BAB V SAHAM DAN OBLIGASI 1.1. Saham Dalam ensiklopedi Indonesia disebutkan, bahwa saham adalah surat bukti yang menyatakan bahwa seseorang turut serta dalam suatu perseroan terbatas (PT). pemilik saham disebut persero, ia berhak atas sebahagian laba yang dihasilkan perusahaan yang dijalankan oleh PT yang bersangkutan. Persero juga berhak berpendapat dalam urusan-urusan mengenai pemimpin perusahaan. 1.2. Jenis- Janis Saham a. Jenis saham berdasarkan cara peralihan Saham atas unjuk Saham atas unjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk di peralihkan. Saham atas nama Saham atas nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu. b. Jenis saham berdasarkan hak tagihan Saham biasa Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian deviden,hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut mengalaami likuiditas. Saham preferen Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti Manajemen Keuangan Page 1 bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Ciri-ciri saham istimewa / Preferen (Preferred Stock) adalah 1. Hak utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih dahulu dalam hal menerima deviden. 2. Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua kewajiban perusahan dilunasi. 3. Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan dalam jumlah yang tetap. 4. Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang diterbitkan mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham istimewa tersebut dengan harga tertentu. 5. Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak mempunyai suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). 6. Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham istimewa tersebut. Jika suatu saat perusahaan tidak membagikan deviden, maka pada periode yang lain jika perusahaan tersebut membagikan deviden, maka perusahaan harus membayarkan deviden terutang tersebut sebelum membagikannya kepada pemegang saham biasa. Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai : 1. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut. 2. Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan di bursa, sedangkan 3. Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan. Manajemen Keuangan Page 2 1.3. Penilaian Saham Book Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tsb dijual oleh pemegang saham dengan mengandaikan seluruh utang telsh dilunasi. Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang di milikinya. Pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada ratio PBV investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market value-nya. Price Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Total Ekuity Nilai buku per lembar = ---------------------------------Jumlah Saham Beredar 62.654.408.000.000 = -----------------------------8.298.597.086 = Rp. 7.550,Penilaian saham yg dipegang satu periode Dengan rumus / formula : D1 P1 PV = ------------ + ----------(1 + ks)1 (1+ks)1 Dimana : PV = Harga saham yang pantas D1 = Deviden yg akan dibayarkan 1 thn mendatang P1 = Harga saham 1 tahun mendatang ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan Misalkan ada 1 lembar saham yang diperkirakan mempunyai harga Rp. 1.400 satu thn mendatang, diperkirakan deviden sebesar Rp.200,- satu thn mendatang, tingkat keuntungan yg disyaratkan adalah 20%, berapa harga yg pantas untuk saham tersebut? Manajemen Keuangan Page 3 D1 P1 PV = ----------- + ---------(1 + ks)1 (1+ks)1 200 1.400 = ------------ + ------------(1 + 0,2)1 (1 + 0,2)1 = 166,67 + 1.166,67 = Rp. 1.333,34 1.4. Obligasi Obligasi adalah surat bukti turut serta dalam pinjaman kepadaperusahaan atau badan pemerintahan. Obligasi merupakan kertas berharga yang berisi pengakuan bahwa bank, perusahaan, pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan bunga tertentu pula. Surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. Obligasi merupakan salah satu jenis efek pendapatan tetap (Fixed Income Securities/FIS). FIS adalah semua jenis sekuritas/efek atau surat berharga yang dapat memberikan pendapatan tetap/pasti kepada pemegangnya. Perbedaan Saham dan Obligasi : No. Faktor Saham Obligasi 1. Status Bukti Pemilikan Bukti Hutang 2. Kepentingan Berkepentingan Iangsung hanya kepentingan atas terhadap emiten terhadap tujuan/ misi keamanan pinjaman perusahaan 3. Umur Manajemen Keuangan Tidak terbatas Hari jatuh tempo ditentukan Page 4 4. Pendapatan 1. Membayar dividers yang 1. Tingkat bunga dan period besar dan frekuensinya tidak pembayaran ditetapkan lebih tentu dulu 2. Dividen dibayar dari 2. Untung atau rugi bunga harus keuntungan perusahaan dibayar 3. Potensi laba sulit ditaksir 3. Pendapatan bunga relatif mudah dihitung 5. Perlakuan pajak Dividen adalah bagian laba Bunga dikeluarkan terlebih pada tingkat setelah dikena Pajak dahulu sebagai biaya sebelum emiten 6. Harga perhitungan pajak Lebih fluktuatif tapi merupakan Relatif lebih stabil tapi sangat "hedging“ terhadap inflasi. sensitif terhadap tingkat bunga dan inflasi 7. Hak suara Memiliki hak suara Tidak memiliki hak suara 8. Klaim dalam Inferior Superior, dalam arti memiliki likuiditas klaim terlebih dahuluterhadap aktiva perusahaan 1.5. Karakteristik Obligasi: Karakteristik obligasi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. b. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase. c. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan Manajemen Keuangan Page 5 obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya. d. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia. 1.6. Klasifikasi Obligasi Klasifikasi obligasi dibedakan berdasarkan beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut: 1. Obligasi berdasarkan issuernya, dibedakan menjadi: Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility). 2. Obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunga, dibedakan menjadi: Coupon Bond Bunga dibayar secara periodik Zero Coupon Bond Bunga dibayarkan sekaligus 3. Obligasi berdasarkan tingkat bunga, dibedakan menjadi: Obligasi bunga tetap (Fixed Rate Bond) Ditetapkan diawal, tidak berubah Obligasi bunga mengambang (Floating Rate Bond) Manajemen Keuangan Page 6 Obligasi bunga campuran (Mixed Rate Bond) 4. Obligasi berdasarkan jaminannya, dibedakan menjadi: Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 5. Obligasi berdasarkan tempat penerbitan/ perdagangan, dibedakan menjadi: Obligasi domestik (Domestic Bond) Obligasi asing (Foreign Bond) Obligasi global (Global Bond) 6. Obligasi berdasarkan rating, dibedakan menjadi: Investment-grade Bond Layak untuk investasi (AAA, AA, dan A menurut Standard & Poor’s) Non-investment grade Bond Tidak masuk peringkat yang layak untuk investasi (BBB, BB, dan B menurut S&P) 7. Obligasi berdasarkan callable feature, dibedakan menjadi: Freely Callable Bond Dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum jatuh tempo Non Callable Bond Tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sampai jatuh tempo Deferred Callable Bond Kombinasi 8. Obligasi berdasarkan sifat convertible, dibedakan menjadi: Obligasi konversi (Convertible Bond) Dapat dikonversi dengan saham Obligasi non konversi (Non Convertible Bond) 9. Obligasi berdasarkan jatuh tempo, dibedakan menjadi: Manajemen Keuangan Page 7 Term Bond (Obligasi berjangka) Obligasi yang ditarik secara keseluruhan di akhir masa obligasi (maturity). Serial Bond (Obligasi berseri) 10. Macam Obligasi Lainnya, dibedakan menjadi: Obligasi Hipotik o Dijamin aset tak bergerak. o Aset tak bergerak yg dimiliki stlh penerbitan obl,otomatis jadi agunan. Call Provision Penerbit dpt menarik kembali dg call price tertentu. 1.7. Penilaian investasi obligasi PT X pada tgl. 1 Januari 2010 menerbitkan obligasi dgn par value Rp. 10 juta dgn coupon rate 14% & masa edar 10 thn, & kupon bidayarkan tahunan dgn demikian, pembeli obligasi akan mendapatkan hak sebagai berikut : KEUNTUNGAN : Bunga tahunan : Rp.10.000.000 x 14% = Rp. 1.400.000,Bunga selama 10 thn : Rp.1.400.000 x 10 = Rp. 14.000.000,Nilai nominal pada akhir tahun ke 10 penebusan sebanyak Rp. 10.000.000, Penilaian harga pasar suatu obligasi dapat ditentukan dengan rumus berikut ini : Harga pasar obligasi = coupon rate (PVIFA,I;n) + par value (PVIFA,I;n) yaitu Nilai Uang Saat ini (Present Value) dari anuitas) Berdasarkan contoh di atas, dgn kupon Rp.1,4 juta, par value Rp.10 juta, I = 14% & n = 10, tentukan harga pasar obligasi tsb dgn rumus di atas ? Harga Pasar Obligasi = = 1.400.000 (PVIFA,14%;10) + 10.000.000(PVIF,15%;10) Manajemen Keuangan Page 8 = 1.400.000 (5,2161) + 10.000.000 (0,2697) = 7.302.540 + 2.697.000 = 9.999.540,Dibulatkan menjadi = 10.000.000,Harga Formula untuk menghitung harga obligasi tanpa kupon = Nilai Nominal / (1 + r)n Dimana: r= tingkatbunga n= periode Sebagai contoh, misal PT A mengeluarkan obligasi tanpa bunga dengan nilai nominal Rp 1 juta, jangka waktu 5 tahun. Jika tingkat diskonto yang relevan adalah 20%, maka harga obligasi tersebut dihitung sebagai berikut : PV = 1.000.000 / (1 + 0,2)5 = 1.000.000 / 2,4883 = Rp. 401.881,- Obligasi tersebut mempunyai harga Rp 401.881,- Tingkat bunga yang akan diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi tanpa bung tersebut dipegang sampai jatuh tempo adalah 20%. 5.6. Lembaga yang Terkait dengan Pasar Modal a. Pengatur Pasar Modal. Pasar modal di Indonesia diatur oleh suatu lembaga pemerintah disebut Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas nama Departemen Keuangan. Pasar modal yang ada di Indonesia dikelola oleh swasta, dan oleh pemerintah. Bursa Efek Jakarta yang beroperasi di Jakarta dikelola oleh BAPEPAM milik pemerintah, Bursa Efek Surabaya yang beroperasi di Surabaya dikelola oleh PT. Bursa Efek Surabaya milik swasta, dan Bursa Paralel dikelola oleh Persatuan Pedagang Uang dan Efek-efek (PPUE). b. Instansi Pemerintah. Manajemen Keuangan Page 9 Selain sebagai pengatur pasar modal, pemerintah juga campur tangan dalam hal-hal tertentu agar pasar modal tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Instansi Pemerintah yang terlibat dalam mekanisme pasar modal adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman. c. Lembaga Swasta. Akuntan Publik, Notaris, Konsultan Hukum, Badan Penilai (Appraiser), dan Konsultan Efek (Investment Advisor). 5.7. Pelaku dalam Pasar Modal a. Emiten. Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat (go public). b. Investor (pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli pemilikan suatu perusahaan go public. Dalam suatu perusahaan yang go public, investor pertama adalah pemegang saham pendiri. Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah pemegang saham melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar modal. c. Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar modal. 1) Penjamin Emisi (underwriter), 2) Penanggung (Guarantor), 3) Wali Amanat (Trustee), 4) Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang), 5) Pedagang Efek (Dealer), 6) Perusahaan Surat Berharga (Securities Company), 7) Perusahaan Pengelola Dana (invesment Company), dan 8) Biro Administrasi Efek. 5.8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penawaran obligasi • Masa hidup pasar obligasi • Jenis bunga • Jenis obligasi • Sifat-sifat khusus obligasi Manajemen Keuangan Page 10 • Credit rating • Redemtion dan Retirement • Risiko investasi LATIHAN 1. Berdasarkan contoh sebelumnya suatu obligasi nilai nominal Rp. 20.000.000, coupon rate 14% dan masa edar 10 thn, bunga obligasi dibayar tahunan. Jika tingkat pengembalian diharapkan 16% dan 12%. Berapa harga pasar obligsi ? 2. PT AKBAR mengeluarkan obligasi tahun 2010 dengan tahun jatuh tempo 2015. Nilai obligasi Rp 1.200.000.000 dengan bunga 12% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan 2 kali dalam 1 tahun. a. Jika saat ini, tahun 2009 tingkat bunga yang berlaku adalah 10%, berapa harga yang wajar atas obligasi tersebut? b. Jika bunga yang berlaku berubah menjadi 14% per tahun, berapa harga obligasi tersebut? c. Apa pengaruh tingkat bunga yang berlaku terhadap harga jual obligasi? Pada saat tingkat bunga berapakah obligasi disebut premium bond dan discount bond? 3. Pak Hamid ingin melakukan estimasi atas nilai saham preferensi yang telah dikeluarkan perusahaanya. Nilai nominal saham preferen Rp 1.600.000.000 dividen per tahun 10%. Saham preferen lain dengan tingkat risiko yang sama memberikan return per tahun 8%. a. Berapakah nilai pasar saham preferen tersebut? b. Jika suatu saat, return saham preferen lain berubah menjadi 12%, berapa nilai pasar saham preferen tersebut? 4. Diandra Holding menjual obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 80.000.000 per lembar, tingkat pajak bunga sebesar per tahun. Dengan pembayaran tengah tahunan hitunglah : a. Nilai yang wajar obligasi saat ini jika tingkat bunga umum sekarang rata-rata sebesar 20% per tahun; Manajemen Keuangan Page 11 b. Nilai yang wajar obligasi tersebut jika terjadi penurunan terhadap tingkat bunga umum sebesar 12% per tahun; c. Seandainya penerimaan bersih atas penjualan tersebut sebesar Rp 72.000.000 hitunglah cost of debt after taxnya. 5. Pada tahun yang lalu PT Abadi membayar dividen sebesar Rp 10.000.000 untuk tiap lembar saham. Tingkat pertumbuhan 5%, return untuk saham tersebut adalah 14%. a. Berapa harga yang layak untuk saham tersebut? b. Jika di Bursa Efek Jakarta saham tersebut dijual Rp 11.000.000 per lembar, bagaimanapun keputusan Saudara sebagai investor. 6. PT QINATTA menerbitkan obligasi pada awal tahun 2013 dengan nilai nominal Rp 2.000.000 coupon rate 20% yang dibayarkan setiap enam bulanan. Obligasi tersebut dengan jangka waktu jatuh tempo 5 tahun. Jika saat ini (awal 2015) Pak Aji ingin membeli obligasi tersebut dan harga jualnya saat ini di pasar adalah Rp 1.800.000. Apakah Pak Andi sebaiknya membeli obligasi tersebut? Mengapa? Apakah obligasi tersebut dijual dalam kondisi premium/diskon? Manajemen Keuangan Page 12