BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan teori manajemen terdapat beberapa
tahap perkembangan yang sampai sekarang kita kenal yaitu :
aliran klasik, aliran perilaku dan aliran teori manajemen modern.
Untuk aliran klasik dibagi dua kelompok yaitu manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik. Banyak tokoh yang mewakili aliran-aliran
tersebut yang sampai sekarang pemikiran-pemikirannya masih
sangat relevan digunakan dalam manajemen praktis di perusahaanperusahaan di berbagai negara.
Dari sekian banyak tokoh tersebut terdapat seorang tokoh
manajemen wanita yang termasuk dalam aliran perilaku, bahkan
oleh tokoh manajemen lainnya dinamakan sebagai nabi manajemen
(Prophet of management). Dialah Mary Parker Follet, seorang ahli
filsafat politik, yang memberikan kontribusi pada pemahaman
tentang
wewenang
dan
tanggung
jawab,
kebutuhan
mengorganisasikan, resolusi konflik dan bagaimana merancang
organisasi untuk efektifitas maksimum dan efisiensi.
Semua itu berawal dari studi Hawthorne yang dilanjutkan
Mary Parker Follett dan lain-lain dalam era manusia social. Mary
Parker Follett bersama-sama dengan Chester I. Barnard
menjembatani manajemen ilmiah dan era manusia social. Follet
dan Barnard termasuk tokoh manajemen beraliran perilaku dalam
organisasi.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
|1
Marker Parker
Mary Parker Follet lahir di Quincy, Massachusetts pada tahun
1868. Memiliki kehidupan yang sulit, ayahnya seorang alkoholik
yang mati muda, Sementara ibunya memiliki kecenderungan pada
masalah social daripada masalah praktis. Mary sendiri adalah
seorang anak yang patut dikasihani. Dia memiliki garis keturunan
kakek dari ibunya, kemampuan intelektual dalam bidang membaca
dan pendidikan. Guru sejarah pada akademi Thayer bernama Anna
Boynton Thompson memperkenalkan Follett pada pilosofi sekolah
idealis Jerman, terutama pada pekerjaan Johan Fichte dan Georg
Hegel.
Sesudah tamat dari Akademi Thayer dia melanjutkan ke
Harvard (selanjutnya disebut Readcliffe College) dimana dia
mengembangkan minatnya pada pilosofi dan sejarah psikologi,
khususnya timbulnya gerakan Gestalt, yang menuntunnya pada pola
berfikirnya yang menyeluruh. Gurunya Anna Thompson mendorong
Follett untuk melanjutkan ke Newnham College, Universitas
Cambridge di Inggris, dimana dia mengembangkan minatnya pada
bidang hukum, ilmu politik, dan pemerintahan. Dari hasil
2 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
penelitiannya lahirlah The Speaker of the House of Representatives,
suatu buku yang memantapkan reputasinya sebagai ahli filsafat
politik, dan mendapat bea siswa. Dua tahun setelah penerbitan
bukunya, Follett menerima gelar sarjana muda dari Readcliffe
College.
Dengan kesempatan yang terbatas pada jaman itu bagi
perempuan, dia menyempatkan waktunya pada awal dia bekerja
pada berbagai komunitas kelompok untuk memberikan bimbingan
keterampilan, pendidikan, rekreasi, dan mencarikan pekerjaan, bagi
remaja-remaja Boston yang kurang beruntung. Dalam organisasi
sukarela yang luas, terdapat sedikit atau bahkan tidak ada sama
sekali wewenang, dia menyadari bahwa harus segera difikirkan
mengenai konsep wewenang, organisasi, kepemimpinan, dan
resolusi konflik. Berdasarkan pengamatan dan bekerja pada
kelompok ini, dia mendapatkan manfaat yang berharga dalam
kelompok yang dinamis dan kebutuhan akan kerja sama.
Berdasarkan pengalamannya di Boston Placement Bureau dia
berniat menggambarkan ke dalam pekerjaan dengan pemimpin
bisnis dan Taylor Society pada masa setelah Taylor meninggal.
Secara kronologis, Follett adalah termasuk era manajemen ilmiah,
ahli filsafat dan intelektual, dia merupakan anggota era manusia
social. Pekerjaannya berada antara dua era secara umum berada
pada konsep era manajemen ilmiah dan sisi lain berada pada era
manusia social.
Mary Parker Follett (1868-1933) adalah seorang ahli filsafat
dan politik. Ia sangat aktif dalam kegiatan social terutama diantara
anak-anak muda, ia menolong pengembangan pusat-pusat rekreasi
dan pendidikan serta mendirikan komisi-komisi pendidikan
kejuruan. Karyanya dalam pemberian kerja pada anak-anak dan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
|3
pendidikan kejuruan itu membuatnya akrab dengan industry dan
perdagangan. Di sana ia menemukan para manajer yang
menghadapi dan secara menyeluruh menyelesaikan dengan lebih
baik masalah-masalah sama seperti yang dihadapi administrasi
umum.
Tulisan-tulisan Follett meliputi The New State (Negara baru),
yang membahas tentang pemerintah dan masyarakat. Psikologi
kelompok-kelompok yang bertentangan merupakan isi dari buku
Creative Experience (Pengalaman Kreatif). Ia mengemukakan
gagasan-gagasan tentang administrasi dan organisasi dalam
serangkaian makalah dan kuliah yang dikumpulkan dan disunting
oleh Metcalf dan Urwick dalam buku Dynamic Administration, the
Collected Papers of Mary Parker Follett (Administrasi Dinamis,
kumpulan karangan Mary Parker Follett). Berikut ringkasan
pemikiran-pemikiaran Follett dalam buku-bunya.
Gagasan pokok dalam buku-bukunya adalah filosofi tentang
organisasi, terkait dengan masalah kekuasaan, dan wewenang,
tanggung jawab komulatif, hukum situasi, konflik konstruktif, dan
empat kaidah koordinasi.
Menurut pendapat Follett kekuasaan sebagai hal yang telah
ada sebelumnya dan dapat diserahkan kepada seseorang atau
diambil alih dari seseorang. Kekuasaan adalah sekedar kemampuan
untuk membuat beberapa hal terjadi, merupakan perbuatan
penyebab, untuk mengawali perubahan. Kemampuan semacam itu
adalah milik pribadi seorang manajer, ia tidak dapat
membagikannya,
memisahkannya,
mempertahankan
atau
mengalihkannya. Dia hanya semata-mata dapat memberikan,
mengembangkan kekuasaan itu kepada bawahannya. Tujuan setiap
orang seharusnya memiliki kekuasaan itu lebih banyak demi
4 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
kelanjutan kegiatan yang kita perjuangkan mati-matian. Tetapi
walaupun kekuasaan adalah milik pribadi, kekuasaan itu jadi amat
kuat bila bersama orang lain dan bukan kekuasaan “atas” orang lain;
kekuasaan itu haruslah kekuasaan yang kooperatif dan kolektif.
Wewenang adalah kekuasaan yang berpadu dengan orang
perseorangan, tetapi bukan semata-mata sebagai pribadi,
melainkan sebagai orang yang melaksanakan fungsi-fungsi. Oleh
karena itu wewenang dapat dipindahkan sejauh tugas pelaksanaan
fungsi dipindahkan pula. Kata Follett : Wewenang itu adalah bagian
dari tugas dan ada bersama-sama tugas. Oleh karena itu tidak ada
manajer yang wewenangnya lebih banyak dari fungsinya. Karena
wewenang itu berpadu dengan tugas, tanggung jawab juga
tentunya bersifat atributif terhadap tugas itu. Orang tak perlu
bertanggung jawab kepada yang lain, tetapi ia lebih bertanggung
jawab kepada sesuatu hal.
Menurut Follett tanggung jawab itu kolektif dan komulatif.
Kolektif artinya tanggung jawab itu dipikul oleh beberapa orang
untuk mencapai tujuan yang sama. Komulatif artinya dimulai dari
yang rendah tingkatannya menuju seluruh pola perusahaan.
Follett juga memberi perhatian pada psikologi, yaitu masalah
konflik. Karena filsafatnya tentang organisasi menghadapi
wewenang dan tanggung jawab kelompok, maka masalah konflik
selalu timbul dalam tulisan-tulisannya.
Dalam salah satu risalahnya “Constructive Conflict” (konflik
konstruktif), ia mengemukakan tiga cara menangani masalah
pertentangan pendapat dalam suatu kelompok. Mula-mula
dominasi; ini meminta banyak waktu dan tenaga untuk
memperjuangkan pendapat-pendapat lainnya. Kedua, bisa jadi akan
ada kompromi; tidak ada fihak tertentu yang menang dan semua
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
|5
pendapat menjadi lunak dan tumpul. Ketiga, pendapat itu bisa
berintegrasi; semua fihak pun merasa diwakili dan mungkin
keseluruhan lebih baik dari pada hanya jumlah bagian-bagiannya.
Ketiga cara itulah menurut Follett untuk mengatasi konflik.
Pada hakekatnya lebih bergantung pada orang-orang yang memiliki
sikap “berkuasa bersama”…(power-with) dari pada “berkuasa
atas”…(power-over).
Follett menjadi salah satu tokoh perintis pendekatan
hubungan manusiawi, hubungan antar manusia dalam suatu
organisasi. Untuk lebih lengkapnya pemikiran-pemikiran Follett
dalam buku-bukunya tertuang dalam bab-bab selanjutnya pada
buku ini.
6 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
BAB II
MENGIKUTI JEJAK
LANGKAH MARY PARKER
FOLLETT
Dalam bab ini akan dibahas tentang review/ringkasan tulisan
dari Laurie J.Barclay dari jurnal Management Decision Volume 43
No. 5 tahun 2005, yang mungkin bermanfaat dalam memperkaya
khasanah pengetahuan kita tentang Mary Parker Follett yang akan
dibahas secara umum.
Dalam tulisan in dibahas tentang keadilan dalam organisasi,
dan diuraikan perbandingan pemikiran-pemikiran Follett dan para
peneliti lainnya mengenai keadilan dalam organisasi. Dimana
peneliti kontemporer berniat untuk mencari pandangan keadilan
sebagai fenomena universal, fokus utamanya pada penelitian
kuantitatif, dan menekankan pada penjelasan dari pada
mengaplikasikan prinsip-prinsip keadilan, Follett mempersepsikan
keadilan sebagai suatu proses, menyeimbangkan metodologi
kualitatif dengan penelitian kuantitatif , dan menekankan integrasi
antara teori kontemporer dan tulisan Follett.
Mary Parker Follett menulis bidang pekerjaan social, ilmu
politik, dan manajemen. Walupun Follett sudah mendapatkan
kesuksesan
selama hidupnya, tetapi setelah sepuluh tahun
kematiannya, tulisan-tulisannya diabaikan. Program beasiswa telah
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
|7
diduga sebagai suatu alasan untuk mengabaikannya.
Drucker
menyangkal pemikiran-pemikiran Follett hanya berlaku pada
jamannya, atau mungkin keliru pada jamannya. Ketika Follett
menyanggah bahwa manager yang efektif adalah mereka yang
bertanya apa yang dilakukan dan mengapa mereka melakukan,
pandangan awal pada saat itu adalah manager yang efektif adalah
hanya membutuhkan pemahaman pada tehnik, metode, dan
praktek yang layak. Contoh lainnya adalah disparitas antara tulisan
Follett dengan pandangannya pada saat memasukkan usaha yang
bagus pada individu.
Follett percaya bahwa semua individu, menghormati tempat
mereka dalam masyarakat, patut dihargai. Dia ingin memberikan
power lebih pada individu dan menjamin bahwa individu tidak
hanya didengar tetapi juga suara mereka terintegrasikan dalam
solusi. Pada suatu saat ada usaha untuk mengurangi peranan
individu dalam msyarakat,
sebagai contoh, pembentukan
pemerintahan bahwa membutuhkan lebih banyak control, lebih
besar dan meningkatkan power.
Kanter membantah bahwa Follett tidak mampu memperoleh
pengaruh karena dia bukan seorang akademisi atau eksekutif
puncak. Lebih jauh, pemikiran-pemikiran Follett tidak nampak
karena diskriminasi gender. Secara spesifik, Follett bekerja di
lingkungan dimana kaum wanita relative jarang yang menjadi
pemimpin dan sejak kaum wanita secara tradisional tidak memiliki
wewenang, hal ini mungkin berdampak negative bagi kemampuan
mengembangkan disiplin ilmunya untuk dilanjutkan lebih jauh lagi.
Seperti para peneliti keadilan yang berdiri di persimpangan
jalan, memutuskan jalan kecil yang mana yang akan diikuti, jelaslah
bahwa tulisan Mary parker Follett menyediakan tidak hanya sebuah
8 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
jalan tetapi peta yang detil untuk petunjuk masa depan. Walaupun
Follett menulis pada decade yang lalu dan kontek yang sangat
berbeda, pekerjaannya selalu membayangi sejumlah tema keadilan
yang dibahas pada literature masa kini. Persfektif yang berorientasi
pada proses Follett menyediakan berbagai macam kesempatan bagi
para peneliti keadilan untuk menggali secara lengkap: emosionalitas
dalam keadilan, termasuk bagaimana emosi dapat berubah setiap
saat dan bagaimana emosi masuk dalam evaluasi; integrasi
kelompok, termasuk bagaimana persepsi kejujuran dibangun saling
menguntungkan dan negosiasi antara pemilik dan pekerja; lingkaran
respon, termasuk proses yang eberbentuk spiral dan bagaimana
korban dan manager dapat bersepakat dengan situasi keadilan yang
secara konstan berubah.
Untuk mengumpulkan pandangan Follett yang lengkap,
peneliti keadilan harus mempertimbangkan keadilan sebagai suatu
konteks yang spesifik dan proses yang dinamis, dan surat menyurat,
menguasai metodologi penelitian yang memberi cahaya pada
prosesnya. Mengadopsi agenda peneliti termasuk dalam pandangan
Follett yang bagus untuk menggali keadilan dari perspektif yang
berbedatidak hanya menjawab panggilan segera, tetapi juga
menciptakan kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam terhadap keadilan dalam organisasi dan meningkatkan
penjelasan mengenai keadilan.
Diijinkan bagi para peneliti dan praktisi untuk menerapkan
penemuan baru bagi organisasi, misalnya saja promosi yang jujur
dan mutasi. Memberikan pandangan selanjutnya yang signifikan
pada bidangnya, para peneliti keadilan akan sampai pada
mempertanyakan asumsi mereka mengarah pada keadilan alamiah
dan mulai menggali pendekatan dan perspektif baru.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
|9
Akhirnya dengan menyediakan contoh dari tulisannya yang
akan dibahas di bawah ini, penulis jurnal ini membantah bahwa
Follett menyediakan alternative jalan kecil yang mungkin membantu
kita melewati persimpangan jalan. Perlu untuk dicatat bahwa
contoh ilustrasi perbedaan pandangan antara Follett dengan para
peneliti keadilan lainnya tidak berarti merupakan pernyataan yang
sempurna menurut pandangan Follett. Sekali para peneliti keadilan
memulai jalan kecil yang disediakan oleh Follett, penting untuk
melanjutkan kunjungan ulang tulisannya dan menggali bagaimana
mereka dapat melanjutkan teori dan penelitiannya. Sebagai bidang
yang harus bergerak terus ke depan, membandingkannya dan
bahwa kita harus melanjutkan melihat ke belakang dan
menggunakan masa lalu untuk menantang pemikiran dan
membimbing kita di masa yang akan datang.
Berikut perbedaan antara pemikiran-pemikiran Follett dan
para peneliti lainnya :
I. Pemikiran Follett
a. Konsep keadilan sebagai suatu persepsi
Follett menjabarkan bahwa interpretasi fakta
tergantung pada kebutuhan. Interpretasi eksistensi selalu
dan akan selalu ada dalam kebutuhan kita. Persepsi fakta ,
perhatian kita ditentukan oleh kebutuhan dan hasrat kita.
b. Keadilan sebagai suatu multi facet dan termasuk :
keluaran, prosedur dan perlakuan
Sebagai suatu permusyawarahan yang pada umumnya
mempertimbangkan metode yang lebih baik dari pada
pengadilan. Sejak pengadilan sering dikira sebagai proses
yudisial, dimana hakim memutuskan yang benar dan salah,
salah satu fihak melawan fihak lainnya, akan mencoba
10 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
menggunakan kekuatan pada fihak lainnya, jadi suatu saat
satu fihak akan menjadi pemenang. Tidak ada konflik external
dalam jangka panjang akan bertahan. Pengadilan bukan cara
yang fair, karena biasanya keputusannya berdasarkan
kompromi. Penulis lainnya mengatakan bahwa pengadilan
menetapkan keadilan karena fihak ketiga tidak memberikan
informasi yang lebih baik dalam masalah yang
dipersengketakan, pakailah suatu metode untuk mengatasi
perbedaan. Bagaimanapun terdapat perbedaan antara
kompromi di pengadilan dan kompromi berdasarkan
musyawarah; dalam suatu kasus kita harus memutuskan
menggunakan kompromi, di saat yang lain memutuskan
kompromi internal, kompromi dimana kedua belah fihak
menyetujuinya, dimana kedua belah fihak mungkin saling
berkontribusi. Kemungkinan masalah dalam industry
disebabkan oleh kebiasaan dimana perintah diberikan dengan
cara lain …memperlakukan orang tanpa memperhatikan
perasaan harga dirinya akan menyebabkan berhenti bekerja.
Kita harus menempatkan hal ini dalam kesepakatan dengan
para pemilik, bahwa orang atau pekerja harus selayaknya
dihormati, dan ancaman serta caci maki jangan dilakukan.
c. Pentingnya suara
Partisipasi para pekerja dalam perencanaan tugas
seharusnya diutamakan sebelum perintah diberikan, bukan
sesudahnya. Dan kita yakin bahwa kita tidak menekankan
pemborosan, suatu penelitian mengatakan hal ini penting jika
kita mengantisipasi bagaimana perintah akan diterima.
Seorang pekerja marah terhadap perintah, hal ini
menyulitkan dan orang mengatakan “mengapa orang itu
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 11
menendang?” dan dia mulai mempelajari situasi. Tapi itu
mungkin terlambat; masalahnya sudah terlanjur meluas.
d.
Pemikiran kontras
Ketika ketidakadilan terjadi dia mulai memikirkan hakhaknya sikap fatal bagi kita semua.
e. Pembalasan dendam.
Ketika ketidakadilan terjadi pola perilaku yang salah
meningkat, rangkaian penggerak yang salah, jadi dia
sekarang merancang untuk bertindak dalam suatu cara
yang tidak menguntungkan perusahaan dimana dia
bekerja.
f. Kinerja berhubungan dengan hasil
Kita dapat lmelihat setiap hari penelitian human
relation dalam bisnis dan penelitian teknik operasi
dilakukan bersamaan. Kita mengetahui bahwa perlakukan
terhadap pekerja mempengaruhi output. Kita mengetahui
bahwa jalur material dan perawatan mesin adalah bagian
dari human relation.
II. Penelitian kontemporer
a. Konsep keadilan sebagai suatu persepsi
Pendekatan manajemen impresi pada penelitian keadilan
organisasi secara eksplisit memperkenalkan bahwa kejujuran
adalah yang harus diutamakan. Dalam hirarki organisasi,
perbedaaan kepentingan, tujuan, dan akses informasi individu
pada tingkatan yang berbeda sepertinya menyebabkan
perbedaan keyakinan tentang prosedur dan hasil yang
ditetapkan dengan fair.
12 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
b. Keadilan sebagai suatu multi facet dan termasuk :
keluaran, prosedur dan perlakuan
Seseorang dalam relasi timbal balik dengan orang lain
akan berharap bahwa apa diperoleh sepadan dengan apa
yang telah dikeluarkan – dan keuntungan yang diperoleh akan
sepadan dengan investasi yang ditanam – investasi lebih
besar maka keuntungan pun akan lebih besar…akhirnya jika
setiap orang akan diberi penghargaan oleh fihak ketiga, dia
akan berharap pihak ketiga itu mendistribusikan
penghargaan, untuk menjaga hubungan kedua belah fihak.
Kita menyarankan bahwa hanya prosedur untuk
menyelesaikan jenis konflik bahwa hasil dari pengadilan
adalah suatu prosedur ketidakpercayaan yang berlebihan
pada proses persengketaan diantara mereka dan control yang
relative kecil pada pengambi keputusan. Peduli terhadap
kejujuran komunikasi interpersonal menggambarkan
serangkaian kesepakatan masalah dengan apa yang kita
harapkan pada keadilan interaksional. Dengan keadilan
interaksional berarti bahwa orang itu peka terhadap kualitas
perlakuan interpersonal yang mereka terima selama berlaku
dalam prosedur organisasi.
c. Pentingnya suara
Memiliki suara dalam suatu system berarti memiliki
bentuk partisipasi dalam pengambilan keputusan melalui
pengungkapan ekspresi opini dan partisipasi yang dimiliki
yang disarankan sebagai suatu mediator kritis dalam bisnis
rangkaian bisnis dan organisasi.
d. Pemikiran kontras
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 13
Dalam situasi yang melibatkan keluaran yang dialokasikan
oleh pembuat keputusan, imbalannya akan maksimum jika
orang mempercayai mereka akan mencapai hasil yang lebih
baik jika para pengambil keputusan menggunakan prosedur
yang akan diimplementasikan ….berlandaskan prosedur untuk
menghadapi tantangan suatu prosedur akan bernilai lebih jika
ada orang yang bertanggung jawab atas keputusan untuk
mencapai hasil, dan teori referensi kognisi memprediksi
balasan atas ketifair-an perlakuan jika prosedur tidak adil
akan menghasilakn output yang kurang.
e. Pembalasan dendam.
Ketika para pekerja merasa dieksploitasi oleh perusahaan,
maka para pkerja akan melakukan perlawanan menentang
organisasi sebagai suatu mekanisme untuk memperbaiki
persepsi atas ketidakadilan.
f. Kinerja berhubungan dengan hasil
Untuk meningkatkan keadilan organisasi berhubungan
dengan perilaku keanggotaan organisasi. Lebih spesifik lagi
latihan untuk meningkatkan kemampuan para pemimpin
dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip keadilan organisasi
menigkatkan perilaku keanggotaan sebagai bagian dari
anggota organisasi.
14 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
BAB III
PEMIKIRAN FOLLETT DALAM
PEMBAHASAN KELOMPOK
SECARA PSIKOLOGIS
Pemikiran Follett dalam bab ini walaupun tidak berhubungan
langsung dengan manajemen, tetapi tidak ada salahnya penulis
mengungkapkan hal ini. Karena manajemen adalah suatu bidang
ilmu yang di dalamnya membahas mengenai kehidupan manusia
dari sisi ekonomi, politik, social, budaya bahkan pertahanan dan
keamanan yang secara implicit terkandung di dalamnya.
Menurut Follett
politik harus memiliki teknik yang
didasarkan pada pemahaman hukum asosiasi yaitu, berdasarkan
yang psikologi social progresif yang baru. Politik saja tidak harus
melarikan diri dari semua kecenderungan metode ilmiah modern,
analisis, efisiensi, dan rekayasa ilmiah. Penelitian demokrasi telah
dilakukan oleh sebagian besar lembaga penelitian, dan harus
didasarkan pada penelitian
tentang bagaimana seseorang
berperilaku bersama-sama dalam suatu kelompok. Kita harus
berurusan, tidak dengan institusi, atau hal mekanik, atau dengan
ide-ide abstrak, atau "manusia," atau apa pun tapi juga harus
memandang bahwa seseorang itu juga adalah manusia biasa.
Pentingnya psikologi baru mengakui bahwa manusia sebagai pusat
dan pembentuk alam semestanya.
Menurut sifatnya semua lembaga yang laten dan terpaksa
harus disesuaikan dengan alam ini. Manusia tidak sesuatu yang
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 15
harus menjadi titik awal di masa depan. Tetapi manusia dalam
lingkup pergaulan, karena manusia tidak hidup untuk dirinya sendiri.
Dan kita harus memahami lebih lanjut bahwa undang-undang dasar
adalah hukum kelompok. Kami telah lama mencoba untuk
memahami hubungan antara individu dan masyarakat, kita hanya
baru mulai melihat bahwa ada ada "individu," bahwa tidak ada
"masyarakat." Hal ini tidak aneh, Oleh karena itu, upaya kami telah
sesat, bahwa kita berpikir yang menghasilkan sesuatu yang kecil
akhirnya kembali lagi untuk politik. Psikologi yang lama didasarkan
pada individu yang terisolasi sebagai suatu unit, berdasarkan pada
asumsi bahwa seseorang yang berpikir, merasa dan hakim yang
independen.
Sekarang kita mengetahui bahwa ada hal lainnya seperti ego
yang terpisah, bahwa individu diciptakan oleh interaksi timbal balik,
seluruh studi psikologi kita sedang berubah. Demikian juga tidak
ada "masyarakat" yang dianggap abstrak sebagai kelompok
manusia yang kita lihat di sekitar kita. Saya selalu mengkaitkan tidak
hanya "masyarakat" tapi untuk beberapa kelompok yang kuat.
Kapan kita sebenarnya pernah berpikir tentang "masyarakat"?
Apakah kita tidak selalu memikirkan bagian kita dalam dewan
direksi atau staf pengajar perguruan tinggi, dalam pesta makan
malam terakhir, dalam tim sepak bola, klub, partai politik , serikat
buruh, gereja ?
Mungkin bukan berarti kelompok, tetapi cenderung dalam
contoh di atas mengarah kepada hal itu, seperti dalam diskusi atau
makan malam konferensi sekarang jadi umum. Jadi praktis
"masyarakat" adalah orang-orang yang berada dalam sejumlah
kelompok. Pengakuan ini merupakan langkah baru dalam analog
sosiologi yang disampaikan oleh William James yang dibuat dalam
16 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
hubungannya dengan individu. James membawa pengakuan ini
kearah kebenaran yang populer karena manusia terdiri dari
pengalaman yang kompleks yang ada dalam dirinya.
Jadi masyarakat sebagai sebuah kelompok yang kompleks
meliputi pikiran sosial. Kita memiliki hasrat untuk berserikat yang
harus dipenuhi oleh kehidupan kelompok, kelompok dan kelompok,
kelompok yang meluas, sebagai pemersatu, tapi tetap namanya
kelompok. Kita kadang mengatakan bahwa rohani manusia
tergantung pada masyarakat; maksudnya adalah hubungan psikis
dengan kelompoknya. Hubungan yang penting dari individu untuk
dunia adalah melalui kelompok, kelompok adalah factor yang
penting yang membentuk hidup kita.
Oleh karena itu psikologi sosial tidak bisa diaplikasikan pada
psikologi individu yang lama pada sejumlah orang. Beberapa tahun
lalu saya pergi ke sebuah kuliah tentang "Psikologi Sosial," sebagai
pokok bahasannnya. Tidak ada sepatah kata pun mengatakan
kecuali pada sistem saraf dan aspek lain dari psikologi individu,
tetapi pada saat terakhir dosen mengatakan kepada kami bahwa
seandainya dia memiliki waktu untuk menerapkan apa yang telah
dikatakan sebagai kondisi sosial! Hal ini mengingatkan saya pada
proses mental seseorang, ketika ia ingin mengetahui sesuatu
tentang metafisika Cina, pertama dia mencari ensiklopedia dan
metafisika Cina dan mencarinya bersamaan. Psikologi baru harus
menempatkan seseorang sebagai bagian warisan mereka,
kecenderungan mereka, lingkungan mereka, dan kemudian
memusatkan perhatian pada interelasi mereka. Penelitian
laboratorium yang dilakukan secara hati-hati harus menemukan
kondisi yang membuat kemungkinan interelasi, yang menghasilkan
suatu interelasi.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 17
Beberapa penulis membuat kecenderungan berfikir sosial
pada bagian individu yang dijadikan sebagai subjek psikologi sosial,
tetapi kecenderungan seperti itu masih dalam ranah psikologi
individu. Sebuah tindakan sosial bukan merupakan inisiatif individu
dengan aplikasi sosial. Definisi lama dari kata sosial telah menjadi
luar biasa untuk membuat kebijakan politik, kebijakan sosial tidak
dibuat untuk kebaikan orang tetapi kebijakan yang dibuat oleh
orang-orang, dan lain-lain.
Kita membaca dalam karya seorang sosiolog benua, "Ketika
social akan lahir dalam otak manusia, tapi social tidak akan pernah
lahir dalam otak manusia. Psikologi social yang baik akan
menentukan seberapa jauh factor social ikut menentukan
kesadaran individu. Ilmu jiwa social harus memperhatikan dirinya
terutama dengan _interaction_ pikiran.
Psikologi awal hanya
didasarkan pada studi individu; sosiologi awal didasarkan pada
studi masyarakat. Tetapi tidak ada istilah sebagai "individu," tidak
ada istilah sebagai "Masyarakat", yang ada hanya kelompok dan
unit kelompok – individu sosial. Psikologi sosial harus dimulai
dengan studi kelompok yang intensif , proses selektif yang terus
ada di dalamnya, yang membedakan reaksi, persamaan dan
unlikenesses, dan energi spiritual yang menyatukan mereka.
Penerimaan dan hidupnya psikologi baru akan menjauhkan
dengan psikologi partikularistik: aturan kesepakatan, aturan
mayoritas, kepemimpinan eksternal, perang industri, perang
nasional dan lain-lain. Dari analisis kelompok harus mendatangkan
sebuah pemahaman pemikiran kolektif dan perasaan kolektif, dari
hal yang umum akan menghasilkan aktivitas terpadu, sifat
sebenarnya dari kebebasan, ilusi diri dan lain-lain, kesatuan penting
dari seseorang, sebenarnya adalah patriotisme, dan seluruh rahasia
18 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
kemajuan kehidupan adalah sebagai pengembangan yang murni
yang menghasilkan komunitas yang sejati.
Semua orang berpikir menuntut sebuah negara baru.
Pertanyaannya adalah – bentuk negara apa harus dibentuk? Tidak
ada salah satu dari kita yang dapat memberikan jawabannya sampai
kita mempelajari orang-orang dalam pergaulan dan menemukan
hukum asosiasi. Ini belum dilakukan, tapi kita sudah dapat melihat
bahwa ilmu politik yang tidak didasarkan pada pengetahuan tentang
undang-undang dasar dari suatu penelitian tentang kelompok akan
segera memperlihatkan sesuatu yang paling kejam. Reaksi
Sindikalisme terhadap lembaga yang disebut politik "metafisik"
yang didasarkan pada "hak obyektif," pada fungsi, pada konsepsi
atas model dasar yang akan menekankan objek terkait dan bukan
hubungan yang terkait satu sama lain.
Psikologi baru melangkah lebih jauh dan melihat ini sebagai
sesuatu, tetapi bagaimana bisa salah satu hal tersebut akan dibahas
secara singkat? Kita harus meneliti seseorang dalam pergaulannya ?
Seseorang yang masih muda yang memiliki aktualisasi dalam hidup,
politisi praktis, anggota konvensi konstitusional, para pemimpin
buruh - semua ini harus mendasarkan pekerjaan mereka pada
prinsip-prinsip psikologi kelompok.
Alasan mendasar untuk studi psikologi kelompok adalah
bahwa tidak ada yang bisa memberi kita demokrasi, kita harus
belajar demokrasi. Untuk menjadi demokrat tidak untuk
memutuskan suatu bentuk tertentu dari asosiasi manusia, tetapi
untuk belajar bagaimana untuk dapat hidup dengan orang lain.
Seluruh gerakan tenaga kerja yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengetahui bagaimana untuk hidup bersama-sama daripada
penolakan sengaja atas keadilan.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 19
Masalah
dengan
sindikalisme
untuk
memperoleh
keberhasilannya tergantung pada tindakan kelompok dan kita tahu
hampir tidak ada hukum kelompok.
Saya telah menggunakan
kelompok dalam buku ini dengan arti seseorang yang melakukan
asosiasi berdasarkan hukum interpenetrasi sebagai lawan hukum
crowd - saran dan imitasi. Hal ini dapat dianggap sebagai definisi
yang sewenang-wenang, tapi tentu saja apalah arti sebuah nama,
Saya hanya ingin menekankan fakta bahwa seseorang yang
mengadakan pertemuan di bawah dua rangkaian undang-undang
yang berbeda-beda. Psikologi sosial dapat mencakup baik psikologi
kelompok dan psikologi kerumunan, tetapi dari keduanya yang
lebih penting adalah psikologi kelompok.
Selama bertahun-tahun kita telah didominasi oleh sekolah
yang mengajarkan bahwa orang bertemu bersama-sama diatur oleh
saran dan imitasi, dan perhatikan kekurangannya telah dicover oleh
semua proses interaksi social yang nyata yang kita miliki dalam
kelompok tapi tidak di tengah orang banyak. Bagaimana seseorang
berperilaku
di keramaian, dan hubungan konsepsi antara
kerumunan politik untuk demokrasi. Sementara kita mengakui
bahwa seseorang lebih sering pada saat ini berkumpul berdasarkan
aturan kerumunan dari pada kelompok, saya percaya kemajuan
tergantung pada kelompok, dan, oleh karena itu, bahwa kelompok
tersebut harus menjadi dasar progresif psikologi social. Proses
kelompok berisi rahasia kehidupan bersama, merupakan kunci
untuk demokrasi, pelajaran utama bagi setiap individu untuk
belajar, harapan utama kita untuk politik, sosial, kehidupan
internasional di masa depan. Itulah dasar dasar proses
pembentukan kedaulatan.
20 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
BAB IV
PRINSIP-PRINSIP
KELOMPOK
Prinsip-prinsip kelompok berdasarkan buku-buku yang dia
baca dalam bidang filsafat, psikologi, ilmu politik, dan ilmu hukum.
Dia menjelaskan berdasarkan pemahaman Johan Fichte (17621814), tentang mentornya Anna Thompson, yang dia tulis. Fichte
memadukan sebuah nasionalisme dimana kebebasan individu
dibatasi oleh kepentingan
kelompok. Dia meyakini bahwa
seseorang tidak dapat keluar dari pengaruh kelompok social
mereka, dan ego individu adalah milik ego yang lebih luas yaitu ego
kelompok. Menurut Fichte eksistensi ego terbesar merupakan ego
masyarakat dunia dimana kita hidup.
Dalam buku keduanya “The New State: Group Organization
the Solution of Popular Government”, yang diterbitkan pada tahun
1918, Follett menunjukkan esensi dari prinsip kelompok yang
membawa perbedaan individu dan mengintegrasikannya pada suatu
kesatuan. Follett mengutip pilsuf yunani abad 16 SM yang bernama
Heraclitus Ephesus, yang mengatakan hasrat alamiah yang
bergelora berlawanan dan melengkapi keselarasan tidak keluar
secara serupa. Dalam filosopi Heraclitus semua mengalir, menurut
logika Hegelian atau dialektik dari tesis, antithesis dan sintesis
menemukan ekspresinya. Follett tidak sepenuhnya menganut
Hegelian dan beranggapan apa yang diinterpretasikan oleh
pemikiran Hegelian terhadap makna bahwa negara berada di atas
dan berkuasa pada warga Negara adalah kesalahpahaman seperti
yang diungkapkan Follett :
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 21
Ketika kita mengatakan bahwa seseorang berasal dari
masyarakat, hal itu tidak berarti bahwa seseorang itu lebih tinggi
dari masyarakat. Makna terdalam kehidupan adalah interalasi
antara seseorang dengan masyarakat dan sebaliknya pada waktu
yang sama.
Ungkapan “interelasi” dan “membuat” akan menjadi bentuk
catatan Follett pada respon lingkaran. Membangun suatu pemikiran
dan pemikiran lainnnya, Follet menantang asumsi politisi pada
periode itu. Follett percaya bahwa untuk menemukan manusia yang
sesungguhnya itu adanya di dalam suatu organisasi. Menemukan
potensi individu itu potensial kalau mereka berada dalam suatu
kelompok. Manusia menemukan alam sesungguhnya, mendapatkan
kebebasan sesungguhnya hanya melalui kelompok.
Prinsip kelompok Follett menjadi psikologi baru dan
melepaskan keyakinan yang sudah melekat bahwa pemikiran,
perasaan, dan kegiatan individu itu saling ketergantungan. Dia
menjelaskan bahwa kelompok dan individu menjadi suatu eksistensi
yang simultan dan percaya bahwa dalam kelompok manusia itu ada
hak-hak kelompok.
Menurut Follett hanya melalui keanggotaan suatu kelompok
seseorang dapat menemukan jati dirinya. Berdasarkan prinsip
kelompoknya, Follett menyimpulkan bahwa jati diri seseorang itu
adalah jati diri kelompok., dan seseorang tidak punya hak untuk
dipisahkan dari kelompok atau melawan kelompok. Dalam catatan
yang berlawanan dengan pemerintah bahwa pemerintah itu
melindungi hak-hak individu, dia menyarankan konsep baru
demokrasi. Demokrasi kemudian menjadi semangat yang besar
yang memaksa manusia, manfaat, melengkapi ketidaklengkapan
melalui melalui badai bersama-sama berada dalam anggota
komunitas kehidupan.
Follett merasa bahwa teori pemerintahan yang berdasarkan
pada hak-kak individu tidak akan mendapat tempat dalam teori
politik modern. Tempatnya, demokrasi kolektif harus dibangun
untuk menggerakkan suksesi dari kelompok lingkungan kecil menuju
lingkungan kelompok masyarakat, pada kelompok pemerintahan,
22 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
kelompok Negara, dan bahkan pada kelompok keinginan.
Merancang sisi isu konflik kelompok potensial, Follett yakin bahwa
masyarakat akan tumbuh mencapai kesadaran social baru dan
bahwa individu dapat hidup dengan damai dalam suatu
“pemerintah dunia.”
Buku The New State sudah mulai dengan sebuah eksplorasi
kelompok dan pusat sosial dan berubah cepat ke dalam analisis
yang lebih luas. Seperti yang ditulis oleh Konopka (1958: 28) unsure
yang paling penting adalah :
1. Pengalaman sosial adalah dasar penetapan struktur.
2. Kedaulatan itu relative pada kapasitas aturan itu
sendiri,
untuk
mengatur
kelompok
atau
menetapkannya.
3. Menetapkan struktur merupakan ekspresi dari unsur
untuk mengidentifikasi tujuan.
4. Tujuan kelompok bukan hal yang khusus tapi ekspresi
umum keinginan individu
5. Pengalaman yang kaya hanya dapat datang melalui
pengalaman aktual dalam kehidupan kelompok.
6. Individu dan kelompok bukan hal yang antithesis
7. Individu adalah unit terakhir yang lebih mudah diubah
daripada kelompok
8. Tidak ada kontradiksi yang penting antara warga
Negara dan pemerintah
9. Kebebasan dan dteminisme tidak berlawanan
10. Diri sendiri dan orang lain bukan hal yang berlawanan
Follett menempatkan individualitas dalam konteks
social dan menekankan pada relationship (hubungan).
Individu diciptakan oleh proses social dan proses seharihari. Individualitas adalah kapasitas unit. Diri kita adalah
bagian dari orang lain dalam kelompok. Menjadi seorang
demokrat bukan untuk memutuskan bentuk yang baku
mengenai hubungan manusia., hal ini untuk mempelajari
bagaimana hidup bersama orang lain. Proses kelompok
berisi rahasia kehidupan kelompok, itulah kunci demokrasi,
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 23
itulah guru pelajaran bagi setiap individu untuk dipelajari,
itulah harapan terpenting atau politis, social, kehidupan
internasional di masa depan.
Pendidikan bertetangga adalah salah satu kunci
untuk intervensi social, dan kelompokm sebagai sarana
sentral. Pengalamannya di Roxbury dan tempat lainnya
telah mengajarkannya bahwa bukan mustahil bagi pekerja
terlibat dalam kelompok local dan mengembangkan
kapasitasnya untuk bertindak dan meningkatkan kualitas
hidup para anggotanya. Dia telah merealisasikan dua aspek
dalam kelompok yaitu : kesatuan individu dan seorang
individu dalam kesatuan yang lebih luas. Dia menjelaskan
bahwa kemauan dan perubahan yang terjadi itu keliru jika
tidak menggunakan proses kelompok.
Latihan demokrasi tidak dapat dilakukan jika tidak
melaksanakan
sendiri
demokrasi.
Setiap
orang
membutuhkannya tidak hanya yang tua saja tapi juga bagi
yang muda. Pendidikan adalah proses berkelanjutan itulah
yang sebenarnya. Tidak ada akhir bagi pendidikan selama
kita hidup. Kehidupan dan pendidikan tidak dapat
dipisahkan. Kita membutuhkan kehidupan dalam lingkup
universal, kita lebih membutuhkan pendidikan dalam hidup
kita setiap saat bagi kita semua.
Jadi dimanapun kita berada. Kapan saja, siapa saja
setiap orang tentunya membutuhkan pendidikan.
Komunitas center adalah sekolah berkelanjutan yang
riil di amerika, universitas sesungguhnya bagi demokrasi
yang sesungguhnya yang harus kita fahami betul. Kita harus
mengembangkan
dan
memperdalam
kehidupan
asosiasional. Kita dapat mengaktulisasikan demokrasi yang
sempurna, tergantung pemahaman kita bahwa manusia
menciptakan kekuatan, dan bahwa ia mendapat kekuatan
ini melalui kapasitas untuk bergabung dengan orang lain
untuk membentuk keseluruhan yang nyata, sebuah
24 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
kelompok yang hidup. Mari kita lihat, karena itu, apa tandatanda yang terlihat dari kelompok.
Prinsip di tempat kerja. Pertama, gagasan pendidikan
kita cepat berubah. Tujuan utama pendidikan sekarang
adalah sesuai dengan anak ke dalam kehidupan masyarakat,
kami tidak berpikir tentang perkembangan "individu"
kecuali sebagai kontribusi untuk itu. Atau akan lebih
mendekati kebenaran untuk mengatakan bahwa kami
mengakui bahwa perkembangan individu itu pada dasarnya
hanya itu. Metode mencapai ini adalah terutama melalui (1)
pengenalan kerja kelompok di tempat bacaan individu (2)
penambahan mata pelajaran kejuruan, kurikulum dan
pembentukan sekolah kejuruan, dan (3) penyelenggaraan
bimbingan departemen kejuruan dan biro penempatan
sekolah umum.
Di banyak kota-kota besar Amerika Serikat, sekolah
negeri memiliki departemen bimbingan kejuruan, dan tidak
menganggap bahwa sekolah telah melakukan tugasnya
sampai mereka telah membantu anak untuk memilih
pekerjaan untuk hidupnya, telah melatih dia, dan telah
benar-benar menemukan pekerjaan, ketika dia sudah terjun
ke masyarakat. Hal ini dilakukan secara bertahap menerima
bahwa ini adalah fungsi dari negara, dan beberapa dari
lembaga negara sedang mempertimbangkan penggunaan
dana untuk pelaksanaan pada departemen tersebut. Sangat
menarik untuk memperhatikan bahwa seluruh konsepsi
Biro Anak-anak melakukan hal hal itu agar sesuai dengan
kehidupan anak-anak dalam masyarakat.
Gagasan lebih lanjut pendidikan sebagai proses yang
berkesinambungan, yang tidak berhenti di usia 14 atau 21
atau 60 tahun, bahwa seseorang harus berkaitan dengan
masyarakat tidak hanya melalui jasa yang diberikan dan
manfaat diterima tetapi dengan proses stabil persiapan
sosial dan kehidupan sipil, akan dibahas nanti.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 25
Objek kepala pelayanan sosial medis untuk
menempatkan orang ke dalam hubungan yang harmonis
dan bermanfaat, bukan hanya karena penyakit telah
sementara tidak ada dari masyarakat, namun karena
seringkali kurangnya adaptasi yang telah menyebabkan
penyakit.
Teori yang berbeda yang kami tunjukkan, dengan
jelas imigrasi pertumbuhan ide masyarakat. Pertama
muncul ide penggabungan: tugas utama kami untuk semua
orang yang datang ke Amerika adalah untuk mengasimilasi
mereka dengan cepat dan sedapat mungkin. Kemudian
orang bereaksi melawan teori dan berkata, "Tidak, kami
ingin semua Italia harus ditawari, semua Aram dapat
memberikan kita; kekayaan peradaban ini tidak boleh
ditelan dalam diri kita "Jadi Koloni terpisah menganjurkan,
dorongan organisasi terpisah.
Banyak artikel ditulis dan pidato dibuat untuk
menyebarkan pemikiran. Tapi sekarang adalah ide yang
muncul - gagasan masyarakat. Kami tidak ingin orang
Swedia dan Polandia akan hilang dalam terdiferensiasi
secara keseluruhan, tapi juga kita tidak ingin semua
kejahatan metode yang separatis, kita berusaha untuk
menampung seluruh nya. Kami ingin semua orang-orang ini
berbeda untuk menjadi bagian dari komunitas yang benar –
saling memberi dan menerima. Hanya dengan begitu citacita akan memperkaya hidup mereka dan kita.
Sekali lagi perlakuan kita sekarang menunjukkan
kejahatan masyarakat dalam dua macam prinsip: (1) ide
tanggung jawab masyarakat untuk menyebarkan kejahatan
dengan cepat, (2) kita terlalu cepat tumbuh melampaui
gagasan menghukum penjahat belaka, obyek kita adalah
untuk menempatkan mereka ke dalam masyarakat.
Pertama, gagasan yang menumbuhkan tanggung jawab
masyarakat terhadap kejahatan. Kita membaca pada bagian
ilmu pidana baru yang tertulis "Kejahatan berdasarkan
26 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
analisis terakhir tidak dapat diatasi setelah penangkapan
tapi sebelumnya, " kejahatan akan dihapuskan oleh
perubahan lingkungan dan bahwa "lingkungan diubah oleh
undang-undang perburuhan anak dan perlindungan anak,
oleh undang-undang perumahan dan sanitasi yang baik,
oleh pencegahan tuberkulosis dan penyakit lainnya, dengan
memberikan kesehatan, fasilitas rekreasi , dengan jaminan
kerja, oleh asuransi terhadap kematian, industri dan beban
keuangan kematian dan penyakit, dengan pelatihan
kejuruan yang sesuai, oleh semua yang menambah manfaat
kehidupan manusia dan memberi kita motif yang lebih
tinggi dan lebih tajam untuk pengendalian diri, berusaha
lebih keras dan penghematan. "Kami melakukan itu tentu
saja tidak membebaskan individu dari tanggung jawab,
tetapi harus dibagi oleh seluruh lapisan masyarakat di mana
dia hidup.
Kedua, ide lama atas hukuman yang adil, peninggalan
balas dendam pribadi; hukuman ini berupa kurungan,
daripada menjaga orang di luar masyarakat. Ide baru ini
kontras dengan sehurusnya: seharusnya bergabung dengan
masyarakat dengan mencari tahu bagian mana yang paling
sesuai dengannya untuk berpartisipasi dalam masyarakat
dan pelatihan untuknya.
Seorang mantan Komisaris Evaluasi di New York
mengatakan kepada saya bahwa sejumlah orang, termasuk
beberapa hakim, menantikan waktu yang tepat untuk
membuat "hukuman" atas kejahatan, melakukan beberapa
remisi pelayanan sosial agar sesuai dengan pidana dalam
tatanan sosial. Seorang laki-laki yang telah dijatuhi hukuman
atas kejahatannya,
tetapi memiliki kemampuan
mengorganisir telah dikirim untuk mengawasi reklamasi
dari beberapa saluran besar lahan pertanian yang
ditinggalkan, dan telah bekerja, sehingga sejumlah hakim
ingin mencoba eksperimen serupa.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 27
Jadi penjahat yang datang ditunjukkan bahwa
kejahatan mereka tidak hanya telah melawan individu
tetapi melawan masyarakat, yang telah memisahkan
mereka dari komunitas mereka dan bahwa tujuan
penahanan mereka adalah agar mereka dapat belajar
bagaimana menyatukan diri dengan komunitas mereka.
Sistem koloni berarti bahwa mereka harus belajar
untuk hidup dalam sebuah komunitas seakan-akan hidup
dalam masyarakat. Inilah tujuan Mr William George
"Sanitarium Sosial," dimana laki-laki ditempatkan di
serangkaian desa pertanian, memerintah diri mereka
sendiri, member dukungan sendiri dan juga keluarga
mereka sejauh mungkin, dan lulus dari "desa" untuk "Desa"
dalam perjalanan mereka menuju masyarakat dimana
kejahatan mereka telah memisahkan mereka. Prinsip yang
sama, untuk membuat hidup sementara di bawah persiapan
hukuman untuk kehidupan masyarakat, mendasari karya
Mr Osborne di Sing Sing. Melalui Liga Reksa Kesejahteraan
ia mencoba mengembangkan rasa tanggung jawab kepada
masyarakat, pertama menanamkan perasaan semua yang
ada komunitas dalam penjara. Semua orang tahu kesetiaan
geng: itulah tujuan Mr Osborne membangun hal di atas.
Menurutnya mereka tidak bisa merasakan tanggung jawab
pada sebuah komunitas luar ketika mereka tidak ada di
dalamnya kecuali mereka ada di dalam masyarakat dan
memiliki kesadaran belajar. Dia tidak memberikan rekreasi
bagi mereka semata-mata untuk kepentingan rekreasi, ia
tidak mengizinkan mereka memiliki pemerintahan sendiri
karena apapun gagasan abstrak terhadap keadilan dari
pemerintahan sendiri, ia mencoba membawa orang-orang
Sing Sing pada kenyataan sebuah komunitas, menanamkan
rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Dua orang yang
telah melarikan diri dari Sing Sing di tahun 1916 dan secara
sukarela kembali dan belajar lagi. 1. Sistem pertanian
industrial yang baru untuk menggantikan Sing
Sing
28 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
sebagian besar didirikan pada ide masyarakat. 2. Prinsip
tanggung jawab masyarakat atas kejahatan dan perlunya
menyesuaikan pelaku ke dalam kehidupan masyarakat –
dasarnya kerja bagi pengadilan anak-anak. Percobaan
petugas dalam bertugas tidak hanya membina anak lagi
dalam hubungan yang layak, tetapi ia harus berusaha untuk
melihat bahwa kehidupan masyarakat harus menyentuh
anak-anak kepada semua pihak dalam membantu mereka
dengan cara yang tidak berbahaya. Tugas masa depan bagi
pengadilan anak-anak adalah untuk mengatur kembali
kelompok-kelompok anak sebagai bagian dari sistem
percobaan.
Pengalaman kita semua menunjukkan kepada kita
tentang nilai dengan menggunakan insentif kelompok.
Persetujuan atau Penyangkalan pada sesama laki-laki
merupakan faktor mendesak di tempat kami hidup; seorang
pria dapat bebas apapun hukumannya yang lebih baik
berada di klub. Itu adalah gagasan hukuman masyarakat
seperti bagian yang menarik dari "Little Commonwealth"
yang didirikan oleh Homer Lane dekat Detroit untuk anak
laki-laki dan perempuan yang sedang dalam masa
percobaan. Jika anak laki-laki tidak bekerja dia tidak
dihukum untuk itu, dia bahkan tidak pergi tanpa makanan,
tetapi seluruh persemakmuran harus membayar dari
pendapatan mereka. Tekanan moral seluruh masyarakat
untuk menanggung anak itu untuk melakukan bagian dari
pekerjaannya – suatu insentif menurut Mr Lane lebih kuat
daripada hukuman apapun.
Seorang kolonel tentara Amerika mengatakan
bahwa pelanggaran lebih sedikit dilakukan di tentara kita
daripada di tentara Continental, bukan karena sifat manusia
yang berbeda di Amerika tapi karena metode disiplin
tentara kita berbeda: kebiasaan di tentara kita adalah
untuk menghukum sebuah kelompok untuk pelanggaran
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 29
individu, kelompok, oleh karena itu, terlihat oleh anggota
sendiri.
Prosedur pengadilan kita juga menunjukkan tandatanda perubahan arah kepada pengakuan
prinsip
kelompok. Sampai baru-baru ini kami telah memiliki di
pengadilan kami dua pengacara, masing-masing menjunjung
tinggi pada sisi perjuangan nyata, tidak ada upaya satu
fihak harus menang atau yang lainnya kalah; hakim
bertindak sebagai wasit. Tapi Rekonsiliasi Pengadilan
Cleveland (dan beberapa kota barat lainnya) menandai
langkah lama di muka. Hal ini tidak jauh dengan pengacara,
masing-masing berdebat satu sisi, hakim membuat
kesepakatan dengan kesepakatan langsung dengan pihak
yang bersengketa, mencoba untuk membuat mereka
melihat bahwa mungkin dapat mencapai harmonisasi
perbedaan mereka. Di pengadilan kota kami, untuk
memastikan, kepala sekolah berfungsi hakim telah lama
bukan untuk menghukum tetapi untuk mengambil tindakan
orang-orang yang akan menempatkan individu lagi dalam
kelompok, tapi ini hanya berlaku untuk kasus pidana,
sedangkan Rekonsiliasi Pengadilan Cleveland, mengikuti
praktek konsiliasi pengadilan negara-negara benua tertentu
[1] berkaitan dengan kasus perdata.
Perancis, Norwegia, Swiss. Di Norwegia dikatakan
bahwa
lebih dari tiga-perempat dari kasus-kasus yang
datang sebelum pengadilan konsiliasi diselesaikan tanpa
tuntutan hukum. Untuk juri kurasa kita selalu punya contoh
ide kelompok dalam kehidupan praktis. Di sini tidak ada
pertanyaan yang mengharuskan memiliki ide yang sama. Di
legislatif dan komite legislatif kita mendapatkan sedikit
pemikiran terpadu
karena organisasi partai mereka;
bahkan di antara anggota partai yang sama pada sebuah
komite ada banyak perbedaan, untuk mencegah
interaksiyang murni kita harus memiliki. Gubernur komisi di
sisi lain, mendengar kedua belah pihak, mendatangkan
30 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
banyak ahli dan mencoba untuk menghadiri penilaian yang
kontradiktif. Dimanapun telah terjadi atomisme sosial kita
lebih jelas yang disebabkan karena kurangnya perencanaan
kota.: (1) Kita telah membangun satu bangunan yang indah
tetapi tidak ada rencana untuk membangun seluruh kota,
(2) dan yang lebih penting, kita tidak bisa mendapatkan
rencana secara umum untuk kota-kota agar dapat diterima
karena individu pemilik properti (ini disebut individualisme!)
harus dilindungi dari kepentingan masyarakat. Perencanaan
kota meliputi tidak hanya rencana kota yang indah tetapi
untuk semua kebutuhan sehari-hari - jalan-jalan, peraturan
lalu lintas, perumahan, sekolah, industri, transportasi,
fasilitas rekreasi, kami tidak bisa menjamin
hal-hal
sementara pemilik properti yang dilindungi haknya. " Protes
marah yang berkembang dari pemilik real estat saat
diusulkan untuk mengatur ketinggian bangunan kami
dengar di kota kami. Perjuangan untuk meringankan dan
udara di rumah-rumah petak telah diperjuangkan se
langkah demi selangkah. "Hak" diklaim sebagai hak setiap
orang untuk melakukan apa yang dia suka dengan
propertinya. Sekarang kita mulai mengakui kesalahan ini,
dan untuk melihat bahwa hal itu bukan individualisme tapi
anarki yang kita baru bangun hukumnya berusaha untuk
membunuhnya. Tidak ada pemilik real estat
yang
diperbolehkan untuk melakukan itu dengan harta sendiri
yang tidak akan masuk ke dalam kepentingan umum,
merencanakan keindahan dan efisiensi kota. Catatan-kunci
perencanaan kota- adaptasi baru, adaptasi sarana untuk
mencapai
bagian demi bagian. Hal ini tidak akan
melumpuhkan inisiatif individu tetapi mengarahkannya.
Dan point yang menarik bagi kita di sini adalah bahwa
orang-orang real estate sendiri kini mulai melihat bahwa
bangunan partikularistik telah benar-benar melukai
kepentingan real estat. Laporan dari Dewan Penasehat
Kepentingan Real Estate Kota New York " mengakui bahwa”
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 31
cahaya, udara dan akses, faktor utama dalam memperbaiki
nilai sewa, telah dirugikan oleh bangunan tinggi dan oleh
rapatnya bangunan yang tidak tepat atau mengganggu
penggunaannya. Mustahil untuk bicara hanya dalam waktu
sepuluh menit dengan tokoh
real estate,
tanpa
memperhatikan bagaimana sikap mereka berubah sama
sekali setelah sepuluh atau dua puluh tahun terakhir.
Moralis digunakan untuk memberitahu kita bahwa satusatunya jalan kemajuan adalah untuk membuat orang mau
menyerahkan mereka sendiri demi kepentingan orang lain.
Tapi ini bukan hal sebenarnya yang harus dilakukan. Mereka
datang untuk melihat bahwa kepentingan mereka dalam
jangka panjang bertepatan dengan kepentingan semua
anggota kota yang lainnya.
Semakin dikenalnya prinsip kelompok dalam dunia
bisnis tertentu yang menarik bagi kami. Perkembangan
metode bisnis
ini menunjukkan kepada kita bahwa
argumen lama tentang kerjasama dan persaingan tidak
berbuah. Kerjasama dan persaingan dibawa ke dalam
sebuah sintesis yang lebih besar. Kami hanya memasuki era
hidup kolektif. Apa kebutuhan dunia sehari-hari adalah
pemikiran koperasi. Dunia bisnis tidak pernah lagi untuk
diarahkan oleh kecerdasan individu, tetapi dengan
kecerdasan berinteraksi dan terus-menerus mempengaruhi
satu sama lain. Setiap tindakan besar mental orang bisnis
sama sekali berbeda dari tindakan mental manusia abad
yang mengelola sendiri persaingan bisnis. Ada persaingan
antara kita tentu saja dengan perusahaan besar, namun
kerja sama antara mereka akan datang untuk menduduki
tempat yang lebih besar dan relative lebih besar lagi. Kita
melihat keadaan ini ini dalam pengaturan sebagian besar
yang mencetak
kami di Boston,
dalam asosiasi
perdagangan yang bergabung untuk mendirikan magang
sekolah, sistem kredit koperasi, bekerja keluar secara hatihati di beberapa kota barat untuk menghilangkan buruk
32 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
utang, dalam konferensi reguler antara para manajer bisnis
department store besar, di kita baru ada Manajer asosiasi
kerja di Boston dan di tempat lain, dengan semangat
progresif Kamar dagang . Ketika toko besar kami "bersaing"
untuk memberikan barang kelas tertinggi dan kualitas
layanan terbaik, dan memenuhi konferensi ini untuk
membuat "persaingan" efektif, maka kompetisi itu sendiri
menjadi semacam kerjasama! Sekarang ada antara tiga
puluh sampai empat puluh asosiasi di negara ini. Tukar
menukar kulit Belting, contoh "persaingan koperasi," yang
sangat baik telah diselenggarakan pada tahun 1915.
Beberapa tujuan yang diakui adalah: standardisasi nilai dari
kulit, promosi penggunaan sabuk kulit dengan penyelidikan
ilmiah yang mungkin digunakan, sistem kontrak yang
seragam, sistem biaya akuntansi yang seragam, grafik
penjualan harian, laporan statistic bulanan, pengumpulan
dan penyebaran informasi biaya relatif bahan baku material
dan untuk metode biaya produksi dan distribusi. Seberapa
jauh perbedaan dari semangat yang digunakan untuk
menghidupkan dunia bisnis!
Dalam bisnis modern, kebutuhan semua orang bisa
digabungkan, bukan hanya pria yang bisa bergabung tanpa
gesekan, tapi siapapun yang bisa mengubah serikat mereka
menjadi bagian terpisah. Orang bisnis yang sukses setiap
saat dapat menjadi pengawas koperasi. Dunia serta psikolog
menempatkan nilai yang lebih tinggi pada pria yang dapat
mengambil bagian dalam pemikiran dan tindakan kolektif
terpadu, dan memiliki posisi yang lebih tinggi untuk
menawarkan dirinya di bidang bisnis dan politik. Sekretaris
Komisi menyelidiki subjek yang pintar dalam menguasai
rincian,
menarik kesimpulan yang disajikan mereka,
mungkin jauh pintar dalam hal ini jika dibandingkan dengan
setiap anggota Komisi. Tapi Ketua Komisi harus memiliki
kelebihan daya yang lebih tinggi - - Kekuatan menyatukan
kesimpulan ini dengan kesimpulan lain, kekuatan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 33
penggunaan bahan ini untuk berkembang dengan orang lain
merencanakan tindakan. Ini berarti individu yang lebih maju
dan membawa harga yang lebih tinggi di pasar terbuka.
Ilustrasi lain prinsip kelompok dalam dunia bisnis
adalah bahwa korporasi diwajibkan oleh hukum untuk
bertindak dalam rapat gabungan, yaitu, tidak bisa
mendapatkan suara anggotanya melalui surat dan
kemudian bertindak sesuai dengan mayoritas. Tapi yang
lebih penting daripada ilustrasi yang belum dijelaskan ini
adalah penerapan prinsip kelompok dalam hubungan modal
dan tenaga kerja. Orang-orang dari awal sampai akhir
melihat bahwa organisasi industry harus didasarkan pada
gagasan masyarakat. Jika kita tidak ingin didominasi oleh
kepentingan-kepentingan khusus dari kekutan modal, itu
sama jelas bahwa kita tidak ingin didominasi oleh khusus
kepentingan tenaga-tenaga kerja. Kepentingan modal dan
tenaga kerja harus bersatu. Bahkan perundingan bersama
adalah hanya sebuah tonggak dalam untuk menerapkan
prinsip kelompok. Ia mengakui serikat, bahwa beberapa
penyesuaian antara kepentingan modal dan tenaga kerja
mungkin terjadi, tetapi masih "tawar-menawar," masih
merupakan penyesuaian antara dua pihakyang berperang,
masih bertumpu pada dua pilar konsesi dan kompromi.
Kita melihat sekarang psikologi yang keliru yang
mendasari kompromi dan konsesi. Prakteknya jelas telah
lama sia-sia: setiap kali perbedaan apapun "diselesaikan"
oleh konsesi, perbedaan muncul lagi dalam beberapa
bentuk lain. Tidak akan pernah benar-benar menyelesaikan
perbedaan namun sintesis. Tidak heran sindikalis label
"kompromi" yang dibuat antara "kepentingan antagonis" itu
tidak tulus. Tetapi dengan cara kompromi itu tulus, dan
harmoni yang nyata dapat diperoleh hanya dengan integrasi
daripada kepentingan "antagonis" yang dapat terjadi hanya
ketika kita memahami metode ini. Kesalahan dari sindikalis
adalah dalam berpikir kompromi yang merupakan metode
34 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
saja; kesalahan mereka yang mendasar adalah dalam
pemikiran bahwa kepentingan yang berbeda sama dengan
kepentingan "antagonis" .
Kompromi diterima tidak hanya sebagai sesuatu yang
tak terelakkan dan seluruhnya tepat, tetapi sebagai fakta
yang paling signifikan dari dasar manusia, oleh para ekonom
yang termasuk kelompok dari "kelompok sosiolog" yang
melihat masyarakat hadir sebagai
kelompok
yang
berperang, idealnya
masyarakat harus
terdiri dari
kelompok-kelompok dalam kesetaraan. Tidak hanya itu,
saya percaya, konflik dan kompromi bukan proses sosial
yang benar, tetapi juga tidak salah, bahkan pada saat ini,
yang paling signifikan, walaupun biasanya dominan, sebagai
bagian dari proses sosial. Yang mengintegrasikan gagasan
yang datang sebagai bagian dari interpenetration langsung,
dan sebagai bagian dari interpenetration langsung yang
merupakan konsekuensi dari tumpang tindih keanggotaan
kelompok, saya melihat sangat besar terjadi di kelompok
yang saya miliki, dan pasti menarik-untuk menggunakan
metode masa depan dan asosiasi.
Kelemahan Arbitrase dan Konsiliasi Dewan, sifat
mereka sebagai anggota "Imparsial" , adalah bahwa mereka
cenderung memilih
kompromi belaka bahkan ketika
mereka tidak secara terbuka melakukan negosiasi antara
dua pihak yang bertikai.
Saya berbicara secara umum. Memang benar bahwa
sejarah menggambarkan kasus yang diselesaikan melalui
arbitrase mengungkapkan banyak fakta bahwa "Wasit"
telah bersikeras melakukan negosiasi, berlanjut sampai
menjadi kenyataan bertepatan dengan kedua belah pihak
harus ditemukan. Hal ini mungkin dari apa yang kita lihat di
semua sisi yang lebih bersifat "Konsesi" yang kita buat,
yang "damai", kurang kita akan dapatkan. Arbitrase wajib
di Selandia Baru belum berhasil juga, diharapkan untuk
dapat menemukan kerja sama masyarakat antara modal
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 35
dan tenaga kerja. Perkembangan terbaru dari perundingan
bersama perjanjian perdagangan dengan perwakilan
pengusaha dan pekerja, membawa kita lebih dekat dengan
komunitas yang benar tetapi kami belum menemukan
dalam hubungan industrial.
Hal ini telah lama dikenal di Inggris dan Amerika,
tetapi baru-baru ini telah menyebar dengan cepat.
Sejarah Perjanjian ini di Inggris dan Amerika adalah cucu
studi/penelitian. Salah satu yang paling terkenal di Amerika
adalah Mr Justice Brandeis ' skema protokol tahun 1910
untuk industri garmen di New York, yang disediakan untuk
pengadilan industri yang dari pengusaha dan dipekerjakan
untuk mengatasi semua perbedaan pendapat harus yang
harus dibawa, dan untuk enam tahun ini pemogokan
dicegah dalam perdagangan jarum New York. Baru-baru ini
ditinggalkan.
Salah satu yang paling menarik dari Perjanjian
Perdagangan dapat ditemukan di Buletin Nasional
Departemen Tenaga Kerja, dan satu yang dapat dipelajari
selama jangka panjang bertahun-tahun, adalah bahwa
antara Kompor Pendiri Asosiasi Pertahanan Nasional
(pengusaha) dan Besi Moulders Serikat Amerika Utara. Hal
ini tidak hanya bahwa organ permanen "konferensi"
(pengusaha dan karyawan diwakili) telah membawa
perdamaian ke industri kompor setelah empat puluh tahun
pemogokan menyebabkan bencana dan lockouts, tetapi
pertanyaan setelah dijawab telah memutuskan pasar tidak
boleh diberikan kepada fihak yang terkuat untuk merebut
keuntungan, tetapi oleh harmonisasi kepentingan yang
nyata. Sebuah ilustrasi yang baik adalah memelihara
pertanyaan tentang siapa yang harus membayar untuk patri
yang buruk: jawabannya tidak memutuskan sekaligus,
masalah kekuatan yang lebih unggul atau kompromi, tapi
setelah beberapa bulan ditemukan dasar
saling
menguntungkan
36 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Selama beberapa tahun Perjanjian Perdagangan
telah ada untuk mempetimbangkan poin kelebihan jam
kerja, bukan upah dan jam saja, tetapi banyak pertanyaan
manajemen toko, kedisiplinan dan lain-lain turut dibahas.
Selain memiliki bekal pengetahuan yang diperoleh melalui
konferensi bersama juga diperoleh pengetahuan yang
dibutuhkan untuk pengendalian bersama yaitu pekerja
harus tahu biaya produksi dan transportasi, nilai proses
relatif yang berbeda untuk produksi, menetapkan pasar,
kondisi yang mengatur persaingan produksi dan pemasaran
produk dan lain-lain; majikan harus mengetahui kondisi
nyata pekerja dan pendapat buruh.
Kelemahan mendasar dari perundingan bersama
adalah bahwa sementara menyediakan mesin untuk
mengatasi keluhan, sementara itu terlihat di masa depan
semua keadaan darurat yang mungkin yang mungkin
timbul, akan menyebabkan perselisihan antara tenaga kerja
dan modal, dan mencari metode untuk mengatasi hal ini,
sehingga tenaga kerja langsung di kontrol di dalam
industri.
Dalam tawar menawar upah dan kondisi kerja
kolektif biasanya ditentukan oleh kekuatan relative pekerja
dan pengusaha dari kelompok industri. Tidak ada tawarmenawar dalam bentuk apapun, tidak ada negosiasi, adalah
kunci bagi perdamaian industri dan kemakmuran; kontrak
kolektif harus sesuai dengan kontrak individu. Komunitas
adalah kata-kunci untuk semua hubungan negara baru.
Serikat pekerja telah lama mencari "Hak," telah melihat
perbedaan antara modal dan tenaga kerja sebagai
pertentangan , dan telah berusaha menemukan posisi
menguntungkan untuk meneruskan pertarungan: sikap ini
telah mempengaruhi mereka dalam organisasi internal
secara keseluruhan. Dengan mengakui modal yang lebih
banyak dibandingkan tenaga kerja maka sikap demikian
berarti menyerah. Jika kita menginginkan keharmonisan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 37
antara tenaga kerja dan modal, kita harus menjadikan
tenaga kerja dan anggta DPR menjadi satu kelompok: kita
harus mengintagrasikan kepentingan dan motif, standar
dan cita-cita keadilan.
Adalah suatu kesalahan untuk berpikir bahwa
kemajuan sosial tergantung pada semua kejadian apa pun
yang terjadi pada orang yang bekerja: beberapa orang
mengatakan bahwa mereka harus diberikan lebih banyak
materi dan semuanya akan baik, beberapa berpikir mereka
harus diberikan "pendidikan" lebih dan dunia akan damai.
Kesalahan yang sama untuk berpikir bahwa apa yang kita
butuhkan adalah konversi untuk "tidak mementingkan diri
sendiri" dibandingkan kelompok kapitalis. Mereka yang
mendukung profit sharing ini tidak membantu kami.
Pertengkaran pemilik antara modal dan tenaga kerja tidak
pernah bisa diselesaikan dengan alasan material. Inti dari
pertengkaran bukan pada keuntungan dan upah - tapi
kontrol bersama industri.
Ada kecenderungan peningkatan beberapa tahun
terakhir ini, para majikan mengambil karyawan mereka ke
dalam dewan mereka. Hanya sekedar papan "penasihat"
untuk berkonsultasi tentang keluhan, melalui komite
bersama untuk keselamatan, kesehatan, standardisasi,
upah, dan lain-lain untuk melihat kenyataan dalam
manajemen .
Ketiga
perusahaan
yang
telah
melakukan
pendampingan manajemen diatas adalah Co PrintzBiederman Cleveland, Wm tersebut. Filene's Sons Co dari
Boston dan AS Co Cartridge dari Lowell.
Tetapi bahkan dalam bentuk terendah
jenis
kerjasama baru ini kita memperhatikan dua poin: dewan
penasehat biasanya badan perwakilan
dipilih oleh
karyawan, dan mereka berkonsultasi secara keseluruhan,
bukan secara individual. Kekurangan
dalam dewan
penasihat tidak begitu banyak seperti yang sering difikirkan,
38 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
karena manajemen masih menyimpan semua kekuasaan di
tangannya sendiri, sebagai pejabat perusahaan tidak duduk
dengan penasihat dalam konsultasi bersama. Namun ada,
berbagai metode. Dalam beberapa toko komite penasihat
bertemu dengan pejabat perusahaan. Beberapa perusahaan
menempatkan lebih banyak pertanyaan penting tentang
kondisi kerja sebelum badan-badan ini dibandingkan
perusahaan lain berpikir praktis. Majikan diberikan sedikit
hak untuk mengangkat atau memberhentikan karyawan,
tapi harus diputuskan bersama dengan karyawan.
Biasanya manajemen memiliki kekuatan tetap
akhirnya di tangan sendiri. Tetapi tidak begitu kasus Wm.
Filene Putra Co,Boston, yang telah pindah ke perusahaan
lain di pendampingan manajemn. Di sini karyawan berhak
dengan suara dua-pertiga untuk mengubah, memulai, atau
mengubah setiap aturan yang mempengaruhi disiplin atau
kondisi kerja karyawan toko, dan suara itu sekaligus
diterapkan dalam hak veto dari manajemen. Selanjutnya
keluar, dari sebelas anggota dewan direksi, empat adalah
perwakilan karyawan. Kami memiliki sejumlah contoh kecil
prinsip pengakuan kelompok dalam industri. Contoh
menarik adalah peralatan toko/benda peran kantor di
Cadbury , di mana upah dihitung berdasarkan output dari
keseluruhan pekerja. Keuntungan besar dapat dinikmati
oleh para pejabat perusahaan dan pekerja kalau bekerja
bersama-sama di dewan atau komite (komite lokakarya,
dewan disiplin , dewan penasehat, dewan direksi, dan lainlain adalah sama dengan konferensi regular Persetujuan
Perdagangan bersama : majikan dan pekerja sehingga dapat
belajar untuk berfungsi bersama-sama dan mempersiapkan
jalan untuk mengontrol bersama.
Lokakarya komite harus didorong untuk menghapus
keluhan dan lain-lain, karena dalam komite workshop
bersama, manajer dan pekerja belajar untuk bertindak
bersama-sama. Demokrasi industri adalah suatu proses,
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 39
suatu pertumbuhan. Kontrol industry bersama dapat
didirikan oleh beberapa kelompok, tapi itu tidak akan
menjadi hal yang utama sampai proses pengendalian
bersama dipelajari.
Yang pasti, komite lokakarya yang independen dari
manajemen sering dianggap komite terbaik untuk para
pekerja karena mereka dapat menjaga kebebasan diri
mereka untuk mempertahankan dan berjuang untuk
kepentingan pekerja. Pertanyaan tenaga kerja - Apakah
pertikaian antara pemilik modal dan tenaga kerja harus
diakhiri dengan cara melawan dan menaklukan atau belajar
bagaimana fungsi bersama-sama dijalankan ?
Saya sepenuhnya menghadapi kenyataan bahwa
banyak pendukung pekerja percaya pada apa yang mereka
sebut pengakuan yang jelas bahwa kepentingan modal dan
tenaga kerja saling bertentangan. Saya percaya bahwa
perang negara dan perang antara pekerja dan pemilik
modal akan berakhir, akan datang cara yang persis sama:
dengan membuat bangsa-bangsa menjadi satu kelompok,
dengan membuat pemilik modal dan tenaga kerja bersatau
dalam satu kelompok.
Kemudian kita akan belajar untuk membedakan
antara kepentingan yang benar dan jelas, atau lebih
tepatnya, antara jangka panjang dan kepentingan langsung
; maka kita akan menyerah pada gagasan "antagonisme,"
yang statis milik dunia, dan hanya melihat perbedaan , yaitu
yang mampu berintegrasi. Ini bukan tujuan pengobatan
idealis masalah tenaga kerja. Peningkatan upah dan
penurunan biaya produksi pernah dianggap sebagai
antagonisme yang tak bisa dicapai - sekarang mereka
melakukan persetujuan tentang pengalaman masalah
umum. Jika harapan itu disetujui untuk ditinggalkan sebagai
suatui visioner atau idealis, kita merasa bersedih. Sekarang
banyak orang membuat perbedaan, penghargaan antara
produksi dan distribusi : kepentingan pemilik modal dan
40 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
tenaga kerja adalah sama. Ketika reorganisasi dunia usaha,
yang tidak lagi utopis untuk berpikir lebih lanjut telah
diwujudkan, maka dalam distribusi juga kita akan dapat
melihat kepentingan yang sama antara tenaga kerja dan
pemilik modal.
Sebagai tanda yang paling penuh harapan dalam
industry pengobatan sekarang adalah pengakuan bahwa
pria dengan naluri fundamental dan merupakan kebutuhan
sangat penting dan jantung dari masalah tenaga kerja,
sehingga tanda yang paling penuh harapan adalah kita
harus memanfaatkan kekuasaan konstruktif sepenuhnya
yang akan dirilis oleh pendekatan psikologis untuk masalah
industri, adalah saham yang berangsur-angsur meningkat
dari pekerja dalam pengendalian industri yang sebenarnya.
Pengakuan masyarakat terhadap individu atau kelas,
ditandai dengan semakin menjauhnya sikap kepentingan
pekerja terhadap kepentingan modal, adalah yang paling
mencolok menurut sudut pandang kita tentang laporan
terkenal yang dirumuskan oleh sub-komite dari Partai
Buruh Inggris pada musim gugur 1917. Dalam salah satu
dari empat "Pilar" tatanan sosial yang baru berdiri ini
sebagai fitur yang paling dominan.
Penjelasan pertama, Penegakan Minimum Universal
Nasional, secara eksplisit menyatakan bahwa bukan untuk
melindungi individu atau kelas, tetapi untuk "Menjaga"
"komunitas" terhadap degradasi " yang membahayakan
standar kehidupan. Penjelasan yang kedua, Pengendalian
Demokrasi Industri, mengusulkan kepemilikan nasional dan
administrasi kereta api, terowongan tambang dan "industri
utama lainnya ... sebagai kesempatan menawarkan,
"dengan" peningkatan partisipasi stabil dari pekerja dalam
manajemen yang terorganisir, "perpanjangan perusahaan
kota untuk perencanaan perumahan dan kota,
perpustakaan umum, music dan rekreasi, dan penetapan
harga.i "Pilar," ini juga, mengatakan, bukan ukuran kelas,
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 41
tetapi "untuk menjaga kepentingan masyarakat secara
keseluruhan. "
Di bawah judul, "Revolusi Keuangan Nasional," pilar
ketiga, menyatakan dan meyakinkan, menunjukkan tidak
"dalam kepentingan pencari nafkah sendiri." Di bawah pilar
keempat , “Tingkat Kesejahteraan dari masyarakat yang
baik” dinyatakan bahwa surplus kekayaan harus digunakan
untuk kebutuhan masyarakat sehari hari untuk perbaikan
terus-menerus dan meningkatkan berbagai perusahaan,
untuk penelitian ilmiah dan penelitian murni di setiap
cabang pengetahuan, dan untuk promosi musik, sastra dan
seni rupa. Usulan untuk penggunaan surplus ini untuk
umum baik - dalam penggunaan visi perusahaan yang
tegas untuk membangun masyarakat secara keseluruhan
... bahwa Partai Buruh ... kebanyakan memiliki tanda khas
pihak politik yang lebih tua .
Aku tidak berbicara tentang
gerakan koperasi dan jual beli
karena dengan namanya
saja sudah jelas ilustrasi poin saya, dan juga karena sangat
dikenal oleh setiap orang. Bukti lain penyebaran ide
masyarakat
adalah penerimaan ide yang luas dari hak
masyarakat atas
nilai yang diciptakan oleh masyarakat
sendiri .
42 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
BAB V
RAHASIA KEMAJUAN
Sudah kita ketahui bahwa gagasan pokok dalam buku-buku
Follett adalah filosofi tentang organisasi, terkait dengan masalah
kekuasaan, dan wewenang, tanggung jawab komulatif, hukum
situasi, konflik konstruktif, dan empat kaidah koordinasi. Dalam bab
ini akan dibahas tentang proses menuju hakekat masyarakat yang
maju. Selengkapnya akan diuraikan di bawah ini.
Follett mengatakan bahwa inti dari proses social
adalah
menciptakan nilai-nilai yang selalu baru melalui interaksi dari semua
kekuatan kehidupan. Tapi dia juga mencoba untuk menunjukkan
bahwa kekuatan-kekuatan ini harus diorganisir; dari tidak ada
menjadi ada. Urutan pertumbuhan rohani dalam diri kita selaras
dengan hubungan yang baru.
Kekacauan, gangguan, kehancuran,
datang dari mana-mana menolak sintesis kehidupan.
Proses adaptasi itu tidak akan berakhir. Itu berarti bisa
dilakukan dengan anggota keluarga sendiri, bermain game di
sekolah atau perguruan tinggi, dalam bisnis, atau di manapun di
planet ini. Nietzsche berpikir bahwa orang yang menunjukkan
kekuatan yang paling tinggi adalah paling berbudi luhur. Bahwa
proses kehidupan adalah pemersatu yang diberikan - dia yang
menunjukkan daya pemersatu dalam derajat terbesar adalah
seorang superman.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 43
Kemajuan tidak ditentukan oleh kondisi ekonomi, kondisi
fisik , atau oleh faktor biologis semata, tetapi lebih ditentukan oleh
kapasitas kita untuk kerja sama secara tulus. Gagasan tentang
kemajuan bertentangan dengan gagasan lama yang sudah mapan.
Sekarang kita melihat kebenaran dan kesalahan dalam pernyataan
(1) evolusi sosial tergantung pada kemajuan individu berimitasi
dengan
kerumunan, (2) evolusi yang berarti perjuangan dan
kelangsungan hidup adalah kekuatan. Selama beberapa tahun teori
yang diterima secara umum proses social adalah
menciptakan
individu, menyebar ke masyarakat. Kita sudah memeriksa sebagian
dari teori ini., marilah kita lihatbagian yang lain - gagasan asal
individu.
Jika seseorang datang ke hadapan kita membawa sebuah
ide, apa yang kita maksudkan dengan mengatakan bahwa ia lebih
"tulus " dibandingkan teman-temannya? Sejauh orisinalitas dapat
digambarkan, tidak berarti bahwa kapasitasnya untuk bersatu lebih
besar, sehubungan dengan factor psikis yang tidak terlihat Atau
bahkan jika cukup jelas
dalam
hal tertentu misalnya individu
tertentu membawa ide dari kelompoknya pada saat dia menjadi
anggota, tetapi membawanya ke grup, tidak satupun dari kita
percaya bahwa gagasan yang muncul spontan dalam benaknya itu
independen tidak ada pengaruh dari kelompok sebelumnya Orang
ini telah menjadi milik kelompok lainnya, telah membahasnya
dengan orang banyak, atau bahkan jika ia telah menjalani hidupnya
terpisah dia telah membaca koran dan majalah, buku dan suratsurat, dan ide-idenya telah berbaur dengan orang-orang yang telah
ditemui di sana. Dengan demikian
gagasan "individu" nya
membawa kepada grup bukan benar-benar suatu ide "individu" ;
44 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
tetapi hasil dari proses interpenetrasi, tapi dengan membawanya
kepada kelompok yang baru dan merendamnya di interpenetrasi
menjadi lebih kompleks. Gagasan kelompok yang membawa pergi
sekarang ide pribadinya sejauh kelompok baru yang bersangkutan,
dan sebenarnya menjadi agen aktif dalam penyelesaian dan
kemajuan masyarakat, hanya dengan menemukan kelompok baru.
Proporsi hidup kita lebih stagnan jika kita menolak kehidupan
kelompok.
Menurut teori lama, individu mengusulkan, masyarakat
menerima atau menolak, orang tersebut sampai individu mau
menerima atau menolak masyarakata - kedengarannya seperti
permainan. Ada sebuah arus teori yang menarik yang langsung
hasil dari kesalahan yang berasal imitasi individu dan masyarakat ,
yaitu, teori orang besar. Meskipun kelihatannya tidak masuk akal
waktu ini harus memerangi penciptaan ide khusus namun dalam
diskusi teori ini kadang sering ditentang.
Pertanyaan yang sering terlontar adalah, "Apakah orang besar
menghasilkan lingkungan atau dihasilkan oleh lingkungan ? Tetapi
kenyataannya adalah bahwa seseorang dibesarkan oleh lingkungan
mereka. Follet telah mengemukakan tentang kesalahan-kesalahan
dalam penemuan teori individu dan teori perjuangan. Tapi Follett
menggunakan kata perjuangan
identik dengan perselisihan,
pertentangan, perang, usaha, berjuang, tenaga kerja tak hentihentinya menyesuaikan diri akan selalu menjadi milik kita, tetapi
kedua ide itu merupakan kutub yang berlawanan dengan
kenyataan. Dalam teori evolusi perjuangan sejati memang selalu
beradaptasi. Darwin dan kita semua
percaya bahwa penyebab
kemajuan peradaban disebabkan oleh kebiasaan sosial manusia.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 45
Ahli biologi terbaru kami memberitahu kita bahwa "saling
membatu” adalah
faktor utama
dalam evolusi.
Yang dapat
mencapai pembangunan yang maju itulah yang akan makmur. Kita
tidak lagi berpikir tentang dunia hewan sebagai dunia yang penuh
dengan perselisihan, dalam banyak bentuk kita menemukan tidak
ada perselisihan tapi kegiatan terkoordinasi.
Ungkapan "saling membantu" dan "kerjasama binatang" itu
memang ada, namun konotasinya menyesatkan, ; adaptasi timbal
balik,
kegiatan terkoordinasi lebih mendekati kebenaran. Hal ini
tentu saja membingungkan
untuk membuat istilah yang kita
gunakan seseorang dalam dunia manusia mentransfer idenya ke
dunia hewan
Tapi terlalu banyak orang menyarankan berjuang untuk
menaklukan dan dominasi; berarti selalu menang dan kalah.
Beberapa sosiolog membagi beberapa elemen berbeda suatu
kelompok terdiri dari unsur-unsur perjuangan, dan elemen
sejenisnya, elemen pemersatu. Tapi
perbedaan ini keliru, selama
bersikeras, akan terus ada perang antara kelas dan antara bangsa.
Kemajuan diuji bukan
persamaan atau ketidaksenangan, tapi
bagaimana hubungan kita dengan dengan ketidaksengan kita.
Apakah kita harus melawan apa saja yang berbeda dengan kita atau
menemukan sintesis yang lebih tinggi? Kemajuan masyarakat
diukur dengan kekuatan untuk bersatu dalam hidup,
secara
keseluruhan menghasilkan perbedaan.
Selain itu, sekarang kita berpikir tentang kelangsungan hidup
kelompok dan bukannya individu. Untuk kelangsungan hidup
kelompok anggota yang kuat tidak boleh menghancurkan anggota
yang lemah tapi menghargai mereka, karena kekuatan spiritual dan
46 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
sosial yang akan membuat kelompok kuat. Kekuatan kelompok
tidak bergantung pada jumlah terbesar orang orang kuat, tetapi
pada kekuatan kesadaran antara mereka, yaitu, pada jumlah
solidaritas terbaik dalam organisasi.
Hanya diri kita yang membuat kelompok, bukan unit individu.
Kemajuan manusia harus terdiri dalam memperluas kelompok,
memperbanyaknya, dalam hubungan kelompok-kelompok ini. Jika
kita menerima hidup sebagai pertempuran tanpa akhir, maka kita
akan selalu memiliki kekuatan dan mengatasi kelemahan , baik
sebagai
individu kuat tidak menaklukkan yang lemah, atau
kelompok kuat kelompok tidak menaklukan yang lemah, atau
bangsa yang kuat bangsa tidak menaklukan bangsa yang lemah.
Tetapi sintesis adalah prinsip hidup, kemajuan metode social.
Seseorang telah mengembangkan perjuangan melalui pelajaran
bagaimana untuk hidup bersama.
Akhir-akhir ini, teori perjuangan telah dialihkan dari
perjuangan fisik ke dunia intelektual. Banyak penulis yang melihat
masyarakat seperti konflik berfikir terus-menerus dalam bentuk
diskusi. Perjuangan lebih baik menggunakan pena daripada
menggunakan pedang. Diskusi dianggap sebagai perjuangan,
sebuah kesempatan untuk mengadu argumentasi,
akan ada
konsekuensi kejahatan biasa dari teori perjuangan. Tapi semua itu
dangkal. Jika perjuangan sia-sia,maka akan sia-sia seluruhnya. Hal ini
bukan perjuangan intelektual yang menandakan kemajuan, tetapi
menandakan penemuan metode lain dari perjuangan. Ada rahasia
di sini yang akan merevolusi dunia.
Ide adaptasi terhadap
lingkungan telah begitu erat dihubungkan dengan teori "eksistensi
perjuangan”, beberapa orang tampaknya tidak menyadari bahwa
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 47
dalam memberikan usahanya, yang pertama memiliki kekuatan,
meskipun dengan konotasi yang agak berbeda.
Sekarang kita merasa tidak hanya
adaptasi terhadap
lingkungan itu kompatibel dengan kerja sama, tapi kerjasama yang
menjadi dasar adaptasi terhadap lingkungan. Tetapi lingkungan kita
yang sebenarnya bersifat psikis, dan sebagai ilmu mengajarkan
adaptasi
psikologi, fisik, sehingga kelompok akan mengajarkan
rahasia keanggotaan di lingkungan psikis.
Kemudian kita harus
memahami bahwa lingkungan bukanlah sesuatu yang keras dan
kaku terhadap kita, selalu bekerja untuk kita, yang pengaruhnya
tidak bisa lepas. Lingkungan bertindak dan bereaksi satu sama lain,
tetapi aksi dan reaksi terus terjadi setiap saat, baik diri sendiri dan
lingkungan selalu berproses. Individu yang telah dipengaruhi oleh
tindakan lingkungan dan lingkungan dipengaruhi oleh individu. Kita
akan membutuhkan pemahaman tentang semua pekerjaan
konstruktif kita: pengaruh formatif bekerja pada lingkungan yang
sudah menanggapi inisiatif, dan inisiatif ini telah dipengaruhi oleh
tanggapan.
Kita tidak bisa berpolitik
praktis tanpa pemahaman
sepenuhnya. Kemudian kemajuan harus melalui proses kelompok.
Kemajuan menyiratkan menghormati proses kreatif apa adanya.
Pukulan terhadap konservatisme yang awalnya tersembunyi-terikat
selanjutnya akan memahami kehidupan yang kreatif setiap saat.
Apa yang meyebabkan sikap keras, konservatif lupa bahwa yang
dikagumi di masa lalu adalah saat-saat ketika orang-orang sudah
sangat kasar merusak
tradisi, mengabaikan kewajiban, dan
menciptakan sesuatu.
48 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Memang benar konservatifme dan progresivisme benar tidak
berlawanan: konservatif tidak suka "perubahan" tetapi mereka juga
progresif ingin tumbuh; progresif tidak suka untuk "berdiri diri,"
namun mereka serta konservatif ingin mempertahankan apa yang
baik. Tapi konservatif sering membuat kesalahan dengan berpikir
mereka dapat terus hidup dengan modal spiritual mereka; progresif
seringkali tidak terlalu mempedulikan hal demikian.
Kehidupan ada di masyarakat. Dan itu harus mengalir
langsung melalui pemerintah
dan lembaga kita tempat
mengekspresikan dirinya yang baru setiap saat. Kita bukan fosil
yang membatu dalam strata sosial kita. Kita hidup. Hal ini
merupakan pelajaran pertama un tuk dipelajari. Artinya perubahan
dan perubahan, pertumbuhan dan pertumbuhan.
Untuk hidup mulia kita harus berkembang dari ke hari,
menjadi orang yang tidak memiliki rasa takut dalam meraih “dokrin”
kehidupan masa depan menanti. Semua berkembang, kita harus
menyadari hal ini dan bebas menjalankan pertumbuhan. Kita harus
menjauhkan sumber-sumber rohani kita, kita harus membiarkan
tidak ada mekanisme yang datang antara sumber-sumber rohani
kita dan hidup kita. Yang penting kita bebas.
Demokrasi harus dipahami sebagai sebuah proses, bukan
tujuan. Kita tidak ingin lembaga yang kaku, namun baik. Kita tidak
perlu "tubuh kebenaran" apapun, tetapi keinginan untuk , yang
berarti kekuasaan untuk membuat pemerintah dan lembaga kita
sendiri, kebenaran berkembang sendiri. Kemajuan kita bukan dari
satu lembaga ke lembaga lain, tetapi dari hal yang kecil untuk
berubah jadi lebih besar.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 49
Sekarang kita tahu bahwa tidak ada tujuan yang berubah hanya ada cara, proses, dimana kita harus seperti dewa, membuat
tujuan kita sendiri pada setiap saat – cukup mengkristal cukup untuk
digunakan dan kemudian mengalir lagi. Aliran hidup, aliran kita:
yaitu kebenaran. Hidup bukanlah masalah objek yang diinginkan.
Manusia sama dengan kehidupan itu sedniri setiap saat, tetapi ia
harus hidup untuk hidup dan tidak untuk kehidupan sesuatu yang
telah dihasilkan.
Namun meskipun benar bahwa kehidupan tidak pernah bisa
diformalkan atau, bahwa hidup adalah pergerakan, perubahan ke
depan, hal ini tidak berarti bahwa kita harus patuh. Berbaha dan
tidak berubah termasuk dalam gagasan pertumbuhan. Stabilitas
bukan kekakuan atau kemandulan: tapi kekuatan abadi. Hal ini
karena kebenaran yang mendalam, kita harus selalu menghormati
konservatisme.
Penulis selalu memperbaiki tanggal untuk garis pemisah
antara kuno dan dunia modern, atau antara abad pertengahan dan
dunia modern. Zaman modern awal, kita akan berfikir modern.
Karya nyata setiap manusia untuk membangun. Tantangan kita,
tugas bagi semua jiwa yang gagah berani harus ditetapkan sendiri.
Kita harus bangkit dari satu penguasaan yang lain. Kita harus tidak
lagi puas dengan kecepatan yang hanya berupa kemajuan
kebetulan. Kita harus tahu sekarang bahwa kita adalah rekan kerja
dengan setiap proses penciptaan, bahwa fungsi kita adalah sama
pentingnya dengan daya yang menjaga bintang-bintang dalam
orbitnya. Sekarang kita adalah pencipta. Kita tidak berada dalam
ruang tunggu kehidupan nyata kita. Hidup ini nyata. Bagaimanapun
kita tidak bisa, mencetak hidup kita masing-masing oleh dirinya
50 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
sendiri, tetapi dalam setiap individu ada kekuatan fundamental dan
bergabung dengan dirinya sendiri yang vital bagi kehidupan yang
lain, dan dari serikat inilah muncul daya kreatif.
Wahyu, jika kita ingin melakukan terus menerus, harus
dilakukan melalui ikatan masyarakat. Individu, tidak ada yang bisa
mengubah gangguan dan kedurjanaan dunia ini. Baik kelompok pria
atau wanita bisa melakukannya. Penciptaan kesadaran kelompok
adalah menjadi kekuatan sosial dan politik masa depan. Kita harus
menyadari tujuan hidup kita dalam hubungan kelompok yang lebih
baik untuk membuat masing-masing kelompok menciptakan sarana.
kelompok yang akan mengajar kita bahwa kita tidak menjadi
boneka nasib.
Lalu
pria dan wanita akan menghabiskan waktu mereka
dengan sia-sia atau jahat ketika mereka menemukan bahwa mereka
dapat membuat dunia sesuai dengan keinginan mereka?
Kitai
kadang-kadang mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan muda
yang bekerja sepanjang hari di bawah kondisi industry di kota besar
dan menyajikan putaran keceriaan di malam hari. Pergi dan melihat
mereka. Menyedihkan melihat tragedi milik bangsawan sendiri, tapi
lelucon ini dari penduduk kota yang menikmati sendiri di malam
hari adalah tontonan menyedihkan. Pergi ke klub, pergi ke tarian,
pergi ke bioskop , dan massa kaum muda kita terlihat acuh tak acuh
dan membosankan - mereka tidak menemukan kenikmatan hidup.
Bermain, menjadi pemalasan berguna, tidak memberi kita
sukacita. Kerja, membosankan, tidak memberi kita sukacita. Hanya
memberi akan menciptakan
sukacita. Ketika kita melihat bahwa
kita adalah pemimpin yang mutlak dari kehidupan kita, bahwa
dalam setiap kegiatan, namun rendah hati, kita menjadi bekerja di
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 51
luar hukum dasar , maka kita akan berjalan untuk mengerjakan
pekerjakan pekerjaan sehari-hari kita sebagai para prajurit yang
berbaris ke Marseillaise.
Perubahan sudah dimulai. Kita telah mengatakan bahwa kita
mulai untuk mengenali kekuatan ini - ada banyak indikasi bahwa
kita mulai hidup dengan kekuatan ini. Kita tidak lagi bersedia untuk
meninggalkan urusan manusia untuk mengendalikan "alam": kita
tidak ingin menentang karena "alam" akan melawan, kita tidak
ingin populasi sembarangan menentukan "alam." Kita tidak lagi
percaya bahwa penyakit dan kemiskinan dikirim oleh Tuhan, orangorang diajarkan agar mereka tidak perlu sakit, tergantung mereka
sendiri, (kebersihan sosial dan lain-lain). Amal modern
tidak
bertujuan mengurangi kemiskinan individu tetapi membebaskan
individu dari perbudakan tertentu yang telah menghasilkan
kemiskinan, dalam membebaskan masyarakat dari penyebab yang
menghasilkan kemiskinan itu.
Kami "bebas" dari sebelumnya, masalahnya adalah kita tidak
tahu apa yang harus dilakukan dengan kebebasan ini. Sangat mudah
untuk hidup, moral social yang hidup ketika itu dengan mengikuti
jalan dengan hati-hati , tetapi tugas yang diberikan kepada kita
adalah
mengevaluasi
kembali
semua
nilai
dunia,
untuk
mengarahkan ke jalan yang lurus. Evolusi yang sadar, proses tak
berujung koordinasi yang sempurna adalah tuntutan orang-orang
penting. Perang adalah cara yang mudah: kita ambil jalan perang
karena vitalitas kita belum cukup untuk menyetujui pekerjaan yang
jauh lebih sulit. Begitu juga bahwa jenis agama yang terdiri dari
kontemplasi lain- keduniawian adalah cara yang mudah, dan kita
tempuh
ketika
vitalitas kita belum cukup untuk sengaja
52 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
mengarahkan hidup kita dan membangun dunia kita. Dibutuhkan
lebih banyak energi spiritual untuk mengekspresikan semangat
kelompok dari pada
semangat particularist. Kemulian serta
kesulitannya. Kita harus membuat tatanan yang lebih tinggi dari
pada makhluk lainnya untuk melakukanny. Sehingga kemajuan akan
berlangsung selamanya: artinya hidup selamanya dalam proses, dan
tanggung jawab kreatif setiap orang. Sadar evolusi adalah kunci
untuk menampilkan demokrasi yang lebih besar. Kuncinya? Setiap
orang yang melakukan demokrasi adalah kreatif, inilah politik dan
agama kita. Orang selalu menyelidiki hubungannya dengan Allah.
Allah adalah gerakan kekuatan
di dunia, yang selalu terus
menciptakan dimana manusia adalah asisten pencipta.
Manusia dan Allah adalah korelasi gerakan yang perkasa
menciptakan diri kemanusiaan. Allah adalah Panggilan abadi untuk
memuaskan diri kita. Kita, berbagi dalam proses-kehidupan yang
mengikat semua, bersama-sama dalam sebuah kesatuan, yang aktif
bekerja. Pemikiran ini merupakan panggilan heroik yang keluar dari
dalam diri kita, kita harus mampu mengumpulkan setiap kekuatan
untuk mengahdapi takdir yang mulia ini. Inilah demokrasi yang
benar. Kita telah mengatakan bahwa kita memperoleh kekuatan
kreatif melalui kelompok.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 53
BAB VI
PEMIKIRAN FOLLET
DALAM CREATIVE
EXPERIENCE
Dalam
buku
ketiganya,
Creative
Experience,
Follett
mengembangkan pemikiran melalui konferensi-konferensi, diskusidiskusi, dan kerja sama, individu-indivudu,
dapat
membawa
pemikiran laten lainnya dan membuat menifestasi kesatuan mereka
ke dalam pencapaian tujuan umum. Menyangkal teori Gestalt , yang
mengatakan bahwa setiap situasi psikologis memiliki bagian
karakter spesifik dari alam absolute bagian komponen itu, dia
mengungkapkan bahwa melalui pengalaman kelompok, individuindividu dapat mencapai ikatan yang lebih besar pada kekuatan
kreatif mereka.
Dalam buku Creative Experience membawa sejumlah tema
yang telah dikembangkan dalam buku terdahulunya yaitu The New
State, yang menggambarkan minat Mary Parker Follett yang
semakin berkembang terhadap maslah hubungan industrial dan
realisasi manajemen. Dia memiliki komitmen yang sama terhadap
demokrasi, tetapi sekarang hal itu lebih difoluskan kepada
kreatifitas yang menggunakan pengalaman. Pendekatannya lebih
54 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
bersifat pragmatis, penekanannya pada nilai-nilai luhur kreatifitas
daripada memverifikasi aspek-aspek pengalaman.
Pengalaman adalah kekuatan, tempat dimana tujuan dan
keinginan, pemikiran dan ide-ide digeneralisasikan. Follett tidak
menyangkal bahwa proses utama dalam kehidupan adalah menguji,
memverifikasi, dan membandingkan. Untuk membandingkan dan
menyeleksi adalah merupakan proses pendidikan. Ketika kita masuk
dalam situasi kita mendapatkan nilai tambah bagi
kita. Kita
merespon situsi itu itulah nilai tambahnya, jadi ada hubungan
antara hal ditu dengan diri kita, kita tidak hanya mengawasi saja
kehidupan karena kita berada di dalam kehidupan itu sendiri,
karena
kehidupan
bukanlah
layar
bioskop.
Integrasi
yang
berkembang, berakhirnya hubungan respon spesifik yang baru,
adalah keseluruhan menuju kea rah eksistensi. Tidak ada
petualangan
bagi
orang
yang
berdiam
diri
menyaksikan
pertentangan hidup dan penyelarasannya.
Pilosofi Follett adalah suatu ikatan/perjanjian dan penemuan.
Melalui pemikiran tentang pengalaman, pertanyaan makna dan
kebenaran dan melihat sisi manusia, sangatlah mungkin untuk
dipelajari.
Tetapi
dapat
berbahaya
jika
dalam
prosesnya
menggunakan pendekatan yang sempit.
Seseorang yang belajar dari pengalaman sering membuat
kekacauan besar dalam hidupnya, ketika mereka mengaplikasikan
suatu kesalahan yang telah mereka peroleh di masa lalu pada maa
sekarang., memutuskan hal yang patut dengan pasti bahwa keadaan
sekarang sama dengan keadaan dimasa lalu. Mereka lupa bahwa
tidak ada situasi yang sama. Semuanya tentang siri kita, kehidupan
terserah diri kita sendiri, setiap pengalaman di masa lalu yang kita
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 55
peroleh, jalinan dalam kehidupan kita- kita harus memberikan
pengalaman yang
baru. Pengalaman masa lalu jangan disesali,
tetapi digunakan bukan untuk membimbing kehidupan sekarang
dalam hubungannya dengan situasi yang telah lampau. Kita harus
melalui segalanya dengan pengalaman yang baru, tetapi kita tidak
seharusnya mendapatkan hal yang sama, inilah bagian dari
kehidupan. Kita mengintegrasikan pengalaman kita, an memperkaya
kehidupan umat manusia bahwa kita selalu menuju pengalaman
yang baru, selalu memberikan pengembangan pada diri kita.
Apa yang kita peroleh dari bacaan di atas adalah perbedaan
pada ruang lingkup Follett antara kecerdasan mekanik dan kreatif,
sementara menurut Aristoteles membuat perbedaan antara alasan
teknik dan praktis.
Tujuan kelompok memaksa suatu kesatuan yang terintegrasi
dan merupakan komponen utama. Intinya dia memulai untuk
menentukan masalah konflik kelompok potensial yang tidak dibahas
dalam bukunya The New State. Follett percaya bahwa untuk
mengatasi konflik ada empat cara :
(1) penyerahan sukarela dari satu sisi,
(2) perjuangan dan kemenangan dari satu sisi atas yang lain,
(3) kompromi,
(4) integrasi.
Hasil pertama dan kedua sangat jelas tidak dapat diterima
karena
mereka
terlibat
kekuatan
atau
kekuasaan
untuk
mendominasi. Kompromi itu juga sia-sia karena menunda masalah
dan kebenaran itu adalah tidak kebohongan antara kedua belah
pihak tanpa kompromi atau dominasi. Follet memberikan beberapa
ilustrasi apa yang dimaksud dengan keterlibatan-integration.
56 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Contoh-contoh tersebut adalah :
Pada suatu hari di perpustakaan Harvard, dalam suatu ruang
yang kecil, ada seseorang yang ingin membuka jendela, sementara
saya ingin menutup jendela. Akhirnya kami membuka jendela di
ruangan lain, dimana di sana tidak ada orang yang duduk. Hal ini
bukan termasuk kompromi karena tidak ada pembatasan keinginan,
kami mendapatkan apa yang kami inginkan. Yang sebenarnya saya
tidak ingin menutup ruangan. Secara sederhana, saya tidak ingin
angin dari utara langsung berhembus menuju saya; sepertinya
orang itu juga tidak ingin jendelanya terbuka sebagian, dia
menginginkan udara yang lebih banyak di ruangan itu.
Ilustrasi yang kedua adalah :
Persatuan koperasi susu hampir mendapat beberapa buah
tahun lalu pada permohonan didahulukan dalam hal membongkar
muatan kaleng di gerbong kereta api. Laki-laki yang turun dari bukit
(sari susu kualitas rendah) menduga mereka seharusnya dapat
didahulukan, laki-laki yang naik ke bukit berfikir mereka yang
seharusnya membongkar muatan duluan. Pemikiran kedua orang itu
saling
bertolak
belakang
jadi
dibatasi
oleh
tembok
ketindakmungkinan, dan untuk mencegahnya bahkan mereka
mencoba menemukan cara yang tidak dapat diragukan untuk
menghindarkan alternative ini. Solusinya sudah jelas,
merubah
posisi gerbong sehingga kedua belah pihak baik pekerja yang di atas
dan di bawah bukit dapat membongkar muatan pada saat
bersamaan. Tetapi solusi ini tidak tercapai sampai akhirnya mereka
meminta bantuan integrator professional. Akhirnya, bagaimanapun
juga tergantung kepada mereka sendiri, dan mereka cukup siap
untuk menerimanya. Integrasi meliputi penemuan dan cara yang
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 57
cukup cerdas uintuk mengenalinya, dan tidak membiarkan fikiran
seseorang terjebak pada
dua alternative yang bersifat mutual
eksklusif.
Ilustrasi yang ketiga diceritakan oleh seorang teman yang
terlibat dalam persaingan harga dalam industry kertas.
Dalam suatu pertemuan komite manufaktur baru-baru ini,
muncul pertanyaan. Kertas kami harganya 6 sen, dan perusahaan
pesaing menurunkan harga kertasnya 5 ¾ sen. Kemudia kami
menurunkan harga lagi 51./2 dan diikuti penurunan harga kertas
pesaing menjadi 51/4.
Pertanyaan sebelum dan sesudahnya
tidaklah seharusnya menurunkan harga. Sebagian mendukung,
sebagian lagi tidak. Solusinya seharusnya adalah sesuatu yang
berbeda seperti yang disarankan; bahwa seharusnya meningkatkan
kualitas kertas dan memberi harga yang layak bagi kertas itu.
Walaupun Follett menyadari integrasi bukanlah pilihan untuk
semua kasus, dia merasa integrasi adalah alternative yang layak
dalam banyak kasus daripada hanya berasumsi.
Tidak
semua
kasus
menggunakan
integrasi
untuk
memecahkan masalah, tetapi integrasi dapat dimungkinkan untuk
digunakan dalam beberapa kasus yang dihadapi. Sekarang mungkin
tidak, tapi kemudian hari dapat digunakan. Yang terpenting adalah
bekerja lebih baik. Kita tidak perlu takut akan perbedaan, tetapi
seharusnya menyambut perbedaan itu sebagai suatu kesempatan
bagi terciptanya masyarakat baru. Follett memberikan teori
interaksi manusianya kepada kita untuk menunjukkan bagaimana
factor-faktor yang sama mrnyebabkan perubahan juga menyediakan
makna untuk memecahkan masalah yang disebabkan olrh
perubahan itu. Teorinya mengungkapkan bahwa kemungkinan bagi
58 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
resolusi konflik yang sehat adalah bagian dari proses pergaulan
manusia yang alamiah.
Penelitian
pemikiran
tunggal
Follett
untuk
integrasi
kelompok, keinginan kelompok, dan kerja sama manusia,
memantapkan reputasinya sebagai ahli filsafat politik. Pada tahun
1924 minatnya dalam bidang ilmu politik berganti haluan kearah
orientasi dunia bisnis. Seperti yang dia jelaskan ilmu politik tidak
seperti tampaknya ada dalam masalah sekarang. Dalam dunia bisnis
dan eksekutif bisnis, terdapat harapan untuk masa depan. Terdapat
orang-orang yang tidak hanya berteori dan berdogmatis saja;
mereka berfikir apa yang seharusnya dilakukan dan mereka
berusaha untuk menemukan jalan baru. Pada Januari 1925, Follett
memberikan kuliah pertama di New York di bawah pimpinan Biro
Administrasi Personalia, yang didedikasikan untuk pengembangkan
hubungan antara pemilik dan karyawan. Awal kuliahnya merupakan
transisi bagi ilmu politiknya menjadi ahli filsafat bisnis.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 59
BAB VII
FOLLET SEORANG AHLI
FILSAFAT BISNIS
Menurut Follet pandangan manajemen sebagai suatu aktifitas
universal, Follett memahami bahwa prinsip-prinsipnya dapat
diaplikasikan tidak hanya dalam dunia politik tetapi juga dapat
diaplikasikan dalam dunia bisnis. Tantangan yang sama untuk
mencapai usaha kelompok, mendefinisikan otoritas dan tanggung
jawab, memecahkan konflik, mengembangkan leadership, dan lainlain yang eksis baik
dalam dunia politik maupun dunia bisnis.
Gambaran yang dijelaskan oleh pemahaman ini adalah bahwa
Follett sebenarnya bergerak menuju dunia bisnis. Alasan pertama
seperti dijelaskan dalam bukunya “Creative Experince”, dia
mengembangkan pemikiran “Konstruktif Konflik”, dan mencapai
usaha kelompok,. Karena dominasi dan kompromi, sebagai suatu
metode resolusi konflik, mengarahkan perselisihan, Follett memilih
integrasi sebagai suatu cara untuk menghindari konfontrasi
kepentingan yang berbeda, seharusnya diutamakan dalam masalah
semua bisnis.
Menjalin kesepakatan dengan buruh, dia menyarankan
kesepakatan kolektif
karena hal ini meredam kekuatan yang
relative seimbang dan tidak dapat dielakkan akhirnya menuju
kompromi.
Kesepakatan artinya masih terdapat persaingan
60 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
kepentingan dan mereka berusaha untuk lebih unggul dari fihak
yang lain. Di dalam negosiasi antara manajemen dan buruh. Sebagai
contoh, ketika terdapat solidaritas pro buruh atau pro manajemen,
menurut
Follett
bahwa
melawan
partai
biasanya
gagal
mengapresiasikan bahwa mereka partner dalam suatu usaha umum,
dimana mereka memiliki tanggung jawab bersama. Menurutnya
tanggung jawab bersama seharusnya dimulai dari tanggung jawab
kelompok, dimana pemilik termasuk sebagai partner
dalam
membuat kebijakan penggantian. Berbicara di hadapan para
eksekutif di Biro Administrasi Personalia, dia menjelasakan :
“Ketika anda membuat perasaan karyawan saudara bahwa
mereka sebenarnya berada dalam perasaan partner dalam bisnis,
mereka tidak mengembangkan kualitas pekerjaannya, menghemat
pemborosan waktu dan bahan baku, bukan karena ada aturan
emas, tetapi karena minat mereka sama dengan minat anda.”
Berdasarkan pendapat Follett, bukan hubungan timbal balikrancangan bergaris, tetapi perasaan yang sejati pada hubungan
antara buruh dengan manajemen bahwa mereka melayani tujuan
umum. Dia menyarankan berdasarkan pengalaman di masa lalu
perlu digarisbawahi siapa yang mengelola dan siapa yang dikelola.
Dalam kenyataannnya, tidak ada batas semua anggota organisasi
yang menerima tanggung jawab untuk pekerjaan pada level
kontribusi disebut “fungsi seluruh integrasi kelompok ”.
Buruh dan modal tidak dapat didamaikan sepanjang buruh
berfikir bahwa ada poin kapitalis dari pandangan atas kepentingan
buruh.
Tidak ada sebenarnya. Imajinasi itu harus dihancurkan
sebelum modal dan buruh dapat menjalin kerja sama.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 61
Prinsip integrasi kelompok Follett mencakup menemukan
solusi yang memuaskan semua bagian, tanpa dominasi, menyerah
atau kompromi. Fihak yang berkonfrontasi memikirkan kembali
hubungan mereka dan membagi informasi secara terbuka, untuk
menghindari pemecahan masalah win-lose, menjadi kreatif dalam
perbedaan dari segala segi, dan melihat kesulitan sebagai kesulitan
kita bukan kalian. Menurut Follett, konflik, harus menjadi
konstruktif, saling menghargai, saling memahami, dipecahkan, dan
menciptakan win-win solusi.
Pandangan suatu bisnis sebagai unit pekerjaan, menurut
Follett dua sisi antara buruh dan manajemen seharusnya mengenal
hubungan dengan kreditur, pemegang saham, pelanggan, pesaing,
supplier, dan masyarakat pada umumnya. Dalam perspektif yang
lebih luas akan mendorong pandangan masyarakat dan ekonomi
yang lebih luas sebagai bekerja bersama-sama dari pada bekerja
secara terpisah antara bagian. Menurut Follett, integrasi adalah
prinsip yang dapat diaplikasikan pada semua aspek kehidupan.
Mary Parker Follett terkenal dengan pekerjaannya sekitar
adminstrasi dan manajemen organisasi. Pada tahun 1925, dia
mempresentasikan paper yang berpengaruh “ landasan Psikologi
bagi administrasi Bisnis” untuk eksekutif pada konferensi tahunan
Biro Adminstrasi Personalia di New York. Dia mengemukakan bahwa
pemikirannya yang telah dikembangkannya di masyarakat sama jika
diaplikasikan di dalam organsasi. Organisasi seperti juga masyarakat
dapat dijadikan suau pendekatan sebagai system social local
mencakup jaringan kerja kelompok. Dengan cara ini Mary Parker
Follett dapat menyarankan pemeliharaan prinsip pemerintahan
sendiri bahwa akan menjadi sarana bagi pertumbuhan individu dan
62 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
kelompok yang menjadi milik mereka.Dengan interaksi langsung
satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan umum, para
anggota kelompok saling melengkapi satu sama lain melalui proses
pengembangan kelompok.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 63
BAB VIII
WEWENANG DAN
POWER
Sulit rasanya untuk membuat ikhtisar pandangan Follett dan
memadukannya dalam sutau teori organisasi yang umum. Usaha ini
bagaimanapun juga membuat Follett sendiri jadi khawatir, kareana
ia peka sekali merasakan betapa interaksi social merupakan gejala
yang berkembang dan terus menerus berubah.
Follett mengkritik para penulis yang membicarakan
kekuasaan sebagai hal yang telah ada sebelumnya dan dapat
diserahkan kepada seseorang atau diambil alih dari seseorang.
Menurut Follett kekuasaan adalah sekedar kemampuan untuk
membuat beberapa hal terjadi, merupakan perbuatan penyebab,
untuk mengawali perubahan. Kemampuan semacam ini adalah milik
pribadi
seorang manajer,
ia
tidak
dapat
membagikannya,
memisahkannya, mempertahankannya atau mengalihkannya. Dia
hanyalah
semata-mata
dapat
memberikan
kesempatan
mengembangkan kekuasaan itu pada bawahannya. Tujuan setiap
orang seharusnya memiliki kekuasaan itu lebih banyak demi
kelanjutan kegiatan yang kita perjuangkan mati-matian. Tetapi
walaupun kekuasaan adalah milik pribadi, kekuasaan itu jadi sangat
kuat bila bersama orang lain dan bukan kekuasaan atas orang lain,
kekuasaan itu haruslah yang kooperatif dan kolektif.
64 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Wewenang adalah kekuasaan yang berpadu dengan orang
perseorangan,
tetpai
bukan
semata-mata
sebagai
pribadi,
melainkan sebagai orang yang melaksanakan fungsi-fungsi. Oleh
karena itu wewenang dapat dipindahkan sejauh tugas pelaksanaan
fungsi dipindahkan pula. Menurut Follett, wewenang itu adalah
bagian dari tugas dan ada bersama –sama tugas. Oleh karena itu
tidak ada manajer yang wewenangnya lebih banyak dari fungsinya,
dank arena itu pula Follett tidak mengerti bagaimana orang dapat
mendelegasikan wewenangnya tanpa mendelegasikan sekurangkurangnya sebagian dari fungsinya.
Karena wewenang itu berpadu dengan tugas, tanggung jawab
juga tentunya bersifat atributif terhadap tugas itu. Orang tak perlu
bertanggung jawab kepada yang lain, tetapi ia lebih bertanggung
jawab akan sesuatu hal. Tetapi apabila tanggung jawab itu simpang
siur seperti fungsi pengikatnya, bagaimanakah cara menyelaraskan
kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi? Jawaban Follett adalah
konsep tanggung jawab bersama dan komulatif.
Dinamakan
tanggung jawab bersama, karena tanggung jawab itu dipikul oleh
beberapa orang, yaitu untuk mencapai sasaran yang sama.
Dinamakan komulatif, karena tanggung jawab itu bertolak dari
tingkat yang paling rendah lalu meningkat ke meliputi seluruh pola
perusahaan. Tekanannya lebih diletakkan pada hubungan sejajar
daripada hubungan ke atas, garis komando. Benang harus dirangkai
dengan benang; kita tidak boleh merangkai benang dengan sehelai
kain tenun yang sudah jadi. Dapat dikatakan bahwa wiraniaga lebih
baik bekerja sama dengan penyelia lini yang membuat barang demi
sebagian dari pasarnya, daripada manajer penjualan dan direktur
produksi
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 65
Memaksakan kerja sama antara departemen dari atas. Setiap
anggota perusahaan karena itu sama-sama memikul tanggung
jawab atas hasil.
Tapi Follett merasa bahwa kesulitan yang dihadapi akibat
tanggung jawab kolektif harus dihindari. Jika fu ngsi dirumuskan
dengan jelas maka kita memiliki dasar untuk menentukan siapa
yang bertanggung jawab atas kegagalan. Tetapi penentuan
tanggung jawab atas kegagalan itu tidak dimaksudkan untuk
menentukan sasaran celaan, melainkan sekedar untuk membantu
kita bekerja lebih baik di masa depan.
Salah satu aspek kunci mary Parker Follett adalah
pendekatan teori power sirkular. Power dimulai dengan organisasi
sebagai refleksi dari sesuatu hal yang tinggi. Kemudian organisasi ini
menjadi suatu system- lebih dari power. Kemudian organisasi dari
system ini bergabung menjadi organism –melebihi power. Dalam
level personal menguntungkan untuk membuat system control
sebagai suatu unit yang bermakna bermacam-macam. Dalam
hubungan social power adalah suatu pusat pengembangan diri.
Power adalah legitimasi, hasil dari proses kehidupan. Kita dapat
menguji validitas power dengan cara bertanya pada saat power
menjadi bagian integral dari proses di luar proses.
Dalam lingkup organisasi pandangan power mencakup
manager, pekerja, dan para stakeholder yang saling mempengaruhi
satu sama lain. Dan Follett membedakan antara power atas (coactive power) dengan power dengan (coercive power).
Apa yang menjadi sentral problem pada hubungan social?
Itulah pertanyaan mengenai power, tetapi jawabannya bukan
bukanlah mempelajari dimana menempatkan power; tetapi
66 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
bagaimana power dikembangkan. Kita sering mendengar transfer
power sebagai obat mujarab bagi kita semua ketika kita sakit. Power
tiruan hanya dapat tumbuh, akan tergelincir dari tangan
sembarangan yang memegangnya; power tiruan bukan kontrol
dengan (coerciv;e control). Power atas adalah kutukan dunia;
coactive power memakmurkan dan meninggikan setiap jiwa
manusia.
Mary parker Follett menyrankan bahwa power over
dihilangkan karena orang tidak akan menunggu proses pendidikan
yang lembat. Power dengan adalah apa yang diinginkan oleh
demokrasi yang seharusnya bermakna dalam politik dan industry.
Follett beralasan bahwa integrasi, sebagai suatu prinsip yang
mengarahkan, akan kurang efektif
jika tanpa melihat terlebih
dahulu konsep wewenang dan power. Dalam area kedua Follett
mengembangkan “power with/kekuasaan bersama” bukan “power
over/kekuasaan atas”, dan “co-action” untuk menggantikan
terpusat dan terpaksa.
Dia menyadari bahwa antara pemberi
perintah dan penerima perintah, integrasi akan sulit dicapai, sebagai
bos dan bawahan menciptakan rintangan
kepentingan
umum.
Untuk
mengatasi
untuk mengenali
kesulitan,
Follett
menyarankan pemberian perintah secara personal dan beralih pada
kepatuhan pada hukum situasi, berdasarkan tindakan yang penting
disesuaikan dengan kehandak yang unik dalam situasi tertentu.
Seseorang tidak seharusnya memberikan perintah pada orang lain,
tetapi keduanya seharusnya sepakat untuk menjalankan perintah
brdsasarkan situasi.
sederhana
dari
Jika perintahnya merupakan bagian yang
suatu
situasi,
pertnyaan
seseorang
yang
memberikan dan menerima tidak akan terjadi. Dia mengingatkan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 67
bahwa situasi yang diinginkan itu berubah, jadi permintaan usaha
yang kontinyu untuk memelihara hubungan kerja yang efektif.
Berdasarkan pengamatannya situasi yang berbeda menghendaki
pengetahuan yang berbeda pula, dan orang yang memiliki
pengetahuan yang sesuai menurut situasi yang pasti untuk menjadi
manajer bisnis terbaik, dan berlaku untuk hal yang lainnya, untuk
menjadi pemimpin.
Alasan logis Follett pada hukum situasi adalah berdasarkan
manajemen ilmiah, dalam hal yang sama bahwa pandangan Taylor
mengabaikan
fakta
menentukan
penelitiannya
dari
pada
memecahkan rule of thumb. Dalam sebuah paper untuk masyarakat
Taylor, Follett meletakan dengan cara :”Jika, kemudian, wewenang
merupakan turunan dari fungsi, memiliki hirarki posisi. Kita
menemukan otoritas kepala departemen, dispatch juru tulis
memiliki wewenang lebih besar dalam rantai pekerjaan dari pada
presiden
keahlian harus sesuai dengan pengetahuan dan
pengalaman.
Follett menyadari hal tersebut, dengan pergeseran otoritas
menjadi pengetahuan, konfrontasi personal dapat diminimalisir. Dia
menjelaskan,”jika perintah itu merupakan bagian sederhana dari
suatu situasi, pertanyaan dari seseorang yang membefi dan
menerima tidaklah datang. Follett mengagumi bidang manajemen
ilmiah karena memisahkan manusia dan situasi. Bagi Follett, esensi
hubungan manusia yang baik telah menciptakan perasaan bekerja
dengan seseorang bukan di bawah seseorang. Dalam prakteknya,
menjadi power dengan bukan over diatasnya. Dia percaya bahwa
menajemen seharusnya tidak melakukan kekuatan atas pekerja atau
68 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
tidak juga seharusnya bekerja, melalui kesatuan, melakukan
kekuatan atas manajemen.
Penggabungan melakukan kekuatan adalah co aktif, bukan
memaksa. Menampilkan sejumlah pandangan ke dalam psikologi
power, Follett menolak keduanya otoriter yang terus mengejar
kekuasaan dan tidak berkerjasamanya Mohandas K. Gandhi sebagai
penggunaan kekuatan yang penuh tipu daya. Menurutnya konsep
kekuasaan Gandhi, melampaui kerendahan hati dan menghindari
kekerasan, merupakan bagian dari power-over. Inilah konflik, suatu
penelitian untuk membengkokan maksud otoritas colonial Inggris.
Follett memperlakukan konflik konstruktif melalui integrasi yang
tidak dapat dicapai ketika satu atau dua sisi terlibat konflik yang
saling menguasai satu dengan lainnya.
Menurut Follett, dalam semua interaksi manusia, dari mulai
konflik interpersonal sampai internasional, power-over harus
dikurangi, dan diabaikan harus bergerak menuju hukum situasi.
Dasar pergerakan ini disebut circular response. Melalui circular
response, maksudnya adalah suatu proses saling mempengaruhi
yang berkelanjutan berdasarkan kesempatan untuk melawan partai
untuk mempengaruhi satu sama lain, dengan begitu, melalui
interaksi yang terbuka, sepanjang masa, power with dapat tercapai.
Bagi buruh dan manajemen, power with akan juga meliputi laporan
yang lengkap mengenai biaya, harga dan laba. Follett telah
menyarankan rencana mewakili pemilik yang terkenal pada tahun
1920 an. Menurut rencana tersebut, pemilik dipilih secara
perwakilan oleh konsul perdagangan atau pekerjaan; perwakilan ini
memberi pekerja sebuah suara dalam kesepakatan dengan
manajemen. Follett menemukan harapan besar dalam rencana ini
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 69
karena manajemen telah melihat bahwa suatu perusahaan dapat
mencapai sukses yang lebih besar melalui jaminan kerja sama
pekerja. Lebih jauh tujuan perwakilan pemilik seharusnya tidak
membagi power, tetapi meningkatkan power secara keseluruhan.
Menurut visi Follett, rencana perwakilan pemilik seharusnya
tidak memaksakan kehendaknya atas apa dan bagaimana
keuntungan dibagikan, tetapi satu langkah untuk mencapai
integrasi. The National Labor Relations Act, tidak dilindungi undangundang sejak tahun 1935. Perwakilan merencanakan bentuk
kelompok, dimana perwakilan tidak dapat member kesepakatan
yang sama karena umumnya keterbatasan kemampuan untuk
menandatangani kesepakatan pemaksaan dan hak pekerja untuk
mengadakan pemogokan tidak diijinkan.
Follett berfikir wewenang final adalah suatu ilusi berdasarkan
kesalahan premis power; wewenang meluas pada situasi khusus;
bukan pada individu atau jabatan. Menurutnya tanggung jawab final
juga adalah suatu ilusi. Tanggung jawab melekat pada setiap
pekerjaan atau fungsi pekerjaan dan terakumulasi dalam hal bahwa
semua tanggung jawab individu dan kelompok dalam suatu system
hubungan silang. Pada tingkat individu, seseorang bertanggung
jawab pada pekerjaannya, bukan pada seseorang. Pada tingkat
departemen,
semua
orang
secara
bersama-sama
membagi
tanggung jawabnya untuk mengerjakan pekerjaan. Peranan manajer
departemen tidak hanya meliputi tanggung jawab individu tapi juga
kelompok. Sebaliknya pejabat eksekutif organisasi memiliki
tanggung jawab komulatif untuk menjalin pekerjaan antar
departemen.
70 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Dalam area kedua analisisnya, Follett melanjutkan analisnya
tentang wewenang dan tanggung jawab. Aliran tradisional tentang
wewenang dan tanggung jawab diasosiasikan dengan organisasi
militer atau organisasi lainnya, bahwa otoritas atas (power-over)
dan menyangkal pemikiran bahwa tanggung jawab meluas pada
otoritas final. Follett tidak bergeming. Otoritas melekat pada situasi
bukan pada orang atau jabatan. Logikanya, tanggung jawab melekat
pada pekerjaan menjadi pekerjaan dan diakumulasikan dalam fungsi
pekerjaan. Hal ini harus menjadi perhatian utama bagi para
eksekutif Biro perwakilan administrasi personalia Follett.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 71
BAB IX
TUGAS LEADERSHIP
Dua bidang pilosofi Follett telah digali; mengurangi konflik
melalui integrasi kepentingan dan pentingnya menyimpulkan
mengabaikan hukum situasi. Bidang ketiga pilosofi Follett mengenai
membangun proses psikologi untuk mencapai tujuan melalui upaya
koordinasi dan control. Follett melihat koordinasi dan control tidak
mungkin tercapai jika tidak ada kesatuan dan kerja sama dari semua
elemen (material dan manusia) dalam suatu situasi. Dalam hal ini,
situasi di luar control jika terjaddi kepentingan yang saling bertolak
belakang dan tidak dapat rekonsiliasi. Menurut Follett , dasar dari
control berada dalam regulasi diri dan pengarahan diri individu dan
kelompok
yang
disebut
dengan
kepentingan
umum
dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai pesepakatan pada tujuan.
Follett mengenali bahwa control manager bukanlah elemen
tunggal, tapi hubungan yang komplek; bukan hanya manusia, tetapi
situasi, dengan memperhatian hasil menjadi suatu kesatuan dan
kerja sama melalui rangkaian situasi yang memuaskan. Bagaimana
kesatuan dan kerja sama dapat dicapai ? Follett menamakannya
pilosofi baru control, kontrol fakta bukan kontrol orang, kontrol
hubungan bukan kontrol ketakutan. Dia menyarankan bahwa setiap
situasi memiliki kontrolnya masing-masing karena fakta situasi dan
jalinan kerja sama dalam kelompok ditentukan oleh perilaku yang
semestinya. Dalam situasi yang sangat komplek pada pusat
72 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
pengendalian dari mulai top fungsi yang efektif, kontrol harus
dipertemukan, pada beberapa bagian, atau menghubungkan
beberapa bagian dalam suatu organisasi. Kerja sama dan hubungan
harus berdasarkan empat prinsip dasar organisasi :
1.
Koordinasi hubungan timbal balik dari
semua factor dalam suatu situasi.
2.
Koordinasi oleh bagian pengarahan atas
semua tanggung jawab orang-orang yang terlibat
3.
Koordinasi pada tingkat awal.
4.
Koordinasi proses yang berkesinambungan
Follett menyimpulkan bahwa organisasi adalah kontrol,
karena tujuan organisasi dan koordinasi menjamin terkontrolnya
kinerja; koordinasi mencapai kesatuan; dan kesatuan/kelompok
adalah control. Follett mengilustrasikan konflik antara bagian
pembelian dan manajer produksi. Bagian pembelian menyarankan
untuk membeli material yang kurang bagus karena harganya murah,
maksudnya untuk menghemat. Tetapi manajer produksi tidak setuju
dengan hal itu, karena hasilnya tidak memuaskan dengan kualitas
material tersebut. Menurut Follett jika mereka mengikuti prinsipprinsip awal dan koordinasi berkesinambungan, masing-masing
dapat melihat hubungan timbale balik kepentingannya dan
mengembalikan pada tujuan semula untuk mendapatkan kualitas
material dengan harga yang myrah. Mereka harus mengintegrasikan
tujuan mereka, agar mere mencapai kepuasan yang sama.
Pernyataan kepentingan adalah melalui koordinasi untuk mencapai
integrasi.
Gagasan Follett mengenai koordinasinya jelas sekali ketika ia
membicarakan
perencanaan
bersama.
Sarana
perencanaan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 73
bersama adalah koordinasi yang merupakan hubungan timbal balik
antar semua factor dalam suatu situasi. Gagasan ini telah kita
ketahui sebelumnya, suatu gagasan yang jauh lebih mengundang
kerja sama bila dibandingkan dengan tekanan yang lazimnya dari
atas. Ada tiga kaidah tambahan yang diberikan Follett untuk
mengadakan perencanaan bersama. Yang pertama karus ada kontak
langsung diantara mereka yang kegiatannya harus dikoordinasikan.
Kedua, koordinasi harus dimulai pada tahap paling awal sebelum
kebijaksanaan dibentuk secara lengkap. Kaidah ini sangat erat
kaitnnya dengan gagasan Follett bahwa setiap tingkatan dalam
organisasi memiliki peranan untuk membuat kebijaksanaan. Dan
akhirnya, koordinasi itu harus merupakan suatu proses yang
berkelanjutan seperti interaksi social yang merupakan latar
belakangnya.
Menurut Follett kepemimpinan seharusnya tidak berdasarkan
power, tetapi berdasarkan pada pengaruh timbal balik pemimpin
pada pengikut dan pengikut pada pemimpin juga pada situasi yang
kuat. Tugas utama seorang pemimpin adalah menemukan tujuan
organisasi; pemimpin harus mengkoordinasikan karyawannya bukan
untuk mencapai tujuannya tapi tujuan umum, lahir dari minat dan
aktivitas kelompok. Pemimpin yang baik tidak meminta orang lain
untuk melayaninya, tetapi melayani tujuan bersama. Pemimpin
yang baik tidak memiliki pengikut tetapi orang
lain baik pria
maupun wanita mau bekerja sama dengannya. Selanjutnya Follett
menjelaskan :
Pemimpin adalah seseorang yang dapat mengorganisasikan
pengalaman kelompok…dan mendapatkan dukungan kekuatan
penuh dari kelompok. Pemimpin membuat tim. Inilah
kualitas
74 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
pemimpin yang luhur, mengorganisasikan semua kekuatan yang
berada dalam organisasi dan mereka melayani tujuan umum.
Pemimpin
yang
memiliki
kemampuan
demikian
mampu
menciptakan kekuatan kelompok bukan kekuatan individu….ketika
kepemimpinan meningkat pada kepemimpinan yang jenius akan
mencapai transformasi kekuatan, pengalaman menjadi power.
Pemimpin
yang
besar
menciptakan
arah
power
yang
baik…Pemimpin dan pengikut keduanya mengikuti invisible leader yaitu tujuan umum. Eksekutif yang baik meletakkan tujuan umum
dengan jelas pada kelompoknya.
Follett
menjelaskan
bahwa
tujuan
organisasi
harus
diintegrasikan dengan tujuan individu dan kelompok, dan integrasi
ini diperlukan bagi pemimpin tingkat tinggi. Pemimpin demikian
tidak tergantung pada perintah atau kepatuhan tetapi pada keahlian
mengkoordinasikan, mendefinisikan tujuan, dan melanjutkan
tanggung jawab kearah hukum situasi. Mengenalkan nasihat murni
tidak akan membawa kearah kepemimpinan, Follett menamakan
latihan eksekutif tersebut dengan sebutan “kapasitas berfikir
organisasi”. Pemikiran seperti itu akan menghindarkan dominasi
atau manipulasi orang lain dan mengenali tingkat kewajiban
pemimpin yang lebih luas pada profesi manajemen bahwa
mengarahkan pengetahuan untuk melayani orang lain. Saran Follett
bagi orang yang ingin jadi manajer :
Orang harus menyiapkan dirinya dengan serius untuk
menjalani profesi ini. Mereka harus menyadari bahwa mereka
sebagai seorang professional, memiliki asumsi tanggung jawab yang
sungguh-sungguh, merupakan bagian kreatif dalam suatu fungsi
yang luas dari masyarakat, bagian yang saya yakin hanya latihan dan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 75
disiplin , seseorang dapat mencapai sukses di kemudian hari. Follett
merasa bahwa aliran substitusi motif pelayanan bagi motif profit
aalah sangat terlalu sederhana. Menurutnya motif-motif ini harus
diintegrasikan ke dalam motif professional yang lebih luas.
Kita bekerja untuk mendapatkan laba, untuk melayani, untuk
pengembangan diri, untuk menciptakan sesuatu. Pada suatu saat,
sesungguhnya kebanyakan dari kita tidak bekerja langsung atau
segera, tetapi melalui pekerjaan menurut kebiasaan yang
baik….Untuk kembali pada profesi :
Seorang professional tidak
seharusnya bermotif uang. Saya tidak peduli sebarapa sering anda
melihat mereka memperoleh uang. Seorang professional cukup
senang untuk pendapatan yang besar; tetapi mereka memiliki motif
lain yang baik, dan mereka sering melakukan
pengorbanan
sebagian pendapatannya untuk hal lain. Kita semua menginginkan
kekayaan dalam hidup ini. Kita dapat membersihkan niat kita, kita
dapat menambahkannya, tetapi tidak ada kemajuan seorang atau
masyarakat pun dalam membatasi niat.
Masalah umum yang sangat menarik Follett adalah cara
pengendalian orang dalam organisasi. Banyak orang merasa bahwa
supaya efektif pengendalian itu harus bersifat langsung dan pribadi.
Tetapi kekhususan Follett adalah karena kritiknya terhadap konsepsi
pengendalian orang yang satu terhadap yang lainnya. Menurut
Follett kedua orang itu tunduk pada kaidah (impersonal) yaitu
hokum situasi. Kedua orang itu harus meneliti persoalannya dan
bertindak menurut tuntutan situasi. Kepala bagian penjualan tidak
boleh memberikan perintah kepada kepala bagian produksi dan
sebaliknya. Masing-masing harus meneliti pasar dan mengambil
keputusan sesuai dengan tuntutan pasar.
76 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Perhatiannya yang besar pada alat psikologi yang baru pada
saat itu, jelas mengantarkan Follett pada pemecahan masalah ini
bahwa orang tidak mau didikte dalam mengerjakan sesuatu. Bila
kita didikte kegiatan berfikir kita dalam pola pendiktean itu makin
terangsang untuk otomatis menjadi oposisi terhadap pendiktean
itu.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau Follett
berpendapat bahwa hukum situasi harus menentukan kegiatan
tidak hanya sekedar diantara teman sejawat, melainkan juga antara
atasan dan bawahan. Perintah seharusnya merupakan keputusan
yang disusun oleh mereka yang member perintah dan menerima
perintah itu.
Sekali lagi dari perhatiannya terhadap psikologi, Follett
menyadari
bahwa
konflik
biasa
timbul
dalam
kehidupan
berkelompok, hal ini sudah dibahas dalam bab sebelumnya.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 77
BAB X
KEPEMIMPINAN DASAR :
KEBIJAKSANAAN MARY
PARKER FOLLETT
Dalam bab ini akan dibahas review tulisan
tentang
kepemimpinan dasar : kebijaksanaan Mary Parker Follett yang
dibahas oleh Albie M. Davis. Banyak orang mengatakan apa yang
harus saya lakukan dan bagaimana saya harus lakukan itu, tetapi
hanya sedikit yang membuat saya ingin melakukan sesuatu ..- Mary
Parker Follet, Negara Baru (hal. 230), kata Follett ditulis sekitar tujuh
dekade yang lalu seolah dia sedang berbicara dengan kita secara
pribadi tentang keprihatinan kita yang paling kontemporer.
Sangat menarik untuk berspekulasi tentang mengapa Follet,
yang tidak pernah mengelola
perusahaan untuk bisnis-untuk
keuntungan dirinya sendiri, merupakan daya tarik yang kuat seperti
para pemimpin bisnis lainnya. Dalam pembuatan tulisan tertentu, ia
akan mempergunakan ilustrasi mulai dari perilaku suami dan istri di
atas meja sampai kepada interaksi antara para pemimpin pada
perundingan perdamaian internasional. Dia ahli memintal benang
tenun mulai dari pengalamannya dengan dirinya, pembaca atau
pendengar. Namun, Follet memiliki kualitas lain yang penting, satu
lagi yang sulit untuk mendefinisikan, tapi satu yang bersinar
78 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
sepanjang tulisannya - dia memiliki cara dengan orang dan cara
dengan kata-kata.
Tidak lama setelah kematian Follet's, pendamping dia, Dame
Katharine Furse, menyimpulkan jeniusnya
Follet dalam bidang
komunikasi surat kepada temannya. Ella Lyman Cabot. "Apa yang
saya
paling dirindukan
sekarang adalah kekuatan Mary
berekspresi, "kenang dia." Dia tahu bagaimana menemukan katakata untuk semua yang terbaik dan terbaik, tidak pernah kesulitan
merangkai kata, tapi kata yang tepat setiap kali "(Furse, 1934).
Salah satu pengagum Follet yang paling rajin adalah Lyndal
Urwick, yang, bersama dengan Henry C. Metcalf, pertama
pembicaraannya
diedit
dan
diterbitkan
sebelum
Bisnis
administration (Follet, 1940). Urwick mengenang pertemuan awal
dengan Follet menawarkan petunjuk yang agak lucu untuk karisma
luar biasa (Urwick,1963). Pertemuan di York, Inggris, sekitar tahun
1926, di mana Urwick menjabat manajer tinggi tingkat Seebohm
Rountree, pemilik perusahaan permen internasional yang besar.
Atas desakan dari bosnya, Urwick enggan mengadakan perjalanan
panjang yang direncanakan ke London dengan istri barunya yang
cantik untuk menghadiri konferensi di mana Follet akan berbicara.
Dalam menggambarkan pertemuan mereka di konferensi, dia
menggambarkan Follett sebagai seorang akademisi murni. Mengapa
penting mengenal Mary Parker Follett ?
Karena Follett adalah
seorang pelopor pendekatan kepemimpinan berbasis masyarakat.
(Reed, 1996). Pada tahun 1896 Follett melihat
kekuasaan Ketua
DPR , ia mencatat sifat kepemimpinan di (atas Follet,1896). Pada
1918, setelah dua puluh tahun bekerja di akar rumput, ia
menggunakan The New State (Negara Baru) untuk menguraikan ideMary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 79
ide dia tentang demokrasi dari bawah ke atas. "Demokrasi adalah
semangat tak
terbatas termasuk, "pungkasnya." Kami memiliki
naluri untuk demokrasi karena kita memiliki naluri untuk keutuhan,
kita mendapatkan keutuhan hanya melalui hubungan timbal balik,
melalui memperluas hubungan timbal balik "(Follet, 1918, p 157).
Ini adalah tantangan untuk merangkum filsafat Follet untuk
diri kita
sendiri, apalagi pembaca, sesuatu yang mirip dengan
meringkas Hukum Relativitas Einstein, E = mc2 adalah kutipan
memukau
yang sederhana, namun untuk memahami hal ini
memerlukan cara berfikir yang matang untuk memasuki daerah
kurang dikenal. Begitu juga dengan Follet. Ide-ide nya luar biasa,
sederhana tapi menyeluruh.
Follet percaya bahwa semua orang saling berhubungan
bersama melalui proses evolusi. Hubungan di mana terdapat
perbedaan mereka, yang harus dihargai karena mereka sangat
penting secara keseluruhan, berfungsi sebagai bahan bakar untuk
penciptaan hal yang baru terus-menerus
- yang vital - melalui
konfrontasi dan integrasi keinginan, sebuah proses yang pada
gilirannya menyebabkan pertumbuhan berkelanjutan pada individu
dan kelompok. Filosofi keterkaitannya
membawanya untuk
mengembangkan tersebut konsep sebagai "respon melingkar,"
"hukum situasi," dan "kekuasaan bersama daripada kekuasaan atas.
Pengalaman, berjudul "Pengalaman sebagai Pembangkitan,"
kontras antara pemikirannya dengan orang lain. Apa yang ditulis
dalam bab ini mencoba untuk menunjukkan adalah bahwa proses
sosial dapat dipahami baik sebagai berlawanan dan pertempuran
keinginan dengan kemenangan salah satu dari yang lain, atau
sebagai menghadapi dan mengintegrasikan keinginan. Konsep
80 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
konflik sosial adalah pusat untuk membebaskan Follet, yang
percaya, "Untuk membebaskan energi dari roh manusia adalah
potensi tinggi dari semua asosiasi manusia.
Menurut Follett kepemimpinan dasar adalah menangkap
sikap dasar pemikirannya secara umum. Dia memiliki kemampuan
luas biasa biasa untuk melihat dunia sebagai gambar bergerak
daripada foto diam. Mungkin hologram interaktif tiga dimensi akan
lebih dekat kepada perumpamaannya. Responnya bukan untuk
produk mengkristal dari hal yang statis di masa lalu, tapi untuk
pertemuan saat ini , sementara kita bersikap, lingkungan yang
berubah karena perilaku kita, dan perilaku kita adalah tanggapan
terhadap situasi baru, dimana kita menjadi bagian darinya "(hal. 63)
Kemampuannya
untuk
berpikir
begitu
mulus
sepertinya
membingungkan bagi beberapa orang karena kita banyak hidup saat
ini. Dia pembicara yang menyenangkan pada dirinya sendiri dengan
membiarkan orang lain tahu bahwa "seorang profesor filsafat
mengatakan bahwa dirinya membuatnya pusing untuk berbicara
dengannya, dia ingin selalu untuk membandingkan berbagai hal
dengan alat tulis sesuatu "Untuk profesor. Dan mereka yang
menginginkan ilmu statis seperti, Follet menawarkan responnya ,
mungkin mengantisipasi teori chaos kontemporer, kita kemudia
harus meninggalkan alam semesta ini, dimana kita begitu sering
memiliki variasi dalam kaitannya untuk variasi lain yang mewajibkan
kita untuk belajar berpikir dalam kondisi ini "(hal. 69).
Sesuai dengan cara berpikir holistik, kepemimpinan, dengan
demikian, tidak ada, tentu bukan sebagai suatu kondisi statis dalam
kehidupan orang. Pemimpin dan pengikut berada dalam suatu
hubungan, dan hanya sebagai suatu hubungan, tidak berada dalam
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 81
satu orang atau orang lain, demikian juga dengan kepemimpinan
yang merupakan gaya dinamis yang bekerja di antara dan di antara
orang. Peran pemimpin mengalir ke tempat yang membutuhkan,
kepada mereka yang memiliki semangat dan perspektif untuk
menggunakan potensi kreatif untuk membawa sesuatu yang baru.
Ketika situasi yang tidak lagi memerlukan pemimpin untuk berada
dalam peran utama dan pengikutnya untuk membantu mereka,
kepemimpinan mengalir pada. Follet menyebutnya
interaksi
dinamis "timbal balik kepemimpinan "yang dia lihat sebagai"
kemitraan ini terlihat pemimpin - tujuan umum "(Follet, 1940/1973,
hal 303).
Kemitraan yang dibayangkan oleh Follet menyerukan kepada
semua pihak yang terlibat dalam perusahaan untuk memainkan
peran penting dalam mengidentifikasi masalah dan menciptakan
solusi. "Kami ingin bekerja di luar hubungan antara pemimpin dan
yang dipimpin akan memberikan kepada setiap kesempatan untuk
membuat kontribusi yang kreatif untuk situasi "(hal. 255). Dimana
pemimpin muncul selama dalam situasi apapun, peran mereka
harus berbeda dari yang direkomendasikan oleh beberapa teori
kepemimpinan. "Pemimpin yang terbaik tahu bagaimana membuat
pengikut sebenarnya merasakan kekuatan diri mereka sendiri,
bukan hanya mengakuinya memiliki power. "Seiring dengan
kepemimpinan, Follet memperkenalkan. Gagasan followship. "Tapi
kalau para pengikut harus mengambil bagian dalam kepemimpinan,
juga benar bahwa kita harus memiliki followship pada bagian
pemimpin. Harus ada kemitraan "(hal. 255).
Ironisnya, dia sendiri, dia senang melihat penurunan
kepemimpinan kursus di katalog perguruan tinggi dan bahkan
82 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
bermain-main dengan gagasan untuk melepaskan kata pemimpin
karena ia merasa salah untuk mengidentifikasi kepemimpinan
dengan kekuasaan (Hal. 256). Pada akhirnya ia menyimpulkan,
kepemimpinan " kata yang jauh terlalu bagus untuk meninggalkan,
apalagi, pemimpin dalam suatu hal setidaknya dan harus memimpin
dalam
arti yang sesungguhnya. Dia harus memimpin dengan
kekuatan contoh. Jika mereka memimpin mematuhi hukum situasi,
mereka harus menyadari bahwa ia melakukan hal yang sama. Jika
mereka mengikuti pemimpin yang tak terlihat, tujuan umumnya,
harus dia. Jika semua orang harus bekerja lembur, presiden harus
bersedia melakukan hal yang sama. Dalam segala hal dia harus
menunjukkan bahwa dia melakukan apa yang ia perintahkan pada
orang lain "(hal. 256).
Dia memberikan contoh egaliter terkemuka yang tampaknya
pas untuk berbagi dalam jurnal yang bertempat di South Carolina.
"Satu musim dingin aku pergi belayar dengan beberapa teman di
lintas air di Selatan. Di satu kesempatan pilot kita membawa kami
tersesat dan kami menemukan diri satu malam kandas dalam rawa
Carolina . Tentunya satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah
mencoba untuk mendorong perahu , tetapi para kru menolak,
mengatakan bahwa di daerah rawa yang yang penuh dengan ular
derik. Pemilik kapal pesiar bukan membantah, tapi ternyata
langsung dan melompat ke laut, setiap anggota awak kapal
mengikuti langkahnya "(hal. 256).
Follet akan menyukai "proses" yang tersirat dalam suatu
kesempatan. Giliran Follett
sementara dalam
untuk melayani sebagai pemimpin
diskusi. Dia telah mengajarkan orang untuk
bertanya-tanya, "Apa yang berbeda dari berpikir? Di manakah
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 83
perbedaan
pemikiran saya dengan mereka? Bagaimana kita
mengintegrasikan pemikiran dari semua orang untuk melahirkan
ide-ide baru? "
Artikel Gerri Perreaultl yang berfokus,
pada "etika
relasional," menghadapi langsung "orang besar" atau "Lone Ranger"
gagasan kepemimpinan dan menawarkan di satu tempat yang yang
mengakui "diri sendiri dan orang lain saling berhubungan dan saling
tergantung (Perreault, 34) Di sini, Follet bisa tidak setuju.
"Individualitas adalah kapasitas untuk berserikat" menurutnya. Dia
mengikuti dengan teguh gagasan
yang pantas saat diam
kontemplasi dari pembaca. "Kejahatan tidak ada hubungannya."
"Sumber kekuatan kita adalah yang utama. Anda mungkin juga
mematahkan ranting dari pohon dan mengharapkan itu untuk
hidup. Tidak berhubungan adalah kematian "(Follet, 1918, hal 62).
Seperti disebutkan sebelumnya, nilai inti untuk Follet adalah
pentingnya setiap ide individu untuk penciptaan keseluruhan agar
terus berkembang. Dia melihat "integrasi" yang terjadi di rumah,
masyarakat, tempat kerja dan diurusan dunia. Dia terutama melihat
di sekolah-sekolah dengan guru-guru bermain peran menantang
dan menarik antara pemimpin-peserta didik. Salah satu cerita yang
menyenangkan dimana dia menangkap konsep ini muncul dalam
bab terakhir dari The New Negara (hal. 364). Setiap murid harus
dilatih untuk merasa bahwa sudut pandangnya adalah sedikit
berbeda dari orang lain, dan bahwa, karena itu ia memiliki sesuatu
untuk berkontribusi. Dia tidak dapat "membaca" sesuatu yang guru
sudah tahu, ia memberikan kontribusi tidak hanya pada ide-ide dari
rekan-rekannya sesama murid tapi juga untuk guru-gurunya. Dan ini
bukan mustahil bahkan untuk yang termuda sekalipun. Suatu ketika
84 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
aku berada di Paris saya berkenalan dengan
Michael, seorang
pemuda Inggris menawan berumur lima tahun,
yang setelah
dibawa ke Louvre oleh ibunya dan bertanya apa ia memikirkan
Mona Lisa, menjawab, dengan ekspresi yang paling menyedihkan,
"Saya tidak berpikir dia tampak seperti anak kecil. "Itu jelas
kontribusi untuk kritik Lisa Mona, penghargaan Follet's dari respon
seorang anak berusia lima tahun kepada Mona Lisa, menyoroti
gurunya sebagai sumber belajar seumur hidup bagi siswanya.
Dalam pidato 1928 disampaikan kepada khalayak Universitas
Boston, ia mengeluarkan filsafat nya secara eksplisit. "Guru
bukanlah orang yang akan meninggalkan dan seorang mahasiswa
yang akan hidup, tetapi bahwa keduanya hidup sekarang, di masa
sekarang, bahwa itu harus hidup berdampingan " (Follet,
1940/1973, hal 306). Dia memperluas pemikirannya, "Jika
kepemimpinan tidak berarti pemaksaan dalam bentuk apapun, jika
tidak berarti mengendalikan, melindungi atau pemanfaatan, apa
artinya? Ini berarti, saya berpikir, membebaskan. Peranan terbesar
guru dapat membuat siswa
meningkatkan
rentang kebebasan
tentang aktivitas dan pemikiran serta kekuatan kontrolnya (hal.
304).
Untuk mencegah salah tafsir, ia meminta guru-penonton agar
tidak bingung tentang filsafatnya mengenai tugas mempromosikan
"murid untuk mengekspresikan dirinya sendiri." Beberapa tahun
yang lalu guru mengatakan kepada murid laki-laki kecil yang mulai
berlatih permodelan dari tanah liat untuk
mengekspresikan diri
mereka melalui tanah liat. Mereka tentu saja mulai melempar tanah
liat
satu sama lain, yang sempurna yang lemparannya mengenai
dengan tepat, itulah cara alami untuk anak-anak kecil untuk
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 85
mengekspresikan diri mereka dengan menggunakan tanah liat (hal.
304).
Dia sadar akan tanggung jawab guru untuk mendorong
kebebasan terhadap pemikiran murid-muridnya, sebagai suatu
metode, dalam hukum kegiatan kelompok dan kelompok kontrol"
(hal.304).
Pemimpin lahir di lingkungan kepemimpinan adalah juga hak
azasi setiap anggota komunitas, Follett yakin akan hal itu. Dia telah
melihat kapasitas ini mengekspresikan dirinya sendiri, tangan
pertama dalam pekerjaannya untuk mengubah sekolah-sekolah
lokal ke pusat-pusat komunitas. Disini tetangga, adalah rancangan
program bekerja sama untuk mengatur klub seputar minat yang
sama, dari studi dan rencana kegiatan masyarakat. "Dalam
kelompok lingkungan di mana kita memiliki keberpihakan yang
berbeda pada pertanyaan yang berbeda, akan ada kecenderungan
mereka untuk memimpin pada setiap saat tertentu yang paling
kompeten untuk memimpin dalam hal tertentu di tangannya, "kata
dia." Jadi kepemimpinan mekanik memberi tempat untuk sebuah
kepemimpinan penting. Di sini, di lingkungan ini para pemimpin
kelompok lahir "(Follet, 1918, hal 223).
Menariknya,
deskripsi
pemimpin
masyarakat
banyak
menjabarkan seperti uraian pekerjaan untuk seseorang menurut
bidangnya, yang berpengalaman, juga paling penting dalam
rancangan
sekolah dan masyarakat. Pemimpin kelompok
lingkungan kita, harus menafsirkan pengalamannya kepada kita,
harus melihat semua sudut pandang yang berbeda yang mendasari
kegiatan sehari-hari kita dan juga hubungan mereka, harus
menyesuaikan
keberagaman
dan
seringnya
pertentangan
86 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
kebutuhan,
harus
memimpin
kelompok
untuk
memahami
kebutuhan dan keselarasan tujuan. Dia harus memberikan
penjelasan untuk hal-hal yang kurang jelas, hal-hal yang laten,
hanya kecenderungan belaka. Ia harus mampu untuk memimpin
kita
untuk
mengambil
keputusan
yang
bijaksana,
tidak
memaksakan keputusan sendiri, bijaksana "(hal. 229).
Follet tidak naif tentang kehidupan masyarakat. Dia
mengetahui berdasarkan
pengalaman pahitnya bahwa seorang
sebelum menjadi seorang pemimpin dapat membantu orang
mencapai kesepakatan, dia harus memperoleh kesepakatan. "Kita
harus ingat bahwa kebanyakan orang tidak untuk atau melawan
apa-apa; objek pertama mendapatkan orang bersama-sama adalah
untuk membuat mereka merespon, entah bagaimana, untuk
mengatasi inersia. Untuk tidak setuju, serta setuju, dengan orangorang membawa anda lebih dekat kepada mereka. " Dia menyadari
betapa masyarakat memiliki hubungan , seberapa cepat orangorang membentuk "kamp musuh." Tapi, dia tidak putus asa,
melainkan ia mengamati, "Kami tidak bisa bermusuhan kecuali ada
banyak kesamaan antara kami. Perbedaan selalu didasarkan pada
suatu kesamaan yang terus mendasarinya ". Dia berfikir dengan
wawasan pengamatan saya menemukan
perbandingan
dalam
konser dengan pengalaman saya sendiri. "Saya selalu merasa intim
dengan musuh saya. Hal ini bukanlah oposisi tetapi ketidakpedulian
yang memisahkan [manusia] "(hal. 212).
Metafora kepemimpinan sebagai persahabatan yang dewasa
juga akan menarik Follet (Perreault, 36-37). Follet mencari teman
yang
akan
menantangnya
berpikir,
bukan
mengkonfirmasi
pikirannya. "Sebuah persahabatan yang didasarkan pada kesamaan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 87
dan perjanjian sendiri adalah masalah yang cukup dangkal. Yang
mendalam dan abadi persahabatan adalah salah satu yang mampu
mengenali dan berurusan dengan semua hal fundamental yaitu
perbedaan yang harus ada antara dua individu. Oleh karena itu
seperti pengayaan kepribadian kita yang bersama-sama kita akan
mendaki puncak
ketinggian pemahaman baru dalam berusaha
"(Follet, 1918, hal 41).
Selalu percaya pada tindakan akademisi, ia menguraikan,
"Aku belajar tugas untuk saya dan teman-teman, tidak dengan
membaca esai tentang persahabatan, tetapi dengan menjalani
hidup saya bersama teman saya dan belajar dari pengalaman
tuntutan kewajiban persahabatan "(hal.198). Namun, ia mungkin
ingin mengeksplorasi lebih jauh konsep "etika perawatan," yang
Perreault menggambarkan sebagai menempatkan "keutamaan pada
perawatan dan tanggung jawab. "(Perreault, 34). Selama bertahuntahun Follet bekerja di Boston lingkungan yang padat, makan setiap
hari dipenuhi oleh kelompok imigran meninggalkan Eropa dan
Kanada untuk mencari "kehidupan yang baik" di Amerika. Setelah
dua dekade, banyak yang ia dikhususkan untuk mengubah
lingkungan sekolah pasif diam menjadi aktif menjadi
pusat
komunitas sekitarnya, ia dapat mundur sendiri dari pekerjaan, dan
pekerjaan reformis Boston lainnya, memeriksa prestasi mereka dan
terlibat dalam kritik dirinya.
Saat ini hampir semua kebutuhan kita dipenuhi oleh lembagalembaga eksternal, pemerintah atau lembaga lainnya. Departemen
Kesehatan masyarakat menawarkan kesehatan kepada kita, asosiasi
rekreasi mengajari kita cara bermain, liga seni sipil memberikan kita
lebih indah lingkungan sekitarnya, badan amal yang terkait
88 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
memberikan bantuan kepada orang miskin. Ego saya terus-menerus
ditanggapi, tidak ada yang mendorong saya untuk bertindak. Jadi
harta kepemilikan saya yang paling berharga dirampok - tanggung
jawab saya - untuk melakukan proses partisipasi aktif
untuk
membentuk tujuan sosial "(hal. 235)
Ucapan terkenal dari Presiden Kennedy, "Jangan tanya apa
yang dapat Negara Anda lakukan untuk Anda, tetapi apa yang Anda
bisa lakukan untuk negara Anda, "Follet menyimpulkan bahwa
"Pertanyaan
yang
harus
negara
selalu
berusaha
untuk
menjawabnya adalah bagaimana bisa berbuat lebih banyak bagi
para anggotanya pada saat yang sama yaitu merangsang mereka
untuk berbuat lebih banyak untuk diri mereka sendiri. kemudian ia
mengoreksi dirinya sendiri, dan menambahkan,"
lebih dari itu,
mereka harus melakukan lebih banyak bagi lagi, mereka harus
melakukan lebih bukan hanya untuk diri mereka sendiri "(hal. 237).
Pernah antropolog sosial,
menarik inspirasi Follett dan
contoh dari manapun mereka. Richard C. Cabot, teman dan profesor
etika kedokteran, menulis sebuah penghargaan untuk Follet setelah
kematiannya yang mengatakan bahwa ia pendengar yang kreatif
dan kuisiener kreatif. Dia menaruh minat yang intens terhadap
gagasan filsuf, ekonom, psikolog dan pengusaha dengan siapa saja
dia berbicara "(Cabot, 1934). Dia menambahkan mungkin ia
melakukan hal yang sama dengan "salesgirls" di Departemen
Filenes, longshoremen di dermaga Boston, lift operator, duta besar,
perawat, hakim Mahkamah Agung, pembantu, teman – semua yang
menyentuh hidupnya. Tidak diragukan lagi dia dipengaruhi oleh
banyak perempuan yang luar biasa dengan siapa pun dia bahumembahu selama bertahun-tahun. Dalam merefleksikan kekuatan
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 89
kepemimpinan sebagai kekuatan integrasi, dan dengan demikian
kekuasaan yang menciptakan masyarakat, dia menggunakan
gambaran jelas feminin nyonya rumah di sebuah makan malam
partai. Kebanyakan wanita dan beberapa orang akan mengakui
segudang
interaktif
ketrampilan
yang
menghormatinya yang biasanya ilustrasi
ia
berupaya
untuk
ini diabaikan. miliki.
Dengan demikian bahwa kehendak kolektif berevolusi dan keluar
dari kekacauan kepribadian yang bervariasi dan situasi yang
kompleks (Follet, 1918, hal 230).
Jika Follet masih hidup hari ini, dia pasti akan menemukan
cara untuk mengundang semua penulis berkontribusi terhadap
volume pertama Jurnal Kepemimpinan bertatap muka, percakapan
tentang kepemimpinan akan mengalir di antara para peserta,
bangunan, pertumbuhan individu, yang pernah berkembang dan
pikiran tentang kelompok. Bunga api bisa terbang, tapi semua
menjadi lebih baik karena ia mencintai energy perbedaan. Dia
merasa yakin bahwa "penghalusan dilakukan melalui gesekan".
(Follet, 1940/1973, hal 2).
Eduard C. Lindeman, teman dan kolega Follet dan penulis
beberapa buku tentang kepemimpinan masyarakat, menangkap
sifat menggembirakan Follet sebagai nyonya rumah dalam
testimonial baginya diterbitkan tak lama setelah kematiannya. Dia
mulai dengan mengamati bahwa "Mary Follet adalah orang yang
paling
sensitif
yang saya pernah diketahui, "Dia kemudian
menelusuri akar-nya intelektual New England
dan abadi sifat
pemikirannya. "Dia sibuk dengan pertanyaan-pertanyaan kualitas
daripada kuantitas, keutuhan bukan bagian, sintesis bukan dari
90 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
diseksi "komentar yang dia tulis dia mengungkapkan pemikiran".
Terus tumbuh di isi kekayaan dan kehalusan persepsi. "
Dia berakhir pada sebuah catatan yang lebih pribadi,
bagaimanapun, dengan mengakui "dia sebagai hadiah untuk saya, "
waktu yang dihabiskan bersama dalam percakapan animasi. Sebagai
awal untuk berkolaborasi dalam kepentingan bersama, Follet
diundang Lindeman, Herbert Crowley dan Profesor Albert Dwight
Sheffield (dan yang jelas Ada Eliot Sheffield, istri Albert dan T.S. Eliot
saudara perempuan, tetapi yang lebih penting, seorang perwira
percobaan yang berpengalaman) untuk tinggal seminggu dengannya
dan Isobel Briggs, dia sahabat 30 tahun, di rumah musim panas
mereka di Putney, Vermont. Atas refleksi, Lindeman berkata,
"Sepertinya saya sekarang
ini adalah yang intelektual
paling
menarik dalam keseluruhan pengalaman saya "(Lindeman, 1934).
Itulah perjalanan - melibatkan semua, bertemu dia dalam
eksplorasi ide, selalu didasarkan pada pengalaman, tetapi tidak
pernah terikat pada yang lama, bukan selalu ingin menciptakan
baru. "Pengalaman mungkin akan sulit," dia percaya , "tapi kita
klaim sebagai hadiah karena mereka itu nyata, walaupun kaki kita
berdarah di atas batu-nya " (Follet, 1924, hal 302).
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 91
BAB XI
PENUTUP
Marry Parker Follett meninggal pada tanggal 18 Desember
1933,
Tonn
telah
menyatakan,
“walaupun
nama
Follett
tersembunyi, tapi idenya tidak.” Sebagai penghargaan, Sir Peter
Parker
bercanda, “orang sering
bertanya siapa sesungguhnya
bapak manajemen, saya tidak tahu siapa bapak manajemen, tetapi
saya tidak ragu siapa ibu manajemen. Beberapa ramalan
mengerikan Follett pada para pemikir manajemen dalam partisipatif
konsultan manajemen jaman sekarang, keuntungan kelompok, kerja
sama, resolusi konflik, dan otoritas seharusnya berjalan dengan
pengetahuan.
Kritik harus dihargai, bagaimanapun elemen pilosofi bisnis
Follett
adalah
aliran
yang
indah
dari
pilosofi
politik.
Menyederhanakan kehidupan manusia dan bekerja bersama tanpa
menggunakan pemaksaan dan kompromi tidaklah layak. Integrasi,
bergerak kearah yang lebih luas untuk memecahkan masalah, akan
menciptakan lebih banyak kreatifitas dan imajinasi daripada
kebiasaan sehari-hari dalam kegiatan industry, akademik, politik,
dan kehidupan social. Lebih jauh depersonalisasi wewenang dan
kepatuhan pada hukum situasi akan membunyikan lonceng
kematian bagi tirani dan otokrasi. Selanjutnya, kontrol berdasarkan
penerimaan tujuan kelompok akan membuat tempat kerja modern
lebih nyaman bagi karyawan dan manajemen.
92 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Panggilan pemimpin berpengetahuan, mendedikasikan diri
untuk mengembangkan kegiatan bisnis melalui ilmu dan pelayanan,
alasan berulang evolusi pemikiran manajemen. Kalau dibandingkan,
“Mary adalah seorang ksatria, bukan ahli pidato yang impresif atau
agresif, tapi dialah poinirnya, lebih dari yang lain, pendekatan
manajemennya
melalui
nilai
kemanusiaan,
psikologi
dan
laboratorium kolaborasi pengalaman kerja. Signifikansi dan
originalitas kontribusinya tidak ternilai (tidak dapat terlampaui).
Pemikiran Follett terkait juga dengan pemanfaatan manusia
yang paling efisien. Ia menggunakan alat-alat baru dari psikologi,
dan jawaban-jawabannya telah mengangkat pribadi Follett menjadi
perintis pendekatan hubungan manusiawi.
Mary Parker Follett sebagai seorang pionir organisasi
masyarakat. Dia menjadi konsultan sekolah sebagai pusat
masyarakat membantu membuka sejumlah pusat-pusat masyarakat
di luar Boston, menetapkan mereka sebagai forum pendidikan dan
social yang penting. Argumentasinya tentang pentingnya organisasi
masyarakat sebagai suatu sekolah demokrasi menuntun kita pada
pemahaman yang lebih baik pada dinamika demokrasi pada
umumnya. Berdasarkan pekerjaannya pada bidang manajemen,
setelah kematiannya pada tahun 1933, Follett menjadi praktisi yang
terlupakan. Tetapi setelah tahun 1960 para pemikir Jepang dan
lainnya sudah mulai mengaplikasikan teori-teorinya.
Mary Parker Follett mengadvokasi pada bidang human
relation memberikan penekanan yang sama pada mekanik dan
operasional manajemen. Pekerjaannya kontras dengan scientific
management dari F.W. Taylor. Follett menekankan pada interaksi
antara manajemen dengan para pekerja. Dia melihat manajemen
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 93
dan kepemimpinan sebagai suatu yang holistic, masa pra modern
pendekatan system, dia mengidentifikasi seorang pemimpin sebagai
seseorang yang melihat segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan
bukan partial.
Mary Parker Follett adalah seorang yang pertama kali (untuk
jangka waktu yang lama) mengintegrasikan pemikiran konflik
organisasi ke dalam teori manajemen, sering
dipertimbangkan
untuk dijadikan seorang ibu resolusi konflik.
94 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Barclay, J. Laurie. 2005. Journal of Management
History. Following in Footsteps of Marry Parker
Follett. Emerald Group. Vol. 43 No. 5.
Barnes, M.C. et all. 1984. Organisasi Perusahaan teori
dan Praktek. Seri Manajemen No. 13. PPM. Jakarta
Drucker, P.F. 1995. “Introduction”, in Graham, P. (Ed),
Mary Parker Follett: Prophet of Management,
Harvard Business School Press, Boston, MA, pp110.
Follett, M.P. (1924), Creative Experience, Peter Smith.
New York. (reprinted in 1951)
Follett, M.P. (1926a), Giving of orders”, in Metcalf, H.C
(ed),
Scientific
Foundations
of
Business
Administration, William and Wilkins Company,
Baltimore, MD.
Follett, M.P (1926b), “Business as integrative unity.”, in
Metcalf, H.C. (Ed), Scientific Foundations of
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 95
Business Adminstration, Williams and Wilkins
Company, Baltimore, MD.
Follett, M.P. (1927a). “ How much business management
develop in order to processthe essentials of a
profession?” in Metcalf, H.C (Ed), Business
Management
as
a
Profession.
A.W.
Shaw
Company, Chicago, II, pp. 73-87.
Follett,
M.P.
(1927b),
“How
is
the
employee
representation movement remoulding the accepted
type of
business manager ?”, in Metcalf, H.C.
(Ed), Business Management as a Profession. A.W.
Shaw Company, Chicago, II, pp 339-54
Follett, M.P. (1927c). ‘The Psyschology of conciliation
and
arbitration”,
in
Metcalf,
H.C.
(Ed),
Psyschological Foundations of Management, A.W.
Shaw Company, Chicago, II, pp 203 – 19
Graham, P. 1987. Dynamic Managing : the Follett Way.
British Institute of Management. London
Gibson. 1982. Organizations. Business Publications, Inc.
Texas
http://www.follettfoundation.org/mpf.htm.
http:/www.infed.org/thinkers/et-foll.htm
96 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Mary_Park
er_Follett
http://sunsite.utk.edu/FINS/Mary_Parker
_Pollett/Fins-
MPF-01.html
Kanter, R.M. 1995. “Preface”, in Graham, P. (Ed). Mary
parker Follett: Prophet of Management, Harvard
Business School Press. Boston, MA.
Metcalf, H and Urwick, L. (Eds). 1941. Dynamic
Adminstration : The Collected Papers of Mary
Parker Follett, Management Publications trust,
Bath.
Sheldrake, John. 2003. Management Theory. Second
Edition. Thonson Learning. UK
Stoner, JA . 1982.
Management. Second Edition.
Prentice-Hall Inc. New York
Shapiro, D.L. 2001. “The death of justice theory is likely
theorist neglect the wheels already invented and the
voices
of
the
justice
victims,”
Journal
of
Vocational Behavior. Vol. 58. Pp 235-42.
Tonn, J.C. 2003. Mary Parker Follett: Creating
Democracy,
Transforming
Management.
Yale
University Press. New Haven, CT.
Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
| 97
Urwick, L, and Brech, E.F.L. 1946. The Making of
Scientific Management: Management in British
Industry, Volume 2, Sir Isaac Pitman and Sons,
London.
Wren A. Daniel and Arthur G. Bedeian. 2009.
The
Evolution of Management Thought. John Wiley and
Sons, Inc. USA
98 | Mary Parker Follet – Pemikiran-Pemikirannya dalam Manajemen
Download