DIALEKTIKA KOMUNIKASI DENGAN BUDAYA Mendefinisikan komunikasi ’komunikasi antar manusia adalah suatu proses yang melewati setiap individual manusia - dalam hubungan antar personal, dalam kelompok, dalam organisasi maupun dalam suatu masyarakat – kemudian merespon-nya serta membangun suatu pesan untuk dapat diterima dalam lingkungannya dan juga lingkungan yang lainnya’. Dalam komunikasi terdapat dua komponen utama yang terlibat, yaitu simbol/lambang dan tanda yang meliputi indeks atau gejala. Simbol kata, Jargon, Isyarat, gambar, gaya yang mengandung makna tertentu yang hanya dikenali oleh mereka yang menganut budaya tertentu. simbol tetap menjadi simbol hanya karena sekelompok orang setuju untuk memperlakukannya sebagai smbol saja Tanda lebih luas daripada simbol, karena juga mencakup juga indeks atau gejala yang mewakili sesuatu lainnya secara alamiah atau ditandai dengan hubungan sebab akibat. Konsep komunikasi yang paling tepat dalam komunikasi antarbudaya adalah konsep humanistik, yaitu dua arah, transaksional, dan interaksional. Mengasumsikan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi adalah setara (sama-sama disebut komunikator), dan mengakui bahwa kata-kata dan perilaku nonverbal yang sama dapat dimaknai secara berbeda oleh orang-orang berbeda budaya. Mendefinisikan Budaya; Setiap praktek komunikasi pada dasarnya adalah suatu representasi budaya. Budaya bersifat omnipresent dan ubiquitous (ada dan hadir dimana-mana), multidimensi, cenderung rumit, dapat menembus batas, dan secara keseluruhan sulit untuk didefinisikan. • ’budaya adalah tingkah laku yang di pelajari dan di sebarkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya untuk tujuan pertahanan hidup secara individu maupun kelompok, untuk beradaptasi serta untuk berkembang’. Ks. Sitaram &Cogdell 5 kategori: kebudayaan barat, kebudayaan timur yang didominasi hindu dan budha, kebudayaan kulit hitam Amerika, kebudayaan islam, dan kebudayaan Afrika. karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki oleh budaya a.Budaya bukan bawaan, tetapi dipelajari. b.Budaya dapat disampaikan kepada orang lain, dari kelompok ke kelompok, dari generasi ke generasi. c.Budaya berdasarkan pada simbol. d.Budaya bersifat dinamis,suatu sistem yang terus berubah setiap waktu. . Komunikasi Konteks Tinggi dan Konteks Rendah Budaya konteks rendah ditandai dengan komunikasi konteks-rendah; pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung, lugas dan berterus terang. Bila mereka mengatakan ”yes”, itu berarti mereka benar-benar menerima atau setuju. Orang berbudaya konteks-rendah dianggap berbicara berlebihan, mengulang ulang apa yang sudah jelas. Budaya Konteks Tinggi; Budaya konteks-tinggi ditandai dengan komunikasi konteks-tinggi; kebanyakan pesan bersifat implisit, tidak langsung, dan tidak terus terang. Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku nonverbal pembicara : intonasi suara, gerakan badan, postur badan, ekspresi wajah, tatapan mata, atau bahkan kontak fisik. Pernyataan verbalnya bisa berbeda atau bertentangan dengan pesan nonverbalnya. Secara garis besar, urutan sejumlah negara berdasarkan tingkat budayanya (dari budaya konteks-rendah hingga budaya konteks-tinggi), menurut Hall dan Kohls, adalah sebagai berikut: Swiss, Jerman, Skandinavia, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol, Yunani, Arab, Cina dan Jepang. Indonesia termasuk budaya konteks-tinggi, dan mungkin berada diantara budaya Arab dan budaya Cina. Sebenarnya meskipun orang Timur cenderung berkomunikasi konteks-tinggi, tidak berarti bahwa seluruh penduduk Indonesia berkomunikasi konteks-tinggi. Namun secara umum, komunikasi kita termasuk komunikasi konteks-tinggi.