DC-Extra - WordPress.com

advertisement
MANAJEMEN KONVENSIONAL
DAN KONTEMPORER
Waska Warta
Program Pascssarjana (PPs)
Universitas islam Nusantara
Bandung
َّ‫هىء‬
َّ‫ن ه‬
َّ ‫ِإ‬
‫س ه‬
‫انَّ ه‬
‫اّلل هكته ه‬
‫اإل ْح ه‬
ِ َّ‫ب‬
ْ ‫علهى ُك ِلَّ ش‬
Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berlaku ihsan atas segala
sesuatunya (HR Muslim)
ُ‫ن يُتْ ِقنه َّه‬
َّْ ‫ً أ ه‬
َّ ‫ع هم ا‬
َّ‫ع ِم هلَّ أه هحدُ ُك َّْم ه‬
‫ار هكَّ هوتهعهالهى يُ ِحبَّ ِإذها ه‬
‫للاَّ تهبه ه‬
‫إنَّ ه‬
Sesungguhnya Allah SWT mencintai jika seorang dari kalian bekerja, maka
ia itqon (profesional) dalam pekerjaannya”
(HR Baihaqi)
FENOMENA AWAL
 Praktek Manajemen :
Karya besar yang monumental peninggalan jaman kuno diinterpretasikan
sebagai bukti bahwa manajemen sudah sejak dahulu kala : keteraturan,
ketertiban, pengawasan sehinga berhasil mewujudkan karya besar yang
dikagumi masyarakat dunia dari dulu hingga kini.
 Ilmu Manajemen :
Rintisan awal oleh Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871)
 Perlunya SDM dan Kesejahteraan Pekerja dalam organisasi [Owen]
 Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan Produksi, khususnya dalam
penggunaan fasilitas dan material produksi [Babbage]
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Perspektif Manajemen
KLASIK
Perspektif Manajemen
PERILAKU
RINTISAN AWAL
[Pra Klasik]
Owen & Babbage
Perspektif Manajemen
KUANTITATIF
Perspektif Manajemen
KONTEMPORER
Perspektif Manajemen
KLASIK
Manajemen Ilmiah (Scientific Management)
Manajemen Administrasi (Administration Mgt)
Perspektif Manajemen
PERILAKU
Perspektif Manajemen
KUANTITATIF
Studi Howthorne
Teori Relasi Manusia
Teori Perilaku Kontemporer
Kelompok Manajemen Sains
Kelompok Manajemen Operasi
Perspektif Manajemen
KONTEMPORER
Pendekatan Sistem
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan Hubungan Manusia Baru
Pendekatan Integratif
Scientific Management
Perspektif Manajemen
KLASIK

Kelompok Manajemen Ilmiah (Scientific Management)





Administrative Management
Frederich W Taylor (1856-1915) : Time and Motion Studies, Piecework pay system,
4 Prinsip dasar Manajemen Ilmiah
Frank Gilberth (1868-1924) dan
Lilian Gilberth (1878-1972)
: Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan
Manajemen SDM
Henry L Gant (1861-1919)
: 4 Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
Harrington Emerson (1853-1931) : 12 Prinsip Efisiensi
Perspektif Manajemen Administrasi



Henry Fayol (1841-1925)
Lyndall Urwick (1891-1983)
Max Weber (1864-1920)
: 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
: Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
: Birokrasi dalam Organisasi
4 Prinsip Taylor dalam Manajemen Ilmiah
Merumuskan
Pendekatan dalam
setiap Jenis
pekerjaan untuk
menggantikan
pendekatan yang
lama yang sudah
dianggap baku
Secara ilmiah
dilakukan seleksi atas
tenaga kerja dan
pemberian pelatihan
bagi tenaga kerja
agar dapat
menjalankan tugas
sebagaimana
dijelaskan dalam
langkah pertama
Memberikan
pengarahan dan
pemantauan atas
pekerja untuk
memastikan bahwa
mereka melakukan
pekerjaan yang telah
ditugaskan sesuai
dengan standar
Melanjutkan langkahlangkah pengerjaan
sebagaimana yang telah
dicapai pada langkahlangkah sebelumnya
dengan menggunakan
tenaga kerja yang
mampu menyelesaikan
pekerjaan sebagaimana
mestinya
Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen
 Kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja dan pimpinan
 Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
 Sistem insentif untuk merangsang
produktifitas karyawan dan organisasi
 Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
12 Prinsip Efisiensi Emerson
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
Adanya kedisiplinan
Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau akuntansi.
Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan pembagian
kerja.
Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas
kerja maupun waktu pengerjaan.
Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Pembagian kerja (division of work)
Wewenang dan tanggungjawab
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan arah
Sub ordinasi kepentingan
Balas jasa
Sentralisasi
Rantai skala
Ketertiban
Keadilan
Kesetabilan kerja
Inisiatif
Kesetiaan pada kelompok (Esprit de Corps).
Kontribusi Manajemen Klasik





Spesialisasi pekerjaan
Studi mengenai masa dan beban kerja
Metode ilmiah dalam manajemen
Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik
 Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja,
seperti motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
Studi Howthorne
Perspektif Manajemen
PERILAKU
Teori Relasi Manusia
Teori Perilaku Kontemporer
Tokoh penting : Hugo Munstberg (1863-1916), menekankan pentingnya pemahaman
psikologis khususnya motivasi para pekerja

Studi Howthorne (Elton Mayo)
 Attention Theory : Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
 Social Acceptance Theory : Pekerja akan menunjukkan produktifitas
berdasarkan faktor penerimaan sosial

Teori Relasi Manusia
 Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
 Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor

Teori Perilaku Kontemporer
 Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis,
sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya
 Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
Perspektif Manajemen
KUANTITATIF
Manajemen Sains
Manajemen Operasi
 Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan
industri, seperti penentuan jumlah teller dalam sebuah bank (kasus
Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dlsb.
 Kelompok Manajemen Operasi
 Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
 Fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan efisiensi
 Dikenalnya pendekatan Analisis Break Event, Queuing Theory, dll
Pendekatan Sistem
Perspektif Manajemen
KONTEMPORER
Pendekatan Kontingensi
Neo Human Relations
Pendekatan Integratif
Mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya




Pendekatan sistem
 Organisasi sebagai satu sistem yang dipandang sebagai sistem secara
keseluruhan yang juga akan berinteraksi dengan lingkungan
Pendekatan situasional/kontingensi
 Efektifitas manajemen tergantung situasi yang melatar belakangi
Pendekatan hubungan manusiawi baru
 Aktualisasi diri
 Membangun nilai bersama bereaksi dengan situasi eksternal
Pandangan integratif
Perspektif Sistem dalam Manajemen
Input dari Lingkungan:
Proses Transformasi:
Output bagi Lingkungan:
Bahan baku, SDM,
informasi, uang
Sistem operasi, sistem
administrasi, teknologi,
sistem kontrol
Barang/Jasa, Untung/Rugi,
perilaku pekerja, output
informasi
Umpan Balik
Pendekatan Kontingensi
 Suatu organisasi harus berhubungan dengan
lingkungannya
 Organisasi yg efektif adalah jika struktur
organisasinya mampu menyesuaikan dengan
karakteristik lingkungannya
 Adaptabilitas dan fleksibilitas dalam proses
pengambilan keputusan
Pendekatan Neo Human Relations
 Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan sisi positif
manusia dan manajemen ilmiah. Pendekatan ini
melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang
emosional, intuitif, dan kreatif.
 Dengan memahami kedudukan manusia tersebut,
prinsip manajemen dapat dikembangkan lebih lanjut.
 Tokoh yang dapat disebut mewakili aliran ini adalah
W. Edward Deming, yang mengembangkan prinsipprinsip manajemen seperti Fayol yang berfokus pada
kualitas kerja dan hubungan antar karyawan.
Pendekatan Integratif
 Pandangan Integratif berusaha menggabungkan semua pendekatan
yang ada : organisasi sebagai suatu sistem terbuka, dilaksanakan
manajemen dengan prinsip/ pendekatan yang dipilih sesuai situasi
yang dihadapi, serta mempertimbangkan pendekatan mekanistis
dan humanis sebagaimana pada perspektif klasik, perilaku dan
kuantitatif.
 Manajemen yang efektif dan efisien dapat dicapai bila organisasi
mampu melihat ketergantungan antar-bagian di dalamnya,
pengaruh lingkungan eksternal dan keunikan siatuasi yang
dihadapi. Memahami ketiga hal penting ini bisa menjadi dasar yang
tepat untuk memilih atau menetapkan pendekatan mana yang
paling baik untuk diterapkan pada situasi yang dihadapinya
PENDEKATAN SISTEM
PENDEKATAN SITUASIONAL
Ketergantungan antar sub-sitem
Melihat pengaruh lingkungan
KLASIK
Fokus pada efisiensi dan
produktivitas
Melihat situasi yang dihadapi
Bertindak atas dasar situasi yg dihadapi
PERILAKU
Perilaku organisasi dan
pentingnya SDM
KUANTITATIF
Manajemen Operasi dan
manajemen sains
MANAJEMEN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
Perbandingan Manajemen
Konvensional dan
Kontemporer
Manajemen Konvensional
Manajemen Kontemporer
Stabilitas predictability
Perubahan berkelanjutan (dinamis)
Ukuran dan skala ekonomi
Kecepatan dan kemampuan untuk merespons
Kekakuan organisasi
Fleksibilitas permanen
Pengendalian melalui aturan dan hierarki
Pengendalian melalui visi dan values
Informasi dijaga ketat
Information sharing
Analisis kuantitatif
Kreativitas dan intuisi
Kebutuhan tentang kepastian
Dapat menerima keraguan
Leadership dari puncak
Leadership dari setiap orang
Reaktif, menghindari resiko
Proaktif, keberanian menanggung resiko
Independensi perusahaan
Saling ketergantungan di antara perusahaan
Integrasi vertikal
Virtual integration
Berfokus ke intern organisasi
Berfokus ke lingkungan kompetitif
Keunggulan kompetitif bertahan lama
Inovasi berkelanjutan keunggulan
kompetitif
Bersaing dalam pasar yang telah ada
Bersaing dalam pasa masa depan
Perbedaan Organisasi
TRADISIONAL
KONTEMPORER
stabil
tidak fleksibel
fokus pada pekerjaan
pekerjaan didefinisikan berdasarkan posisi kerja
dinamis
fleksibel
fokus pada keahlian
pekerjaan didefinisikan berdasarkan tugas yang
harus diselesaikan
orientasi secara tim
pekerjaan temporer
orientasi pada keterlibatan
karyawan turut serta dalam pengambilan
keputusan
orientasi pada pelanggan
tenaga kerja relatif bervariasi
hari kerja tidak dibatasi
relasi yang lateral dan jaringan
bekerja di man saja, kapan saja
orientasi secara individu
pekerjaan tetap
orientasi pada perintah
manajer selalu mengambil keputusan
orientasi pada peraturan
tenaga kerja relatif homogen
hari kerja berkisar 9 ke 5
relasi yang hirarkis
bekerja dengan fasilitas organisasi selama jam
tertentu
Fokus Manajer
Fokus Leader
Tujuan
Banyak mengatakan
bagaimana dan kapan
Berpikir dan bertindak
jangka pendek
Organisasi dan struktur
Otoriter
Pemeliharaan
Pengadministrasian
Prosedur
Konsistensi
Resiko dihindari
Efisiensi
Visi (vision
Banyak menawarkan apa
dan mengapa
Berpikir dan bertindak
jangka panjang
Manusia
Demokratis
Pengembangan
Pengarahan
Kebijakan
Keluwesan
Resiko sebagai peluang
Keefektifan
Efisien
Melakukan sesuatu dengan
tepat dan benar yaitu tidak
memboroskan sumber daya
Efektif
Melakukan hal yang tepat/dan
benar
Output sebanyak-banyaknya
Melaksanakan segala aktivitas
dari sejumlah terkecil input yang kerja yang akan membantu
diberikan
pencapaian tujuan organisasi
Berkenaan dengan harta atau
peralatan
Berkenaan dengan akhir (tujuan)
Kesimpulan




Manajemen kontemporer atau modern mempunyai beberapa perbedaan
mendasar jika dibandingkan manajemen konvensioanl, yaitu:
Pendekatan Modern memandang organisasi sebagai suatu sistem
terbuka, yang berarti bahwa organisasi merupakan bagian (sub-sistem)
dari lingkungannya. Berbeda dengan konvensional yang cenderung
lebih berorientasi ke dalam .
Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya
menyebabkan bentuk organisasi perlu disesuaikan dengan kondisi
lingkungan dimana organisasi berada, yang berarti bahwa tidak ada
bentuk organisasi ideal yang berlaku secara umum /universal di
sembarang tempat / kondisi.
Manajemen konvensional berkecendrungan tidak melihat keterbukaan
organisasi, beranggapan bahwa bentuk organisasi yang ideal bisa
berlaku secara umum, tanpa memperhatikan lingkungan dimana
organisasi itu berada.
 Karena perhatiannya terhadap keterbukaan dan
ketergantungan organisasi terhadap lingkungan,
pendekatan kontemporer seringkali merupakan
satu-satunya pendekatan yang bisa menjelaskan
fenomena-fenomena yang nyata, yang terjadi di
sekeliling kita.
 Dalam kapasitas demikian, manajemen modern
bisa diterapkan pd organisasi, termasuk lembaga
pendidikan, yg responsif atau tanggap terhadap
perubahan.
Beberapa Catatan Tambahan
Catatan 1
Sekilas tentang Evolusi & Perbedaan
Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen
Note : Implikasi Fungsi thd Manajer

SUMBER DAYA BAGI MANAJER :





Manusia,
Finansial
Fisik
Informasi
KEMAMPUAN MANAJER




Sumber Daya
Sumber Daya
Sumber Daya
Sumber Daya
Kemampuan Teknis (Technical Skills)
Kemampuan Komunikasi & Kemanusiaan (Human & Communication Skills)
Kemampuan Konseptual & Pengambilan Keputusan (Conceptual & Decision-Making Skills)
PERAN MANAJER



Peran Intrepersonal (Interpersonal Roles)
Peran Terkait Informasi (Informational Roles)
Peran Terkait Keputusan (Decisional Roles)
Note : Kaitan dengan Dunia Pendidikan
Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen
pendidikan sebagai berikut :
 Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan
kepentingan mekanisme kerja.
 Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
 Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya
sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya
 Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
 Relativitas nilai-nilai
Fungsi Manajemen Pendidikan
 Mengadopsi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen
yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum
adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing,
coordinating, leading (facilitating, motivating, innovating),
reporting, controlling.
 Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat memakai
istilah leading dengan perluasan facilitating, motivating,
innovating. Selanjutnya fungsi pengawasan dilaksanakan sebagai
bagian dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah,
pengawas lebih berperan sebagai ”quality assurance” dengan
tugas supervise debagai upaya pembinaan terhadap staf untuk
memeprbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan
Catatan 2
Isu Seputar Ilmu manajemen &
Manajemen Kontemporer
Isu kontemporer
dalam Perkembangan Ilmu Manajemen







Downsizing
Diversity management
Information Technology
Globalization
Ethics and Social Responsibility
Managing for Quality
Service Economy
Model Manajemen Kontemporer
1. Model Tipe Z
2. Gerakan Ekselensi
3. Total Quality Management (TQM)
4. ISO 9000 dan 14000
5. Proses Rekayasa Ulang Bisnis
6. Downsizing
7. Organisasi Jejala
8. Kaizen
9. Just in Time
10.ABC Concept
11.Balance Scorecard
Download