BAB II PENGGABUNGAN BADAN USAHA 1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Dalam topik ini akan diperkenalkan kepada para mahasiswa beberapa masalah yang berhubungan dengan badan usaha. Pembahasan mencakup: Pengertian penggabungan badan usaha, bentuk bentuk penggabungan badan usaha, penggolongan penggabungan badan usaha, penentuan pembagian modal saham, serta akuntansi penggabungan badan usaha. 2. Pendekatan untuk Mencapaian Tujuan Pengajaran a. b. c. d. e. f. Setelah selesai mempejari bab ini diharapkan kepada mahasiswa akan dapat: Memahami pendahuluan yang mengarah pada pokus pembahasan Memahami penggabungan badan usaha secara umum Memahami bentuk-bentuk badan usaha Memahami kontribusi relatif perusahaan yang bergabung Memahami akuntansi dalam penggabungan badan usaha Mampu penyelesaikan soal latihan bab ini A. Pendahuluan Pelajaran di akuntansi keuangan lanjutan di modul 1, telah dibahas mengenai akuntansi perusahaan yang dikelola secara perorangan maupun perusahaan yang berbentuk badan hukum, seperti Koperasi, Persekutuan, dan perseroan terbatas. Dari jenis kepemilikan sampai pada jenis usahanya yang meliputi Jasa, Industri dan Perdagangan. Pada skala usaha besar sudah memerlukan permodalan yang besar yang di iringi pula dengan pengelolaan yang dilakukan secara profesional (manajemen yang baik), sehingga sudah memerlukan penyatuan dalam bidang penyediaan bahan baku, produkasi serta pemasaran yang strategis, sehingga satu sama lain mempunyai hubungan keterikatan. Dalam topik ini akan dibahas mengenai akuntansi penggabungan usaha yang mencakup : Pengertian Penggabungan Badan Usaha , Bentuk-bentuk Penggabungan Badan Usaha, Masalah Kontribusi Relatif Perusahaan yang bergabung, dan masalah masalah akuntansi dalam penggabungan badan usaha B. Pengertian Penggabungan Badan Usaha (Business Combination) Setiap pemilik yang akan mendirikan perusahaan menginginkan perusahaannya akan lebih berkembang, baik dari segi modal, maupun dari segi pengelolaan (manajemen). Semuanya akan mengharapkan pendapatan yang besar setiap mengalami peningkatan. Perkembagan perusahaan tentunya sangat diharapkan oleh setiap pemodal. Oleh sebab itu diharapkan adanya perluasan usaha yang telah ada atau dengan jalan menggabungkan beberapa perusahaan menjadi satu kesatuan ekonomis. 25 26 1. Penggabungan dapat dilakukan dengan jalan: a. Mengambil alih harta kekayaan dari satu perusahaan atau lebih perusahaan lain b. Perusahaan yang telah diambil harta kekayaannya dengan sendirinya bubar, sedang perusahaan yang mengambil alih akan tetap berdiri dan menjalankan usaha. c. Utang perusahaan yang diambil alih menjadi tanggungan perusahaan yang mengambil alih. d. Perusahaan yang mengambil alih kekayaan perusahaan lain akan membayar kepada pemilik dalam bentuk uang tunai atau dengan surat-surat berharga. Dari segi organisasinya, usaha mengembangkan perusahaan dapat dilakukan melalui salah satu cara, yaitu sbb: a. Peruluasan usaha yang telah ada atau expansi dan juga disebut internal business expansions, yaitu perluasan dengan maksud untuk menambah omzet penjualan. Perluasan dengan tanpa melibatkan unitunit dan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Memperkenalkan produk baru yang telah modern dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Membuka daerah-daerah pemasaran baru dengan maksud produk dapat dikenal masyarakat.yang lebih banyak Menambah saluran distribusi baru b. Mengadakan penggabungan badan usaha atau ekternal business expansions, yaitu penggabungan badan usaha yang melibatkan unit-unit usaha yang telah ada dan berjalan. Sumber-sumber ekonomis yang memiliki pemiliki perusahaan digabungkan. 2. Cara ini lebih menguntungkan, karena: Sudah memiliki daerah pemasaran baru Sumber bahan baku tiap badan usaha yang digabung juga sudah pasti Biaya lebih rendah sebab, biaya seperti iklan tidak perlu lagi dikeluarkan secara khusus untuk badan usaha yang digabung. Dilihat dar segi cara terbentuknya, pengembangan badan usaha melalui “external business expansions” ada dua cara: a. Penggabungan badan usaha, apabila beberapa perusahaan yang telah memiliki bentuk hukum, telah mempunyai kegiatan usaha sendiri-sendiri bergabung dalam satu perusahaan. Misalnya PT X dan PT Y menggabungkan diri menjadi satu peusahaan, yaitu mejadi PT Z. b. Memilik sebagian besar, dengan dimilikinya sebagian besar saham-saham perusahaan lain, berarti berhak untuk sepenuhnya mengendalikan operasi dan manajemn perusahaan lain tersebut. 27 C. Bentuk Badan Usaha Penggabungan badan usaha dapat dibedakan sbb: a. Penggabungan berdasarkan jenis perusahaan Penggabungan secara mendatar (Horizontal), yaitu penggabungan perusahaan yang mempunyai produksi atau penjualan barang-barang sejenis Penggabungan secara tegak lurus (Vertikal), yaitu penggabungan perusahaan penyedia bahan baku dengan perusahaan pengolah bahan baku dan perusahaan penyaluran bahan baku hasil produksi, dimana memiliki hubungan vertikal. Penggabungan konglomerat (Conglomerate Combination), yaitu kombinasi antara penggabungan horizontal dengan penggabungan secara vertikal. Masing-masing perusahaan yang memiliki sumber-sumber ekonomi yang berbeda bergabung dibawah satu atap/satu perusahaan. b. Penggabungan berdasarkan segi hukum Dilihat dari segi hukum penggabungan badan usaha dapat dibedakan sbb: Merger (Peleburan), adalah penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan yang digabungkan. Hal-hal yang perlu diketahui adalah : Perusahaan yang mengambil alih milik perusahaan lain tetap menunjukan identitas dan menjalankan usahanya. Perusahaan yang diambil alih harta miliknya dibubarkan menjadi milik dari satu atau lebih perusahaan lain yang digabungkan. Harta milik perusahaan yang dileburkan menjadi milik perusahaan yang masih memperlihatkan identitasnya. Pembayaran kepada perusahaan yang dibubarkan dapat berbentuk uang tunai atau surat-surat berharga seperti saham. Pembayaran kepada perusahaan yang dibubarkan melebihi harga pasar harta yang diserahkan akan menimbulkan goodwill, yaitu selisih lebih harga pasar dengan harga menurut buku. Untuk menutup perkiraan-perkiraan perusahaan yang dibubarkan diadakan ayat penyesuaian dan penutupan perkiraan-perkiraan nominal. Penyatuan (Konsolidasi), yaitu pendirian suatu perusahaan baru dengan jalan mengambil alih atau membeli harta milik dan mengakui kewajiban dua perusahaan atau lebih yang telah ada. Pembayaran kekayaan bersih dilakukan dengan saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan baru. Syarat-syarat yang harus dilakukan pada waktu mengadakan konsolidasi, yaitu : Konsolidasi harus lebih dahulu bergabung. mendapat persetujuan dari masing-masing manajemen yang 28 Syart-syarat konsolidasi harus lebih dahulu mendapat pengesahan dari rapat umum pemegang saham masing-masing perusahaan yang bergabung. Sebelum konsolidasi harus lebih dahulu dilakukan pemeriksaan laporan keuangan masing-masing perusahaan yang bergabung. Peniliaian kembali harta kekayaan perusahaan yang bergabung. Kontribusi relatif untuk masing-masing perusahaan yang bergabung dengan didasarkan kepada penilaian kembali harta milik perusahaan yang bergabung. D. Masalah Kontribusi Relatif Perusahaan yang Bergabung Dalam menentukan besarnya kontribusi relatif, ada dua faktor yang mempengaruhi badan usaha, yaitu sbb: a. Penggabungan Badan Usaha dengan Mengeluarkan satu Jenis Saham Perimbangan pembagian saham masing-masing perusahaan pihak yang bergabung adalah : Kemampuan untuk memperoleh laba sama Apabila kemampuan memperoleh laba masing-masing perusahaan sama, maka pembagian saham dilakukan sesuai dengan kekayaan bersih masing-masing. Kemampuan untuk memperoleh laba berbeda Jika kemampun untuk memperoleh laba perusahaan yang bergabung berbeda, maka pembagian saham kepada masing-masing pihak harus didasarkan atas kekayaan riil yang diserahkan, disamping itu juga perlu memperhitungkan juga adanya kemampuan lebih untuk mendapatkan keuangan dari masing-masing pihak. Kemampuan lebih untuk mendapatkan keuangan pada umumnya disebut Goodwill, itu dihitung dengan cara mengkapitalisir kelebihan laba diatas laba normal, yaitu mula-mula ditentukan tingkat laba normal, kemudian mengurangkan laba normal dari laba yang diproyeksikan dan mengkapitalisir selisih lebih itu dengan suatu persentase tertentu yang disetujui oleh masing-masing pihak. Contoh 1 PT N, PT A, dan PT Y sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan dengan nama PT NAY untuk tujuan tersebut mereka menggabungkan perusahaannya. Dari laporan keuangan masing-masing, kekayaan bersih menurut harga pasar, dan laba rata-rata selama 5 tahun terakhir dan akan dipertahankan sampai 5 tahun mendatang adalah sbb. Keterangan PT N (Rp) PT A (Rp) PT Y (Rp) Jumlah (Rp) -Kekayaan bersih yang diserahkan -Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan total -Jumlah keuntungan yang dikon tribusikan -Keuntungan relatif dari- keuntugan total 50.000.000 20 % 75.000.000 30 % 125.000.000 50 % 250.000.000 100 % 12.500.000 25 % 17.500.000 35 % 20.000.000 40 % 50.000.000 100 % 29 Jika PT NAY mengeluarkan satu jenis saham sejumlah 4.000 lembar biasa dengan harga nominal @ Rp.100.000,- per lembar, berdasarkan informasi tersebut, hitunglah pembagian saham untuk PT N, PT A, dan PT Y, jika : a. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan. b. Pembagian saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba masing-masing. c. Tabel pembagian saham berdasarkan kekayaan yang diserahkan dan kemampuan untuk memperoleh laba, jika diketahui : Tingkat kapitalisasi laba dari jumlah investasi sebesar 8 % Kelebihan laba diatas lana normal, dikapitalisasi dengan tingkat kapitalisasi sebesar 20 % untuk menentukan besarnya goodwill. Berikan Perhitungan agar muda dipahami. d. Tentukan pengakuan kekayaan bersih oleh perusahaan baru (PT NAY), jika menggunakan kedua cara berikut : Pengakuan sebesar kekayaan bersih termasuk goodwiil Pengakuan sebesar kekyaan bersih riil, tidak termasuk goodwill. Jawaban a. Pembagian saham atas penyerahan kekayaan bersih yang diserahkan. Kekayaan bersih saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba masing-masing sebesar 20 %, 30, dan 50 %. Berdasarkan kekayaan bersih itu, maka bagian masing-masing adalah sbb. PT N. = 20 % x 4.000 lbr. = 800 lbr. @ Rp100.000,- = Rp 80.000.000,- PT A. = 30 % x 4.000 lbr. = 1.200 lbr @ Rp100.000,- = Rp120.000.000,- PT Y. = 50 x % 4.000 lbr.= 2.000 lbr. @ Rp100.000,- = Rp200.000.000,- b. Pembagian saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba. Keuntungan relatif masing-masing sebesar 25 %, 35 %, dan 40 %, bagian saham: PT N. = 25 % x 4.000 lbr. = 1.000 lbr. @ Rp100.000,- = Rp 100.000.000,- PT A. = 35 % x 4.000 lbr. = 1.400 lbr @ Rp100.000,- = Rp.140.000.000,- PT Y. = 40 x % 4.000 lbr.= 1.600 lbr. @ Rp100.000,- = Rp,160.000.000,- c. Daftar pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih dan kemampuan memperoleh laba. Pada cara ini kekayaan bersih digabungkan dengan selisih laba rata-rata di atas laba normal setelah laba normal tersebut lebih dahulu dikapitalisasikan. Untuk menghitung kontribusi relatif kekayaan bersih (termasuk selisih laba rata-rata di atas laba normal atau disebut goodwill, dilakukan sebagai berikut . 30 Daftar Pembagian saham Berdasarkan Kekayaan bersih adalah sbb. Keterangan Kekayaan bersih tanpa goodwill Goodwill: Laba rata-rata Laba Norma 8 % dari- kekayaan bersih Kelebihan di atas laba normalKapitalisasi kelebihan- Laba normal 20 % (goodwill) Kontribusi relatif- kekayaan bersih(termasuk goodwill) PT N (Rp) 50.000.000 PT A (Rp) 75.000.000 12.500.000 17.500.000 PT Y (Rp) 125.000.000 20.000.000 4.000.000 (-) 6.000.000(-) 10.000.000(-) 8.500.000(-) 42.500.000 11.500.000(-) 57.500.000 10.000.000(-) 50.000.0000 132.500.000 33,125 % 175.000.000 43,75 % 92.500.000 23,125 % Jumlah (Rp) 250.000.000 150.000.000 400.000.000 100 % Perhitungan Laba Normal : PT N = 8 % x Rp50.000.000,- = Rp 4.000.000,- PT A = 8 % x Rp75.000.000,- = Rp 6.000.000,- PT Y = 8 % x Rp125.000.000,- = Rp10.000.000,- PT N = 100/20 x Rp8.500.000,- = Rp42.500.000,- selisih laba rata- PT A = 100/20 x Rp11.500.000,- = Rp57.500.000,- rata dengan- = 100/20 x Rp10.000.000,- = Rp50.000.000,- Kapitalisasi- PT Y laba normal. Kontribusi relatif- PT N = 92.500.000,-/Rp400.000.000,- = 23,125 % kekayan bersih- PT A = 132.500.000,-/Rp400.000.000,- = 33,125 % termasuk goodwill. PT Y = 175.000.0000,-/Rp400.000.000,- = 43,75 % Bedasarkan kontribusi relatif kekayaan bersih termasuk goodwill masing-masing-masing memperoleh pembagian saham sebagai berikut : PT.N = 23,125 % x 4.000 lbr. @ Rp100.000,- PT.A = 33,125 % x 4.000 lbr. @ Rp100.000 PT.Y = 43,75 % x 4.000 lbr. @ Rp100.000,- Jumlah = 4.000 Lembar = Rp92.500.000,,- = Rp132.500.000,= Rp175.000.000,- = Rp400.000.000,- 31 d. Pengakuan kekayaan bersih oleh Perusahaan yang Baru (PT.NAY) Keterangan 1.Kontribusi bersih Goodwil diakui PT.NAY, mengeluarkan 4.000lbrsaham biasa @Rp100.000,- kekayaan Goodwill termasuk Macam-macamaktiva goodwill : Rp150.000.000,- Goodwill Mpdal PT.NAY mengeluarkan 2.500 lbr.saham biasa @ Rp100.000,- Modal PT.NAY mengeluarkan 10.500 lbr. Saham biasa @ Rp2.000,- = Rp250.000.000,-(+) PT N Rp 92.500.000,- Modal saham Rp400.000.000,- PT A Rp132.500.000,- Alokasi Modal Saham(lihat C) : PT Y Rp175.000.000,-(+) PT N = 925 Lembar Jml. Rp 400.000.000,- PT A = 1.325 Lembar PT Y = 1.750 Lembar Jml. 2.Kontribusi Kekayan 4.000 Lembar Macam-macam Aktiva- bersih tidak termasuk Rp250.000.000,- Goodwill Modal Saham- PT.N Rp. 50.000.000,- Macam-macamAktiva Rp250.000.000,Modal Saham - Rp250.000.000,- Rp250.000.000,- PT.A Rp. 75.000.000,PT.Y Rp.125.000.000,- Alokasi modal saham : Alokasi Modal Saham PT.N =50/250 x 2.500 = 500 lbr PT.N =50/250 x10.500 =2.100 lbr. PT.A = 75/250 x 2.500= 750 lbr. PT.A=75/250x10.500 =3.100 lbr. PT.Y =125/250 x2.500=1.250 lb PT.Y=125/250 x10.500=5.250 lbr. Jumlah Jumlah = 2.500 lbr 10.500 lbr. b.Penggabungan Perusahaan dengan mengeluarkan Lebih dari satu jenis Saham Alokasi atau pembagian saham pada penggabungan peusahaan dengan mengeluarkan lebih dari jenis saham dilakukan sbb. 1) Keuntungan relatif masing-masing perusahaan dikapitalisasikan dengan persen tertentu dengan ketentuan: Persentase kapitalisasi tidak boleh melebihi persentase keuntungan yang dapat diperoleh salah satu perusahaan yang bergabung. Hasil kapitalisasi ini dipakai sebagai dasar untuk menentukan jumlah saham yang dikeluarkan. 2) Perusahaan yang bergabung mengeluarkan saham prioritas. Apabila mengeluarkan saham prioritas, maka pembagian saham prioritas kepada masing-masing perusahaan didasarkan atas penyerahan kekayaan bersih riil kepada perusahaan gabungan. Perioritas saham ini adalah dalam hal sbb. Waktu likuidasi, para pemegang saham prioritas didahulukan pembayaran sebesar kekayaan riil yang diberikan. Pemegang pembagian dividen sampai dengan persentase tertentu. Berpartisipasi, selain memperoleh dividen didahulukan, juga ikut mendapat bagian dari sisa laba tahun lalu yang masih ada. 32 3) Berdasarkan saham biasa Saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih antara modal dengan saham yang harus dikeluarkan (sebagaimana perhitungan sub.1), dikurangi dengan jumlah modal saham prioritas sebagaimana dijelaskan (pada sub.2) Contoh 2 PT A, PT B, dan PT.C sepakat untuk mengadakan penggabungan dengan nama PT.ABC, dimana kekayaan bersih yang disetor menurut harga pasar dan keuntungan rata-rata selama 5 tahun terkhir, keuntungan ini diharapkan dapat dipertahankan sampai dengan 5 tahun mendatang, adalah sbb: Keterangan Kekayaan bersih yang diserahkan PT A (Rp) 40.000.000,- Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan total 20 % Jumlah keuntungan yang didistribusikan 12.000.000,- Keuntungan relatif dari keuntungan total 24 % PT B (Rp) 70.000.000,35 % Jumlah (Rp) 200.000.000,- 45 % 18.000.000,36 % PT C (Rp) 90.000.000,- 100 % 20.000.000,- 50.000.000,- 40 % 100 % Perusahaan yang bergabung menyetujui akan mengeluarkan saham prioritas 8 %, sebanyak 2.500 lembar @ Rp100.000,- dan 50.000 lembar @ Rp50.000,-nilai nominal perlembar. Kekayaan bersih yang akan diserahkan masing-masing perusahaan dan laba yang akan diproyeksikan untuk setiap perusahaan adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan PT. A PT.B PT.C Jumlah Kontribusi ke kekayaan bersih Rp. 40.000.000,70.000.000,90.000.000,200.000.000,- Jumlah kekayaan Bersih relatif 20 % 35 % 45 % 100 % Laba yang diproyeksikan Rp. 12.000.000,18.000.000,20.000.000,50.000.000,- Kontribusi relatif atas laba yang diproyeksikan Persentase Laba dari Kekayaan bersih 24 % 36 % 40 % 100 % 30 % 26 % 22 % 100 % Berdasarkan informasi dari data di atas, hitunglah besarnya modal saham seharusnya dilakukan untuk pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan masing-masing perusahaan menurut saham, jika : a. Tingkat kapitalisasi laba 8 %, yaitu sama dengan prioritas yang diberikan kepada pemegang saham preferen (prioritas) b. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 10 %, yaitu di atas persentase hak prioritas yang diberikan kepadapemegang saham preferen. c. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 6 %, yaitu lebih rendah dari hak prioritas pembagian laba yang diberikan kepada pemegang saham preferen. 33 Jawaban a. Tingkat Kapitalisasi Laba 8 % Berdasarkan nominal saham yang harus dilakukan serta alokasi kepada masing-masing perusahaan yang bergabung. Keterangan PT A (Rp) Laba yang diproyeksikan Rentabilitas kekayaan bersih yang.diserahkan : 8 % x Rp.40.000.000,8% x Rp.70.000.000,8% x Rp.90.000.000,Rentabilitas untuk goodwill yang diperhitungkan (Retunr unrecorded intangible) Modal saham yang dikeluarkan: 8 % saham prioritas, sebesar kekayaanbersih Saham biasa, sebesar goodwill yangdibentuk: 100/8 x Rp. 8.800.000,100/8 x Rp.12.400.000,100/8 x Rp.12.800.000,Jumlah PT B (Rp) PT C (Rp) Jumlah (Rp) 12.000.000,- 18.000.000,- 20.000.000,- 50.000.000,- 3.200.000,- 5.600.000,- 7.200.000,- 3.200.000,5.600.000,7.200.000,- 8.800.000,40.000.000,- 12.400.000,70.000.000,- 12.800.000,90.000.000,- 34.000.000,200.000.000,- (400 lbr.) (700 lbr) (900 lbr.) (2.000 lbr.) 110.000.000,(2.200 lbr.) 155.000.000,(3.100 lbr.) 110.000.000,155.000.000,160.000.000,- 150.000.000,- 225.000.000,- 160.000.000,(3.200 lbr.) 250.000.000,- 625.000.000,- Dengan perhitungan di atas, maka laba yang diproyeksikan Rp50.000.000,-kelak akan memberikan hak atas laba kepada masing-masing pemegang saham terdahulu, yaitu sebagai berikut. PT A Keterangan Saham prioritas 8 % dari- JUMLAH 3.200.000 PT B % 20 JUMLAH 5.600.000 PT C % 35 JUMLAH 7.200.000 TOTAL % 45 JUMLAH 16.000.000 % 100 Nominal Saham Biasa 8 % darinilai nominal 8.800.000 12.400.000 12.800.000 34.000.000,- Bagian laba setelah – Penggabungan. 12.000.000 24 18.000.000 36 20.000.000 40 50.000.000 100 12.000.000 24 18.000.000 36 20.000.000 40 50.000.000 100 Bagian laba sebelum pengganbungan Keuntungan/kerugian 0 0 0 0 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat kita lihat bahwa : 1. Jika laba yang diproyeksikan dapat direalisasikan, maka rasio pembagian laba sebelum terjadinya penggabungan dapat dipertahankan. 2. Jika laba yang diproyeksikan tidak dapat direalisasikan (laba dibawah proyeksi), maka akan berakibat rasio pembagian laba sebelum penggabungan tidak dapat dipertahankan dan akan menimbulkan diantara yang bergabung ada yang dirugikan, dan ada pula yang diuntungkan. 34 b.Tingkat Kapitalisasi Laba 10 % Apabila persentase laba dilakukan di atas hak prioritas pemegang saham preferen,maka besarnya saham preferen dan saham biasa yang dilakukan serta alokasinya oleh perusahaan, lengkapnya lihat perhitungan sebagai berikut : Keterangan Laba yang diproyeksikan Rentabilitas kekayaan bersih yang diserahkan: 10 % x Rp40.000.000,10 % x Rp70.000.000,10 % x Rp90.000.000,Goodwill( on Unrecorded intangoble) Modal saham yang dikeluarkan : 8 % saham preferen sebesar kekayaan bersih riel. Modal saham laba sebesar goodwill yang dibentuk; 100/10 x Rp 8.000.000,100/10 x Rp11.000.000,100/10 x Rp11.000.000,- PT A (Rp) PT B (Rp) PT C (Rp) JUMLAH (Rp) 12.000.000 18.000.000 20.000.000 50.000.000 (4.000.000 ) - (7.000.000 ) - (9.000.000 ) (4.000.000 ) (7.000.000 ) (9.000.000 ) 8.000.000 11.000.000 11.000.000 30.000.000 40.000.000 70.000.000 90.000.000 200.000.000 80.000.000 - 110.000.000 - 80.000.000 120.000.000 180.000.000 200.000.000 110.000.000 Jumlah 500.000.000 Pembagian laba sebesar Rp50.000.000,- kelak dikemudian hari akan memberikan hak atas laba kepada masing-masing pemegang saham terdahulu seperti dalam tabel berikut dibawah ini, adalah sbb: PT A Keterangan JUMLAH PT B % JUMLAH PT C % JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % Tahap pertama : Untuk saham preferen : 3.200.000 20 5.600.000 35 7.200.000 45 16.000.000 100 6.400.000 26 8.800.000 37 8.800.000 37 24.000.000 100 Tahap ke 2 sisa laba 800.000 20 1.400.000 35 1.800.000 45 4.000.000 100 Saham preferen 40 % 1.600.000 26 2.200.000 37 2.200.000 37 6.000.000 100 Jumlah 12.000.000 24 18.000.000 36 20.000.000 40 50.000.000 100 Bagian laba sebelum penggabungan 12.000.000 24 18.000.000 36 20.000.000 40 50.000.000 100 8 % darinominal Untuk saham biasa: 8 % dari nominal Saham biasa 60 % Pembagian laba sebesar Rp40.000.000,- akan memberikan hak atas laba sebesar masing-masing seperti telah dicontohkan di atas: Pemegang saham PT A Rp9.600.000,- atau 24 % Pemegang saham PT B Rp14.400.000,- 36 % Pemegang saham PT C Rp16.000.000,- 40 % 35 c.Tingkat Kapitalisasi Laba Sebesar 6 % Ketentuan sebagai berikut: 1. Jumlah modal saham yang dilakukan untuk pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan masingmasing perusahaan yang digabung dengan jalan menghitung laba yang diproyeksikan dengan persentase tertentu. 2. Persentase kapitalisasi sama tanpa membedakan kemampuan untuk memperoleh laba normal masingmasing perusahaan yang bergabung. PT A (Rp) Keterangan Laba yang diproyeksikan PT B (Rp) 12.000.000,- 18.000.000,- PT C (Rp) JUMLAH (Rp) 20.000.000,- 50.000.000,- - (2.400.000,-) Rentabilitas Kekayaan bersih tang diserahkan: 6 % x Rp40.000.000,- (2.400.000,-) 6 % x Rp70.000.000,- - 6% x Rp90.000.000,- - Goodwill (Return on Unreacorded intangible) (4.200.000,-) - - (4.200.000,-) (5.400.000,-) (5.400.000,-) 9.600.000,- 13.800.000,- 14.600.000,- 38.000.000,- 40.000.000,- 70.000.000,- 90.000.000,- 200.000.000,- Modal saham yang dikeluarkan: 8 % saham preferen, sebesar kekayaan bersih riil Modal saham laba sebesar goodwill yang dibentuk: 100/6 x Rp.9.600.000,- 160.000.000,- - - - 100/6 x Rp.13.800.000,- 230.000.000,- - - - - 243.300.000,- 243.300.000,- 3000.000.000,- 333.300.000,- 833.300.000,- 100/6 x Rp.14.600.000,- - Jumlah 200.000.000,- Pembagian laba sebesar Rp50.000.000,-kelak dikemudian hari tidak akan memberikan hak-hak sesuai komposisi pada saat sebelum diadakan penggabungan. Meskipun jumlah tersebut sesuai dengan jumlah yang diproyeksikan. Hal ini disebabkan prioritas pembagian laba yang diberikan kepada saham preferen lebih besar dari tingkat laba yang diharapkan. Pembagian laba sebesar Rp50.000.000,- akan menghasilkan komposisi sbb: Keterangan Untuk Saham Preferen: PT A (Rp) PTB (Rp) PT C (Rp) 3.200.000,- 5.600.000,- 7.200.000,- JUMLAH(Rp) 16.000.000,- 8 % dari nominal Untuk Saham biasa: 68 % dari nominal Jumlah 11.790.000,- 19948.000,- 20.262.000,- 50.000.000,- Jumlah 200.000.000,- 3000.000.000,- 333.300.000,- 833.300.000,- E. Masalah Akuntansi Dalam Penggabungan Badan Usaha Dilihat darisegi akuntansinya, apabila dua atau lebih badan usaha bergabung, dengan tujuan untuk melanjutkan usaha-usahanya terdahulu, sebagai adanya kombinasi tersebut dibedakan ke dalam dua macam prosedur pencatatan, yaitu sbb. 36 a. Penggabungan Badan Usaha atas dasar Pembelian (By Purchase) Apabila dalam suatu kombinasi usaha dari dua atau lebih badan usaha, dimana bagian yang terpenting dari pemilikan perusahaan yang diperoleh itu dieliminasi. Atau apabila penggabungan badan usaha tersebut berakibat para pemilik perusahaan yang bergabung tidak lagi ikut berpartisipasi secara substansialdi dalam perusahaan tunggal yang dibentuk. Penggabungan yang demikian disebut sebagai penggabungan atas dasar pembelian. Contoh 3 Berikut ini adalah merupakan data yang diambil dari perusahaan yang bergabung pada tanggal 1 Maret 2012 adalah sbb. Keterangan Aktiva macam-macam PT Nur (Rp) 300.000.000 PT Adi (Rp) 187.500.000 PT Yuni (Rp) 150.000.000 Jumlah Aktiava 300.000.000 187.500.000 150.000.000 Utang 112.500.000 60.000.000 52.500.000 Modal Saham (nominal @ Rp100.000) 150.000.000 - - Modal Saham (nominal @ Rp200.000 ) - 75.000.000 - Modal Saham (nominal @ Rp100.000) - - 75.000.000 52.500.000 22.500.000 15.000.000 Laba yang ditahan (Defisit) (15.000.000) 30.000.000 7.500.000 Jumlah Utang dan Modal 300.000.000 187.500.000 150.000.000 Agio Saham PT Nur yang akan tetap melanjutkan usaha-usahanya dan bersedia membeli kekayaan PT Adi dan PT Yuni. Sebagai alat pembayaran PT Nur akan mengeluarkan modal sahamnya pada tanggal tersebut mempunyai harga pasar @ Rp100.000,-/lbr. Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Adi dan PT Yuni sesuai dengan persetujuan bersama dituangkan dalam tabel berikut. Keterangan Jumlah Aktiva (nilai buku) Jumlah kenaikan nilai aktiva PT Adi (Rp) 187.500.000,- PT Yuni (Rp) 150.000.000,- Jumlah (Rp) 337.500.000,- 22.500.000,- 15.000.000,- 37.500.000,- 210.000.000,- 165.000.000,- 375.000.000,- 60.000.000,- 52.500.000,- 112.500.000,- Jumlah kekayaan bersih 150.000.000,- 112.500.000,- 262.500.000,- Jumlah Saham yang harus dikeluarkan 1.500 lembar 1.125 lembar 2.625 lembar Jumlah Aktiva ( Setelah Penilaian ) Jumlah Utang Berdasarkan informasi diatas buatlah jurnal untuk mencatat pemilikan Aktiva dan pengakuan utang PT Adi, dan PT Yuni, serta buat necara PT Nur per 1 Maret 2012, setelah adanya penggabungan badan usaha. Jawaban 1. Penilaian Aktiva, pengakuan utang dan pengeluaran modal saham oleh PT Nur, adalah sbb: 37 Pembukuan PT Nur Aktiva lain-lain (penialian) Rp.375.000.000,Utang Rp.112.500.000,- Modal saham Rp.262.500.000,- 2. Penyerahan kekayaan bersih dan penerimaan saham dari PT Nur serta pencatatan atas laba kenaikan nilai kekayaan (penilaian kembali) adalah sbb: Pembukuan PT Adi Saham-saham PT Nur Rp150.000.000,- Utang Rp 60.000.000,Aktiva lainnya Rp187.500.000,- Laba yang ditahan Rp 22.500.000,- Pembukuan PT Yuni Saham-saham PT Nur Rp112.500.000,- Utang Rp 52.500.000,Aktiva lainnya Rp150.000.000,- Laba yang ditahan Rp 15.000.000,- 3. Pembagian saham-saham PT Nur kepada para pemegang saham PT Adi, dan PT Yuni dan menutup hak pemegang saham adalah sebagai berikut. Pembukuan PT Adi Modal saham Rp75.000.000,- Agio modal saham Rp22.500.000,- Laba yang ditahan Rp52.500.000,- Saham-saham PT Nur Rp150.000.000,- Tiap pemegang 1 lembar, akan mendapat 4 lembar saham PT Nur. Pembukuan PT. Yuni Modal Saham Rp75.000.000,- Agio Saham Rp15.000.000,- Laba yang diatahan Rp22.500.000,- Saham-saham PT Nur Rp112.500.000,- Tiap pemegang 1 lembar akan mendapat 1,5 lembar saham PT Nur. Adapun Neraca PT Nur setelah penggabungan badan usaha adalah sebagai berikut: 38 PT NUR Neraca Per 1 Maret 2012 Aktiva : Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Utang dan Modal: Utang Modal Saham Agio Saham Laba yang ditahan Rp675.000.000,Rp675.000.000,Rp225.000.000,Rp412.500.000,Rp 52.500.000,(Rp 15.000.000,-) Rp450.000.000,Jumlah Utang dan Modal Rp675.000.000,b. Penggabungan Badan Usaha atas Dasar Penyatuan Kepentingan (By Pooling Of interest) Dari segi akunatnsi penggabungan usaha atas dasar penyatuan kepentingan terjadi apabila : Pada suatu kombinasi usaha dari dua atau lebih badan usaha, dimana pemegang dari bagian penting atas pemilikan masing-masing badan usaha itu menjadi pemilik dan badan usaha yang kemudian memiliki harta kekayaan dan usaha-usaha dari perusahaan yang bergabung, baik secara langsung atau melalui satu atau lebih anak perusahaan. Contoh 4 Apabila pada contoh 3, dinyatakan bahwa penggabungan PT Nur, PT Adi, dan PT Yuni sebagai suatu sebagai suatu penyatuan kepentingan (pooling of interest), maka jurnal yang harus dibuat oleh PT PT.Nur untuk mencatat pemilikan harta PT Adi, sebesar Rp187.500.000,- dan PT Yuni sebesar Rp150.000.000,- serta pengakuan utangutangnya masing-masing sebesar Rp.60.000.000,- dan Rp52.500.000,- dan mengeluarkan modal saham sebanyak 2.625 lembar. Pembukuan PT Nur (metode Pooling Of interest) Aktiva Lain-lain (nilai buku) Rp337.500.000,- Utang Rp112.500.000,- Modal Saham (2.625 lembar) Rp150.000.000,- Agio Saham Rp 37.500.000,- Laba yang ditahan Rp 37.500.000,- Adapun neraca PT Nur sebagai badan usaha yang akantetap berdiri dan melanjutkan usaha-usaha sebelumnya, setelah penggabungan badan usaha adalah sbb: 39 PT N U R Neraca Per 1 Maret 2012 Aktiva : Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Utang dan Modal: Utang Modal Saham Agio Saham Laba yang ditahan Rp637.500.000,Rp637.500.000,Rp225.000.000,Rp300.000.000,Rp 90.000.000,(Rp 22.500.000,-) Rp412.500.000,Rp637.500.000,- Jumlah Utang dan Modal F. Khusus Soal-soal dalam bab ini Soal 1 a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penggabungan badan usaha Horizontal ? b. Dilihat dari segi organisasinya, penggabungan perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara. Sebutkan dua cara tersebut ? Soal 2 a. Sebutkan 3 (tiga) macam penggabungan dilihat dari jenis usaha perusahaan yang digabung b. Sebutkan 2 (dua) macam penggabungan dilihat dari bentuk hukumnya! Soal 3 PT N, PT A, dan PT Y sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan dengan nama PT NAY untuk tujuan tersebut mereka menggabungkan perusahaannya. Dari laporan keuangan masing-masing, kekayaan bersih menurut harga pasar, dan laba rata-rata selama 5 tahun terakhir dan akan diperthankan sampai 5 tahun mendatang adalah sbb. Keterangan -Kekayaan bersih yang diserahkan -Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan total -Jumlah keuntungan yang- dikontri busikan -Keuntungan relatif dari keuntugan total PT N (Rp) 50.000.000 20 % 12.500.000 25 % PT A (Rp) 75.000.000 30 % 17.500.000 35 % PT Y(Rp) 125.000.000 50 % 20.000.000 40 % Jumlah (Rp) 250.000.000 100 % 50.000.000 100 % Jika PT NAY mengeluarkan satu jenis saham sejumlah 4.000 lembar biasa dengan harga nominal @ Rp100.000,- per lembar, berdasarkan informasi tersebut, hitunglah pembagian saham untuk PT N, PT A, dan PT Y, jika : 1. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan. 2. Pembagian saham berdasarkan kemampuan untuk memperoleh laba masing-masing. 40 3. Tabel pembagian saham berdasarkan kekayaan yang diserahkan dan kemampuan untuk memperoleh laba, jika diketahui. a. Tingkat kapitalisasi laba dari jumlah investasi sebesar 8 % b. Kelebihan laba diatas laba normal, dikapitalisasi dengan tingkat kapitalisasi sebesar 20 % untuk menentukan besarnya goodwill.Berikan Perhitungan agar muda dipahami. 4. Tentukan pengakuan kekayaan bersih oleh perusahaan baru (PT NAY), jika menggunakan kedua cara berikut : a. Pengakuan sebesar kekayaan bersih termasuk goodwiil b. Pengakuan sebesar kekyaan bersih riil, tidak termasuk goodwill. Soal 4 PT A, PT B, dan PT C sepakat untuk mengadakan penggabungan dengan nama PT ABC, dimana kekayaan bersih yang disetor menurut harga pasar dan keuntungan rata-rata selama 5 tahun terkhir, keuntungan ini diharapkan dapat dipertahankan sampai dengan 5 tahun mendatang, adalah sebagai berikut. Keterangan Kekayaan bersih yang diserahkan PT A (Rp) 40.000.000,- Kekayaan bersih relatif terhadap kekayaan total Jumlah keuntungan yang didistribusikan Keuntungan relatif dari keuntungan total 20 % PT B (Rp) 70.000.000,35 % 12.000.000,24 % 18.000.000,36 % PT C (Rp) 90.000.000,- Jumlah (Rp) 200.000.000,- 45 % 100 % 20.000.000,40 % 50.000.000,100 % Perusahaan yang bergabung menyetujui akan mengeluarkan saham prioritas 8 %, sebanyak 2.500 lembar @ Rp100.000,- dan 50.000 lembar @ Rp50.000,-nilai nominal perlembar. Kekayaan bersih yang akan diserahkan masing-masing perusahaan dan laba yang akan diproyeksikan untuk setiap perusahaan adalah sebagai berikut. Nama Perusahaan PT A PT B PT C Jumlah Kontribusi ke kekayaan bersih (Rp) 40.000.000,70.000.000,90.000.000,200.000.000,- Jumlah kekayaan Bersih relatif Persentase (%) 20 % 35 % 45 % 100 % Laba yang diproyeksikan (Rp) 12.000.000,18.000.000,20.000.000,50.000.000,- Kontribusi relatif atas laba yang diproyeksikan 24 % 36 % 40 % 100 % Persentase Laba dari Kekayaan bersih 30 % 26 % 22 % 100 % Berdasarkan informasi dari data di atas, hitunglah besarnya modal saham seharusnya dilakukan untuk pemabyaran kekayaan bersih yang diserahkan masing-masing perusahaan menurut saham, jika. a. Tingkat kapitalisasi laba 8 %, yaitu sama dengan prioritas yang diberikan kepada pemegang saham preferen (prioritas) b. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 10 %, yaitu di atas persentase hak prioritas yang diberikan kepada pemegang saham preferen. c. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 6 %, yaitu lebih rendah dari hak prioritas pembagian laba yang diberikan kepada pemegang saham preferen. 41 Soal 5 Berikut ini adalah merupakan data yang diambil dari perusahaan yang bergabung pada tanggal 1 Maret 2012 adalah sbb. Keterangan Aktiva macam-macam Jumlah Aktiava Utang Modal Saham (nominal @ Rp100.000) Modal Saham (nominal @ Rp200.000 ) Modal Saham (nominal @ Rp100.000) Agio Saham Laba yang ditahan (Defisit) Jumlah Utang dan Modal PT Nur (Rp) 300.000.000 300.000.000 112.500.000 150.000.000 52.500.000 (15.000.000) 300.000.000 PT Adi (Rp) 187.500.000 187.5000.000 60.000.000 75.000.000 22.500.000 30.000.000 187.500.000 PT Yuni (Rp) 150.000.000 150.000.000 52.500.000 75.000.000 15.000.000 7.500.000 150.000.000 PT Nur yang akan tetap melanjutkan usaha-usahanya dan bersedia membeli kekayaan PT Adi dan PT Yuni. Sebagai alat pembayaran PT Nur akan mengeluarkan modal sahamnya pada tanggal tersebut mempunyai harga pasar @ Rp100.000,-/lembar Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Adi dan PT Yuni sesuai dengan persetujuan bersama dituangkan dalam tabel berikut : Keterangan Jumlah Aktiva (nilai buku) PT Adi (Rp) PT Yuni (Rp) Jumlah (Rp) 187.500.000,- 150.000.000,- 337.500.000,- 22.500.000,- 15.000.000,- 37.500.000,- 210.000.000,- 165.000.000,- 375.000.000,- 60.000.000,- 52.500.000,- 112.500.000,- Jumlah kekayaan bersih 150.000.000,- 112.500.000,- 262.500.000,- Jumlah Saham yang harus dikeluarkan 1.500 lembar 1.125 lembar 2.625 lembar Jumlah kenaikan nilai aktiva Jumlah Aktiva ( Setelah Penilaian ) Jumlah Utang Berdasarkan informasi diatas buatlah: 1. Jurnal untuk mencatat pemilikan Aktiva dan pengakuan Utang PT Adi, dan PT Yuni, 2. Serta buat necara PT Nur per 1 Maret 2012, setelah adanya penggabungan badan usaha. Soal 6 Apabila pada soal 5, dinyatakan bahwa penggabungan PT Nur, PT Adi, dan PT Yuni sebagai suatu penyatuan kepentingan (pooling of interest), maka jurnal yang harus dibuat oleh PT.Nur untuk mencatat pemilikan harta PT Adi, sebesar Rp187.500.000,- dan PT Yuni sebesar Rp150.000.000,- serta pengakuan utangutangnya masing-masing sebesar Rp60.000.000,- dan Rp52.500.000,- dan mengeluarkan modal saham sebanyak 2.625 lembar. Pembukuan PT Nur (metode Pooling Of interest) Diminta a. Buat Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pemilikan aktiva dan pengakuan utang PT Adi dan PT Yuni. 42 b. Neraca setelah pemilikan PT Nur per 31 Maret 2012. Soal 7 PT X, PT Y, PT Z, mengadakan kesepakatan untuk bergabung dengan nama baru, yaituPT XYZ. Besarnya kekayaan bersih menurut harga pasar dan laba rata-rata selama 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut : Jika PT XYZ, mengeluarkan 1 (satu) jenis saham dengan jumlah 8.625 lembar @ Rp.10.000,- nominal perlembar. Keterangan -Kekayaan bersih yg diserahkan PT X (Rp) PT Y (Rp) PT Z (Rp) Jumlah (Rp) 10.500.000,- 24.500.000,- 35.000.000,- 70.000.000 15 % 35 % 50 % 100 % 1.490.000,- 2.235.000,- 3.725.000,- 7.450.000 -Kekayaan bersih relatif terhadapkekayaan total. -Jumlah laba yang dikontribusikan -Laba relatif dari laba total. 20 % 30 % 50 % Diminta: Hitunglah bagian saham pemegang saham PT X, PT Y, dan PT Z, jika : 100 % a. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan masing-masing. b. Pembagian saham berdasarkan kemampuan memperoleh laba masing-masing c. Pembagian saham berdasarkan kekayaan bersih yang diserahkan dan kemampuan untuk memperoleh laba, jika diketahui : 1) Tingkat laba normal dari jumlah investasi 6 % 2) Kelebihan di atas laba normal, dikapitalisasi dengan tingkat kapitalisasi 20 % untuk menentukan besarnya goodwill. (bobot 60 %) Soal 8 Berdasarkan Soal 7 di atas. Diminta: Buat Ayat Jurnal oleh PT XYZ, dengan asumsi sbb: a. Goodwill diakui : Jumlah saham yang dikeluarkan 8.625 lbr. @ Rp10.000. b. Goodwill tidak diakui : Jumlah saham biasa yang dikeluarkan 7.000 lbr @ Rp10.000,c. Goodwill tidak diakui : Jumlah saham biasa yang dikeluarkan 13.000 lbr. @ Rp5.000,Soal 9 PT Joko, PT Sitorus dan PT Acong, sepakat untuk mengadakan penggabungan dengan nama PT Reformasi Total, dimana kekayaan bersi yang disetor menurut harga pasar dan laba rata-rata 5 (lima) tahun terakhir dan diharapkan dapat dipertimbangkan untu 5 (lima) tahun mendatang adalah sbb: 43 Keterangan -Kekayaan bersih yang diserahkan. PT Joko (Rp) P Sitorus (Rp) PT Acong (Rp) Jumlah (Rp) 28.000.000,- 49.000.000,- 63.000.000,- 140.000.000,- -Kekayaan bersi relatif -terhadap kekayaaan total. -Jumlah laba yang didistribusikan. 20 % 35 % 45 % 100 % 10.000.000,- 12.000.000,- 18.000.000,- 40.000.000,- 25 % 30 % 45 % 100 % -Laba relatif dari laba total Perusahaan yang bergabung menyetujui akan mengeluarkan saham prioritas sebanyak 2.000 lembar @ Rp90.000,- dan 4.000 lembar saham biasa @ Rp40.000,- nilai nominal perlembar. Kekayaan bersih yang akan diserahkan masing-masing perusahaan dan laba yang diproyeksikan untuk perusahaan adalah seperti berikut . Nama Perusahaan Kontribusi kekayan bersih (Rp) Jumlah kekayana bersi relatif (%) Laba yang diproyeksika (Rp) Kontribusi relatif atas laba diproyeksikan (%) Persentase laba dari kekayaan bersih (%) PT Joko 28.000.000,- 20 10.000.000,- 25 35,71 PT Sitorus 49.000.000,- 35 12.000.000,- 30 24,49 PT Acong 63.000.000,- 45 18.000.000,- 45 28,57 Jumlah 140.000.000,- 100 40.000.000 100 28,57 Berdasarkan data-data tersebut di atas: Diminta: Hitunglah besarnya modal saham seharusnya dilakukan untuk pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan masing-masing perusahaan menurut saham, jika : a. Tingkat kapitalisasi laba laba 10 %, yaitu sama dengan prioritas yang diberikan kepada kepada pemegang saham prefern. b. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 12 %, yaitu di atas persentase hak prioritas yang diberikan kepada pemegang saham preferen. c. Tingkat kapitalisasi laba sebesar 8 %, yaitu lebih rendah dari hak prioritas pembagian laba yang diberikan kepada pemegang saham prefern. (bobot 65 %)