KELOMPOK 5 Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Adam Maulana P. Biyan Masrevi R.I Fera Devi Oktavia M. Iskandar Z Putri Lilik Thoharoh (01) (05) (09) (20) (24) Kebijakan Pemerintah di Bidang Fiskal kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi perekonomian negara untuk menjadi lebih baik melalui pengeluaran dan penerimaan dalam APBN. Contoh kebijakan fiskal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variabel-variabel berikut: § Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi § Pola persebaran sumber daya § Distribusi pendapatan a. Tujuan Kebijakan Fiskal Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencapai perekonomian yang makmur, melalui tiga tujuan kebijakan pemerintah dalam ekonomi, yaitu: 1. Mengatasi inflasi 2. Mengatasi pengangguran 3. Menciptakan pertumbuhan ekonomi. b. Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal 1. Dilihat dari sisi teori, ada tiga macam kebijakan fiskal yaitu: a. Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional (functional finance) kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat berbagai akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja. b. Kebijakan pengelolaan anggaran (the finance budget approach) kebijakan untuk mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan pinjaman untuk mencapai ekonomi yang mantap. c. Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget) kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program. Tujuan kebijakan ini adalah agar terjadi penghematan dalam pengeluaran pemerintah. 2. Dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran, kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi empat jenis: a. Kebijakan Anggaran Seimbang Kebijakan anggaran seimbang, adalah kebijakan anggaran yang menyusun pengeluaran sama besar dengan penerimaan b. Kebijakan Anggaran Defisit Kebijakan anggaran defisit yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. c. Kebijakan Anggaran Surplus Kebijakan anggaran surplus, yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun pengeluaran lebih kecil dari penerimaan. d. Kebijakan Anggaran Dinamis Kebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran dengan cara terus menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran sehingga semakin lama semakin besar (tidak statis). c. Dampak Penerapan Kebijakan Fiskal Adapun pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian masyarakat antara lain: 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maksudnya dapat mengetahui besarnya GNP dari tahun ke tahun, 2. Menciptakan kestabilan keuangan atau moneter negara, karena dapat mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat, 3. Menimbulkan investasi masyarakat, karena dapat mengembangkan industri-industri dalam negeri, 4. Memperlancar distribusi pendapatan, maksudnya dapat mengetahui sumber penerimaan dan penggunaan untuk belanja pegawai dan belanja barang, serta yang lainnya, 5. Memperluas kesempatan kerja, karena terdapat pembangunan proyek-proyek negara dan investasi negara, sehingga dapat membuka lapangan kerja yang baru dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. SEKIAN.. TERIMAKASIH