Kebijakan Fiskal - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Kapita Selekta
Ilmu Sosial
Kebijakan Ekonomi Nasional
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Bidang Studi
Advertising and
Marketing
Communication
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
B11436BA
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Abstract
Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang macam-macam kebijakan
ekonomi nasional antara lain kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal, beserta contoh-contoh nya
Mampu memahami dan
menjelaskan lingkungan
bisnis
eksternal
dan
kebijakan
ekonomi
nasional
Kebijkan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk
mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin
requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha
terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan
pembangunan)
dan
keseimbangan
eksternal
(keseimbangan
neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi
yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu,
maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh
kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi
barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas
pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar
valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila
mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli
‘13
2
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau
depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy)
Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan
kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan
moneter, yaitu antara lain :
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin
menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah.
Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual
surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain
diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau
singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan
tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami
kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang
bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk
menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan
jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
Imbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar
dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau
perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi
‘13
3
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral
untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Tujuan Kebijakan Moneter
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank
Indonesia.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan
terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan
tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter
dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework)
dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai
tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh
karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi
volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level
tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan
kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau
suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah.
Secara
operasional,
pengendalian
sasaran-sasaran
moneter
tersebut
menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik
rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib
minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan
cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan
dan belanja pemerintah.
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana
dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut
‘13
4
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiskal adalah
kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.
Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara
dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan
fiscal
adalah
apabila
perekonomian
nasional
mengalami
inflasi,pemerintah
dapat
mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan
atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan
pengelolaan anggaran.
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah
(G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah
sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja
(N).
Tujuan utama kebijakan fiskal ialah untuk mencegah pengangguran dan
menstabilkan harga. Implementasinya untuk menggerakkan Pos penerimaan dan
pengeluaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan semakin
kompleksnya struktur ekonomi perdagangan dan keuangan, maka semakin rumit pula cara
penanggulangan inflasi. Kombinasi beragam harus digunakan secara tepat, seperti
kebijakan fiskal, kebijakan moneter, perdagangan dan penentuan harga.
Dalam kebijakan fiskal, inflasi dikendalikan dengan surplus anggaran, sedangkan
dalam kerangka kebijakan moneter, inflasi dikendalikan dengan tingkat bunga dan cadangan
wajib. Piranti kebijakan yang perlu dipersiapkan
1. Pajak untuk sektor swasta
2. Pinjaman pada masyarkat
3. Pengeluaran Pemerintah untuk pengendalian pengangguran
Apabila piranti kebijakan dimaksud ternyata gagal, maka cara yang tepat dengan
MENCETAK UANG. Uang yang dicetak oleh pemerintah harus dijamin dengan cadangan
devisa yang cukup, agar uang yang beredar di masyarakat aman.
Kebijakan Fiskal
Ekspansif : implementasi kebijakan ini dengan menaikkan pengeluaran pemerintah dan
menurunkan penerimaan pajak.
‘13
5
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kontraktif : implementasi kebijakan ini dengan menurunkan pengeluaran pemerintah dan
menaikkan penerimaan pajak.
Permasalahan yang mungkin muncul dalam kebijakan fiscal
1.
Bagaimana meningkatkan kemampuan perpajakan (Taxable Capacity)
2.
Bagaimana membuat seimbang komposisi pajak
3.
Bagaimana merancang pajak-pajak khusus
Macam-macam Kebijakan Fiskal
Functional finance : Pembiayaan pemerintah yang bersifat fungsional
The managed budget approach : Pendekatan pengelolaan Anggaran
The stabilizing budget : Stabilisasi anggaran yang otomatis, apabila model ini gagal, maka
pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya seperti dengan menaikkan gaji PNS atau
subsidi
Balance budget approach : Pendekatan Anggaran Belanja berimbang, namun bila
terlambat penyesuaian (Perubahan Anggaran Keuangan), maka kepercayaan masyarakat
akan hilang.
Dalam konteks perencanaan pembangunan ekonomi, rancangan kebijakan fiskal
tidak hanya diarahkan untuk pengembangan aspek ekonomi seperti pendapatan per kapita,
pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran dan stabilisasi ekonomi, tetapi juga
pening katan aspek sosial seperti pemerataan pendapatan, pendidikan, dan kesehatan.
Buku ini memberikan gambaran era baru pengelolaan kebijakan fiskal sejak periode
1960an hingga saat ini. Seperti perkembangan kebijakan perpajakan dan kepabeanan;
perkembangan reformasi kebijakan belanja; perkembangan kebijakan pembiayaan dan
sektor keuangan; desentralisasi fiskal dan otonomi daerah; termasuk peningkatan kualitas
dan pengamanan pelaksanaan kebijakan fiskal.
Karena itu, kebijakan fiskal senantiasa mengalami perubahan dari tahun ke tahun
sejalan dengan masa bakti kabinet pemerintahan saat itu. Buku ini disarankan dimiliki oleh
para birokrat pemerintahan, pemerhati perpajakan dan keuangan, dosen, mahasiswa, serta
masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap kebijakan fiskal di Indonesia.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan
‘13
6
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
* Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
* Pola persebaran sumber daya
* Distribusi pendapatan
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang
berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku
akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli
masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan
sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan
output industri secara umum. Perubahan dalam tingkat dan komposisi pajak dan
pengeluaran
pemerintah
dapat
berdampak
pada
variabel-variabel
berikut
dalam
perekonomian:

Aggregate demand and the level of economic activity ( Permintaan agregat dan
tingkat kegiatan ekonomi )

The pattern of resource allocation (Pola alokasi sumber daya)

The distribution of income (Distribusi pendapatan)
Kebijakan fiskal mengacu pada efek keseluruhan hasil anggaran pada kegiatan
ekonomi. Sikap yang tiga kemungkinan kebijakan fiskal yang netral, ekspansif, dan
kontraktif:
Sebuah sikap netral menyiratkan kebijakan fiskal anggaran berimbang di mana G =
T (Pemerintah pengeluaran = Pajak pendapatan). Pengeluaran pemerintah sepenuhnya
didanai oleh penerimaan pajak dan hasil keseluruhan anggaran memiliki efek netral pada
tingkat kegiatan ekonomi.
Sikap ekspansif kebijakan fiskal bersih melibatkan peningkatan pengeluaran
pemerintah (G> t) melalui pengeluaran pemerintah meningkat, penurunan pendapatan
pajak, atau kombinasi dari keduanya. Hal ini akan mengakibatkan defisit anggaran yang
lebih besar atau lebih kecil daripada surplus anggaran pemerintah sebelumnya, atau defisit
jika sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang. . Ekspansioner kebijakan fiskal
biasanya berhubungan dengan defisit anggaran.
‘13
7
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Heyne, PT, Boettke, PJ, Prychitko, DL (2002): Jalan Ekonomi Berpikir (10 red). Prentice
Hall.
“Kebijakan Moneter” . Federal Reserve Board. 3 Januari .
‘13
8
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Putria Perdana, S.I.Kom, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download