1. Pendahuluan a. Defenisi Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumbersumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan komsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity). Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. B. Ruang lingkup dan Pembagian ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi terbagi dua, yaitu : ekonomi mikro dan makro. a.Ekonomi makro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagian-bagian kecil ekonomi seperti perilaku individu-individu, perilaku konsumen, perilaku produsen, harga, dll. b.Ekonomi mikro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan perekonomian baik suatu negara / daerah seperti inflasi, kemiskinan, neraca. 1. A. Pengertian dan fungsi – fungsi manajemen perusahaan Ada 4 fungsi utama dalam manajemen: 1.Perencanaan (Planning),2. Pengorganisasian (Organizing),3. Pengarahan (Actuating/Directing),4. Pengawasan (Controlling) Fungsi Perencanaan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan : - Menetapkan tujuan dan target bisnis - Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut - Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan - Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Pengorganisasian proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : - Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan - Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab - Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja - Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat Fungsi Pengarahan dan Implementasi proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi : - Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan - Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan - Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan Fungsi Pengawasan dan Pengendalian proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : - Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan - Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan - Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Operasional dalam Manajemen Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi planning untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam, dan sebagainya. Manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan menjadi fungsi-fungsi : 1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Manajemen Pemasaran 3. Manajemen Operasi/Produksi 4. Manajemen Keuangan 5. Manajemen Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah Manajemen Pemasaran Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan Manajemen Produksi Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan Manajemen Informasi Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. ep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. C. Alat-alat Analisis dalam Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori yang lebih mendalam, matematika dan persamaan matematika memegang peranan yang sangat penting. Di samping itu statistik adalah alat analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi. D. MASALAH POKOK EKONOMI 1. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas munculah masalah pokok ekonomi. Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonomi klasik danekonomi moderen. Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yangseimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat adalah tidak mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat. Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi. a. Masalah produksi Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yangtersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi. Munculnya pertanyaan di atas tersebut tidak lain karena heterogennya masyarakat. Dengan demikian, kekhawatiran apabila memproduksi barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat. b. Masalah Distribusi Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan saran dan prasarana disribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ketangan konsumen dan tidak tertimbun di produsen. c. Masalah Konsumsi Hasil produksi yang telah didistribusikan pada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhanyang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakt yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya ? 2. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Moderen Para ahli ekonomi moderen sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi. a. Barang dan Jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak ? (What and How Much ?) Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi. Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentunya yang dipandang paling menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan. Bila saja suatu negara tertentu memproduksi senjata, peluru nuklir atau bahkan komputer. Di sisi lain banyak memproduksi bahan pangan seperti beras, gandum, sayuran, dan buahbuahan. Lalu dari mana senjata untuk angkatan perang ? dengan adanya kegiatan perdagangan internasional kebutuhan senjata dapat dipenuhi dengan cara membeli dari negara yang memproduksi senjata tersebut. b. Bagaimana cara memproduksi ? (How ?) Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu kemajuan dalam bidang ilmu dan dan teknologi produksi perlu ditingkatkan. c. Untuk siapa barang dan jasa dihasikan (for Whom ?) Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda ? Apakah barang / jasa hanya untuk orang kaya saja? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil? Haruskah gajih para manajer sepuluh kali lipat dari buruh? Apakah proyek mobil murah perlu dilaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah dapat mengonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang jasa diproduksi. Ketiga masalah di atas yaitu what, how dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kaitmengait satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara sedang berkembang maupan negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama. Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi…”Apakah yang diartikan dengan kegiatan ekonomi?” Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut. 1. Masalah Pokok Perekonomian Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan. 2. Kebutuhan Masyarakat Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk: - Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli. - Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli. Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. E. Barang dan Jasa Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi b a r a n g d a n j a s a . S e b a g a i b a r a n g d a n j a s a i n i d i i m p o r t d a r i l u a r n e g e r i . T e t a p i kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:1. Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli2. Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.K e i n g i n a n y a n g d i s e r t a i d e n g a n k e m a m p u a n u n t u k m e m b e l i d i n a m a k a n permintaan efektif. Jenis – jenis Barang ; Terdapat banyak cara untuk menggolongkan jenis - jenis barang d a l a m perekonomian. pertama sekali perlu dibedakan antara barang ekonomi dan barangC u m a - c u m a . b a r a n g e k o n o m i a d a l a h b a r a n g y a n g m e m e r l u k a n u s a h a u n t u k m e m p e r o l e h n ya c o n t o h n ya b e r a s , m a k a n a n lain. sedangkan barang Cuma -cumaseperti udara, oksigen, sinar matahari dan air hujan, adalah barang yang da patd i n i k m a t i tanpamelakukan kegian memproduksi. Barang ekonomi dapat p u l a dibedakan kepada barang konsumsi (contohnya makanan, pakaian dan sepeda motor dan barang modal (contoh: mesin, peralatan bengkel,dan bangunan perkantoran).Barang ekonomi juga dapat di bedakan antara barang akhir (contoh: roti, kursi danmobil)dan barang setengah jadi (contoh: tepung gandum, karet dan minyak kelapasawit). Selanjutnya terdapat dua cara penggolongan lain yaitu: 1.Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan m a n u s i a . B a r a n g - barnag tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubikayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas). 2.Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barangtersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: m a k a n a n , p a k a i a n d a n mobil), dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar) F. Alasan Belajar Ilmu Ekonomi Manfaat dari mempelajari ilmu ekonomi sebagaimana yang dikemukakan oleh Mankiw dan memang demikian kenyataannya adalah : 1. Ilmu ekonomi dapat membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata secara lebih baik. Dalam hal ini berlaku prinsip “Mengetahui lebih baik dari pada tidak mengetahui. 2. Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat yang mempelajarinya lebih mahir atau lihai dalam perekonomian. Dalam hal ini berlaku prinsip “Bersedia dan waspada serta berjaga lebih baik dan aman dari pada tidak sama sekali. 3. Dengan menguasai ilmu ekonomi maka akan memberikan pemahaman atau potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi. Dalam hal ini berlaku prinsip “Mengetahui akan membuat lebih bijak dari pada tidak sama sekali. Mempelajari ilmu ekonomi itu penting, karena persoalan-persoalan hidup seseorang atau negara, sering ditenggarai oleh persoalan cara berfikir yang keliru seperti pemborosan dan distribusi pendapatan yang tidak adil oleh penguasa yang dzalim .Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi? Menurut Case dan Fair (1996) ada beberapa manfaat dari studi ekonomi, antaralain:1 . M e m p e r b a i k i c a r a b e r p i k i r y a n g m e m b a n t u d a l a m p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n Dengan pikiran kita mampu menganalisis, menilai benar-salah, baik-buruk dan menentukan pilihan. Metode-metode, teknik berpikir dalam ilmu ekonomiakan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.2 . M e m b a n t u m e m a h a m i m a s y a r a k a t Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran, manusia berupayamengatasi kelangkaan, selanjutnya mengembangkan teknologi dan sistemkemasyarakatan.3 . M e m b a n t u m e m a h a m i m a s a l a h - m a s a l a h i n t e r n a s i o n a l ( g l o b a l ) Dengan mempelajari ilmu ekonomi, kita dapat mengerti lebih dalam mengenai permasalahan ekonomi global. Kita dapat mengerti mengapa pada saat negara-negara Asia Timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, negara-negara maju (Eropa Barat, USA dan Jepang) mau memberi bantuan.4 . B e r m a n f a a t dalam membangun masyarakat demokrasiEkonom memandang demokratisasi sangat penting dalam r a n g k a memperbaiki proses alokasi sumber daya, karena lebih mencerminkan aspirasimasyarakt kebanyakan. G.Metodologi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah. H. Prinsip-prinsip ekonomi Yang dimaksud prinsip dasar ekonomi adalah: patokan perilaku ekonomi dalam perekonomian yang mengarahkannya bertindak dan berkesesuaian dengan apa yang diharapkan oleh pelaku ekonomi tersebut dalam mengambil keputusan. Gregory Mankiw mengindentifikasikan 10 prinsip ekonomi yang dikelompokkan dalam 3 bagian yaitu: 1.Setiap individu harus melakukan trade off yaitu melakukan konsumsi/produksi yang didasarkan pada pengurangan secara berarti konsumsi/produksi satu barang untuk menambah konsumsi/produksi barang lainnya ( dengan daya beli/biaya yang sama). (prinsip ini jelas mengajarkan pada pelaku agar selalu bertindak rasional sebab pada kenyataanya setiap melakukan konsumsi selalu saja dibatasi dengan biaya anggaran yang dimiliki) 2. Biaya adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu 3. Orang rasional berpikir secara bertahap 4. Pelaku ekonomi bereaksi terhadap insentif 5. Perdagangan dapat (harus) menguntungkan semua pihak 6. Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi 7. Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil dari mekanisme pasar TIGA PRINSIP CARA BEKERJA PEREKONOMIAN MAKRO (AGGREGATIF) : Standar hidup suatu Negara tergantung kemampuannya memproduksi barang dan jasa Harga secara umum meningkat bila pemerintah mencetak uang terlalu banyak Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah setelah berpisahnya aktifitas produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas yang boleh dikatakan sama halnya dengan keberadaan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian timbul motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Prinsip ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan sistem ekonomi ada berbagai macam, di antaranya: Sistem Ekonomi Kapitalis Prinsip ekonomi kapitalis adalah: - Kebebasan memiliki harta secara persendirian. - Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas. - Ketidaksamaan ekonomi. Sistem Ekonomi Komunis Prinsip ekonomi komunis adalah: - Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara. - Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat. - Perencanaan ekonomi sebagai rencana / dalam proses ekonomi yang harus dilalui. Sistem Ekonomi Sosialis Prinsip ekonomi sosialis adalah: - Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja, badan hukum dan masyarakat yang lain. Pemerintah menguasai alat-alat produk yang vital. - Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar. - Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan usaha menyesuaikan kebutuhan individual dengan kebutuhan masyarakat. Indonesia memiliki sistem ekonomi sendiri, yaitu sistem demokrasi ekonomi, yang prinsip-prinsip dasarnya tercantum dalam UUD'45 pasal 33. I. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan- kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dalam bab ini akan dikupas tiga aliran pemikiran manajemen, yaitu : 1. Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik. 2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau pasca klasik. 3. Aliran manajemen modern. Disamping itu akan dibicarakan juga dua pendekatan manajemen yaitu : 1. Pendekatan sistem (System Approach) 2. Pendekatan kontingensi (Contingency Approac) B. Teori Manajemen Klasik Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu : 1. Robert Owen (1771 1858) Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia. 2. Charles Babbage (1792 1871) Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu : 1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru. 2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya. 3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya. 4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja. Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan. C. Teori Manajeman Ilmiah Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson. 1. Frederick Winslow Taylor Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error. Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu : 1. menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan. 2. memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja. 3. setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya. 4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja. Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (Time and a motion study). 2. Henry Laurance Gantt (1861 1919) Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu : 1. kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama. 2. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja. 3. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus. 4. penggunaan instruksi kerja yang terperinci. D. Teori Organisasi Klasik Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard. 1. Henry Fayol (1841-1925) Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs. Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu : 1. Devision of Work Adanya spesialisasi dalam pekerjaan 2. Uathority and Responsibility Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi. 3. Dicipline Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama. 4. Unity of Command Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab. 5. Unity of Direction One head and one plan or a group or activities having the same objective. Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer. 6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi. 7. Renumeration Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi. 8. Centralization Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan. 9. Sealar Chain (garis wewenang) Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir. 10. Order Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan. 11. Equity Persamaan perlakuan dalam organisasi. 12. Stability of Tonure of Personel Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik. 13. Initiative Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya. 14. Esprit the Corps Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps. 2. Mary Parker Follett (1868 1933) Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi. E. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik) Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo. 1. Hugo Munsterberg (1862 1916) Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect. 2. Elton Mayo Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk. F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan) Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi. Perilaku Organisasi : a. Douglas McGregor b. Frederick Herzberg c. Chris Argiris d. Edgar Schein e. Abraham Maslow f. Robert Blak dan Jane Mounton g. Rensistlikert h. Fred Feidler Prinsip Dasar Perilaku Organisasi : 1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip). 2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif. 3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi. 4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan. G. Aliran Kuantitatie Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science. Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu : 1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci 2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan 3. penyelesaian model 4. pengujian model atas hasil penggunaan model 5. penetapan pengawasan atas hasil 6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi H. Pendekatan Sistem Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka. Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan. I. Pendekatan Kontingensi Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Bima Grafika. Jakarta. 2002. Kasmir SE,MM, Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta 2004 Seabrook, Jeremy, Kemiskinan Global : Kegagalan Model Ekonomi Neoliberalisme, (Yogyakarta : Resist Book,2006) Ghazali, Abu Hamid, Ihya ‘Ulum al-Din, Juz 2 (Beirut : Dar al-Nadwah, t.t) Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006 Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm 8 Ghazali, Abu Hamid, Ihya ‘Ulum al-Din, Juz 2 (Beirut : Dar al-Nadwah, t.t) Jeremy Seabrook (2006), Kemiskinan Global : Kegagalan Model Ekonomi Neoliberalisme, (Yogyakarta : Resist Book), hlm 69 Human Action, Bab II, Ludwig von Mises