KELOMPOK DISKUSI SORE HARI

advertisement
KELOMPOK DISKUSI SORE HARI - LPEM
Oleh: Martani Huseini
Direktur Jenderal Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan
Jakarta, 6 Mei 2010
Indonesia, Country of PARADOX……?
RICH but POOR…..
WE STILL IMPORT
RICE
SOY BEAN
SUGAR
BEEF/OXTAIL
FRUITS (Durian, Apple, Lychee, Peer, Longhon, Orange, etc)
Seaweed (refined seaweed for cosmetics, agar, etc)
Apparels (shirts, pant, etc. for factory outlets)
Refined BBM
SALT (Artemia, refined salt)
FISH (Layang, Mackarell, Kembung, Patin , Lele, salmon, etc)
Fish Meal, Vanamee, Some Ornamentral Fish, etc.
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Indonesia
Luas perairan lautan mencapai 5,8 juta km.
Potensi lestari ikan laut yang mencapai 6,4 juta ton
per tahun.
tapi .......
Angka konsumsi ikan di Indonesia masih rendah. Tahun 2009 tingkat konsumsi ikan nasional mencapai
30,17 kg/kapita/tahun. Dibandingkan dengan Malaysia yang telah mencapai 45 kg/kapita/tahun.
Potensi lestari ikan laut yang mencapai 6,18 ton juta ton per tahun, saat ini baru sekitar
dimanfaatkan .
58,5 % yang
Keutamaan Ikan Laut
Ikan laut kaya akan lemak, vitamin dan mineral,
Ikan laut memiliki kandungan yodium tinggi yang bisa
mencapai 830 mikro gram per kilogram.
Ikan laut mengandung omega-3 yang bermanfaat
menurunkan kadar kolestrol dalam darah. Jadi, sering
mengkonsumsi ikan laut dapat membantu mencegah
terjadinya aterosklerosis dan panyakit jantung.
Minyak hati ikan laut juga menjadi
sumber vitamin A dan D. Vitamin A
yang ada dalam minyak ikan termasuk
yang mudah diserap. Dengan pemberian
ikan minyak hati ikan pada balita bisa
mencukupi kebutuhan vitamin A dan D,
serta omega-3.
Laju Pertumbuhan Konsumsi Ikan
Sejak 2005 terjadi kenaikan rata-rata sebesar 5,96
kg/kapita/tahun .
2005 konsumsi ikan sebesar 23,95 kg/kapita/tahun
2009 konsumsi ikan sebesar 30.17 kg/kapita/tahun.
Laju pertumbuhan produksi perikanan nasional sejak 2005 – 2009
mencapai 10,02 % per tahun.
Produksi ikan nasional
Tahun 2005 mencapai 4.970.010 ton
Tahun 2009 mencapai 10.650.000 ton
Tahun 2010-2014 (angka proyeksi) mencapai 22.390.000 ton.
Kenaikan rata-rata 0.55 %
per tahun
Laju Pertumbuhan Konsumsi Ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhamad menargetkan dalam 5
tahun ke depan konsumsi ikan bisa mencapai 38,67 kg/kapita/tahun.
“Target kenaikan per tahunnya di harapkan mencapai 6,29 %, ” kata Fadel
Muhammad.
Sementara itu Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan konsumsi
ikan di tahun 2010 sebanyak 30,47 kg/kapita/tahun.
Tahun 2009 konsumsi ikan sebesar 30.17 kg/kapita/tahun.
Tahun 2010 konsumsi ikan sebesar 30.47 kg/kapita/tahun.
Ada selisih 0,30 kg/kapita/tahun
“Untuk meningkatkan konsumsi ikan,kami akan tingkatkan promosi agar mau
makan ikan ,” kata Fadel Muhamad dalam Acara Refleksi 2009 dan outlook
2010.
Sumber : Majalah Demersal Edisi Februari 2010
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Martani Huseini mengatakan pembangunan sektor
perikanan sebagai bagian dari pembangunan nasional tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan perikanan. Lebih
dari itu, membangun manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki intelektual, emosional dan spiritual yang mantap
dan menjadi modal dasar bagi pembangunan.
Sasaran pembangunan bidang P2HP
1. Meningkatnya produk olahan hasil perikanan yang bernilai tambah dari perkiraan
4 juta ton pada tahun 2009 menjadi menjadi 5 juta ton pada tahun 2014;
2. Menurun dan terjaganya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan dari
perkiraan > 10 kasus per negara tujuan ekspor pada tahun 2009 menjadi ≤ 10
kasus per negara tujuan ekspor per tahun sampai dengan tahun 2014 melalui
peningkatan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;
3. Meningkatnya konsumsi ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi dari perkiraan
30,17 kg/kap pada tahun 2009 menjadi 38,67 kg/kap pada tahun 2014 melalui
peningkatan pemasaran hasil perikanan di dalam negeri;
4. Meningkatnya pangsa dan nilai ekspor hasil perikanan dari perkiraan 3,18% dan
US$ 2,8 Miliar pada tahun 2009 menjadi 5,60% dan US$ 5 Miliar pada tahun
2014 melalui peningkatan akses pasar luar negeri dan pengendalian impor hasil
perikanan;
5. Tercapainya nilai investasi (PMA dan PMDN) bidang pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan sebesar Rp 1.500 Milyar per tahun sampai dengan tahun 2014;
6. Tersedianya 60 ragam pengembangan teknologi pengolahan terapan sampai
dengan tahun 2014;
7. Tersusunnya perencanaan, pengendalian, pelaporan dan pubikasi secara
terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat
di lingkungan Ditjen P2HP.
UPAYA PENINGKATAN JAMINAN MUTU, KEAMANAN
& SUSTAINABILITY HASIL PERIKANAN
GAP
CERTIFICATION :
- GMP
- HACCP
- TRACEABILITY
FEED / VET-DRUG
GHcP
AQUACULTURE
(Ponds)
RMP
Vessels
CAPTURE
(Vessels)
Middle Man
(supplier)
LANDING PLACE
FISHING PORT
Unloading
(monitoring)
ESTABLISHMENT
TRANSPORTATION
MARKET /
DISTRIBUTION
Health Certificate
CERTIFICATION
TRACEABILITY
No matter how good a company organizes one element of a chain, if any other part of
the chain doesn’t perform, the whole chain is contaminated
1. VISI DAN MISI KKP
2. POTENSI PENGEMBANGAN
PERIKANAN INDONESIA
A. POTENSI PERIKANAN TANGKAP
LAUT
• Potensi Lestari (MSY) = 6,4 Juta ton/tahun
• JTB (Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan) =
5,12 juta ton/tahun (80% MSY)
PERAIRAN UMUM
Berupa danau, waduk, sungai, dan
rawa seluas 550.000 hektar dengan
produksi 356.020 ton/tahun
B. POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA
Ketersediaan lahan untuk budidaya laut,
payau dan tawar, 27.671.178 ha, terdiri dari :
− air tawar : 2.230.600 ha
− air payau: 913.000 ha
− air laut : 24.528.000 ha
Faktor pendukung:
− Beberapa spesies ikan komersial telah
berhasil di budidayakan,
− Penguasaan teknologi dan ketersediaan
SDM,
C. PELUANG
− Peningkanya permintaan pasar
domestik dan internasional terhadap
produk perikanan.
KONSUMSI DALAM NEGERI
38,67 Kg/Kap PADA TAHUN 2014
TARGET
PENINGKATAN DEVISA
US$ 2,9 M (2010) US$ 5 M (2014)
3. TREND PRODUKSI IKAN DUNIA DAN
INDONESIA
Capture inland waters
160
Capture marine waters
Aquaculture
140
Million tonnes
120
100
80
60
40
20
0
1975
1979
1983
1987
1991
1995
1999
2003
2007
Produksi ikan dunia 2007 mencapai 156,4 juta ton,
sumbangan produksi budidaya mencapai 36%
Perikanan tangkap relatif tetap sejak tahun 2003
FAO-FISHDAB, 2009
PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA 1999-2009**
6000
5000
(ton)
4000
3000
2000
1000
0
1999
2000
2001
Total Budidaya
Sumber : DJ-PB, DKP
Keterangan : * angka sementara
** angka perkiraan
2002
2003
Rumput Laut
2004
2005
2006
2007
2008*
Budidaya Tanpa Rumput Laut
2009**
4. TANTANGAN DALAM DALAM
MENGELOLA SECARA
BERKELANJUTAN
Masalah klasik dalam perikanan:
kurang efektifnya managemen
perikanan tangkap
− Jumlah ikan yang ditangkap
tidak dibatasi
− Open /semi open access
masih berlaku
− Overfishing di beberapa fishing grounds untuk
beberapa stok ikan, dan underfishing di fishing
grounds lainnya untuk stok ikan lainnya.
Masih didominasi perahu tanpa motor, kualitas
SDM perikanan dan penguasaan IPTEK kurang
−
Kemiskinan nelayan
− Illegal, Unregulated and Unreported (IUU)
Fishing
Sistem data dan
informasi lemah
− Kerusakan dan/atau penurunan luas areal
ekosistem pesisir dan laut akibat
pencemaran, destructive fishing practices
(bahan peledak, racun, dll), dan konvensi
menjadi man-made ecosystem
− Pendekatan regulasi pemerintah kurang
efektif
Masalah perikanan budidaya
berkelanjutan
− Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan
belum terintregasi
Perubahan kualitas lingkungan dan
sumberdaya alam sebagai dampak
kegiatan pembangunan (pencemaran,
sedimentasi, konservasi dan degradasi
sumberdaya)
Meningkatnya limbah pertanian,
penggunaan pupuk dan pestisida pada
lahan pertanian yang masuk ke perairan
Dampak dari tumbuhnya pariwisata/
transportasi dll
− Belum mantapnya tata ruang lahan untuk
perikanan budidaya
− Mekanisme penyuluhan belum berjalan secara
baik serta kurangnya tenaga penyuluh perikanan,
disisi lainnya kelembagaan kelompok
pembudidaya masih lemah
− Regulasi dan peraturan pemerintah belum efektif
− Penguasaan IPTEK oleh SDM perikanan
masih rendah
− Pelaku belum berorientasi terhadap mutu
produksi, tetapi berorientasi terhadap
volume
− Mutu sarana produksi dan produktifitas
usaha budidaya masih relatif rendah
ISU STRATEGIS
Perikanan Tangkap
Mengelola sumberdya ikan
secara berkelanjutan, melalui:
Pembentukan Forum
Koordinasi Pepelolaan SDI,
Penyusunan Rencana
Pengelolaan Perikanan,
Perlindungan dan
pengkayaan stok ikan
Pengendalian perijinan
perikanan tangkap
Pencegahan IUUF
Meningkatkan
produktivitas dan daya
saing melalui:
Peningkatan SDM dan
IPTEK
Standarisasi dan
sertifikasi kapal dan
alat tangkap
Peningkatan
managemen usaha
perikanan
Menciptakan kawasan
minapolitan melalui:
Meningkatkan
kesejahteraan nelayan
dengan pemanfaatkan
SDI secara optimal dan
berkelanjutan
Meningkatkan
produktifitas dan efisiensi
usaha nelayan
Meningkatkan akses
permodalan
Perikanan Budidaya
Melaksanakan agenda budidaya perikanan yang
bertanggung jawab, sehat dan lestari, dengan
menyempurnakan regulasi dan peraturan yang
mendorong terciptanya iklim budidaya perikanan
yang sehat.
Penyempurnaan secara gradual standar teknik
budidaya
Memperkuat kelembagaan dan SDM secara
terintegrasi.
Meningkatkan akses permodalan
Pengolahan dan Pemasaran
Memperluas akses pasar domestik dan
internasional.
TERIMAKASIH
Download