KORELASI ANTARA PENDAPATAN PERKAPITA DENGAN

advertisement
KORELASI ANTARA PENDAPATAN PERKAPITA DENGAN
PENDAPATAN NASIONAL
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro diampu oleh
Prof. Dr. Ir.Darsono, M.Si
DISUSUN OLEH :
Woro Rukmi Pratiwi
H0810122
AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
BAB I.
PENDAHULUAN
Ekonomi Makro adalah salah satu cabang ekonomi yang berkaitan
dengan keseluruhan, atau tingkat produksi agregat, pengkaryaan, dan
harga sebagaimana juga tingkat percobaannya. Akan tetapi ekonomi
makro secara khusus mengkaji bagaimana kebijakan-kebijakan dapat
mempengaruhi variabel-variabel tersebut.
Teori ekonomi makro yang paling berpengaruh adalah teori
mengenai pendapatan nasional. Teori ini mengkaji mengenai pendapatan
di suatu negara serta beberapa hal yang mempengaruhinya. Hal-hal yang
mempengaruhi tersebut antara lain permintaan dan penawaran agregat ,
Konsumsi,
dan
tabungan
Investasi.Konsep
dasar
penghitungan
pendapatan nasional antara lainadalah konsep mengenai GDP, GNP,
NNP, NNI, PI, dan DI.
Pendapatan
nasional
pada
dasarnya
merupakan
kumpulan
pendapatan masyarakat suatu negara. Tinggi rendahnya pendapatan
nasional akan mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan per kapita
negara yang bersangkutan.Ternyata tingginya pendapatan nasional suatu
negara, tidak menjamin pendapatan per kapitanya juga tinggi. Hal inilah
yang perlu kita analisis agar tidak menjadi pemahaman yang keliru.
BAB II.
KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
Pendapatan nasional adalah kerangka perhitungan yang digunakan
untuk mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi dalam perekonomian.
Di dalam penghitungannya melibatkan banyak hal seperti konsumsi
masyarakat, investasi barang modal, pengeluaran pemerintah serta
Net Ekspor ( Ekspor – Impor ). Pendapatan per Kapita adalah
pendapatan yang diterima oleh Rumah Tangga Keluarga dari Negara
per 1 tahun. Analisis pendapatan nasional dan pendapatan per Kapita
memberi gambaran mengenai rata tidaknya pertumbuhan ekonomi di
suatu Negara.
Kecenderungan Negara- negara berkembang yang tidak menekan
laju pertambahan penduduknya sering menjadi masalah dalam
perumbuhan ekonomi di suatu Negara. Hal inilah yang menyebabkan
Negara itu dikatakan Negara berkembang. Negara ini biasanya
berpenghasilan besar tetapi penghasilan yang besar itu diikuti juga
oleh pertambahan penduduk yang besar juga sehingga penghasilan
pemerintah tidak bisa “dipukul rata” ke semua masyarakatnya.
Negara-negara seperti ini biasanya memiliki tingkat kesenjangan
social yang tinggi juga.
B. Tinjauan Pustaka
Pendapatan
nasional
adalah
merupakan
jumlah
seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara
selama satu tahun ( Wikipedia, 2011).
Konsep Pendapatan Nasional:
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya,
termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang
asing
yang
beroperasi
diwilayah
yang
bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar
negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan
(depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh
masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima
masyarakat yang benar-benar sampai ketangan masyarakat
setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan
social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi+
Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah
siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa
yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program
pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke
waktu antar daerah atau antar propinsi
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi
masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh
pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu
periode.
Y=r+w+i+p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh
pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi
(RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama
satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M) ( Partadireja, 1977 ).
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata – rata
penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil
pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk
negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB perkapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran
dan tingkat pembangunan sebuah negara semakin besar pendapatan
perkapitanya, semakin makmur negara tersebut ( Wikipedia, 2011 ).
BAB III.
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pendapatan perkapita Negara Asean
Indonesia merupakan Negara di wilayah Asia Tenggara yang
kebanyakan merupakan Negara berkembang. Ciri khas Negara
berkembang jika dilihat dari karakteristik ekonominya merupakan
Negara yang berpenduduk besar namun pendapatan nasionalnya
tidak begitu besar.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur
kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara semakin
besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negaranegara di Asia Tenggara, berikut tahun 2010 dalam International
Dollar sekitar:
a. Indonesia: 4,380
b. Malaysia: 14,603
c. Thailand: 8,643
d. Singapura: 57,238
e. Philipina: 3,725
f. Brunei Darussalam: 42,200
g. Vietnam: 3,123
h. Laos: 2,435
i. Myanmar: 1,246
j. Kamboja: 2,086
Dari data diatas didapat bahwa negara Indonesia berada pada
perinkat ke 5. Meskipun Ekonomi Indonesia bisa dikatakan tumbuh
secara angka, pertumbuhan itu disertai juga oleh pertumbuhan
ekonomi
negara-negara
lain
sehingga
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia terkesan “jalan ditempat “.
Di Asia sendiri, Indonesia juga kalah dalam hal kondisi ekonomi
jika dilihat dari pendapatan per Kapitanya. Dari segi penghasilan,
Indonesia memang tidak kalah dari Negara-negara berkembang lain.
Kondisi yang menyebabkan Indonesia menjadi Negara yang masih
tetap dikatakan terbelakang. Hal ini disebabkan karena meningkatnya
pendapatan
Indonesia
tidak
disertai
dengan
ditekannya
laju
pertambahan penduduk sehingga “bagi hasil” antara pemerintah ke
masyarakatnya menjadi tidak merata. Ada yang mendapat “bagian”
yang cukup. Ada yang mendapat “bagian” yang relatif sedikitsehingga
di Indonesia masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis
kemiskinan.
B. Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan
Perkapita
Pendapatan
nasional
pada
dasarnya
merupakan
kumpulan
pendapatan masyarakat suatu negara. Tinggi rendahnya pendapatan
nasional akan mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan per kapita
negara yang bersangkutan. Akan tetapi, banyak sedikitnya jumlah
penduduk pun akan mempengaruhi jumlah pendapatan per kapita
suatu Negara.
Rumusan dasar pendapatan Kapita adalah PDB per Kapita dibagi
dengan Jumlah penduduk. Dari rumusan ini dapat diambil kesimpulan
bahwa jumlah penduduk sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
pendapatan per Kapita suatu Negara. Suatu Negara dikatakan maju
seara merata bila pendapatan per Kapitanya besar. Meskipun
Pendapatan nasional suatu Negara tinggi, namun jika tingginya
pendapatan nasional itu diikuti oleh tingginya jumlah penduduk, maka
bukan tidak mungkin Negara itu hanya maju secara pendapatan
namun miskin secara Rumah tangga.
Pendapatan nasional juga bisa berarti jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara
dari penyerahan faktor-faktor produksi selama satu tahun. Jika
pendapatan nasionalnya tinggi namun pendapatan per Kapitanya
rendah, bisa dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Negara itu
tidak meratamaka kesenjangan sosial di Negara itu jelas terasa
karena yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin
terpuruk. Hal ini pulalah yang menyebabkan Negara tersebut
dikatakan miskin.
Masalah yang sering dihadapi Negara berkembang adalah masalah
tidak meratanya penghasilan penduduknya. hal ini sebenarnya bisa
diatasi jika pemerintah menerapkan beberapa kebijakan yang naninya
dapat
menyeimbangkan
pendapatan
nasional
dengan
jumlah
penduduk.
Bank Dunia mengelompokkan negara-negara di dunia ke dalam
empat kelompok pendapatan. Kelompok ini diatur setiap tahun pada
tanggal 1 Juli. Ekonomi yang terbagi menurut pendapatan nasional
per kapita 2008 menggunakan tingkatan pendapatan berikut:
a. Negara pendapatan rendah memiliki PN per kapita US$975 atau
kurang.
b. Negara pendapatan menengah bawah memiliki PN per kapita
antara US$976 dan US$3.855.
c. Negara pendapatan menengah atas memiliki PN per kapita antara
US$3.856 dan US$11.905.
d. Negara pendapatan tinggi memiliki PN per kapita lebih dari
US$11.906.
Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan
rendah
dan
menyatakan,
menengah
sebagai
"Penggunaan
negara
sebutan
ini
berkembang
namun
tujuannya
adalah
memudahkan tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa semua
ekonomi dalam kelompok ini mengalami pembangunan yang sama
atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir pembangunan yang
dituju.
Pengelompokkan
menurut
pendapatan
nasional
secara
langsung tidak mencerminkan status pembangunan suatu negara.”
DAFTAR PUSTAKA
Partadireja, ace.1977.Perhitungan Pendapatan Nasional.Jakarta:LP3ES
Sukirno, sadono.1994.Pengantar Makro Ekonomi edisi 2. Jakarta:PT.Raja
Grafindo Persada
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_perkapita diakses 1 Oktober 2011
http://www.anneahira.com/pendapatan-perkapita-negara-asean.htm
diakses 1 Oktober 2011
Download