BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan teori manajemen terdapat beberapa tahap perkembangan yang sampai sekarang kita kenal yaitu : aliran klasik, aliran perilaku dan aliran teori manajemen modern. Untuk aliran klasik dibagi dua kelompok yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik. Banyak tokoh yang mewakili aliran-aliran tersebut yang sampai sekarang pemikiran-pemikirannya masih sangat relevan digunakan dalam manajemen praktis di perusahaanperusahaan di berbagai negara. Dari sekian banyak tokoh tersebut terdapat seorang tokoh manajemen wanita yang termasuk dalam aliran perilaku, bahkan oleh tokoh manajemen lainnya dinamakan sebagai nabi manajemen (Prophet of management). Dialah Mary Parker Follet, seorang ahli filsafat politik, yang memberikan kontribusi pada pemahaman tentang wewenang dan tanggung jawab, kebutuhan mengorganisasikan, resolusi konflik dan bagaimana merancang organisasi untuk efektifitas maksimum dan efisiensi. Semua itu berawal dari studi Hawthorne yang dilanjutkan Mary Parker Follett dan lain-lain dalam era manusia social. Mary Parker Follett bersama-sama dengan Chester I. Barnard menjembatani manajemen ilmiah dan era manusia social. Follet dan Barnard termasuk tokoh manajemen beraliran perilaku dalam organisasi. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen |1 Marker Parker Mary Parker Follet lahir di Quincy, Massachusetts pada tahun 1868. Memiliki kehidupan yang sulit, ayahnya seorang alkoholik yang mati muda, Sementara ibunya memiliki kecenderungan pada masalah social daripada masalah praktis. Mary sendiri adalah seorang anak yang patut dikasihani. Dia memiliki garis keturunan kakek dari ibunya, kemampuan intelektual dalam bidang membaca dan pendidikan. Guru sejarah pada akademi Thayer bernama Anna Boynton Thompson memperkenalkan Follett pada pilosofi sekolah idealis Jerman, terutama pada pekerjaan Johan Fichte dan Georg Hegel. Sesudah tamat dari Akademi Thayer dia melanjutkan ke Harvard (selanjutnya disebut Readcliffe College) dimana dia mengembangkan minatnya pada pilosofi dan sejarah psikologi, khususnya timbulnya gerakan Gestalt, yang menuntunnya pada pola berfikirnya yang menyeluruh. Gurunya Anna Thompson mendorong Follett untuk melanjutkan ke Newnham College, Universitas Cambridge di Inggris, dimana dia mengembangkan minatnya pada bidang hukum, ilmu politik, dan pemerintahan. Dari hasil 2 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen penelitiannya lahirlah The Speaker of the House of Representatives, suatu buku yang memantapkan reputasinya sebagai ahli filsafat politik, dan mendapat bea siswa. Dua tahun setelah penerbitan bukunya, Follett menerima gelar sarjana muda dari Readcliffe College. Dengan kesempatan yang terbatas pada jaman itu bagi perempuan, dia menyempatkan waktunya pada awal dia bekerja pada berbagai komunitas kelompok untuk memberikan bimbingan keterampilan, pendidikan, rekreasi, dan mencarikan pekerjaan, bagi remaja-remaja Boston yang kurang beruntung. Dalam organisasi sukarela yang luas, terdapat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali wewenang, dia menyadari bahwa harus segera difikirkan mengenai konsep wewenang, organisasi, kepemimpinan, dan resolusi konflik. Berdasarkan pengamatan dan bekerja pada kelompok ini, dia mendapatkan manfaat yang berharga dalam kelompok yang dinamis dan kebutuhan akan kerja sama. Berdasarkan pengalamannya di Boston Placement Bureau dia berniat menggambarkan ke dalam pekerjaan dengan pemimpin bisnis dan Taylor Society pada masa setelah Taylor meninggal. Secara kronologis, Follett adalah termasuk era manajemen ilmiah, ahli filsafat dan intelektual, dia merupakan anggota era manusia social. Pekerjaannya berada antara dua era secara umum berada pada konsep era manajemen ilmiah dan sisi lain berada pada era manusia social. Mary Parker Follett (1868-1933) adalah seorang ahli filsafat dan politik. Ia sangat aktif dalam kegiatan social terutama diantara anak-anak muda, ia menolong pengembangan pusat-pusat rekreasi dan pendidikan serta mendirikan komisi-komisi pendidikan kejuruan. Karyanya dalam pemberian kerja pada anak-anak dan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen |3 pendidikan kejuruan itu membuatnya akrab dengan industry dan perdagangan. Di sana ia menemukan para manajer yang menghadapi dan secara menyeluruh menyelesaikan dengan lebih baik masalah-masalah sama seperti yang dihadapi administrasi umum. Tulisan-tulisan Follett meliputi The New State (Negara baru), yang membahas tentang pemerintah dan masyarakat. Psikologi kelompok-kelompok yang bertentangan merupakan isi dari buku Creative Experience (Pengalaman Kreatif). Ia mengemukakan gagasan-gagasan tentang administrasi dan organisasi dalam serangkaian makalah dan kuliah yang dikumpulkan dan disunting oleh Metcalf dan Urwick dalam buku Dynamic Administration, the Collected Papers of Mary Parker Follett (Administrasi Dinamis, kumpulan karangan Mary Parker Follett). Berikut ringkasan pemikiran-pemikiaran Follett dalam buku-bunya. Gagasan pokok dalam buku-bukunya adalah filosofi tentang organisasi, terkait dengan masalah kekuasaan, dan wewenang, tanggung jawab komulatif, hukum situasi, konflik konstruktif, dan empat kaidah koordinasi. Menurut pendapat Follett kekuasaan sebagai hal yang telah ada sebelumnya dan dapat diserahkan kepada seseorang atau diambil alih dari seseorang. Kekuasaan adalah sekedar kemampuan untuk membuat beberapa hal terjadi, merupakan perbuatan penyebab, untuk mengawali perubahan. Kemampuan semacam itu adalah milik pribadi seorang manajer, ia tidak dapat membagikannya, memisahkannya, mempertahankan atau mengalihkannya. Dia hanya semata-mata dapat memberikan, mengembangkan kekuasaan itu kepada bawahannya. Tujuan setiap orang seharusnya memiliki kekuasaan itu lebih banyak demi 4 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen kelanjutan kegiatan yang kita perjuangkan mati-matian. Tetapi walaupun kekuasaan adalah milik pribadi, kekuasaan itu jadi amat kuat bila bersama orang lain dan bukan kekuasaan “atas” orang lain; kekuasaan itu haruslah kekuasaan yang kooperatif dan kolektif. Wewenang adalah kekuasaan yang berpadu dengan orang perseorangan, tetapi bukan semata-mata sebagai pribadi, melainkan sebagai orang yang melaksanakan fungsi-fungsi. Oleh karena itu wewenang dapat dipindahkan sejauh tugas pelaksanaan fungsi dipindahkan pula. Kata Follett : Wewenang itu adalah bagian dari tugas dan ada bersama-sama tugas. Oleh karena itu tidak ada manajer yang wewenangnya lebih banyak dari fungsinya. Karena wewenang itu berpadu dengan tugas, tanggung jawab juga tentunya bersifat atributif terhadap tugas itu. Orang tak perlu bertanggung jawab kepada yang lain, tetapi ia lebih bertanggung jawab kepada sesuatu hal. Menurut Follett tanggung jawab itu kolektif dan komulatif. Kolektif artinya tanggung jawab itu dipikul oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan yang sama. Komulatif artinya dimulai dari yang rendah tingkatannya menuju seluruh pola perusahaan. Follett juga memberi perhatian pada psikologi, yaitu masalah konflik. Karena filsafatnya tentang organisasi menghadapi wewenang dan tanggung jawab kelompok, maka masalah konflik selalu timbul dalam tulisan-tulisannya. Dalam salah satu risalahnya “Constructive Conflict” (konflik konstruktif), ia mengemukakan tiga cara menangani masalah pertentangan pendapat dalam suatu kelompok. Mula-mula dominasi; ini meminta banyak waktu dan tenaga untuk memperjuangkan pendapat-pendapat lainnya. Kedua, bisa jadi akan ada kompromi; tidak ada fihak tertentu yang menang dan semua Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen |5 pendapat menjadi lunak dan tumpul. Ketiga, pendapat itu bisa berintegrasi; semua fihak pun merasa diwakili dan mungkin keseluruhan lebih baik dari pada hanya jumlah bagian-bagiannya. Ketiga cara itulah menurut Follett untuk mengatasi konflik. Pada hakekatnya lebih bergantung pada orang-orang yang memiliki sikap “berkuasa bersama”…(power-with) dari pada “berkuasa atas”…(power-over). Follett menjadi salah satu tokoh perintis pendekatan hubungan manusiawi, hubungan antar manusia dalam suatu organisasi. Untuk lebih lengkapnya pemikiran-pemikiran Follett dalam buku-bukunya tertuang dalam bab-bab selanjutnya pada buku ini. 6 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen BAB II MENGIKUTI JEJAK LANGKAH MARY PARKER FOLLETT Dalam bab ini akan dibahas tentang review/ringkasan tulisan dari Laurie J.Barclay dari jurnal Management Decision Volume 43 No. 5 tahun 2005, yang mungkin bermanfaat dalam memperkaya khasanah pengetahuan kita tentang Mary Parker Follett yang akan dibahas secara umum. Dalam tulisan in dibahas tentang keadilan dalam organisasi, dan diuraikan perbandingan pemikiran-pemikiran Follett dan para peneliti lainnya mengenai keadilan dalam organisasi. Dimana peneliti kontemporer berniat untuk mencari pandangan keadilan sebagai fenomena universal, fokus utamanya pada penelitian kuantitatif, dan menekankan pada penjelasan dari pada mengaplikasikan prinsip-prinsip keadilan, Follett mempersepsikan keadilan sebagai suatu proses, menyeimbangkan metodologi kualitatif dengan penelitian kuantitatif , dan menekankan integrasi antara teori kontemporer dan tulisan Follett. Mary Parker Follett menulis bidang pekerjaan social, ilmu politik, dan manajemen. Walupun Follett sudah mendapatkan kesuksesan selama hidupnya, tetapi setelah sepuluh tahun kematiannya, tulisan-tulisannya diabaikan. Program beasiswa telah Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen |7 diduga sebagai suatu alasan untuk mengabaikannya. Drucker menyangkal pemikiran-pemikiran Follett hanya berlaku pada jamannya, atau mungkin keliru pada jamannya. Ketika Follett menyanggah bahwa manager yang efektif adalah mereka yang bertanya apa yang dilakukan dan mengapa mereka melakukan, pandangan awal pada saat itu adalah manager yang efektif adalah hanya membutuhkan pemahaman pada tehnik, metode, dan praktek yang layak. Contoh lainnya adalah disparitas antara tulisan Follett dengan pandangannya pada saat memasukkan usaha yang bagus pada individu. Follett percaya bahwa semua individu, menghormati tempat mereka dalam masyarakat, patut dihargai. Dia ingin memberikan power lebih pada individu dan menjamin bahwa individu tidak hanya didengar tetapi juga suara mereka terintegrasikan dalam solusi. Pada suatu saat ada usaha untuk mengurangi peranan individu dalam msyarakat, sebagai contoh, pembentukan pemerintahan bahwa membutuhkan lebih banyak control, lebih besar dan meningkatkan power. Kanter membantah bahwa Follett tidak mampu memperoleh pengaruh karena dia bukan seorang akademisi atau eksekutif puncak. Lebih jauh, pemikiran-pemikiran Follett tidak nampak karena diskriminasi gender. Secara spesifik, Follett bekerja di lingkungan dimana kaum wanita relative jarang yang menjadi pemimpin dan sejak kaum wanita secara tradisional tidak memiliki wewenang, hal ini mungkin berdampak negative bagi kemampuan mengembangkan disiplin ilmunya untuk dilanjutkan lebih jauh lagi. Seperti para peneliti keadilan yang berdiri di persimpangan jalan, memutuskan jalan kecil yang mana yang akan diikuti, jelaslah bahwa tulisan Mary parker Follett menyediakan tidak hanya sebuah 8 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen jalan tetapi peta yang detil untuk petunjuk masa depan. Walaupun Follett menulis pada decade yang lalu dan kontek yang sangat berbeda, pekerjaannya selalu membayangi sejumlah tema keadilan yang dibahas pada literature masa kini. Persfektif yang berorientasi pada proses Follett menyediakan berbagai macam kesempatan bagi para peneliti keadilan untuk menggali secara lengkap: emosionalitas dalam keadilan, termasuk bagaimana emosi dapat berubah setiap saat dan bagaimana emosi masuk dalam evaluasi; integrasi kelompok, termasuk bagaimana persepsi kejujuran dibangun saling menguntungkan dan negosiasi antara pemilik dan pekerja; lingkaran respon, termasuk proses yang eberbentuk spiral dan bagaimana korban dan manager dapat bersepakat dengan situasi keadilan yang secara konstan berubah. Untuk mengumpulkan pandangan Follett yang lengkap, peneliti keadilan harus mempertimbangkan keadilan sebagai suatu konteks yang spesifik dan proses yang dinamis, dan surat menyurat, menguasai metodologi penelitian yang memberi cahaya pada prosesnya. Mengadopsi agenda peneliti termasuk dalam pandangan Follett yang bagus untuk menggali keadilan dari perspektif yang berbedatidak hanya menjawab panggilan segera, tetapi juga menciptakan kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam terhadap keadilan dalam organisasi dan meningkatkan penjelasan mengenai keadilan. Diijinkan bagi para peneliti dan praktisi untuk menerapkan penemuan baru bagi organisasi, misalnya saja promosi yang jujur dan mutasi. Memberikan pandangan selanjutnya yang signifikan pada bidangnya, para peneliti keadilan akan sampai pada mempertanyakan asumsi mereka mengarah pada keadilan alamiah dan mulai menggali pendekatan dan perspektif baru. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen |9 Akhirnya dengan menyediakan contoh dari tulisannya yang akan dibahas di bawah ini, penulis jurnal ini membantah bahwa Follett menyediakan alternative jalan kecil yang mungkin membantu kita melewati persimpangan jalan. Perlu untuk dicatat bahwa contoh ilustrasi perbedaan pandangan antara Follett dengan para peneliti keadilan lainnya tidak berarti merupakan pernyataan yang sempurna menurut pandangan Follett. Sekali para peneliti keadilan memulai jalan kecil yang disediakan oleh Follett, penting untuk melanjutkan kunjungan ulang tulisannya dan menggali bagaimana mereka dapat melanjutkan teori dan penelitiannya. Sebagai bidang yang harus bergerak terus ke depan, membandingkannya dan bahwa kita harus melanjutkan melihat ke belakang dan menggunakan masa lalu untuk menantang pemikiran dan membimbing kita di masa yang akan datang. Berikut perbedaan antara pemikiran-pemikiran Follett dan para peneliti lainnya : I. Pemikiran Follett a. Konsep keadilan sebagai suatu persepsi Follett menjabarkan bahwa interpretasi fakta tergantung pada kebutuhan. Interpretasi eksistensi selalu dan akan selalu ada dalam kebutuhan kita. Persepsi fakta , perhatian kita ditentukan oleh kebutuhan dan hasrat kita. b. Keadilan sebagai suatu multi facet dan termasuk : keluaran, prosedur dan perlakuan Sebagai suatu permusyawarahan yang pada umumnya mempertimbangkan metode yang lebih baik dari pada pengadilan. Sejak pengadilan sering dikira sebagai proses yudisial, dimana hakim memutuskan yang benar dan salah, salah satu fihak melawan fihak lainnya, akan mencoba 10 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen menggunakan kekuatan pada fihak lainnya, jadi suatu saat satu fihak akan menjadi pemenang. Tidak ada konflik external dalam jangka panjang akan bertahan. Pengadilan bukan cara yang fair, karena biasanya keputusannya berdasarkan kompromi. Penulis lainnya mengatakan bahwa pengadilan menetapkan keadilan karena fihak ketiga tidak memberikan informasi yang lebih baik dalam masalah yang dipersengketakan, pakailah suatu metode untuk mengatasi perbedaan. Bagaimanapun terdapat perbedaan antara kompromi di pengadilan dan kompromi berdasarkan musyawarah; dalam suatu kasus kita harus memutuskan menggunakan kompromi, di saat yang lain memutuskan kompromi internal, kompromi dimana kedua belah fihak menyetujuinya, dimana kedua belah fihak mungkin saling berkontribusi. Kemungkinan masalah dalam industry disebabkan oleh kebiasaan dimana perintah diberikan dengan cara lain …memperlakukan orang tanpa memperhatikan perasaan harga dirinya akan menyebabkan berhenti bekerja. Kita harus menempatkan hal ini dalam kesepakatan dengan para pemilik, bahwa orang atau pekerja harus selayaknya dihormati, dan ancaman serta caci maki jangan dilakukan. c. Pentingnya suara Partisipasi para pekerja dalam perencanaan tugas seharusnya diutamakan sebelum perintah diberikan, bukan sesudahnya. Dan kita yakin bahwa kita tidak menekankan pemborosan, suatu penelitian mengatakan hal ini penting jika kita mengantisipasi bagaimana perintah akan diterima. Seorang pekerja marah terhadap perintah, hal ini menyulitkan dan orang mengatakan “mengapa orang itu Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 11 menendang?” dan dia mulai mempelajari situasi. Tapi itu mungkin terlambat; masalahnya sudah terlanjur meluas. d. Pemikiran kontras Ketika ketidakadilan terjadi dia mulai memikirkan hakhaknya sikap fatal bagi kita semua. e. Pembalasan dendam. Ketika ketidakadilan terjadi pola perilaku yang salah meningkat, rangkaian penggerak yang salah, jadi dia sekarang merancang untuk bertindak dalam suatu cara yang tidak menguntungkan perusahaan dimana dia bekerja. f. Kinerja berhubungan dengan hasil Kita dapat lmelihat setiap hari penelitian human relation dalam bisnis dan penelitian teknik operasi dilakukan bersamaan. Kita mengetahui bahwa perlakukan terhadap pekerja mempengaruhi output. Kita mengetahui bahwa jalur material dan perawatan mesin adalah bagian dari human relation. II. Penelitian kontemporer a. Konsep keadilan sebagai suatu persepsi Pendekatan manajemen impresi pada penelitian keadilan organisasi secara eksplisit memperkenalkan bahwa kejujuran adalah yang harus diutamakan. Dalam hirarki organisasi, perbedaaan kepentingan, tujuan, dan akses informasi individu pada tingkatan yang berbeda sepertinya menyebabkan perbedaan keyakinan tentang prosedur dan hasil yang ditetapkan dengan fair. 12 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen b. Keadilan sebagai suatu multi facet dan termasuk : keluaran, prosedur dan perlakuan Seseorang dalam relasi timbal balik dengan orang lain akan berharap bahwa apa diperoleh sepadan dengan apa yang telah dikeluarkan – dan keuntungan yang diperoleh akan sepadan dengan investasi yang ditanam – investasi lebih besar maka keuntungan pun akan lebih besar…akhirnya jika setiap orang akan diberi penghargaan oleh fihak ketiga, dia akan berharap pihak ketiga itu mendistribusikan penghargaan, untuk menjaga hubungan kedua belah fihak. Kita menyarankan bahwa hanya prosedur untuk menyelesaikan jenis konflik bahwa hasil dari pengadilan adalah suatu prosedur ketidakpercayaan yang berlebihan pada proses persengketaan diantara mereka dan control yang relative kecil pada pengambi keputusan. Peduli terhadap kejujuran komunikasi interpersonal menggambarkan serangkaian kesepakatan masalah dengan apa yang kita harapkan pada keadilan interaksional. Dengan keadilan interaksional berarti bahwa orang itu peka terhadap kualitas perlakuan interpersonal yang mereka terima selama berlaku dalam prosedur organisasi. c. Pentingnya suara Memiliki suara dalam suatu system berarti memiliki bentuk partisipasi dalam pengambilan keputusan melalui pengungkapan ekspresi opini dan partisipasi yang dimiliki yang disarankan sebagai suatu mediator kritis dalam bisnis rangkaian bisnis dan organisasi. d. Pemikiran kontras Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 13 Dalam situasi yang melibatkan keluaran yang dialokasikan oleh pembuat keputusan, imbalannya akan maksimum jika orang mempercayai mereka akan mencapai hasil yang lebih baik jika para pengambil keputusan menggunakan prosedur yang akan diimplementasikan ….berlandaskan prosedur untuk menghadapi tantangan suatu prosedur akan bernilai lebih jika ada orang yang bertanggung jawab atas keputusan untuk mencapai hasil, dan teori referensi kognisi memprediksi balasan atas ketifair-an perlakuan jika prosedur tidak adil akan menghasilakn output yang kurang. e. Pembalasan dendam. Ketika para pekerja merasa dieksploitasi oleh perusahaan, maka para pkerja akan melakukan perlawanan menentang organisasi sebagai suatu mekanisme untuk memperbaiki persepsi atas ketidakadilan. f. Kinerja berhubungan dengan hasil Untuk meningkatkan keadilan organisasi berhubungan dengan perilaku keanggotaan organisasi. Lebih spesifik lagi latihan untuk meningkatkan kemampuan para pemimpin dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip keadilan organisasi menigkatkan perilaku keanggotaan sebagai bagian dari anggota organisasi. 14 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen BAB III PEMIKIRAN FOLLETT DALAM PEMBAHASAN KELOMPOK SECARA PSIKOLOGIS Pemikiran Follett dalam bab ini walaupun tidak berhubungan langsung dengan manajemen, tetapi tidak ada salahnya penulis mengungkapkan hal ini. Karena manajemen adalah suatu bidang ilmu yang di dalamnya membahas mengenai kehidupan manusia dari sisi ekonomi, politik, social, budaya bahkan pertahanan dan keamanan yang secara implicit terkandung di dalamnya. Menurut Follett politik harus memiliki teknik yang didasarkan pada pemahaman hukum asosiasi yaitu, berdasarkan yang psikologi social progresif yang baru. Politik saja tidak harus melarikan diri dari semua kecenderungan metode ilmiah modern, analisis, efisiensi, dan rekayasa ilmiah. Penelitian demokrasi telah dilakukan oleh sebagian besar lembaga penelitian, dan harus didasarkan pada penelitian tentang bagaimana seseorang berperilaku bersama-sama dalam suatu kelompok. Kita harus berurusan, tidak dengan institusi, atau hal mekanik, atau dengan ide-ide abstrak, atau "manusia," atau apa pun tapi juga harus memandang bahwa seseorang itu juga adalah manusia biasa. Pentingnya psikologi baru mengakui bahwa manusia sebagai pusat dan pembentuk alam semestanya. Menurut sifatnya semua lembaga yang laten dan terpaksa harus disesuaikan dengan alam ini. Manusia tidak sesuatu yang Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 15 harus menjadi titik awal di masa depan. Tetapi manusia dalam lingkup pergaulan, karena manusia tidak hidup untuk dirinya sendiri. Dan kita harus memahami lebih lanjut bahwa undang-undang dasar adalah hukum kelompok. Kami telah lama mencoba untuk memahami hubungan antara individu dan masyarakat, kita hanya baru mulai melihat bahwa ada ada "individu," bahwa tidak ada "masyarakat." Hal ini tidak aneh, Oleh karena itu, upaya kami telah sesat, bahwa kita berpikir yang menghasilkan sesuatu yang kecil akhirnya kembali lagi untuk politik. Psikologi yang lama didasarkan pada individu yang terisolasi sebagai suatu unit, berdasarkan pada asumsi bahwa seseorang yang berpikir, merasa dan hakim yang independen. Sekarang kita mengetahui bahwa ada hal lainnya seperti ego yang terpisah, bahwa individu diciptakan oleh interaksi timbal balik, seluruh studi psikologi kita sedang berubah. Demikian juga tidak ada "masyarakat" yang dianggap abstrak sebagai kelompok manusia yang kita lihat di sekitar kita. Saya selalu mengkaitkan tidak hanya "masyarakat" tapi untuk beberapa kelompok yang kuat. Kapan kita sebenarnya pernah berpikir tentang "masyarakat"? Apakah kita tidak selalu memikirkan bagian kita dalam dewan direksi atau staf pengajar perguruan tinggi, dalam pesta makan malam terakhir, dalam tim sepak bola, klub, partai politik , serikat buruh, gereja ? Mungkin bukan berarti kelompok, tetapi cenderung dalam contoh di atas mengarah kepada hal itu, seperti dalam diskusi atau makan malam konferensi sekarang jadi umum. Jadi praktis "masyarakat" adalah orang-orang yang berada dalam sejumlah kelompok. Pengakuan ini merupakan langkah baru dalam analog sosiologi yang disampaikan oleh William James yang dibuat dalam 16 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen hubungannya dengan individu. James membawa pengakuan ini kearah kebenaran yang populer karena manusia terdiri dari pengalaman yang kompleks yang ada dalam dirinya. Jadi masyarakat sebagai sebuah kelompok yang kompleks meliputi pikiran sosial. Kita memiliki hasrat untuk berserikat yang harus dipenuhi oleh kehidupan kelompok, kelompok dan kelompok, kelompok yang meluas, sebagai pemersatu, tapi tetap namanya kelompok. Kita kadang mengatakan bahwa rohani manusia tergantung pada masyarakat; maksudnya adalah hubungan psikis dengan kelompoknya. Hubungan yang penting dari individu untuk dunia adalah melalui kelompok, kelompok adalah factor yang penting yang membentuk hidup kita. Oleh karena itu psikologi sosial tidak bisa diaplikasikan pada psikologi individu yang lama pada sejumlah orang. Beberapa tahun lalu saya pergi ke sebuah kuliah tentang "Psikologi Sosial," sebagai pokok bahasannnya. Tidak ada sepatah kata pun mengatakan kecuali pada sistem saraf dan aspek lain dari psikologi individu, tetapi pada saat terakhir dosen mengatakan kepada kami bahwa seandainya dia memiliki waktu untuk menerapkan apa yang telah dikatakan sebagai kondisi sosial! Hal ini mengingatkan saya pada proses mental seseorang, ketika ia ingin mengetahui sesuatu tentang metafisika Cina, pertama dia mencari ensiklopedia dan metafisika Cina dan mencarinya bersamaan. Psikologi baru harus menempatkan seseorang sebagai bagian warisan mereka, kecenderungan mereka, lingkungan mereka, dan kemudian memusatkan perhatian pada interelasi mereka. Penelitian laboratorium yang dilakukan secara hati-hati harus menemukan kondisi yang membuat kemungkinan interelasi, yang menghasilkan suatu interelasi. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 17 Beberapa penulis membuat kecenderungan berfikir sosial pada bagian individu yang dijadikan sebagai subjek psikologi sosial, tetapi kecenderungan seperti itu masih dalam ranah psikologi individu. Sebuah tindakan sosial bukan merupakan inisiatif individu dengan aplikasi sosial. Definisi lama dari kata sosial telah menjadi luar biasa untuk membuat kebijakan politik, kebijakan sosial tidak dibuat untuk kebaikan orang tetapi kebijakan yang dibuat oleh orang-orang, dan lain-lain. Kita membaca dalam karya seorang sosiolog benua, "Ketika social akan lahir dalam otak manusia, tapi social tidak akan pernah lahir dalam otak manusia. Psikologi social yang baik akan menentukan seberapa jauh factor social ikut menentukan kesadaran individu. Ilmu jiwa social harus memperhatikan dirinya terutama dengan _interaction_ pikiran. Psikologi awal hanya didasarkan pada studi individu; sosiologi awal didasarkan pada studi masyarakat. Tetapi tidak ada istilah sebagai "individu," tidak ada istilah sebagai "Masyarakat", yang ada hanya kelompok dan unit kelompok – individu sosial. Psikologi sosial harus dimulai dengan studi kelompok yang intensif , proses selektif yang terus ada di dalamnya, yang membedakan reaksi, persamaan dan unlikenesses, dan energi spiritual yang menyatukan mereka. Penerimaan dan hidupnya psikologi baru akan menjauhkan dengan psikologi partikularistik: aturan kesepakatan, aturan mayoritas, kepemimpinan eksternal, perang industri, perang nasional dan lain-lain. Dari analisis kelompok harus mendatangkan sebuah pemahaman pemikiran kolektif dan perasaan kolektif, dari hal yang umum akan menghasilkan aktivitas terpadu, sifat sebenarnya dari kebebasan, ilusi diri dan lain-lain, kesatuan penting dari seseorang, sebenarnya adalah patriotisme, dan seluruh rahasia 18 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen kemajuan kehidupan adalah sebagai pengembangan yang murni yang menghasilkan komunitas yang sejati. Semua orang berpikir menuntut sebuah negara baru. Pertanyaannya adalah – bentuk negara apa harus dibentuk? Tidak ada salah satu dari kita yang dapat memberikan jawabannya sampai kita mempelajari orang-orang dalam pergaulan dan menemukan hukum asosiasi. Ini belum dilakukan, tapi kita sudah dapat melihat bahwa ilmu politik yang tidak didasarkan pada pengetahuan tentang undang-undang dasar dari suatu penelitian tentang kelompok akan segera memperlihatkan sesuatu yang paling kejam. Reaksi Sindikalisme terhadap lembaga yang disebut politik "metafisik" yang didasarkan pada "hak obyektif," pada fungsi, pada konsepsi atas model dasar yang akan menekankan objek terkait dan bukan hubungan yang terkait satu sama lain. Psikologi baru melangkah lebih jauh dan melihat ini sebagai sesuatu, tetapi bagaimana bisa salah satu hal tersebut akan dibahas secara singkat? Kita harus meneliti seseorang dalam pergaulannya ? Seseorang yang masih muda yang memiliki aktualisasi dalam hidup, politisi praktis, anggota konvensi konstitusional, para pemimpin buruh - semua ini harus mendasarkan pekerjaan mereka pada prinsip-prinsip psikologi kelompok. Alasan mendasar untuk studi psikologi kelompok adalah bahwa tidak ada yang bisa memberi kita demokrasi, kita harus belajar demokrasi. Untuk menjadi demokrat tidak untuk memutuskan suatu bentuk tertentu dari asosiasi manusia, tetapi untuk belajar bagaimana untuk dapat hidup dengan orang lain. Seluruh gerakan tenaga kerja yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui bagaimana untuk hidup bersama-sama daripada penolakan sengaja atas keadilan. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 19 Masalah dengan sindikalisme untuk memperoleh keberhasilannya tergantung pada tindakan kelompok dan kita tahu hampir tidak ada hukum kelompok. Saya telah menggunakan kelompok dalam buku ini dengan arti seseorang yang melakukan asosiasi berdasarkan hukum interpenetrasi sebagai lawan hukum crowd - saran dan imitasi. Hal ini dapat dianggap sebagai definisi yang sewenang-wenang, tapi tentu saja apalah arti sebuah nama, Saya hanya ingin menekankan fakta bahwa seseorang yang mengadakan pertemuan di bawah dua rangkaian undang-undang yang berbeda-beda. Psikologi sosial dapat mencakup baik psikologi kelompok dan psikologi kerumunan, tetapi dari keduanya yang lebih penting adalah psikologi kelompok. Selama bertahun-tahun kita telah didominasi oleh sekolah yang mengajarkan bahwa orang bertemu bersama-sama diatur oleh saran dan imitasi, dan perhatikan kekurangannya telah dicover oleh semua proses interaksi social yang nyata yang kita miliki dalam kelompok tapi tidak di tengah orang banyak. Bagaimana seseorang berperilaku di keramaian, dan hubungan konsepsi antara kerumunan politik untuk demokrasi. Sementara kita mengakui bahwa seseorang lebih sering pada saat ini berkumpul berdasarkan aturan kerumunan dari pada kelompok, saya percaya kemajuan tergantung pada kelompok, dan, oleh karena itu, bahwa kelompok tersebut harus menjadi dasar progresif psikologi social. Proses kelompok berisi rahasia kehidupan bersama, merupakan kunci untuk demokrasi, pelajaran utama bagi setiap individu untuk belajar, harapan utama kita untuk politik, sosial, kehidupan internasional di masa depan. Itulah dasar dasar proses pembentukan kedaulatan. 20 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen BAB IV PRINSIP-PRINSIP KELOMPOK Prinsip-prinsip kelompok berdasarkan buku-buku yang dia baca dalam bidang filsafat, psikologi, ilmu politik, dan ilmu hukum. Dia menjelaskan berdasarkan pemahaman Johan Fichte (17621814), tentang mentornya Anna Thompson, yang dia tulis. Fichte memadukan sebuah nasionalisme dimana kebebasan individu dibatasi oleh kepentingan kelompok. Dia meyakini bahwa seseorang tidak dapat keluar dari pengaruh kelompok social mereka, dan ego individu adalah milik ego yang lebih luas yaitu ego kelompok. Menurut Fichte eksistensi ego terbesar merupakan ego masyarakat dunia dimana kita hidup. Dalam buku keduanya “The New State: Group Organization the Solution of Popular Government”, yang diterbitkan pada tahun 1918, Follett menunjukkan esensi dari prinsip kelompok yang membawa perbedaan individu dan mengintegrasikannya pada suatu kesatuan. Follett mengutip pilsuf yunani abad 16 SM yang bernama Heraclitus Ephesus, yang mengatakan hasrat alamiah yang bergelora berlawanan dan melengkapi keselarasan tidak keluar secara serupa. Dalam filosopi Heraclitus semua mengalir, menurut logika Hegelian atau dialektik dari tesis, antithesis dan sintesis menemukan ekspresinya. Follett tidak sepenuhnya menganut Hegelian dan beranggapan apa yang diinterpretasikan oleh pemikiran Hegelian terhadap makna bahwa negara berada di atas dan berkuasa pada warga Negara adalah kesalahpahaman seperti yang diungkapkan Follett : Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 21 Ketika kita mengatakan bahwa seseorang berasal dari masyarakat, hal itu tidak berarti bahwa seseorang itu lebih tinggi dari masyarakat. Makna terdalam kehidupan adalah interalasi antara seseorang dengan masyarakat dan sebaliknya pada waktu yang sama. Ungkapan “interelasi” dan “membuat” akan menjadi bentuk catatan Follett pada respon lingkaran. Membangun suatu pemikiran dan pemikiran lainnnya, Follet menantang asumsi politisi pada periode itu. Follett percaya bahwa untuk menemukan manusia yang sesungguhnya itu adanya di dalam suatu organisasi. Menemukan potensi individu itu potensial kalau mereka berada dalam suatu kelompok. Manusia menemukan alam sesungguhnya, mendapatkan kebebasan sesungguhnya hanya melalui kelompok. Prinsip kelompok Follett menjadi psikologi baru dan melepaskan keyakinan yang sudah melekat bahwa pemikiran, perasaan, dan kegiatan individu itu saling ketergantungan. Dia menjelaskan bahwa kelompok dan individu menjadi suatu eksistensi yang simultan dan percaya bahwa dalam kelompok manusia itu ada hak-hak kelompok. Menurut Follett hanya melalui keanggotaan suatu kelompok seseorang dapat menemukan jati dirinya. Berdasarkan prinsip kelompoknya, Follett menyimpulkan bahwa jati diri seseorang itu adalah jati diri kelompok., dan seseorang tidak punya hak untuk dipisahkan dari kelompok atau melawan kelompok. Dalam catatan yang berlawanan dengan pemerintah bahwa pemerintah itu melindungi hak-hak individu, dia menyarankan konsep baru demokrasi. Demokrasi kemudian menjadi semangat yang besar yang memaksa manusia, manfaat, melengkapi ketidaklengkapan melalui melalui badai bersama-sama berada dalam anggota komunitas kehidupan. Follett merasa bahwa teori pemerintahan yang berdasarkan pada hak-kak individu tidak akan mendapat tempat dalam teori politik modern. Tempatnya, demokrasi kolektif harus dibangun untuk menggerakkan suksesi dari kelompok lingkungan kecil menuju lingkungan kelompok masyarakat, pada kelompok pemerintahan, 22 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen kelompok Negara, dan bahkan pada kelompok keinginan. Merancang sisi isu konflik kelompok potensial, Follett yakin bahwa masyarakat akan tumbuh mencapai kesadaran social baru dan bahwa individu dapat hidup dengan damai dalam suatu “pemerintah dunia.” Buku The New State sudah mulai dengan sebuah eksplorasi kelompok dan pusat sosial dan berubah cepat ke dalam analisis yang lebih luas. Seperti yang ditulis oleh Konopka (1958: 28) unsure yang paling penting adalah : 1. Pengalaman sosial adalah dasar penetapan struktur. 2. Kedaulatan itu relative pada kapasitas aturan itu sendiri, untuk mengatur kelompok atau menetapkannya. 3. Menetapkan struktur merupakan ekspresi dari unsur untuk mengidentifikasi tujuan. 4. Tujuan kelompok bukan hal yang khusus tapi ekspresi umum keinginan individu 5. Pengalaman yang kaya hanya dapat datang melalui pengalaman aktual dalam kehidupan kelompok. 6. Individu dan kelompok bukan hal yang antithesis 7. Individu adalah unit terakhir yang lebih mudah diubah daripada kelompok 8. Tidak ada kontradiksi yang penting antara warga Negara dan pemerintah 9. Kebebasan dan dteminisme tidak berlawanan 10. Diri sendiri dan orang lain bukan hal yang berlawanan Follett menempatkan individualitas dalam konteks social dan menekankan pada relationship (hubungan). Individu diciptakan oleh proses social dan proses seharihari. Individualitas adalah kapasitas unit. Diri kita adalah bagian dari orang lain dalam kelompok. Menjadi seorang demokrat bukan untuk memutuskan bentuk yang baku mengenai hubungan manusia., hal ini untuk mempelajari bagaimana hidup bersama orang lain. Proses kelompok berisi rahasia kehidupan kelompok, itulah kunci demokrasi, Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 23 itulah guru pelajaran bagi setiap individu untuk dipelajari, itulah harapan terpenting atau politis, social, kehidupan internasional di masa depan. Pendidikan bertetangga adalah salah satu kunci untuk intervensi social, dan kelompokm sebagai sarana sentral. Pengalamannya di Roxbury dan tempat lainnya telah mengajarkannya bahwa bukan mustahil bagi pekerja terlibat dalam kelompok local dan mengembangkan kapasitasnya untuk bertindak dan meningkatkan kualitas hidup para anggotanya. Dia telah merealisasikan dua aspek dalam kelompok yaitu : kesatuan individu dan seorang individu dalam kesatuan yang lebih luas. Dia menjelaskan bahwa kemauan dan perubahan yang terjadi itu keliru jika tidak menggunakan proses kelompok. Latihan demokrasi tidak dapat dilakukan jika tidak melaksanakan sendiri demokrasi. Setiap orang membutuhkannya tidak hanya yang tua saja tapi juga bagi yang muda. Pendidikan adalah proses berkelanjutan itulah yang sebenarnya. Tidak ada akhir bagi pendidikan selama kita hidup. Kehidupan dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Kita membutuhkan kehidupan dalam lingkup universal, kita lebih membutuhkan pendidikan dalam hidup kita setiap saat bagi kita semua. Jadi dimanapun kita berada. Kapan saja, siapa saja setiap orang tentunya membutuhkan pendidikan. Komunitas center adalah sekolah berkelanjutan yang riil di amerika, universitas sesungguhnya bagi demokrasi yang sesungguhnya yang harus kita fahami betul. Kita harus mengembangkan dan memperdalam kehidupan asosiasional. Kita dapat mengaktulisasikan demokrasi yang sempurna, tergantung pemahaman kita bahwa manusia menciptakan kekuatan, dan bahwa ia mendapat kekuatan ini melalui kapasitas untuk bergabung dengan orang lain untuk membentuk keseluruhan yang nyata, sebuah 24 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen kelompok yang hidup. Mari kita lihat, karena itu, apa tandatanda yang terlihat dari kelompok. Prinsip di tempat kerja. Pertama, gagasan pendidikan kita cepat berubah. Tujuan utama pendidikan sekarang adalah sesuai dengan anak ke dalam kehidupan masyarakat, kami tidak berpikir tentang perkembangan "individu" kecuali sebagai kontribusi untuk itu. Atau akan lebih mendekati kebenaran untuk mengatakan bahwa kami mengakui bahwa perkembangan individu itu pada dasarnya hanya itu. Metode mencapai ini adalah terutama melalui (1) pengenalan kerja kelompok di tempat bacaan individu (2) penambahan mata pelajaran kejuruan, kurikulum dan pembentukan sekolah kejuruan, dan (3) penyelenggaraan bimbingan departemen kejuruan dan biro penempatan sekolah umum. Di banyak kota-kota besar Amerika Serikat, sekolah negeri memiliki departemen bimbingan kejuruan, dan tidak menganggap bahwa sekolah telah melakukan tugasnya sampai mereka telah membantu anak untuk memilih pekerjaan untuk hidupnya, telah melatih dia, dan telah benar-benar menemukan pekerjaan, ketika dia sudah terjun ke masyarakat. Hal ini dilakukan secara bertahap menerima bahwa ini adalah fungsi dari negara, dan beberapa dari lembaga negara sedang mempertimbangkan penggunaan dana untuk pelaksanaan pada departemen tersebut. Sangat menarik untuk memperhatikan bahwa seluruh konsepsi Biro Anak-anak melakukan hal hal itu agar sesuai dengan kehidupan anak-anak dalam masyarakat. Gagasan lebih lanjut pendidikan sebagai proses yang berkesinambungan, yang tidak berhenti di usia 14 atau 21 atau 60 tahun, bahwa seseorang harus berkaitan dengan masyarakat tidak hanya melalui jasa yang diberikan dan manfaat diterima tetapi dengan proses stabil persiapan sosial dan kehidupan sipil, akan dibahas nanti. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 25 Objek kepala pelayanan sosial medis untuk menempatkan orang ke dalam hubungan yang harmonis dan bermanfaat, bukan hanya karena penyakit telah sementara tidak ada dari masyarakat, namun karena seringkali kurangnya adaptasi yang telah menyebabkan penyakit. Teori yang berbeda yang kami tunjukkan, dengan jelas imigrasi pertumbuhan ide masyarakat. Pertama muncul ide penggabungan: tugas utama kami untuk semua orang yang datang ke Amerika adalah untuk mengasimilasi mereka dengan cepat dan sedapat mungkin. Kemudian orang bereaksi melawan teori dan berkata, "Tidak, kami ingin semua Italia harus ditawari, semua Aram dapat memberikan kita; kekayaan peradaban ini tidak boleh ditelan dalam diri kita "Jadi Koloni terpisah menganjurkan, dorongan organisasi terpisah. Banyak artikel ditulis dan pidato dibuat untuk menyebarkan pemikiran. Tapi sekarang adalah ide yang muncul - gagasan masyarakat. Kami tidak ingin orang Swedia dan Polandia akan hilang dalam terdiferensiasi secara keseluruhan, tapi juga kita tidak ingin semua kejahatan metode yang separatis, kita berusaha untuk menampung seluruh nya. Kami ingin semua orang-orang ini berbeda untuk menjadi bagian dari komunitas yang benar – saling memberi dan menerima. Hanya dengan begitu citacita akan memperkaya hidup mereka dan kita. Sekali lagi perlakuan kita sekarang menunjukkan kejahatan masyarakat dalam dua macam prinsip: (1) ide tanggung jawab masyarakat untuk menyebarkan kejahatan dengan cepat, (2) kita terlalu cepat tumbuh melampaui gagasan menghukum penjahat belaka, obyek kita adalah untuk menempatkan mereka ke dalam masyarakat. Pertama, gagasan yang menumbuhkan tanggung jawab masyarakat terhadap kejahatan. Kita membaca pada bagian ilmu pidana baru yang tertulis "Kejahatan berdasarkan 26 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen analisis terakhir tidak dapat diatasi setelah penangkapan tapi sebelumnya, " kejahatan akan dihapuskan oleh perubahan lingkungan dan bahwa "lingkungan diubah oleh undang-undang perburuhan anak dan perlindungan anak, oleh undang-undang perumahan dan sanitasi yang baik, oleh pencegahan tuberkulosis dan penyakit lainnya, dengan memberikan kesehatan, fasilitas rekreasi , dengan jaminan kerja, oleh asuransi terhadap kematian, industri dan beban keuangan kematian dan penyakit, dengan pelatihan kejuruan yang sesuai, oleh semua yang menambah manfaat kehidupan manusia dan memberi kita motif yang lebih tinggi dan lebih tajam untuk pengendalian diri, berusaha lebih keras dan penghematan. "Kami melakukan itu tentu saja tidak membebaskan individu dari tanggung jawab, tetapi harus dibagi oleh seluruh lapisan masyarakat di mana dia hidup. Kedua, ide lama atas hukuman yang adil, peninggalan balas dendam pribadi; hukuman ini berupa kurungan, daripada menjaga orang di luar masyarakat. Ide baru ini kontras dengan sehurusnya: seharusnya bergabung dengan masyarakat dengan mencari tahu bagian mana yang paling sesuai dengannya untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan pelatihan untuknya. Seorang mantan Komisaris Evaluasi di New York mengatakan kepada saya bahwa sejumlah orang, termasuk beberapa hakim, menantikan waktu yang tepat untuk membuat "hukuman" atas kejahatan, melakukan beberapa remisi pelayanan sosial agar sesuai dengan pidana dalam tatanan sosial. Seorang laki-laki yang telah dijatuhi hukuman atas kejahatannya, tetapi memiliki kemampuan mengorganisir telah dikirim untuk mengawasi reklamasi dari beberapa saluran besar lahan pertanian yang ditinggalkan, dan telah bekerja, sehingga sejumlah hakim ingin mencoba eksperimen serupa. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 27 Jadi penjahat yang datang ditunjukkan bahwa kejahatan mereka tidak hanya telah melawan individu tetapi melawan masyarakat, yang telah memisahkan mereka dari komunitas mereka dan bahwa tujuan penahanan mereka adalah agar mereka dapat belajar bagaimana menyatukan diri dengan komunitas mereka. Sistem koloni berarti bahwa mereka harus belajar untuk hidup dalam sebuah komunitas seakan-akan hidup dalam masyarakat. Inilah tujuan Mr William George "Sanitarium Sosial," dimana laki-laki ditempatkan di serangkaian desa pertanian, memerintah diri mereka sendiri, member dukungan sendiri dan juga keluarga mereka sejauh mungkin, dan lulus dari "desa" untuk "Desa" dalam perjalanan mereka menuju masyarakat dimana kejahatan mereka telah memisahkan mereka. Prinsip yang sama, untuk membuat hidup sementara di bawah persiapan hukuman untuk kehidupan masyarakat, mendasari karya Mr Osborne di Sing Sing. Melalui Liga Reksa Kesejahteraan ia mencoba mengembangkan rasa tanggung jawab kepada masyarakat, pertama menanamkan perasaan semua yang ada komunitas dalam penjara. Semua orang tahu kesetiaan geng: itulah tujuan Mr Osborne membangun hal di atas. Menurutnya mereka tidak bisa merasakan tanggung jawab pada sebuah komunitas luar ketika mereka tidak ada di dalamnya kecuali mereka ada di dalam masyarakat dan memiliki kesadaran belajar. Dia tidak memberikan rekreasi bagi mereka semata-mata untuk kepentingan rekreasi, ia tidak mengizinkan mereka memiliki pemerintahan sendiri karena apapun gagasan abstrak terhadap keadilan dari pemerintahan sendiri, ia mencoba membawa orang-orang Sing Sing pada kenyataan sebuah komunitas, menanamkan rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Dua orang yang telah melarikan diri dari Sing Sing di tahun 1916 dan secara sukarela kembali dan belajar lagi. 1. Sistem pertanian industrial yang baru untuk menggantikan Sing Sing 28 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen sebagian besar didirikan pada ide masyarakat. 2. Prinsip tanggung jawab masyarakat atas kejahatan dan perlunya menyesuaikan pelaku ke dalam kehidupan masyarakat – dasarnya kerja bagi pengadilan anak-anak. Percobaan petugas dalam bertugas tidak hanya membina anak lagi dalam hubungan yang layak, tetapi ia harus berusaha untuk melihat bahwa kehidupan masyarakat harus menyentuh anak-anak kepada semua pihak dalam membantu mereka dengan cara yang tidak berbahaya. Tugas masa depan bagi pengadilan anak-anak adalah untuk mengatur kembali kelompok-kelompok anak sebagai bagian dari sistem percobaan. Pengalaman kita semua menunjukkan kepada kita tentang nilai dengan menggunakan insentif kelompok. Persetujuan atau Penyangkalan pada sesama laki-laki merupakan faktor mendesak di tempat kami hidup; seorang pria dapat bebas apapun hukumannya yang lebih baik berada di klub. Itu adalah gagasan hukuman masyarakat seperti bagian yang menarik dari "Little Commonwealth" yang didirikan oleh Homer Lane dekat Detroit untuk anak laki-laki dan perempuan yang sedang dalam masa percobaan. Jika anak laki-laki tidak bekerja dia tidak dihukum untuk itu, dia bahkan tidak pergi tanpa makanan, tetapi seluruh persemakmuran harus membayar dari pendapatan mereka. Tekanan moral seluruh masyarakat untuk menanggung anak itu untuk melakukan bagian dari pekerjaannya – suatu insentif menurut Mr Lane lebih kuat daripada hukuman apapun. Seorang kolonel tentara Amerika mengatakan bahwa pelanggaran lebih sedikit dilakukan di tentara kita daripada di tentara Continental, bukan karena sifat manusia yang berbeda di Amerika tapi karena metode disiplin tentara kita berbeda: kebiasaan di tentara kita adalah untuk menghukum sebuah kelompok untuk pelanggaran Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 29 individu, kelompok, oleh karena itu, terlihat oleh anggota sendiri. Prosedur pengadilan kita juga menunjukkan tandatanda perubahan arah kepada pengakuan prinsip kelompok. Sampai baru-baru ini kami telah memiliki di pengadilan kami dua pengacara, masing-masing menjunjung tinggi pada sisi perjuangan nyata, tidak ada upaya satu fihak harus menang atau yang lainnya kalah; hakim bertindak sebagai wasit. Tapi Rekonsiliasi Pengadilan Cleveland (dan beberapa kota barat lainnya) menandai langkah lama di muka. Hal ini tidak jauh dengan pengacara, masing-masing berdebat satu sisi, hakim membuat kesepakatan dengan kesepakatan langsung dengan pihak yang bersengketa, mencoba untuk membuat mereka melihat bahwa mungkin dapat mencapai harmonisasi perbedaan mereka. Di pengadilan kota kami, untuk memastikan, kepala sekolah berfungsi hakim telah lama bukan untuk menghukum tetapi untuk mengambil tindakan orang-orang yang akan menempatkan individu lagi dalam kelompok, tapi ini hanya berlaku untuk kasus pidana, sedangkan Rekonsiliasi Pengadilan Cleveland, mengikuti praktek konsiliasi pengadilan negara-negara benua tertentu [1] berkaitan dengan kasus perdata. Perancis, Norwegia, Swiss. Di Norwegia dikatakan bahwa lebih dari tiga-perempat dari kasus-kasus yang datang sebelum pengadilan konsiliasi diselesaikan tanpa tuntutan hukum. Untuk juri kurasa kita selalu punya contoh ide kelompok dalam kehidupan praktis. Di sini tidak ada pertanyaan yang mengharuskan memiliki ide yang sama. Di legislatif dan komite legislatif kita mendapatkan sedikit pemikiran terpadu karena organisasi partai mereka; bahkan di antara anggota partai yang sama pada sebuah komite ada banyak perbedaan, untuk mencegah interaksiyang murni kita harus memiliki. Gubernur komisi di sisi lain, mendengar kedua belah pihak, mendatangkan 30 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen banyak ahli dan mencoba untuk menghadiri penilaian yang kontradiktif. Dimanapun telah terjadi atomisme sosial kita lebih jelas yang disebabkan karena kurangnya perencanaan kota.: (1) Kita telah membangun satu bangunan yang indah tetapi tidak ada rencana untuk membangun seluruh kota, (2) dan yang lebih penting, kita tidak bisa mendapatkan rencana secara umum untuk kota-kota agar dapat diterima karena individu pemilik properti (ini disebut individualisme!) harus dilindungi dari kepentingan masyarakat. Perencanaan kota meliputi tidak hanya rencana kota yang indah tetapi untuk semua kebutuhan sehari-hari - jalan-jalan, peraturan lalu lintas, perumahan, sekolah, industri, transportasi, fasilitas rekreasi, kami tidak bisa menjamin hal-hal sementara pemilik properti yang dilindungi haknya. " Protes marah yang berkembang dari pemilik real estat saat diusulkan untuk mengatur ketinggian bangunan kami dengar di kota kami. Perjuangan untuk meringankan dan udara di rumah-rumah petak telah diperjuangkan se langkah demi selangkah. "Hak" diklaim sebagai hak setiap orang untuk melakukan apa yang dia suka dengan propertinya. Sekarang kita mulai mengakui kesalahan ini, dan untuk melihat bahwa hal itu bukan individualisme tapi anarki yang kita baru bangun hukumnya berusaha untuk membunuhnya. Tidak ada pemilik real estat yang diperbolehkan untuk melakukan itu dengan harta sendiri yang tidak akan masuk ke dalam kepentingan umum, merencanakan keindahan dan efisiensi kota. Catatan-kunci perencanaan kota- adaptasi baru, adaptasi sarana untuk mencapai bagian demi bagian. Hal ini tidak akan melumpuhkan inisiatif individu tetapi mengarahkannya. Dan point yang menarik bagi kita di sini adalah bahwa orang-orang real estate sendiri kini mulai melihat bahwa bangunan partikularistik telah benar-benar melukai kepentingan real estat. Laporan dari Dewan Penasehat Kepentingan Real Estate Kota New York " mengakui bahwa” Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 31 cahaya, udara dan akses, faktor utama dalam memperbaiki nilai sewa, telah dirugikan oleh bangunan tinggi dan oleh rapatnya bangunan yang tidak tepat atau mengganggu penggunaannya. Mustahil untuk bicara hanya dalam waktu sepuluh menit dengan tokoh real estate, tanpa memperhatikan bagaimana sikap mereka berubah sama sekali setelah sepuluh atau dua puluh tahun terakhir. Moralis digunakan untuk memberitahu kita bahwa satusatunya jalan kemajuan adalah untuk membuat orang mau menyerahkan mereka sendiri demi kepentingan orang lain. Tapi ini bukan hal sebenarnya yang harus dilakukan. Mereka datang untuk melihat bahwa kepentingan mereka dalam jangka panjang bertepatan dengan kepentingan semua anggota kota yang lainnya. Semakin dikenalnya prinsip kelompok dalam dunia bisnis tertentu yang menarik bagi kami. Perkembangan metode bisnis ini menunjukkan kepada kita bahwa argumen lama tentang kerjasama dan persaingan tidak berbuah. Kerjasama dan persaingan dibawa ke dalam sebuah sintesis yang lebih besar. Kami hanya memasuki era hidup kolektif. Apa kebutuhan dunia sehari-hari adalah pemikiran koperasi. Dunia bisnis tidak pernah lagi untuk diarahkan oleh kecerdasan individu, tetapi dengan kecerdasan berinteraksi dan terus-menerus mempengaruhi satu sama lain. Setiap tindakan besar mental orang bisnis sama sekali berbeda dari tindakan mental manusia abad yang mengelola sendiri persaingan bisnis. Ada persaingan antara kita tentu saja dengan perusahaan besar, namun kerja sama antara mereka akan datang untuk menduduki tempat yang lebih besar dan relative lebih besar lagi. Kita melihat keadaan ini ini dalam pengaturan sebagian besar yang mencetak kami di Boston, dalam asosiasi perdagangan yang bergabung untuk mendirikan magang sekolah, sistem kredit koperasi, bekerja keluar secara hatihati di beberapa kota barat untuk menghilangkan buruk 32 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen utang, dalam konferensi reguler antara para manajer bisnis department store besar, di kita baru ada Manajer asosiasi kerja di Boston dan di tempat lain, dengan semangat progresif Kamar dagang . Ketika toko besar kami "bersaing" untuk memberikan barang kelas tertinggi dan kualitas layanan terbaik, dan memenuhi konferensi ini untuk membuat "persaingan" efektif, maka kompetisi itu sendiri menjadi semacam kerjasama! Sekarang ada antara tiga puluh sampai empat puluh asosiasi di negara ini. Tukar menukar kulit Belting, contoh "persaingan koperasi," yang sangat baik telah diselenggarakan pada tahun 1915. Beberapa tujuan yang diakui adalah: standardisasi nilai dari kulit, promosi penggunaan sabuk kulit dengan penyelidikan ilmiah yang mungkin digunakan, sistem kontrak yang seragam, sistem biaya akuntansi yang seragam, grafik penjualan harian, laporan statistic bulanan, pengumpulan dan penyebaran informasi biaya relatif bahan baku material dan untuk metode biaya produksi dan distribusi. Seberapa jauh perbedaan dari semangat yang digunakan untuk menghidupkan dunia bisnis! Dalam bisnis modern, kebutuhan semua orang bisa digabungkan, bukan hanya pria yang bisa bergabung tanpa gesekan, tapi siapapun yang bisa mengubah serikat mereka menjadi bagian terpisah. Orang bisnis yang sukses setiap saat dapat menjadi pengawas koperasi. Dunia serta psikolog menempatkan nilai yang lebih tinggi pada pria yang dapat mengambil bagian dalam pemikiran dan tindakan kolektif terpadu, dan memiliki posisi yang lebih tinggi untuk menawarkan dirinya di bidang bisnis dan politik. Sekretaris Komisi menyelidiki subjek yang pintar dalam menguasai rincian, menarik kesimpulan yang disajikan mereka, mungkin jauh pintar dalam hal ini jika dibandingkan dengan setiap anggota Komisi. Tapi Ketua Komisi harus memiliki kelebihan daya yang lebih tinggi - - Kekuatan menyatukan kesimpulan ini dengan kesimpulan lain, kekuatan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 33 penggunaan bahan ini untuk berkembang dengan orang lain merencanakan tindakan. Ini berarti individu yang lebih maju dan membawa harga yang lebih tinggi di pasar terbuka. Ilustrasi lain prinsip kelompok dalam dunia bisnis adalah bahwa korporasi diwajibkan oleh hukum untuk bertindak dalam rapat gabungan, yaitu, tidak bisa mendapatkan suara anggotanya melalui surat dan kemudian bertindak sesuai dengan mayoritas. Tapi yang lebih penting daripada ilustrasi yang belum dijelaskan ini adalah penerapan prinsip kelompok dalam hubungan modal dan tenaga kerja. Orang-orang dari awal sampai akhir melihat bahwa organisasi industry harus didasarkan pada gagasan masyarakat. Jika kita tidak ingin didominasi oleh kepentingan-kepentingan khusus dari kekutan modal, itu sama jelas bahwa kita tidak ingin didominasi oleh khusus kepentingan tenaga-tenaga kerja. Kepentingan modal dan tenaga kerja harus bersatu. Bahkan perundingan bersama adalah hanya sebuah tonggak dalam untuk menerapkan prinsip kelompok. Ia mengakui serikat, bahwa beberapa penyesuaian antara kepentingan modal dan tenaga kerja mungkin terjadi, tetapi masih "tawar-menawar," masih merupakan penyesuaian antara dua pihakyang berperang, masih bertumpu pada dua pilar konsesi dan kompromi. Kita melihat sekarang psikologi yang keliru yang mendasari kompromi dan konsesi. Prakteknya jelas telah lama sia-sia: setiap kali perbedaan apapun "diselesaikan" oleh konsesi, perbedaan muncul lagi dalam beberapa bentuk lain. Tidak akan pernah benar-benar menyelesaikan perbedaan namun sintesis. Tidak heran sindikalis label "kompromi" yang dibuat antara "kepentingan antagonis" itu tidak tulus. Tetapi dengan cara kompromi itu tulus, dan harmoni yang nyata dapat diperoleh hanya dengan integrasi daripada kepentingan "antagonis" yang dapat terjadi hanya ketika kita memahami metode ini. Kesalahan dari sindikalis adalah dalam berpikir kompromi yang merupakan metode 34 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen saja; kesalahan mereka yang mendasar adalah dalam pemikiran bahwa kepentingan yang berbeda sama dengan kepentingan "antagonis" . Kompromi diterima tidak hanya sebagai sesuatu yang tak terelakkan dan seluruhnya tepat, tetapi sebagai fakta yang paling signifikan dari dasar manusia, oleh para ekonom yang termasuk kelompok dari "kelompok sosiolog" yang melihat masyarakat hadir sebagai kelompok yang berperang, idealnya masyarakat harus terdiri dari kelompok-kelompok dalam kesetaraan. Tidak hanya itu, saya percaya, konflik dan kompromi bukan proses sosial yang benar, tetapi juga tidak salah, bahkan pada saat ini, yang paling signifikan, walaupun biasanya dominan, sebagai bagian dari proses sosial. Yang mengintegrasikan gagasan yang datang sebagai bagian dari interpenetration langsung, dan sebagai bagian dari interpenetration langsung yang merupakan konsekuensi dari tumpang tindih keanggotaan kelompok, saya melihat sangat besar terjadi di kelompok yang saya miliki, dan pasti menarik-untuk menggunakan metode masa depan dan asosiasi. Kelemahan Arbitrase dan Konsiliasi Dewan, sifat mereka sebagai anggota "Imparsial" , adalah bahwa mereka cenderung memilih kompromi belaka bahkan ketika mereka tidak secara terbuka melakukan negosiasi antara dua pihak yang bertikai. Saya berbicara secara umum. Memang benar bahwa sejarah menggambarkan kasus yang diselesaikan melalui arbitrase mengungkapkan banyak fakta bahwa "Wasit" telah bersikeras melakukan negosiasi, berlanjut sampai menjadi kenyataan bertepatan dengan kedua belah pihak harus ditemukan. Hal ini mungkin dari apa yang kita lihat di semua sisi yang lebih bersifat "Konsesi" yang kita buat, yang "damai", kurang kita akan dapatkan. Arbitrase wajib di Selandia Baru belum berhasil juga, diharapkan untuk dapat menemukan kerja sama masyarakat antara modal Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 35 dan tenaga kerja. Perkembangan terbaru dari perundingan bersama perjanjian perdagangan dengan perwakilan pengusaha dan pekerja, membawa kita lebih dekat dengan komunitas yang benar tetapi kami belum menemukan dalam hubungan industrial. Hal ini telah lama dikenal di Inggris dan Amerika, tetapi baru-baru ini telah menyebar dengan cepat. Sejarah Perjanjian ini di Inggris dan Amerika adalah cucu studi/penelitian. Salah satu yang paling terkenal di Amerika adalah Mr Justice Brandeis ' skema protokol tahun 1910 untuk industri garmen di New York, yang disediakan untuk pengadilan industri yang dari pengusaha dan dipekerjakan untuk mengatasi semua perbedaan pendapat harus yang harus dibawa, dan untuk enam tahun ini pemogokan dicegah dalam perdagangan jarum New York. Baru-baru ini ditinggalkan. Salah satu yang paling menarik dari Perjanjian Perdagangan dapat ditemukan di Buletin Nasional Departemen Tenaga Kerja, dan satu yang dapat dipelajari selama jangka panjang bertahun-tahun, adalah bahwa antara Kompor Pendiri Asosiasi Pertahanan Nasional (pengusaha) dan Besi Moulders Serikat Amerika Utara. Hal ini tidak hanya bahwa organ permanen "konferensi" (pengusaha dan karyawan diwakili) telah membawa perdamaian ke industri kompor setelah empat puluh tahun pemogokan menyebabkan bencana dan lockouts, tetapi pertanyaan setelah dijawab telah memutuskan pasar tidak boleh diberikan kepada fihak yang terkuat untuk merebut keuntungan, tetapi oleh harmonisasi kepentingan yang nyata. Sebuah ilustrasi yang baik adalah memelihara pertanyaan tentang siapa yang harus membayar untuk patri yang buruk: jawabannya tidak memutuskan sekaligus, masalah kekuatan yang lebih unggul atau kompromi, tapi setelah beberapa bulan ditemukan dasar saling menguntungkan 36 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen Selama beberapa tahun Perjanjian Perdagangan telah ada untuk mempetimbangkan poin kelebihan jam kerja, bukan upah dan jam saja, tetapi banyak pertanyaan manajemen toko, kedisiplinan dan lain-lain turut dibahas. Selain memiliki bekal pengetahuan yang diperoleh melalui konferensi bersama juga diperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk pengendalian bersama yaitu pekerja harus tahu biaya produksi dan transportasi, nilai proses relatif yang berbeda untuk produksi, menetapkan pasar, kondisi yang mengatur persaingan produksi dan pemasaran produk dan lain-lain; majikan harus mengetahui kondisi nyata pekerja dan pendapat buruh. Kelemahan mendasar dari perundingan bersama adalah bahwa sementara menyediakan mesin untuk mengatasi keluhan, sementara itu terlihat di masa depan semua keadaan darurat yang mungkin yang mungkin timbul, akan menyebabkan perselisihan antara tenaga kerja dan modal, dan mencari metode untuk mengatasi hal ini, sehingga tenaga kerja langsung di kontrol di dalam industri. Dalam tawar menawar upah dan kondisi kerja kolektif biasanya ditentukan oleh kekuatan relative pekerja dan pengusaha dari kelompok industri. Tidak ada tawarmenawar dalam bentuk apapun, tidak ada negosiasi, adalah kunci bagi perdamaian industri dan kemakmuran; kontrak kolektif harus sesuai dengan kontrak individu. Komunitas adalah kata-kunci untuk semua hubungan negara baru. Serikat pekerja telah lama mencari "Hak," telah melihat perbedaan antara modal dan tenaga kerja sebagai pertentangan , dan telah berusaha menemukan posisi menguntungkan untuk meneruskan pertarungan: sikap ini telah mempengaruhi mereka dalam organisasi internal secara keseluruhan. Dengan mengakui modal yang lebih banyak dibandingkan tenaga kerja maka sikap demikian berarti menyerah. Jika kita menginginkan keharmonisan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 37 antara tenaga kerja dan modal, kita harus menjadikan tenaga kerja dan anggta DPR menjadi satu kelompok: kita harus mengintagrasikan kepentingan dan motif, standar dan cita-cita keadilan. Adalah suatu kesalahan untuk berpikir bahwa kemajuan sosial tergantung pada semua kejadian apa pun yang terjadi pada orang yang bekerja: beberapa orang mengatakan bahwa mereka harus diberikan lebih banyak materi dan semuanya akan baik, beberapa berpikir mereka harus diberikan "pendidikan" lebih dan dunia akan damai. Kesalahan yang sama untuk berpikir bahwa apa yang kita butuhkan adalah konversi untuk "tidak mementingkan diri sendiri" dibandingkan kelompok kapitalis. Mereka yang mendukung profit sharing ini tidak membantu kami. Pertengkaran pemilik antara modal dan tenaga kerja tidak pernah bisa diselesaikan dengan alasan material. Inti dari pertengkaran bukan pada keuntungan dan upah - tapi kontrol bersama industri. Ada kecenderungan peningkatan beberapa tahun terakhir ini, para majikan mengambil karyawan mereka ke dalam dewan mereka. Hanya sekedar papan "penasihat" untuk berkonsultasi tentang keluhan, melalui komite bersama untuk keselamatan, kesehatan, standardisasi, upah, dan lain-lain untuk melihat kenyataan dalam manajemen . Ketiga perusahaan yang telah melakukan pendampingan manajemen diatas adalah Co PrintzBiederman Cleveland, Wm tersebut. Filene's Sons Co dari Boston dan AS Co Cartridge dari Lowell. Tetapi bahkan dalam bentuk terendah jenis kerjasama baru ini kita memperhatikan dua poin: dewan penasehat biasanya badan perwakilan dipilih oleh karyawan, dan mereka berkonsultasi secara keseluruhan, bukan secara individual. Kekurangan dalam dewan penasihat tidak begitu banyak seperti yang sering difikirkan, 38 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen karena manajemen masih menyimpan semua kekuasaan di tangannya sendiri, sebagai pejabat perusahaan tidak duduk dengan penasihat dalam konsultasi bersama. Namun ada, berbagai metode. Dalam beberapa toko komite penasihat bertemu dengan pejabat perusahaan. Beberapa perusahaan menempatkan lebih banyak pertanyaan penting tentang kondisi kerja sebelum badan-badan ini dibandingkan perusahaan lain berpikir praktis. Majikan diberikan sedikit hak untuk mengangkat atau memberhentikan karyawan, tapi harus diputuskan bersama dengan karyawan. Biasanya manajemen memiliki kekuatan tetap akhirnya di tangan sendiri. Tetapi tidak begitu kasus Wm. Filene Putra Co,Boston, yang telah pindah ke perusahaan lain di pendampingan manajemn. Di sini karyawan berhak dengan suara dua-pertiga untuk mengubah, memulai, atau mengubah setiap aturan yang mempengaruhi disiplin atau kondisi kerja karyawan toko, dan suara itu sekaligus diterapkan dalam hak veto dari manajemen. Selanjutnya keluar, dari sebelas anggota dewan direksi, empat adalah perwakilan karyawan. Kami memiliki sejumlah contoh kecil prinsip pengakuan kelompok dalam industri. Contoh menarik adalah peralatan toko/benda peran kantor di Cadbury , di mana upah dihitung berdasarkan output dari keseluruhan pekerja. Keuntungan besar dapat dinikmati oleh para pejabat perusahaan dan pekerja kalau bekerja bersama-sama di dewan atau komite (komite lokakarya, dewan disiplin , dewan penasehat, dewan direksi, dan lainlain adalah sama dengan konferensi regular Persetujuan Perdagangan bersama : majikan dan pekerja sehingga dapat belajar untuk berfungsi bersama-sama dan mempersiapkan jalan untuk mengontrol bersama. Lokakarya komite harus didorong untuk menghapus keluhan dan lain-lain, karena dalam komite workshop bersama, manajer dan pekerja belajar untuk bertindak bersama-sama. Demokrasi industri adalah suatu proses, Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 39 suatu pertumbuhan. Kontrol industry bersama dapat didirikan oleh beberapa kelompok, tapi itu tidak akan menjadi hal yang utama sampai proses pengendalian bersama dipelajari. Yang pasti, komite lokakarya yang independen dari manajemen sering dianggap komite terbaik untuk para pekerja karena mereka dapat menjaga kebebasan diri mereka untuk mempertahankan dan berjuang untuk kepentingan pekerja. Pertanyaan tenaga kerja - Apakah pertikaian antara pemilik modal dan tenaga kerja harus diakhiri dengan cara melawan dan menaklukan atau belajar bagaimana fungsi bersama-sama dijalankan ? Saya sepenuhnya menghadapi kenyataan bahwa banyak pendukung pekerja percaya pada apa yang mereka sebut pengakuan yang jelas bahwa kepentingan modal dan tenaga kerja saling bertentangan. Saya percaya bahwa perang negara dan perang antara pekerja dan pemilik modal akan berakhir, akan datang cara yang persis sama: dengan membuat bangsa-bangsa menjadi satu kelompok, dengan membuat pemilik modal dan tenaga kerja bersatau dalam satu kelompok. Kemudian kita akan belajar untuk membedakan antara kepentingan yang benar dan jelas, atau lebih tepatnya, antara jangka panjang dan kepentingan langsung ; maka kita akan menyerah pada gagasan "antagonisme," yang statis milik dunia, dan hanya melihat perbedaan , yaitu yang mampu berintegrasi. Ini bukan tujuan pengobatan idealis masalah tenaga kerja. Peningkatan upah dan penurunan biaya produksi pernah dianggap sebagai antagonisme yang tak bisa dicapai - sekarang mereka melakukan persetujuan tentang pengalaman masalah umum. Jika harapan itu disetujui untuk ditinggalkan sebagai suatui visioner atau idealis, kita merasa bersedih. Sekarang banyak orang membuat perbedaan, penghargaan antara produksi dan distribusi : kepentingan pemilik modal dan 40 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen tenaga kerja adalah sama. Ketika reorganisasi dunia usaha, yang tidak lagi utopis untuk berpikir lebih lanjut telah diwujudkan, maka dalam distribusi juga kita akan dapat melihat kepentingan yang sama antara tenaga kerja dan pemilik modal. Sebagai tanda yang paling penuh harapan dalam industry pengobatan sekarang adalah pengakuan bahwa pria dengan naluri fundamental dan merupakan kebutuhan sangat penting dan jantung dari masalah tenaga kerja, sehingga tanda yang paling penuh harapan adalah kita harus memanfaatkan kekuasaan konstruktif sepenuhnya yang akan dirilis oleh pendekatan psikologis untuk masalah industri, adalah saham yang berangsur-angsur meningkat dari pekerja dalam pengendalian industri yang sebenarnya. Pengakuan masyarakat terhadap individu atau kelas, ditandai dengan semakin menjauhnya sikap kepentingan pekerja terhadap kepentingan modal, adalah yang paling mencolok menurut sudut pandang kita tentang laporan terkenal yang dirumuskan oleh sub-komite dari Partai Buruh Inggris pada musim gugur 1917. Dalam salah satu dari empat "Pilar" tatanan sosial yang baru berdiri ini sebagai fitur yang paling dominan. Penjelasan pertama, Penegakan Minimum Universal Nasional, secara eksplisit menyatakan bahwa bukan untuk melindungi individu atau kelas, tetapi untuk "Menjaga" "komunitas" terhadap degradasi " yang membahayakan standar kehidupan. Penjelasan yang kedua, Pengendalian Demokrasi Industri, mengusulkan kepemilikan nasional dan administrasi kereta api, terowongan tambang dan "industri utama lainnya ... sebagai kesempatan menawarkan, "dengan" peningkatan partisipasi stabil dari pekerja dalam manajemen yang terorganisir, "perpanjangan perusahaan kota untuk perencanaan perumahan dan kota, perpustakaan umum, music dan rekreasi, dan penetapan harga.i "Pilar," ini juga, mengatakan, bukan ukuran kelas, Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 41 tetapi "untuk menjaga kepentingan masyarakat secara keseluruhan. " Di bawah judul, "Revolusi Keuangan Nasional," pilar ketiga, menyatakan dan meyakinkan, menunjukkan tidak "dalam kepentingan pencari nafkah sendiri." Di bawah pilar keempat , “Tingkat Kesejahteraan dari masyarakat yang baik” dinyatakan bahwa surplus kekayaan harus digunakan untuk kebutuhan masyarakat sehari hari untuk perbaikan terus-menerus dan meningkatkan berbagai perusahaan, untuk penelitian ilmiah dan penelitian murni di setiap cabang pengetahuan, dan untuk promosi musik, sastra dan seni rupa. Usulan untuk penggunaan surplus ini untuk umum baik - dalam penggunaan visi perusahaan yang tegas untuk membangun masyarakat secara keseluruhan ... bahwa Partai Buruh ... kebanyakan memiliki tanda khas pihak politik yang lebih tua . Aku tidak berbicara tentang gerakan koperasi dan jual beli karena dengan namanya saja sudah jelas ilustrasi poin saya, dan juga karena sangat dikenal oleh setiap orang. Bukti lain penyebaran ide masyarakat adalah penerimaan ide yang luas dari hak masyarakat atas nilai yang diciptakan oleh masyarakat sendiri . 42 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen BAB V RAHASIA KEMAJUAN Sudah kita ketahui bahwa gagasan pokok dalam buku-buku Follett adalah filosofi tentang organisasi, terkait dengan masalah kekuasaan, dan wewenang, tanggung jawab komulatif, hukum situasi, konflik konstruktif, dan empat kaidah koordinasi. Dalam bab ini akan dibahas tentang proses menuju hakekat masyarakat yang maju. Selengkapnya akan diuraikan di bawah ini. Follett mengatakan bahwa inti dari proses social adalah menciptakan nilai-nilai yang selalu baru melalui interaksi dari semua kekuatan kehidupan. Tapi dia juga mencoba untuk menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan ini harus diorganisir; dari tidak ada menjadi ada. Urutan pertumbuhan rohani dalam diri kita selaras dengan hubungan yang baru. Kekacauan, gangguan, kehancuran, datang dari mana-mana menolak sintesis kehidupan. Proses adaptasi itu tidak akan berakhir. Itu berarti bisa dilakukan dengan anggota keluarga sendiri, bermain game di sekolah atau perguruan tinggi, dalam bisnis, atau di manapun di planet ini. Nietzsche berpikir bahwa orang yang menunjukkan kekuatan yang paling tinggi adalah paling berbudi luhur. Bahwa proses kehidupan adalah pemersatu yang diberikan - dia yang menunjukkan daya pemersatu dalam derajat terbesar adalah seorang superman. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 43 Kemajuan tidak ditentukan oleh kondisi ekonomi, kondisi fisik , atau oleh faktor biologis semata, tetapi lebih ditentukan oleh kapasitas kita untuk kerja sama secara tulus. Gagasan tentang kemajuan bertentangan dengan gagasan lama yang sudah mapan. Sekarang kita melihat kebenaran dan kesalahan dalam pernyataan (1) evolusi sosial tergantung pada kemajuan individu berimitasi dengan kerumunan, (2) evolusi yang berarti perjuangan dan kelangsungan hidup adalah kekuatan. Selama beberapa tahun teori yang diterima secara umum proses social adalah menciptakan individu, menyebar ke masyarakat. Kita sudah memeriksa sebagian dari teori ini., marilah kita lihatbagian yang lain - gagasan asal individu. Jika seseorang datang ke hadapan kita membawa sebuah ide, apa yang kita maksudkan dengan mengatakan bahwa ia lebih "tulus " dibandingkan teman-temannya? Sejauh orisinalitas dapat digambarkan, tidak berarti bahwa kapasitasnya untuk bersatu lebih besar, sehubungan dengan factor psikis yang tidak terlihat Atau bahkan jika cukup jelas dalam hal tertentu misalnya individu tertentu membawa ide dari kelompoknya pada saat dia menjadi anggota, tetapi membawanya ke grup, tidak satupun dari kita percaya bahwa gagasan yang muncul spontan dalam benaknya itu independen tidak ada pengaruh dari kelompok sebelumnya Orang ini telah menjadi milik kelompok lainnya, telah membahasnya dengan orang banyak, atau bahkan jika ia telah menjalani hidupnya terpisah dia telah membaca koran dan majalah, buku dan suratsurat, dan ide-idenya telah berbaur dengan orang-orang yang telah ditemui di sana. Dengan demikian gagasan "individu" nya membawa kepada grup bukan benar-benar suatu ide "individu" ; 44 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen tetapi hasil dari proses interpenetrasi, tapi dengan membawanya kepada kelompok yang baru dan merendamnya di interpenetrasi menjadi lebih kompleks. Gagasan kelompok yang membawa pergi sekarang ide pribadinya sejauh kelompok baru yang bersangkutan, dan sebenarnya menjadi agen aktif dalam penyelesaian dan kemajuan masyarakat, hanya dengan menemukan kelompok baru. Proporsi hidup kita lebih stagnan jika kita menolak kehidupan kelompok. Menurut teori lama, individu mengusulkan, masyarakat menerima atau menolak, orang tersebut sampai individu mau menerima atau menolak masyarakata - kedengarannya seperti permainan. Ada sebuah arus teori yang menarik yang langsung hasil dari kesalahan yang berasal imitasi individu dan masyarakat , yaitu, teori orang besar. Meskipun kelihatannya tidak masuk akal waktu ini harus memerangi penciptaan ide khusus namun dalam diskusi teori ini kadang sering ditentang. Pertanyaan yang sering terlontar adalah, "Apakah orang besar menghasilkan lingkungan atau dihasilkan oleh lingkungan ? Tetapi kenyataannya adalah bahwa seseorang dibesarkan oleh lingkungan mereka. Follet telah mengemukakan tentang kesalahan-kesalahan dalam penemuan teori individu dan teori perjuangan. Tapi Follett menggunakan kata perjuangan identik dengan perselisihan, pertentangan, perang, usaha, berjuang, tenaga kerja tak hentihentinya menyesuaikan diri akan selalu menjadi milik kita, tetapi kedua ide itu merupakan kutub yang berlawanan dengan kenyataan. Dalam teori evolusi perjuangan sejati memang selalu beradaptasi. Darwin dan kita semua percaya bahwa penyebab kemajuan peradaban disebabkan oleh kebiasaan sosial manusia. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 45 Ahli biologi terbaru kami memberitahu kita bahwa "saling membatu” adalah faktor utama dalam evolusi. Yang dapat mencapai pembangunan yang maju itulah yang akan makmur. Kita tidak lagi berpikir tentang dunia hewan sebagai dunia yang penuh dengan perselisihan, dalam banyak bentuk kita menemukan tidak ada perselisihan tapi kegiatan terkoordinasi. Ungkapan "saling membantu" dan "kerjasama binatang" itu memang ada, namun konotasinya menyesatkan, ; adaptasi timbal balik, kegiatan terkoordinasi lebih mendekati kebenaran. Hal ini tentu saja membingungkan untuk membuat istilah yang kita gunakan seseorang dalam dunia manusia mentransfer idenya ke dunia hewan Tapi terlalu banyak orang menyarankan berjuang untuk menaklukan dan dominasi; berarti selalu menang dan kalah. Beberapa sosiolog membagi beberapa elemen berbeda suatu kelompok terdiri dari unsur-unsur perjuangan, dan elemen sejenisnya, elemen pemersatu. Tapi perbedaan ini keliru, selama bersikeras, akan terus ada perang antara kelas dan antara bangsa. Kemajuan diuji bukan persamaan atau ketidaksenangan, tapi bagaimana hubungan kita dengan dengan ketidaksengan kita. Apakah kita harus melawan apa saja yang berbeda dengan kita atau menemukan sintesis yang lebih tinggi? Kemajuan masyarakat diukur dengan kekuatan untuk bersatu dalam hidup, secara keseluruhan menghasilkan perbedaan. Selain itu, sekarang kita berpikir tentang kelangsungan hidup kelompok dan bukannya individu. Untuk kelangsungan hidup kelompok anggota yang kuat tidak boleh menghancurkan anggota yang lemah tapi menghargai mereka, karena kekuatan spiritual dan 46 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen sosial yang akan membuat kelompok kuat. Kekuatan kelompok tidak bergantung pada jumlah terbesar orang orang kuat, tetapi pada kekuatan kesadaran antara mereka, yaitu, pada jumlah solidaritas terbaik dalam organisasi. Hanya diri kita yang membuat kelompok, bukan unit individu. Kemajuan manusia harus terdiri dalam memperluas kelompok, memperbanyaknya, dalam hubungan kelompok-kelompok ini. Jika kita menerima hidup sebagai pertempuran tanpa akhir, maka kita akan selalu memiliki kekuatan dan mengatasi kelemahan , baik sebagai individu kuat tidak menaklukkan yang lemah, atau kelompok kuat kelompok tidak menaklukan yang lemah, atau bangsa yang kuat bangsa tidak menaklukan bangsa yang lemah. Tetapi sintesis adalah prinsip hidup, kemajuan metode social. Seseorang telah mengembangkan perjuangan melalui pelajaran bagaimana untuk hidup bersama. Akhir-akhir ini, teori perjuangan telah dialihkan dari perjuangan fisik ke dunia intelektual. Banyak penulis yang melihat masyarakat seperti konflik berfikir terus-menerus dalam bentuk diskusi. Perjuangan lebih baik menggunakan pena daripada menggunakan pedang. Diskusi dianggap sebagai perjuangan, sebuah kesempatan untuk mengadu argumentasi, akan ada konsekuensi kejahatan biasa dari teori perjuangan. Tapi semua itu dangkal. Jika perjuangan sia-sia,maka akan sia-sia seluruhnya. Hal ini bukan perjuangan intelektual yang menandakan kemajuan, tetapi menandakan penemuan metode lain dari perjuangan. Ada rahasia di sini yang akan merevolusi dunia. Ide adaptasi terhadap lingkungan telah begitu erat dihubungkan dengan teori "eksistensi perjuangan”, beberapa orang tampaknya tidak menyadari bahwa Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 47 dalam memberikan usahanya, yang pertama memiliki kekuatan, meskipun dengan konotasi yang agak berbeda. Sekarang kita merasa tidak hanya adaptasi terhadap lingkungan itu kompatibel dengan kerja sama, tapi kerjasama yang menjadi dasar adaptasi terhadap lingkungan. Tetapi lingkungan kita yang sebenarnya bersifat psikis, dan sebagai ilmu mengajarkan adaptasi psikologi, fisik, sehingga kelompok akan mengajarkan rahasia keanggotaan di lingkungan psikis. Kemudian kita harus memahami bahwa lingkungan bukanlah sesuatu yang keras dan kaku terhadap kita, selalu bekerja untuk kita, yang pengaruhnya tidak bisa lepas. Lingkungan bertindak dan bereaksi satu sama lain, tetapi aksi dan reaksi terus terjadi setiap saat, baik diri sendiri dan lingkungan selalu berproses. Individu yang telah dipengaruhi oleh tindakan lingkungan dan lingkungan dipengaruhi oleh individu. Kita akan membutuhkan pemahaman tentang semua pekerjaan konstruktif kita: pengaruh formatif bekerja pada lingkungan yang sudah menanggapi inisiatif, dan inisiatif ini telah dipengaruhi oleh tanggapan. Kita tidak bisa berpolitik praktis tanpa pemahaman sepenuhnya. Kemudian kemajuan harus melalui proses kelompok. Kemajuan menyiratkan menghormati proses kreatif apa adanya. Pukulan terhadap konservatisme yang awalnya tersembunyi-terikat selanjutnya akan memahami kehidupan yang kreatif setiap saat. Apa yang meyebabkan sikap keras, konservatif lupa bahwa yang dikagumi di masa lalu adalah saat-saat ketika orang-orang sudah sangat kasar merusak tradisi, mengabaikan kewajiban, dan menciptakan sesuatu. 48 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen Memang benar konservatifme dan progresivisme benar tidak berlawanan: konservatif tidak suka "perubahan" tetapi mereka juga progresif ingin tumbuh; progresif tidak suka untuk "berdiri diri," namun mereka serta konservatif ingin mempertahankan apa yang baik. Tapi konservatif sering membuat kesalahan dengan berpikir mereka dapat terus hidup dengan modal spiritual mereka; progresif seringkali tidak terlalu mempedulikan hal demikian. Kehidupan ada di masyarakat. Dan itu harus mengalir langsung melalui pemerintah dan lembaga kita tempat mengekspresikan dirinya yang baru setiap saat. Kita bukan fosil yang membatu dalam strata sosial kita. Kita hidup. Hal ini merupakan pelajaran pertama un tuk dipelajari. Artinya perubahan dan perubahan, pertumbuhan dan pertumbuhan. Untuk hidup mulia kita harus berkembang dari ke hari, menjadi orang yang tidak memiliki rasa takut dalam meraih “dokrin” kehidupan masa depan menanti. Semua berkembang, kita harus menyadari hal ini dan bebas menjalankan pertumbuhan. Kita harus menjauhkan sumber-sumber rohani kita, kita harus membiarkan tidak ada mekanisme yang datang antara sumber-sumber rohani kita dan hidup kita. Yang penting kita bebas. Demokrasi harus dipahami sebagai sebuah proses, bukan tujuan. Kita tidak ingin lembaga yang kaku, namun baik. Kita tidak perlu "tubuh kebenaran" apapun, tetapi keinginan untuk , yang berarti kekuasaan untuk membuat pemerintah dan lembaga kita sendiri, kebenaran berkembang sendiri. Kemajuan kita bukan dari satu lembaga ke lembaga lain, tetapi dari hal yang kecil untuk berubah jadi lebih besar. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 49 Sekarang kita tahu bahwa tidak ada tujuan yang berubah hanya ada cara, proses, dimana kita harus seperti dewa, membuat tujuan kita sendiri pada setiap saat – cukup mengkristal cukup untuk digunakan dan kemudian mengalir lagi. Aliran hidup, aliran kita: yaitu kebenaran. Hidup bukanlah masalah objek yang diinginkan. Manusia sama dengan kehidupan itu sedniri setiap saat, tetapi ia harus hidup untuk hidup dan tidak untuk kehidupan sesuatu yang telah dihasilkan. Namun meskipun benar bahwa kehidupan tidak pernah bisa diformalkan atau, bahwa hidup adalah pergerakan, perubahan ke depan, hal ini tidak berarti bahwa kita harus patuh. Berbaha dan tidak berubah termasuk dalam gagasan pertumbuhan. Stabilitas bukan kekakuan atau kemandulan: tapi kekuatan abadi. Hal ini karena kebenaran yang mendalam, kita harus selalu menghormati konservatisme. Penulis selalu memperbaiki tanggal untuk garis pemisah antara kuno dan dunia modern, atau antara abad pertengahan dan dunia modern. Zaman modern awal, kita akan berfikir modern. Karya nyata setiap manusia untuk membangun. Tantangan kita, tugas bagi semua jiwa yang gagah berani harus ditetapkan sendiri. Kita harus bangkit dari satu penguasaan yang lain. Kita harus tidak lagi puas dengan kecepatan yang hanya berupa kemajuan kebetulan. Kita harus tahu sekarang bahwa kita adalah rekan kerja dengan setiap proses penciptaan, bahwa fungsi kita adalah sama pentingnya dengan daya yang menjaga bintang-bintang dalam orbitnya. Sekarang kita adalah pencipta. Kita tidak berada dalam ruang tunggu kehidupan nyata kita. Hidup ini nyata. Bagaimanapun kita tidak bisa, mencetak hidup kita masing-masing oleh dirinya 50 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen sendiri, tetapi dalam setiap individu ada kekuatan fundamental dan bergabung dengan dirinya sendiri yang vital bagi kehidupan yang lain, dan dari serikat inilah muncul daya kreatif. Wahyu, jika kita ingin melakukan terus menerus, harus dilakukan melalui ikatan masyarakat. Individu, tidak ada yang bisa mengubah gangguan dan kedurjanaan dunia ini. Baik kelompok pria atau wanita bisa melakukannya. Penciptaan kesadaran kelompok adalah menjadi kekuatan sosial dan politik masa depan. Kita harus menyadari tujuan hidup kita dalam hubungan kelompok yang lebih baik untuk membuat masing-masing kelompok menciptakan sarana. kelompok yang akan mengajar kita bahwa kita tidak menjadi boneka nasib. Lalu pria dan wanita akan menghabiskan waktu mereka dengan sia-sia atau jahat ketika mereka menemukan bahwa mereka dapat membuat dunia sesuai dengan keinginan mereka? Kitai kadang-kadang mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan muda yang bekerja sepanjang hari di bawah kondisi industry di kota besar dan menyajikan putaran keceriaan di malam hari. Pergi dan melihat mereka. Menyedihkan melihat tragedi milik bangsawan sendiri, tapi lelucon ini dari penduduk kota yang menikmati sendiri di malam hari adalah tontonan menyedihkan. Pergi ke klub, pergi ke tarian, pergi ke bioskop , dan massa kaum muda kita terlihat acuh tak acuh dan membosankan - mereka tidak menemukan kenikmatan hidup. Bermain, menjadi pemalasan berguna, tidak memberi kita sukacita. Kerja, membosankan, tidak memberi kita sukacita. Hanya memberi akan menciptakan sukacita. Ketika kita melihat bahwa kita adalah pemimpin yang mutlak dari kehidupan kita, bahwa dalam setiap kegiatan, namun rendah hati, kita menjadi bekerja di Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 51 luar hukum dasar , maka kita akan berjalan untuk mengerjakan pekerjakan pekerjaan sehari-hari kita sebagai para prajurit yang berbaris ke Marseillaise. Perubahan sudah dimulai. Kita telah mengatakan bahwa kita mulai untuk mengenali kekuatan ini - ada banyak indikasi bahwa kita mulai hidup dengan kekuatan ini. Kita tidak lagi bersedia untuk meninggalkan urusan manusia untuk mengendalikan "alam": kita tidak ingin menentang karena "alam" akan melawan, kita tidak ingin populasi sembarangan menentukan "alam." Kita tidak lagi percaya bahwa penyakit dan kemiskinan dikirim oleh Tuhan, orangorang diajarkan agar mereka tidak perlu sakit, tergantung mereka sendiri, (kebersihan sosial dan lain-lain). Amal modern tidak bertujuan mengurangi kemiskinan individu tetapi membebaskan individu dari perbudakan tertentu yang telah menghasilkan kemiskinan, dalam membebaskan masyarakat dari penyebab yang menghasilkan kemiskinan itu. Kami "bebas" dari sebelumnya, masalahnya adalah kita tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan kebebasan ini. Sangat mudah untuk hidup, moral social yang hidup ketika itu dengan mengikuti jalan dengan hati-hati , tetapi tugas yang diberikan kepada kita adalah mengevaluasi kembali semua nilai dunia, untuk mengarahkan ke jalan yang lurus. Evolusi yang sadar, proses tak berujung koordinasi yang sempurna adalah tuntutan orang-orang penting. Perang adalah cara yang mudah: kita ambil jalan perang karena vitalitas kita belum cukup untuk menyetujui pekerjaan yang jauh lebih sulit. Begitu juga bahwa jenis agama yang terdiri dari kontemplasi lain- keduniawian adalah cara yang mudah, dan kita tempuh ketika vitalitas kita belum cukup untuk sengaja 52 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen mengarahkan hidup kita dan membangun dunia kita. Dibutuhkan lebih banyak energi spiritual untuk mengekspresikan semangat kelompok dari pada semangat particularist. Kemulian serta kesulitannya. Kita harus membuat tatanan yang lebih tinggi dari pada makhluk lainnya untuk melakukanny. Sehingga kemajuan akan berlangsung selamanya: artinya hidup selamanya dalam proses, dan tanggung jawab kreatif setiap orang. Sadar evolusi adalah kunci untuk menampilkan demokrasi yang lebih besar. Kuncinya? Setiap orang yang melakukan demokrasi adalah kreatif, inilah politik dan agama kita. Orang selalu menyelidiki hubungannya dengan Allah. Allah adalah gerakan kekuatan di dunia, yang selalu terus menciptakan dimana manusia adalah asisten pencipta. Manusia dan Allah adalah korelasi gerakan yang perkasa menciptakan diri kemanusiaan. Allah adalah Panggilan abadi untuk memuaskan diri kita. Kita, berbagi dalam proses-kehidupan yang mengikat semua, bersama-sama dalam sebuah kesatuan, yang aktif bekerja. Pemikiran ini merupakan panggilan heroik yang keluar dari dalam diri kita, kita harus mampu mengumpulkan setiap kekuatan untuk mengahdapi takdir yang mulia ini. Inilah demokrasi yang benar. Kita telah mengatakan bahwa kita memperoleh kekuatan kreatif melalui kelompok. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 53 BAB VI PEMIKIRAN FOLLET DALAM CREATIVE EXPERIENCE Dalam buku ketiganya, Creative Experience, Follett mengembangkan pemikiran melalui konferensi-konferensi, diskusidiskusi, dan kerja sama, individu-indivudu, dapat membawa pemikiran laten lainnya dan membuat menifestasi kesatuan mereka ke dalam pencapaian tujuan umum. Menyangkal teori Gestalt , yang mengatakan bahwa setiap situasi psikologis memiliki bagian karakter spesifik dari alam absolute bagian komponen itu, dia mengungkapkan bahwa melalui pengalaman kelompok, individuindividu dapat mencapai ikatan yang lebih besar pada kekuatan kreatif mereka. Dalam buku Creative Experience membawa sejumlah tema yang telah dikembangkan dalam buku terdahulunya yaitu The New State, yang menggambarkan minat Mary Parker Follett yang semakin berkembang terhadap maslah hubungan industrial dan realisasi manajemen. Dia memiliki komitmen yang sama terhadap demokrasi, tetapi sekarang hal itu lebih difoluskan kepada kreatifitas yang menggunakan pengalaman. Pendekatannya lebih 54 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen bersifat pragmatis, penekanannya pada nilai-nilai luhur kreatifitas daripada memverifikasi aspek-aspek pengalaman. Pengalaman adalah kekuatan, tempat dimana tujuan dan keinginan, pemikiran dan ide-ide digeneralisasikan. Follett tidak menyangkal bahwa proses utama dalam kehidupan adalah menguji, memverifikasi, dan membandingkan. Untuk membandingkan dan menyeleksi adalah merupakan proses pendidikan. Ketika kita masuk dalam situasi kita mendapatkan nilai tambah bagi kita. Kita merespon situsi itu itulah nilai tambahnya, jadi ada hubungan antara hal ditu dengan diri kita, kita tidak hanya mengawasi saja kehidupan karena kita berada di dalam kehidupan itu sendiri, karena kehidupan bukanlah layar bioskop. Integrasi yang berkembang, berakhirnya hubungan respon spesifik yang baru, adalah keseluruhan menuju kea rah eksistensi. Tidak ada petualangan bagi orang yang berdiam diri menyaksikan pertentangan hidup dan penyelarasannya. Pilosofi Follett adalah suatu ikatan/perjanjian dan penemuan. Melalui pemikiran tentang pengalaman, pertanyaan makna dan kebenaran dan melihat sisi manusia, sangatlah mungkin untuk dipelajari. Tetapi dapat berbahaya jika dalam prosesnya menggunakan pendekatan yang sempit. Seseorang yang belajar dari pengalaman sering membuat kekacauan besar dalam hidupnya, ketika mereka mengaplikasikan suatu kesalahan yang telah mereka peroleh di masa lalu pada maa sekarang., memutuskan hal yang patut dengan pasti bahwa keadaan sekarang sama dengan keadaan dimasa lalu. Mereka lupa bahwa tidak ada situasi yang sama. Semuanya tentang siri kita, kehidupan terserah diri kita sendiri, setiap pengalaman di masa lalu yang kita Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 55 peroleh, jalinan dalam kehidupan kita- kita harus memberikan pengalaman yang baru. Pengalaman masa lalu jangan disesali, tetapi digunakan bukan untuk membimbing kehidupan sekarang dalam hubungannya dengan situasi yang telah lampau. Kita harus melalui segalanya dengan pengalaman yang baru, tetapi kita tidak seharusnya mendapatkan hal yang sama, inilah bagian dari kehidupan. Kita mengintegrasikan pengalaman kita, an memperkaya kehidupan umat manusia bahwa kita selalu menuju pengalaman yang baru, selalu memberikan pengembangan pada diri kita. Apa yang kita peroleh dari bacaan di atas adalah perbedaan pada ruang lingkup Follett antara kecerdasan mekanik dan kreatif, sementara menurut Aristoteles membuat perbedaan antara alasan teknik dan praktis. Tujuan kelompok memaksa suatu kesatuan yang terintegrasi dan merupakan komponen utama. Intinya dia memulai untuk menentukan masalah konflik kelompok potensial yang tidak dibahas dalam bukunya The New State. Follett percaya bahwa untuk mengatasi konflik ada empat cara : (1) penyerahan sukarela dari satu sisi, (2) perjuangan dan kemenangan dari satu sisi atas yang lain, (3) kompromi, (4) integrasi. Hasil pertama dan kedua sangat jelas tidak dapat diterima karena mereka terlibat kekuatan atau kekuasaan untuk mendominasi. Kompromi itu juga sia-sia karena menunda masalah dan kebenaran itu adalah tidak kebohongan antara kedua belah pihak tanpa kompromi atau dominasi. Follet memberikan beberapa ilustrasi apa yang dimaksud dengan keterlibatan-integration. 56 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen Contoh-contoh tersebut adalah : Pada suatu hari di perpustakaan Harvard, dalam suatu ruang yang kecil, ada seseorang yang ingin membuka jendela, sementara saya ingin menutup jendela. Akhirnya kami membuka jendela di ruangan lain, dimana di sana tidak ada orang yang duduk. Hal ini bukan termasuk kompromi karena tidak ada pembatasan keinginan, kami mendapatkan apa yang kami inginkan. Yang sebenarnya saya tidak ingin menutup ruangan. Secara sederhana, saya tidak ingin angin dari utara langsung berhembus menuju saya; sepertinya orang itu juga tidak ingin jendelanya terbuka sebagian, dia menginginkan udara yang lebih banyak di ruangan itu. Ilustrasi yang kedua adalah : Persatuan koperasi susu hampir mendapat beberapa buah tahun lalu pada permohonan didahulukan dalam hal membongkar muatan kaleng di gerbong kereta api. Laki-laki yang turun dari bukit (sari susu kualitas rendah) menduga mereka seharusnya dapat didahulukan, laki-laki yang naik ke bukit berfikir mereka yang seharusnya membongkar muatan duluan. Pemikiran kedua orang itu saling bertolak belakang jadi dibatasi oleh tembok ketindakmungkinan, dan untuk mencegahnya bahkan mereka mencoba menemukan cara yang tidak dapat diragukan untuk menghindarkan alternative ini. Solusinya sudah jelas, merubah posisi gerbong sehingga kedua belah pihak baik pekerja yang di atas dan di bawah bukit dapat membongkar muatan pada saat bersamaan. Tetapi solusi ini tidak tercapai sampai akhirnya mereka meminta bantuan integrator professional. Akhirnya, bagaimanapun juga tergantung kepada mereka sendiri, dan mereka cukup siap untuk menerimanya. Integrasi meliputi penemuan dan cara yang Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 57 cukup cerdas uintuk mengenalinya, dan tidak membiarkan fikiran seseorang terjebak pada dua alternative yang bersifat mutual eksklusif. Ilustrasi yang ketiga diceritakan oleh seorang teman yang terlibat dalam persaingan harga dalam industry kertas. Dalam suatu pertemuan komite manufaktur baru-baru ini, muncul pertanyaan. Kertas kami harganya 6 sen, dan perusahaan pesaing menurunkan harga kertasnya 5 ¾ sen. Kemudia kami menurunkan harga lagi 51./2 dan diikuti penurunan harga kertas pesaing menjadi 51/4. Pertanyaan sebelum dan sesudahnya tidaklah seharusnya menurunkan harga. Sebagian mendukung, sebagian lagi tidak. Solusinya seharusnya adalah sesuatu yang berbeda seperti yang disarankan; bahwa seharusnya meningkatkan kualitas kertas dan memberi harga yang layak bagi kertas itu. Walaupun Follett menyadari integrasi bukanlah pilihan untuk semua kasus, dia merasa integrasi adalah alternative yang layak dalam banyak kasus daripada hanya berasumsi. Tidak semua kasus menggunakan integrasi untuk memecahkan masalah, tetapi integrasi dapat dimungkinkan untuk digunakan dalam beberapa kasus yang dihadapi. Sekarang mungkin tidak, tapi kemudian hari dapat digunakan. Yang terpenting adalah bekerja lebih baik. Kita tidak perlu takut akan perbedaan, tetapi seharusnya menyambut perbedaan itu sebagai suatu kesempatan bagi terciptanya masyarakat baru. Follett memberikan teori interaksi manusianya kepada kita untuk menunjukkan bagaimana factor-faktor yang sama mrnyebabkan perubahan juga menyediakan makna untuk memecahkan masalah yang disebabkan olrh perubahan itu. Teorinya mengungkapkan bahwa kemungkinan bagi 58 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen resolusi konflik yang sehat adalah bagian dari proses pergaulan manusia yang alamiah. Penelitian pemikiran tunggal Follett untuk integrasi kelompok, keinginan kelompok, dan kerja sama manusia, memantapkan reputasinya sebagai ahli filsafat politik. Pada tahun 1924 minatnya dalam bidang ilmu politik berganti haluan kearah orientasi dunia bisnis. Seperti yang dia jelaskan ilmu politik tidak seperti tampaknya ada dalam masalah sekarang. Dalam dunia bisnis dan eksekutif bisnis, terdapat harapan untuk masa depan. Terdapat orang-orang yang tidak hanya berteori dan berdogmatis saja; mereka berfikir apa yang seharusnya dilakukan dan mereka berusaha untuk menemukan jalan baru. Pada Januari 1925, Follett memberikan kuliah pertama di New York di bawah pimpinan Biro Administrasi Personalia, yang didedikasikan untuk pengembangkan hubungan antara pemilik dan karyawan. Awal kuliahnya merupakan transisi bagi ilmu politiknya menjadi ahli filsafat bisnis. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 59 BAB VII FOLLET SEORANG AHLI FILSAFAT BISNIS Menurut Follet pandangan manajemen sebagai suatu aktifitas universal, Follett memahami bahwa prinsip-prinsipnya dapat diaplikasikan tidak hanya dalam dunia politik tetapi juga dapat diaplikasikan dalam dunia bisnis. Tantangan yang sama untuk mencapai usaha kelompok, mendefinisikan otoritas dan tanggung jawab, memecahkan konflik, mengembangkan leadership, dan lainlain yang eksis baik dalam dunia politik maupun dunia bisnis. Gambaran yang dijelaskan oleh pemahaman ini adalah bahwa Follett sebenarnya bergerak menuju dunia bisnis. Alasan pertama seperti dijelaskan dalam bukunya “Creative Experince”, dia mengembangkan pemikiran “Konstruktif Konflik”, dan mencapai usaha kelompok,. Karena dominasi dan kompromi, sebagai suatu metode resolusi konflik, mengarahkan perselisihan, Follett memilih integrasi sebagai suatu cara untuk menghindari konfontrasi kepentingan yang berbeda, seharusnya diutamakan dalam masalah semua bisnis. Menjalin kesepakatan dengan buruh, dia menyarankan kesepakatan kolektif karena hal ini meredam kekuatan yang relative seimbang dan tidak dapat dielakkan akhirnya menuju kompromi. Kesepakatan artinya masih terdapat persaingan 60 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen kepentingan dan mereka berusaha untuk lebih unggul dari fihak yang lain. Di dalam negosiasi antara manajemen dan buruh. Sebagai contoh, ketika terdapat solidaritas pro buruh atau pro manajemen, menurut Follett bahwa melawan partai biasanya gagal mengapresiasikan bahwa mereka partner dalam suatu usaha umum, dimana mereka memiliki tanggung jawab bersama. Menurutnya tanggung jawab bersama seharusnya dimulai dari tanggung jawab kelompok, dimana pemilik termasuk sebagai partner dalam membuat kebijakan penggantian. Berbicara di hadapan para eksekutif di Biro Administrasi Personalia, dia menjelasakan : “Ketika anda membuat perasaan karyawan saudara bahwa mereka sebenarnya berada dalam perasaan partner dalam bisnis, mereka tidak mengembangkan kualitas pekerjaannya, menghemat pemborosan waktu dan bahan baku, bukan karena ada aturan emas, tetapi karena minat mereka sama dengan minat anda.” Berdasarkan pendapat Follett, bukan hubungan timbal balikrancangan bergaris, tetapi perasaan yang sejati pada hubungan antara buruh dengan manajemen bahwa mereka melayani tujuan umum. Dia menyarankan berdasarkan pengalaman di masa lalu perlu digarisbawahi siapa yang mengelola dan siapa yang dikelola. Dalam kenyataannnya, tidak ada batas semua anggota organisasi yang menerima tanggung jawab untuk pekerjaan pada level kontribusi disebut “fungsi seluruh integrasi kelompok ”. Buruh dan modal tidak dapat didamaikan sepanjang buruh berfikir bahwa ada poin kapitalis dari pandangan atas kepentingan buruh. Tidak ada sebenarnya. Imajinasi itu harus dihancurkan sebelum modal dan buruh dapat menjalin kerja sama. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 61 Prinsip integrasi kelompok Follett mencakup menemukan solusi yang memuaskan semua bagian, tanpa dominasi, menyerah atau kompromi. Fihak yang berkonfrontasi memikirkan kembali hubungan mereka dan membagi informasi secara terbuka, untuk menghindari pemecahan masalah win-lose, menjadi kreatif dalam perbedaan dari segala segi, dan melihat kesulitan sebagai kesulitan kita bukan kalian. Menurut Follett, konflik, harus menjadi konstruktif, saling menghargai, saling memahami, dipecahkan, dan menciptakan win-win solusi. Pandangan suatu bisnis sebagai unit pekerjaan, menurut Follett dua sisi antara buruh dan manajemen seharusnya mengenal hubungan dengan kreditur, pemegang saham, pelanggan, pesaing, supplier, dan masyarakat pada umumnya. Dalam perspektif yang lebih luas akan mendorong pandangan masyarakat dan ekonomi yang lebih luas sebagai bekerja bersama-sama dari pada bekerja secara terpisah antara bagian. Menurut Follett, integrasi adalah prinsip yang dapat diaplikasikan pada semua aspek kehidupan. Mary Parker Follett terkenal dengan pekerjaannya sekitar adminstrasi dan manajemen organisasi. Pada tahun 1925, dia mempresentasikan paper yang berpengaruh “ landasan Psikologi bagi administrasi Bisnis” untuk eksekutif pada konferensi tahunan Biro Adminstrasi Personalia di New York. Dia mengemukakan bahwa pemikirannya yang telah dikembangkannya di masyarakat sama jika diaplikasikan di dalam organsasi. Organisasi seperti juga masyarakat dapat dijadikan suau pendekatan sebagai system social local mencakup jaringan kerja kelompok. Dengan cara ini Mary Parker Follett dapat menyarankan pemeliharaan prinsip pemerintahan sendiri bahwa akan menjadi sarana bagi pertumbuhan individu dan 62 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen kelompok yang menjadi milik mereka.Dengan interaksi langsung satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan umum, para anggota kelompok saling melengkapi satu sama lain melalui proses pengembangan kelompok. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 63 BAB VIII WEWENANG DAN POWER Sulit rasanya untuk membuat ikhtisar pandangan Follett dan memadukannya dalam sutau teori organisasi yang umum. Usaha ini bagaimanapun juga membuat Follett sendiri jadi khawatir, kareana ia peka sekali merasakan betapa interaksi social merupakan gejala yang berkembang dan terus menerus berubah. Follett mengkritik para penulis yang membicarakan kekuasaan sebagai hal yang telah ada sebelumnya dan dapat diserahkan kepada seseorang atau diambil alih dari seseorang. Menurut Follett kekuasaan adalah sekedar kemampuan untuk membuat beberapa hal terjadi, merupakan perbuatan penyebab, untuk mengawali perubahan. Kemampuan semacam ini adalah milik pribadi seorang manajer, ia tidak dapat membagikannya, memisahkannya, mempertahankannya atau mengalihkannya. Dia hanyalah semata-mata dapat memberikan kesempatan mengembangkan kekuasaan itu pada bawahannya. Tujuan setiap orang seharusnya memiliki kekuasaan itu lebih banyak demi kelanjutan kegiatan yang kita perjuangkan mati-matian. Tetapi walaupun kekuasaan adalah milik pribadi, kekuasaan itu jadi sangat kuat bila bersama orang lain dan bukan kekuasaan atas orang lain, kekuasaan itu haruslah yang kooperatif dan kolektif. 64 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen Wewenang adalah kekuasaan yang berpadu dengan orang perseorangan, tetpai bukan semata-mata sebagai pribadi, melainkan sebagai orang yang melaksanakan fungsi-fungsi. Oleh karena itu wewenang dapat dipindahkan sejauh tugas pelaksanaan fungsi dipindahkan pula. Menurut Follett, wewenang itu adalah bagian dari tugas dan ada bersama –sama tugas. Oleh karena itu tidak ada manajer yang wewenangnya lebih banyak dari fungsinya, dank arena itu pula Follett tidak mengerti bagaimana orang dapat mendelegasikan wewenangnya tanpa mendelegasikan sekurangkurangnya sebagian dari fungsinya. Karena wewenang itu berpadu dengan tugas, tanggung jawab juga tentunya bersifat atributif terhadap tugas itu. Orang tak perlu bertanggung jawab kepada yang lain, tetapi ia lebih bertanggung jawab akan sesuatu hal. Tetapi apabila tanggung jawab itu simpang siur seperti fungsi pengikatnya, bagaimanakah cara menyelaraskan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi? Jawaban Follett adalah konsep tanggung jawab bersama dan komulatif. Dinamakan tanggung jawab bersama, karena tanggung jawab itu dipikul oleh beberapa orang, yaitu untuk mencapai sasaran yang sama. Dinamakan komulatif, karena tanggung jawab itu bertolak dari tingkat yang paling rendah lalu meningkat ke meliputi seluruh pola perusahaan. Tekanannya lebih diletakkan pada hubungan sejajar daripada hubungan ke atas, garis komando. Benang harus dirangkai dengan benang; kita tidak boleh merangkai benang dengan sehelai kain tenun yang sudah jadi. Dapat dikatakan bahwa wiraniaga lebih baik bekerja sama dengan penyelia lini yang membuat barang demi sebagian dari pasarnya, daripada manajer penjualan dan direktur produksi Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 65 Memaksakan kerja sama antara departemen dari atas. Setiap anggota perusahaan karena itu sama-sama memikul tanggung jawab atas hasil. Tapi Follett merasa bahwa kesulitan yang dihadapi akibat tanggung jawab kolektif harus dihindari. Jika fu ngsi dirumuskan dengan jelas maka kita memiliki dasar untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kegagalan. Tetapi penentuan tanggung jawab atas kegagalan itu tidak dimaksudkan untuk menentukan sasaran celaan, melainkan sekedar untuk membantu kita bekerja lebih baik di masa depan. Salah satu aspek kunci mary Parker Follett adalah pendekatan teori power sirkular. Power dimulai dengan organisasi sebagai refleksi dari sesuatu hal yang tinggi. Kemudian organisasi ini menjadi suatu system- lebih dari power. Kemudian organisasi dari system ini bergabung menjadi organism –melebihi power. Dalam level personal menguntungkan untuk membuat system control sebagai suatu unit yang bermakna bermacam-macam. Dalam hubungan social power adalah suatu pusat pengembangan diri. Power adalah legitimasi, hasil dari proses kehidupan. Kita dapat menguji validitas power dengan cara bertanya pada saat power menjadi bagian integral dari proses di luar proses. Dalam lingkup organisasi pandangan power mencakup manager, pekerja, dan para stakeholder yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dan Follett membedakan antara power atas (coactive power) dengan power dengan (coercive power). Apa yang menjadi sentral problem pada hubungan social? Itulah pertanyaan mengenai power, tetapi jawabannya bukan bukanlah mempelajari dimana menempatkan power; tetapi 66 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen bagaimana power dikembangkan. Kita sering mendengar transfer power sebagai obat mujarab bagi kita semua ketika kita sakit. Power tiruan hanya dapat tumbuh, akan tergelincir dari tangan sembarangan yang memegangnya; power tiruan bukan kontrol dengan (coerciv;e control). Power atas adalah kutukan dunia; coactive power memakmurkan dan meninggikan setiap jiwa manusia. Mary parker Follett menyrankan bahwa power over dihilangkan karena orang tidak akan menunggu proses pendidikan yang lembat. Power dengan adalah apa yang diinginkan oleh demokrasi yang seharusnya bermakna dalam politik dan industry. Follett beralasan bahwa integrasi, sebagai suatu prinsip yang mengarahkan, akan kurang efektif jika tanpa melihat terlebih dahulu konsep wewenang dan power. Dalam area kedua Follett mengembangkan “power with/kekuasaan bersama” bukan “power over/kekuasaan atas”, dan “co-action” untuk menggantikan terpusat dan terpaksa. Dia menyadari bahwa antara pemberi perintah dan penerima perintah, integrasi akan sulit dicapai, sebagai bos dan bawahan menciptakan rintangan kepentingan umum. Untuk mengatasi untuk mengenali kesulitan, Follett menyarankan pemberian perintah secara personal dan beralih pada kepatuhan pada hukum situasi, berdasarkan tindakan yang penting disesuaikan dengan kehandak yang unik dalam situasi tertentu. Seseorang tidak seharusnya memberikan perintah pada orang lain, tetapi keduanya seharusnya sepakat untuk menjalankan perintah brdsasarkan situasi. sederhana dari Jika perintahnya merupakan bagian yang suatu situasi, pertnyaan seseorang yang memberikan dan menerima tidak akan terjadi. Dia mengingatkan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 67 bahwa situasi yang diinginkan itu berubah, jadi permintaan usaha yang kontinyu untuk memelihara hubungan kerja yang efektif. Berdasarkan pengamatannya situasi yang berbeda menghendaki pengetahuan yang berbeda pula, dan orang yang memiliki pengetahuan yang sesuai menurut situasi yang pasti untuk menjadi manajer bisnis terbaik, dan berlaku untuk hal yang lainnya, untuk menjadi pemimpin. Alasan logis Follett pada hukum situasi adalah berdasarkan manajemen ilmiah, dalam hal yang sama bahwa pandangan Taylor mengabaikan fakta menentukan penelitiannya dari pada memecahkan rule of thumb. Dalam sebuah paper untuk masyarakat Taylor, Follett meletakan dengan cara :”Jika, kemudian, wewenang merupakan turunan dari fungsi, memiliki hirarki posisi. Kita menemukan otoritas kepala departemen, dispatch juru tulis memiliki wewenang lebih besar dalam rantai pekerjaan dari pada presiden keahlian harus sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman. Follett menyadari hal tersebut, dengan pergeseran otoritas menjadi pengetahuan, konfrontasi personal dapat diminimalisir. Dia menjelaskan,”jika perintah itu merupakan bagian sederhana dari suatu situasi, pertanyaan dari seseorang yang membefi dan menerima tidaklah datang. Follett mengagumi bidang manajemen ilmiah karena memisahkan manusia dan situasi. Bagi Follett, esensi hubungan manusia yang baik telah menciptakan perasaan bekerja dengan seseorang bukan di bawah seseorang. Dalam prakteknya, menjadi power dengan bukan over diatasnya. Dia percaya bahwa menajemen seharusnya tidak melakukan kekuatan atas pekerja atau 68 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen tidak juga seharusnya bekerja, melalui kesatuan, melakukan kekuatan atas manajemen. Penggabungan melakukan kekuatan adalah co aktif, bukan memaksa. Menampilkan sejumlah pandangan ke dalam psikologi power, Follett menolak keduanya otoriter yang terus mengejar kekuasaan dan tidak berkerjasamanya Mohandas K. Gandhi sebagai penggunaan kekuatan yang penuh tipu daya. Menurutnya konsep kekuasaan Gandhi, melampaui kerendahan hati dan menghindari kekerasan, merupakan bagian dari power-over. Inilah konflik, suatu penelitian untuk membengkokan maksud otoritas colonial Inggris. Follett memperlakukan konflik konstruktif melalui integrasi yang tidak dapat dicapai ketika satu atau dua sisi terlibat konflik yang saling menguasai satu dengan lainnya. Menurut Follett, dalam semua interaksi manusia, dari mulai konflik interpersonal sampai internasional, power-over harus dikurangi, dan diabaikan harus bergerak menuju hukum situasi. Dasar pergerakan ini disebut circular response. Melalui circular response, maksudnya adalah suatu proses saling mempengaruhi yang berkelanjutan berdasarkan kesempatan untuk melawan partai untuk mempengaruhi satu sama lain, dengan begitu, melalui interaksi yang terbuka, sepanjang masa, power with dapat tercapai. Bagi buruh dan manajemen, power with akan juga meliputi laporan yang lengkap mengenai biaya, harga dan laba. Follett telah menyarankan rencana mewakili pemilik yang terkenal pada tahun 1920 an. Menurut rencana tersebut, pemilik dipilih secara perwakilan oleh konsul perdagangan atau pekerjaan; perwakilan ini memberi pekerja sebuah suara dalam kesepakatan dengan manajemen. Follett menemukan harapan besar dalam rencana ini Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 69 karena manajemen telah melihat bahwa suatu perusahaan dapat mencapai sukses yang lebih besar melalui jaminan kerja sama pekerja. Lebih jauh tujuan perwakilan pemilik seharusnya tidak membagi power, tetapi meningkatkan power secara keseluruhan. Menurut visi Follett, rencana perwakilan pemilik seharusnya tidak memaksakan kehendaknya atas apa dan bagaimana keuntungan dibagikan, tetapi satu langkah untuk mencapai integrasi. The National Labor Relations Act, tidak dilindungi undangundang sejak tahun 1935. Perwakilan merencanakan bentuk kelompok, dimana perwakilan tidak dapat member kesepakatan yang sama karena umumnya keterbatasan kemampuan untuk menandatangani kesepakatan pemaksaan dan hak pekerja untuk mengadakan pemogokan tidak diijinkan. Follett berfikir wewenang final adalah suatu ilusi berdasarkan kesalahan premis power; wewenang meluas pada situasi khusus; bukan pada individu atau jabatan. Menurutnya tanggung jawab final juga adalah suatu ilusi. Tanggung jawab melekat pada setiap pekerjaan atau fungsi pekerjaan dan terakumulasi dalam hal bahwa semua tanggung jawab individu dan kelompok dalam suatu system hubungan silang. Pada tingkat individu, seseorang bertanggung jawab pada pekerjaannya, bukan pada seseorang. Pada tingkat departemen, semua orang secara bersama-sama membagi tanggung jawabnya untuk mengerjakan pekerjaan. Peranan manajer departemen tidak hanya meliputi tanggung jawab individu tapi juga kelompok. Sebaliknya pejabat eksekutif organisasi memiliki tanggung jawab komulatif untuk menjalin pekerjaan antar departemen. 70 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen Dalam area kedua analisisnya, Follett melanjutkan analisnya tentang wewenang dan tanggung jawab. Aliran tradisional tentang wewenang dan tanggung jawab diasosiasikan dengan organisasi militer atau organisasi lainnya, bahwa otoritas atas (power-over) dan menyangkal pemikiran bahwa tanggung jawab meluas pada otoritas final. Follett tidak bergeming. Otoritas melekat pada situasi bukan pada orang atau jabatan. Logikanya, tanggung jawab melekat pada pekerjaan menjadi pekerjaan dan diakumulasikan dalam fungsi pekerjaan. Hal ini harus menjadi perhatian utama bagi para eksekutif Biro perwakilan administrasi personalia Follett. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 71 BAB IX TUGAS LEADERSHIP Dua bidang pilosofi Follett telah digali; mengurangi konflik melalui integrasi kepentingan dan pentingnya menyimpulkan mengabaikan hukum situasi. Bidang ketiga pilosofi Follett mengenai membangun proses psikologi untuk mencapai tujuan melalui upaya koordinasi dan control. Follett melihat koordinasi dan control tidak mungkin tercapai jika tidak ada kesatuan dan kerja sama dari semua elemen (material dan manusia) dalam suatu situasi. Dalam hal ini, situasi di luar control jika terjaddi kepentingan yang saling bertolak belakang dan tidak dapat rekonsiliasi. Menurut Follett , dasar dari control berada dalam regulasi diri dan pengarahan diri individu dan kelompok yang disebut dengan kepentingan umum dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai pesepakatan pada tujuan. Follett mengenali bahwa control manager bukanlah elemen tunggal, tapi hubungan yang komplek; bukan hanya manusia, tetapi situasi, dengan memperhatian hasil menjadi suatu kesatuan dan kerja sama melalui rangkaian situasi yang memuaskan. Bagaimana kesatuan dan kerja sama dapat dicapai ? Follett menamakannya pilosofi baru control, kontrol fakta bukan kontrol orang, kontrol hubungan bukan kontrol ketakutan. Dia menyarankan bahwa setiap situasi memiliki kontrolnya masing-masing karena fakta situasi dan jalinan kerja sama dalam kelompok ditentukan oleh perilaku yang semestinya. Dalam situasi yang sangat komplek pada pusat 72 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen pengendalian dari mulai top fungsi yang efektif, kontrol harus dipertemukan, pada beberapa bagian, atau menghubungkan beberapa bagian dalam suatu organisasi. Kerja sama dan hubungan harus berdasarkan empat prinsip dasar organisasi : 1. Koordinasi hubungan timbal balik dari semua factor dalam suatu situasi. 2. Koordinasi oleh bagian pengarahan atas semua tanggung jawab orang-orang yang terlibat 3. Koordinasi pada tingkat awal. 4. Koordinasi proses yang berkesinambungan Follett menyimpulkan bahwa organisasi adalah kontrol, karena tujuan organisasi dan koordinasi menjamin terkontrolnya kinerja; koordinasi mencapai kesatuan; dan kesatuan/kelompok adalah control. Follett mengilustrasikan konflik antara bagian pembelian dan manajer produksi. Bagian pembelian menyarankan untuk membeli material yang kurang bagus karena harganya murah, maksudnya untuk menghemat. Tetapi manajer produksi tidak setuju dengan hal itu, karena hasilnya tidak memuaskan dengan kualitas material tersebut. Menurut Follett jika mereka mengikuti prinsipprinsip awal dan koordinasi berkesinambungan, masing-masing dapat melihat hubungan timbale balik kepentingannya dan mengembalikan pada tujuan semula untuk mendapatkan kualitas material dengan harga yang myrah. Mereka harus mengintegrasikan tujuan mereka, agar mere mencapai kepuasan yang sama. Pernyataan kepentingan adalah melalui koordinasi untuk mencapai integrasi. Gagasan Follett mengenai koordinasinya jelas sekali ketika ia membicarakan perencanaan bersama. Sarana perencanaan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 73 bersama adalah koordinasi yang merupakan hubungan timbal balik antar semua factor dalam suatu situasi. Gagasan ini telah kita ketahui sebelumnya, suatu gagasan yang jauh lebih mengundang kerja sama bila dibandingkan dengan tekanan yang lazimnya dari atas. Ada tiga kaidah tambahan yang diberikan Follett untuk mengadakan perencanaan bersama. Yang pertama karus ada kontak langsung diantara mereka yang kegiatannya harus dikoordinasikan. Kedua, koordinasi harus dimulai pada tahap paling awal sebelum kebijaksanaan dibentuk secara lengkap. Kaidah ini sangat erat kaitnnya dengan gagasan Follett bahwa setiap tingkatan dalam organisasi memiliki peranan untuk membuat kebijaksanaan. Dan akhirnya, koordinasi itu harus merupakan suatu proses yang berkelanjutan seperti interaksi social yang merupakan latar belakangnya. Menurut Follett kepemimpinan seharusnya tidak berdasarkan power, tetapi berdasarkan pada pengaruh timbal balik pemimpin pada pengikut dan pengikut pada pemimpin juga pada situasi yang kuat. Tugas utama seorang pemimpin adalah menemukan tujuan organisasi; pemimpin harus mengkoordinasikan karyawannya bukan untuk mencapai tujuannya tapi tujuan umum, lahir dari minat dan aktivitas kelompok. Pemimpin yang baik tidak meminta orang lain untuk melayaninya, tetapi melayani tujuan bersama. Pemimpin yang baik tidak memiliki pengikut tetapi orang lain baik pria maupun wanita mau bekerja sama dengannya. Selanjutnya Follett menjelaskan : Pemimpin adalah seseorang yang dapat mengorganisasikan pengalaman kelompok…dan mendapatkan dukungan kekuatan penuh dari kelompok. Pemimpin membuat tim. Inilah kualitas 74 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen pemimpin yang luhur, mengorganisasikan semua kekuatan yang berada dalam organisasi dan mereka melayani tujuan umum. Pemimpin yang memiliki kemampuan demikian mampu menciptakan kekuatan kelompok bukan kekuatan individu….ketika kepemimpinan meningkat pada kepemimpinan yang jenius akan mencapai transformasi kekuatan, pengalaman menjadi power. Pemimpin yang besar menciptakan arah power yang baik…Pemimpin dan pengikut keduanya mengikuti invisible leader yaitu tujuan umum. Eksekutif yang baik meletakkan tujuan umum dengan jelas pada kelompoknya. Follett menjelaskan bahwa tujuan organisasi harus diintegrasikan dengan tujuan individu dan kelompok, dan integrasi ini diperlukan bagi pemimpin tingkat tinggi. Pemimpin demikian tidak tergantung pada perintah atau kepatuhan tetapi pada keahlian mengkoordinasikan, mendefinisikan tujuan, dan melanjutkan tanggung jawab kearah hukum situasi. Mengenalkan nasihat murni tidak akan membawa kearah kepemimpinan, Follett menamakan latihan eksekutif tersebut dengan sebutan “kapasitas berfikir organisasi”. Pemikiran seperti itu akan menghindarkan dominasi atau manipulasi orang lain dan mengenali tingkat kewajiban pemimpin yang lebih luas pada profesi manajemen bahwa mengarahkan pengetahuan untuk melayani orang lain. Saran Follett bagi orang yang ingin jadi manajer : Orang harus menyiapkan dirinya dengan serius untuk menjalani profesi ini. Mereka harus menyadari bahwa mereka sebagai seorang professional, memiliki asumsi tanggung jawab yang sungguh-sungguh, merupakan bagian kreatif dalam suatu fungsi yang luas dari masyarakat, bagian yang saya yakin hanya latihan dan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 75 disiplin , seseorang dapat mencapai sukses di kemudian hari. Follett merasa bahwa aliran substitusi motif pelayanan bagi motif profit aalah sangat terlalu sederhana. Menurutnya motif-motif ini harus diintegrasikan ke dalam motif professional yang lebih luas. Kita bekerja untuk mendapatkan laba, untuk melayani, untuk pengembangan diri, untuk menciptakan sesuatu. Pada suatu saat, sesungguhnya kebanyakan dari kita tidak bekerja langsung atau segera, tetapi melalui pekerjaan menurut kebiasaan yang baik….Untuk kembali pada profesi : Seorang professional tidak seharusnya bermotif uang. Saya tidak peduli sebarapa sering anda melihat mereka memperoleh uang. Seorang professional cukup senang untuk pendapatan yang besar; tetapi mereka memiliki motif lain yang baik, dan mereka sering melakukan pengorbanan sebagian pendapatannya untuk hal lain. Kita semua menginginkan kekayaan dalam hidup ini. Kita dapat membersihkan niat kita, kita dapat menambahkannya, tetapi tidak ada kemajuan seorang atau masyarakat pun dalam membatasi niat. Masalah umum yang sangat menarik Follett adalah cara pengendalian orang dalam organisasi. Banyak orang merasa bahwa supaya efektif pengendalian itu harus bersifat langsung dan pribadi. Tetapi kekhususan Follett adalah karena kritiknya terhadap konsepsi pengendalian orang yang satu terhadap yang lainnya. Menurut Follett kedua orang itu tunduk pada kaidah (impersonal) yaitu hokum situasi. Kedua orang itu harus meneliti persoalannya dan bertindak menurut tuntutan situasi. Kepala bagian penjualan tidak boleh memberikan perintah kepada kepala bagian produksi dan sebaliknya. Masing-masing harus meneliti pasar dan mengambil keputusan sesuai dengan tuntutan pasar. 76 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen Perhatiannya yang besar pada alat psikologi yang baru pada saat itu, jelas mengantarkan Follett pada pemecahan masalah ini bahwa orang tidak mau didikte dalam mengerjakan sesuatu. Bila kita didikte kegiatan berfikir kita dalam pola pendiktean itu makin terangsang untuk otomatis menjadi oposisi terhadap pendiktean itu. Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau Follett berpendapat bahwa hukum situasi harus menentukan kegiatan tidak hanya sekedar diantara teman sejawat, melainkan juga antara atasan dan bawahan. Perintah seharusnya merupakan keputusan yang disusun oleh mereka yang member perintah dan menerima perintah itu. Sekali lagi dari perhatiannya terhadap psikologi, Follett menyadari bahwa konflik biasa timbul dalam kehidupan berkelompok, hal ini sudah dibahas dalam bab sebelumnya. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 77 BAB X KEPEMIMPINAN DASAR : KEBIJAKSANAAN MARY PARKER FOLLETT Dalam bab ini akan dibahas review tulisan tentang kepemimpinan dasar : kebijaksanaan Mary Parker Follett yang dibahas oleh Albie M. Davis. Banyak orang mengatakan apa yang harus saya lakukan dan bagaimana saya harus lakukan itu, tetapi hanya sedikit yang membuat saya ingin melakukan sesuatu ..- Mary Parker Follet, Negara Baru (hal. 230), kata Follett ditulis sekitar tujuh dekade yang lalu seolah dia sedang berbicara dengan kita secara pribadi tentang keprihatinan kita yang paling kontemporer. Sangat menarik untuk berspekulasi tentang mengapa Follet, yang tidak pernah mengelola perusahaan untuk bisnis-untuk keuntungan dirinya sendiri, merupakan daya tarik yang kuat seperti para pemimpin bisnis lainnya. Dalam pembuatan tulisan tertentu, ia akan mempergunakan ilustrasi mulai dari perilaku suami dan istri di atas meja sampai kepada interaksi antara para pemimpin pada perundingan perdamaian internasional. Dia ahli memintal benang tenun mulai dari pengalamannya dengan dirinya, pembaca atau pendengar. Namun, Follet memiliki kualitas lain yang penting, satu lagi yang sulit untuk mendefinisikan, tapi satu yang bersinar 78 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen sepanjang tulisannya - dia memiliki cara dengan orang dan cara dengan kata-kata. Tidak lama setelah kematian Follet's, pendamping dia, Dame Katharine Furse, menyimpulkan jeniusnya Follet dalam bidang komunikasi surat kepada temannya. Ella Lyman Cabot. "Apa yang saya paling dirindukan sekarang adalah kekuatan Mary berekspresi, "kenang dia." Dia tahu bagaimana menemukan katakata untuk semua yang terbaik dan terbaik, tidak pernah kesulitan merangkai kata, tapi kata yang tepat setiap kali "(Furse, 1934). Salah satu pengagum Follet yang paling rajin adalah Lyndal Urwick, yang, bersama dengan Henry C. Metcalf, pertama pembicaraannya diedit dan diterbitkan sebelum Bisnis administration (Follet, 1940). Urwick mengenang pertemuan awal dengan Follet menawarkan petunjuk yang agak lucu untuk karisma luar biasa (Urwick,1963). Pertemuan di York, Inggris, sekitar tahun 1926, di mana Urwick menjabat manajer tinggi tingkat Seebohm Rountree, pemilik perusahaan permen internasional yang besar. Atas desakan dari bosnya, Urwick enggan mengadakan perjalanan panjang yang direncanakan ke London dengan istri barunya yang cantik untuk menghadiri konferensi di mana Follet akan berbicara. Dalam menggambarkan pertemuan mereka di konferensi, dia menggambarkan Follett sebagai seorang akademisi murni. Mengapa penting mengenal Mary Parker Follett ? Karena Follett adalah seorang pelopor pendekatan kepemimpinan berbasis masyarakat. (Reed, 1996). Pada tahun 1896 Follett melihat kekuasaan Ketua DPR , ia mencatat sifat kepemimpinan di (atas Follet,1896). Pada 1918, setelah dua puluh tahun bekerja di akar rumput, ia menggunakan The New State (Negara Baru) untuk menguraikan ideMary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 79 ide dia tentang demokrasi dari bawah ke atas. "Demokrasi adalah semangat tak terbatas termasuk, "pungkasnya." Kami memiliki naluri untuk demokrasi karena kita memiliki naluri untuk keutuhan, kita mendapatkan keutuhan hanya melalui hubungan timbal balik, melalui memperluas hubungan timbal balik "(Follet, 1918, p 157). Ini adalah tantangan untuk merangkum filsafat Follet untuk diri kita sendiri, apalagi pembaca, sesuatu yang mirip dengan meringkas Hukum Relativitas Einstein, E = mc2 adalah kutipan memukau yang sederhana, namun untuk memahami hal ini memerlukan cara berfikir yang matang untuk memasuki daerah kurang dikenal. Begitu juga dengan Follet. Ide-ide nya luar biasa, sederhana tapi menyeluruh. Follet percaya bahwa semua orang saling berhubungan bersama melalui proses evolusi. Hubungan di mana terdapat perbedaan mereka, yang harus dihargai karena mereka sangat penting secara keseluruhan, berfungsi sebagai bahan bakar untuk penciptaan hal yang baru terus-menerus - yang vital - melalui konfrontasi dan integrasi keinginan, sebuah proses yang pada gilirannya menyebabkan pertumbuhan berkelanjutan pada individu dan kelompok. Filosofi keterkaitannya membawanya untuk mengembangkan tersebut konsep sebagai "respon melingkar," "hukum situasi," dan "kekuasaan bersama daripada kekuasaan atas. Pengalaman, berjudul "Pengalaman sebagai Pembangkitan," kontras antara pemikirannya dengan orang lain. Apa yang ditulis dalam bab ini mencoba untuk menunjukkan adalah bahwa proses sosial dapat dipahami baik sebagai berlawanan dan pertempuran keinginan dengan kemenangan salah satu dari yang lain, atau sebagai menghadapi dan mengintegrasikan keinginan. Konsep 80 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen konflik sosial adalah pusat untuk membebaskan Follet, yang percaya, "Untuk membebaskan energi dari roh manusia adalah potensi tinggi dari semua asosiasi manusia. Menurut Follett kepemimpinan dasar adalah menangkap sikap dasar pemikirannya secara umum. Dia memiliki kemampuan luas biasa biasa untuk melihat dunia sebagai gambar bergerak daripada foto diam. Mungkin hologram interaktif tiga dimensi akan lebih dekat kepada perumpamaannya. Responnya bukan untuk produk mengkristal dari hal yang statis di masa lalu, tapi untuk pertemuan saat ini , sementara kita bersikap, lingkungan yang berubah karena perilaku kita, dan perilaku kita adalah tanggapan terhadap situasi baru, dimana kita menjadi bagian darinya "(hal. 63) Kemampuannya untuk berpikir begitu mulus sepertinya membingungkan bagi beberapa orang karena kita banyak hidup saat ini. Dia pembicara yang menyenangkan pada dirinya sendiri dengan membiarkan orang lain tahu bahwa "seorang profesor filsafat mengatakan bahwa dirinya membuatnya pusing untuk berbicara dengannya, dia ingin selalu untuk membandingkan berbagai hal dengan alat tulis sesuatu "Untuk profesor. Dan mereka yang menginginkan ilmu statis seperti, Follet menawarkan responnya , mungkin mengantisipasi teori chaos kontemporer, kita kemudia harus meninggalkan alam semesta ini, dimana kita begitu sering memiliki variasi dalam kaitannya untuk variasi lain yang mewajibkan kita untuk belajar berpikir dalam kondisi ini "(hal. 69). Sesuai dengan cara berpikir holistik, kepemimpinan, dengan demikian, tidak ada, tentu bukan sebagai suatu kondisi statis dalam kehidupan orang. Pemimpin dan pengikut berada dalam suatu hubungan, dan hanya sebagai suatu hubungan, tidak berada dalam Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 81 satu orang atau orang lain, demikian juga dengan kepemimpinan yang merupakan gaya dinamis yang bekerja di antara dan di antara orang. Peran pemimpin mengalir ke tempat yang membutuhkan, kepada mereka yang memiliki semangat dan perspektif untuk menggunakan potensi kreatif untuk membawa sesuatu yang baru. Ketika situasi yang tidak lagi memerlukan pemimpin untuk berada dalam peran utama dan pengikutnya untuk membantu mereka, kepemimpinan mengalir pada. Follet menyebutnya interaksi dinamis "timbal balik kepemimpinan "yang dia lihat sebagai" kemitraan ini terlihat pemimpin - tujuan umum "(Follet, 1940/1973, hal 303). Kemitraan yang dibayangkan oleh Follet menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam perusahaan untuk memainkan peran penting dalam mengidentifikasi masalah dan menciptakan solusi. "Kami ingin bekerja di luar hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin akan memberikan kepada setiap kesempatan untuk membuat kontribusi yang kreatif untuk situasi "(hal. 255). Dimana pemimpin muncul selama dalam situasi apapun, peran mereka harus berbeda dari yang direkomendasikan oleh beberapa teori kepemimpinan. "Pemimpin yang terbaik tahu bagaimana membuat pengikut sebenarnya merasakan kekuatan diri mereka sendiri, bukan hanya mengakuinya memiliki power. "Seiring dengan kepemimpinan, Follet memperkenalkan. Gagasan followship. "Tapi kalau para pengikut harus mengambil bagian dalam kepemimpinan, juga benar bahwa kita harus memiliki followship pada bagian pemimpin. Harus ada kemitraan "(hal. 255). Ironisnya, dia sendiri, dia senang melihat penurunan kepemimpinan kursus di katalog perguruan tinggi dan bahkan 82 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen bermain-main dengan gagasan untuk melepaskan kata pemimpin karena ia merasa salah untuk mengidentifikasi kepemimpinan dengan kekuasaan (Hal. 256). Pada akhirnya ia menyimpulkan, kepemimpinan " kata yang jauh terlalu bagus untuk meninggalkan, apalagi, pemimpin dalam suatu hal setidaknya dan harus memimpin dalam arti yang sesungguhnya. Dia harus memimpin dengan kekuatan contoh. Jika mereka memimpin mematuhi hukum situasi, mereka harus menyadari bahwa ia melakukan hal yang sama. Jika mereka mengikuti pemimpin yang tak terlihat, tujuan umumnya, harus dia. Jika semua orang harus bekerja lembur, presiden harus bersedia melakukan hal yang sama. Dalam segala hal dia harus menunjukkan bahwa dia melakukan apa yang ia perintahkan pada orang lain "(hal. 256). Dia memberikan contoh egaliter terkemuka yang tampaknya pas untuk berbagi dalam jurnal yang bertempat di South Carolina. "Satu musim dingin aku pergi belayar dengan beberapa teman di lintas air di Selatan. Di satu kesempatan pilot kita membawa kami tersesat dan kami menemukan diri satu malam kandas dalam rawa Carolina . Tentunya satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah mencoba untuk mendorong perahu , tetapi para kru menolak, mengatakan bahwa di daerah rawa yang yang penuh dengan ular derik. Pemilik kapal pesiar bukan membantah, tapi ternyata langsung dan melompat ke laut, setiap anggota awak kapal mengikuti langkahnya "(hal. 256). Follet akan menyukai "proses" yang tersirat dalam suatu kesempatan. Giliran Follett sementara dalam untuk melayani sebagai pemimpin diskusi. Dia telah mengajarkan orang untuk bertanya-tanya, "Apa yang berbeda dari berpikir? Di manakah Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 83 perbedaan pemikiran saya dengan mereka? Bagaimana kita mengintegrasikan pemikiran dari semua orang untuk melahirkan ide-ide baru? " Artikel Gerri Perreaultl yang berfokus, pada "etika relasional," menghadapi langsung "orang besar" atau "Lone Ranger" gagasan kepemimpinan dan menawarkan di satu tempat yang yang mengakui "diri sendiri dan orang lain saling berhubungan dan saling tergantung (Perreault, 34) Di sini, Follet bisa tidak setuju. "Individualitas adalah kapasitas untuk berserikat" menurutnya. Dia mengikuti dengan teguh gagasan yang pantas saat diam kontemplasi dari pembaca. "Kejahatan tidak ada hubungannya." "Sumber kekuatan kita adalah yang utama. Anda mungkin juga mematahkan ranting dari pohon dan mengharapkan itu untuk hidup. Tidak berhubungan adalah kematian "(Follet, 1918, hal 62). Seperti disebutkan sebelumnya, nilai inti untuk Follet adalah pentingnya setiap ide individu untuk penciptaan keseluruhan agar terus berkembang. Dia melihat "integrasi" yang terjadi di rumah, masyarakat, tempat kerja dan diurusan dunia. Dia terutama melihat di sekolah-sekolah dengan guru-guru bermain peran menantang dan menarik antara pemimpin-peserta didik. Salah satu cerita yang menyenangkan dimana dia menangkap konsep ini muncul dalam bab terakhir dari The New Negara (hal. 364). Setiap murid harus dilatih untuk merasa bahwa sudut pandangnya adalah sedikit berbeda dari orang lain, dan bahwa, karena itu ia memiliki sesuatu untuk berkontribusi. Dia tidak dapat "membaca" sesuatu yang guru sudah tahu, ia memberikan kontribusi tidak hanya pada ide-ide dari rekan-rekannya sesama murid tapi juga untuk guru-gurunya. Dan ini bukan mustahil bahkan untuk yang termuda sekalipun. Suatu ketika 84 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen aku berada di Paris saya berkenalan dengan Michael, seorang pemuda Inggris menawan berumur lima tahun, yang setelah dibawa ke Louvre oleh ibunya dan bertanya apa ia memikirkan Mona Lisa, menjawab, dengan ekspresi yang paling menyedihkan, "Saya tidak berpikir dia tampak seperti anak kecil. "Itu jelas kontribusi untuk kritik Lisa Mona, penghargaan Follet's dari respon seorang anak berusia lima tahun kepada Mona Lisa, menyoroti gurunya sebagai sumber belajar seumur hidup bagi siswanya. Dalam pidato 1928 disampaikan kepada khalayak Universitas Boston, ia mengeluarkan filsafat nya secara eksplisit. "Guru bukanlah orang yang akan meninggalkan dan seorang mahasiswa yang akan hidup, tetapi bahwa keduanya hidup sekarang, di masa sekarang, bahwa itu harus hidup berdampingan " (Follet, 1940/1973, hal 306). Dia memperluas pemikirannya, "Jika kepemimpinan tidak berarti pemaksaan dalam bentuk apapun, jika tidak berarti mengendalikan, melindungi atau pemanfaatan, apa artinya? Ini berarti, saya berpikir, membebaskan. Peranan terbesar guru dapat membuat siswa meningkatkan rentang kebebasan tentang aktivitas dan pemikiran serta kekuatan kontrolnya (hal. 304). Untuk mencegah salah tafsir, ia meminta guru-penonton agar tidak bingung tentang filsafatnya mengenai tugas mempromosikan "murid untuk mengekspresikan dirinya sendiri." Beberapa tahun yang lalu guru mengatakan kepada murid laki-laki kecil yang mulai berlatih permodelan dari tanah liat untuk mengekspresikan diri mereka melalui tanah liat. Mereka tentu saja mulai melempar tanah liat satu sama lain, yang sempurna yang lemparannya mengenai dengan tepat, itulah cara alami untuk anak-anak kecil untuk Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 85 mengekspresikan diri mereka dengan menggunakan tanah liat (hal. 304). Dia sadar akan tanggung jawab guru untuk mendorong kebebasan terhadap pemikiran murid-muridnya, sebagai suatu metode, dalam hukum kegiatan kelompok dan kelompok kontrol" (hal.304). Pemimpin lahir di lingkungan kepemimpinan adalah juga hak azasi setiap anggota komunitas, Follett yakin akan hal itu. Dia telah melihat kapasitas ini mengekspresikan dirinya sendiri, tangan pertama dalam pekerjaannya untuk mengubah sekolah-sekolah lokal ke pusat-pusat komunitas. Disini tetangga, adalah rancangan program bekerja sama untuk mengatur klub seputar minat yang sama, dari studi dan rencana kegiatan masyarakat. "Dalam kelompok lingkungan di mana kita memiliki keberpihakan yang berbeda pada pertanyaan yang berbeda, akan ada kecenderungan mereka untuk memimpin pada setiap saat tertentu yang paling kompeten untuk memimpin dalam hal tertentu di tangannya, "kata dia." Jadi kepemimpinan mekanik memberi tempat untuk sebuah kepemimpinan penting. Di sini, di lingkungan ini para pemimpin kelompok lahir "(Follet, 1918, hal 223). Menariknya, deskripsi pemimpin masyarakat banyak menjabarkan seperti uraian pekerjaan untuk seseorang menurut bidangnya, yang berpengalaman, juga paling penting dalam rancangan sekolah dan masyarakat. Pemimpin kelompok lingkungan kita, harus menafsirkan pengalamannya kepada kita, harus melihat semua sudut pandang yang berbeda yang mendasari kegiatan sehari-hari kita dan juga hubungan mereka, harus menyesuaikan keberagaman dan seringnya pertentangan 86 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen kebutuhan, harus memimpin kelompok untuk memahami kebutuhan dan keselarasan tujuan. Dia harus memberikan penjelasan untuk hal-hal yang kurang jelas, hal-hal yang laten, hanya kecenderungan belaka. Ia harus mampu untuk memimpin kita untuk mengambil keputusan yang bijaksana, tidak memaksakan keputusan sendiri, bijaksana "(hal. 229). Follet tidak naif tentang kehidupan masyarakat. Dia mengetahui berdasarkan pengalaman pahitnya bahwa seorang sebelum menjadi seorang pemimpin dapat membantu orang mencapai kesepakatan, dia harus memperoleh kesepakatan. "Kita harus ingat bahwa kebanyakan orang tidak untuk atau melawan apa-apa; objek pertama mendapatkan orang bersama-sama adalah untuk membuat mereka merespon, entah bagaimana, untuk mengatasi inersia. Untuk tidak setuju, serta setuju, dengan orangorang membawa anda lebih dekat kepada mereka. " Dia menyadari betapa masyarakat memiliki hubungan , seberapa cepat orangorang membentuk "kamp musuh." Tapi, dia tidak putus asa, melainkan ia mengamati, "Kami tidak bisa bermusuhan kecuali ada banyak kesamaan antara kami. Perbedaan selalu didasarkan pada suatu kesamaan yang terus mendasarinya ". Dia berfikir dengan wawasan pengamatan saya menemukan perbandingan dalam konser dengan pengalaman saya sendiri. "Saya selalu merasa intim dengan musuh saya. Hal ini bukanlah oposisi tetapi ketidakpedulian yang memisahkan [manusia] "(hal. 212). Metafora kepemimpinan sebagai persahabatan yang dewasa juga akan menarik Follet (Perreault, 36-37). Follet mencari teman yang akan menantangnya berpikir, bukan mengkonfirmasi pikirannya. "Sebuah persahabatan yang didasarkan pada kesamaan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 87 dan perjanjian sendiri adalah masalah yang cukup dangkal. Yang mendalam dan abadi persahabatan adalah salah satu yang mampu mengenali dan berurusan dengan semua hal fundamental yaitu perbedaan yang harus ada antara dua individu. Oleh karena itu seperti pengayaan kepribadian kita yang bersama-sama kita akan mendaki puncak ketinggian pemahaman baru dalam berusaha "(Follet, 1918, hal 41). Selalu percaya pada tindakan akademisi, ia menguraikan, "Aku belajar tugas untuk saya dan teman-teman, tidak dengan membaca esai tentang persahabatan, tetapi dengan menjalani hidup saya bersama teman saya dan belajar dari pengalaman tuntutan kewajiban persahabatan "(hal.198). Namun, ia mungkin ingin mengeksplorasi lebih jauh konsep "etika perawatan," yang Perreault menggambarkan sebagai menempatkan "keutamaan pada perawatan dan tanggung jawab. "(Perreault, 34). Selama bertahuntahun Follet bekerja di Boston lingkungan yang padat, makan setiap hari dipenuhi oleh kelompok imigran meninggalkan Eropa dan Kanada untuk mencari "kehidupan yang baik" di Amerika. Setelah dua dekade, banyak yang ia dikhususkan untuk mengubah lingkungan sekolah pasif diam menjadi aktif menjadi pusat komunitas sekitarnya, ia dapat mundur sendiri dari pekerjaan, dan pekerjaan reformis Boston lainnya, memeriksa prestasi mereka dan terlibat dalam kritik dirinya. Saat ini hampir semua kebutuhan kita dipenuhi oleh lembagalembaga eksternal, pemerintah atau lembaga lainnya. Departemen Kesehatan masyarakat menawarkan kesehatan kepada kita, asosiasi rekreasi mengajari kita cara bermain, liga seni sipil memberikan kita lebih indah lingkungan sekitarnya, badan amal yang terkait 88 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen memberikan bantuan kepada orang miskin. Ego saya terus-menerus ditanggapi, tidak ada yang mendorong saya untuk bertindak. Jadi harta kepemilikan saya yang paling berharga dirampok - tanggung jawab saya - untuk melakukan proses partisipasi aktif untuk membentuk tujuan sosial "(hal. 235) Ucapan terkenal dari Presiden Kennedy, "Jangan tanya apa yang dapat Negara Anda lakukan untuk Anda, tetapi apa yang Anda bisa lakukan untuk negara Anda, "Follet menyimpulkan bahwa "Pertanyaan yang harus negara selalu berusaha untuk menjawabnya adalah bagaimana bisa berbuat lebih banyak bagi para anggotanya pada saat yang sama yaitu merangsang mereka untuk berbuat lebih banyak untuk diri mereka sendiri. kemudian ia mengoreksi dirinya sendiri, dan menambahkan," lebih dari itu, mereka harus melakukan lebih banyak bagi lagi, mereka harus melakukan lebih bukan hanya untuk diri mereka sendiri "(hal. 237). Pernah antropolog sosial, menarik inspirasi Follett dan contoh dari manapun mereka. Richard C. Cabot, teman dan profesor etika kedokteran, menulis sebuah penghargaan untuk Follet setelah kematiannya yang mengatakan bahwa ia pendengar yang kreatif dan kuisiener kreatif. Dia menaruh minat yang intens terhadap gagasan filsuf, ekonom, psikolog dan pengusaha dengan siapa saja dia berbicara "(Cabot, 1934). Dia menambahkan mungkin ia melakukan hal yang sama dengan "salesgirls" di Departemen Filenes, longshoremen di dermaga Boston, lift operator, duta besar, perawat, hakim Mahkamah Agung, pembantu, teman – semua yang menyentuh hidupnya. Tidak diragukan lagi dia dipengaruhi oleh banyak perempuan yang luar biasa dengan siapa pun dia bahumembahu selama bertahun-tahun. Dalam merefleksikan kekuatan Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 89 kepemimpinan sebagai kekuatan integrasi, dan dengan demikian kekuasaan yang menciptakan masyarakat, dia menggunakan gambaran jelas feminin nyonya rumah di sebuah makan malam partai. Kebanyakan wanita dan beberapa orang akan mengakui segudang interaktif ketrampilan yang menghormatinya yang biasanya ilustrasi ia berupaya untuk ini diabaikan. miliki. Dengan demikian bahwa kehendak kolektif berevolusi dan keluar dari kekacauan kepribadian yang bervariasi dan situasi yang kompleks (Follet, 1918, hal 230). Jika Follet masih hidup hari ini, dia pasti akan menemukan cara untuk mengundang semua penulis berkontribusi terhadap volume pertama Jurnal Kepemimpinan bertatap muka, percakapan tentang kepemimpinan akan mengalir di antara para peserta, bangunan, pertumbuhan individu, yang pernah berkembang dan pikiran tentang kelompok. Bunga api bisa terbang, tapi semua menjadi lebih baik karena ia mencintai energy perbedaan. Dia merasa yakin bahwa "penghalusan dilakukan melalui gesekan". (Follet, 1940/1973, hal 2). Eduard C. Lindeman, teman dan kolega Follet dan penulis beberapa buku tentang kepemimpinan masyarakat, menangkap sifat menggembirakan Follet sebagai nyonya rumah dalam testimonial baginya diterbitkan tak lama setelah kematiannya. Dia mulai dengan mengamati bahwa "Mary Follet adalah orang yang paling sensitif yang saya pernah diketahui, "Dia kemudian menelusuri akar-nya intelektual New England dan abadi sifat pemikirannya. "Dia sibuk dengan pertanyaan-pertanyaan kualitas daripada kuantitas, keutuhan bukan bagian, sintesis bukan dari 90 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen diseksi "komentar yang dia tulis dia mengungkapkan pemikiran". Terus tumbuh di isi kekayaan dan kehalusan persepsi. " Dia berakhir pada sebuah catatan yang lebih pribadi, bagaimanapun, dengan mengakui "dia sebagai hadiah untuk saya, " waktu yang dihabiskan bersama dalam percakapan animasi. Sebagai awal untuk berkolaborasi dalam kepentingan bersama, Follet diundang Lindeman, Herbert Crowley dan Profesor Albert Dwight Sheffield (dan yang jelas Ada Eliot Sheffield, istri Albert dan T.S. Eliot saudara perempuan, tetapi yang lebih penting, seorang perwira percobaan yang berpengalaman) untuk tinggal seminggu dengannya dan Isobel Briggs, dia sahabat 30 tahun, di rumah musim panas mereka di Putney, Vermont. Atas refleksi, Lindeman berkata, "Sepertinya saya sekarang ini adalah yang intelektual paling menarik dalam keseluruhan pengalaman saya "(Lindeman, 1934). Itulah perjalanan - melibatkan semua, bertemu dia dalam eksplorasi ide, selalu didasarkan pada pengalaman, tetapi tidak pernah terikat pada yang lama, bukan selalu ingin menciptakan baru. "Pengalaman mungkin akan sulit," dia percaya , "tapi kita klaim sebagai hadiah karena mereka itu nyata, walaupun kaki kita berdarah di atas batu-nya " (Follet, 1924, hal 302). Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 91 BAB XI PENUTUP Marry Parker Follett meninggal pada tanggal 18 Desember 1933, Tonn telah menyatakan, “walaupun nama Follett tersembunyi, tapi idenya tidak.” Sebagai penghargaan, Sir Peter Parker bercanda, “orang sering bertanya siapa sesungguhnya bapak manajemen, saya tidak tahu siapa bapak manajemen, tetapi saya tidak ragu siapa ibu manajemen. Beberapa ramalan mengerikan Follett pada para pemikir manajemen dalam partisipatif konsultan manajemen jaman sekarang, keuntungan kelompok, kerja sama, resolusi konflik, dan otoritas seharusnya berjalan dengan pengetahuan. Kritik harus dihargai, bagaimanapun elemen pilosofi bisnis Follett adalah aliran yang indah dari pilosofi politik. Menyederhanakan kehidupan manusia dan bekerja bersama tanpa menggunakan pemaksaan dan kompromi tidaklah layak. Integrasi, bergerak kearah yang lebih luas untuk memecahkan masalah, akan menciptakan lebih banyak kreatifitas dan imajinasi daripada kebiasaan sehari-hari dalam kegiatan industry, akademik, politik, dan kehidupan social. Lebih jauh depersonalisasi wewenang dan kepatuhan pada hukum situasi akan membunyikan lonceng kematian bagi tirani dan otokrasi. Selanjutnya, kontrol berdasarkan penerimaan tujuan kelompok akan membuat tempat kerja modern lebih nyaman bagi karyawan dan manajemen. 92 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen Panggilan pemimpin berpengetahuan, mendedikasikan diri untuk mengembangkan kegiatan bisnis melalui ilmu dan pelayanan, alasan berulang evolusi pemikiran manajemen. Kalau dibandingkan, “Mary adalah seorang ksatria, bukan ahli pidato yang impresif atau agresif, tapi dialah poinirnya, lebih dari yang lain, pendekatan manajemennya melalui nilai kemanusiaan, psikologi dan laboratorium kolaborasi pengalaman kerja. Signifikansi dan originalitas kontribusinya tidak ternilai (tidak dapat terlampaui). Pemikiran Follett terkait juga dengan pemanfaatan manusia yang paling efisien. Ia menggunakan alat-alat baru dari psikologi, dan jawaban-jawabannya telah mengangkat pribadi Follett menjadi perintis pendekatan hubungan manusiawi. Mary Parker Follett sebagai seorang pionir organisasi masyarakat. Dia menjadi konsultan sekolah sebagai pusat masyarakat membantu membuka sejumlah pusat-pusat masyarakat di luar Boston, menetapkan mereka sebagai forum pendidikan dan social yang penting. Argumentasinya tentang pentingnya organisasi masyarakat sebagai suatu sekolah demokrasi menuntun kita pada pemahaman yang lebih baik pada dinamika demokrasi pada umumnya. Berdasarkan pekerjaannya pada bidang manajemen, setelah kematiannya pada tahun 1933, Follett menjadi praktisi yang terlupakan. Tetapi setelah tahun 1960 para pemikir Jepang dan lainnya sudah mulai mengaplikasikan teori-teorinya. Mary Parker Follett mengadvokasi pada bidang human relation memberikan penekanan yang sama pada mekanik dan operasional manajemen. Pekerjaannya kontras dengan scientific management dari F.W. Taylor. Follett menekankan pada interaksi antara manajemen dengan para pekerja. Dia melihat manajemen Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 93 dan kepemimpinan sebagai suatu yang holistic, masa pra modern pendekatan system, dia mengidentifikasi seorang pemimpin sebagai seseorang yang melihat segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan bukan partial. Mary Parker Follett adalah seorang yang pertama kali (untuk jangka waktu yang lama) mengintegrasikan pemikiran konflik organisasi ke dalam teori manajemen, sering dipertimbangkan untuk dijadikan seorang ibu resolusi konflik. 94 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen DAFTAR PUSTAKA Barclay, J. Laurie. 2005. Journal of Management History. Following in Footsteps of Marry Parker Follett. Emerald Group. Vol. 43 No. 5. Barnes, M.C. et all. 1984. Organisasi Perusahaan teori dan Praktek. Seri Manajemen No. 13. PPM. Jakarta Drucker, P.F. 1995. “Introduction”, in Graham, P. (Ed), Mary Parker Follett: Prophet of Management, Harvard Business School Press, Boston, MA, pp110. Follett, M.P. (1924), Creative Experience, Peter Smith. New York. (reprinted in 1951) Follett, M.P. (1926a), Giving of orders”, in Metcalf, H.C (ed), Scientific Foundations of Business Administration, William and Wilkins Company, Baltimore, MD. Follett, M.P (1926b), “Business as integrative unity.”, in Metcalf, H.C. (Ed), Scientific Foundations of Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 95 Business Adminstration, Williams and Wilkins Company, Baltimore, MD. Follett, M.P. (1927a). “ How much business management develop in order to processthe essentials of a profession?” in Metcalf, H.C (Ed), Business Management as a Profession. A.W. Shaw Company, Chicago, II, pp. 73-87. Follett, M.P. (1927b), “How is the employee representation movement remoulding the accepted type of business manager ?”, in Metcalf, H.C. (Ed), Business Management as a Profession. A.W. Shaw Company, Chicago, II, pp 339-54 Follett, M.P. (1927c). ‘The Psyschology of conciliation and arbitration”, in Metcalf, H.C. (Ed), Psyschological Foundations of Management, A.W. Shaw Company, Chicago, II, pp 203 – 19 Graham, P. 1987. Dynamic Managing : the Follett Way. British Institute of Management. London Gibson. 1982. Organizations. Business Publications, Inc. Texas http://www.follettfoundation.org/mpf.htm. http:/www.infed.org/thinkers/et-foll.htm 96 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Mary_Park er_Follett http://sunsite.utk.edu/FINS/Mary_Parker _Pollett/Fins- MPF-01.html Kanter, R.M. 1995. “Preface”, in Graham, P. (Ed). Mary parker Follett: Prophet of Management, Harvard Business School Press. Boston, MA. Metcalf, H and Urwick, L. (Eds). 1941. Dynamic Adminstration : The Collected Papers of Mary Parker Follett, Management Publications trust, Bath. Sheldrake, John. 2003. Management Theory. Second Edition. Thonson Learning. UK Stoner, JA . 1982. Management. Second Edition. Prentice-Hall Inc. New York Shapiro, D.L. 2001. “The death of justice theory is likely theorist neglect the wheels already invented and the voices of the justice victims,” Journal of Vocational Behavior. Vol. 58. Pp 235-42. Tonn, J.C. 2003. Mary Parker Follett: Creating Democracy, Transforming Management. Yale University Press. New Haven, CT. Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen | 97 Urwick, L, and Brech, E.F.L. 1946. The Making of Scientific Management: Management in British Industry, Volume 2, Sir Isaac Pitman and Sons, London. Wren A. Daniel and Arthur G. Bedeian. 2009. The Evolution of Management Thought. John Wiley and Sons, Inc. USA 98 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen