PERUBAHAN DUNIA EKONOMI Setiap perusahaan yang melaksanakan pemasaran global akan menghadapi lingkungan ekonomi yang berbeda-beda di setiap negara yang dimasuki. Ada pepatah mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada yang konstan selain perubahan. Demikian pula halnya dengan lingkungan ekonomi. Dewasa ini semakin banyak bermunculan pasar dan pesaing global yang bisa menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para pemasar global. Menurut Keegan (1989, p.65), ada empat perubahan mendasar yang telah terjadi dalam beberapa dekade lalu, yaitu : 1. Perpindahan modal (acapital movements) telah mengambil alih peranan perdagangan sebagai driving force perekonomian dunia. 2. Aspek produksi mulai dapat ‘terlepas’ dari aspek ketenagakerjaan. Hal ini dapat dilihat pada kenyataan bahwa meskipun jumlah tenaga kerja dalam sektor industri dan pertanian mengalami penurunan atau bahkan konstan, tetapi jumlah produksi tetap meningkat. 3. Produk primer tidak lagi mendominasi ekonomi industrial. Adanya penurunan secara drastis dalam harga bahan mentah tertentu (misalnya minyak) tidak akan menyebabkan depresi ekonomi dunia. 4. Makro ekonomi sebagai pengendali ekonomi tidak lagi pada tingkat negara, tetapi berkembang pada tingkat ekonomi dunia. Pada dasarnya lingkungan ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang makro dan mikro. Berdasarkan sudut pandang makro, kebutuhan dari keinginan masyarakat dan kebijakan ekonomi suatu negara membentuk cakupan pasar dan pandangan ekonomi. Sedangkan sudut pandang mikro lebih berfokus pada kemampuan suatu perusahaan untuk bersaing dalam pasar tertentu. LINGKUNGAN MAKRO EKONOMI Perekonomian suatu negara mencakup sumber-sumber pendapatan domestik dan alokasi sumber daya yang ada. Efisiensi perekonomian setiap negara bervariasi. Oleh karena itu situasi ekonomi negaratertentu sebagai tujuan pemasaran global harus dipahami secara baik dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Adapun informasi mengenai lingkungan makro ekonomi yang dibutuhkan meliputi karateristik pasar (populasi dan pendatapan), neraca pembayaran, pola perdagangan, trusktur konsumsi, dan perkembangan pasar. Karekteristik Pasar Informasi yang sering digunakan dalam merumuskan rencana pemasaran global adalah pertumbuhan serta distribusi pendapatan dan penduduk. Jumlah penduduk mencerminkan ukuran pasar, sedangkan pendapatan mencerminkan daya beli sebagai konsumen. Meskipun demikian tidak ada hubungan atau korelasi yang pasti antara pendapatan dan jumlah penduduk suatu negara. India memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, tetapi tingkat pendapatan nasionalnya rendah. Sementara itu Amerika Serikat dan Jepang memiliki jumlah penduduk dan tingkat pendapatan yang tinggi. Neraca Pembayaran Neraca pebayaran merupakan catatan dari keseluruhan transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara-negara lain. Neraca pembayaran terdiri atas current account, capital account, dan reserve account. Current account adalah catatan transaksi seluruh perdagangan barang dan jasa, hibah pribadi dan bantuan masyarakat antar negara. Capital account merupakan catatan atas semua investasi langsung (yang mencakup 20 % atau lebih dari kekayaan perusahaan ) dan arus modal lainnya (jangka pendek maupun jangka panjang). Sedangkan reserve account nama net errors and omissions yang akan menyeimbangkan neraca pembayaran. Dengan demikian neraca pembayaran suatu negara akan selalu dalam keadaan seimbang. Pola Perdagangan Perdagangan dunia tumbuh jauh lebih pesat daripada produksi semenjak berakhirnya Perang Dunia II. Pertumbuhan yang cepat tersebut banyak didukung oleh sektor manufaktur daripada pertambangan maupun pertanian. Pola perdagangan regional didominasi oleh ekspor dari negara industri ke negara lainnya. Pola perdagangan terbesar kedua adalah ekpor dari negara berkembang ke negara industri. Sedangkan pola terbesar ketiga adalah ekspor ari negara industri ke negara berkembang. Ada hubungan positif antara pertumbuhan ekpor dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekspor menunjukkan kemampuan suatu negara untuk menembus pasar luar negeri. Dengan semakin luasnya pasar suatu negara, maka ekonominya akan semakin berkembang. Pola Konsumsi Pola konsumsi suatu negara dapat dipandang dari suatu potensi dan struktur konsumsinya. Pola konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang atau suatu negara. Hal inilah yang memdasari dilakukannya segmentasi pasar atas dasar pendapatan. Seorang ahli statistika Prusia, yaitu Ernst Engel melakukan observasi atas hubungan antara perubahan permintaan dan perubahan pendapatan. Dari hasil observasi tersebut dirumuskan Hukum Engel yang menyatakan bahwa “Apabila pendapatan naik hingga melampaui tingkat minuman tertentu, maka pengeluaran untu makanan dalam persentase terhadap keseluruhan pendapatan akan menurun, meskipun jumlah absolut pengeluaran untuk makanan tetap atau meningkat”. Pada umumnya tingkat kejenuhan produk iproduct saturation level akan meningkat apabila terjadi peningkatan pendapatan per kapita. Tingkat kejenuhan produk adalah persentase jumlah pembeli potensial atau rumah tangga yang memiliki produk tertentu. Apabila tingkat pendapatan telah cukup bagi pasar untuk membeli suatu produk, maka faktor lain (selain pendapatan) juga akan menentukan tingkat pembelian suatu produk. Sebagai contoh meskipun konsumen berpendapatan tinggi di daerah dingin sanggup membeli AC, tetapi mereka tidak akan membelinya. Hal ini disebabkan faktor pendapatan bukanlah satusatunya kriteria yang menentukan keputusan pembelian konsumen tersebut. Perkembangan Pasar Berdasarkan GNP per kapita, tahap perkembangan pasar global dapat diklasifikasikan menjadi lima kategaori, yaitu : 1. Negara Pra-Industri (GNP per kapita kuran dari $400 pada tahun 1983). Negaranegara yang termasuk dalam kelompok ini memiliki karakteritik sebagai berikut : Industrialisasi terbatas dan persentase penduduk yang bekerja dalam sektor pertanian tinggi, Tingkat kelahiran tinggi Tingkat melek huruf rendah Tingkat ketergantungan pada bantuan luar negeri tinggi Masih banyak kerusuhan dan ketidakstabilan politik. 2. Negara Belum Berkembang (GNP per kapita antara $401 sampai $1,635 pada tahun 1983) Karateristik negara belum berkembang antara lain : Berada dalam tahap awal industrialisasi Mulai banyak didirikan pabrik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri akan produk-produk seperti makanan dalam kemasan , baterai, bahan bangunan, dan sebagainya. Negara belum berkembang juga merupakanlokasi bagi produk-produk yang telah distandardisasi atau produk dewasa (dalam PLC), seperti pakaian untuk diekspor. 3. Negara Sedang Berkembang (GNP per kapita antara $1,636 sampai $5,500 pada tahun 1983) Negara sedang berkembang memiliki karakteristik sebagai berikut : Persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian menurun tajam, karena banyak yang berurbanisasi dan beralih ke sektor industri. Meskipun ada peningkatan upah, tetapi masih lebih rendah dibandingkan negara maju. Tingkat melek huruf dan tingkat pendidikan relatif tinggiDengan dipacu oleh pertumbuhan eksport, maka tingkat pertumbuhan ekonominya juga mengalami peningkatan 4. Negara Industri (GNP per kapita antara $5,501 sampai 10.00 pada tahun 1983) Ciri-ciri negara industri antara lain : Mengalami transaksi ke arah status post-industrial, Terjadi peningkatan tingkat upah dan biaya, Terjadi peningkatan infrastruktur, Meningkatnya jumlah penduduk berpendidikan tinggi. 5. Negara Maju (GNP per kapita di atas 410.00 pada thuan 1983) Karateristik negara maju meliputi : Tingkat pendapatan tinggi sebagai hasil proses pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, Kesempatan pasar sangat tergantung pada produk baru dan inovasi Perluasan pasar harus dilakukan melalui penciptaan pasar baru, Teknologi Informasi berkembang pesat Banyak menghasilkan produk baru dan produk inovatif Menurut proyeksi Bank Dunia (dalam Kompas, 21 April 1995), perekonomian global akan memasuki zaman keemasan, di mana prospek perekonomian di dekade awal abad 21 diperkirakan akan cerah. Gambaran mengenai prospek cerah tersebut ditandai, dengan pemulihan ekonomi secara mantap di negara-negara industri, berlanjutnya pertumbuhan ekonomi tinggi di negara-negara berkembang, serta bergulir lebih cepatnya arus globalisasi. Pertumbuhan ekonomi negara maju diperkirakan mencapai 4,9 persen per tahun. Negara berkembang Asia Timur – tak termasuk Jepang – menjadi tetap merupakan kawasan yang paling dinamis dan pesat peeeertumbuhannya. Yaitu 7,7 persen per tahu. Negara-negara anggota OECD tumbuh 2,9 persen per tahun. Asia selatan akan mengalami pertumbuhan 5,4 persen per tahun. Sedangkan ekonomi Amerika Latin diperkirakan tumbuh 3,5 persen per tahun. Negara-negara Eropa Timur dan bekas Uni Soviet juga akan mengalami pertumbuhan positif, yaitu sekitar 3 persen per tahun. Indikator Ekonomi Lainnya Selain aspek-aspek lingkungan ekonomi yang telah diuraikan dia atas, masih ada beberapa informasi lain yang dibutuhkan oleh pemasar global. Beberapa di antaranya adalah : 1. Indikator-indikator produksi (misalnya produksi baja, mobil, minyak, dan lain-lain) 2. Harga (misalnya harga gandum, emas, kapas, dan lain-lain) 3. Keuangan (tingkat bunga, Eurodollar, obligasi, commercial paper, dan lainlain) 4. Indikator lainnya (penjualan eceran, indeks produksi industri, dan lain-lain. Satu hal yang perlu diperhatrikan adalah bahwa pemasar global tidak diharuskan untuk mengumpulkan dan menganalisa semua indikator atau informasi ekonomi yang ada, karena sangat sulit dan bahkan tidak mungkin untuk melakukan hal itu di semua negara. Dengan demikian pemasar global harus mempertimbangkan dan memilih indikator ekonomi yang relevan engan keputusan pemasarannya. LINGKUNGAN MIKRO EKONOMI Lingkungan mikro ekonomi merupakan lingkunag yang mempengaruhi kepentingan produk dan/atau pasar suatu perusahaan. Pengujian terhadap lingkungan mikro ekonomi dapat menentukan apakah perusahaan yang bersangkutan dapat menembus atau memasuki suatu pasar dengan sukses. Pada dasarnya lingkungan mikro ekonomi menyangkut aspek persaingan. Sumber Persaingan Setiap perusahaan dalam suatu negara menghadapi persaingan dalam pasar global dari segi tiga sumber utama, yaotu bisnis lokal, perusahaan lainnya dalam negara yang sama, dan perusahaan luar negeri. Setiap persaing yang berbeda dapat berusaha memenuhi jenis permintaan yang berlainan. Ada tiga jenis permintaan yang dapat dipenuhi suatu perusahaan, yaitu : 1. Existing demand, yaitu produk yang dibeli untuk memuaskan kebutuhan tertentu. 2. Latent demand, yaitu situasi dimana kebutuhan tertentu telah diketahui atau diidentifikasi, tetapi belum ada produk yang ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. 3. Incipient demand, yaotu suatu kebutuhan yang diperkirakan akan muncul apabila konsumen menyadari pada suatu saat di masa mendatang. Di samping itu, persaingan dapat pula dianalisis berdasarkan karateristik produk. Dalam hal ini produk dapat dikelompokkan menjadi tiga kategaori, yaitu : 1. Breakthrought product, yaitu suatu inovasi unik yang sifatnya sangat teknis. Contohnya arloji digital, TV warna, atau pesawat jet. 2. Competitive product, adalah salah satu dari sekian banyak merek yang tersedia di pasar dan tidak memiliki keunggulan khusus atas produk-produk yang bersaing. 3. Improved product, yaitu produk yang tidak bersifat unik, tetapi secara umum lebih superior daripada kebanyakan merek yang ada. Sifat persaingan yang dihadapi suatu perusahaan dalam memasuki pasar luar negeri tertentu dapat ditentukan dengan menghubungkan ketiga jenis produk dengan ketiga tipe permintaan. Berdasarkan penilaian atas persaingan, suatu perusahaan dapat menetapkan produk/pasar mana yang paling sesuai untuk digeluti. Keunggulan Kompetitif Langkah analisis sumber persaingan yang dihadapi saja belumlah cukup, tetapi juga dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk menetapkan keunggulan kompetitif perusahaan atas para pesaingnya, baik pesaing yang ada saat ini maupun pesaing potensial. Dalam analisis ini diperlukan penilaian atas aspek-aspek berikut : 1. Siapa saja yang menjadi pesaing saat ini, dan siapa yang kemungkinan besar akan menjadi pesaing di masa mendatang? 2. Apa yang menjadi strategi, tujuan dan sasaran pokok para pesaing? 3. Seberapa pentingkah pasar tertentu bagi para pesaing, dan apakah mereka memiliki komitmen besar untuk terus melakukan investasi di pasar tersebut? 4. Kekuatan unik apa yang dimiliki para pesaing? 5. Apa para pesaing memiliki kelemahan yang dapat membuat mereka mudah diserang? 6. Perubahan apa saja yang mungkin terjadi dalam strategi para pesaing di masa mendatang? 7. Apa implikasi dari strategi para pesaing terhadap pasar, industri dan perusahaan kita sendiri?