KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA Alamat : Jl. Brigjen S. Sudiarto No. 375 Semarang Telp. (024) 6722240, Fax. (024) 6722240 a RAPAT PEMBAHASAN DESAIN TANGGUL LAUT ROB SEMARANG Pekerjaan Detail Desain Tanggul Laut Rob Semarang Tahun Anggaran 2017 LATAR BELAKANG Tahun 2016, telah dilakukan kajian basic design oleh Puslitbang SDA mengenai pengendalian banjir dan rob dengan konstruksi tanggul laut dan kolam retensi. Tanggul laut dan kolam retensi berdasarkan rekomendasi direncanakan membentang dari Sungai Kanal Banjir Timur ke arah Timur sampai Sungai Babon. Tetapi opsi lokasi tersebut belum didukung adanya survei, inventarisasi dan investigasi yang menyeluruh. Karena itu, tahun 2017, BBWS Pemali Juana menindaklanjuti dengan kegiatan Detail Desain Tanggul Laut Rob Semarang. PERMASALAHAN ROB KOTA SEMARANG Genangan rob dan banjir terutama pada ruas Jalan Nasional menimbulkan kemacetan lalulintas dan terganggunya perekonomian masyarakat MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN Mengidentifikasi permasalahan penyebab rob Kota Semarang, Menyusun solusi penanganan menyeluruh dengan sistem MAKSUD tanggul laut dan kolam retensi dalam upaya Penanganan Banjir dan Rob Kota Semarang. TUJUAN Mendapatkan detail desain tanggul laut rob Semarang yang memenuhi standar perencanaan teknis, dengan NSPM yang berlaku, sehingga aman dapat dilaksanakan pembangunan fisik pada tahap selanjutnya. KONDISI UMUM KOTA SEMARANG GEOGRAFIS Kota Semarang terletak antara garis 6°50' - 7°10' Lintang Selatan dan garis 109°35 - 110°50' Bujur Timur. Dibatasi sebelah Barat dengan Kabupaten Kendal, sebelah Timur dengan kabupaten Demak, sebelah Selatan dengan kabupaten Semarang dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa. Panjang garis pantai : 13,6 Km. Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 sampai dengan 348,00 di atas garis pantai. ADMINISTRATIF o Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah Kecamatan dan 177 Kelurahan. o Luas wilayah Kota Semarang adalah 373,70 Km2, yang terdiri dari : • Lahan sawah : 39,56 Km2 ( 10,59 %), • Lahan kering : 334,14 Km2 ( 89,41 %). o Luas wilayah perairan tercatat 1631,36 Km2, yang terdiri dari : • Pertambakan seluas 1572,80 Km2 • Kolam seluas 58,56 Km2 LOKASI KEGIATAN o Lokasi kegiatan Detail Desain Tanggul Laut Rob Semarang adalah pada wilayah Kota Semarang Timur Batas Lokasi Kegiatan adalah sebagai berikut : • Disebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa • Disebelah Timur dibatasi oleh Sungai Babon • Disebelah Selatan dibatasi oleh Sungai Pedurungan • Disebelah Barat dibatasi oleh KBT dan Jalan Tol Lokasi Pekerjaan Semarang Timur (antara KBT dan S. Babon) Permasalahan o Wilayah Kota Semarang Timur merupakan daerah yang sering mengalami permasalahan genangan rob. o Kawasan yang hampir selalu tergenang rob dan paling parah adalah adalah Kelurahan Terboyo Wetan dan Kelurahan Terboyo Kulon. Beberapa wilayah kelurahan yang juga mengalami genangan rob adalah • Kelurahan Tambakrejo, • Kelurahan Muktiharjo, • Kelurahan Trimulyo, • Kelurahan Gebangsari • Kelurahan Genuksari. o Daerah terdampak genangan rob terdiri dari Kawasan Industri, Jalan Raya Nasional, Permukiman, Perkantoran, Terminal bus dan fasilitas umum seperti tempat ibadah, kampus/gedung sekolah dan sebagainya. o Berdasarkan Rencana Induk Drainase Kota Semarang, wilayah ini masuk dalam Sistem Drainase Semarang Timur Sistem Drainase Semarang Timur Sumber : Rencana Induk Drainase Kota Semarang Sistem Drainase Semarang Timur No. Sub Sistem Drainase Luas DAS (ha) 1 Banjir Kanal Timur 3.704,80 2 Kali Tenggang 1.137,95 3 Kali Sringin 1.527,00 4 Kali Babon 12.715,28 5 Kali Pedurungan 1.076,88 Sumber : Rencana Induk Drainase Kota Semarang Penyebab Utama Terjadinya Rob o Muka air laut yang lebih tinggi dari pada permukaan lahan/daratan sehingga air laut masuk menggenangi daratan, baik yang masuk secara langsung maupun melalui alur sungai o Air Hujan yang tidak tertampung di sungai/saluran pembuang sehingga meluap dan terjadi genangan o Genangan Rob yang terjadi semakin tinggi dan meluas, hal ini disebabkan antara lain : • Adanya penurunan tanah (land subsidence), • Adanya fenomena kenaikan permukaan air laut (sea level rise), • Peningkatan debit (banjir) akibat perubahan tata guna dan kerusakan lahan di daerah tangkapan air. Aliran Rob Upaya yang Telah dan Sedang Dilakukan untuk Menangani Banjir dan Rob No Kegiatan Tahun Status 1 Rencana Induk Drainase Kota Semarang 2007 Master Plan 2 DED Kali Tenggang Tahap III 2008 Detail Desain 3 Detail Desain Sungai Dolok - Penggaron 2009 Detail Desain 4 Study Of Dolok Penggaran River System and Desain Of the East Floodway 2016 Fs dan Detail Desain 5 Basic Desain Tanggul Laut BKT- Babon 2016 Basic Desain 6 Pengendalian Banjir dan Rob, Paket I Dan II 2017 Kontruksi 7 Detail Desain Tanggul Laut Rob Semarang 2017 Detail Desain Lingkup Kegiatan Detail Desain Tanggul Laut Rob Semarang Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan banjir rob sesuai Acuan Kerja adalah pembuatan Tanggul Laut Rob (TLR). Detail Desain Tanggul Laut Rob Semarang dirancang untuk menanggulangi genangan banjir akibat rob sesuai Basic Desain oleh Puslitbang SDA Kementerian PUPR. TLR ini akan dibangun pada ruas pantai antara Kanal Banjir Timur (KBT) dengan Sungai Babon (SB), yang didalamnya terdapat sistem drainase utama yaitu Sistem Tenggang dan Sistem Sringin. Dengan dibuatnya Konstruksi Tanggul Laut maka, sistem drainase di kawasan tersebut dilakukan dengan sistem polder, dimana kawasan yang menjadi target penanganan terisolasi secara hidrologi. Perlu kegiatan survei investigasi dan inventarisasi serta detail desain yang mencakup tanggul laut, tanggul sungai, kolam retensi & perbaikan drainase utama. KEGIATAN DALAM PENANGAN ROB KOMPONEN PENGENDALIAN BANJIR ROB SEMARANG TIMUR DENGAN SISTEM POLDER Tahap Konstruksi (2017) terdiri dari Paket I (Sistem Sringin) dan Paket II (Sistem Tenggang) dengan kegiatan utama berupa : • Pekerjaan galian (alur sungai) • Pekerjaan parapet beton • Pekerjaan box culvert dan jembatan • Pekerjaan sheet pile dan mini pile • Pekerjaan pintu air dan pompa air Tahap Detail Desain untuk Paket III (2017) dengan kegiatan utama berupa : • Tanggul Laut Rob • Kolam Retensi • Pintu air dan Pompa air Jalur (Trase) Tanggul Laut Jalur (Trase) Tanggul Laut Berdasarkan Koordinat Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 NOTASI PATOK STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. STA. 0+000 0+500 1+000 1+500 2+000 2+500 3+000 3+500 4+000 4+500 5+000 5+500 6+000 6+500 7+000 7+500 8+000 8+500 9+000 9+500 10+000 11+000 12+000 KOORDINAT KETERANGAN X 439413,580 439419,020 439121,080 438679,850 438607,800 438776,050 439133,070 439610,530 440081,850 440534,210 440972,940 441450,000 441939,230 442392,580 442792,300 443233,310 443727,960 444162,370 444565,240 444968,100 445370,960 446176,690 447003,110 Y 9230712,040 9231211,970 9231578,650 9231811,870 9232271,730 9232741,570 9233081,280 9233226,350 9233392,640 9233605,160 9233844,970 9233985,070 9234085,540 9234293,330 9234593,140 9234818,220 9234805,770 9234565,450 9234269,300 9233973,160 9233677,020 9233084,730 9232527,450 Jalur (Trase) Tanggul Laut dan Batas Kepemilikan Lahan Keterangan : Trase tanggul laut berada di dalam lahan kepemilikan warga. Batas kepemilikan lahan tersebut didasarkan pada hasil survey lapangan (tracking GPS) menurut petunjuk dan tanda berupa patok bambu yang dipasang oleh warga (pemilik). Jalur (Trase) Tanggul Laut Berdasarkan Hasil Bathimetri Keterangan : 1. Kedalaman pada trase tanggul laut rata-rata berada pada kedalaman -0,5 sampai -1,0 m 2. Lokasi lahan tambak yang berada di area paling luar berada di kedalaman -1,0 m 3. Data bathimetri menggunakan data sekunder dari pekerjaan Detail Desain Dolok Penggaron (Kanal Banjir Timur - Dombo Sayung) Lokasi Kolam Berdasarkan Hasil Bathimetri Keterangan : - Rencana kolam berdasarkan hasil bathimetri berada pada lahan dengan kedalaman -1,0 meter. Lokasi Kolam Retensi dan Pompa - Data bathimetri menggunakan data sekunder dari pekerjaan Detail Desain Dolok Penggaron (Kanal Banjir Timur - Dombo Sayung) N DESAIN ELEVASI PUNCAK TANGGUL LAUT HASIL ANALISIS AWAL KONSULTAN (2017) Elevasi Tanggul = DWL + Ru + Fb + *Ls DWL = HHWL+ (SS atau WS) + SLR Ls Fb Ru SLR DW L SS atau WS HAT Datum 0 LLWL PARAMETER DESAINTANGGUL LAUT (Ref.m LLWL) HAT ( elevasi tertinggi pasang surut 18,6 th an ) 1,38 Ss ( kenaikan muka air laut akibat badai ) 0,15 Ws ( kenaikan muka air laut akibat tekanan angin) 0,15 SLR ( Sea level rise,lihat Grafik IPCC,1990) 0.20 Ru ( Run up,tinggi luncuran gelombang di lererng tanggul) 1.80 Fb ( tinggi jagaan,1 sd 1.5 m,lihat pedoman perencanaan tanggul laut) 1.00 *Ls ( penurunan tanah di semarang ) ( 10 sd 15 cm /th) Elevasi PuncakTanggul Laut = 2.00 ( 20 th) 6,68 Komparasi Desain Elevasi Tanggul Laut Rob Semarang DETAIL DESAIN (2017) BASIC DESAIN (2016) ANALISIS GELOMBANG Return Period (Tahun) 1 5 10 25 50 100 200 PT Geotindo Mitra Kencana (2001 -2010) ARAH BEBAS Hs (m) Ts (s) 1.48 4.86 1.84 5.41 2.38 6.12 2.93 6.94 3.14 7.31 3.31 7.52 - J. Power, Central Java CoalThermal Power Project WNW Hs (m) 2.43 2.73 3.11 3.40 3.68 3.97 Ts (s) 5.9 6.2 6.6 6.9 7.2 7.5 Hs (m) 2.21 2.45 2.73 2.91 3.08 3.24 DersainTanggul = 20 tahun (n) Kala Ulang angin Rencana 100 tahun (T) Rumus Kemungkinan terjadi kecepatan angin > U100th = 18% Atau Kecepatan angin rencana (U100th) tidak akan terlampaui selama kurun waktu 20 tahun dengan probabilitas = 82 % (cukup aman ≥ 75%) NW Ts (s) 5.8 6.1 6.4 6.6 6.8 8.7 PT. Amythas ( 2007 – 2016) Arah Bebas Hs (m) Ts (s) 1.68 6.23 2.24 6.48 2.61 6.85 3.08 7.32 3.42 7.33 3.77 7.45 HD = Hs100 = 3.31 m Hmaks =1.8 x Hs100 ≈ 6.0 m ANALISIS PASANG SURUT ELEVASI PENTINGTERKAIT PASANG SURUT ( MSL): HAT (Highest AstronomicalTide): + 0.649 m (Mean HighWater Spring) : + 0.480 m MHWS (Mean HighWater Neap) : + 0.180 m MHWN (Mean Sea Level) : ± 0.00 m MSL MLWN (Mean LowWater Neap) : - 0.195 m MLWS (Mean LowWater Spring) : - 0.495 m (Lowest AstronomicalTide) : - 0.659 m LAT Untuk menentukan elevasi terhadap LAT = 0 Maka ditambah 0.659 m DWL = HAT + SS/Ws + SLR = 1.38 + 0.30 + 0.20 = + 1.88 m Ket: DWL = muka air laut rencana (DesignWater Level) SS = Storm Surge = 0.01 (Po-Pa) Po =Tinggi tekanan udara pada MSL = 1013 mbar Pa = tinggi tekanan atmosfeer pada muka laut (mbar) SLR = tinggi kenaikan muka air laut akibat climae change (lihat Grafik IPCC, 1990) Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : SS = 0,01 (po – pa) Keterangan: SS = tinggi storm surge (m) pa = tinggi tekanan atmosfeer pada muka air laut (mbar) po = tinggi tekanan pada MSL = 1013 mbar Hb = 0,78 ds Keterangan: Hb = Tinggi gelombang pecah (m) ds = Kedalaman air di lokasi bangunan (m) U2 WS = Iw F/2 ; Iw = Cw( udara )( ) airlaut gh Keterangan: WS Iw F U g Cw h airlaut,udara = tinggi wind set up (m) = gradien muka air laut = panjang fetch (m) = kecepatan angin (m/det) = percepatan gravitasi bumi (m/det2) = koef. gesek udara-air = 0,8 10-3 sd 3,0 10-3 = kedalaman air laut rerata (m) = rapat masa air laut dan udara = 1030 kg/m3; 1,21 kg/m3 Run-up Gelombang Ru f .I r H Ir tg() (H / L0 ) 0,5 Keterangan: Ru H Lo T Ir f = tinggi rayapan gelombang (m) = tinggi gelombang datang (m) = panjang gelombang = 1,56 T2 (m) = periode gelombang (detik) = angka Irribaren = koefisien rayapan gelombang (Gambar 5.4 dan 5.5) = kemiringan dinding tembok laut KEBUTUHAN TOE PTOCETION No 1 Jenis Material m Lapis Lindung Cara Penempatan armor Batu quarry, Bulat Batu quarry, Kasar dan bersudut Tetrapod, Quadripod 2 >3 2 Acak Acak Acak 2 Acak 4 Tribar 2 Acak 5 Dolos 2 Acak 6 Kubus 2 Acak 2 3 Lengan Bangunan Ujung Bangunan Gelombang Gelombang Pecah Tidak Pecah Tidak Pecah pecah 1,2 2,4 1,1 1,9 1,6 3,2 1,4 2,3 2,0 4,0 1,9 3,2 1,6 2,8 1,3 2,3 7,0 8,0 5,0 6,0 4,5 5,5 3,5 4,4 9,0 10,0 8,3 9,0 7,8 8,5 6,0 6,5 15,8 31,8 8,0 16,0 7,0 14,0 6,5 7,5 5,0 Keterangan: Koefisien KD diambil dari SPM (CERC, 1984) Koefisien KD diluar table tersebut diatas harus ditentukan berdasarkan uji model hidraulik di laboratorium. Sudut (m) 1:m 1,5 3,0 1,5 2,0 3,0 1,5 2,0 3,0 1,5 2,0 3,0 2,0 3,0 2 Rencana Survey Bathimetri LUAS AREA UNTUK SURVEY BATHIMETRI (Memanjang 4 km ; Melintang 3 km atau d= -5 m) Rencana Penyelidikan Geoteknik RENCANA PEMBORAN INTI = 4 TITIK @ 52,5 m (Total kedalaman bor = 210 m) Hasil Rapat Koordinasi Pembahasan AMDAL (Dinas PSDA Prov. Jateng, 18 Apriil 2017 • Lingkup Kegiatan Kegiatan Drainase Sringin-Tenggang dilakukan dalam rangka penanganan Rob Kota Semarang, yang mana rencananya akan mencakup Tanggul Laut. • Berkaitan dengan rencana Tanggul Laut maka Nomenklatur yang dipakai sebagai acuan adalah: - Reklamasi - Penahan Gelombang - Break Water - Kolam Reservoir (Kolam Tampungan) • Tanggul Laut dapat berstatus sebagai bagian dari penanganan Rob Kota Semarang sehingga dapat disatukan dengan Dokumen Amdal Sringin-Tenggang Hasil Rapat Koordinasi Pembahasan AMDAL (Dinas PSDA Prov. Jateng, 18 Apriil 2017 Pedoman • Permen LH no.5 .15 • Lamp 1.I.5 Normalisasi Sungai Sringin dan Tenggang batasanya lebih dari 5 Km. Pengerukan 500.000 m3 • F. 3a.3c apabila kegiatan lebih dari 500.000 m3 harus ada Amdal • Pada huruf F.A , Sebagai pemecah gelombang sepanjang 200 m. • Volume tampungan 500.000 m3, area genangan 200 Ha. • Huruf I.4, Apabila konteks untuk pengaman pantai lebih dari 500 m dari bibir pantai. PT AMYTHAS