MODUL PERKULIAHAN KAPITA SELEKTA ILMU SOSIAL Pengertian dan konsep dasar Ekonomi Fakultas Program Studi Tatap Muka Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations 08 Abstract Berbagai macam aktivitas dan perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itulah yang disebut dengan kegiatan ekonomi. Perilaku dan aktivitas manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidup tersebut tidaklah sama, tergantung pada situasi, kondisi, waktu, dan lokasi. Karakter kegiatan ekonomi manusia yang ada di permukaan bumi hanya bersifat kecenderungan, jadi tidak bersifat permanen. Inilah yang menjadi dasar dalam pengkajian ilmu ekonomi. Kode MK Disusun Oleh Drs. E.Muhamad Chamdan Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perspektif dan konsep dasar ekonomi A. PENGERTIAN EKONOMI Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos”. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengurus atau mengatur. Sedangkan, ilmu ekonomi adalah ilmu social yang mempelajari bagaimana cara manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran. Ekonomi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dimaksudkan sebagai kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Dengan kata lain seorang yang makmur adalah seorang yang relatif seluruh kebutuhannya telah terpenuhi (kebutuhan = alat pemuas kebutuhan). Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokan menjadi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Antara ketiga konsep itu saling berkaitan satu sama lain 1. Kegiatan Konsumsi. Kegiatan ini menyangkut tindakan manusia dalam masyarakat baik secara induvidu maupun kelompok dalam menggunakan, memakai, menghabiskan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dihasilkan oleh para produsen / penghasil dengan cara menukarkannya dengan uang mereka. Konsumsi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka, sehingga diperlukan perhitungan yang lebih bijaksana. Konsumsi yang lebih bijaksana artinya adanya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran / konsumsi seseorang, baik secara rutin maupun harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan. Konsumsi ini dilakukan oleh individu/perorangan maupun kelompok, 2012 2 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning masyarakat dan negara, dalam penggunaan barang barang dan jasa. Contohnya, kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan perumahan. Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatan dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam keluarga secara tepat menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta hiburan. 2. Kegiatan Produksi. Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatnya nilai guna suatu barang dan jasa. Langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi seperti, sumber alam, sember tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang berasal dari masyarakat atau konsumen melalui distribusi. Setelah terhimpun, faktor produksi itu diolah menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa. 2. Kegiatan Distribusi Kegiatan distribusi ini dalam ilmu ekonomi menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan produksi dan konsumsi. Artinya mempercepat arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maupun dari konsumen ke produsen. Pengaturan penyebaran barang dan jasa tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan (supplai). Dan permintaan barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand). Hal ini terjadi terutama dinegara maju yang mengunakan pasar bebas (liberal). Di Indonesia, distribusi barang dan jasa banyak ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat. Pembahasan distribusi dalam masyarakat erat kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar merupakan kegiatan dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen, pedagang besar, pedagang kecil, penjual pikulan,penjaja dan pedagang kali lima, kesemuanya itu orang atau lembaga 2012 3 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning yang terlibat dalam kegiatan distribusi barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat besar artinya bagi pengembangan perekonomian suatu bangsa. Sementara dapat dikatakan konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas: 1. Konsep scarcity (kelangkaan) yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi. Masyarakat dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya terbatas. Masalah ini dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi manapun. Scarcity secara harfiah diterjemahkan menjadi kelangkaan. Kelangkaan ini menggambarkan hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang dimiliki. Prinsip kelangkaan menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas sedangkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari prinsip kelangkaan ini muncullah ilmu ekonomi yang mempelajari tata cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas yang dihadapkan pada sumber daya yang terbatas, baik dengan uang maupun tidak. Prinsip kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai dari suatu barang/jasa. Semakin langka suatu barang/jasa maka semakin tinggi nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut dengan hukum kelangkaan. Hukum kelangkaan juga bisa digunakan untuk menggambarkan harga keseimbangan konsumen dan kurva penawaran. Singkatnya : Konsep scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa “tidak akan pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya”, itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kelangkaan, diikuti juga dengan adanya skala prioritas dan pilihan. 2. Konsep spesialisasi yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari kelangkaan sumber produksi, dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang mampu menghasilkan jumlah yang banyak dengan sedikit waktu dan atau sedikit bahan. Contohnya perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak sangat cocok untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu mendukung 2012 4 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya, tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa. contohnya tanaman teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya. Konsep system moneter dan transformasi yaitu konsep yang tumbuh dari adanya spesialisasi yang mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan. Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara. 3. Konsep kesejahteraan masyarakat yaitu konsep keputusan pasar yang dipengaruhi kebijaksanaan atau politik pemerintah guna mencapai kesejahteraan masyarakat. 4. Konsep pasar, dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan dalam konsep pasar, terdapat pasar input dan pasar output. B. PELAKU-PELAKU EKONOMI Di Indonesia pelaku ekonomi terdiri dari tiga kelompok pelaku usaha yaitu ; Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Usaha Swasta, dan Koperasi. Dari ketiga pelaku ekonomi itu dilakukan baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Pelaku-pelaku ekonomi itu adalah : Badan Usaha Milik Negara (BUMN), antara lain; 1. Perusahan umum; Perum Perumnas, Damri, ASDP, Perumka, dan sebagainya 2. Persero, antara lain, PT Perkebunan, PT Pelni, PT telkom, PT Inti, PT Garuda dan sebagainya. Usaha Swasta, antara lain: a. perusahaan perseorangan, misalnya perusahaan keluarga, kaki lima, pedagang eceran dan sebagainya. b. Persekutuan Firma, c. Persekutuan Komanditer 2012 5 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning d. Perseroan Terbatas e. Koperasi, misalnya: Koperasi unit Desa (KUD) koperasi Fungsional, (koperasi, Karyawan, ABRI, Nelayan dsb). Koperasi sekolah. f. Yayasan antara lain: yayasan Pendidikan. yayasan panti social yayasan Kesehatan, yayasan keagamaan dan lain-lain. C. PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI Prinsip Ekonomi Setiap tindakan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan, khususnya di bidang ekonomi selalu didasarkan pada prinsip dan motif ekonomi. Prinsip ekonomi adalah bahwa manusia dalam memenuhi segala kebutuhannya selalu berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimum. Pada kenyataannya banyak orang yang secara tidak disadari bahwa prinsip ekonomi ini dikesampingkan olehnya dengan pertimbangan emosi. Misalnya orang yang senang akan suatu barang dibeli dengan harga tinggi walaupun secara ekonomis hal ini akan merugikan dirinya. Pertimbangan emosi ini mungkin karena ada rasa gengsi atau rasa iri pada orang lain yang berada di sekitarnya. Tetapi tidak berarti bahwa orang yang selalu berpegang teguh pada prinsip ekonomi itu segala sesuatunya harus diperhitungkan untung ruginya melainkan orang tersebut justru dapat bertindak hemat atau tidak boros. Dalam melakukan prinsip ekonomi manusia akan dihadapkan pada tindakan ekonomi apa yang harus dilakukan, baik dari segi waktu, 2012 6 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning tenaga, biaya dan sebagainya sehingga prinsip ekonomi benar-benar dijadikan pedoman dalam setiap tindakannya. Prinsip ekonomi dapat kita bagi menjadi tiga jenis, yaitu (disertai pengertian dan arti definisi masing-masing prinsip). a. Prinsip Produsen. Prinsip ekonomi produsen adalah menentukan bahan baku, alat produksi serta biaya-biaya produksi yang ditekan serendah mungkin dengan menghasilkan produk yang berkualitas baik. b. Prinsip Penjual/Pedagang/ Peritel. Prinsip ekonomi penjual adalah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi selera pembeli dengan berbagai macam iklan, promosi, reward/hadiah, dan lain-lain untuk meraup banyak keuntungan dari kegiatan tersebut. c. Prinsip Pembeli/Konsumen. Prinsip ekonomi pembeli adalah mendapatkan produk barang dan jasa yang baik dan mutu terbaik dengan harga semurah mungkin serta jumlah uang yang terbatas. Selain prinsip ekonomi di atas, ada beberapa prinsip ekonomi lain yang sifatnya umum. Prinsip-prinsip ekonomi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Prinsip Efisiensi atau Ekonomis. Artinya bagaimana memperoleh satu (unit) barang atau jasa dengan menggunakan atau mengeluarkan biaya paling rendah. Prinsip ini biasa dipergunakan dalam prosuksi atau mendapatkan suatu barang atau jasa. Contohnya: ibu-ibu yang pergi ke pasar sering hanya membeli lombok 1kg dilakukan dengan cara mengitari pasar, mencari lombok yang paling baik dengan harga termurah. Prinsip ini kadang diidentikkan dengan pernyataan “bagaimana mendapatkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya”. Pernyataan ini sering diidentikkan dengan istilah ekonomis, padahal tidak benar karena tidak rasional dan tidak realistis. pernyataan yang benar adalah pernyataan di atas, yaitu bagaimana mendapatkan satu unit barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya serendah-rendahnya. 2. Kekuatan ekonomi terletak pada kerja Kerja berkaitan dengan sumber daya manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa kekuatan ekonomi sangat ditentukan oleh kinerja manusia, akal pikiran dan ide-ide kreatif yang dilakukan manusia dalam kegiatan ekonomi. 2012 7 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan sumber daya yang langka dan mahal, oleh karena itu harus dilakukan pilihan terhadap barangbarang apa yang harus mereka buat, berapa banyak tiap-tiap barang harus dihasilkan, bagaimana dan untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi. 3. Kebutuhan manusia sangat banyak dan beragam serta beragam, sedangkan sumber daya sangat terbatas. Oleh karena itu manusia harus melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap hari, mulai bangun tidur hingga tidur kembali, manusia melakukan pilihan atas apa yang dilakukannya. 4. Jika melakukan pilihan diantara sejumlah kemungkinan alternatif, maka manusia harus bertindak rasional, yaitu dengan memilih alternatif yang biayanya minimal tetapi mendapatkan keuntungan atau kepuasan maksimal atas biaya dikeluarkan. Motif Ekonomi Sedangkan motif ekonomi adalah setiap dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Dorongan untuk Mencukupi Kebutuhan. Dorongan ini merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Bila kebutuhan minimum telah terpenuhi selalu ada usaha untuk meningkatkan kemakmuran. 2. Dorongan untuk Mendapatkan Keuntungan. Dorongan ini juga merupakan hal yang wajar bagi seorang pengusaha, mendapat keuntungan untuk memperbesar usahanya. 3. Dorongan untuk Mendapatkan Penghargaan. Dorongan ini muncul setelah mencapai kemakmuran dan ingin memperoleh pujian /penghargaan dari pihak lain. 4. Dorongan untuk Mendapatkan Kekuasaan. Dorongan ini muncul karena ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi atau monopoli. 5. Dorongan Berbuat Sosial. Dorongan ini muncul karena ingin berbuat sosial atau ingin membantu sesama. Produsen adalah kelompok atau orang yang berperan mengabungkan 2012 8 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning berbagai sumberdaya, baik sumberdaya produksi maupun sumberdaya alam juga sumberdaya manusia, untuk menghasilkan suatu barang ataupun jasa. Contoh: Pabrik baterai yang memproduksi batu baterai, pabrik rokok yang memproduksi rokok. Sedangkan konsumen adalah perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi yaitu suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh para produsen. Contoh: Pergi ke dokter umum ketika kita sakit. Keinginan manusia untuk mencapai kemakmuran adalah idaman bagi setiap orang. Tetapi walau bagaimanapun hal ini tidak akan tercapai seluruhnya sebab keinginan manusia itu tidak ada batasnya. Dorongan untuk makmur dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, sehingga kemakmuran bagi setiap orang itu berbeda-beda. D. KEBUTUHAN MANUSIA Kebutuhan manusia sangat banyak ragamnya dan tidak terbatas jumlahnya dan akan terus bertambah sesuai dengan peradaban atau kebudayaan. Keanekaragaman kebutuhan manusia itu disebabkan oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan. Sehingga perbedaan tingkat kebutuhan dapat disebabkan oleh : a) Status Sosial b) Tingkat Pendidikan c) Kemajuan Kebudayaan Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia merupakan segala sesuatu keinginan yang dirasa perlu untuk dipenuhi manusia, dan tindakan ekonomi merupakan tindakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan jalan bekerja. 1. Macam-macam Kebutuhan Kebutuhan ialah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya, sedangkan kebutuhan ekonomi ialah kebutuhan akan barang-barang kebutuhan hidup yang dapat dinilai dengan uang (harga). a. Sifat-sifat kebutuhan ekonomi antara lain : 2012 9 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning 1) Kebutuhan setiap orang berbeda tergantung kepada golongan, suku, agama atau kelompok masyarakat. 2) Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda. 3) Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang. 4) Kebutuhan akan saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan b.Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas: 1) Kebutuhan Primer atau kebutuhan utama 2) Kebutuhan Sekunder atau kebutuhan tambahan 3) Kebutuhan Tersier atau kebutuhan mewah c.Kebutuhan manusia menurut sifatnya terbagi menjadi : 1. Kebutuhan Jasmani atau kebutuhan lahir yang pemenuhannya ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada badan atau jasmani dan bersifat materi seperti makanan, pakaian, kendaraan dll. 2. Kebutuhan Rohani atau kebutuhan batin yang pemenuhannya untuk kepuasan batiniah yang bersifat material seperti pendidikan, agama dll. Maslow merumuskan kebutuhan manusia terdiri dari 2 jenis yang berjenjang, yang dinamakan dengan “Hirarki Kebutuhan” dan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kebutuhan Fisiologi/fisik. Merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan merupakan kebutuhan yang berada pada level paling utama untuk kelangsungan hidup manusia. Contohnya kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks dan sejenisnya. 2. Kebutuhan Psikologi. a. Kebutuhan rasa aman Disebut juga dengan “safety needs”. Rasa aman dalam bentuk lingkungan psikologis yaitu terbebas dari gangguan dan ancaman serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang; b. Kebutuhan akan Rasa Cinta dan memiliki atau kebutuhan social. Disebut juga dengan “love and belongingnext needs”. Pemenuhan kebutuhan ini cenderung pada terciptanya hubungan social yang harmonis dan kepemilikan; c. Kebutuhan Harga diri. Disebut juga dengan “self esteem needs”. Setiap 2012 10 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning manusia membutuhkan pengakuan secara layak atas keberadaannya bagi orang lain. Hak dan martabatnya sebagai manusia tidak dilecehkan oleh orang lain, bilamana terjadi pelecehan harga diri maka setiap orang akan marah atau tersinggung; d. Kebutuhan Aktualisasi Diri Disebut juga “self actualization needs”. Setiap orang memiliki potensi dan itu perlu pengembangan dan pengaktualisasian. Orang akan menjadi puas dan bahagia bilamana dapat mewujudkan peran dan tanggungjawab dengan baik. Menurut Jumbur dan Moh. Surya (1975) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, yaitu : 1. Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang 2. Kebutuhan untuk memperoleh harga diri 3. Kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi 4. Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan orang lain 5. Kebutuhan untuk memperoleh kemerdekaan diri 6. Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri 7. Kebutuhan untuk dikenal orang lain 8. Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain 9. Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya. (Tim Pembina mata kuliah PPD, UNP, 2007). E. PENGERTIAN BARANG DAN JASA Alat pemuas kebutuhan manusia ada yang berbentuk dan tidak, ada yang telah disediakan alam dan ada pula yang harus dicari atau dibeli, ada yang sekali pakai ada pula yang dapat dipakai berulang-ulang. Pemuas tersebut adalah barang dan jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang sifatnya kebendaan atau materi, misalnya: air, rumah, mobil, dan lain-lain. Jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak mempunyai wujud tetapi hasilnya dapat dirasakan, misalnya jasa dokter, jasa guru, jasa supir, dan lain-lain. Saat ini sulit untuk menegaskan mana saja barang mewah dan 2012 11 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning mana yang tidak, karena ukurannya relatif tergantung tingkat kekayaan seseorang. Menurut tujuan pemakaiannya, barang ekonomi dapat dikelompokkan menjadi: Barang Konsumsi ialah barang barang yang dapat memenuhi kebutuhan secara langsung misalnya makanan, minuman, pakaian, sepatu dll. Barang produksi ialah alat pembantu dalam proses produksi misalnya mobil, listrik, mesin-mesin dll Menurut sifat pemakaiannya dapat dibedakan menjadi : Barang Substitusi yaitu barang yang dapat saling menggantikan pemakaiannya, misalnya mentega dengan minyak. Barang Komplementer yaitu barang yang pemakaiannya harus bersama-sama, misalnya mobil dengan bensin. Menurut Sifatnya dapat digolongkan menjadi: Barang Konkret (barang yang dapat dilihat) Barang Abstrak (jasa atau pelayanan). Bersifat habis saat dihasilkan. Barang dan jasa berbeda dan memiliki dua perbedaan pokok yaitu : Barang berwujud, sedangkan jasa tidak Barang mempunyai tenggang waktu antara produksi dengan konsumsi, jasa terjadi secara bersamaan antara produksi dan konsumsi. 1. Jenis-jenis barang Jenis barang menurut penggunaannya 1) Barang konsumsi, yaitu barang yang langsung dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya makanan, minuman, dan alat yang habis dipakai seperti bensin, minyak, gula, dan sebagainya. Barang tahan lama seperti 2) 2012 12 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan pakaian, Barang kursi, produksi, mebel, yaitu Pusat Bahan Ajar dan eLearning barang dan yang lain-lain. dapat menghasilkan sesuatu, misalnya:- sekaligus habis dipakai, seperti bahan mentah, bahan baku (terigu, padi, minyak, gula, garam), dan sebagainya.- tahan lama, misalnya mesin, tanah, komputer, lemari, dan sebagainya. Jenis barang menurut kelangkaannya 1) Barang ekonomi, adalah barang yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya membutuhkan pengorbanan. Misalnya radio, pakaian, makanan, dan lain-lain. 2) Barang non ekonomi atau barang bebas, adalah barang yang terdapat secara berlebihan sehingga untuk memperolehnya tidak membutuhkan pengorbanan, misalnya udara, sinar matahari, air laut di pinggir pantai, pasir di padang pasir, dan sebagainya. Kegunaan barang dan jasa Nilai kegunaan barang dan jasa terhadap kebutuhan manusia tergantung pada beberapa hal, di antaranya sebagai berikut: 1. Kegunaan karena perubahan bentuk (utility of form). Misalnya kayu dari hutan, ditebang, digergaji menjadi bilahan papan, dan kemudian diolah lagi menjadi meja, kursi dan alat rumah tangga lainnya. Getah karet dikumpulkan, diolah menjadi ban 2. Kegunaan mobil karena atau waktu, barang lainnya. misalnya payung digunakan pada saat musim hujan, jas hujan sangat berguna pada waktu hujan, dan lain sebagainya. 3. Kegunaan karena tempat, dari suatu tempat yang satu ke tempat yang lain sehingga menambah kegunaan suatu barang, misalnya pasir dari gunung atau sungai kemudian diangkut ke pinggir jalan oleh tukang pasir, diangkut oleh truk dari desa ke kota. Hal ini menambah nilai kegunaan 2012 13 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning pasir. Demikian juga daerah yang kelebihan suatu benda dipindahkan ke daerah yang kekurangan benda tersebut, misalnya padi dari desa diangkut ke kota atau ke daerah yang kekurangan padi lainnya. 4. Kegunaan karena pemilikan yang berbeda. Contoh: baju ketika di toko tidak bisa dipakai ketika sudah dibeli bisa dipakai, menyewakan kursi, atau alat perkawinan. Pemilikan ijazah berguna untuk satu orang, tapi belum tentu berguna bagi orang lain. 5. Kegunaan karena pelayanan, misalnya memijat, asuransi, perhotelan, salon, dan sebagainya. 6. Kegunaan karena adanya kandungan unsur atau zat, misalnya makanan, vitamin, racun, minyak, obat-obatan, dan lain-lain. 2012 14 Kapita Selekta Ilmu Sosial Drs. E.Muhamad Chamdan Pusat Bahan Ajar dan eLearning