Tema Pengembangan Kurikulum 2013 - Sch

advertisement
Pengantar Uji Publik
Pengembangan Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Desember 2012
1
Daftar Isi
1
Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013
2
Mengapa Harus Ada Pengembangan Kurikulum 2013?
3
Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 2013
4
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
5
Aspek Yang Berubah Pada Kurikulum 2013
6
Rumusan SKL Pada Kurikulum 2013
7
Seperti Apakah Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013?
8
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
9
Perbaikan Yang Dapat Diharapkan Dari Kurikulum 2013
10
Strategi Implementasi Kurikulum 2013
11
Jadwal Sosialisasi
2
1
Apa Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013?
3
Bonus Demografi Sebagai Modal
"Bonus Demografi"
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
100 tahun kemerdekaan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Manajemen
4
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Kelompok umur
Strukutur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
90+
80-89
70-79
60-69
50-59
40-49
30-39
20-29
10-19
0-9
Periode Bonus Demografi
2010-2035
0.28
1.58
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
5.43
10.75
20.01
30.57
38.34
41.20
10.00
20.00
30.00
40.00
0.2 0.1
0.9 0.7
3.1 2.4
5.6 5.2
Perempuan
9.7
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Laki-laki
10.3
15.2
19.0
20.7
21.3
22.3
30
20
10
35-44 tahun
50.00
Jumlah Penduduk (juta)
90+
80-89
70-79
60-69
50-59
40-49
30-39
20-29
10-19
0-9
45-54 tahun
43.55
45.93
0.00
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
15.4
19.3
20.5
22.3
23.6
0
10
20
30
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Sasaran Kelompok
Strategis
Strategi
Pembangunan
Pendidikan
Generasi yang
cerdas komprehensif: a.l
produktif, inovatif, damai dlm
interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam
interaksi alamnya, dan
berperadaban unggul
5
Kurikulum
Standar
(Proses)
Standar
Isi
Penilaian
Standar
Proses
Standar
Kompetensi
Lulusan
(Pembelajaran)
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana-Prasarana
(Kebutuhan) Lulusan
(Kesiapan dan Kesesuaian) Peserta Didik
Delapan Standar Nasional Pendidikan
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
6
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Manajemen Berbasis Sekolah
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
7
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade Akhir Abad 20
Abad 21 - dst
Pembangunan Ekonomi
Berbasis Sumberdaya
Pembangunan
Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Sumber Daya Alam sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia
sebagai
Beban Pembangunan
Transformasi
Melalui
Pendidikan
Peradaban sebagai
Modal Pembangunan
SDM Beradab
sebagai
Modal Pembangunan
Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai
Pelaku/Produsen
Kekayaan Alam
Kekayaan Peradaban
SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya
[Berkarakter kuat]
8
Modal Sosial
Modal Budaya
Modal
Pengetahuan/
Keterampilan
Modal
Peradaban
Modal
SDM
Pembangunan
Kesejahteraan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
9
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1994
Kurikulum 1994
1968
Kurikulum Sekolah
Dasar
1945
1955
1965
1975
1985
1995
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)
2013
‘Kurikulum 2013’
2005
1984
Kurikulum 1984
1964
Rencana Pendidikan
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
2015
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum 1994
10
2
Mengapa Harus Ada
Pengembangan Kurikulum 2013?
11
Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
Kompetensi Masa Depan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
Masalah lingkungan hidup
Kemajuan teknologi informasi
Konvergensi ilmu dan teknologi
Ekonomi berbasis pengetahuan
Kebangkitan industri kreatif dan budaya
Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
Pengaruh dan imbas teknosains
Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan
• Hasil TIMSS dan PISA
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Persepsi Masyarakat






• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
12
Dinamika Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
Perubahan
Kebutuhan
Akademik
Pengetahuan
Industri
Keterampilan
Sosial-Budaya
Sikap
SDM yang
Kompeten
Pengembangan
Kurikulum
Perkembangan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
13
Refleksi dari Hasil TIMSS 2007
Reasoning
Applying
Knowing
Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance
[memerlukan reasoning], sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa
Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori rendah [hanya memerlukan knowing, atau
hafalan], Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Matematika
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Level 6
Level 5
Level 4
IPA
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Level 6
Level 5
Level 4
Bahasa
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai level
4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil
ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman  penyesuaian
kurikulum
15
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
16
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Kerangka ini menunjukkan bahwa
berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
17
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes satandar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembe-lajaran,
dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengala-man
dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks
dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam pembelajaran,
baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
18
3
Apa Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 2013?
19
Strategi Peningkatan Capaian Pendidikan
Pembelajaran
siswa aktif
berbasis
kompetensi
Efektivitas
Pembelajaran
(Kurikulum,
Guru, ....)
0
SD
6
SMP
Wajar Dikdas 9 Tahun
Periode 1994-2012
9
SM
12
PMU
Mulai 2013
20
Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Iklim akademik,
budaya
sekolah/
kampus, ....
Sistem Nilai:
-Universal
-Nasional
-Lokal
Efektivitas
Interaksi
Manajemen
dan
Kepemimpinan
Pembelajaran yang mengedepankan
pengalaman personal melalui Mengamati
(menyimak, melihat, membaca, mendengar),
Menanya, Menalar, Mencoba,
Mengkomunikasikan, ....
Efektivitas
Pemahaman
Penilaian pada
kemampuan proses,
nilai dan
pengetahuan, serta
kemampuan menilai
sendiri
Efektivitas
Penyerapan
Transformasi
Nilai
Kesinambungan
Pembelajaran
secara horisontal
dan vertikal
21
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
No
Rasionalitas
1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam
pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT
(Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4
Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi
didukung dengan pembelajaran tutorial
22
Total number of intended instruction hours
Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
10 000
9 000
Ages 12 to 14
Ages 9 to 11
Ages 7 to 8
8 000
7 000
= 15%
6 000
5 000
4 000
3 000
2 000
1 000
Chile
Australia
Israel
Belgium (Fr.)3
Netherlands
Italy
Spain
Mexico
France
Canada
Ireland
Luxembourg
Portugal
England
Iceland
Belgium (Fl.)
Turkey
OECD average
Austria
Denmark
Japan
Slovak Republic
Germany
Greece
Norway
Poland
Hungary
Indonesia
Sweden2
Korea
Czech Republic1
Slovenia
Russian Federation
Finland
Estonia
0
1. Minimum number of hours per year.
2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
23
4
Apa Tema Pengembangan Kurikulum 2013?
24
Pendidikan
Bangsa yang Cerdas
Kebudayaan
Spiritual
Intelektual
Sosial
Kinestesis
Kultural
Bangsa yang Beradab
Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya
Kreatif
Inovatif
Bangsa yang
Kolaboratif-Kompetitif
Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Produktif
Afektif
25
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
yang terintegrasi
26
Posisi Kurikulum 2013
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
27
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
-
Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Personal
Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Networking [Membentuk jejaring]
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui
proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
28
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
28
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn
from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan
pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif,29dll
29
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the
Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of
Executive Function.
•
•
•
•
Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan
neuron yang terkait satu sama lain
Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang
sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak
Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang
[low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills
untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high
order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui
pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya,
menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah
terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan 30
keputusan
30
Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Watak/Perilaku Kolektif
Sistem
Nilai
Kompetensi:
-Sikap
-keterampilan
-Pengetahuan
Kurikulum
Pembelajaran
Aktualisasi
(Action)
Internalisasi
(Reflection)
Watak/
Perilaku
Individu
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
31
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Kelayakan:
-Materi
-Metode Penyampaian
-Metode Penilaian
* tidak pernah berhenti belajar
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses *
Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Peradaban
Kurikulum
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Manajemen dan
Kepemimpinan
Pembelajaran
Sosio-eko-kultural
Iklim Akademik dan
Budaya Satdik
Kesiapan:
-Fisik
-Emosional
-Intelektual
- Spiritual
Pedagogi
Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik
Psikologi
32
5
Apa Saja Yang Berubah Pada Kurikulum 2013?
33
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
34
Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
Kompetensi
Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata
pelajaran
(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif
dalam semua
mata pelajaran
• Mata
pelajaran
• Mata pelajaran
wajib dan pilihan
• Mata
Pelajaran
wajib, pilihan,
dan vokasi
35
Elemen Perubahan
Elemen
Struktur
Kurikulum
(Mata
pelajaran
dan alokasi
waktu)
(ISI)
Deskripsi
SD
• Holistik dan
integratif berfokus
pada alam, sosial,
dan budaya)
• Pembelajaran
dilaksanakan
dengan pendekatan
sains
• Jumlah
matapelajaran dari
10 menjadi 6
• Jumlah jam
bertambah 4
JP/minggu akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran
SMP
SMA
• TIK menjadi media • Perubahan
semua
sistem: ada
matapelajaran
matapelajaran
wajib dan ada
• Pengembangan diri
matapelajaran
terintegrasi pada
pilihan
setiap
matapelajaran dan • Terjadi
ekstrakurikuler
pengurangan
matapelajaran
• Jumlah
yang harus
matapelajaran dari
diikuti siswa
12 menjadi 10
• Jumlah jam
• Jumlah jam
bertambah 2
bertambah 6
JP/minggu
JP/minggu akibat
akibat
perubahan
perubahan
pendekatan
pendekatan
pembelajaran
pembelajaran
SMK
• Penyesuaian jenis
keahlian
berdasarkan
spektrum kebutuhan
saat ini
• Penyeragaman mata
pelajaran dasar
umum
• Produktif
disesuaikan dengan
tren perkembangan
Industri
• Pengelompokkan
mata pelajarn
produktif sehingga
tidak terlau rinci
pembagiannya
36
36
Elemen Perubahan
Elemen
Proses
pembelajaran
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan
terpadu
• IPA dan IPS
masingmasing
diajarkan
secara
terpadu
• Adanya mata
pelajaran wajib
dan pilihan
sesuai dengan
bakat dan
minatnya
• Kompetensi keterampilan
yang sesuai dengan
standar industri
37
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
Penilaian hasil
belajar
Ekstrakurikuler
SD
SMP
SMA
SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
•
•
•
•
Pramuka (wajib)
UKS
PMR
Bahasa Inggris
•
•
•
•
•
Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
38
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
1.
6
4
Keliling persegi panjang ini = ....
2.
6
4
Hitung keliling persegi panjang ini
dengan jawaban terstruktur
1. Diketahui:
-panjang = 6
-Lebar = 4
2. Ditanya:
-Keliling
3. Rumus yang digunakan:
- Keliling = (panjang + lebar) x 2
-Hanya ada satu jawaban
-Hafalan rumus
-Mekanistis
-Tidak terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari jawaban
-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum
-Banyak cara menjawab
-Algoritmis
-Terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan
jawabannya
-Dapat diukur spektrum pemahamannya
4. Penyelesaian:
Keliling = (6 + 4 ) x 2
= 10 x 2
= 20
5. Jawab: 20
39
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
20
3.
a. Persegi panjang yang dapat
dibentuk dari kawat ini adalah....
b. Bandingkan luas persegi
panjang yang dibuat dan cari
yang luasnya terbesar dan yang
bentuknya beda tetapi luasnya
sama
-Banyak jawaban
-Paham konsep persegi panjang
-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
-Banyak jawaban
-Paham konsep luas
-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
-Mengamati perilaku  observation
based learning
-Mencoba
-Menyimpulkan  discovery learning
c. Apa bisa dipakai membuat ini
6
4
-Mengerjakan tanpa menghitung,
dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan  discovery learning
d. Apa bisa dipakai membuat ini
-Mengerjakan tanpa menghitung,
dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan
4
6
40
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
4. Paman memiliki kebun di belakang
rumahnya. Denahnya memperlihatkan
bahwa kebun tersebut melintang dari
utara ke selatan sepanjang 6 meter dan
membujur dari timur ke barat sepanjang
4 meter. Paman akan memasang tiga
lapis kawat mengelilingi kebun tersebut
untuk menjaga agar tanamannya tidak
terinjak-injak. Cari panjang kawat yang
harus disiapkan paman dengan jawaban
terstruktur.
-Memahami banyak konsep: bahasa,
geografi, matematika
-Pembelajaran terintegrasi
-Penerapan pada permasalahan
faktual
-Melatih berfikir jernih/clarity
-Mampu merumuskan masalah
-Mampu membayangkan,
menggambarkan dan menyajikan
41
6
Seperti Apa Rumusan SKL Pada Kurikulum 2013?
42
Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara
Meta-kognitif
PT
Peserta
Didik
Sat
Pendidikan
Keluarga
Sosial-Ekonomi-Budaya
SMA/K
Prosedural
SMP
Konseptual
Faktual
SMP
PT SMA/K
SD
SD
43
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
DOMAIN
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
Elemen
SD
Proses
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
Individu
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN),
RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial
TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam
POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN
Proses
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
Abstrak
MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
Konkret
MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA
Proses
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Obyek
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek
MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
SMP
SMA-SMK
44
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN
SD
SMP
SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
SIKAP
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
ABSTRAK DAN KONKRET
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PENGETAHUAN
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
45
Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SD
No
Komponen Rancangan
1
Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI
2
Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3
Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4
Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5
Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui
pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6
Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan
sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan
dengan alam secara bertanggung jawab.
7
Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi
satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari
materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya
seperti yang terjadi saat ini, dll
8
Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
46
Alasan Usulan Pemisahan IPA dan IPS di SD
•
•
•
•
•
Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilahistilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa
Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan
materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat
kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak
(operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara
sederhana
Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat
dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.
IPA dan IPS sebagai Mapel
terpisah untuk Kelas IV – VI
IPA dan IPS sebagai Mapel
terpisah untuk Kelas V – VI
47
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Usulan Struktur Kurikulum Baru
Struktur Kurikulum Sekarang
No Komponen
I II III IV V VI
A Matapelajaran
No Komponen
A
I
II
Kelompok A
III IV
V VI
Tematik
1 Pend. Agama
3 3 3
1 Pend. Agama
4
4
4
4
4
4
2 Pend. Kewarganegaraan
2 2 2
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
5
6
6
6
6
6
3 Bahasa Indonesia
5 5 5
3 Bahasa Indonesia
8
8 10 10 10 10
4 Matematika
5 5 5
4 Matematika
5
6
6
6
6
6
5 IPA
4 4 4
6 IPS
3 3 3
1 Seni Budaya & Prakarya
4
4
4
6
6
6
7 Seni Budaya & Ketrpln.
4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes.
4 4 4
2 Pend. Jasmani, OR & Kes.
4
4
4
4
4
4
B
Muatan Lokal
2 2 2
C
Pengembangan Diri
2 2 2
Jumlah
26 27 28 32 32 32
B
Kelompok B
Jumlah
30 32 34 36 36 36
Fenomena Alam, Sosial dan Budaya sebagai obyek
pembelajaran. Oleh karena itu, secara substantif
tetap diajarkan.meskipun tidak ada Mapel IPA, IPS.
48
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang
No Komponen
I II III IV V VI
A Matapelajaran
1 Pend. Agama
3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan
2 2 2
3 Bahasa Indonesia
5 5 5
4 Matematika
5 5 5
5 IPA
4 4 4
6 IPS
3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln.
4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes.
4 4 4
B
Muatan Lokal
2 2 2
C
Pengembangan Diri
2 2 2
Jumlah
26 27 28 32 32 32
Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)
No Komponen
A Kelompok A
1 Pend. Agama
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 IPA
6 IPS
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya
2 Pend. Jasmani, OR & Kes.
Jumlah
I
II
III
IV
4
5
8
5
-
4
6
8
6
-
4
6
10
6
-
3
4
7
6
3
3
V
VI
3
4
7
6
3
3
3
4
7
6
3
3
Tematik
4 4 4 6 6 6
4 4 4 4 4 4
30 32 34 36 36 36
Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI)
No Komponen
A Kelompok A
1 Pend. Agama
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 IPA
6 IPS
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya
2 Pend. Jasmani, OR & Kes.
Jumlah
I
II
III
IV
4
5
8
5
-
4
6
8
6
-
4 4
6 6
10 10
6 6
-
V
VI
3
4
7
6
3
3
3
4
7
6
3
3
Tematik
4 4 4 6 6 6
4 4 4 4 4 4
30 32 34 36 4936 36
49
7
Seperti Apakah Kompetensi Inti pada Kurikulum
2013?
50
Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar
SK-KD Lama Mapel
per kelas
Standar Kompetensi
Lulusan Baru
Evaluasi
•
•
•
Mempertahankan SK KD lama yang
sesuai dengan SKL Baru
Merevisi SK KD lama disesuaikan
dengan SKL Baru
Menyusun SK KD Baru
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
51
SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD
Standar Kompetensi Lulusan SD
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di
sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan
konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain
Kompetensi Inti Kelas I SD
Menerima dan menjalankan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
52
Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD
S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan
IV (K)
•
•
•
•
Menyajikan pengetahuan
faktual dalam:
Bahasa yg jelas dan logis
Karya yg estetis
Gerakan yang sehat
Tindakan akhlak mulia
III (P)
Memahami pengetahuan
faktual
Mengamati & Menanya
Di rumah dan sekolah
II (S)
Jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, percaya diri
(keluarga, teman, guru)
I (S)
Menerima dan menjalankan
ajaran agamanya
KI
Kelas
I
II
+ secara sistematis
+ pengetahuan konseptual
+ secara kritis
Penguatan
Penguatan
+ konseptual
+ Mencoba
Penguatan
+ tempat bermain
Penguatan
(+ cinta tanah air)
(+tetangga)
Penguatan
Penguatan
+ menghargai
III
IV
V
VI
53
Daftar Tema dan Alokasi Waktu
TEMA KELAS I
WAKTU
1.Diri sendiri: jujur, tertib dan bersih
4 Minggu
2.Kegemaranku
4 Minggu
3. Kegiatanku
4 Minggu
4. Keluargaku
4 Minggu
5. Pengalamanku
4 Minggu
6. Lingkunganku Bersih dan Sehat
4 Minggu
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku
4 Minggu
8. Peristiwa Alam
4 Minggu
Catatan: Setiap tema memuat kompetensi sikap yang ditekankan pada anak kelas I SD
terutama jujur, disiplin, dan peduli.
54
Contoh Jaringan Tema SD Kelas I
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
•
•
Matematika:
Menunjukan perilaku rapi
dengan menata benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan
dimensi (bangun datar, bangun
ruang), beratnya, atau urutan
kelompok terkecil sampai
terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1)
…..
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan:
• Mengetahui dan mampu
memilih jajanan sehat (1)
• Mengetahui cara menjaga
kebersihan diri yang meliputi
kebersihan badan, kuku, kulit,
gigi dan rambut dan pakaian (1)
• ……..
Seni, Budaya dan Desain:
• Menunjukan rasa ingin tahu
untuk mengenal alam di
lingkungan sekitar sebagai
ide untuk berkarya (KI-2,
KD-2)
• Mengenal pola irama lagu
bervariasi dengan alat
musik ritmis (KI-3, KD-2)
• …..
Diri Sendiri: jujur,
tertib dan bersih
PPKn:
•
•
•
Menunjukan perilaku baik (jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru sebagai perwujudan
nilai dan moral Pancasila (KI-2)
Mengetahui tata tertib dan aturan
yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di rumah dan sekolah (KI3, KD-2)
……
Bahasa Indonesia:
• Menunjukan perilaku baik dan sopan
dalam mendengarkan dan berbicara pada
saat memperkenalkan identitas diri,
bercakap-cakap dengan keluarga, guru
dan teman (KI-2, KD-1)
• Menerapkan cara menulis (permulaan)
dengan benar (cara duduk, cara
memegang pensil, cara meletakkan buku,
jarak mata dan buku, dan memilih tempat
dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)
• …..
55
8
Apa Saja Faktor Keberhasilan Implementasi
Kurikulum 2013?
56
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber belajar
yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum
Faktor Penentu
Kurikulum
Penguatan peran
pemerintah dalam
pembinaan dan
pengawasan
Penguatan
manajemen dan
budaya sekolah
Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Faktor
Pendukung
57
Sistem Implementasi Kurikulum
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Sarana
Prasarana
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
58
Strategi Penyiapan Guru
TIM PENGEMBANG
KURIKULUM
INSTRUKTUR DIKLAT
GURU UTAMA
GURU
Unsur Dinas Pendidikan, Dosen,
Widyaiswara, Guru Inti, Pengawas,
Kepala Sekolah
Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah
Guru kelas, guru mata pelajaran, SD,
SMP, SMA, SMK
59
9
Perbaikan Apa Yang Dapat Diharapkan Dari
Kurikulum 2013?
60
Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
No Entitas
Pendidikan
Perubahan Yang Diharapkan
1
Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Peserta Didik
Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2
3
4
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Lebih bergairah dalam mengajar
Manajemen
Satuan
Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan
dan penyuluhan
Masyarakat
Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya
5
Negara dan
Bangsa
Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan
Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa
61
10
Bagaimana Strategi Implementasi Kurikulum 2013?
62
Kerangka Implementasi Kurikulum
Implementasi Kurikulum
Penataan Kurikulum
Perangkat
Kurikulum
Perangkat Pembelajaran
dan Buku Teks
Implementasi
Terbatas
Uji Publik dan Sosialisasi
Reflective Evaluation (Validitas Isi,
Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui:
diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar
Des 2012
•
•
•
Kerangka Dasar
Struktur
Kurikulum dan
Beban Belajar
Kompetensi
(SKL, KI,
SKMP/K,
KDMP)
pelatihan guru dan tenaga kependidikan
Formative Evaluation
Mar 2013
Juni 2013
•
Implementasi Terbatas
•
Implementasi
Meluas
Summative Evaluation
Juni 2016
Penilaian menyeluruh
terhadap pelaksanaan
kurikulum baru secara
nasional
Buku Babon Guru
(Silabus,
Panduan
Pembelajaran
Alternatif :
dan Penilaian
Mata Pelajaran) 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah
2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah
Buku Teks
Pelajaran
63
Jadwal Implementasi
No
1
Jenjang
Satuan
Kelas
SD
I
2013
Tahun
2014
2015
II
III
IV
V
VI
2
SMP
VII
VIII
IX
3
SMA/SMK
X
XI
XII
64
Pengembangan Kurikulum ini adalah
Momentum Terbaik Dalam
Mempersiapkan Generasi Menyongsong
100 Tahun Kemerdekaan RI (2045)
65
Terima Kasih
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
67
68
Download