PERILAKU ORGANISASI TITI STIAWATI, S.SOS., M.SI HAKEKAT PERILAKU ORGANISASI Pada hakekatnya Perilaku Organisasi mendasar pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam suatu organisasi KERANGKA DASAR PERILAKU ORGANISASI Didukung minimal oleh 2 komponen : 1. Individu-individu yang berperilaku 2. Organisasi formal atau informal sebagai wadah dari perilaku itu DIMENSI POKOK DALAM TEORI ORGANISASI 1. Dimensi Teknis (kecakapan) 2. Dimensi Konsep (penggerak dimensi 1) 3. Dimensi Manusia (berhubungan dengan dimensi 1 dan 2) ASPEK MANUSIA DALAM ORGANISASI SECARA UMUM Manusia disebut juga sebagai homo homini socius artinya bahwa manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari kehidupan berkelompok dan bermasyarakat 4 (EMPAT) ASUMSI UNTUK MEMAHAMI MANUSIA MENURUT KEITH DAVIS & JOHN W NEWSTROM 1. 2. 3. 4. Perbedaan Individu Orang Seutuhnya Perilaku Termotivasi Martabat / Nilai Manusi 1. PERBEDAAN INDIVIDU Pada dasarnya semua individu di dunia ini tidak sama, manusia dilahirkan dengan keunikannya masing-masing. Faktor penting yang menyebabkan perbedaan perilaku secara individual antara lain persepsi, sikap, kepribadian dan belajar. VARIABEL YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERILAKU INDIVIDU Variabel fisiologis Kemampuan fisik Kemampuan mental Perilaku individu Variabel lingkungan Keluarga Kebudayaan Kelas sosial Variabel Psikologis Persepsi Sikap Kepribadian Belajar motivasi ASUMSI TENTANG PERILAKU INDIVIDU MENURUT GIBSON Perilaku timbul karena ada stimulus / penyebab Perilaku diarahkan kepada tujuan Perilaku yang terarah kepada tujuan dapat terganggu oleh frustasi, konflik dan kecemasan Perilaku timbul karena adanya motivasi 2. ORANG SEUTUHNYA Seorang manusia perlu dilihat secara utuh bukan sepotong-potong karena dapat menyesatkan pandangan terhadapnya. Dengan pemahaman ini kita akan lebih baik dalam memperoleh manfaat kemampuan dan kreatifitas manusia. 3. PERILAKU TERMOTIVASI Seringkali timbul pertanyaan mengapa seorang karyawan bekerja lebih baik daripada karyawan lain, hal ini sering dijadikan pertanyaan seorang manajer. Ada beberapa sebab yang merupakan variabel perbedaan tersebut antara lain perbedaan kemampuan, naluri, imbalan intriksik dan ekstrinsik, tingkat aspirasi dan latar belakang seseorang Lanjutan Motivasi merupakan hal yang penting bagi penyelenggaraan organisasi. Tidak jadi soal betapapun banyak mesin dan peralatan yang dimiliki organisasi, hal itu tidak akan berfungsi apabila tidak digunakan dengan baik oleh orang-orang yang telah dimoyivasi. 4. MARTABAT / NILAI MANUSIA Konsep ini menegaskan bahwa unsur manusia perlu dibedakan dari faktor lainnya karena mereka memang manusia ingin dihormati sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. DEFINISI ORGANISASI Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Chester I Barnand : “ Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih “. James D Mooney : “ Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama S.P Robbins : “ Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan “. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas. Skala Hierarki Kesatuan Perintah Pendelegasian wewenang Pertanggungjawaban Pembagian pekerjaan Rentang pengendalian Fungsional Keseimbangan Fleksibilitas Kepemimpinan ORGANISASI BERDASARKAN PIHAK YANG MEMAKAI MANFAAT Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang manfaatnya diutamakan untuk dinikmati para anggotanya sendiri. Service organization, yaitu organisasi yang manfaatnya diutamakan untuk dinikmati oleh pelanggan. Business organization, yaitu organisasi yang sasaran utamanya mencapai laba. Commenwealth organization, yaitu organisasi yang manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat umum. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak perseorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan efektifitas organisasi. DEFINISI PERILAKU ORGANISASI Nimran (SP.Robbins): ‘ Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku manusia di dalam organisasi, dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang dapat meningkatkan efektifitas organisasi” Gitosudarmo : “Perilaku organisasi adalah sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi yang sistematis tentang perilaku, struktur, dan proses di dalam organisasi” SEJARAH PERILAKU ORGANISASI Minat para ahli terhadap ilmu ini dapat ditelusuri dalam sejarah manusia pada zaman Yunani kuno, yaitu filosof Yunani Plato membicarakan mengenai jiwa manusia terbagi 3 hal yaitu : 1. Philosophic yaitu keinginan untuk mencari ilmu pengetahuan dan pengertian 2. Spirited yaitu keinginan untuk berkuasa dan ambisi. 3. Appetite yaitu keinginan untuk nafsu makan, minum, seks, dan uang Lanjutan Sekitar abad ke 20, perhatian mengenai penataan organisasi mencapai titik momentumnya, dan 3 orang yang mempunyai andil dalam konsep ilmu ini antara lain Max Weber di Jerman, Henry Fayol di Perancis dan Frederick Winslow Taylor di Amerika. MAX WEBER Seorang pemikir dalam ilmu sosial, 2 aspek dari hasil kerja Max Weber yang relevan dengan Perilaku organisasi, yakni : 1. Tertarik dengan berkembang organisasi sampai menjadi organisasi yang besar 2. Terkesan dengan kelemahan manusia dengan pertimbangan-pertimbangan yang terkadang tidak realistis dan bahwa manusia memiliki rasa emosi MODEL BIROKRASI DARI WEBER 1. Adanya spesialisasi atau pembagian kerja 2. Adanya Hierarki yang berkembang 3. Adanya suatu sistem dari prosedur dan aturan-aturan 4. Adanya hubungan kelompok yang bersifat impersonalitas 5. Adanya promosi dan jabatan yang berdasarkan atas kecakapan ASPEK PERILAKU YANG TERCERMIN DALAM BIROKRASI WEBER Dapat mengetahui bagaimana para pejabat memperoleh otoritas mereka, antara lain sumber otoritas tersebut : 1. Otoritas rasional yang sah, dipegang oleh seorang pejabat dalam suatu hierarki 2. Otoritas yang tradisional, diciptakan oleh klasklas dalam masyarakat dan adat kebiasaan 3. Otoritasyang kharismatik, ditimbulkan oleh potensi kepribadian dari pejabat. HENRY FAYOL 1. 2. 3. 4. 5. Tahun 1919 menerbitkan buku administrasi industri dan umum (General and Industrial administration), tentang organisasi administratif bahwa setiap organisasi terdiri dari unit atau sub sistem, antara lain : Aspek teknik dan komersial, seperti kegiatan pembelian, produksi dan penjualan Kegiatan keuangan Unit keamanan dan perlindungan Fungsi perhitungan Fungsi administrasi, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, pengendalian. Teori yang diusulkan fayol ini di kenal dengan Teori Pendekatan Fungsional FREDERICK WINSLOW TAYLOR 1. 2. 3. Mengenalkan prinsip manajemen ilmiah (Prinsiple of Scientific Management), mengusulkan 3 hal sebagai tujuan dari gerakannya : Untuk menegaskan lewat contoh sederhana, bahwa AS telah dirugikan banyak karena tidak ada efisiensi di setiap usaha pada setiap harinya. Meyakinkan kepada masyarakat AS bahwa pengobatannya terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada mencari orang yang istimewa Membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat berdasarkan pada hukum,aturan dan prinsip yang jelas Awal Penggunaan manajemen Ilmiah Diterapkan pada perusahaan motor Ford pada tahun 1908, yaitu melaksanakan prinsip manajemen ilmiah dan berhasil merakit satu motor hanya waktu 14 menit Perilaku manusia merupakan salah satu komponen dalam suatu mesin produksi yang besar, hanya mereka yang dapat bekerja seperti mesin yang akan mendapat tempat di dalam sistem produksi. GERAKAN HUBUNGAN KEMANUSIAAN Perkembangan sejarah berikutnya ditandai dengan gerakan hubungan kemanusiaan. Gerakan ini menekankan pada kerjasama dan semangat kerja atau moral karyawan. Raymond Miles, bahwa pendekatan hubungan kemanusiaan secara sederhana menempatkan karyawan sebagai manusia tidak sebagai mesin yang digunakan dalam berproduksi, memahami kebutuhan manusia yang ingin dianggap ada dan merasa diperhatikan. Dengan cara didengarkan dan diperhatikan keluhankeluhannya jika memungkinkan dan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan baik mengenai kondisi pekerjaan maupun masalah lainnya. 3 (TIGA) PERISTIWA YANG MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA ILMU PERILAKU ORGANISASI 1. Masa Depresi Mengakibatkan kegoncangan hebat dibidang keuangan dan perekonomian pada umumnya, produksi merosot, pasaran yang lesu mewarnai perekonomian saat itu. 2. Gerakan Serikat Buruh Organisasi Serikat Buruh telah ada di AS tahun 1972, namun organisasi ini belum memberikan pengaruh yang subtansial terhadap manajemen. Pada tahun 1935 seikat buruh secara sah dan resmi diakui, kaum manajer mulai menyadari dan perhatikan kaum buruh. Lanjutan 3. Penemuan Hawthorne Elton Mayo meneliti terjadinya perpindahan pegawai yang tinggi dibagian permintalan dari perusahaan tekstil di philadephia tahun 1923 dan 1924. Setelah menginteviu para pegawai, maka dilakukan masa istirahat bagi pegawai yang bekerja di perusahaan tekstil tersebut,hasilnya ternyata dapat mengurangi perpindahan pegawai dan meningkatkan semangat kerja dan sikap yang positif dari pegawai tersebut Tujuan dari penelitian Hawthorne yaitu untuk mencari sampai dimana pengaruh hubungan antara kondisi fisik tempat bekerja dengan produktivitas pegawai Penelitian Hawthorne dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengaruh faktor-faktor : Temperatur Kelembaban udara Cahaya terhadap kelelahan Gerakan dari pekerja FASE PERTAMA PENELITIAN HOWTHORNE Percobaan tentang cahaya lampu yang dilakukan antara tahun 1924 s/d 1927. Pada beberapa kelompok pekerja dicoba dengan dberi sejumlah penerangan cahaya lampu dalam tempat mereka bekerja . HASIL DARI FASE PERTAMA Ternyata hasilnya beraneka satu sama lainnya. Beberapa kelompok pekerja hasilnya naik, kelompok lainnya turun, dan bahkan ada kelompok pekerja yang hasilnya tetap FASE KEDUA PENELITIAN HOWTHORNE Dikenal dengan percobaan ruang istirahat dilakukan kepada sekelompok kecil pekerja yang ditempatkan tersendiri dalam usaha untuk mengatasi beraneka macam pengaruh dari tingkah laku pekerja ketika individu-individu itu mengetahui bahwa mereka sedang diamati. Selama percobaan ini pekerja di tempat istirahat tersebut diinterviu dan mereka mengeluarkan isi hati mereka untuk usaha perubahan yang lebih baik lagi. HASIL DARI FASE KEDUA Hampir sama dengan fase yang pertama, dimana setiap masa test menghasilkan produktivitas yang tinggi, dibanding sebelum masa test FASE KETIGA PENELITIAN HOWTHORNE Disebut dengan studi tentang ruang bank, tujuannya untuk mengamati pegawai informal, metodenya sama diruang istirahat, akan tetapi hasilnya berbeda, yaitu tidak ada kenaikan dalam produktivitas TINGKAT ANALISIS DALAM PERILAKU ORGANISASI 1. Menganalisa perilaku organisasional dalam tingkatan individu Analisis yang pertama dalam mempelajari perilaku keorganisasian adalah tingkat individu. Organisasi merupakan kumpulan individu, setiap individu unik, setiap individu memiliki kebutuhan, keinginan, minat, keyakinan, nilai,sikap,pola pikir,persepsi,kepribadian,harapan,dan berbagai hal lain sendiri-sendiri 2. Menganalisis perilaku organisasional dari tingkat kelompok Meskipun kelompok merupakan kumpulan individu, perilaku kelompok dalam suatu organisasi bukanlah hasil penjumlahan dari perilaku individu-individu yang ada dalam organisasi itu, akan tetapi setiap kelompok mempunyai aturan main sendiri, seperti ada norma, budaya, sikap, etika, keyakinan,dan lainnya yang membentuk pola perilaku kelompok yang berbeda dari kelompok lainnya. 3. Menganalisis perilaku organisasional dari tingkat organisasi Bahwa perilaku organisasi bukanlah penjumlahan dari perilaku individu atau perilaku kelompok dengan kelompok. Setiap organisasi memiliki struktur, norma, budaya, visi, misi, filosofi, tujuan, strategi, kebijakan dan cara membangun komunikasi di dalam organisasi 4. Faktor lingkungan Faktor lingkungan eksternal berpengaruh besar terhadap kemajuan atau kegagalan organisasi dalam upaya mencapai tujuan. Contohnya faktor eksternal : ekonomi, politik, hukum, budaya, demografi, pesaing, teknologi, alam, hal ini secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja suatu organisasi. Indikator kinerja individu yang rendah, misalnya tingkat obsesi yang tinggi, tingkat perputaran karyawan yang tinggi, target tidak tercapai, atau produktivitas karyawan yang rendah, tidak bisa dianalisis dari tingkat individu atau kelompok atau organisasi secara parsial. Lanjutan Namun faktor internal organisasi dalam keadaan baik dan sumber pemicunya justru berasal dari faktor lingkungan eksternal. Misalnya muncul krisis ekonomi yang berkepanjangan, dampaknya bukan hanya pada kinerja organisasi yang menurun tetapi organisasi tersebut dapat terganggu eksistensinya Contoh lain, omset penjualan perusahaan turun drastis bukan karena rendahnya kualitas produk, strategi perusahaan yang salah atau kinerja individu/kelompok yang rendah, tetapi karena tingkat inflasi yang tinggi yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. TUJUAN MEMAHAMI PERILAKU ORGANISASI 1. Prediksi Keteraturan perilaku dalam organisasi memberikan kemungkinan kepada kita untuk melakukan prediksi atas perilaku-perilaku anggota organisasi pada masa yang akan datang (Nimran 1996) 2. Eksplanasi Menjelaskan berbagai peristiwayang terjadi dalam organisasi. Eksplanasi berarti kita akan berusaha menjawab pertanyaan”mengapa” suatu peristiwa terjadi, mengapa pegawai malas, mengapa kinerja pegawai rendah, mengapa tingkat absensi tinggi, mengapa produktivitas menurun, mengapa si A marah, mengapa si B murung, mengapa si C tidak bergairah. Dengan mempelajari perilaku organisasi kita mencoba menjelaskan(memberikan jawaban) atas pertanyaanpertanyaan tersebut 3. Pengendalian Semakin banyak perilaku individu/kelompok dalam organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat dan dapat dijelaskan dengan baik, pemimpin organisasi semakin mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas pegawainya sehingga perilaku individu maupun kelompok akan menjadi positif dan fokus pada pencapaian tujuan, di sisi lain, perilaku yang destruktif dapat dihindari atau dicegah. KETERKAITAN BEBERAPA DISIPLIN ILMU TERHADAP PERILAKU ORGANISASI 1. Psikologi Merupakan ilmu yang berusaha mengukur, menjelaskan dan kadang merubah perilaku manusia. Memfokuskan diri untuk mempelajari masalah kelemahan, kebosanan, dan faktor lain yang relevan dengan kondisi kerja yang dapat menghalangi efisiensi kinerja pegawai. Cakupan lainnya, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan,efektifitas kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivator, kepuasan kerja, proses pengambilan keputusan, penilaian kerja, pengukuran sikap, teknik seleksi pegawai, disain pekerjaan dan stress kerja 2. Sosiologi Mempelajari sistem sosial tempat individu-individu yang mengisi peranperan mereka.mempelajari hubungan manusia dengan sesamanya. Misalnya dinamika kelompok, disain tim kerja, budaya organisasi, teori dan struktur organisasi formal, teknologi organisasi,komunikasi, kekuasaan dan konflik. 3. Psikologi Sosial Suatu bidang dalam psikologi yang memadukan konsep-konsep, baik Psikologi maupun Sosiologi, Psikologi Sosial mefokuskan pada pengaruh seseorang terhadap yang lain. Misalnya pemahaman, perubahan sikap, pola komunikasi, pembangunan kepercayaan, cara kegiatan kelompok merumuskan kebutuhan individu, proses pengambilan keputusan kelompok. 4. Antropologi Adalah studi tentang masyarakat untuk mempelajari manusia dan kegiatannya. Misalnya tentang budaya dan lingkungan telah membantu kita memahami perbedaan sikap dan perilaku diantara orang-orang di negara berbeda serta dalam organisasi. 5. Ilmu Politik Ilmu politik mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam lingkungan politik, misalnya strukturisasi konflik, alokasi kekuasaan, dan bagaimana orang memanipulasi kekuasaan, dan kepentingan individu TERIMA KASIH