nabi muhammad saw. dan perubahan masyarakat arab

advertisement




Nabi Muhammad (570-632) yang dilahirkan di
Arab mempunyai pengalaman agamis yang
sangat dalam pada usia 40 th.
Ia yatim sejak kanak-kanak, dan dibesarkan
oleh sanak keluarganya.
Sejarah menceritakan bahwa ketika berusia 25
tahun, beliau menikah dgn janda kaya,
Khadijah, pemilik suatu kafilah.
Khadijah berumur 15 th lebih tua dari Nabi
Muhammad.




Selama 10 th ia berdakwah menyampaikan misi
agama dan perbaikan sosial di Makkah.
Muhammad dan Al-Qur’an menyatakan keesaan
Tuhan, menolak politeisme di Arab, dan
melarang ketidakadilan sosial.
Muhammad tidak mengatakan bahwa ia
membawa agama baru, tetapi hanya
memurnikan dan mengembalikan agama yang
dibawa Nabi Ibrahim.
Al-Our’an mengajarkan kepatuhan terhadap
Tuhan dan Rasulnya, persaudaraan antar
sesama umat, berzakat kepada yang miskin dan
berjuang (jihad) melawan penindasan.
MISI KEMANUSIAN ISLAM
 Al-Quran mengutuk eksploitasi terhadap orang miskin,
anak-anak yatim serta kaum wanita, melarang
penyelewengan, penipuan, berbohong, mengadakan
perjanjian palsu dalam perdagangan, menghamburhamburkan kekayaan dan bersikap sombong.
 Diungkapkan oleh Taha Husain, bahwa dia yakin
seandainya Muhammad hanya mengajarkan keesaan
Tuhan tanpa menyerang sistem sosial dan ekonomi,
tidak memperdulikan perbedaan antara yang kaya dan
miskin, yang kuat dan yang tertindas, budak dan
majikan, dan tidak melarang riba, serta tidak
menganjurkan orang-orang kaya untuk mendermakan
sebagian kekayaan mereka kepada orang-orang miskin
dan yang membutuhkan, maka mayoritas suku Quraisy
akan menerima agama Islam.
 Sidiq, Amanah, Tablig, Fatonah
 Pernayataan Muhammad bahwa dirinya Nabi,
penentanganya terhadap ketidakadilan dalam
masyarakat Makkah, dan penegasannya bahwa semua
orang yang beriman merupakan suatu komunitas
universal, meruntuhkan wewenang politik kesukuan.
 Penolakannya terhadap politeisme benar-benar
mengancam kepentingan ekonomi penduduk Makkah
yang mengontrol Ka’bah, tempat dilakukannya ibadah
haji, sumber prestise dan pendapatan keagamaan
masyarakat Makkah.
HIJRAH KE MADINAH
Setelah 10 tahun berjuang di Makkah, Nabi
Muhammad merasakan keberhasilan yang
terbatas. Jika diukur dengan standar duniawi ia
dapat dikatakan gagal.
 Perpindahan Nabi Muhammad dan para
sahabatnya dari Makkah ke Madinah, tidak dapat
dianggap remeh.
 Kepindahan Muhammad ke Madinah menandai
sebuah perubahan utama dan sejarah dari zaman
penyembahan berhala pra-islam ke dunia yang
dibimbing oleh dan berpusat pada Tuhan, yang di
dalamnya kesukuan dikalahkan oleh keanggotaan
dalam suatu umat yang disatukan oleh iman yang
sama

ISLAM DI MADINAH
Masyarakat Madinah terdiri dari banyak
keluarga (klan), termasuk beberapa golongan
keluarga Yahudi dan sisa suku-suku Arab yang
belum mau menerima Islam dan masih tetap
memuja berhala. Dengan kata lain, umat Islam
di Madinah merupakan bagian dari suatu
masyarakat majemuk.
 Madinah mencerminkan hubungan integral
antara agama dan negara dalam Islam, suatu
idealisme yang mempengaruhi pembangunan
masyarakat Islam baik dulu maupun kini.

PERAN NABI MUHAMMAD
 Muhammad memegang peran-peran eksekutif,
yudikatif, dan legislatif sebagai kepala negara.
 Ia mengurusi masalah dalam dan luar negeri,
masalah kemiliteran dan pemungutan pajak, dan ia
pun melerai orang-orang yang bertikai.
 Yang dibawa Muhammad lebih dari sekedar
sintesis atau interpretasi gagasan agama dan adatistiadat (Arab, Yahudi, Kristen) yang ada.
 Gagasan-gagasan lama tetap dipergunakan tetapi
disesuaikan dengan norma-norma Islam, dengan
terciptanya cita baru akan identitas, solidaritas,
komunitas, dan wewenang.

Tidak lama setelah Muhammad menetap di
Madinah, atau menurut sementara ahli sejarah
belum cukup dua tahun dari kedatangan
Muhammad di kota itu, beliau
mempermaklumkan suatu piagam yang
mengatur kehidupan dan hubungan antara
komunitas-komunitas yang merupakan
komponen-komponen masyarakat yang
majemuk di Madinah. Piagam tersebut lebih
dikenal sebagai "Piagam Madinah". Banyak di
antara pemimpin dan pakar ilmu politik Islam
beranggapan bahwa Piagam Madinah adalah
konstitusi atau undang-undang dasar bagi
negara Islam yang pertama dan yang didirikan
oleh Muhammad di Madinah.
 "Ibnu Ishak berkata bahwa Nabi Muhammad membuat
kesepakatan antara kaum Muhajirin dan Anshar, termasuk di
dalamnya kaum Yahudi. Mereka, yaitu kaum Yahudi,
diperbolehkan menjalankan agama mereka dan tetap memiliki
harta mereka. Beberapa syarat ditetapkan untuk mereka, dan
mereka diperbolehkan mengajukan beberapa syarat. Piagam
ini dimulai dengan nama Tuhan, Yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Ini adalah tulisan Nabi Muhammad antara orangorang mukmin dan orang-orang Muslim Quraisy dan Yatsrib
(Madinah) dan mereka yang mengukuti mereka dan berperang
bersama-sama mereka. Mereka adalah masyarakat tunggal
yang berbeda dengan umat lain. Kaum Yahudi akan membantu
kaum Muslim jika ada perang. Kaum Yahudi dari bani 'Auf
menjadi satu ummah dengan kaum Muslim. Kaum Yahudi
menjalankan agama mereka, demikian pula dengan kaum
Muslimin (termasuk di dalamnya para budak)".
Download