Jangka Waktu Investasi Produk Investasi Pendek (< 1 Tahun) Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi √ √ Mata Uang Asing √ √ Deposito √ SBI √ Saham √ Properti √ Emas √ Koleksi √ 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 5 Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu Kelebihan Suku bunga lebih tinggi daripada tabungan Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka tempo tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan) Dapat diijaminkan untuk mendapatkan utang dari bank yang sama Dijamin pemerintah Kekurangan Terkena penalti (denda) bila diambil sebelum jatuh tempo Bunga kena pajak 15% 6 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan surat berharga atas unjuk atau diakui sebagai instrumen utang jangka pendek yang dikeluarkan pemerintah melalui Bank Indonesia Kegunaan dan ciri-cirinya : Untuk mengurangi uang beredar Alat Bank Indonesia untuk mengelola tingkat suku bunga Sistem penjualan lelang Pemenang ditentukan dari ‘bunga’ (tingkat diskonto) terkecil. Lelang diumumkan BI setiap Selasa Dibeli saat at discount (harga lebih rendah dari hasil saat jatuh tempo) Dijamin pemerintah Dikenakan pajak final 15% (dari nilai diskonto) 7 Contoh konsep Diskonto : Bila anda ingin membeli Rp.1 milyar SBI maka pada tanggal transaksi anda tidak perlu membayar Rp.1 milyar tapi dikurangi dengan bunga diskontonya sehingga yang harus dibayarkan misalnya Rp.980 juta saja. Pada saat SBI jatuh tempo, anda akan menerima Rp.1 milyar Selisih Rp.1 milyar – Rp.980 juta = Rp.20 juta adalah bunga yang anda dapatkan 8 Rumus sederhana menghitung nilai tunai (Pt) dari sebuah SBI : Pt = nilai nominal x 360 360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) 9 Contoh. Seorang investor membeli sebuah SBI berjangka waktu 1 bulan (30 hari) dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) Rp 100 juta. Tingkat diskonto 18 %. Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh investor? Jawab : Pt = nilai nominal x 360 360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) Pt = 100juta x 360 360 + (0.18 x 30) = Rp. 98.522.167,5 Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor adalah sebesar Rp 98.522.167,5, Nilai diskonto dari SBI = Rp 100.000.000 - Rp. 98.522.167,5 = Rp 1.477.832,5 10 Seorang investor membeli sebuah SBI berjangka waktu 1 bulan (30 hari) dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) Rp 500 juta. Tingkat diskonto 16 %. Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh investor? 11 Jawab : Pt = nilai nominal x 360 360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) Pt = 500juta x 360 360 + (0.16 x 30) = Rp. 493.421.053 Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor adalah sebesar Rp 493.421.053 Nilai diskonto dari SBI = Rp 500.000.000 - Rp. 493.421.053 = Rp 6.578.947 12 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PANJANG 13 Obligasi (Bonds): surat utang jangka panjang (5 tahun ke atas) dengan kurun waktu yang telah ditentukan untuk pengembalian dana dengan pembayaran bunga secara berkala Hal-hal yang perlu diperhatikan : Bunganya ada yang tetap,mengambang, dan mixed Harus di rating (mengetahui peringkat dari kondisi perusahaan yang mengeluarkan obligasi) Jaminan saat perjanjian awal pembelian obligasi Denominasi Rp 50 juta, umumnya minimal pembelian Rp 500 juta Risiko dalam berinvestasi dalam obligasi, antara lain: Risiko bunga dan nominal tidak terbayar (default risk) Risiko obligasi sulit dijual kembali (liquidity risk) Risiko harga pasar obligasi turun karena kenaikan suku bunga pasar (interest rate risk) 15 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Obligasi berdasarkan Obligasi berdasarkan Obligasi berdasarkan Obligasi berdasarkan Obligasi berdasarkan perdagangan Obligasi berdasarkan Obligasi berdasarkan Obligasi berdasarkan Obligasi berdasarkan issuernya sistem pembayaran bunga tingkat bunga jaminannya tempat penerbitan/ rating callable feature sifat convertible jatuh tempo Obligasi pemerintah Obligasi perusahaan milik negara (stated owned company) Obligasi perusahaan swasta Coupon Bond Bunga dibayar secara periodik Zero Coupon Bond Bunga dibayarkan sekaligus Obligasi bunga tetap (Fixed Rate Bond) Ditetapkan diawal, tidak berubah Obligasi bunga mengambang (Floating Rate Bond) Obligasi bunga campuran (Mixed Rate Bond) Obligasi dengan jaminan (Secured Bond) Ada guarantor atau jaminan aktiva tetap (hipotik) Obligasi tanpa jaminan (Unsecured Bond) Disebut juga Debentures Obligasi domestik (Domestic Bond) Obligasi asing (Foreign Bond) Obligasi global (Global Bond) Investment-grade Bond Layak untuk investasi (AAA, AA, dan A menurut Standard & Poor’s) Non-investment grade Bond Tidak masuk peringkat yang layak untuk investasi (BBB, BB, dan B menurut S&P) Freely Callable Bond Dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum jatuh tempo Non Callable Bond Tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sampai jatuh tempo Deferred Kombinasi Callable Bond Obligasi konversi (Convertible Bond) Dapat dikonversi dengan saham Obligasi non konversi (Non Convertible Bond) Obligasi atas nama (Registered Bond) Penerima bunga obligasi hanya yang namanya tercantum Obligasi atas unjuk (Bearer Bond) Term Bond (Obligasi berjangka) Obligasi yang ditarik secara keseluruhan di akhir masa obligasi (maturity). Serial Bond (Obligasi berseri) Obligasi Dijamin aset tak bergerak. Aset tak bergerak yg dimiliki stlh penerbitan obl,otomatis jadi agunan. Call Hipotik Provision Penerbit dpt menarik kembali dg call price tertentu. Rating obligasi Sebagai alat untuk mengukur kemampuan dan keinginan emiten untuk membayar bunga (kupon) dan pokok pinjaman secara tepat waktu sesuai dengan kondisi perusahaan Peringkat Obligasi dikeluarkan oleh lembaga independen yang secara khusus bertugas untuk memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan, misalnya Pefindo Contoh rating dengan status kreditnya : Rating Pefindo Status Kredit AAA AA A BBB BB-CCC D Excellent Very Good Good Adequate Junk (Speculative) Default 28 Karakteristik Obligasi : 1. Nilai pari atau nilai nominal Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity). 2. Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate ) Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi (coupon bonds) Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%. 3. Maturity date (jatuh tempo) Tanggal dimana nilai par harus dibayar. 30 Harga obligasi yang diperdagangkan biasanya dinyatakan dengan angka persentase (tanpa %). Contoh : jika harga penutupan sebuah obligasi adalah 105 berarti obligasi itu diperdagangkan pada 105 % dari nilai nominal (pari). Harga obligasi dipengaruhi tingkat suku bunga perbankan Jika suku bunga > coupon rate, maka cenderung dijual at discount Jika suku bunga = coupon rate, maka cenderung dijual at par Jika suku bunga < coupon rate, maka cenderung dijual at premium Pembeli obligasi yang membeli di harga dibawah nilai pari(nominal) dikatakan membeli obligasi at discount. Apabila obligasi naik diatas nilai nominalnya maka dikatakan obligasi dijual at premium sedangkan obligasi at par adalah obligasi yang dijual sebesar harga nominalnya 31 Apa pendapatan yang akan diperoleh oleh mereka yang berinvestasi dalam obligasi? Lihat contoh berikut : Kita membeli sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta dengan harga at discount, 90 (90% dari nilai pari = Rp 90 juta), masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon tetap sebesar 16% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa perolehan yang diterima investor hingga jatuh tempo? Jawab : Perolehan kupon atau bunga yakni sebesar Rp 16 juta per tahun (16% xRp 100 juta) selama 5 tahun Diakhir tahun ke-5 kita juga memperoleh kembali nilai pari dari obligasi tersebut yakni sebesar Rp 100 juta. Karena membeli pada harga at discount 90, maka terdapat juga keuntungan dari nilai diskonto, yaitu Rp 10 juta (100jt-90jt) Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun ditambah nilai diskonto 32 Sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta dengan harga at discount, 85, masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon tetap sebesar 14% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa perolehan yang diterima investor hingga jatuh tempo? 33 Jawab Perolehan kupon atau bunga : =14% xRp 100 juta = Rp 14 juta per tahun, selama 5 tahun Diakhir tahun ke-5 memperoleh kembali nilai pari dari obligasi tersebut sebesar Rp 100 juta. Karena membeli pada harga at discount 85 (85% x100juta), maka keuntungan dari nilai diskonto: Rp 15 juta (100jt-85jt) Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun ditambah nilai diskonto (Rp 70 juta + Rp 15 juta = Rp 85 juta) 34 Investasi obligasi juga dapat memperoleh keuntungan capital gain. Dengan contoh sebelumnya, diakhir tahun ke-1 setelah pembayaran kupon ke-1 kita dapatkan, ternyata harga dari obligasi tersebut meningkat menjadi Rp 90 juta . Kita dapat memperoleh capital gain dengan menjual obligasi tersebut di harga Rp 90 juta tsb sehingga dari sisi harga beli dan harga jual obligasi kita dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 5 juta ditambah dengan bunga/kupon yang telah kita terima sebelumnya sebesar Rp 16 juta. Maka total keuntungan kita dalam satu tahun adalah sebesar Rp 21 juta atau sebesar 23,33% pertahun {(Rp 5 juta + Rp 16 juta) / Rp 90 juta )}. 35 Nilai obligasi di antara 2 tanggal pembayaran bunga Dalam melakukan transaksi obligasi diantara tanggal pembayaran bunga, ada bunga berjalan yang harus diperhitungkan. Jadi, pembeli akan membayar dua hal kepada penjual, yakni harga transaksi dan bunga berjalan obligasi. Dasar perhitungan bunga berjalan adalah : 1 bulan = 30 hari 1 tahun = 360 hari Bunga berjalan dihitung sejak pembayaran kupon terakhir sampai hari transaksi Hari transaksi tidak dihitung 36 Contoh : Bapak Husen membeli obligasi dengan nominal Rp 1000.000.000 dari Pak Amir, kupon 15 % per tahun dibayarkan setiap 3 bulan. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 1/Jan – 1/Apr – 1/Jul – 1/Okt. Transaksi obligasi dilakukan pada tanggal 5/Jun 2003 pada harga 98.5. Berapa nilai yang harus dibayarkan kepada Pak Amir oleh Bapak Husen? 37 Jawab : Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan : Apr 30 hari + Mei 30 hari + Juni 4 = 64 hari Bunga berjalan : 64/360 x 15 % x Rp 1000.000.000 = Rp 26.700.000 Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen : Harga jual/beli = 98.5% x Rp 1000.000.000 = Rp 985.000.000 Bunga berjalan = Rp 26.700.000 Rp.1.011.700.000 38 Sebuah obligasi korporat bernilai nominal Rp 2 milyar berkupon 15 % per tahun dan membayar bunga setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Jika pada tanggal 11 juni 2005 obligasi itu ditawarkan pada harga 114,725, berapa jumlah yang harus dibayarkan pembeli? 39 Jawab : Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan : Maret 30 hari + April 30 hari + Mei 30 hari + Juni 10 = 100 hari Bunga berjalan : 100/360 x 15 % x Rp 2000.000.000 = Rp 84.166.667 Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen : Harga jual/beli = 114.725% x Rp 2000.000.000 = Rp 2.294.500.000 Bunga berjalan = Rp 84.166.667 Rp.2.378.666.667 40 1. Obligasi (Lanj.) Penilaian Harga Wajar Obligasi Tanpa Bunga PV = par (1 + r)^t Par = nilai nominal r = tingkat return yang diminta/YTM t = jumlah periode * YTM =yield to maturity (pendapatan yang diterima investor jika ia memegang obligasi hingga masa jatuh tempo) 41 Contoh : Sebuah obligasi tak berbunga yang bernilai nominal Rp 500.000.000 jatuh tempo dalam 4 tahun. Tentukan harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yield 12% Jawab : Par = Rp 500.000.000 t =4 PV = 500.000.000 (1+12%)^4 = 317.759.039,2 42 Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu: kupon dan nilai par ) pada tingkat return yang diminta 43 Rumus Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga cpn cpn (cpn par ) PV .... 1 2 t (1 r ) (1 r ) (1 r ) cpn = coupon r = tingkat return yang diminta/ YTM Par = nilai par ( par value) t = jumlah periode 44 WARNING The coupon rate BUKAN the discount rate (YTM) yang dipakai dalam perhitungan Present Value. The coupon rate hanya memberitahu kita berapa aliran kas yang akan dihasilkan obligasi Karena kupon rate ditulis dalam %, kesalahan ini sering terjadi. 45 Contoh 1 Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal $1,000 dan memberi kupon sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang diharapkan sebesar 3.9%. 65 65 1,065 PV 1 2 3 (1.039) (1.039) (1.039) PV $1,072.29 46 Contoh 2 Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal $1,000 dan memberi kupon sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang diharapkan sebesar 8.9%. 65 65 1,065 PV 1 2 3 (1.089) (1.089) (1.089) PV $939.14 47 Seorang investor ingin memprediksi harga obligasi berkupon dengan nominal Rp 100 juta, tingkat kupon 16% dan jatuh tempo 5 tahun. Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor (yield to maturity) sebesar 18 %. Berapa harga yang tepat untuk obligasi tersebut? 48 cpn cpn (cpn par ) PV .... 1 2 (1 r ) (1 r ) (1 r ) t Cpn = 16% x Rp 100 juta = 16 juta 16 juta 16 juta 16 juta 16 juta 116 juta PV 1 2 3 4 (1,18) (1,18) (1,18) (1,18) (1,18)5 PV Rp 93.740.289,57 49 Current Yield – Pembayaran kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi Yield To Maturity – tingkat bunga dimana present value ( nilai sekarang ) dari pembayaran-pembayaran obligasi sama dengan harga obligasi. Atau Rate of return yang diharapkan apabila pemilik obligasi memegang terus sampai obligasi jatuh tempo 50 Penghitungan Yield to Maturity (YTM=r) Jika harga sekarang sebuah obligasi (PV) dan kupon (cpn) diketahui, YTM (r) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: cpn cpn (cpn par ) PV .... 1 2 (1 r ) (1 r ) (1 r ) t 51 Contoh: Berapa YTM (r) dari obligasi yang memberi kupon 6.5 % per tahun, nilai pari (nominalnya) $1,000, dengan jatuh tempo 3 tahun? Harga pasar dari obligasi tersebut adalah $1,072.29. 65 65 1,065 PV 1 2 3 (1 r ) (1 r ) (1 r ) PV $1,072.29 52 WARNING Calculating YTM by hand can be very tedious (boring, tiresome) 53 YTM = Cpn+[ (M-PV )/ n] (M + Pv)/ 2 Cpn = nilai kupon / bunga M = maturity value/ par value PV = harga obligasi sekarang n = lama waktu obligasi sampai jatuh tempo 54 Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga pasar sekarang adalah 761. Jangka waktu obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 8% per tahun! Taksiran YTM = 80+[(1000-761)/12] (1000+761)/2 = 11,35% 55 Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga pasar sekarang adalah US$853. Jangka waktu obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 9% per tahun! Taksiran YTM = 90+[(1000-853)/12] (1000+853)/2 = 11,04% 56 ORI Obligasi Negara Obligasi Negara Surat pengakuan utang jangka panjang (di atas 12 bulan) dengan kupon atau tanpa kupon, dalam denominasi rupiah atau valuta asing yang dijamin pembayaran kupon dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. ORI ORI Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana. 57 Instrumen Investasi 1. Memperluas basis investor di dalam negeri. 2. Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik. 3. Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan. 2010 2006 106.212 investor 16.561 investor 58 ORI (Obligasi Ritel Indonesia) adalah Obligasi negara yang dijual secara ritel Denominasi minimal Rp 5 juta, atau jumlah di atas itu dengan kelipatan Rp 5 juta. Memiliki bunga tetap, namun pembayaran kupon dilakukan setiap bulan Jatuh tempo 3-4 tahun (jangka menengah) 59 Saham Deposito Reksadana Terproteksi tidak ada ada ada ada tidak ada ada, dapat berubah setiap saat tidak ada ada, jml tetap, di atas bunga deposito pada saat penerbitan Dividen ada tidak ada tidak ada tidak ada Potensi capital gain ada tidak ada ada ada Jaminan Negara tidak ada ada (maks. Rp2 miliar dengan syarat) tidak ada ada (tanpa batasan dan tanpa syarat) Perdagangan di Pasar Sekunder dapat tidak dapat dapat dapat tidak ada tidak ada tidak ada Ada Jatuh tempo Kupon/Bunga Stand by buyer di Pasar Sekunder 60 ORI RISIKO INSTRUMEN INVESTASI LAIN KEUNTUNGAN ORI Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang Kupon lebih tinggi dari pada rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN Kupon dengan tingkat bunga tetap Berpotensi memperoleh keuntungan (capital gain) Dapat dipinjamkan /dijaminkan kepada pihak lain Dapat diperdagangkan di pasar sekunder Risiko gagal bayar Risiko Pasar Risiko liquiditas 61 RISIKO ORI ORI bebas risiko gagal bayar Risiko kerugian ada bila pemilik menjual ORI di pasar sekunder pada saat harganya turun (<100%) Risiko likuiditas terjadi bila sebelum jatuh tempo pemilik mengalami kesulitan dalam menjual ORI di pasar sekunder pada harga pasar yang wajar • Mengisi formulir pemesanan mendatangi Agen Penjual • Menyampaikan fotocopy KTP • Membuka rekening (bila diperlukan) Pembeli menerima tanda terima 62 Seri Nominal (miliar Kupon rupiah) Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Tenor Keterangan ORI001 3,283 12.05% 09 Agustus 2006 09 Agustus 2009 3 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI002 6,233 9.28% 28 Maret 2007 28 Maret 2010 3 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI003 9,367 9.40% 12 September 2007 12 September 2011 4 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI004 13,445 9.50% 12 Maret 2008 12 Maret 2012 4 tahun ORI005 2,714 11.45% 03 September 2008 15 September 2013 5 tahun ORI006 8,537 9.35% 12 Agustus 2009 15 Agustus 2012 3 tahun ORI007 8,000 7.95% 04 Agustus 2010 15 Agustus 2013 3 tahun 63 Contoh : ORI seri 001 yang dikeluarkan tanggal 9 Agustus 2006, memberikan bunga 12,05% dan dijual pada nilai nominal (100%). Seorang investor menyimpan dananya dalam ORI sebesar Rp 100 juta. Pada perkembangannya, tingkat bunga SBI terus turun hingga 9,75% per 7 Desember 2006. Karenanya, harga pasar ORI seri 001 sejak dikeluarkan juga terus mengalami kenaikan. Setelah menerima bunga ke-5 pada 9 Januari 2007, ORI tsb dijual pada harga 106,75. Berapa perolehan yang didapat investor tsb? 64 Jawab : Dalam hal ini apabila investor pemegang ORI tersebut menjualnya, maka ia akan mendapatkan capital gain dan belum termasuk bunga ORI yang diterima setiap bulan yaitu 1/12 x 12,05% = 1.004167% atau sekitar Rp 1.004.167 setiap bulan. Total keuntungan investor memegang ORI selama 5 bulan hingga tanggal 9 Januari 2007 adalah : (5 x 1.004.167 ) + {(106,75% – 100%) x 100 jt) Dengan demikian, dana sebesar Rp 100 juta di bulan Agustus 2006 akan menjadi Rp 111,771 juta, ketika dijual 5 bulan kemudian dgn harga 106,75 65 Kinerja ORI004 di Pasar Sekunder 115 105 95 85 Tgl 5 Oktober 2011 101,52% Tgl. 13 Okt. 2008 85,35 % 75 Feb-08 Jun-08 Oct-08 Feb-09 Jun-09 Oct-09 Feb-10 Jun-10 Oct-10 Feb-11 15,000 Jun-11 6,000 5,000 Volume (billion rupiah) - LHS 10,000 Frequency - RHS 4,000 3,000 5,000 2,000 1,000 - - 66 Kinerja ORI005 di Pasar Sekunder 120 110 100 90 80 Tgl 5 Oktober 2011 110,21 % Tgl. 28 Okt. 2008 74,63 % 70 3,000 2,000 Volume (billion rupiah) - LHS 2,000 Frequency - RHS 1,000 1,000 - - 67 Kinerja ORI006 di Pasar Sekunder 110 105 100 Tgl 3 Sep. 2009 100,025 % 95 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Tgl 5 Oktober 2011 103,00% Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 5,000 9,000 Volume (billion rupiah) Frequency 6,000 4,000 3,000 2,000 3,000 1,000 - Aug- Sep- Oct- Nov- Dec- Jan- Feb- Mar- Apr- May- Jun- Jul- Aug- Sep- Oct- Nov- Dec- Jan- Feb- Mar- Apr- May- Jun- Jul- Aug- Sep- Up 09 09 09 09 09 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 to 5Oct11 68 Kinerja ORI007 di Pasar Sekunder 110 105 100 Tgl 5 Oktober 2011 103,23% Tgl 21 Jan 2010 99,65 % 95 Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 15,000 Sep-11 15,000 12,000 Volume (billion rupiah) Frequency 12,000 9,000 9,000 6,000 6,000 3,000 3,000 - - Aug- Sep10 10 Oct- Nov- Dec- Jan- Feb10 10 10 11 11 Mar11 69 Apr- May- Jun- Jul-11 Aug- Sep- Up to 11 11 11 11 11 5-Oct11 Jika terjadi gejolak pasar. Tidak panik dan tetap memegang ORI sampai jatuh tempo. Investor tetap mendapatkan kupon setiap bulannya sampai jatuh tempo. Pokok ORI akan dibayar penuh (100%) pada saat jatuh tempo. Jika ingin menjual ORI sebelum jatuh tempo. Menjual ORI pada saat harga pasar (harga jual) ORI lebih tinggi dari harga pembelian. 70