Manusia dalam perjalanan hidupnya selalu menjadi anggota dari beberapa macam organisasi baik yang bersifat profit oriented maupun non profit. Organisasi –organisasi tersebut mempunyai persamaan dasar walaupun dapat berbeda antara satu dengan yang lain. Persamaan tersebut tercermin terutama pada fungsifungsi manajerial yang dijalankan. Sehingga fungsi-fungsi manajemen adalah bersifat universal. Sifat ini merupakan kenyataan bahwa fungsi manajemen adalah sama di mana saja. Hani Handoko dalam bukunya manajemen menyebutkan ada tiga (3) alasan mengapa diperlukan manajemen : 1. Untuk mencapai tujuan. 2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas • Manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian : 1. Manajemen sebagai satu proses 2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. 3. Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu. 1. Haiman Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan 2. Luther Gulick Manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sitem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi manusia. 3. GR. Terry Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain. 4. James A.F Stoner Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usahausaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan Proses merupakan metode sistemati yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Manajemen sebagai suatu proses menekakan bahwa semua manajer akan terlibat dalam ativitas yang saling terkait dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan pengendalian berbagai usaha dari anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran (goal) yang diinginkan. Menurut Schermerhorn ada empat (4) fungsi dasar yang dilakukan manajer terkait pelaksanaan aktivitas manajemen yaitu : 1. Perencanaan (planning 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Pengarahan 4. Pengendalian (controlling) Menurut Stoner (1996) ada empat (4) fungsi pengendalian yang melibatkan berbagai elemen 1. Menetapkan standar prestasi kerja 2. Mengukur prestasi saat ini 3. Membandingkan prestasi ini dengan standar yang telah ditetapkan 4. Mengambil tindakan korektif bila ada deviasi yang dideteksi Berdasarkan operasionalisasinya, manjemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi sebagai berikut (Erni Tisnawati Sule, 2008) 1. Manajemen sumber daya manusia 2. Manajemen produksi 3. Manajemen pemasaran 4. Manajemen keuangan 5. Manajemen informasi Berdasarkan tingkatan manajer dalam organisasi Gambar: Top Managers Middle Managers First-line Managers Karyawan Non Managers 1. Top Manajers (Manajer Puncak) Manajer yang bertanggung jawab atas seluruh manajemen dari organisasi, mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya. 2. Top manajer yang efektif adalah seorang pemikir strategis yang berorientasi ke depan yang membuat banyak keputusan dalam kondisi yang tidak pasti dan penuh persaingan Manajer yang berada ditengah-tengah dalam hirarki organisasi, mereka bertanggung jawab atas manajer lain dan juga terhadap beberapa karyawan operasional, mereka juga bertanggung jawab kepada manajer yang lebih senior. Yang termasuk middle managers adalah manajer departemen,kepala pengawas, kepala sub devisi. Yaitu seseorang yang mendapatkan laporan dari para karyawan operasional. Sebutan lain jabatan ini antara lain : Supervisor, Kepala departemen, atau pemimpin kelompok. Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsifungsi manajemen yang dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajemen yaitu; 1. Manajemen administrasi 2. Manajemen operatif M anajer Administratif Manajer operatif Penentuan tujuan, perencanaan, Pengarahan dengan motivasi, pengorganisasian, penyusunan supervisi dan komunikasi. personalia dan pengawasan Henry Minztberg dan John R. Schrmerhon (2001) mengemukakan tentang kegiatan harian yang melekat pada para pimpinan perusahaan yaitu : 1. Peran interpersonal (interpersonal roles) seorang manajer menyangut interaksi dengan pihak dalam maupun luar perusahaan 2. Peran informasional (informational roles) melibatkan pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi 3. Peran pengambilan keputusan (decisional roles) Menyangkut pemanfaatan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahan permasalahan atau melihat kesempatan yang ada. Hani Handoko mengemukaan tugas seorang manajer dalam melasanakan fungsi-fungsi manajemen menjadi 8 tugas : 1. Manajer bekerja dengan melalui orang lain 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas 3. Manajer bertanggungjawab dan mempertanggung jawaban 4. Manajer harus berfikir secara analisis dan konseptual 5. Manajer seorang mediator 6. Manajer adalah seorang politisi 7. Manajer seorang diplomat 8. Manajer mengambil keputusan –keputusan yang sulit Robert L. Katz menggolongkan keterampilan dasar manajer menjadi tiga kategori : 1. Keterampilan Konsepsual (conceptual skill) Keterampilan tersebut mencakup kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat dilihat kaitan antar masingmasing bagian tersebut, serta mengetahui dampa dari setiap permasalahan itu bagi orang lain. Ditempat kerja, keterampilan ini muncul dalam bentuk rasa percaya, antusias, keterbatasan secara tulus dalam hubungan interpersonal. Seorang manajer dengan human skill yang bai aan mempunyai tingkat kewaspadaan diri yang tinggi serta kemampuan untuk dapat memahami perasaan orang lain. Suatu technical skill adalah kemampuan untuk menggunakan keahlian khusus dalam melakukan tugas tertentu. Akuntan, insinyur, peneliti pasar dan ahli komputer. Keterampilan semacam ini umumnya diperoleh melalui pendidikan formal dan kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui pelatihan dan pengalaman kerja. Manajemen masa kini dihadapkan tiga tantangan yang saling berhubungan (Stoner, 1996) : 1. Perlunya memiliki visi 2. Perlunya etika 3. Perlunya memiliki kepekaan menghadapi keanekaragaman budaya. A. PERKEMBANGAN AWAL TEORI MANAJEMEN Ada dua tokoh manajemen, yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yaitu Robert owen dan Charles Babbage. ROBERT OWEN (1771-1859) Tokoh dari New Lanark Skotlandia ini menekankan pentingnya unsur manusia dalam produsi. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawan akan menaikan produksi dan keuntungan, investasi paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines” Seorang profesor matematika dari Inggris, ia berpendapat bahwa penerapan prinsip ilmiah dalam proses kerja dapat meningatkan produktivitas dan dapat menekan biaya menjadi rendah. Charles mengemukakan bahwa seorang pekerja dapat dilatih suatu ketrampilan tertentu dan harus bertanggungjawab terhadap bagian yang dikerjakan dengan ketrampilan tersebut. Aliran ini ditandai dengan kontribusi-kontribusi dari FW. TAYLOR, FRAN dan LILLIAN GILBRETH, HENRY L. GANTT dan HERINGTN EMERSON (Hani Handoko, 1997). • FW. TAYLOR (1856-1915) Dienal dengan sebutan sebagai “Bapak Manajement Ilmiah”. 1. Manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisis dan pemecahan masalah. 2. Manajemen ilmiah adalah seperangkap mekanismemekanisme atau teknik “ a big of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi. 1. Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, jadi metode terbaik untuk melaksanakan setiap tugas yang ditentukan. 2. Seleksi ilmiah para karyawan, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggungjawab melakukan tugas yang paling cocok dengannya. 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja. 4. Kerjasama bersahabat dan secara pribadi antara manajemen dan tenaga kerja. Mekanisme dan teknik yang dikembangkan Taylor untuk melaksanakan prinsip-prinsip dasar manajemen ilmiah antara lain: - Studi gerak dan waktu - Pengawasan fungsional - Sistem upah perpotong diferensial - Prinsip pengecualian - Kartu instruksi - Pembelian dengan spesifikasi dan standarisasi pekerjaan - Peralatan - Tenaga kerja Frank Gilbreth seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami oleh Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertari pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Menurut dia manajemen ilmiah mempunyai tujuan akhir yaitu membantu karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup. Mengemukakan gagasannya tentang : 1. Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dengan manajemen 2. Seleksi ilmiah tenaga kerja 3. Sistem intensif (bonus) untuk merangsang produktivitas 4. Penggunaan instruksi-instruksi kerja secara terperinci HENRI FAYOL (1841 – 1925) Seorang industrialis Perancis, mengemukakan teori dan teknik-tenik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang komplek. Heri Fayol membagi operasi perusahaan menjadi 6 (enam) kegiatan yang saling berkaitan yiatu : 1. Teknik – produksi dan manufacturing produk 2. Komersial – pembelian bahan baku dan penjualan produk 3. Keuangan – perolehan dan penggunaan modal 4. Keamanan – perlindungan karyawan dan kekayaan 5. Akuntansi – pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang 6. Manajerial – berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Pembagian kerja Wewenang Disiplin Kesatuan perintah Kesatuan pengrahan Meletakan kepentingan perseorangan dibawah kepentingan umum Balas jasa Sentralisasi – keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi Rantai skalar (garis wewenang) yang jelas Order Keadilan Stabilitas staf organisasi Inisiatif Esprit de cotps (semangat korp) Menurut James organisasi didifinisikan sebagai kelompok dua orang atau lebih yang bergabung untuk tujuan tertentu. Untuk merancang organisasi diperlukan empat kaidah dasar yaitu : 1. Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin 2. Prinsip skslar, proses skalar mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional. 3. Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang berbeda 4. Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staf dan lini.