1. Obligasi

advertisement
Jangka Waktu Investasi
Produk Investasi
Pendek
(< 1 Tahun)
Menengah
(1-5 Thn)
Panjang
(>5 Thn)
Obligasi
√
√
Mata Uang Asing
√
√
Deposito
√
SBI
√
Saham
√
Properti
√
Emas
√
Koleksi
√
2
INSTRUMEN INVESTASI
JANGKA PENDEK
5
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka
waktu tertentu
Kelebihan

Suku bunga lebih tinggi daripada tabungan

Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada
jangka tempo tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan)

Dapat diijaminkan untuk mendapatkan utang dari bank
yang sama

Dijamin pemerintah
Kekurangan

Terkena penalti (denda) bila diambil sebelum jatuh tempo

Bunga kena pajak 15%
6
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan surat berharga atas
unjuk atau diakui sebagai instrumen utang jangka pendek yang
dikeluarkan pemerintah melalui Bank Indonesia
Kegunaan dan ciri-cirinya :

Untuk mengurangi uang beredar

Alat Bank Indonesia untuk mengelola tingkat suku bunga

Sistem penjualan lelang
Pemenang ditentukan dari ‘bunga’ (tingkat diskonto)
terkecil. Lelang diumumkan BI setiap Selasa

Dibeli saat at discount (harga lebih rendah dari hasil saat
jatuh tempo)

Dijamin pemerintah

Dikenakan pajak final 15% (dari nilai diskonto)
7
Contoh konsep Diskonto :
Bila anda ingin membeli Rp.1 milyar SBI maka
pada tanggal transaksi anda tidak perlu
membayar Rp.1 milyar tapi dikurangi dengan
bunga diskontonya sehingga yang harus
dibayarkan misalnya Rp.980 juta saja.
 Pada saat SBI jatuh tempo, anda akan menerima
Rp.1 milyar
 Selisih Rp.1 milyar – Rp.980 juta = Rp.20 juta
adalah bunga yang anda dapatkan

8
Rumus sederhana menghitung nilai tunai (Pt)
dari sebuah SBI :
Pt =
nilai nominal x 360
360 + (tingkat diskonto x jangka waktu)
9
Contoh.
Seorang investor membeli sebuah SBI berjangka waktu 1 bulan (30
hari) dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) Rp 100 juta. Tingkat
diskonto 18 %. Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh investor?
Jawab :
Pt = nilai nominal x 360
360 + (tingkat diskonto x jangka waktu)
Pt = 100juta x 360
360 + (0.18 x 30)
= Rp. 98.522.167,5


Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor adalah
sebesar Rp 98.522.167,5,
Nilai diskonto dari SBI = Rp 100.000.000 - Rp. 98.522.167,5
= Rp 1.477.832,5
10
Seorang investor membeli sebuah SBI
berjangka waktu 1 bulan (30 hari)
dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal)
Rp 500 juta. Tingkat diskonto 16 %.
Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh
investor?
11
Jawab :
Pt = nilai nominal x 360
360 + (tingkat diskonto x jangka waktu)
Pt = 500juta x 360
360 + (0.16 x 30)
= Rp. 493.421.053


Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor
adalah sebesar Rp 493.421.053
Nilai diskonto dari SBI = Rp 500.000.000 - Rp. 493.421.053
= Rp 6.578.947
12
INSTRUMEN INVESTASI
JANGKA PANJANG
13
Obligasi (Bonds): surat utang jangka panjang (5 tahun ke
atas) dengan kurun waktu yang telah ditentukan untuk
pengembalian dana dengan pembayaran bunga secara berkala
Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Bunganya ada yang tetap,mengambang, dan mixed

Harus di rating (mengetahui peringkat dari kondisi
perusahaan yang mengeluarkan obligasi)

Jaminan saat perjanjian awal pembelian obligasi

Denominasi Rp 50 juta, umumnya minimal pembelian Rp
500 juta
Risiko dalam berinvestasi dalam obligasi, antara lain:

Risiko bunga dan nominal tidak terbayar (default risk)

Risiko obligasi sulit dijual kembali (liquidity risk)

Risiko harga pasar obligasi turun karena kenaikan suku
bunga pasar (interest rate risk)
15
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Obligasi berdasarkan
Obligasi berdasarkan
Obligasi berdasarkan
Obligasi berdasarkan
Obligasi berdasarkan
perdagangan
Obligasi berdasarkan
Obligasi berdasarkan
Obligasi berdasarkan
Obligasi berdasarkan
issuernya
sistem pembayaran bunga
tingkat bunga
jaminannya
tempat penerbitan/
rating
callable feature
sifat convertible
jatuh tempo
 Obligasi
pemerintah
 Obligasi perusahaan milik negara (stated
owned company)
 Obligasi perusahaan swasta
 Coupon
Bond
Bunga dibayar secara periodik
 Zero
Coupon Bond
Bunga dibayarkan sekaligus
 Obligasi
bunga tetap (Fixed Rate Bond)
Ditetapkan diawal, tidak berubah
 Obligasi
bunga mengambang (Floating Rate
Bond)
 Obligasi
bunga campuran (Mixed Rate Bond)
 Obligasi
dengan jaminan (Secured Bond)
Ada guarantor atau jaminan aktiva tetap
(hipotik)
 Obligasi
tanpa jaminan (Unsecured Bond)
Disebut juga Debentures
 Obligasi
domestik (Domestic Bond)
 Obligasi
asing (Foreign Bond)
 Obligasi
global (Global Bond)
 Investment-grade
Bond
Layak untuk investasi (AAA, AA, dan A
menurut Standard & Poor’s)
 Non-investment
grade Bond
Tidak masuk peringkat yang layak untuk
investasi (BBB, BB, dan B menurut S&P)
 Freely
Callable Bond
Dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum
jatuh tempo
 Non
Callable Bond
Tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya
sampai jatuh tempo
 Deferred
Kombinasi
Callable Bond
 Obligasi
konversi (Convertible Bond)
Dapat dikonversi dengan saham
 Obligasi
non konversi (Non Convertible Bond)
 Obligasi
atas nama (Registered Bond)
Penerima bunga obligasi hanya yang namanya
tercantum
 Obligasi
atas unjuk (Bearer Bond)
 Term
Bond (Obligasi berjangka)
Obligasi yang ditarik secara keseluruhan di akhir
masa obligasi (maturity).
 Serial
Bond (Obligasi berseri)
 Obligasi


Dijamin aset tak bergerak.
Aset tak bergerak yg dimiliki stlh penerbitan
obl,otomatis jadi agunan.
 Call

Hipotik
Provision
Penerbit dpt menarik kembali dg call price
tertentu.
Rating obligasi
 Sebagai alat untuk mengukur kemampuan dan keinginan
emiten untuk membayar bunga (kupon) dan pokok
pinjaman secara tepat waktu sesuai dengan kondisi
perusahaan
 Peringkat Obligasi dikeluarkan oleh lembaga
independen yang secara khusus bertugas untuk
memberikan peringkat atas semua obligasi yang
diterbitkan perusahaan, misalnya Pefindo
 Contoh rating dengan status kreditnya :
 Rating Pefindo
Status Kredit






AAA
AA
A
BBB
BB-CCC
D
Excellent
Very Good
Good
Adequate
Junk (Speculative)
Default
28
Karakteristik Obligasi :
1. Nilai pari atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah
uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan
pada saat jatuh tempo (maturity).
2. Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate )
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh
perusahaan yang mengeluarkan obligasi (coupon bonds)
Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun.
Artinya kupon sebesar 10%.
3. Maturity date (jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar.
30

Harga obligasi yang diperdagangkan biasanya dinyatakan dengan
angka persentase (tanpa %). Contoh : jika harga penutupan sebuah
obligasi adalah 105 berarti obligasi itu diperdagangkan pada 105 %
dari nilai nominal (pari).

Harga obligasi dipengaruhi tingkat suku bunga perbankan
Jika suku bunga > coupon rate, maka cenderung dijual at discount
 Jika suku bunga = coupon rate, maka cenderung dijual at par
 Jika suku bunga < coupon rate, maka cenderung dijual at premium


Pembeli obligasi yang membeli di harga dibawah nilai pari(nominal)
dikatakan membeli obligasi at discount. Apabila obligasi naik diatas
nilai nominalnya maka dikatakan obligasi dijual at premium
sedangkan obligasi at par adalah obligasi yang dijual sebesar harga
nominalnya
31
Apa pendapatan yang akan diperoleh oleh mereka yang berinvestasi
dalam obligasi? Lihat contoh berikut :

Kita membeli sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta dengan
harga at discount, 90 (90% dari nilai pari = Rp 90 juta), masa jatuh
tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon tetap sebesar
16% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa perolehan yang
diterima investor hingga jatuh tempo?
Jawab :
 Perolehan kupon atau bunga yakni sebesar Rp 16 juta per tahun
(16% xRp 100 juta) selama 5 tahun
 Diakhir tahun ke-5 kita juga memperoleh kembali nilai pari dari
obligasi tersebut yakni sebesar Rp 100 juta. Karena membeli
pada harga at discount 90, maka terdapat juga keuntungan dari
nilai diskonto, yaitu Rp 10 juta (100jt-90jt)
 Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga
jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun ditambah nilai
diskonto
32

Sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta
dengan harga at discount, 85, masa jatuh tempo
5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon
tetap sebesar 14% per tahun dan dibayarkan
setiap tahun. Berapa perolehan yang diterima
investor hingga jatuh tempo?
33
 Jawab



Perolehan kupon atau bunga :
=14% xRp 100 juta
= Rp 14 juta per tahun, selama 5 tahun
Diakhir tahun ke-5 memperoleh kembali nilai pari dari
obligasi tersebut sebesar Rp 100 juta. Karena membeli
pada harga at discount 85 (85% x100juta), maka
keuntungan dari nilai diskonto: Rp 15 juta (100jt-85jt)
Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb
hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun
ditambah nilai diskonto (Rp 70 juta + Rp 15 juta = Rp 85
juta)
34
Investasi obligasi juga dapat memperoleh keuntungan
capital gain.


Dengan contoh sebelumnya, diakhir tahun ke-1 setelah
pembayaran kupon ke-1 kita dapatkan, ternyata harga
dari obligasi tersebut meningkat menjadi Rp 90 juta .
Kita dapat memperoleh capital gain dengan menjual
obligasi tersebut di harga Rp 90 juta tsb sehingga dari
sisi harga beli dan harga jual obligasi kita dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 5 juta ditambah
dengan bunga/kupon yang telah kita terima sebelumnya
sebesar Rp 16 juta.
Maka total keuntungan kita dalam satu tahun adalah
sebesar Rp 21 juta atau sebesar 23,33% pertahun {(Rp 5
juta + Rp 16 juta) / Rp 90 juta )}.
35
Nilai obligasi di antara 2 tanggal pembayaran bunga
Dalam melakukan transaksi obligasi diantara tanggal pembayaran
bunga, ada bunga berjalan yang harus diperhitungkan. Jadi,
pembeli akan membayar dua hal kepada penjual, yakni harga
transaksi dan bunga berjalan obligasi.
Dasar perhitungan bunga berjalan adalah :
 1 bulan = 30 hari
 1 tahun = 360 hari
 Bunga berjalan dihitung sejak pembayaran kupon terakhir sampai
hari transaksi
 Hari transaksi tidak dihitung
36
 Contoh
:
Bapak Husen membeli obligasi dengan
nominal Rp 1000.000.000 dari Pak Amir,
kupon 15 % per tahun dibayarkan setiap
3 bulan. Pembayaran kupon dilakukan
setiap tanggal 1/Jan – 1/Apr – 1/Jul –
1/Okt. Transaksi obligasi dilakukan pada
tanggal 5/Jun 2003 pada harga 98.5.
Berapa nilai yang harus dibayarkan
kepada Pak Amir oleh Bapak Husen?
37
Jawab :



Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan :
Apr 30 hari + Mei 30 hari + Juni 4 = 64 hari
Bunga berjalan :
64/360 x 15 % x Rp 1000.000.000 = Rp 26.700.000
Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen :
Harga jual/beli = 98.5% x Rp 1000.000.000 = Rp 985.000.000
Bunga berjalan
= Rp 26.700.000
Rp.1.011.700.000
38
Sebuah obligasi korporat bernilai nominal Rp 2
milyar berkupon 15 % per tahun dan
membayar bunga setiap tanggal 1 Maret dan
1 September. Jika pada tanggal 11 juni 2005
obligasi itu ditawarkan pada harga 114,725,
berapa jumlah yang harus dibayarkan
pembeli?
39
Jawab :



Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan :
Maret 30 hari + April 30 hari + Mei 30 hari + Juni 10 = 100 hari
Bunga berjalan :
100/360 x 15 % x Rp 2000.000.000 = Rp 84.166.667
Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen :
Harga jual/beli = 114.725% x Rp 2000.000.000 = Rp 2.294.500.000
Bunga berjalan
= Rp 84.166.667
Rp.2.378.666.667
40
1. Obligasi (Lanj.)
Penilaian Harga Wajar Obligasi Tanpa Bunga
PV =
par
(1 + r)^t
Par = nilai nominal
r = tingkat return yang diminta/YTM
t = jumlah periode
* YTM =yield to maturity (pendapatan yang diterima investor jika ia
memegang obligasi hingga masa jatuh tempo)
41
Contoh :
Sebuah obligasi tak berbunga yang bernilai nominal Rp
500.000.000 jatuh tempo dalam 4 tahun. Tentukan
harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yield
12%
Jawab :
Par = Rp 500.000.000
t
=4
PV = 500.000.000
(1+12%)^4
= 317.759.039,2
42
Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga
Harga suatu obligasi adalah Present Value dari
semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb
(yaitu: kupon dan nilai par ) pada tingkat return
yang diminta
43
Rumus Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga
cpn
cpn
(cpn  par )
PV 

....
1
2
t
(1  r )
(1  r )
(1  r )
cpn = coupon
r = tingkat return yang diminta/ YTM
Par = nilai par ( par value)
t
= jumlah periode
44
WARNING
The coupon rate BUKAN the discount rate (YTM)
yang dipakai dalam perhitungan Present Value.
The coupon rate hanya memberitahu kita berapa aliran kas
yang akan dihasilkan obligasi
Karena kupon rate ditulis dalam %, kesalahan ini sering
terjadi.
45
Contoh 1
Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki
nilai nominal $1,000 dan memberi kupon
sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo
dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang
diharapkan sebesar 3.9%.
65
65
1,065
PV 


1
2
3
(1.039) (1.039) (1.039)
PV  $1,072.29
46
Contoh 2
Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki
nilai nominal $1,000 dan memberi kupon
sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo
dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang
diharapkan sebesar 8.9%.
65
65
1,065
PV 


1
2
3
(1.089) (1.089) (1.089)
PV  $939.14
47
Seorang investor ingin memprediksi harga
obligasi berkupon dengan nominal Rp 100
juta, tingkat kupon 16% dan jatuh tempo 5
tahun. Tingkat keuntungan yang disyaratkan
investor (yield to maturity) sebesar 18 %.
Berapa harga yang tepat untuk obligasi
tersebut?
48
cpn
cpn
(cpn  par )
PV 

....
1
2
(1  r )
(1  r )
(1  r ) t
Cpn = 16% x Rp 100 juta = 16 juta
16 juta 16 juta 16 juta 16 juta 116 juta
PV 




1
2
3
4
(1,18)
(1,18)
(1,18)
(1,18)
(1,18)5
PV  Rp 93.740.289,57
49
 Current
Yield – Pembayaran kupon tahunan
dibagi dengan harga obligasi
 Yield To Maturity – tingkat bunga dimana
present value ( nilai sekarang ) dari
pembayaran-pembayaran obligasi sama
dengan harga obligasi. Atau
 Rate of return yang diharapkan apabila
pemilik obligasi memegang terus sampai
obligasi jatuh tempo
50
Penghitungan Yield to Maturity (YTM=r)
Jika harga sekarang sebuah obligasi (PV) dan
kupon (cpn) diketahui, YTM (r) dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
cpn
cpn
(cpn  par )
PV 

....
1
2
(1  r ) (1  r )
(1  r ) t
51
Contoh:
Berapa YTM (r) dari obligasi yang memberi
kupon 6.5 % per tahun, nilai pari
(nominalnya) $1,000, dengan jatuh tempo 3
tahun? Harga pasar dari obligasi tersebut
adalah $1,072.29.
65
65
1,065
PV 


1
2
3
(1  r ) (1  r ) (1  r )
PV  $1,072.29
52
WARNING
Calculating YTM by hand can be very tedious
(boring, tiresome)
53
 YTM
= Cpn+[ (M-PV )/ n]
(M + Pv)/ 2
Cpn = nilai kupon / bunga
M = maturity value/ par value
PV = harga obligasi sekarang
n = lama waktu obligasi sampai jatuh tempo
54
Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi
dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga
pasar sekarang adalah 761. Jangka waktu
obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari
obligasi ini sebesar 8% per tahun!
Taksiran YTM = 80+[(1000-761)/12]
(1000+761)/2
= 11,35%
55
Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi
dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga
pasar sekarang adalah US$853. Jangka waktu
obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari
obligasi ini sebesar 9% per tahun!
Taksiran YTM = 90+[(1000-853)/12]
(1000+853)/2
= 11,04%
56
ORI
Obligasi Negara
Obligasi Negara
Surat pengakuan utang jangka panjang (di
atas 12 bulan) dengan kupon atau tanpa
kupon, dalam denominasi rupiah atau
valuta asing yang dijamin pembayaran
kupon dan pokoknya oleh Negara Republik
Indonesia,
sesuai
dengan
masa
berlakunya.
ORI
ORI
Obligasi Negara yang dijual kepada
individu atau perseorangan Warga
Negara Indonesia melalui Agen Penjual di
Pasar Perdana.
57
Instrumen Investasi
1. Memperluas basis investor di dalam negeri.
2. Mendukung stabilitas pasar keuangan
domestik.
3. Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam
pembiayaan pembangunan.
2010
2006
106.212 investor
16.561 investor
58
 ORI
(Obligasi Ritel Indonesia) adalah Obligasi
negara yang dijual secara ritel
 Denominasi minimal Rp 5 juta, atau jumlah
di atas itu dengan kelipatan Rp 5 juta.
 Memiliki bunga tetap, namun pembayaran
kupon dilakukan setiap bulan
 Jatuh tempo 3-4 tahun (jangka menengah)
59
Saham
Deposito
Reksadana
Terproteksi
tidak ada
ada
ada
ada
tidak ada
ada, dapat berubah
setiap saat
tidak ada
ada, jml tetap, di atas
bunga deposito pada
saat penerbitan
Dividen
ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Potensi capital gain
ada
tidak ada
ada
ada
Jaminan Negara
tidak ada
ada (maks. Rp2 miliar
dengan syarat)
tidak ada
ada (tanpa batasan
dan tanpa syarat)
Perdagangan di
Pasar Sekunder
dapat
tidak dapat
dapat
dapat
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Ada
Jatuh tempo
Kupon/Bunga
Stand by buyer di
Pasar Sekunder
60
ORI
RISIKO
INSTRUMEN
INVESTASI LAIN
KEUNTUNGAN ORI






Kupon dan pokok dijamin
oleh Undang-Undang
Kupon lebih tinggi dari
pada rata-rata tingkat
bunga deposito bank BUMN
Kupon dengan tingkat
bunga tetap
Berpotensi memperoleh
keuntungan (capital gain)
Dapat dipinjamkan
/dijaminkan kepada pihak
lain
Dapat diperdagangkan di
pasar sekunder

Risiko gagal bayar

Risiko Pasar

Risiko liquiditas
61
RISIKO ORI
 ORI bebas risiko
gagal bayar
 Risiko kerugian ada
bila pemilik menjual
ORI di pasar sekunder
pada saat harganya
turun (<100%)
 Risiko likuiditas
terjadi bila sebelum
jatuh tempo pemilik
mengalami kesulitan
dalam menjual ORI di
pasar sekunder pada
harga pasar yang
wajar
• Mengisi formulir
pemesanan
mendatangi
Agen Penjual
• Menyampaikan
fotocopy KTP
• Membuka
rekening (bila
diperlukan)
Pembeli
menerima
tanda terima
62
Seri
Nominal (miliar
Kupon
rupiah)
Tanggal Penerbitan
Tanggal Jatuh Tempo
Tenor
Keterangan
ORI001
3,283
12.05%
09 Agustus 2006
09 Agustus 2009
3 tahun Sudah Jatuh Tempo
ORI002
6,233
9.28%
28 Maret 2007
28 Maret 2010
3 tahun Sudah Jatuh Tempo
ORI003
9,367
9.40%
12 September 2007
12 September 2011
4 tahun Sudah Jatuh Tempo
ORI004
13,445
9.50%
12 Maret 2008
12 Maret 2012
4 tahun
ORI005
2,714
11.45%
03 September 2008
15 September 2013
5 tahun
ORI006
8,537
9.35%
12 Agustus 2009
15 Agustus 2012
3 tahun
ORI007
8,000
7.95%
04 Agustus 2010
15 Agustus 2013
3 tahun
63
Contoh :

ORI seri 001 yang dikeluarkan tanggal 9 Agustus
2006, memberikan bunga 12,05% dan dijual pada
nilai nominal (100%). Seorang investor
menyimpan dananya dalam ORI sebesar Rp 100
juta. Pada perkembangannya, tingkat bunga SBI
terus turun hingga 9,75% per 7 Desember 2006.
Karenanya, harga pasar ORI seri 001 sejak
dikeluarkan juga terus mengalami kenaikan.
Setelah menerima bunga ke-5 pada 9 Januari
2007, ORI tsb dijual pada harga 106,75. Berapa
perolehan yang didapat investor tsb?
64
Jawab :
 Dalam hal ini apabila investor pemegang ORI
tersebut menjualnya, maka ia akan mendapatkan
capital gain dan belum termasuk bunga ORI yang
diterima setiap bulan yaitu 1/12 x 12,05% =
1.004167% atau sekitar Rp 1.004.167 setiap bulan.
 Total keuntungan investor memegang ORI selama 5
bulan hingga tanggal 9 Januari 2007 adalah :
(5 x 1.004.167 ) + {(106,75% – 100%) x 100 jt)
 Dengan demikian, dana sebesar Rp 100 juta di
bulan Agustus 2006 akan menjadi Rp 111,771 juta,
ketika dijual 5 bulan kemudian dgn harga 106,75
65
Kinerja ORI004 di Pasar Sekunder
115
105
95
85
Tgl 5 Oktober 2011
101,52%
Tgl. 13 Okt. 2008
85,35 %
75
Feb-08
Jun-08
Oct-08
Feb-09
Jun-09
Oct-09
Feb-10
Jun-10
Oct-10
Feb-11
15,000
Jun-11
6,000
5,000
Volume (billion rupiah) - LHS
10,000
Frequency - RHS
4,000
3,000
5,000
2,000
1,000
-
-
66
Kinerja ORI005 di Pasar Sekunder
120
110
100
90
80
Tgl 5 Oktober 2011
110,21 %
Tgl. 28 Okt. 2008
74,63 %
70
3,000
2,000
Volume (billion rupiah) - LHS
2,000
Frequency - RHS
1,000
1,000
-
-
67
Kinerja ORI006 di Pasar Sekunder
110
105
100
Tgl 3 Sep. 2009
100,025 %
95
Jul-09
Oct-09
Jan-10
Apr-10
Tgl 5 Oktober 2011
103,00%
Jul-10
Oct-10
Jan-11
Apr-11
Jul-11
5,000
9,000
Volume
(billion rupiah)
Frequency
6,000
4,000
3,000
2,000
3,000
1,000
-
Aug- Sep- Oct- Nov- Dec- Jan- Feb- Mar- Apr- May- Jun- Jul- Aug- Sep- Oct- Nov- Dec- Jan- Feb- Mar- Apr- May- Jun- Jul- Aug- Sep- Up
09 09 09 09 09 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 to 5Oct11
68
Kinerja ORI007 di Pasar Sekunder
110
105
100
Tgl 5 Oktober 2011
103,23%
Tgl 21 Jan 2010
99,65 %
95
Jul-10
Sep-10
Nov-10
Jan-11
Mar-11
May-11
Jul-11
15,000
Sep-11
15,000
12,000
Volume
(billion rupiah)
Frequency
12,000
9,000
9,000
6,000
6,000
3,000
3,000
-
-
Aug- Sep10
10
Oct- Nov- Dec- Jan- Feb10
10
10
11
11
Mar11
69
Apr- May- Jun- Jul-11 Aug- Sep- Up to
11
11
11
11
11 5-Oct11
Jika terjadi gejolak pasar.
Tidak panik dan tetap memegang ORI sampai jatuh
tempo.
Investor tetap mendapatkan kupon setiap bulannya
sampai jatuh tempo.
Pokok ORI akan dibayar penuh (100%) pada saat jatuh
tempo.
Jika ingin menjual ORI sebelum jatuh tempo.
Menjual ORI pada saat harga pasar (harga jual) ORI lebih
tinggi dari harga pembelian.
70
Download