BAB –I - POLNES Karya Ilmiah

advertisement
BAB II
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Dalam topik ini akan diperkenalkan kepada para mahasiswa beberapa masalah yang berhubungan
dengan badan usaha. Pembahasan mencakup: Pengertian penggabungan badan usaha, bentuk bentuk
penggabungan badan usaha, penggolongan penggabungan badan usaha, penentuan pembagian modal saham,
serta akuntansi penggabungan badan usaha.
2. Pendekatan untuk Mencapaian Tujuan Pengajaran
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Setelah selesai mempejari bab ini diharapkan kepada mahasiswa akan dapat:
Memahami pendahuluan yang mengarah pada pokus pembahasan
Memahami penggabungan badan usaha secara umum
Memahami bentuk-bentuk badan usaha
Memahami kontribusi relatif perusahaan yang bergabung
Memahami akuntansi dalam penggabungan badan usaha
Mampu penyelesaikan soal latihan bab ini
A. Pendahuluan
Pelajaran di akuntansi keuangan lanjutan di modul 1, telah dibahas mengenai akuntansi perusahaan
yang dikelola secara perorangan maupun perusahaan yang berbentuk badan hukum, seperti Koperasi,
Persekutuan, dan perseroan terbatas. Dari jenis kepemilikan sampai pada jenis usahanya yang meliputi Jasa,
Industri dan Perdagangan. Pada skala usaha besar sudah memerlukan permodalan yang besar yang di iringi
pula dengan pengelolaan yang dilakukan secara profesional (manajemen yang baik), sehingga sudah memerlukan penyatuan dalam bidang penyediaan bahan baku, produkasi serta pemasaran yang strategis, sehingga satu
sama lain mempunyai hubungan keterikatan. Dalam topik ini akan dibahas mengenai akuntansi penggabungan
usaha yang mencakup : Pengertian Penggabungan Badan Usaha , Bentuk-bentuk Penggabungan Badan Usaha,
Masalah Kontribusi Relatif Perusahaan yang bergabung, dan masalah masalah akuntansi dalam penggabungan
badan usaha
B. Pengertian Penggabungan Badan Usaha (Business Combination)
Setiap pemilik yang akan mendirikan perusahaan menginginkan perusahaannya akan lebih berkembang,
baik dari segi modal, maupun dari segi pengelolaan (manajemen). Semuanya akan mengharapkan pendapatan
yang besar setiap mengalami peningkatan. Perkembagan perusahaan tentunya sangat diharapkan oleh setiap
pemodal. Oleh sebab itu diharapkan adanya perluasan usaha yang telah ada atau dengan jalan menggabungkan
beberapa perusahaan menjadi satu kesatuan ekonomis.
25
26
1. Penggabungan dapat dilakukan dengan jalan:
a. Mengambil alih harta kekayaan dari satu perusahaan atau lebih perusahaan lain
b. Perusahaan yang telah diambil harta kekayaannya dengan sendirinya bubar, sedang perusahaan yang
mengambil alih akan tetap berdiri dan menjalankan usaha.
c. Utang perusahaan yang diambil alih menjadi tanggungan perusahaan yang mengambil alih.
d. Perusahaan yang mengambil alih kekayaan perusahaan lain akan membayar kepada pemilik dalam
bentuk uang tunai atau dengan surat-surat berharga.
Dari segi organisasinya, usaha mengembangkan perusahaan dapat dilakukan melalui salah satu cara, yaitu
sbb:
a. Peruluasan usaha yang telah ada atau expansi dan juga disebut internal business expansions, yaitu
perluasan dengan maksud untuk menambah omzet penjualan. Perluasan dengan tanpa melibatkan unitunit dan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Memperkenalkan produk baru yang telah modern dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Membuka daerah-daerah pemasaran baru dengan maksud produk dapat dikenal masyarakat.yang
lebih banyak

Menambah saluran distribusi baru
b. Mengadakan penggabungan badan usaha atau ekternal business expansions, yaitu penggabungan
badan usaha yang melibatkan unit-unit usaha yang telah ada dan berjalan. Sumber-sumber ekonomis
yang memiliki pemiliki perusahaan digabungkan.
2. Cara ini lebih menguntungkan, karena:

Sudah memiliki daerah pemasaran baru

Sumber bahan baku tiap badan usaha yang digabung juga sudah pasti

Biaya lebih rendah sebab, biaya seperti iklan tidak perlu lagi dikeluarkan secara khusus untuk badan
usaha yang digabung.
Dilihat dar segi cara terbentuknya, pengembangan badan usaha melalui “external business expansions” ada
dua cara:
a. Penggabungan badan usaha, apabila beberapa perusahaan yang telah memiliki bentuk hukum, telah
mempunyai kegiatan usaha sendiri-sendiri bergabung dalam satu perusahaan. Misalnya PT X dan PT Y
menggabungkan diri menjadi satu peusahaan, yaitu mejadi PT Z.
b. Memilik sebagian besar, dengan dimilikinya sebagian besar saham-saham perusahaan lain, berarti
berhak untuk sepenuhnya mengendalikan operasi dan manajemn perusahaan lain tersebut.
27
C. Bentuk Badan Usaha
Penggabungan badan usaha dapat dibedakan sbb:
a. Penggabungan berdasarkan jenis perusahaan

Penggabungan secara mendatar (Horizontal), yaitu penggabungan perusahaan yang mempunyai
produksi atau penjualan barang-barang sejenis

Penggabungan secara tegak lurus (Vertikal), yaitu penggabungan perusahaan penyedia bahan baku
dengan perusahaan pengolah bahan baku dan perusahaan penyaluran bahan baku hasil produksi,
dimana memiliki hubungan vertikal.

Penggabungan konglomerat (Conglomerate Combination), yaitu kombinasi antara penggabungan
horizontal dengan penggabungan secara vertikal. Masing-masing perusahaan yang memiliki
sumber-sumber ekonomi yang berbeda bergabung dibawah satu atap/satu perusahaan.
b. Penggabungan berdasarkan segi hukum
Dilihat dari segi hukum penggabungan badan usaha dapat dibedakan sbb:
Merger (Peleburan), adalah penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan langsung oleh suatu
perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan yang digabungkan.
Hal-hal yang perlu diketahui adalah :

Perusahaan yang mengambil alih milik perusahaan lain tetap menunjukan identitas
dan
menjalankan usahanya.

Perusahaan yang diambil alih harta miliknya dibubarkan menjadi milik dari satu atau lebih
perusahaan lain yang digabungkan.

Harta milik perusahaan yang dileburkan menjadi milik perusahaan yang masih memperlihatkan
identitasnya.

Pembayaran kepada perusahaan yang dibubarkan dapat berbentuk uang tunai atau surat-surat
berharga seperti saham.

Pembayaran kepada perusahaan yang dibubarkan melebihi harga pasar harta yang diserahkan
akan menimbulkan goodwill, yaitu selisih lebih harga pasar dengan harga menurut buku.

Untuk menutup perkiraan-perkiraan perusahaan yang dibubarkan diadakan ayat penyesuaian dan
penutupan perkiraan-perkiraan nominal.
Penyatuan (Konsolidasi), yaitu pendirian suatu perusahaan baru dengan jalan mengambil alih atau
membeli harta milik dan mengakui kewajiban dua perusahaan atau lebih yang telah ada.
Pembayaran kekayaan bersih dilakukan dengan saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan baru.
Syarat-syarat yang harus dilakukan pada waktu mengadakan konsolidasi, yaitu :

Konsolidasi harus lebih dahulu
bergabung.
mendapat persetujuan dari masing-masing manajemen yang
28

Syart-syarat konsolidasi harus lebih dahulu mendapat pengesahan dari rapat umum pemegang
saham masing-masing perusahaan yang bergabung.

Sebelum konsolidasi harus lebih dahulu dilakukan pemeriksaan laporan keuangan masing-masing
perusahaan yang bergabung.

Peniliaian kembali harta kekayaan perusahaan yang bergabung.

Kontribusi relatif untuk masing-masing perusahaan yang bergabung dengan didasarkan kepada
penilaian kembali harta milik perusahaan yang bergabung.
D. Masalah Kontribusi Relatif Perusahaan yang Bergabung
Dalam menentukan besarnya kontribusi relatif, ada dua faktor yang mempengaruhi badan usaha, yaitu
sbb:
a. Penggabungan Badan Usaha dengan Mengeluarkan satu Jenis Saham
Perimbangan pembagian saham masing-masing perusahaan pihak yang bergabung adalah :

Kemampuan untuk memperoleh laba sama
Apabila kemampuan memperoleh laba masing-masing perusahaan sama, maka pembagian saham
dilakukan sesuai dengan kekayaan bersih masing-masing.

Kemampuan untuk memperoleh laba berbeda
Jika kemampun untuk memperoleh laba perusahaan yang bergabung berbeda, maka pembagian
saham kepada masing-masing pihak harus didasarkan atas kekayaan riil yang diserahkan,
disamping itu juga perlu memperhitungkan juga adanya kemampuan lebih untuk mendapatkan
keuangan dari masing-masing pihak. Kemampuan lebih untuk mendapatkan keuangan pada
umumnya disebut Goodwill, itu dihitung dengan cara mengkapitalisir kelebihan laba diatas laba
normal, yaitu mula-mula ditentukan tingkat laba normal, kemudian mengurangkan laba normal dari
laba yang diproyeksikan dan mengkapitalisir selisih lebih itu dengan suatu persentase tertentu yang
disetujui oleh masing-masing pihak.
Contoh 1
PT N, PT A, dan PT Y sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan dengan nama PT NAY untuk tujuan
tersebut mereka menggabungkan perusahaannya. Dari laporan keuangan masing-masing, kekayaan
bersih menurut harga pasar, dan laba rata-rata selama 5 tahun terakhir dan akan dipertahankan sampai
5 tahun mendatang adalah sbb.
Keterangan
PT N (Rp)
PT A (Rp)
PT Y (Rp)
Jumlah (Rp)
-Kekayaan bersih yang diserahkan
-Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan
total
-Jumlah keuntungan yang dikon tribusikan
-Keuntungan relatif dari- keuntugan total
50.000.000
20 %
75.000.000
30 %
125.000.000
50 %
250.000.000
100 %
12.500.000
25 %
17.500.000
35 %
20.000.000
40 %
50.000.000
100 %
29
Jika PT NAY mengeluarkan satu jenis saham sejumlah 4.000 lembar biasa dengan harga nominal @
Rp.100.000,- per lembar, berdasarkan informasi tersebut, hitunglah pembagian saham untuk PT N, PT A,
dan PT Y, jika :
a. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan.
b. Pembagian saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba masing-masing.
c. Tabel pembagian saham berdasarkan kekayaan yang diserahkan dan kemampuan untuk memperoleh
laba, jika diketahui :

Tingkat kapitalisasi laba dari jumlah investasi sebesar 8 %

Kelebihan laba diatas lana normal, dikapitalisasi dengan tingkat kapitalisasi sebesar 20 % untuk
menentukan besarnya goodwill. Berikan Perhitungan agar muda dipahami.
d. Tentukan pengakuan kekayaan bersih oleh perusahaan baru (PT NAY), jika menggunakan kedua cara
berikut :

Pengakuan sebesar kekayaan bersih termasuk goodwiil
 Pengakuan sebesar kekyaan bersih riil, tidak termasuk goodwill.
Jawaban
a. Pembagian saham atas penyerahan kekayaan bersih yang diserahkan.
Kekayaan bersih saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba masing-masing sebesar 20
%, 30, dan 50 %. Berdasarkan kekayaan bersih itu, maka bagian masing-masing adalah sbb.
PT N. = 20 % x 4.000 lbr. = 800 lbr. @ Rp100.000,- =
Rp 80.000.000,-
PT A. = 30 % x 4.000 lbr. = 1.200 lbr @ Rp100.000,- =
Rp120.000.000,-
PT Y. = 50 x % 4.000 lbr.= 2.000 lbr. @ Rp100.000,- =
Rp200.000.000,-
b. Pembagian saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba.
Keuntungan relatif masing-masing sebesar 25 %, 35 %, dan 40 %, bagian saham:
PT N.
= 25 % x 4.000 lbr. = 1.000 lbr. @ Rp100.000,- =
Rp 100.000.000,-
PT A. = 35 % x 4.000 lbr. = 1.400 lbr @ Rp100.000,- =
Rp.140.000.000,-
PT Y. = 40 x % 4.000 lbr.= 1.600 lbr. @ Rp100.000,- =
Rp,160.000.000,-
c. Daftar pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih dan kemampuan memperoleh laba. Pada
cara ini kekayaan bersih digabungkan dengan selisih laba rata-rata di atas laba normal setelah laba
normal tersebut lebih dahulu dikapitalisasikan. Untuk menghitung kontribusi relatif kekayaan bersih
(termasuk selisih laba rata-rata di atas laba normal atau disebut goodwill, dilakukan sebagai berikut .
30
Daftar Pembagian saham Berdasarkan Kekayaan bersih adalah sbb.
Keterangan
Kekayaan bersih tanpa goodwill
Goodwill:
Laba rata-rata
Laba Norma 8 % dari- kekayaan bersih
Kelebihan di atas laba normalKapitalisasi kelebihan- Laba normal 20 %
(goodwill)
Kontribusi relatif- kekayaan
bersih(termasuk goodwill)
PT N (Rp)
50.000.000
PT A (Rp)
75.000.000
12.500.000
17.500.000
PT Y (Rp)
125.000.000
20.000.000
4.000.000 (-)
6.000.000(-)
10.000.000(-)
8.500.000(-)
42.500.000
11.500.000(-)
57.500.000
10.000.000(-)
50.000.0000
132.500.000
33,125 %
175.000.000
43,75 %
92.500.000
23,125 %
Jumlah (Rp)
250.000.000
150.000.000
400.000.000
100 %
Perhitungan
Laba Normal :
PT N
= 8 % x Rp50.000.000,-
= Rp 4.000.000,-
PT A
= 8 % x Rp75.000.000,-
= Rp 6.000.000,-
PT Y
= 8 % x Rp125.000.000,-
= Rp10.000.000,-
PT N
= 100/20 x Rp8.500.000,-
= Rp42.500.000,-
selisih laba rata- PT A
= 100/20 x Rp11.500.000,-
= Rp57.500.000,-
rata dengan-
= 100/20 x Rp10.000.000,-
= Rp50.000.000,-
Kapitalisasi-
PT Y
laba normal.
Kontribusi relatif-
PT N
= 92.500.000,-/Rp400.000.000,-
= 23,125 %
kekayan bersih-
PT A
= 132.500.000,-/Rp400.000.000,- = 33,125 %
termasuk goodwill.
PT Y
= 175.000.0000,-/Rp400.000.000,- = 43,75 %
Bedasarkan kontribusi relatif kekayaan bersih termasuk goodwill masing-masing-masing memperoleh
pembagian saham sebagai berikut :
PT.N
= 23,125 % x 4.000 lbr. @ Rp100.000,-
PT.A
= 33,125 % x 4.000 lbr. @ Rp100.000
PT.Y
= 43,75 % x 4.000 lbr. @ Rp100.000,-
Jumlah = 4.000 Lembar
= Rp92.500.000,,-
= Rp132.500.000,= Rp175.000.000,-
= Rp400.000.000,-
31
d. Pengakuan kekayaan bersih oleh Perusahaan yang Baru (PT.NAY)
Keterangan
1.Kontribusi
bersih
Goodwil diakui PT.NAY,
mengeluarkan 4.000lbrsaham biasa @Rp100.000,-
kekayaan
Goodwill
termasuk
Macam-macamaktiva
goodwill :
Rp150.000.000,-
Goodwill
Mpdal PT.NAY
mengeluarkan 2.500
lbr.saham biasa @
Rp100.000,-
Modal PT.NAY
mengeluarkan 10.500 lbr.
Saham biasa @ Rp2.000,-
=
Rp250.000.000,-(+)
PT N Rp 92.500.000,-
Modal saham Rp400.000.000,-
PT A Rp132.500.000,-
Alokasi Modal Saham(lihat C) :
PT Y Rp175.000.000,-(+)
PT N = 925 Lembar
Jml. Rp 400.000.000,-
PT A = 1.325 Lembar
PT Y = 1.750 Lembar
Jml.
2.Kontribusi
Kekayan
4.000 Lembar
Macam-macam Aktiva-
bersih tidak termasuk
Rp250.000.000,-
Goodwill
Modal Saham-
PT.N
Rp. 50.000.000,-
Macam-macamAktiva Rp250.000.000,Modal Saham -
Rp250.000.000,-
Rp250.000.000,-
PT.A Rp. 75.000.000,PT.Y
Rp.125.000.000,-
Alokasi modal saham :
Alokasi Modal Saham
PT.N =50/250 x 2.500 = 500 lbr
PT.N =50/250 x10.500 =2.100 lbr.
PT.A = 75/250 x 2.500= 750 lbr.
PT.A=75/250x10.500 =3.100 lbr.
PT.Y =125/250 x2.500=1.250 lb
PT.Y=125/250 x10.500=5.250 lbr.
Jumlah
Jumlah
= 2.500 lbr
10.500 lbr.
b.Penggabungan Perusahaan dengan mengeluarkan Lebih dari satu jenis Saham
Alokasi atau pembagian saham pada penggabungan peusahaan dengan mengeluarkan lebih dari jenis
saham dilakukan sbb.
1) Keuntungan relatif masing-masing perusahaan dikapitalisasikan dengan persen tertentu dengan
ketentuan:
 Persentase kapitalisasi tidak boleh melebihi persentase keuntungan yang dapat diperoleh salah satu
perusahaan yang bergabung.
 Hasil kapitalisasi ini dipakai sebagai dasar untuk menentukan jumlah saham yang dikeluarkan.
2) Perusahaan yang bergabung mengeluarkan saham prioritas.
Apabila mengeluarkan saham prioritas, maka pembagian saham prioritas kepada masing-masing
perusahaan didasarkan atas penyerahan kekayaan bersih riil kepada perusahaan gabungan. Perioritas
saham ini adalah dalam hal sbb.
 Waktu likuidasi, para pemegang saham prioritas didahulukan pembayaran sebesar kekayaan riil
yang diberikan.
 Pemegang pembagian dividen sampai dengan persentase tertentu.
 Berpartisipasi, selain memperoleh dividen didahulukan, juga ikut mendapat bagian dari sisa laba
tahun lalu yang masih ada.
32
3) Berdasarkan saham biasa
Saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih antara modal dengan saham yang harus dikeluarkan (sebagaimana perhitungan sub.1), dikurangi dengan jumlah modal saham prioritas
sebagaimana dijelaskan (pada sub.2)
Contoh 2
PT A, PT B, dan PT.C sepakat untuk mengadakan penggabungan dengan nama PT.ABC, dimana kekayaan
bersih yang disetor menurut harga pasar dan keuntungan rata-rata selama 5 tahun terkhir, keuntungan ini
diharapkan dapat dipertahankan sampai dengan 5 tahun mendatang, adalah sbb:
Keterangan
Kekayaan bersih yang diserahkan
PT A (Rp)
40.000.000,-
Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan total
20 %
Jumlah keuntungan yang didistribusikan
12.000.000,-
Keuntungan relatif dari keuntungan total
24 %
PT B (Rp)
70.000.000,35 %
Jumlah (Rp)
200.000.000,-
45 %
18.000.000,36 %
PT C (Rp)
90.000.000,-
100 %
20.000.000,-
50.000.000,-
40 %
100 %
Perusahaan yang bergabung menyetujui akan mengeluarkan saham prioritas 8 %, sebanyak 2.500 lembar @
Rp100.000,- dan 50.000 lembar @ Rp50.000,-nilai nominal perlembar. Kekayaan bersih yang akan diserahkan
masing-masing perusahaan dan laba yang akan diproyeksikan untuk setiap perusahaan adalah sebagai berikut :
Nama
Perusahaan
PT. A
PT.B
PT.C
Jumlah
Kontribusi ke
kekayaan bersih
Rp.
40.000.000,70.000.000,90.000.000,200.000.000,-
Jumlah kekayaan
Bersih relatif
20 %
35 %
45 %
100 %
Laba yang
diproyeksikan
Rp.
12.000.000,18.000.000,20.000.000,50.000.000,-
Kontribusi relatif
atas laba yang
diproyeksikan
Persentase
Laba dari
Kekayaan bersih
24 %
36 %
40 %
100 %
30 %
26 %
22 %
100 %
Berdasarkan informasi dari data di atas, hitunglah besarnya modal saham seharusnya dilakukan untuk
pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan masing-masing perusahaan menurut saham, jika :
a. Tingkat kapitalisasi laba 8 %, yaitu sama dengan prioritas yang diberikan kepada pemegang saham
preferen (prioritas)
b. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 10 %, yaitu di atas persentase hak prioritas yang diberikan
kepadapemegang saham preferen.
c. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 6 %, yaitu lebih rendah dari hak prioritas pembagian laba yang
diberikan kepada pemegang saham preferen.
33
Jawaban
a. Tingkat Kapitalisasi Laba 8 %
Berdasarkan nominal saham yang harus dilakukan serta alokasi kepada masing-masing perusahaan
yang bergabung.
Keterangan
PT A
(Rp)
Laba yang diproyeksikan
Rentabilitas kekayaan bersih yang.diserahkan :
8 % x Rp.40.000.000,8% x Rp.70.000.000,8% x Rp.90.000.000,Rentabilitas untuk goodwill yang
diperhitungkan (Retunr unrecorded
intangible)
Modal saham yang dikeluarkan:
8 % saham prioritas, sebesar kekayaanbersih
Saham biasa, sebesar goodwill yangdibentuk:
100/8 x Rp. 8.800.000,100/8 x Rp.12.400.000,100/8 x Rp.12.800.000,Jumlah
PT B
(Rp)
PT C
(Rp)
Jumlah
(Rp)
12.000.000,-
18.000.000,-
20.000.000,-
50.000.000,-
3.200.000,-
5.600.000,-
7.200.000,-
3.200.000,5.600.000,7.200.000,-
8.800.000,40.000.000,-
12.400.000,70.000.000,-
12.800.000,90.000.000,-
34.000.000,200.000.000,-
(400 lbr.)
(700 lbr)
(900 lbr.)
(2.000 lbr.)
110.000.000,(2.200 lbr.)
155.000.000,(3.100 lbr.)
110.000.000,155.000.000,160.000.000,-
150.000.000,-
225.000.000,-
160.000.000,(3.200 lbr.)
250.000.000,-
625.000.000,-
Dengan perhitungan di atas, maka laba yang diproyeksikan Rp50.000.000,-kelak akan memberikan hak
atas laba kepada masing-masing pemegang saham terdahulu, yaitu sebagai berikut.
PT A
Keterangan
Saham prioritas 8 % dari-
JUMLAH
3.200.000
PT B
%
20
JUMLAH
5.600.000
PT C
%
35
JUMLAH
7.200.000
TOTAL
%
45
JUMLAH
16.000.000
%
100
Nominal
Saham Biasa 8 % darinilai nominal
8.800.000
12.400.000
12.800.000
34.000.000,-
Bagian laba setelah –
Penggabungan.
12.000.000
24
18.000.000
36
20.000.000
40
50.000.000
100
12.000.000
24
18.000.000
36
20.000.000
40
50.000.000
100
Bagian laba sebelum pengganbungan
Keuntungan/kerugian
0
0
0
0
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat kita lihat bahwa :
1. Jika laba yang diproyeksikan dapat direalisasikan, maka rasio pembagian laba sebelum terjadinya
penggabungan dapat dipertahankan.
2. Jika laba yang diproyeksikan tidak dapat direalisasikan (laba dibawah proyeksi), maka akan berakibat rasio
pembagian laba sebelum penggabungan tidak dapat dipertahankan dan akan menimbulkan diantara yang
bergabung ada yang dirugikan, dan ada pula yang diuntungkan.
34
b.Tingkat Kapitalisasi Laba 10 %
Apabila persentase laba dilakukan di atas hak prioritas pemegang saham preferen,maka besarnya saham
preferen dan saham biasa yang dilakukan serta alokasinya oleh perusahaan, lengkapnya lihat perhitungan
sebagai berikut :
Keterangan
Laba yang diproyeksikan
Rentabilitas kekayaan bersih
yang diserahkan:
10 % x Rp40.000.000,10 % x Rp70.000.000,10 % x Rp90.000.000,Goodwill( on Unrecorded
intangoble)
Modal saham yang dikeluarkan :
8 % saham preferen
sebesar kekayaan bersih riel.
Modal saham laba sebesar
goodwill yang dibentuk;
100/10 x Rp 8.000.000,100/10 x Rp11.000.000,100/10 x Rp11.000.000,-
PT A (Rp)
PT B (Rp)
PT C (Rp)
JUMLAH (Rp)
12.000.000
18.000.000
20.000.000
50.000.000
(4.000.000 )
-
(7.000.000 )
-
(9.000.000 )
(4.000.000 )
(7.000.000 )
(9.000.000 )
8.000.000
11.000.000
11.000.000
30.000.000
40.000.000
70.000.000
90.000.000
200.000.000
80.000.000
-
110.000.000
-
80.000.000
120.000.000
180.000.000
200.000.000
110.000.000
Jumlah
500.000.000
Pembagian laba sebesar Rp50.000.000,- kelak dikemudian hari akan memberikan hak atas laba kepada
masing-masing pemegang saham terdahulu seperti dalam tabel berikut dibawah ini, adalah sbb:
PT A
Keterangan
JUMLAH
PT B
%
JUMLAH
PT C
%
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
Tahap pertama :
Untuk saham preferen :
3.200.000
20
5.600.000
35
7.200.000
45
16.000.000
100
6.400.000
26
8.800.000
37
8.800.000
37
24.000.000
100
Tahap ke 2 sisa laba
800.000
20
1.400.000
35
1.800.000
45
4.000.000
100
Saham preferen 40 %
1.600.000
26
2.200.000
37
2.200.000
37
6.000.000
100
Jumlah
12.000.000
24
18.000.000
36
20.000.000
40
50.000.000
100
Bagian laba sebelum
penggabungan
12.000.000
24
18.000.000
36
20.000.000
40
50.000.000
100
8 % darinominal
Untuk saham biasa:
8 % dari nominal
Saham biasa 60 %
Pembagian laba sebesar Rp40.000.000,- akan memberikan hak atas laba sebesar masing-masing seperti telah
dicontohkan di atas:
Pemegang saham
PT A Rp9.600.000,- atau
24 %
Pemegang saham
PT B Rp14.400.000,- 36 %
Pemegang saham
PT C Rp16.000.000,- 40 %
35
c.Tingkat Kapitalisasi Laba Sebesar 6 %
Ketentuan sebagai berikut:
1. Jumlah modal saham yang dilakukan untuk pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan masingmasing perusahaan yang digabung dengan jalan menghitung laba yang diproyeksikan dengan
persentase tertentu.
2. Persentase kapitalisasi sama tanpa membedakan kemampuan untuk memperoleh laba normal masingmasing perusahaan yang bergabung.
PT A
(Rp)
Keterangan
Laba yang diproyeksikan
PT B
(Rp)
12.000.000,-
18.000.000,-
PT C
(Rp)
JUMLAH
(Rp)
20.000.000,-
50.000.000,-
-
(2.400.000,-)
Rentabilitas Kekayaan bersih tang diserahkan:
6 % x Rp40.000.000,-
(2.400.000,-)
6 % x Rp70.000.000,-
-
6% x Rp90.000.000,-
-
Goodwill (Return on Unreacorded intangible)
(4.200.000,-)
-
-
(4.200.000,-)
(5.400.000,-)
(5.400.000,-)
9.600.000,-
13.800.000,-
14.600.000,-
38.000.000,-
40.000.000,-
70.000.000,-
90.000.000,-
200.000.000,-
Modal saham yang dikeluarkan:
8 % saham preferen, sebesar kekayaan bersih riil
Modal saham laba sebesar goodwill yang dibentuk:
100/6 x Rp.9.600.000,-
160.000.000,-
-
-
-
100/6 x Rp.13.800.000,-
230.000.000,-
-
-
-
-
243.300.000,-
243.300.000,-
3000.000.000,-
333.300.000,-
833.300.000,-
100/6 x Rp.14.600.000,-
-
Jumlah
200.000.000,-
Pembagian laba sebesar Rp50.000.000,-kelak dikemudian hari tidak akan memberikan hak-hak sesuai
komposisi pada saat sebelum diadakan penggabungan. Meskipun jumlah tersebut sesuai dengan jumlah yang
diproyeksikan. Hal ini disebabkan prioritas pembagian laba yang diberikan kepada saham preferen lebih besar
dari tingkat laba yang diharapkan.
Pembagian laba sebesar Rp50.000.000,- akan menghasilkan komposisi sbb:
Keterangan
Untuk Saham Preferen:
PT A (Rp)
PTB (Rp)
PT C (Rp)
3.200.000,-
5.600.000,-
7.200.000,-
JUMLAH(Rp)
16.000.000,-
8 % dari nominal
Untuk Saham biasa:
68 % dari nominal
Jumlah
11.790.000,-
19948.000,-
20.262.000,-
50.000.000,-
Jumlah
200.000.000,-
3000.000.000,-
333.300.000,-
833.300.000,-
E. Masalah Akuntansi Dalam Penggabungan Badan Usaha
Dilihat darisegi akuntansinya, apabila dua atau lebih badan usaha bergabung, dengan tujuan untuk
melanjutkan usaha-usahanya terdahulu, sebagai adanya kombinasi tersebut dibedakan ke dalam dua macam
prosedur pencatatan, yaitu sbb.
36
a. Penggabungan Badan Usaha atas dasar Pembelian (By Purchase)
Apabila dalam suatu kombinasi usaha dari dua atau lebih badan usaha, dimana bagian yang terpenting dari
pemilikan perusahaan yang diperoleh itu dieliminasi. Atau apabila penggabungan badan usaha tersebut
berakibat para pemilik perusahaan yang bergabung tidak lagi ikut berpartisipasi secara substansialdi dalam
perusahaan tunggal yang dibentuk. Penggabungan yang demikian disebut sebagai penggabungan atas
dasar pembelian.
Contoh 3
Berikut ini adalah merupakan data yang diambil dari perusahaan yang bergabung pada tanggal
1 Maret 2012 adalah sbb.
Keterangan
Aktiva macam-macam
PT Nur (Rp)
300.000.000
PT Adi (Rp)
187.500.000
PT Yuni (Rp)
150.000.000
Jumlah Aktiava
300.000.000
187.500.000
150.000.000
Utang
112.500.000
60.000.000
52.500.000
Modal Saham (nominal @ Rp100.000)
150.000.000
-
-
Modal Saham (nominal @ Rp200.000 )
-
75.000.000
-
Modal Saham (nominal @ Rp100.000)
-
-
75.000.000
52.500.000
22.500.000
15.000.000
Laba yang ditahan (Defisit)
(15.000.000)
30.000.000
7.500.000
Jumlah Utang dan Modal
300.000.000
187.500.000
150.000.000
Agio Saham
PT Nur yang akan tetap melanjutkan usaha-usahanya dan bersedia membeli kekayaan PT Adi dan PT
Yuni. Sebagai alat pembayaran PT Nur akan mengeluarkan modal sahamnya pada tanggal tersebut mempunyai
harga pasar @ Rp100.000,-/lbr.
Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Adi dan PT Yuni sesuai dengan persetujuan bersama dituangkan
dalam tabel berikut.
Keterangan
Jumlah Aktiva (nilai buku)
Jumlah kenaikan nilai aktiva
PT Adi (Rp)
187.500.000,-
PT Yuni (Rp)
150.000.000,-
Jumlah (Rp)
337.500.000,-
22.500.000,-
15.000.000,-
37.500.000,-
210.000.000,-
165.000.000,-
375.000.000,-
60.000.000,-
52.500.000,-
112.500.000,-
Jumlah kekayaan bersih
150.000.000,-
112.500.000,-
262.500.000,-
Jumlah Saham yang harus dikeluarkan
1.500 lembar
1.125 lembar
2.625 lembar
Jumlah Aktiva ( Setelah Penilaian )
Jumlah Utang
Berdasarkan informasi diatas buatlah jurnal untuk mencatat pemilikan Aktiva dan pengakuan
utang PT Adi, dan PT Yuni, serta buat necara PT Nur per 1 Maret 2012, setelah adanya penggabungan badan
usaha.
Jawaban
1. Penilaian Aktiva, pengakuan utang dan pengeluaran modal saham oleh PT Nur, adalah sbb:
37

Pembukuan PT Nur
Aktiva lain-lain (penialian) Rp.375.000.000,Utang
Rp.112.500.000,-
Modal saham
Rp.262.500.000,-
2. Penyerahan kekayaan bersih dan penerimaan saham dari PT Nur serta pencatatan atas laba kenaikan
nilai kekayaan (penilaian kembali) adalah sbb:


Pembukuan PT Adi
Saham-saham PT Nur
Rp150.000.000,-
Utang
Rp 60.000.000,Aktiva lainnya
Rp187.500.000,-
Laba yang ditahan
Rp 22.500.000,-
Pembukuan PT Yuni
Saham-saham PT Nur
Rp112.500.000,-
Utang
Rp 52.500.000,Aktiva lainnya
Rp150.000.000,-
Laba yang ditahan
Rp 15.000.000,-
3. Pembagian saham-saham PT Nur kepada para pemegang saham PT Adi, dan PT Yuni dan menutup
hak pemegang saham adalah sebagai berikut.

Pembukuan PT Adi
Modal saham
Rp75.000.000,-
Agio modal saham
Rp22.500.000,-
Laba yang ditahan
Rp52.500.000,-
Saham-saham PT Nur
Rp150.000.000,-
Tiap pemegang 1 lembar, akan mendapat 4 lembar saham PT Nur.

Pembukuan PT. Yuni
Modal Saham
Rp75.000.000,-
Agio Saham
Rp15.000.000,-
Laba yang diatahan
Rp22.500.000,-
Saham-saham PT Nur
Rp112.500.000,-
Tiap pemegang 1 lembar akan mendapat 1,5 lembar saham PT Nur.
Adapun Neraca PT Nur setelah penggabungan badan usaha adalah sebagai berikut:
38
PT NUR
Neraca
Per 1 Maret 2012
Aktiva :
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva
Utang dan Modal:
Utang
Modal Saham
Agio Saham
Laba yang ditahan
Rp675.000.000,Rp675.000.000,Rp225.000.000,Rp412.500.000,Rp 52.500.000,(Rp 15.000.000,-)
Rp450.000.000,Jumlah Utang dan Modal
Rp675.000.000,b. Penggabungan Badan Usaha atas Dasar Penyatuan Kepentingan (By Pooling Of interest)
Dari segi akunatnsi penggabungan usaha atas dasar penyatuan kepentingan terjadi apabila :
Pada suatu kombinasi usaha dari dua atau lebih badan usaha, dimana pemegang dari bagian penting atas
pemilikan masing-masing badan usaha itu menjadi pemilik dan badan usaha yang kemudian memiliki harta
kekayaan dan usaha-usaha dari perusahaan yang bergabung, baik secara langsung atau melalui satu atau lebih
anak perusahaan.
Contoh 4
Apabila pada contoh 3, dinyatakan bahwa penggabungan PT Nur, PT Adi, dan PT Yuni sebagai suatu sebagai
suatu penyatuan kepentingan (pooling of interest), maka jurnal yang harus dibuat oleh PT PT.Nur untuk mencatat
pemilikan harta PT Adi, sebesar Rp187.500.000,- dan PT Yuni sebesar Rp150.000.000,- serta pengakuan utangutangnya masing-masing sebesar Rp.60.000.000,- dan Rp52.500.000,- dan mengeluarkan modal saham
sebanyak 2.625 lembar.
Pembukuan PT Nur (metode Pooling Of interest)
Aktiva Lain-lain (nilai buku)
Rp337.500.000,-
Utang
Rp112.500.000,-
Modal Saham (2.625 lembar)
Rp150.000.000,-
Agio Saham
Rp 37.500.000,-
Laba yang ditahan
Rp 37.500.000,-
Adapun neraca PT Nur sebagai badan usaha yang akantetap berdiri dan melanjutkan usaha-usaha sebelumnya,
setelah penggabungan badan usaha adalah sbb:
39
PT N U R
Neraca
Per 1 Maret 2012
Aktiva :
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva
Utang dan Modal:
Utang
Modal Saham
Agio Saham
Laba yang ditahan
Rp637.500.000,Rp637.500.000,Rp225.000.000,Rp300.000.000,Rp 90.000.000,(Rp 22.500.000,-)
Rp412.500.000,Rp637.500.000,-
Jumlah Utang dan Modal
F. Khusus Soal-soal dalam bab ini
Soal 1
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penggabungan badan usaha Horizontal ?
b. Dilihat dari segi organisasinya, penggabungan perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara. Sebutkan
dua cara tersebut ?
Soal 2
a. Sebutkan 3 (tiga) macam penggabungan dilihat dari jenis usaha perusahaan yang digabung
b. Sebutkan 2 (dua) macam penggabungan dilihat dari bentuk hukumnya!
Soal 3
PT N, PT A, dan PT Y sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan dengan nama PT NAY untuk tujuan
tersebut mereka menggabungkan perusahaannya. Dari laporan keuangan masing-masing, kekayaan bersih
menurut harga pasar, dan laba rata-rata selama 5 tahun terakhir dan akan diperthankan sampai 5 tahun
mendatang adalah sbb.
Keterangan
-Kekayaan bersih yang diserahkan
-Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan total
-Jumlah keuntungan yang- dikontri busikan
-Keuntungan relatif dari keuntugan total
PT N (Rp)
50.000.000
20 %
12.500.000
25 %
PT A (Rp)
75.000.000
30 %
17.500.000
35 %
PT Y(Rp)
125.000.000
50 %
20.000.000
40 %
Jumlah (Rp)
250.000.000
100 %
50.000.000
100 %
Jika PT NAY mengeluarkan satu jenis saham sejumlah 4.000 lembar biasa dengan harga nominal @
Rp100.000,- per lembar, berdasarkan informasi tersebut, hitunglah pembagian saham untuk PT N, PT A, dan PT
Y, jika :
1. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan.
2. Pembagian saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba masing-masing.
40
3. Tabel pembagian saham berdasarkan kekayaan yang diserahkan dan kemampuan untuk memperoleh laba,
jika diketahui.
a. Tingkat kapitalisasi laba dari jumlah investasi sebesar 8 %
b. Kelebihan laba diatas laba normal, dikapitalisasi dengan tingkat kapitalisasi sebesar 20 % untuk menentukan
besarnya goodwill.Berikan Perhitungan agar muda dipahami.
4. Tentukan pengakuan kekayaan bersih oleh perusahaan baru (PT NAY), jika menggunakan kedua cara berikut :
a. Pengakuan sebesar kekayaan bersih termasuk goodwiil
b. Pengakuan sebesar kekyaan bersih riil, tidak termasuk goodwill.
Soal 4
PT A, PT B, dan PT C sepakat untuk mengadakan penggabungan dengan nama PT ABC, dimana
kekayaan bersih yang disetor menurut harga pasar dan keuntungan rata-rata selama 5 tahun terkhir, keuntungan
ini diharapkan dapat dipertahankan sampai dengan 5 tahun
mendatang, adalah sebagai berikut.
Keterangan
Kekayaan bersih yang diserahkan
PT A (Rp)
40.000.000,-
Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan total
Jumlah keuntungan yang didistribusikan
Keuntungan relatif dari keuntungan total
20 %
PT B (Rp)
70.000.000,35 %
12.000.000,24 %
18.000.000,36 %
PT C (Rp)
90.000.000,-
Jumlah (Rp)
200.000.000,-
45 %
100 %
20.000.000,40 %
50.000.000,100 %
Perusahaan yang bergabung menyetujui akan mengeluarkan saham prioritas 8 %, sebanyak 2.500
lembar @ Rp100.000,- dan 50.000 lembar @ Rp50.000,-nilai nominal perlembar. Kekayaan bersih yang akan
diserahkan masing-masing perusahaan dan laba yang akan diproyeksikan untuk setiap perusahaan adalah
sebagai berikut.
Nama
Perusahaan
PT A
PT B
PT C
Jumlah
Kontribusi ke
kekayaan
bersih (Rp)
40.000.000,70.000.000,90.000.000,200.000.000,-
Jumlah kekayaan
Bersih relatif
Persentase (%)
20 %
35 %
45 %
100 %
Laba yang
diproyeksikan
(Rp)
12.000.000,18.000.000,20.000.000,50.000.000,-
Kontribusi relatif
atas laba yang
diproyeksikan
24 %
36 %
40 %
100 %
Persentase
Laba dari
Kekayaan bersih
30 %
26 %
22 %
100 %
Berdasarkan informasi dari data di atas, hitunglah besarnya modal saham seharusnya dilakukan untuk
pemabyaran kekayaan bersih yang diserahkan masing-masing perusahaan menurut saham, jika.
a. Tingkat kapitalisasi laba 8 %, yaitu sama dengan prioritas yang diberikan kepada pemegang saham preferen
(prioritas)
b. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 10 %, yaitu di atas persentase hak prioritas yang diberikan kepada
pemegang saham preferen.
c. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 6 %, yaitu lebih rendah dari hak prioritas pembagian laba yang diberikan
kepada pemegang saham preferen.
41
Soal 5
Berikut ini adalah merupakan data yang diambil dari perusahaan yang bergabung pada tanggal 1 Maret
2012 adalah sbb.
Keterangan
Aktiva macam-macam
Jumlah Aktiava
Utang
Modal Saham (nominal @ Rp100.000)
Modal Saham (nominal @ Rp200.000 )
Modal Saham (nominal @ Rp100.000)
Agio Saham
Laba yang ditahan (Defisit)
Jumlah Utang dan Modal
PT Nur (Rp)
300.000.000
300.000.000
112.500.000
150.000.000
52.500.000
(15.000.000)
300.000.000
PT Adi (Rp)
187.500.000
187.5000.000
60.000.000
75.000.000
22.500.000
30.000.000
187.500.000
PT Yuni (Rp)
150.000.000
150.000.000
52.500.000
75.000.000
15.000.000
7.500.000
150.000.000
PT Nur yang akan tetap melanjutkan usaha-usahanya dan bersedia membeli kekayaan PT Adi dan PT
Yuni. Sebagai alat pembayaran PT Nur akan mengeluarkan modal sahamnya pada tanggal tersebut mempunyai
harga pasar @ Rp100.000,-/lembar
Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Adi dan PT Yuni sesuai dengan persetujuan bersama dituangkan
dalam tabel berikut :
Keterangan
Jumlah Aktiva (nilai buku)
PT Adi (Rp)
PT Yuni (Rp)
Jumlah (Rp)
187.500.000,-
150.000.000,-
337.500.000,-
22.500.000,-
15.000.000,-
37.500.000,-
210.000.000,-
165.000.000,-
375.000.000,-
60.000.000,-
52.500.000,-
112.500.000,-
Jumlah kekayaan bersih
150.000.000,-
112.500.000,-
262.500.000,-
Jumlah Saham yang harus dikeluarkan
1.500 lembar
1.125 lembar
2.625 lembar
Jumlah kenaikan nilai aktiva
Jumlah Aktiva ( Setelah Penilaian )
Jumlah Utang
Berdasarkan informasi diatas buatlah:
1. Jurnal untuk mencatat pemilikan Aktiva dan pengakuan Utang PT Adi, dan PT Yuni,
2. Serta buat necara PT Nur per 1 Maret 2012, setelah adanya penggabungan badan usaha.
Soal 6
Apabila pada soal 5, dinyatakan bahwa penggabungan PT Nur, PT Adi, dan PT Yuni sebagai suatu
penyatuan kepentingan (pooling of interest), maka jurnal yang harus dibuat oleh PT.Nur untuk mencatat
pemilikan harta PT Adi, sebesar Rp187.500.000,- dan PT Yuni sebesar Rp150.000.000,- serta pengakuan utangutangnya masing-masing sebesar Rp60.000.000,- dan Rp52.500.000,- dan mengeluarkan modal saham
sebanyak 2.625 lembar.
Pembukuan PT Nur (metode Pooling Of interest)
Diminta
a. Buat Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pemilikan aktiva dan pengakuan utang PT Adi dan PT Yuni.
42
b. Neraca setelah pemilikan PT Nur per 31 Maret 2012.
Soal 7
PT X, PT Y, PT Z, mengadakan kesepakatan untuk bergabung dengan nama baru, yaituPT XYZ.
Besarnya kekayaan bersih menurut harga pasar dan laba rata-rata selama 5 (lima) tahun mendatang adalah
sebagai berikut :
Jika PT XYZ, mengeluarkan 1 (satu) jenis saham dengan jumlah 8.625 lembar @ Rp.10.000,- nominal
perlembar.
Keterangan
-Kekayaan bersih yg diserahkan
PT X (Rp)
PT Y (Rp)
PT Z (Rp)
Jumlah (Rp)
10.500.000,-
24.500.000,-
35.000.000,-
70.000.000
15 %
35 %
50 %
100 %
1.490.000,-
2.235.000,-
3.725.000,-
7.450.000
-Kekayaan bersih relatif terhadapkekayaan total.
-Jumlah laba yang dikontribusikan
-Laba relatif dari laba total.
20 %
30 %
50 %
Diminta: Hitunglah bagian saham pemegang saham PT X, PT Y, dan PT Z, jika :
100 %
a. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan masing-masing.
b. Pembagian saham berdasarkan kemampuan memperoleh laba masing-masing
c. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan dan kemampuan untuk memperoleh laba,
jika diketahui :
1) Tingkat laba normal dari jumlah investasi 6 %
2) Kelebihan di atas laba normal, dikapitalisasi dengan tingkat kapitalisasi 20 % untuk menentukan
besarnya goodwill. (bobot 60 %)
Soal 8
Berdasarkan Soal 7 di atas.
Diminta:
Buat Ayat Jurnal oleh PT XYZ, dengan asumsi sbb:
a. Goodwill diakui : Jumlah saham yang dikeluarkan 8.625 lbr. @ Rp10.000.
b. Goodwill tidak diakui : Jumlah saham biasa yang dikeluarkan 7.000 lbr @ Rp10.000,c. Goodwill tidak diakui : Jumlah saham biasa yang dikeluarkan 13.000 lbr. @ Rp5.000,Soal 9
PT Joko, PT Sitorus dan PT Acong, sepakat untuk mengadakan penggabungan dengan nama PT
Reformasi Total, dimana kekayaan bersi yang disetor menurut harga pasar dan laba rata-rata 5 (lima) tahun
terakhir dan diharapkan dapat dipertimbangkan untu 5 (lima) tahun mendatang adalah sbb:
43
Keterangan
-Kekayaan bersih yang diserahkan.
PT Joko (Rp)
P Sitorus (Rp)
PT Acong (Rp)
Jumlah (Rp)
28.000.000,-
49.000.000,-
63.000.000,-
140.000.000,-
-Kekayaan bersi relatif -terhadap kekayaaan total.
-Jumlah laba yang didistribusikan.
20 %
35 %
45 %
100 %
10.000.000,-
12.000.000,-
18.000.000,-
40.000.000,-
25 %
30 %
45 %
100 %
-Laba relatif dari laba total
Perusahaan yang bergabung menyetujui akan mengeluarkan saham prioritas sebanyak 2.000 lembar
@ Rp90.000,- dan 4.000 lembar saham biasa @ Rp40.000,- nilai nominal perlembar. Kekayaan bersih yang
akan diserahkan masing-masing perusahaan dan laba yang diproyeksikan untuk perusahaan adalah seperti
berikut .
Nama
Perusahaan
Kontribusi kekayan
bersih (Rp)
Jumlah
kekayana bersi
relatif (%)
Laba yang
diproyeksika
(Rp)
Kontribusi
relatif atas laba
diproyeksikan
(%)
Persentase laba
dari kekayaan
bersih (%)
PT Joko
28.000.000,-
20
10.000.000,-
25
35,71
PT Sitorus
49.000.000,-
35
12.000.000,-
30
24,49
PT Acong
63.000.000,-
45
18.000.000,-
45
28,57
Jumlah
140.000.000,-
100
40.000.000
100
28,57
Berdasarkan data-data tersebut di atas: Diminta:
Hitunglah besarnya modal saham seharusnya dilakukan untuk pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan
masing-masing perusahaan menurut saham, jika :
a. Tingkat kapitalisasi laba laba 10 %, yaitu sama dengan prioritas yang diberikan kepada kepada pemegang
saham prefern.
b. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 12 %, yaitu di atas persentase hak prioritas yang diberikan kepada
pemegang saham preferen.
c. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 8 %, yaitu lebih rendah dari hak prioritas pembagian laba yang diberikan
kepada pemegang saham prefern. (bobot 65 %)
Download