pencipta baru tersebut. 3) Pertentangan Masyarakat Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-kelompok, kelompok-kelompok. Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui tapi mempunyai fnganungsi sosial. Banyak timbul pertentangan antara kepentinga individu denga kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan. Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda dengan generasi tua. Pertentangan-pertentangan demekian itu kerap terjadi, apalagi pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional menuju ketahap modern. Generasi muda yang belum terbentuk kepribadiaannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayan asing atau barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi. Keadaan demikian dapat menimbulkan perubahanperubahan dalam masyarakat. Misalnya, pergaulan bebas antara wanita dengan laki-laki, cara berpakaian, atau derajat wanita yang kian sama di dalam masyarakat dan lain-lain. 4) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi. Revolusi yang terjadi di Rusia pada 1917 telah menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar bagi negra rusia yang dulu adalah kerajaan berubah menjadi dictator proletariat yang dilandaskan pada doktrin marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan , mulai dari bentuk egara sampai keulrga mengalami perubahan yang mendasar. Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri (factor ekstern) antara lain: Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia ‘13 8 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Terjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakamasyarakat terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Misal, pada waktu dulu masyarakat dulu berburu kini berpindah ke pertanian. Sebab yang bersumber pada lingkungan alam, kadang-kadang disebabkan oleh tindakan manusia itu sendiri. Misalnya penggunaan tanah yang sembrono tanpa memperhitungkan kelestarian humus tanah, penebanagan hutan yang liar dapat menyebabkan banjir. Peperangan. Perang dengan negara lain dapat menimbulkan perubahan, karena negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain. Apabila sebab-sebab bersumber pada masyarakat lain, maka mungkin kebudayaan lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecerendungan untuk menimbulkan hubungan timbal-balik, artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu. Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan terhadap budaya lain. Mula-mula unsurunsur tersebut ditambahkan kebudaya asli namun lanbat laun kebudayaan asli diubah dengan kebudayaan asing tersebut. Dampak langsung dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah perubahan sosial budaya didalam kehidupan masyarakat. Sayangnya perubahan ini tidak selalu baik, ada juga yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perubahan ini bisa dilakukan siapa saja, baik secara individu, sekelompok orang, maupun mayoritas masyarakat. Dan inilah contoh-contoh perubahan sosial budaya yang terjadi dididalam kehidupan bermasyarakat dinegeri ini: 1. Cara Berkomunikasi Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan suratmenyurat, tetapi saat ini dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, ‘13 9 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si handphone, dan jejaring Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sosial. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat. 2. Cara Berpakaian Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada acara-acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat. 3. Gaya Hidup Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia adalah gaya hidup a.k.a lifestyle. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang baik didalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam lifestyle yang tidak baik yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan bebas. 4. Westernisasi (Kebarat-baratan) Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya adalah perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut bukan budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang menyebabkan interest kepada budaya lokal semakin menurun. 5. Emansipasi Wanita Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll. 6. Masyarakat Semakin Kritis Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari ‘13 10 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat. 7. Hilangnya Permainan Tradisional Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerahdaerah terpencil seperti pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang permainan tradisional. 8. Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat. musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang. 9. Tergerusnya Kebudayaan Indonesia Bentuk lain perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya budaya asli Indonesia. Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari kebudayaan kita yang sudah mulai punah. Meskipun demikian, banyak masyarakat Indonesia yang lebih berminat dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti break dance, beat box, dan lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera perlu segera ditindaklanjuti bersama. 10. Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang Contoh perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah yang sudah semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di Indonesia ini (lebih dari 100 bahasa daerah). Akan tetapi saat ini banyak masyarakat yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena bahasa Indonesia dimengerti oleh semua sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti oleh masyarakat daerah tertentu saja. ‘13 11 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Itulah kesepuluh perubahan sosial budaya yang bisa kita jumpai didalam masyarakat Indonesia. Perlu dicatat bahwa perubahan itu tidak selamanya berdampak baik bagi kita, ada juga yang dapat merugikan kita. Jika itu baik bagi kita maka manfaatkan secara optimal, jika tidak maka minimalisir dampaknya atau lebih baik buang jauh-jauh. Kita semua berharap perubahanperubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat akan membuat Indonesia semakin baik lagi. HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN Teori-teori mempersoalkan mengenai perbedaan perubahan-perubahan antara masyarakat perubahan-perubahan sering kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat di jelaskan. Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan sebagainya. Bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan dalam organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakan perubahan pada logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi, perubahan sosial tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang kebudayaan sosial(Soerjono Soekanto,2006: 266). Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di sebabkan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam suatu masyarakat. Hal itu mengakibatkan garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat ditemukan hubungan timbal balik sabagai sebab dan akibat(Soerjono Soekanto,2006: 268). ‘13 12 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANNYA PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi menjadi 2 yaitu faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya sebuah perubahan. Dan semua akan diterangkad dalam bentuk poin-poin sebagai berikut: 1. Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan a. Kontak dengan kebudayaan lain b. Sistem pendidikan yang maju c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan untuk maju d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang e. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka f. Penduduk yang heterogen g. Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu h. Orientasi kemuka i. Nilai meningkatkan taraf hidup 2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain b. Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat c. Sikap masyarakat yang tradisionalistis d. Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat atau vested interest e. Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi kebudayaan f. Prasangka terhadap hal-hal baru g. Hambatan ideoligis h. Kebiasaan i. Nilai pasrah(Soerjono Soekanto,2006: 287) PROSES-PROSES PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa tahap tahap yang harus dilalui seperti berikut: 1. Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan Keserasian atau harmoni dalam merupakan keadaan yang masyarakat diidam-idamkan (sosial equilibrium) setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan suatu ‘13 13 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya ketentraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai(Soerjono Soekanto,2006: 289). 2. Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of change)merupakan saluran-saluran yang dilaluioleh suatu proses perubahan. Umumnya saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan tersebut menjadi titik tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada suatu masa tertentu. 3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi) Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah itu organisasi? Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan satu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masingmasing. Kemudian pengertian dari disorganisasi dan reorganisasi yaitu: o Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam masyarakat dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan. o Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila normanorma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga(institusionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam masyarakat. ARAH PERUBAHAN (DIRECTORY OF CHANGE) Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang jelas adalah perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak pada suatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada didalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesia yang bergerak ke arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia merupakan contoh kedua arah yang ‘13 14 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarakat kita(Soerjono Soekanto,2006: 300). Contohnya Dulu sebelum orang belanda datang ke Indonesia masyarakat indonesia sudah mengenal pendidikan agama melaui padepokanpadepokan atau pondok untuk belajar agama. Namun setelah Belanda datang sistem pendidikan sekuler pun mulai ada di Indonesia yaitu memisahkan antara agama dan ilmu. Namun seiring perkembangan zaman kini banyak perubahan yang terjadi yaitu banyak berdirinya sekolah-sekolah madrasah yang menyatukan kembali antara ilmu dan agama. MODERNISASI Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batas-batasnya tak dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknoplogis serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil. Syarat-syarat modernisasi yaitu: Cara berfikir ilmiah Sistem administrasi negara yang baik Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur Penciptaan iklim favorable (menyenangkan, menguntungkan) dari masyarakat Tingkat organisasi yang tinggi Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social (social planing) Kesimpulan : Perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial didalam masyarakat sehingga muncul tata kehidupan yang baru. Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaankarena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukungkebudayaan. Perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi di dalammasyarakat secara bertahap akibat adanya ketidaksesuaianunsur-unsur sosial maupun budaya sehingga muncul tatakehidupan yang baru. Perubahan sosial dan budaya memberikan dampak positif dannegatif terhadap kehidupan. ‘13 15 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kembangkan dan lestarikanlah perubahan yang mengarah kehal yang positif dan waspada juga berantaslah perubahanyang mengarah ke hal yang negatif. ‘13 16 Kapita Selekta Ilmu Sosial E.Mochamad Chamdan, Drs., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id