Karakteristik Instrumen Pasar Modal STOCK (Saham)

advertisement
Matakuliah
Tahun
Versi
: F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL
: Semester Genap 2004 / 2005
:0/0
Pertemuan 10
PASAR MODAL DAN
SURAT BERHARGA
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa akan mampu :
• Menerangkan kategori instrumen Pasar
Modal
• Menguraikan karakteristik instrumen Pasar
Modal
• Menarik kesimpulan atas resiko investasi di
Pasar Modal
2
Outline Materi
• Materi 1 : Kategori Instrumen Pasar Modal
• Materi 2 : Karakteristik Instrumen Pasar
Modal
• Materi 3 : Resiko Investasi di Pasar Modal
3
Kategori Instrumen Pasar Modal
STOCK
Stock
Option
(Call & Put
Option)
Stock
Future
(Warrant
& Right)
Stock
Swap
Stock
Forward
Stock Index
Future
Obligasi
Convertible
Bond
Bond Option
Mortgage Backed
Securities
4
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
S T O C K (Saham) : tanda penyertaan /pemilikan seseorang
atau badan usaha. Wujud saham adalah selembar kertas
tertulis perusahaan yang menerbitkan dan nominal
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
• Karakteristik yuridis kepemilikan saham suatu perusahaan :
1. Pemegang saham hanya bertanggung-jawab sampai jumlah
yang disetorkan kedalam perusahaan (limitied risk).
2. Pemegang saham (secara kolektif) akan menentukan arah &
tujuan perusahaan (ultimate risk).
3. Pemegang saham merupakan pihak terakhir yang mendapat
pembagian hasil usaha perusahaan (dalam bentuk deviden)
dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang
saham memiliki posisi junior dibandingkan pemegang
obligasi atau Kreditur-nya (residual claim).
5
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
SAHAM
A. Dari segi Hak Tagih (Klaim)
1. Saham Biasa (Common Stock) - saham yang
menempatkan pemiliknya paling junior terhadap
Pembagian deviden & hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila terjadi likuidasi.
2. Saham Preferen (Preferred Stock) - memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena :
• dapat menghasilkan pendapatan tetap (bunga
obligasi)
• memiliki ekuitas & diterbitkan tanpa tgl. Jatuh tempo
• dibayar deviden tetap selama masa berlakunya
• dapat ditukarkan (convertible) menjadi saham biasa
6
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
B. Dari cara peralihan saham
1. Saham Atas Unjuk (Bearer Stock) : pada lembar
saham tidak tertulis nama pemiliknya, dgn. Tujuan
mudah dipindah-tangankan dari satu investor ke
investor lain. Dari segi hukum, siapa yang
memegang lembar tersebut, berhak ikut hadir
dalam RUPS.
2. Saham Atas Nama (Registered Stock) : tertulis
jelas pemilik, ketika dipindah-tangankan harus
melalui prosedur tertentu.
7
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
C. Dari segi Hak Tagih (Klaim)
1. Saham Biasa (Common Stock) - saham yang
menempatkan
pemiliknya
paling
juniorthd.
Pembagian deviden & hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila terjadi likuidasi.
2. Saham Preferen (Preferred Stock) - memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena :
• dapat menghasilkan pendapatan tetap (bunga
obligasi)
• memiliki ekuitas & diterbitkan tanpa tgl. Jatuh tempo
• dibayar deviden tetap selama masa berlakunya
• dapat ditukarkan (convertible) menjadi saham biasa
8
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
D. Dari cara peralihan saham
1. Saham Atas Unjuk (Bearer Stock) : pada lembar
saham tidak tertulis nama pemiliknya, dgn. Tujuan
mudah dipindah-tangankan dari satu investor ke
investor lain. Dari segi hukum, siapa yang
memegang lembar tersebut, berhak ikut hadir dalam
RUPS.
2. Saham Atas Nama (Registered Stock) : tertulis jelas
pemilik, ketika dipindah-tangankan harus melalui
prosedur tertentu.
9
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
E. Dari kinerja perdagangannya
1. BlueChip Stock : emiten memiliki reputasi tinggi, menjadi
leader di industri sejenis, devidennya stabil / konsisten.
2. Income Stock : emiten selalu mampu membayar deviden
lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, tidak menekan
labanya yang dibagikan kemasyarakat (lihat P/E rationya)
3. Growth Stock : pertumbuhan pendapatan emiten tinggi,
leader di industri sejenis.
4. Speculative Stock : emiten tidak konsisten membagi
deviden, tetapi kemungkinan positif kenaikan nominal
deviden ditahun mendatang.
5. Counter Cyclical Stock : kondisi ekonomi makro / situasi
bisnis umum tak mempengaruhi harga saham terkait.
Walau resesi ekonomi, emiten tetap dapat membayar
deviden yang tinggi.
10
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
OBLIGASI
A. Dari segi Jaminan yang diberikan oleh Emiten
1. Obligasi dengan Jaminan (Secured Bond)
 Guaranted Bond : obligasi dari perusahaan afiliasi yang
diterbitkan belum mendapat kepercayaan dari investor.
Untuk dapat dijual-belikan harus ada garansi dari
perusahaan induknya bahwa dapat bayar pokok dan
kuponnya.
 Mortgage Bond : obligasi yang dijamin dengan real estate/
tempat pemukiman, apabila emiten wanprestasi yang
diberikan kepada investor.
 Collateral Trust Bond : obligasi yang dijamin dengan surat
berharga emiten dalam bentuk portofolio.
 Equipment Trust Bond : obligasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan angkutan (darat / udara) milik pemerintah.
11
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
B. Dari cara peralihan obligasi
1. Obligasi Atas Unjuk (Bearer Bond)
2. Obligasi Atas Nama (Registered Bond)
C. Dari cara Penetapan pembayaran
1. Obligasi dengan Bunga Tetap
2. Obligasi dengan Bunga Tidak Tetap
3. Obligasi Tanpa Bunga (zero coupon bond)
4. Obligasi tak terbatas jatuh temponya
(perpetual bond)
12
Karakteristik Instrumen Pasar Modal
D. Obligasi tanpa Jaminan (UnSecured Bond)
1. Debenture Bond : oblogasi milik pemerintah, biasanya
tak akan secara khusus mengagunkan asetnya.
2. Sub-Ordinate Bond : memiliki tingkat klaim yang rendah,
namun tingkat keamanannya rendah, kupon bunga
tinggi. Seringkali dikaitkan dengan hak tukar menjadi
saham (convertable).
E. Dari Penerbitnya
1. Obligasi Pemerintah Pusat
2. Obligasi Pemerintah Daerah
3. Obligasi badan pemerintah
4. Obligasi perusahaan / badan swasta
13
CLOSING
1.
2.
3.
4.
5.
Bagi investor yang belum berpengalaman investasi
instrumen pasar modal, disamping kemungkinan
terjadinya fluktuasi harga (price volatility), terdapat
kemungkinan juga resiko-resiko lain yaitu :
Resiko daya beli (purchasing power risk)
Resiko bisnis (business risk)
Resiko tingkat bunga/kupon (interest / coupon rate
risk)
Resiko Pasar (market risk)
Resiko likuiditas (liquidity risk)
14
Download